Proposal 2
-
Upload
judodododo -
Category
Documents
-
view
8 -
download
3
description
Transcript of Proposal 2
PROPOSAL SKRIPSIPROGRAM SARJANA KEDOKTERAN FK UKRIDA
UNTUK KEPERLUAN SEKRETARIAT
Mahasiswa/iNama Judo Darfin NIM 102013012
Pembimbing Tim pembimbing skripsi tidak boleh melebihi dua orang
Nama dra Elisabeth D Harahap Gelar MS
Nama dr Herman Sunaryo Gelar MS
Judul Skripsi Harus informatif dan singkat jangan. melebihi 20 kata
Prevalensi Bakteri Streptococcus Pyogenes pada Usap Tenggorok Mahasiswa Ukrida Angkatan 2013
Kata Kunci 3-5 kata kunci (key words)
Usap Tenggorok Streptococcus
Streptococcus pyogenes Faringitis
1
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
1
2
3
4
Persetujuan Pembimbing
Nama Tanda Tangan Tanggal
Nama Tanda Tangan Tanggal
Persetujuan Penilai Proposal
2
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
5
6
dra Elisabeth D Harahap, MS
dr Herman Sunaryo, MS
Nama Penilai & Gelar Institusi
Tanggal dan Tanda tangan Penilaian (mohon diberi tanda )
Diterima tanpa perbaikan Diterima dengan perbaikan ( mohon diberikan komentar) Tidak diterima (mohon diberikan komentar)
Komentar Penilai (apabila tidak mencukupi dapat dituliskan di lembar tambahan)
Latar Belakang Jangan melebihi 2 halaman yang disediakan. Gunakan spasi tunggal (12 pts Font )
3
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
7
8
Streptococcus pyogenes adalah bakteri yang selnya berbentuk bulat, bersifat gram positif, tidak
berspora, dan bersifat anaerob fakultatif, tersusun berderet seperti rantai, panjang rantai bervariasi dimana
akan lebih panjang pada media cair dibanding pada media padat dan sebagian besar ditentukan oleh
factor lingkungan. Bakteri ini tidak membentuk spora, kecuali beberapa strain yang hidupnya saprofitik.
Pada pertumbuhan tua sifat gram positifnya akan hilang dan menjadi gram negative karena nutrisi yang
ada pada sel bakteri telah berkurang sehingga lapisan peptidoglikan pada dinding sel bakteri menipis.
(sumber?)
Infeksi Streptococcus pyogenes dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam factor, antara lain sifat
biologis bakteri dan cara host memberikan respon. Manusia termasuk salah satu mahluk yang paling
rentan terhadap infeksi Streptococcus pyogenes dan tidak ada alat tubuh atau jaringan dalam tubuhnya
yang betul-betul kebal. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit epidemik antara lain scarlet fever,
erisipelas, pharyngitis (strep ? throat), impetigo, cellulitis, myositis ,streptococcal toxic shock
syndrome, rheumatic fever, glomerulonephritis akut dan bermacam-macam penyakit lainnya.(sumber?)
Faringitis adalah salah satu penyakit yang disebabkan karena infeksi Streptococcus
pyogenes. Faringitis mempunyai karakteristik yaitu demam yang tiba-tiba, nyeri tenggorokan, nyeri
menelan, adenopati servikal, malaise dan mual. Faring, palatum, tonsil berwarna kemerahan dan tampak
adanya pembengkakan. Eksudat yang purulen mungkin menyertai peradangan. Gambaran leukositosis
dengan dominasi neutrofil akan dijumpai. Khusus untuk faringitis oleh streptococcus gejala yang
menyertai biasanya berupa demam tiba-tiba yang disertai nyeri tenggorokan, tonsillitis eksudatif,
adenopati servikal anterior, sakit kepala, nyeri abdomen, muntah, malaise, anoreksia, dan rash atau
urtikaria. Streptococcus hemolitik Grup A hanya dijumpai pada 15-30% dari kasus faringitis pada anak-
anak dan 5-10% pada faringitis dewasa.(sumber?
Permasalahan Cantumkan juga hipotesis (bila ada) atau pertanyaan penelitian.
4
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
9
Masalah:
Pentingnya disini mengetahui dan mempelajari mengenai bakteri Streptococcus pyogenes yang dapat menyebabkan penyakit faringitis. Untuk itu disini, penulis ingin mengetahui apakah mahasiswa Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) ada yang postitif terkena penyakit faringitis atau tidak.
Pertanyaan Penelitian
1. Apakah mahasiswa FK UKRIDA ada yang terkena penyakit faringitis?2. Apa dampak bahaya yang dapat ditimbulkan dari bakteri Streptococcus pyogenes?3. Bagaimana cara untuk menghindari penyakit faringitis?
Hipotesis: -
Tujuan Penelitian Uraikan tujuan khusus dan makna penelitian harus diuraikan dengan jelas.
5
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
10
Tujuan Umum:
Mencari ada atau tidaknya bakteri Streptococcus pyogenes pada usap tenggorok mahasiswa yang dapat
menyebabkan penyakit faringitis.
Tujuan Khusus: Untuk mengetahui prevalensi dari bakteri Streptococcus pyogenes pada tenggorokan mahasiswa ukrida yang bisa menyebabkan penyakit faringitis.
Manfaat Penelitian : Manfaat dari penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa ukrida ini adalah untuk mengantisipasi dan
mengetahui bahwa bakteri Streptococcus pyogenes dapat menyebabkan penyakit salah satunya adalah
penyakit faringitis.
Tinjauan Pustaka
6
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
11
Streptococcus
Streptococcus adalah salah satu genus dari bakteri nonmotil yang mengandung sel gram positif
berbentuk bulat, oval dan membentuk rantai pendek, panjang atau berpasangan. 1 Bakteri ini tidak
membentuk spora.1 Bakteri ini dapat ditemukan di bagian mulut, usus manusia dan hewan. 1 Ada
juga jenis yang digunakan untuk fermentasi makanan dan minuman. Beberapa jenis ada yang
bersifat patogen.1 Spesies bakteri Streptococcus yang bersifat patogen diantaranya dapat
menyebabkan penyakit seperti pneumonia, meningitis, necrotizing fasciitis, erisipelas, radang
tenggorokan, dan endokarditis. 2 Jenis bakteri dari genus ini juga banyak digunaan dalam
produksi keju dan yogurt. Klasifikasi bakteri dari genus Streptococcus disusun berdasarkan sifat-
sifat hemolitik yang dimiliki yaitu Streptococcus hemolitik alpha, hemolitik beta, dan hemolitik
gamma.2 Berdasarkan kombinasi sifat antigen, hemolitik dan fisiologisnya, genus dari banteri ini
dibagi menjadi grup A, B, C, D, F, dan G. Grup A dan D dapat ditularkan pada manusia melalui
makanan. 3 Grup A terdiri dari satu spesies dengan 40 tipe antigen. Spesies dari grup A tersebut
adalah S. pyogenes.3
Streptococcus pyogenes
Streptococcus pyogenes ialah bakteri Gram-positif bentuk bundar yang tumbuh dalam rantai
panjang1 dan merupakan penyebab infeksi Streptococcus Grup A. Streptococcus pyogenes
menampakkan antigen grup A di dinding selnya dan beta-hemolisis saat dikultur di plat agar
darah. Streptococcus pyogenes khas memproduksi zona beta-hemolisis yang besar, gangguan
eritrosit sempurna dan pelepasan hemoglobin, sehingga kemudian disebut Streptococcus Grup A
(beta-hemolisis). Streptococcus bersifat katalase-negatif.
Patogenesis Streptococcus pyogenes7
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Streptococcus pyogenes adalah penyebab banyak penyakit penting pada manusia yang berkisar
dari infeksi kulit permukaan yang ringan hingga penyakit sistemik yang mengancam hidup. Infeksi
khasnya bermula di tenggorokan atau kulit. Infeksi ringan Streptococcus pyogenes termasuk faringitis
("radang kerongkongan") dan infeksi kulit setempat ("impetigo"). Erisipelas dan selulitis dicirikan oleh
perbiakan dan penyebaran samping Streptococcus pyogenes di lapisan dalam kulit. Serangan dan
perbiakan Streptococcus pyogenes di fasia? dapat menimbulkan fasitis nekrosis, keadaan yang besar
kemungkinan mengancam hidup yang memerlukan penanganan bedah.(sumber?)
Infeksi akibat strain tertentu Streptococcus pyogenes bisa dikaitkan dengan pelepasan toksin bakteri.
Infeksi kerongkongan yang dihubungkan dengan pelepasan toksin tertentu bisa menimbulkan penyakit
jengkering (scarlet fever). Infeksi toksigen Streptococcus pyogenes lainnya bisa menimbulkan sindrom
syok toksik streptococcus, yang bisa mengancam hidup.(sumber?)
Streptococcus pyogenes juga bisa menyebabkan penyakit dalam bentuk sindrom "non-pyogenik" (tak
dihubungkan dengan pertumbuhan bakteri dan pembentukan nanah setempat) pasca infeksi. Komplikasi
yang diperantarai autoimun itu mengikuti sejumlah kecil persentase infensi dan termasuk penyakit
rematik dan glomerulonefritis pasca-streptococcus akut. Kedua keadaan itu muncul beberapa minggu
menyusul infeksi awal streptococcus. Penyakit rematik dicirikan dengan peradangan sendi dan/atau
jantung menyusul sejumlah faringitis streptococcus. Glomerulonefritis akut, peradangan glomerulus
ginjal, bisa mengikuti faringitis streptococcus atau infeksi kulit.(sumber?)
Bakteri ini benar-benar sensitif terhadap penisilin. Kegagalan penanganan dengan penisilin umumnya
dikaitkan dengan organisme komensal lain yang memproduksi β-laktamase atau kegagalan mencapai
tingkat jaringan yang cukup di tenggorokan. Strain tertentu sudah kebal akan makrolid, tetrasiklin dan
klindamisin.(sumber?)
Faringitis
8
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Faringitis (bahasa Latin: pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang
tenggorok atau hulu kerongkongan (pharynx). Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok. Radang ini
bisa disebabkan oleh virus atau bakteri, disebabkan daya tahan yang lemah. Faringitis biasanya
disebabkan oleh bakteri streptococcus. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena
terkena bakteri. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai
dengan vitamin bisa menolong.Gejala radang tenggorokan seringkali merupakan pertanda penyakit flu
atau pilek.
Terdapat dua jenis radang tenggorok yaitu akut dan kronis:
• Faringitis akut, radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan kadang
disertai demam dan batuk.
• Faringitis kronis, radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya
tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok.(sumber?)
Metodologi Penelitian Uraikan dengan jelas tetapi ringkas strategi umum dari penelitian yang diusulkan serta pendekatan khusus dan metode yang akan digunakan. Apabila diperlukan fasilitas di institusi lain, tunjukan bahwa lembaga yang bersangkutan telah dihubungi dan memberikan persetujuan. Jangan melebihi 3 halaman spasi tunggal (12 pts Font)
9
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
12
12.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif simple random sampling pengambilan subjek dipilih secara acak
12.2 Tempat dan Waktu penelitianPenelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana. Penelitian dan pengumpulan data akan dilaksanakan pada bulan April-Mei tahun 2016.
12.3 Subjek PenelitianPopulasi dalam penelitian ini adalah semua? mahasiswa FK UKRIDA angkatan 2013.
12.4 Sampling (menyebutkan teknik sampling dan menghitung besar sampel dengan rumus yang sesuai)Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simple random sampling terhadap semua mahasiswa FK UKRIDA angkatan 2013.
Rumus Slovin ?
n =
12.5 Bahan, alat dan cara pengambilan data
12.6.1 Bahan Penelitian Plat agar darah Usap kapas steril Cairan BC ? Pewarnaan gram Cakram Basitrasin
12.6.2 Alat Penelitian Timbangan Inkubator Labu Autoclaf Spatel Tabung steril Aquadest
12.6.3 Cara
12.6 Parameter yang diperiksa : Parameter yang diperiksa adalah usap tenggorok
12.7 Variabel penelitian Variabel terikat:
10
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Variabel bebas:
12.8 Dana PenelitianPerkiraan dana penelitianBlood agar base Rp 12.000?Plat steril 60 X Rp 2.000 = Rp 120.000 Darah domba Rp 375.000Usap kapas sterilCakram Basitrasin
12.9 Analisis Data
12.10 Definisi Operasional:
11
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jadwal Penelitian Cantumkan lama penelitian dan rincian jadwal secara skematis.
12
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
13
No KegiatanBulan (Tahun 2015 - 2016)
Mei Juni Juli Agus Sept Des Maret Aprl Mei Juni1 Studi pustaka
2
Persiapan alat dan bahan penelitian
3 Penelitian4 Penulisan
Persyaratan Etik Bagian dibawah ini harus diisi apabila penelitian yang diusulkan berkaitan dengan eksperimentasi pada manusia dan hewan. Metode yang digunakan harus memenuhi ketentuan etik penelitian pada manusia dan hewan (Human and Animal Ethics). Persyaratan ini dianut oleh semua jurnal ilmiah berbobot.
Implikasi Etik Eksperimental pada Manusia Berikan pernyataan singkat mengenai permasalahn etik yang dapat timbul dari eksprimentasi, dan jelaskan bagaimana permasalahan tersebut dapat diatasi. Permasalahan etik termasuk (a) bahaya dan komplikasi perlakuan, (b) kerahasiaan data (confidentiality), (c) Informed consent, dan sebagainya.
Implikasi Etik Eksperimental pada Hewan
13
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
14
Daftar Pustaka Harus relevan dengan usulan.
1. Zaraswadi. 2004. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.
2. Irianto, K. 2007. Mikrobiologi Umum. CV Yrama Widya. Bandung
3. Jawetz, E., J.L. Melnick., E.A. Adelberg., G.F. Brooks., J.S Butel, dan L.N. Ornston. 1995.
Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke-20 (Alih bahasa : Nugroho & R.F.Maulany). Jakarta :Penerbit
Buku Kedokteran EGC
14
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
15