Promks Gonore Arum
-
Upload
wienandha-ayum -
Category
Documents
-
view
49 -
download
3
description
Transcript of Promks Gonore Arum
RANCANGAN DAN PERENCANAAN
PROMOSI KESEHATAN
A. Diagnosa Masalah
Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit menular seksual gonore berhubungan dengan
kurang informasi dan kepatuhan.
1. Diagnosa social
Keberadaan gonorrhea di masyarakat ibarat gunung es, hanya diketahui sebagian kecil di
permukaan saja namun sesungguhnya lebih banyak kasus yang tidak terungkap datanya.
2. Diagnosa Epidemiologi
Menurut data dari Komisi Nasional Anak paling banyak yang terkena penyakit ini adalah
Pekerja Seks Komersial (PSK) wanita di seluruh indonesia, diantaranya adalah anak
dibawah usia 18 tahun. PSK wanita yang banyak selain menimbulkan masalah sosial juga
menimbulkan banyak masalah kesehatan adalah penyakit menular seksual (PMS), yaitu
penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. PSK wanita dapat
menjadi sumber penularan kepada masyarakat melalui laki-laki konsumennya. Penentuan
diagnosis penyakit Gonorrhea dengan pemeriksaan mikrobiologis, mencari
mikroorganisme penyebab penyakit Gonorrhea yaitu bakteri Neisseria gonorrhoeae.
3. Diagnosa Perilaku dan Lingkungan
Kebanyakan para penderita gonore tidak mengetahui bahwa gonore merupakan penyakit
menular dan berbahaya bagi kesehatan, sehingga kesadaran para penderita untuk pergi ke
pelayanan kesehatan kurang dan tidak ada kemauan dari penderita untuk melakukan
deteksi pada penyakit ini. Kebanyakan penderita gonore tidak tahu terhadap penyakinya
maupun pengobatan yang dilakukan, dan kadang banyak yang tidak peduli terhadap
penyakitnya.
4. Diagnosa Pendidikan dan Organisasional
Orang-orang yang banyak menderita gonorea adalah wanita, terutama pekerja seks
komersial (PSK) terutama anak dibawah 18 tahun yang rata-rata pendidikanya SD –
SMA. Sehingga, perlu dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gonore dan
penyadaran tentang pengobatan dan pencegahan supaya penyakit gonore tidak meluas
penyebaranya.
5. Diagnosa Administrati dan Kebijakan
Upaya mencegah penularan dan penyebaran PMS dengan melokalisasi PSK wanita agar
mudah dilakukan pembinaan, pemeriksaaan kesehatan dan pengobatan rutin oleh Dinas
Kesehatan ternyata tidak dapat mencegah meluasnya penularan penyakit ini, terbukti
masih banyak PSK wanita menderita penyakit Gonorrhea pada saluran genitalnya.
Kegagalan upaya pemberantasan penyakit ini antara lain disebabkan oleh:
1. PSK wanita seringkali keluar dan masuk lokalisasi di daerah lain tanpa pengawasan
yang ketat, sehingga menyulitkan pembinaan.
2. Buruknya kesadaran PSK wanita untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya.
3. Ketidakmauan lelaki untuk menggunakan kondom saat melakukan hubungan
seksual dengan PSK wanita.
4. Kebiasaan penderita gonorrhea (PSK wanita dan konsumennya) membeli dan
menggunakan antibiotika secara sembarangan yang memicu timbulnya resistensi
bakteri Neisseria gonorrhoeae terhadap beberapa antibiotika (Penicillin, Tetrasiklin,
Ciprofloxacin).
Pencegahan yang efektif adalah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia dengan
satu pasangan yang sah, tidak berganti-ganti pasangan seksual, memakai kondom bila
melakukan hubungan seksual dengan orang / pasangan yang beresiko tinggi, misalnya
PSK wanita. Pengentasan PSK wanita dari lokalisasi juga harus dilakukan agar salah
satu sumber rantai penularan dapat diputus. Perlu juga dilakukan konseling pranikah,
screening awal terhadap calon pengantin terhadap keberadaan PMS termasuk gonorrhe.
B. Prioritas Masalah
1. Status kesehatan PSK wanita masih kurang dan banyak yang tidak peduli terhadap
kesehatannya.
2. Pola pelayanan kesehatan kuratif, sehingga penceahan secara promotif dan preentif masih
kurang.
3. Kesadaran PSK wanita terhadap penyakitnya masih kuang dan banyak yng tidak peduli
terhadap penyaitnya maupun pengobatanya.
4. Masalah kesehatan penyakit gonore yang muncul berdasarkan kebiasaan para PSK yang
sering berganti-ganti pasangan dalam berhubngan seks sehingga penularan penyakit
gonore semakin menyebar di masyarakat.
C. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran atau kemauan para PSK wanita tentang
penyakit PMS gonore dan pengobatan penyakit gonore.
2. Peningkatan perilaku masyarakat tentang cara pencegahan dan penanggulangan
penyakit gonore, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap peningkatan
kesehatan reproduksi.
3. Status dan kesadaran PSK wanita setempat meningkat tentang kesehatan
reproduksi Penyakit menular seksual setelah diberikan pendidikan kesehatan.
D. Sasaran
Sasaan dari promosi kesehatan ini adalah kelompok Wanita Pekerja Seks Komersial.
E. Isi Promkes
Isi promosi kesehatan yang akan dilakukan meliputi:
1. Pengertian gonore.
2. Etiologi penyakit gonore.
3. Tanda dan Gejala gonore.
4. Diagnosa gonore.
5. Cara pencegahan dan penanggulangan penyakit gonore tersebut.
F. Metode
Metode yang akan digunakan dalam promosi kesehaan ini adalah ceramah, diskusi, dan
tanya jawab. Metode tersebut membuat PSK wanita cepat memahami edukasi yang akan
diberikan, karena kelompok PSK wanita banyak dilibatkan langsung untuk kritis dalam
menyikapi dan mencegah penyakit menular seksual gonore.
G. Media
Media yang akan digunakan dalam promosi kesehatan ini adalah berupa leaflet, poster,
dan lembar balik. Media tersebut dipilih agar wanita PSK dapat dengan mudah
memahami edukasi yang akan diberikan. Selain memberikan informasi secara lisan dan
tulisan diberikan informasi dengan cara bergambar, sehingga masyarakat dapat melihat
secara langsung bagaimana gambaran penyakit gonore.
H. Rencana Evaluasi
Evaluasi akan dilaksanakan pada saat selesai kegiatan promosi kesehatan dengan cara
mengajukan pertanyaan kepada para peserta promosi kesehatan yaitu PSK wanita. Dengan
pertanyan tersebut dapat diketahui pemahaman yang ditangkap oleh para peserta promosi
kesehatan.
I. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan promosi kesehatan akan dilakukan pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 27 April 2013
Pukul : 09.00 WIB
Waktu : 45 menit
http://adhienbinongko.wordpress.com/2012/11/26/gonore-epidemiologi-penyakit-menular/