Program TB Paru di puskesmas

56
1

Transcript of Program TB Paru di puskesmas

Page 1: Program TB Paru di puskesmas

11

Page 2: Program TB Paru di puskesmas

22

EPIDEMIOLOGI TBCEPIDEMIOLOGI TBC

Page 3: Program TB Paru di puskesmas

33

TB sebagai TB sebagai “Global Emergency”“Global Emergency”

(WHO, 1993)(WHO, 1993)

TB sebagai TB sebagai “Global Emergency”“Global Emergency”

(WHO, 1993)(WHO, 1993)

KASUS & KEMATIAN MENINGKATKASUS & KEMATIAN MENINGKAT ECONOMIC LOSS TINGGIECONOMIC LOSS TINGGI KEGAGALAN PEMBERANTASAN SELAMA INI KEGAGALAN PEMBERANTASAN SELAMA INI TIDAK TIDAK

MEMADAINYAMEMADAINYA KOMITMEN, KOMITMEN, DANA, DANA, MANAJEMEN KASUS, MANAJEMEN KASUS, SISTEM / ORGANISASI PELAYANANSISTEM / ORGANISASI PELAYANAN

KEMISKINANKEMISKINAN PERUBAHAN DEMOGRAFI (KOMPOSISI PENDUDUK) PERUBAHAN DEMOGRAFI (KOMPOSISI PENDUDUK) DAMPAK PANDEMI HIVDAMPAK PANDEMI HIV BERKEMBANGNYA MDR-TBBERKEMBANGNYA MDR-TB

Page 4: Program TB Paru di puskesmas

44

Beban Kasus TB di DuniaBeban Kasus TB di Dunia

10 000 to 99 999

100 000 to 999 999

1 000 000 or more

< 1 000

1 000 to 9 999

No Estimate

FAKTA 1/3 PENDUDUK DUNIA TERINFEKSI TB SETIAP TAHUN 9 JT KASUS BARU, 3 JT KEMATIAN TB (WHO, 1995) 95% KASUS TB & 98% KEMATIAN TB TERJADI DI NEGARA BERKEMBANG. 75% TERJADI PADA KELOMPOK USIA YG PALING PRODUKTIF SECARA

EKONOMIS (15-50 TH) PANDEMI HIV CO INFEKSI KASUS TB MENINGKAT

Page 5: Program TB Paru di puskesmas

55

Penyebab kematian terbanyak penyakit infeksi (SKRT 1995)583.000 kasus baru/tahun, 140.000 kematian/tahun Rangking ke-3 setelah India dan CinaPerkiraan Insidens TB:

271/100.000 pddk (semua kasus) 122/100.000 pddk (kasus BTA+)

Situasi TB di IndonesiaSituasi TB di IndonesiaSituasi TB di IndonesiaSituasi TB di Indonesia

Page 6: Program TB Paru di puskesmas

66

Komitmen politis

1

Directly Observed Treatment Short-course

WHA 1991

5 Komponen DOTS5 Komponen DOTS 5 Komponen DOTS5 Komponen DOTS

2

Diagnosa denganmikroskop

3

Pengobatan denganpengawasan langsung

4

4 Jaminan

Ketersediaan OATYg bermutu

Monitoring dan evaluasi

5

Page 7: Program TB Paru di puskesmas

77

principles ofprinciples of do+sdo+sprinciples ofprinciples of do+sdo+sDirectly Observed

Treatment Short-course

MENEMUKAN DAN MENYEMBUHKAN

PENDERITA TB BUKAN SEKEDAR MENGOBATI SAJA TANPA

ADA JAMINAN AKAN KESEMBUHAN

PENDERITA

Page 8: Program TB Paru di puskesmas

88

PRMPS

PS

PS

Dinkes Propinsi

BLK

KPP

Dinkes kab/Kota

RS/BP4/Klinik

JEJARING UPK PELAKSANA DOTS

JEJARING UPK PELAKSANA DOTS

PPM

DPS

Page 9: Program TB Paru di puskesmas

99

TUJUAN & TARGETTUJUAN & TARGETProgram TB NasionalProgram TB NasionalTUJUAN & TARGETTUJUAN & TARGETProgram TB NasionalProgram TB Nasional

2002108.000

2003132.000

2004157.000

2005182.000

CureRate85%

200181.000

CDR50%

CDR60%

CDR40%

CDR70%

CDR30%

Memutuskan rantai penularan

Menurunkan angka kesakitan dan kematian

Mencegah berkembangnya MDR-TB

NASIONAL Angka konversi

>80% Angka kesalahan CC

slide dahak <5%

Page 10: Program TB Paru di puskesmas

1010

INSIDEN TBC DI INDONESIA TAHUN 2004INSIDEN TBC DI INDONESIA TAHUN 2004BERDASARKAN SURVEI PREVALENSIBERDASARKAN SURVEI PREVALENSI

20052005 Working estimates Working estimates incidence*incidence*

NasionalNasional 107107

SumateraSumatera 160160

DI Yogya BaliDI Yogya Bali 6464

Prop lain JawaProp lain Jawa 107107

KTIKTI 210210

KASUS BTA(+) BARU SUMBAR : 160/100.000 X 4.555.810 = 7.290 ORG

Page 11: Program TB Paru di puskesmas

1111

TUBERCULOSISTUBERCULOSIS

Page 12: Program TB Paru di puskesmas

1212Robert Koch Mycobacterium tuberculosisMycobacterium tuberculosis

Robert Koch pertama kali menemukan kuman TB, 24 Maret 1882

Page 13: Program TB Paru di puskesmas

1313

DefinisiDefinisi

Tuberkulosis adalah penyakit Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC oleh kuman TBC (Mycobacterium (Mycobacterium tuberculosis)tuberculosis). .

Sebagian besar kuman TBC Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnyamengenai organ tubuh lainnya (sistemik)(sistemik)..

Page 14: Program TB Paru di puskesmas

1414

Kuman TuberkulosisKuman Tuberkulosis Kuman berbentuk BatangKuman berbentuk Batang Tahan Asam pada pewarnaanTahan Asam pada pewarnaan BTA (Basil Tahan Asam)BTA (Basil Tahan Asam) Cepat mati dengan sinar matahari Cepat mati dengan sinar matahari

langsunglangsung Dapat bertahan beberapa jam di Dapat bertahan beberapa jam di

tempat gelap dan lembabtempat gelap dan lembab Dalam jaringan tubuh kuman ini Dalam jaringan tubuh kuman ini

dapat dapat dormantdormant, tertidur lama selama , tertidur lama selama beberapa tahun beberapa tahun

Page 15: Program TB Paru di puskesmas

1515

TBC ITU ………………..TBC ITU ………………..BUKAN BUKAN PENYAKIT PENYAKIT

KETURUNAN KETURUNAN- - BUKAN BUKAN KARENA GUNA-GUNAKARENA GUNA-GUNA- - BUKANBUKAN JUGA KARENA DIRACUNI JUGA KARENA DIRACUNI

ORANG, ORANG, DLL DLL

TAPI …I.I.I…TAPI …I.I.I…BEGINILAH CARANYA KUMAN TBC ITU MASUK BEGINILAH CARANYA KUMAN TBC ITU MASUK

KEDALAM TUBUH MANUSIA.KEDALAM TUBUH MANUSIA.

Page 16: Program TB Paru di puskesmas

1616

Sumber penularan : Penderita TBC BTA +Sumber penularan : Penderita TBC BTA + Batuk, bersin Batuk, bersin menyebarkan kuman ke udara menyebarkan kuman ke udara

dalam bentuk dalam bentuk DropletDroplet (percikan dahak) (percikan dahak) Kuman Kuman masuk dalam tubuh melalui masuk dalam tubuh melalui

pernafasan, kuman itu dapat menyebar dari pernafasan, kuman itu dapat menyebar dari paru ke bgn tubuh lainnya melalui sistim paru ke bgn tubuh lainnya melalui sistim peredaran darah, sistim saluran limfe, saluran peredaran darah, sistim saluran limfe, saluran nafas, atau penyebaran lgs ke bgn tubuh lain.nafas, atau penyebaran lgs ke bgn tubuh lain.

Daya penularan seorang penderita ditentukan Daya penularan seorang penderita ditentukan banyaknya kuman yang dikeluarkan dari banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunyaparunya

Kemungkinan seseorang terinfeksi ditentukan Kemungkinan seseorang terinfeksi ditentukan oleh konsentrasi oleh konsentrasi dropletdroplet dalam udara dan dalam udara dan lamanya menghirup udara tsblamanya menghirup udara tsb

Cara PenularanCara Penularan

Page 17: Program TB Paru di puskesmas

1717

TBC TBC menularmenular lewat dahaklewat dahak yang yang dikeluarkan pd dikeluarkan pd WAKTU Batuk & BersinWAKTU Batuk & Bersin

BukanBukan lewat makanan, minuman, lewat makanan, minuman,

piring, pakaianpiring, pakaian

• Bila pend TBC meludah, batuk, bersin , kuman2 Bila pend TBC meludah, batuk, bersin , kuman2 TBC akan menyebar ke udara.TBC akan menyebar ke udara.

• kuman TBC tsb dpt terhirup oleh org lain yg kuman TBC tsb dpt terhirup oleh org lain yg berada disekitar pend secara tidak sengaja.berada disekitar pend secara tidak sengaja.

Page 18: Program TB Paru di puskesmas

1818

Page 19: Program TB Paru di puskesmas

1919

DIAGNOSISDIAGNOSIS

Page 20: Program TB Paru di puskesmas

2020

Page 21: Program TB Paru di puskesmas

2121

Penemuan PenderitaPenemuan Penderita

DewasaDewasaPassive Promotive Case FindingPassive Promotive Case FindingPenderita yang Kontak penderita TBC Penderita yang Kontak penderita TBC

Paru BTA + dengan gejala yang sama, Paru BTA + dengan gejala yang sama, harus diperiksa dahaknyaharus diperiksa dahaknya

AnakAnakAgak sulitAgak sulitSbgn >> D/ didasarkan gambaran klinis, Sbgn >> D/ didasarkan gambaran klinis,

Rő dan Uji tuberkulinRő dan Uji tuberkulin

Page 22: Program TB Paru di puskesmas

2222

Komponen DOTS yang keduaKomponen DOTS yang keduaDiagnosa Dng Pemeriksaan Mikroskop

Penderita TB krn sakit akan berupaya mencari Penderita TB krn sakit akan berupaya mencari pengobatan:pengobatan: O.k. itu penemuan secara aktif tdk ‘cost-effective’ O.k. itu penemuan secara aktif tdk ‘cost-effective’

Pemeriksaan mikroskopis adalah cara yang Pemeriksaan mikroskopis adalah cara yang paling tepat.paling tepat.

Pemeriksaan rontgen mendiagnosis orang Pemeriksaan rontgen mendiagnosis orang sehat sebagai penderitaTB (sehat sebagai penderitaTB (False PositiveFalse Positive))

Pemeriksaan serologis dan laboratorium lain Pemeriksaan serologis dan laboratorium lain (PCR dll): mahal & tdk tersedia, sehingga (PCR dll): mahal & tdk tersedia, sehingga kurang berguna untuk Program kurang berguna untuk Program Penanggulangan TB secara massal.Penanggulangan TB secara massal.

Page 23: Program TB Paru di puskesmas

2323

Page 24: Program TB Paru di puskesmas

2424

Page 25: Program TB Paru di puskesmas

2525

DIAGNOSIS TBC DIAGNOSIS TBC PADA ORANG DEWASAPADA ORANG DEWASA

Page 26: Program TB Paru di puskesmas

2626

DahakCairan pleuraCairan cerebro spinalKurasan lambungJaringan

Page 27: Program TB Paru di puskesmas

2727

Page 28: Program TB Paru di puskesmas

2828

Berdasar pemeriksaan dahak Berdasar pemeriksaan dahak secara mikroskopik langsungsecara mikroskopik langsung• BTA POSITIF (+):BTA POSITIF (+):

• hasil S-P-S: +++/ ++-hasil S-P-S: +++/ ++-• hasil S-P-S: +-- & Rö (+)hasil S-P-S: +-- & Rö (+)

• BTA NEGATIF (-):BTA NEGATIF (-):• hasil S-P-S: --- & Rö (+)hasil S-P-S: --- & Rö (+)

DIAGNOSIS TUBERKULOSISDIAGNOSIS TUBERKULOSIS

Page 29: Program TB Paru di puskesmas

2929

98%

70%

0

20

40

60

80

100

Pemeriksaan BTA Rontgen

Kesepakatan antar pemeriksa

50%

98%

0

20

40

60

80

100

Pemeriksaan BTA Rontgen

• BTA= 2% Positif Palsu• Rontgen= 50% Positif Palsu

Pemeriksaan Mikroskopis Pemeriksaan Mikroskopis lebih objektif dan lebih spesifik daripada Rö

lebih objektif &

dpt dipercaya

lebih spesifik

Page 30: Program TB Paru di puskesmas

303010

81%

93%100%

0%

50%

100%

First Second Third

Cum

ulat

ive

Pos

itivi

ty

Pemeriksaan dahak 3 kali paling optimal

10

81%

93%100%

0%

50%

100%

First Second Third

Cum

ulat

ive

Pos

itivi

ty

Pemeriksaan dahak 3 kali paling optimal

Page 31: Program TB Paru di puskesmas

3131

SENSITIVITAS UJI ZN :SENSITIVITAS UJI ZN :

Pada penderita yang disertai gejala klinis yang khas TB,

pengambilan dahak 3 kali (SPS = Sewaktu-Pagi-Sewaktu)

Sensitivitas : 90%

Dahak I : 80%-83%

Dahak II : ditambah 10%-14%

Dahak III : ditambah 5%-8%

Syarat : kwalitas dahak : baik, jumlah dahak cukup (3-5 ml)

Pada penderita yang disertai gejala klinis yang khas TB,

pengambilan dahak 3 kali (SPS = Sewaktu-Pagi-Sewaktu)

Sensitivitas : 90%

Dahak I : 80%-83%

Dahak II : ditambah 10%-14%

Dahak III : ditambah 5%-8%

Syarat : kwalitas dahak : baik, jumlah dahak cukup (3-5 ml)

Page 32: Program TB Paru di puskesmas

3232

ALUR DIAGNOSIS TB PARU PADA ORANG DEWASA

Periksa dahak Sewaktu, Pagi, Sewaktu (SPS)

Periksa Röntgen Dada

Beri Antibiotik Spektrum Luas

Ulangi periksa dahak SPS

Periksa röntgen dada

Tersangka Penderita TB (Suspek TB)

Hasil BTA + + + + + - + - -

Hasil BTA - - -

Hasil mendukung

TB

Hasil Röntgen

Neg

Hasil BTA + + + + + -

Hasil BTA + - -

Hasil BTA - - -

Hasil Mendukung

TB

Tidak ada perbaikan

Ada perbaikan

Penderita TB BTA Positif

TB BTA Neg Röntgen Pos

Bukan TB, Penyakit Lain

Hasil Tidak Mendukung

TB

Page 33: Program TB Paru di puskesmas

3333

DIAGNOSIS TBC DIAGNOSIS TBC PADA ANAKPADA ANAK

Page 34: Program TB Paru di puskesmas

3434

GEJALA KEARAH TB PADA GEJALA KEARAH TB PADA ANAK:ANAK:

Kontak erat dengan penderita BTA (+)Kontak erat dengan penderita BTA (+) BCG dng reaksi kemerahan dipercepatBCG dng reaksi kemerahan dipercepat BB turun tanpa sebab jelas & tak naik dgn BB turun tanpa sebab jelas & tak naik dgn

penanganan gizipenanganan gizi Sakit & demam lama tanpa sebab jelasSakit & demam lama tanpa sebab jelas Batuk > 3 mingguBatuk > 3 minggu Tes tuberkulin (+) (>10 mm)Tes tuberkulin (+) (>10 mm) Rö mengarah ke TBRö mengarah ke TB Kel.limfe superfisial membesar (a.l. Kel.limfe superfisial membesar (a.l.

skrofuloderma)skrofuloderma) Conjunctivitis phlectaenularisConjunctivitis phlectaenularis

Page 35: Program TB Paru di puskesmas

3535

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA TB DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA TB ANAKANAK

Sistem skoring (scoring system) gejala dan pemeriksaan Sistem skoring (scoring system) gejala dan pemeriksaan penunjang TBpenunjang TB

ParameterParameter 00 11 22 33

Kontak TBKontak TB Tidak jelasTidak jelas Lap. Kel, BTA Lap. Kel, BTA (-) atau tidak (-) atau tidak tahu, BTA tidak tahu, BTA tidak jelasjelas

BTA (+)BTA (+)

Uji TuberkulinUji Tuberkulin NegatifNegatif Positif Positif (≥10mm ,ata(≥10mm ,atau ≥ 5mm u ≥ 5mm pada keadaan pada keadaan imunosepresi)imunosepresi)

BB (KMS)BB (KMS) BGM (KMS) BGM (KMS) BB/U < 80%BB/U < 80%

Klinis Gizi Buruk Klinis Gizi Buruk (BB/U < 60%)(BB/U < 60%)

Demam tanpa sebab jelasDemam tanpa sebab jelas ≥ ≥ 2 minggu2 minggu

Batuk *Batuk * ≥ ≥ 3 minggu3 minggu

Pembesaran KL koli, aksila, Pembesaran KL koli, aksila, inguinalinguinal

≥ ≥ 1 cm, jumlah 1 cm, jumlah >1, tidak nyeri>1, tidak nyeri

Pembengkakan tulang/sendi Pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut, falangpanggul, lutut, falang

Ada Ada pembengkakanpembengkakan

Foto Ro thoraksFoto Ro thoraks Normal/Tidak Normal/Tidak jelasjelas

Suggestive TBSuggestive TB

Skor TotalSkor Total

Page 36: Program TB Paru di puskesmas

3636

Jika ditemukan salah satu keadaan dibawah ini rujuk ke RS :1. Foto Ro menunjukkan gambaran milier,

kavitas, efusi pleura.2. Gibbus, koksitis.3. Tanda bahaya:

• kejang, kaku kuduk.• penurunan kesadaran.• kegawatan lain mis sesak nafas.

Page 37: Program TB Paru di puskesmas

3737

CATATAN:CATATAN:

Diagnosis Diagnosis oleholeh do dokktteerrBerat badan dinilai saat pasien datang Berat badan dinilai saat pasien datang Foto Ro toraks bukan alat D/ utama pada Foto Ro toraks bukan alat D/ utama pada

anak.anak.Semua anak dgn reaksi cepat BCG harus Semua anak dgn reaksi cepat BCG harus

dievaluasi dgn sistem skoring TB anak.dievaluasi dgn sistem skoring TB anak.Anak di D/ TB jika jumlah skor Anak di D/ TB jika jumlah skor >>66Pasien usia balita yg mendapat skor 5 , Pasien usia balita yg mendapat skor 5 ,

dirujuk ke RS untuk evaluasi lebih lanjut.dirujuk ke RS untuk evaluasi lebih lanjut.

Page 38: Program TB Paru di puskesmas

3838

PEMERIKSAAN DI RS:PEMERIKSAAN DI RS:

perhatikan gejala klinis lakukan uji tuberkulin lakukan foto Rö paru lakukan pemeriksaan serologi

dan mikrobiologi lakukan pemeriksaan patologi

anatomi

Page 39: Program TB Paru di puskesmas

3939

Alur tatalaksana pasien TB anak Alur tatalaksana pasien TB anak

Skor > 6

Beri OAT2 bln terapi , dievaluasi

Respon (+ ) Respon ( - )

Terapi teruskan Teruskan terapi sambilcari penyebabnya

Page 40: Program TB Paru di puskesmas

4040

PEMERIKSAAN RőPEMERIKSAAN Rő

Page 41: Program TB Paru di puskesmas

4141

Peran pemeriksaan RöPeran pemeriksaan Rö Tidak ada pola röntgen yang khas Tidak ada pola röntgen yang khas

untuk mengambarkan penyakit TB.untuk mengambarkan penyakit TB.

10-15% dari penderita TB yang pasti 10-15% dari penderita TB yang pasti (dg. biakan positif) tidak terdeteksi (dg. biakan positif) tidak terdeteksi pada röntgen.pada röntgen.

50% dari penderita yang didiagnosa TB 50% dari penderita yang didiagnosa TB melalui röntgen ternyata bukan TB.melalui röntgen ternyata bukan TB.

Toman K. Tuberculosis case finding and chemotherapy. WHO, 1979

Page 42: Program TB Paru di puskesmas

4242

Peran pemeriksaan Peran pemeriksaan RöRö

Toman K. Tuberculosis case finding and chemotherapy. WHO, 1979

Pemeriksaan Pemeriksaan röntgen untuk TB röntgen untuk TB kurang pas untuk kurang pas untuk mendiagnosis dan mendiagnosis dan memantau hasil memantau hasil pengobatan pengobatan penderita TBpenderita TB

Page 43: Program TB Paru di puskesmas

4343

0

20

40

60

80

100

suspek dengantanda tanda TBpada rontgen

kasus yang benar-benar TB

Pemeriksaan Rontgen Pemeriksaan Rontgen mengakibatkan ‘over-diagnosis’ TBmengakibatkan ‘over-diagnosis’ TB

NTI, Ind J Tuberc, 1974

Over-diagnosis

Page 44: Program TB Paru di puskesmas

4444

INDIKASI PEMERIKSAAN RINDIKASI PEMERIKSAAN RÖÖ

suspek dng SPS(-), suspek dng SPS(-), antibiotika, SPS ulang (-).antibiotika, SPS ulang (-).

Px BTA (+) :Px BTA (+) :KomplikasiKomplikasibatuk darah berulangbatuk darah berulangbila SPS hanya satu kali (+)bila SPS hanya satu kali (+)

Page 45: Program TB Paru di puskesmas

4545

KLASIFIKASIKLASIFIKASIPENYAKITPENYAKIT

Page 46: Program TB Paru di puskesmas

4646

DEFINISI KASUS DEFINISI KASUS BERDASARKAN:BERDASARKAN:

organ tubuh yg terserang paru extra paru

hasil pemeriksaan dahak BTA (+) BTA (-)

riwayat pengobatan sebelumnya Px baru pernah berobat

tingkat keparahan penyakit ringan berat

Page 47: Program TB Paru di puskesmas

4747

penetapan klasifikasi penetapan klasifikasi dan tipe penyakit untuk dan tipe penyakit untuk menetapkan menetapkan jenis jenis paduan OAT yang sesuai.paduan OAT yang sesuai.

Page 48: Program TB Paru di puskesmas

4848

KLASIFIKASIKLASIFIKASI

TUBERKULOSIS

TB PARU TB EKSTRA PARU

BTA + BTA -BERAT RINGAN

RINGANBERAT

• Kerusakan jaringan paru yang luas

• KU jelek

• Meningitis• Miliar• Perikarditis• Peritonitis• Pleural efusi bilateral• Spinal• Intestinal• Genitourinarial

• Limfadenitis• Pleural efusi

unilateral• Tulang

(kecuali spinal)• Sendi perifir

Page 49: Program TB Paru di puskesmas

4949

Tipe Penderita TBTipe Penderita TBKasus Baru belum pernah atau sudah pernah menelan OAT

kurang dari satu bulan

Kambuh (Relaps) Pernah mendapat pengobatan TB dan dinyatakan sembuh/pengobatan lengkap, didiagnosa lagi sbg penderita TB BTA positif

Pengobatan stlh Default /Terputus

penderita yang kembali berobat dengan BTA positif, setelah terputus pengobatan selama 2 bulan atau lebih

Pengobatan stlh Gagal

pengobatan ulangan setelah gagal - penderita yang masih BTA positif pada bulan ke

5 atau lebih) - penderita yang awalnya BTA negatif sebelum

pengobatan dan menjadi BTA positif tahap intensif pengobatan

Pindahan (Transfer In)

Penderita yang pindah keregister lain untuk melanjutkan pengobatan

Lain-lain : - semua kasus yang tidak memenuhi batasan diatas

- Kasus Kronis, yaitu penderita yang masih BTA positif pada akhir pengobatan dengan paduan pengobatan ulangan.

Page 50: Program TB Paru di puskesmas

5050

MANAGEMEN MANAGEMEN LOGISTIKLOGISTIK

Page 51: Program TB Paru di puskesmas

5151

3. TERJAMINNYA KETERSEDIAAN OBAT

4. PENGAWASAN MENELAN OBAT (PMO)

STRATEGI DOTSSTRATEGI DOTSSTRATEGI DOTSSTRATEGI DOTS

Page 52: Program TB Paru di puskesmas

5252

1. Logistik OAT• OAT dalam bentuk Kombipak• OAT dalam bentuk Fixed Dose Combination

(FDC) atau Obat Kombinasi Dosis Tetap

2. Logistik lainnya• Alat Laboratorium terdiri dari :

Mikroskop, Slide Box, Rak pewarna & pengering, Lampu speritus, Ose, Botol plastik bercorong pipet dll,• Bahan Laboratorium terdiri dari :

Pot sputum, kaca sediaan, Larutan Ziehl Neelsen Asam, Alkohol pro analisis Kertas pembersih lensa mikroskop dll,• Barang cetakan seperti Buku Pedoman, format

pencatatan dan pelaporan serta bahan KIE dll.

JENIS LOGISTIK PROG TBC JENIS LOGISTIK PROG TBC

Page 53: Program TB Paru di puskesmas

5353

Jenis Standard

1. Mikroskop - Mikroskop binokuler dengan pencahayaan Lampu dan sinar- UIS optical sistem- Built in tranmitted Illumination system ; 6v20w- Focussing : stage height movement- Revolving nosepiece : fixed quadruple nosepice- Stage : wire movement mechanical fixed stage- Condenser : Abbe type with aperture iris diaphragm NA :1,25- Objective lens : Plan achromatic objectives (anti-fungus)- Eyepiece (10x) : Field number (FN) : 18 anti fungus - Dilengkapi dengan kotak penyimpan mikroskop yang memenuhi syarat

STANDARISASI LOGISTIK PROG TBC STANDARISASI LOGISTIK PROG TBC

Page 54: Program TB Paru di puskesmas

5454

STANDARISASI LOGISTIK PROG TBC STANDARISASI LOGISTIK PROG TBC

Jenis Standard2. Pot sputum Bermulut lebar, penampang 6 cm atau lebih

Bertutup ulir Tidak bocor Tidak mudah pecah Bersih Kering Label pada dinding pot

3. Kaca sediaan Tidak mudah pecah Bening Hanya sekali pakai Ukuran 3 X 8 Cm. Tebal 0,2 Cm.

4. Larutan Ziehl Neelsen Larutan karbol fuchsin 0,3 % Larutan asam alkohol 3 % Larutan methylene blue 0,3 %

5. Bahan Laboratorium lainnya

Minyak imersi Bahan Pembersih Kertas pembersih lensa mikroskop

6.Formulir pencatatan dan pelaporan : TB 01 s/d TB 13.

Sesuai contoh yang ada dalam buku pedoman

Page 55: Program TB Paru di puskesmas

5555

PENGELOLAAN PENGELOLAAN LOGISTIK TUBERKULOSISLOGISTIK TUBERKULOSIS

Merupakan rangkaian yang meliputi :

• Perencanaan Kebutuhan• Pengadaan• Penyimpanan• Pendistribusian• Pencatatan & Pelaporan

Page 56: Program TB Paru di puskesmas

5656

PERENCANAAN :PERENCANAAN :

UPK menyusun rencana kebutuhan sebagai UPK menyusun rencana kebutuhan sebagai dasar untuk permintaan ke kabupaten/kotadasar untuk permintaan ke kabupaten/kota

Kabupaten/Kota (wasor dan GFK) menyusun Kabupaten/Kota (wasor dan GFK) menyusun rencana kebutuhan tiap tahun.rencana kebutuhan tiap tahun.

Propinsi merekap rencana kebutuhan Logistik Propinsi merekap rencana kebutuhan Logistik Kabupaten/Kota serta buffer stock.Kabupaten/Kota serta buffer stock.

Pusat merekap rencana kebutuhan (khusus Pusat merekap rencana kebutuhan (khusus OAT) disampaikan ke PI OAT) disampaikan ke PI