PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES...

78
PENGALAMAN DEN “Untuk Meme PROG i N PERAWAT DALAM PENANGANAN PA NGAN KEJANG DEMAM DI RUANG IGD RSUD KARANGANYAR SKRIPSI enuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Kepera Oleh : Gregorius Christian Wibisono NIM S1 1017 GRAM STUDI S-1 KEPERAWATA STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015 ADA ANAK D awatan” AN

Transcript of PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES...

Page 1: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

PENGALAMAN

DENGAN

“Untuk Memenuhi

PROGRAM STUDI S

i

NGALAMAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PADA

DENGAN KEJANG DEMAM DI RUANG IGD

RSUD KARANGANYAR

SKRIPSI

emenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan”

Oleh :

Gregorius Christian Wibisono

NIM S1 1017

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

PADA ANAK

RUANG IGD

encapai Gelar Sarjana Keperawatan”

1 KEPERAWATAN

Page 2: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

ii

Page 3: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Gregorius Christian wibisono

NIM : S11017

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar akademik ( sarjana ), baik di STIkes Kusuma Husada Surakarta

maupun di perguruan tinggi lain.

2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan

masukan Tim Penguji.

3. Dalam Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan

gelar yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya

dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Surakarta, 12 Agustus 2015

Yang membuat pernyataan,

Gregorius Christian Wibisono

NIM. S11017

Page 4: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya. Pada akhirnya penulis mampu

menyelesaikan Skripi dengan judul “ Pengalaman Perawat Dalam Penanganan

Pada Anak Kejang Demam Di Ruang IGD RSUD Karanganyar ”. Penelitian ini

disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh mata ajar skripsi di

Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Dalam

penulisan Skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, arahan, dan

masukan yang sangat membangun dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang tulus, penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

a. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

b. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns, M.Kep, selaku ketua Program Studi S1

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

c. Ibu Wahyuningsih Safitri, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku pembimbing utama yang

telah memberikan bimbingan serta arahan selama proses pembuatan skripsi.

d. Ibu Rufaida Nur Fitriana, S.Kep.,Ns, selaku pembimbing pendamping yang

telah meberikan bimbingan, masukan dan saran dalam proses penyusunan

skripsi.

e. Direktur Rumah Sakit RSUD Karanganyar yang telah bersedia memberi ijin

agar institusinya dijadikan tempat studi pendahulan.

Page 5: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

v

f. Perawat IGD yang telah membantu peneliti dan bersedia menjadi informan

untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti sehingga

terselesaikannya penelitian ini dengan baik.

g. Bapak dan Ibu Dosen STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah

memberikan segenap ilmu dan pengalamannya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

h. Ayah Alm. Inf Suharno dan Ibu Anastasia Kristanti tercinta, terima kasih atas

do’a dan dukungan yang senantiasa engkau berikan untuk keberhasilanku,

serta segala kesabaranmu dalam mendidik dan membesarkanku selama ini,

aku sadar tugas itu sangatlah berat bagimu, tapi dengan segala rasa kasih

sayang dan kesabaranmu, engkau mengantarkanku pada kelulusan ini.

i. Semua keluarga besar saya, Kekasih saya Ambarwati dan adikku tersayang

Agatha Christin Apriyani, S.Farm yang selalu mendukung saya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

j. Sahabat – sahabatku Nandung, Didik, Ahmat Mujiono, Dwi Pras, Syahrul,

Doni Rudianto, dan Febrian Dwi Cahyo serta teman seperjuangan yang telah

banyak memberikan bantuan, dorongan dan semangat kepadaku.

k. Teman – teman Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Angkatan 2011 yang telah berjuang menempuh skripsi bersamaku.

l. Semua pihak, yang tenpa mengurangi rasa terima kasih tidak dapat disebutkan

per satu.

Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi amal ibadah yang akan

mandapat balasan yang lebih baik. Pada akhirnya penulis bersyukur pada Tuhan

Page 6: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

vi

YME semoga skripsi ini dapat bermanfaat kepada banyak pihak dan tidak lupa

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Surakarta, 12 Agustus 2015

Penulis

(Gregorius Christian Wibisono)

NIM. S11017

Page 7: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN............................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang ....................................................................... 1

a. Rumusan Masalah ................................................................. 4

b. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

c. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Tinjauan Teori ....................................................................... 7

i. Pengalaman .............................................................. 7

ii. Pengetahuan ................................................................ 8

1. Pengertian Pengetahuan ....................................... 8

2. Tingkat Pengetahuan ........................................... 8

3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ........... 11

iii. Perawat ....................................................................... 13

i. Pengertian Perawat .............................................. 13

ii. Pengertian Keperawatan ...................................... 13

iii. Pengertian Pengalaman ........................................ 14

iv. Kejang Demam ........................................................... 15

1. Pengertian ......................................................................... 15

2. Klasifikasi ............................................................. 15

3. Penyebab Kejang Demam..................................... 16

4. Tanda dan Gejala Kejang Demam ........................ 16

Page 8: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

viii

5. Faktor yang Mempengaruhi Kejang Demam ...... 17

6. Dampak Kejang Demam....................................... 17

7. Penatalaksanaan primery survey dan secandary ... 18

8. Penatalaksanaan umum keperawatan ................... 19

v. Kerangka Teori........................................................... 20

vi. Fokus Penelitian ......................................................... 21

vii. Keaslian Penelitian ..................................................... 22

BAB III METODOLOGI

1. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 23

2. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 23

3.2.1 Tempat ......................................................................... 23

3.2.2 Waktu Penelitian ......................................................... 23

3. Populasi dan Sampel ........................................................... 24

4. Instrumen dan Pengumpulan Data.......................................... 25

3.4.1 Instrumen Inti .............................................................. 25

3.4.2 Instrumen Penunjang ................................................... 25

3.4.3 Prosedur Pengumpulan Data ........................................ 27

5. Analisa Data ........................................................................... 29

6. Keabsahan Data ...................................................................... 31

7. Etika Penelitian ...................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian .................................................... 35

4.2 Gambaran Karakteristik Informan ........................................... 36

4.3 Hasil Penelitian ........................................................................ 38

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Perawat Melakukan Primery Survey ..................................... 50

5.2 Menjelaskan Pengetahuan Perawat Pada Anak Kejang

Demam ................................................................................... 54

5.3 Menjelaskan Penanganan Kejang Demam ............................. 57

5.4 Menjelaskan Kesulitan Perawat Dalam Melakukan

Tindakan Kegawatdaruratan ................................................... 58

Page 9: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

ix

5.5 Menjelaskan Cara Mengatasi Kesulitan Perawat Dalam

Penanganan Kejang Demam ................................................... 59

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 61

6.2 Saran ......................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

x

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman

a. Keaslian Penelitian 22

4.1 Karakteristik Informan 38

Page 11: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Keterangan Halaman

2.1 Gambar Kerangka Teori 20

2.2 Gambar Fokus Penelitian 21

Page 12: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Keterangan

1. Surat Izin Studi Pendahuluan

2. Surat Balasan Izin Pendahuluan KESBANGPOL

3. Surat Balasan Izin Pendahuluan BAPPEDA

4. Surat Balasan Izin Pendahuluan DIKLAT

5. Surat Izin Penelitian Penelitian

6. Surat Balasan Izin Penelitian KESBANGPOL

7. Surat Balasan Izin Penelitian BAPPEDA

8. Surat Balasan Izin Penelitian DIKLAT

9. Lembar Penjelas Penelitian

10. Lembar Persetujuan Partisipan

11. Pedoman Wawancara

12. Lembar Konsultasi

13. Informan 1

14. Informan 2

15. Informan 3

16. Informan 4

17. Lembar Analisa Tematik

18. Jadwal Penelitian

Page 13: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

xiii

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

2015

Gregorius Christian Wibisono

Pengalaman Perawat Dalam Penanganan Pada Anak Dengan Kejang

Demam di Ruang IGD RSUD Karanganyar

ABSTRAK

Kejang demam merupakan bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan

suhu tubuh lebih dari 38oC per rektal atau 37,8

oC per axila yang disebabkan oleh

proses ekstrakranium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman

perawat dalam penanganan gawat darurat pada anak kejang demam di Ruang IGD

RSUD Karanganyar.

Metode penelitian yang digunakan adalah fenomenologi. Sampel

penelitian ini berjumlah 4 partisipan perawat di IGD RSUD Karanganyar dengan

teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan dengan metode in-depth

interview menggunakan analisa colaizzi.

Hasil penelitian ini didapatkan beberapa tema 1). primery survey; a)

penanganan dengan posisi; b) upaya penanganan bantuan pernafasan bantuan

oksigenasi; c) penanganan sirkulasi; d) pemberian obat. 2) pengetahuan perawat

pada anak kejang demam; a) tanda gejala kejang demam; b) dampak lanjut kejang

demam. 3) penanganan kejang demam; a) penanganan kejang demam. 4) kesulitan

perawatdalam melakukan tindakan gawat darurat pada anak kejang demam; a)

hambatan penanganan. 5) cara mengatasi kesulitan; a) solusi tindakan.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak rumah

sakit khususnya pelayanan IGD untuk lebih meningkatkan asuhan keperawatan

yang menyeluruh terhadap pasien kejang demam. Perawat harus meningkatkan

keterampilan dalam penanganan kejang demam.

Kata kunci : kejang demam, penanganan, anak

Daftar pustaka : 50 (2002-2014)

Page 14: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

xiv

BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE

KUSUMA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA

2015

Gregorius Christian Wibisono

Nurse’s Experiences in Handling the Children with Fever Seizure at the

Emergency Installation of Local General Hospital of Karanganyar

ABSTRACT

Fever Seizure is a convulsion which happens when the body temperature

is more than 38oC/rectal or 37.8

oC/axilla which is caused by extra-cranium

process. The research objective is to investigate the nurses’ experiences in

handling the children with fever seizure at the Emergency Installation of Local

General Hospital of Karanganyar.

This research used the phenomenological method. The samples of research

were consisted of 4 nurses at the Emergency Installation of Local General

Hospital of Karanganyar and were taken by using the purposive sampling

technique. The data of research were collected through in-depth interview and

analyzed by using the Colaizzi’s method.

The result of this research shows that there were five themes, namely: (1)

primary survey i.e. (a) position treatment, (b) respiratory treatment with

oxygenation assistance, (c) circulation treatment, and (d) giving medicine; (2)

nurse’s knowledge of the children with fever seizure i.e. (a) indication of fever

seizure, and (b) further effect fever seizure; (3) treatment for fever seizure i.e. (a)

treatment for fever seizure; (4) the nurses’ difficulties in giving emergency

treatment to the children with fever seizure i.e. (a) obstacle in giving treatment;

and (5) how to resolve the difficulties i.e. (a) solution.

Thus, the hospital especially the Emergency Installation to thoroughly

improve the nursing care to the children with fever seizure and the nurses should

improve their skills to handle the fever seizure.

Keywords: fever seizure, treatment, children

References: 50 (2002-2014)

Page 15: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

1

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Kejang demam atau febrile convulsion merupakan bangkitan kejang

yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh lebih dari 38oC per rektal atau 37,8

oC

per axila yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Kejang demam

merupakan kelainan neurologis yang paling sering dijumpai pada anak,

terutama pada anak golongan umur 6 bulan sampai 4 tahun (Sadleir 2007).

Hampir 3% dari anak yang berumur dibawah 5 tahun pernah menderita

kejang demam (Ngastiyah 2005).

Kejang demam dibagi menjadi dua jenis, yaitu kejang demam

sederhana dan kejang demam kompleks (Sadleir, 2007). Kejang demam

sederhana adalah kejang demam yang berlangsung kurang dari 10 menit dan

tidak berulang dalam waktu 24jam. Kejang demam komplek adalah kejang

demam yang berlangsung lebih dari 10 menit dan kejang terjadi lebih dari 2

kali dalam waktu 24 jam (Mewasingh, 2010).

Penyebab kejang demam belum diketahui secara pasti. Genetik dan

lingkungan merupakan yang berkontribusi terhadap patogenesis. Keluarga

dengan riwayat kejang demam merupakan faktor resiko terjadinya kejang

demam (Sadleir 2007). Anak yang pernah mengalami kejang demam, 9% –

20% saudara kandungnya juga akan mengalami kejang demam. Hal ini

Page 16: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

2

terjadi karena sejumlah 50% dari anak-anak yang mengalami kejang

demam tidak diketahui penyebabnya (Mewasing 2010).

Kejadian kejang demam diperkirakan 2% – 4% di Amerika Serikat,

Amerika Selatan dan Eropa Barat, sedangkan di Asia dilaporkan lebih

tinggi,yaitu 20% kasus merupakan kejang demam yang kompleks. Sebesar

6% - 9% kejadian di Jepang, 5% - 10% di India dan 2% -5% di Amerika

Serikat dan Eropa Barat. Prevalensi tertinggi 14%, tercatat pada anak-anak

dari Guam (Paul et al, 2011). Menurut BPNA (British Paediatric

Association Neurology) kejang demam yang umumnya terjadi 3% -4% pada

anak. Usia puncak kejang demam adalah 18 bulan dan hampir 50% dari

anak-anak berusia 12- 30 bulan (Sadleir, 2007). Menurut IDAI, (2009)

mencatat kejadian kejang demam di Indonesia pada anak usia 6 bulan

sampai 5 tahun mencapai 2% - 5%, dan pada usia 6 bulan sampai 5 tahun

anak kejang demam di Jawa Tengah 2% - 3% dari tahun 2009 (Nurwahyuni

, 2009). Angka kejadian kejang demam pada anak di RSUD Karanganyar

pada tahun 2013 adalah sejumlah 61 anak yang menderita kejang demam

dan pada bulan Juli – September 2014 sebanyak 20 anak penderita kejang

demam.

Prioritas asuhan keperawatan pada kejang demam adalah mencegah

atau mengendalikan aktivitas kejang, melindungi pasien dari trauma,

mempertahankan jalan nafas, memberikan informasi kepada keluarga

tentang proses penyakit, prognosis dan kebutuhan penanganannya (Wong

2008). Manajemen kejang demam dilakukan dengan 4 faktor yang perlu

Page 17: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

3

dikerjakan yaitu memberantas kejang secepat mungkin, memberikan

pengobatan penunjang, memberikan pengobatan rumat, serta mencari dan

memngobati penyebab kejang demam (Ngastiyah 2005)

Hasil penelitian yang dilakukan Herman et al (2014) tentang

hubungan pengetahuan perawat dengan penanganan kejang demam,

menunjukkan hasil ada hubungan yang kuat kearah positif antara

pengetahuan perawat tentang kejang demam dengan penanganan kejang

demam pada anak di Instalasi Rawat Darurat Anak (IRDA) dan ruang

perawatan intensif (RPI) IRINA E RSUP PROF. DR. R. Kandao Manado.

Hasil penelitian yang dilakukan American Academic of Pediatrics

(2008) tentang kejang demam pedoman praktek klinis untuk manajemen

jangka panjang anak kejang demam sederhana, menunjukkan hasil bahwa

meskipun ada bukti kejang demam berulang, terapi antiepilepsi dengan

fenobarbital, primidone, atau asam valproik dan terapi intermiten dengan

diazepam lisan efektif dalam mengurangi risiko kekambuhan, yang

toksisitas potensial yang terkait dengan obat antiepilepsi lebih besar dari

pada risiko yang relatif kecil terkait dengan kejang demam sederhana.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 5

Desember 2014, di Ruang IGD RSUD Karanganyar dengan melakukan

wawancara dengan 5 perawat Ruang IGD RSUD Karanganyar, 2 perawat

mengatakan anak yang kejang demam diberikan penanganan dengan cara

membuka pakaian,ikat pinggang pasien serta membaringkan pasien dengan

memposisikan kepala miring kanan atau kiri, 2 perawat lainnya hanya

Page 18: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

4

membaringkan pasien ditempat yang rata, dan 1 perawat diantaranya hanya

melakukan kompres hangat pada pasien.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik pada kasus

pengalaman perawat dalam penanganan anak kejang demam di Ruang IGD

RSUD Karanganyar.

b. Rumusan Masalah

Kejang demam atau febrile convulsion merupakan bangkitan kejang

yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh lebih dari 380C per rektal atau 37,8

0C

per axila yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Berdasarkan

wawancara pada saat melakukan studi pendahuluan didapatkan bahwa

perawat IGD RSUD Karanganyar pernah melakukan penanganan pada anak

kejang demam. Sehingga penulis mengambil penelitian bagaimana

pengalaman perawat dalam penanganan pada anak kejang demam di Ruang

IGD RSUD Karanganyar.

a. Tujuan Penelitian

i. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengalaman perawat dalam penanganan gawat darurat pada anak

kejang demam di Ruang IGD RSUD Karanganyar.

Page 19: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

5

ii. Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah untuk :

1. Menjelaskan pengalaman perawat melakukan primery survey

pada anak kejang demam di ruang IGD RSUD Karanganyar.

2. Menjelaskan pengetahuan perawat pada anak kejang demam

sesuai pengalaman perawat di ruang IGD RSUD Karanganyar.

3. Menjelaskan penanganan kejang demam pada anak di ruang

IGD Karanganyar

4. Menjelaskan kesulitan perawat dalam melakukan tindakan

gawat darurat pada anak kejang demam di ruang IGD

Karanganyar.

5. Menjelaskan cara mengatasi kesulitan perawat dalam menangani

kejang demam pada anak di ruang IGD RSUD Karanganyar.

b. Manfaat Penelitian

i. Manfaat bagi Rumah Sakit

Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan

manajemen keperawatan berupa pelatihan perawat gawat darurat

untuk perawat ruang IGD RSUD Karanganyar sehingga dapat

memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan benar dalam

menangani pasien kejang demam.

Page 20: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

6

ii. Manfaat bagi institusi pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar acuan dalam

keperawatan anak dengan kejang demam sehingga dapat diterapkan

dalam program praktik klinik.

iii. Manfaat bagi peneliti lain

Diharapkan hasil penelitian ini lebih aplikatif, untuk penelitian

berikutnya dapat dilakukan penelitian dengan topik penanganan

kejang demam.

iv. Manfaat bagi peneliti

Menjadi pengalaman berharga bagi peneliti dalam komunikasi,

dengan perawat sehingga dapat menggali lebih dalam tentang cara

penanganan kejang demam oleh perawat.

Page 21: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a. Tinjauan Teori

i. Pengalaman

Pengalaman kata dasarnya alami yang artinya mengalami,

melakoni, menempuh, menemui, mengarungi, menghadapi, menyeberangi,

menanggung, mendapat, menyelami, mengenyam, menikmati dan

merasakan (Endarmoko, 2006).

Pengalaman adalah peristiwa yang benar-benar pernah dialami.

Pengungkapan pengalaman secara narasi berarti mengemukakan atau

memaparkan suatu peristiwa atau pengalaman yang pernah dialami

berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa. Mengungkapkan

pengalaman bisa dilakukan baik secara tertulis maupun lesan, jadi

membuat narasi pun dapat dilakukan secara lisan pula, contohnya adalah

tradisi sastra lisan yang disampaikan dari mulut ke telinga. Penyampaian

narasi secara lisan biasanya untuk menyampaikan cerita yang berupa

mitos, legenda dan dongeng (KBBI, 2005).

Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami

(dijalani, dirasai, ditanggung) ( KBBI, 2005). Pengalaman dapat diartikan

juga sebagai memori episodic, yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu dan

tempat tertentu, yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah, 2003).

Page 22: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

8

Pengalaman merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia sehari – harinya. Pengalaman juga sangat berharga

bagi setiap manusia, dan pengalaman juga dapat diberikan kepada siapa

saja untuk digunakan dan menjadi pedoman serta pembelajaran manusia.

Pengalaman perawat dalam penanganan pada anak kejang demam.

Sehingga perawat dapat mempunyai pengalaman memberikan primery

survey pada anak kejang demam

ii. Perawat

1. Pengertian perawat

Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang

berarti merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto (2003), perawat

adalah seseorang (seorang profesional) yang mempunyai kemampuan,

tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan pelayanan/asuhan

keperawatan pada berbagai jenjang pelayanan keperawatan. Perawat

adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomiyang

didefinisikan sebagai fungsi profesional keperawatan. Fungsi

profesional yaitu membantu mengenali dan menemukan kebutuhan

pasien yang bersifat segera. Itu merupakan tanggung jawab perawat

untuk mengetahui kebutuhan pasien dan membantu memenuhinya.

Dalam teorinya tentang disiplin proses keperawatan mengandung

elemen dasar, yaitu perilaku pasien, reaksi perawat dan tindakan

perawatan yang dirancang untuk kebaikan pasien (Suwignyo, 2007)

Page 23: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

9

2. Pengertian keperawatan

Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional

berupapemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu

yang sehat maupun sakit yang mengalamí gangguan fisik, psikis, dan

sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Bentuk

pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan

yang ada pada individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan

rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu

(Nursalam, 2008). Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan

profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,

didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan

bio – psiko – sosial spriritual yang komprehensif, ditujukan pada

individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang

mencakup seluruh proses kehidupan manusia. (Kusnanto, 2003)

3. Pengalaman

Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami

(dijalani, dirasai, ditanggung). Pengalaman dapat diartikan juga

sebagai memori episodic, yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu

dan tempat tertentu, yang berfungsi sebagai referensi otobiografi

(KBBI,2005). Pengalaman merupakan suatu sumber pengetahuan atau

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

Page 24: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

10

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa

yang lalu. Pengalaman seseorang individu tentang berbagai hal

biasanya diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam

proses pengembangan misalnya sering mengikuti organisasi

(Notoatmodjo, 2007).

iii. Kejang Demam

A. Pengertian

Kejang demam adalah atau febrile convulsion merupakan

bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh lebih dari

38oC per rektal atau 37,8

oC per axila yang disebabkan oleh proses

ekstrakranium. Kejang demam merupakan kelainan neurologis

yang paling sering dijumpai pada anak, terutama pada anak

golongan umur 6 bulan sampai 4 tahun (Sadleir 2007). Hampir 3%

dari anak penderita kejang demam yang berumur dibawah 5 tahun

pernah menderita kejang demam (Ngastiyah 2005).

Setiap anak memiliki ambang kejang demam yang berbeda-

beda. Anak pada ambang kejang rendah, terjadi pada suhu 380C,

sedangkan pada anak yang memiliki ambang yang tinggi, kejang

baru tercapai pada suhu 400C atau lebih. Kejang demam sering

terjadi pada anak dengan ambang kejang yang rendah

(Sodikin 2012).

Page 25: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

11

B. Klasifikasi

Kejang demam dibagi menjadi dua jenis, yaitu kejang

demam sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang demam

sederhana adalah kejang demam yang berlangsung kurang dari 10

menit dan tidak berulang dalam waktu 24jam. Kejang demam

komplek adalah kejang demam yang berlangsung lebih dari 10

menit dan kejang terjadi lebih dari 2 kali dalam waktu 24 jam

(Sadleir, 2007; Mewasingh, 2010).

C. Penyebab kejang demam

Penyebab kejang demam belum diketahui secara pasti dan

dianggap multifaktorial, genetik dan lingkungan merupakan yang

berkontribusi terhadap patogenesis (Sadleir 2007). Keluarga

dengan riwayat kejang demam merupakan faktor resiko terjadinya

kejang demam, kejang demam sederhana maupun komplek yang

disebabkan oleh demam biasanya adalah infeksi respiratorius

bagian atas dan otitis media akut (Ngastiyah 2005).

D. Tanda dan gejala kejang demam

Tanda gejala kejang demam yaitu bola mata naik keatas,

demam tinggi lebih dari 38oC, kesulitan bernafas, tubuh bergetar

khususnya lengan tangan dan tungkai kaki, tidak bisa mengontrol

buang air besar dan buang air kecil (Saubers 2011). Kejang demam

sederhana yaitu usia dibawah 5 tahun, anak tidak sadar, lendir

keluar dari mulut, pasca kejang demam anak tampak diam,

Page 26: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

12

mengantuk, tertidur yang berlangsung beberapa detik atau menit

kemudian pulih seperti biasa, tidak ditemukan kelainan fungsi saraf

sebelum maupun sesudah kejang, kejang tidak berulang dalam 24

jam, kejang tidak berulang lebih dari 4 kali dalam setahun. Kejang

demam kompleks yaitu kejang tidak umum tetapi hanya mengenai

sebagian tubuh misalnya bagian tangan saja, kejang berlangsung

lebih dari 15 menit, kejang berulang dalam 24 jam dan kejang

berulang lebih 4 kali dalam setahun (Ngastiyah, 2005).

E. Faktor yang mempengaruhi kejang demam

Seorang anak yang memiliki resiko kejang demam

dipengaruhi beberapa faktor, faktor resiko demam dengan kejadian

kejang demam, faktor resiko karakteristik usia dengan kejadian

kejang demam, faktor resiko riwayat keluarga dengan kejadian

kejang demam, faktor resiko trauma kelainan persalinan dengan

kejadian kejang demam, dan faktor resiko berat badan lahir rendah

dengan kejadian kejang demam (Kiki Amalia, 2013). Beberapa

faktor yang berperan menyebabkan kejang demam antara lain

adalah demam, demam setelah imunisasi DPT dan morbili, efek

toksin dari mikroorganisme, respon alergik atau keadaan imun

yang abnormal akibat infeksi, perubahan keseimbangan caira dan

elektrolit (Dewanto, 2009).

Page 27: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

13

F. Dampak kejang demam

Kejang demam sifatnya tidak berbahaya, hampir 95%

anak – anak dengan kejang demam tidak mengalami epilepsi dan

gangguan neurologi (Wong 2009). Serangan kejang demam yang

berkelanjutan dapat menyebabkan sedikit resiko seperti defisit

neurologik, epilepsi, retradasi mental atau perubahan perilaku pada

anak. Sembilan puluh persen anak – anak dengan kejang demam

tidak akan mengalami epilepsi atau retradasi mental

(Ngastiyah 2005).

G. Penatalaksanaan

5.1. Penatalaksaan primery survey (Kartikawati, 2013).

6 Airway : perawat mengkaji apakah ada muntah, pendarahan,

benda asing dalam mulut seperti lendir dan dengarkan bunyi

nafas.

7 Breathing : perawat mengkaji kemampuan bernafas, jika ada

gangguan pernafasan segera bebaskan jalan nafas (misalnya

melonggarkan pakaian, ikat pinggang, gurita dan lain

sebagainya).

8 Circulation : menilai denyut nadi, tanda - tanda syok, dan

akral.

9 Disability : mengukur nilai kesadaran dengan skala AVPU

yaitu Alert (Sadar), Voice (memberikan reaksi pada suara),

Page 28: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

14

Pain (memberikan reaksi pada rasa sakit), Unconscious

(tidak sadar).

10 Exprosure : mengukur perubahan suhu

5.2. Penatalaksanaan secandary (Kartikawati, 2013)

1. Full set of vital signs : mengukur tekanan darah, nadi, suhu,

respiratory rate.

2. Give comport measure : memberikan rasa nyaman dengan

meletakkan anak kejang demam ditempat yang datar dan

menjauhkan dari benda – benda yang bisa membahayakan.

3. History (head to toe) : Subyektif (keluhan), alergi (alergi obat,

debu, makanan), madikasi (makanan yang terakhir dimakan),

penyakit (riwayat penyakit pasien, dan keluarga), riwayat

masuk sekarang (kejang demam).

H. Penatalaksanaan umum keperawatan

1. Baringkan pasien ditempat rata, serta bebaskan area jalan nafas

misalnya ikat pinggang, kancing pakaian, gurita dan lain

sebagainya.

2. Menjauhkan dari benda – benda yang dapat membahayakan pasien.

3. Menghisap lendir dengan suction secara teratur.

4. Jika anak kejang demam mengalami sesak nafas berikan oksigen

sesuai kebutuhan.

Page 29: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

15

5. Jika kejang demam masih berlanjut berikan obat diazepam jika

telah terpasang infus melalui intra vena, jika tidak terpasang infus

melalui intra muscular, atau rektal.

Page 30: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

16

iv. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber ( Kartikawati, 2013 )

Penyebab kejang demam

a. Lingkungan

b. Multifaktoral

c. Genetik

d. infeksi respiratorius bagian

atas

Tanda gejala kejang demam

1. bola mata naik keatas,

2. demam tinggi lebih dari

38oC

3. kesulitan bernafas

4. tubuh bergetar khususnya

lengan tangan dan tungkai

kaki

5. tidak bisa mengontrol

buang air besar dan buang

air kecil

Pengetahuan Tentang

Kejang Demam

Pengalaman Perawat

Penatalaksanaan primery survey

6 Airway : perawat mengkaji apakah ada

muntah, pendarahan, benda asing dalam

mulut seperti lendir dan dengarkan bunyi

nafas.

7 Breathing : perawat mengkaji kemampuan

bernafas, jika ada gangguan pernafasan

segera bebaskan jalan nafas (misalnya

melonggarkan pakaian, ikat pinggang, gurita

dan lain sebagainya).

8 Circulation : menilai denyut nadi, tanda -

tanda syok, dan akral.

9 Disability : mengukur nilai kesadaran

dengan skala AVPU yaitu Alert (Sadar),

Voice (memberikan reaksi pada suara), Pain

(memberikan reaksi pada rasa sakit),

Unconscious (tidak sadar).

10 Exprosure : mengukur perubahan suhu

Akibat

a. Epilepsi

b. Kematian

Penatalaksanaan secondary

a. Full set of vital signs :

mengukur tekanan darah, nadi,

suhu, respiratory rate

b. Give comport measure :

memberikan rasa nyaman

dengan meletakkan anak kejang

demam ditempat yang datar dan

menjauhkan dari benda – benda

yang bisa membahayakan.

c. History (head to toe) : Subyektif

(keluhan), alergi (alergi obat,

debu, makanan), medikasi

(makanan yang terakhir

dimakan), penyakit (riwayat

penyakit pasien, dan keluarga),

riwayat masuk sekarang

(kejang demam).

Page 31: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

17

v. Fokus Penelitian

Gambar 2.2 Fokus Penelitian

Kesulitan perawat

Pengalaman Perawat Pertolongan pertama

kejang demam

Cara Mengatasi

kesulitan

Penyebab

Kejang demam

Page 32: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

18

vi. Keaslian penelitian

Tabel 2.1 Keaslian Penelitian

No Nama

Peneliti Judul Metode Hasil

1. Herman

Rama

Putra,

Mulyadi,

Amatus

Yudi

Ismanto

2014

Hubungan

pengetahuan perawat

tentang kejang

demam penanganan

kejang demam pada

anak di instalasi

rawat darurat anak

(IRDA) dan ruang

perawatan intensif

(RPI) irina e RSUP

Prof.DR.R.D.

Kandou Manado.

Desain penelitian yang

digunakan adalah

restrospektif dimana

peneliti telah meneliti

kembali pengetahuan

perawat tentang kejang

demam yang telah

mereka dapatkan dan

penanganan perawat

pada pasien anak

dengan kejang demam,

metode pengambilan

sampel menggunakan

teknik purposive

sampling.

Hubungan pengetahuan

perawat dengan kejang demam

tersebut bermakna secara

statistik yakni sebagian besar

perawat yang memiliki

pengetahuan baik pula

penanganan kejang demam

yang dilakukan, menggunaka

uji statistik spearman di

dapatkan nilai p = 0,002 < α =

0,05 dengan nilai koefisien

korelasi 0.513.

2. American

Academy

of

Pediatrics

(2008)

Febrile Seizures:

Clinical Practice

Guideline for the

Long-term

Management of the

Child With Simple

Febrile Seizures

Desain penelitian yang

dilakukan dengan

kuantitatif, restrospektif

Subkomite telah menetapkan

bahwa kejang demam

sederhana adalah kejang yang

sederhana dan sering terjadi

pada anak antara usia 6 dan 60

bulan.

3. Kiki

Amalia,

Fatimah,

Hj.Martini

Bennu

(2013)

Faktor Risiko

Kejadian Kejang

Demam Pada Anak

Balita Diruang

Perawatan Anak

Rumah Sakit Umum

Daerah Daya Kota

Makasar

Desain penelitian yang

digunakan dengan

penelitian

observasional dengan

rangcangan kontrol

(Case Kontrol )

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa dari 74 pasien yang

terdiri dari 37 anak yang

menderita kejang demam

sebagai kelompok kasus dan

37 anak yang

mengalami demam tanpa

disertai kejang

sebagai kelompok kontrol.

Hasil

menunjukkan bahwa rata-rata

bangkitan

kejang demam terjadi pada

suhu > 37,80C

sebanyak 36 anak (97,3%)

dengan Odds

Rasio 42,3 kali dengan

demikian bahwa

demam merupakan faktor

risiko kejadian

kejang demam pada balita.

Page 33: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

19

BAB III

METODE PENELITIAN

a. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif yaitu penelitian yang pada

umumnya menjelaskan dan memberikan pemahaman dan interpretasi

tentang berbagai perilaku dan pengalaman manusia (individu) dalam

berbagai bentuk (Afiyanti, 2014). Fenomenologi merupakan pendekatan

yang dipakai oleh peneliti. Polit & Beck (2006), menyatakan bahwa studi

fenomenologi merupakan suatu pendekatan yang essensial terkait dengan

pengalaman alamiah manusia sepanjang hidupnya dan memberikan

gambaran suatu fenomena yang diteliti melalui hasil daya titik yang

mendalam dari peneliti, diperoleh dari data - data hasil wawancara, tulisan

serta pengamatan suatu fenomena yang diteliti.

Pendekatan fenomenologi dinilai dapat menjelaskan fokus

permasalahan dan realitas yang diteliti secara jelas dan lengkap karena

peneliti akan berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

terhadap orang-orang yang biasa dalam situasi tertentu (Sutopo, 2006).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman perawat dalam

penanganan pada anak kejang demam di ruang IGD RSUD Karanganyar.

b. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang IGD RSUD Karanganyar

pada bulan juli 2015.

Page 34: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

20

c. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Setiadi, 2013). Semua perawat di ruang IGD RSUD

Karanganyar.

Sampel dalam penelitian yaitu sebagaian dari keseluruhan obyek

yang diteliti dan dianggap mewaliki seluruh populasi (Setiadi, 2013).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 4 responden, peneliti

melakukan wawancara satu per satu pada partisipan hingga tercapai saturasi

yang sama benar (Afiyanti, 2014). Teknik pengambilan sampel dilakukan

menggunakan metode purposive sampling (teknik sampel bertujuan) yaitu

sampel yang dipilih berorientasi pada tujuan penelitian individu diseleksi

atau dipilih secara sengaja karena memiliki pengalaman yang sesuai dengan

fenomena yang diteliti sampel ini menetapkan terlebih dahulu kriteria –

kriteria inklusi yang telah ditetapkan.

a. Perawat Ruang IGD RSUD Karanganyar yang telah mengikuti

pelatihan gawat darurat.

b. Perawat yang bersedia menjadi partisipan.

c. Perawat yang memiliki pengalaman dalam penanganan kejang demam.

d. Sebanyak 4 perawat yang dipakai menjadi sampel penelitian.

Page 35: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

21

d. Instrumen dan Prosedur Pengumpulan Data

i. Instrumen inti

Dalam penelitian, yang menjadi instrumen inti atau alat

penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti sebagai instrumen juga

harus divalidasi seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian

dalam melakukan wawancara. Validasi terhadap peneliti sebagai

instrumen meliputi validasi tentang pemahaman wawancara,

penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti

untuk memasuki objek penelitian, yang melakukan validasi adalah

peneliti itu sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman

terhadap menggali pengalaman melalui wawancara, dengan berusaha

responsive dan luwes dalam berkomunikasi. Ketrampilan wawancara

kemudian terus diperbaiki seiring dengan seringnya melakukan

wawancara pada partisipan berikutnya ( Sugiyono 2009 ).

ii. Intrumen penunjang

a. Data demografi atau biodata

Data ini digunakan sebagai data primer yang meliputi

kode, usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, agama,

pengalaman kerja di RSUD, pengalaman memberikan

pertolongan pertama, pelatihan yang diikuti.

b. Alat perekam

Alat perekam digunakan untuk mendapatkan data primer

menggunakan alat perekam atau smartphone yang dilengkapi

Page 36: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

22

program voice recorder yang mempermudah peneliti membuat

transkip wawancara. Program tersebut telah dilakukan uji coba

sebelumnya dan mampu merekam suara 60 menit. Hasil

rekaman dapat disimpan dalam bentuk file MP3. Alat perekam

diisi daya penuh sebelum di gunakan dan menggunakan flight

mode on agar tidak terganggu pada saat proses wawancara.

c. Alat tulis

Alat tulis digunakan untuk mendapatkan data sekunder

dalam penelitian misalnya data statistic menggunakan buku

tulis, note book, bolpoin.

d. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara terstruktur yang terdiri dari 11

pertanyaan mengenai pengalaman perawat dalam penanganan

pada anak kejang demam sehingga memudahkan peneliti dalam

melakukan wawancara dengan partisipan.

e. Kamera

Mendokumentasikan dalam pengambilan gambar

menggunakan kamera pada saat wawancara dilakukan peneliti

pada partisipan sebagai bukti nyata dalam pengumpulan data

( Sugiyono, 2009)

f. Peneliti juga melakukan pencatatan sebagai media observasi non

verbal saat pengumpulan data dengan menggunakan lembar

catatan lapangan dan lembar observasi.

Page 37: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

23

iii. Prosedur pengumpulan data

Data merupakan faktor penting dalam penelitian, untuk itu

diperlukan teknik tertentu dalam pengumpulan data.

a. Fase pra interaksi

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menyelesaikan

ujian proposal dan diperbolehkan melakukan pengambilan data

dilapangan. Peneliti mengurus surat ijin pengambilan data yang

dikeluarkan oleh Program Studi S1 Keperawatan Stikes Kusuma

Husada Surakarta kepada Direktur Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik. Pengurusan surat ijin kebagian Dinas Kesehatan

Karanganyar untuk mendapatkan ijin penelitian dilakukan pada

tanggal 3 Desember 2014 selama 2 minggu ijin yang diberikan

oleh Kesbangpol selanjutnya dipergunakan peneliti sebagai entery

point pengambilan data melalui pengalaman perawat di ruang

IGD RSUD Karanganyar.

Partisipan yang memenuhi kriteria inklusi kemudian

diberikan penjelasan dan memberikan inform consent untuk

menjadi responden penelitian terkait.

b. Fase pelaksanaan

a. Pra Wawancara

Peneliti melakukan orientasi di rumah sakit RSUD

Karanganyar selanjutnya melakukan kontrak waktu dengan

responden yang terdiri dari memberitahukan pedoman

Page 38: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

24

wawancara dan melakukan percobaan wawancara selama 30

menit sampai 60 menit (Kvale, 2011).

b. Wawancara mendalam

Sumber data yang sangat penting dalam penelitian

kualitatif adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai

narasumber atau informan. Informasi dari sumber data ini

dikumpulkan dengan teknik wawancara, dalam penelitian

kualitatif khususnya dilakukan dalam bentuk yang disebut

wawancara mendalam (in-depth interviewing) yaitu

wawancara yang dilakukan untuk menemukan permasalahan

secara lebih terbuka di mana informan yang diwawancara

diminta pendapat dan ide-idenya, peneliti mencatat apa yang

dikemukakan oleh informan (Sugiyono, 2009). Pedoman

wawancara mendalam dengan setiap partisipan pengalaman

perawat dengan 11 pertanyaan selama 30 menit sampai 60

menit di RSUD Karanganyar. Wawancara akan dihentikan

oleh peneliti ketika semua jawaban dari partisipan dianggap

saturasinya benar sama atau jenuh dengan cara

mempertanyakan kembali hasil wawancara yang didapat

kepada partisipan dan mengkonsulkan pada dosen pembimbing

(Sutopo, 2006).

Page 39: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

25

c. Dokumen

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data

dengan mempelajari catatan-catatan mengenai suatu data.

Dokumen tertulis merupakan sumber data yang memiliki

posisi penting dalam penelitian kualitatif (Sutopo, 2006).

Sumber data dan dokumen pada penelitian ini diperoleh dari

buku dan jurnal yang membahas peran perawat dan penyakit

kejang demam pada anak. Data dari sumber rekam medis yaitu

: nama pasien, umur, alamat, status kesehatan pasien,

penyebab, suhu, diagnosa, nomer rekam medis tersebut

kemudian dianalisis sehingga dapat memperkuat hasil

penelitian peneliti.

d. Fase terminasi

Tahap terakhir dalam pengumpulan data dilakukan

terminasi dengan melakukan validasi terhadap data yang

ditemukan kepada partisipan. Setelah semua data divalidasi

dan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh partisipan, maka

dilakukan terminasi dengan pemberian reward sebagai ucapan

terima kasih karena telah bersedia berpartisipasi dalam

penelitian dan menyampaikan bahwa proses penelitian telah

selesai.

Page 40: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

26

e. Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode

fenomenologis deskriptif dengan metode Colaizzi (Polit & Back 2006),

metode Colaizzi dinilai efektif digunakan dalam penelitian ini, dikarenakan

dengan metode Colaizzi fenomena – fenomena dapat terungkap dengan jelas

sesuai dengan makna – makna yang didapat. Adapun langkah – langkah

analisa data adalah sebagai berikut :

1. Peneliti menggambarkan fenomena dari pengalaman perawat sebagai

partisipan yang diteliti yaitu pertolongan pertama dalam penanganan

pada anak kejang demam.

2. Peneliti mengumpulkan gambaran fenomena yang pernah terjadi pada

partisipan berupa pengalaman perawat dalam penanganan pada anak

kejang demam.

3. Peneliti membaca semua protocol atau transkrip untuk mendapatkan

perasaan yang sesuai dari partisipan. Kemudian mengidentifikasi

pernyataan partisipan yang relevan. Serta membaca transkrip secara

berulang – ulang hingga ditemukan kata kunci dari pernyataan –

pernyataan.

4. Kemudian peneliti mencari makna dan dirumuskan kedalam tema.

1. Merujuk kelompok tema kedalam transkrip dan protokol asli untuk

memvalidasi.

Page 41: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

27

2. Memperhatikan perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok

yang lain dan menghindari perbedaan diantara kelompok tema

tersebut.

3. Peneliti menginteprestasikan hasil kedalam deskripsi lengkap dari

fenomena yang diteliti.

4. Merumuskan deskripsi lengkap dari fenomena yang diteliti sebagai

pernyataan tegas dan didentifikasi kembali.

5. Kembali kepada partisipan untuk langkah validasi akhir / verifikasi

tema – tema dan peneliti tidak mendapatkan data tambahan baru selama

verifikasi.

f. Keabsahan Data

Tahapan penelitian peneliti mempersiapkan lembar persetujuan

menjadi responden, lembar pedoman wawancara, penelti memilih responden

sesuai dengan kriteria inklusi dan melakukan tahapan informconsen

melakukan kontrak waktu untuk melakukan wawancara mendalam setelah

peneliti mendapat informasi dari partisipan peneliti kembali untuk

menstranskip hasil penelitiannya dan melakukan penelitian sampai pada 4

partisipan dan membuat tema, sub tema dan kategori setelah itu peneliti

memvalidkan data kembali kepartisipan dan kedosen pembimbing. Menurut

(Sugiyono, 2009) keabsahan data dapat dibagi menjadi beberapa hal sebagai

berikut:

Page 42: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

28

1. Kredibility (validitas internal)

Merupakan ukuran tentang kebenaran data yang diperoleh

dengan instrumen, yakni apakah instrumen itu sungguh-sungguh

mengukur variabel yang sesungguhnya. Bila ternyata instrumen tidak

mengukur apa yang seharusnya diukur maka data yang diperoleh tidak

sesuai dengan kebenaran, sehingga hasil penelitiannya juga tidak dapat

dipercaya, atau dengan kata lain tidak memenuhi syarat validitas.

2. Transferability (validitas eksternal)

Berkenaan dengan masalah generalisasi, yakni sampai

dimanakah generalisasi yang dirumuskan juga berlaku bagi kasus-kasus

lain diluar penelitian. Dalam penelitian kualitatif, peneliti tidak dapat

menjamin keberlakuan hasil penelitian pada subyek lain. Hal ini

disebabkan karena penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk

menggeneralisir, karena dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan

sampling acak, atau senantiasa bersifat purposive sampling.

3. Dependebility (dependabilitas)

Merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila

dilakukan ulang terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang

Page 43: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

29

sama. Untuk dapat mencapai tingkat reliabilitas dalam penelitian ini,

maka dilakukan dengan tekhnik ulang atau check recheck.

4. Confirmability (konfirmabilitas)

Peneliti harus berusaha sedapat mungkin memperkecil faktor

subyektifitas. Penelitian akan dikatakan obyektif bila dibenarkan atau di

”confirm” oleh peneliti lain. Maka obyektifitas diidentikkan dengan

istilah ”confirmability”.

g. Etika Penelitian

Etika penelitian adalah suatau sistem nilai normal yang harus

dipatuhi oleh peneliti saat melakukan aktivitas penelitian yang melibatkan

responden, meliputi kebebasan dari adanya ancaman, kebebasan dari adanya

eksploitasi keuntungan dari peneliti tersebut, dan resiko yang didapatkan

(Polit & Hugler 2006).

Etika dalam penelitian ini antara lain :

1. Meminta ijin kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Karanganyar sekaligus memberikan penjelasan maksud dan tujuan

penelitian.

2. Menempatkan partisipan bukan sebagai objek melainkan sama

derajatnya dengan peneliti.

3. Menghargai, menghormati dan patuh terhadap semua norma, peraturan

dan nilai dari partisipan.

Page 44: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

30

4. Memegang segala rahasia terhadap informasi yang diberikan

partisipan.

5. Informasi tentang partisipan tidak dipublikasikan jika partisipan tidak

menghendaki, termasuk nama partisipan tidak akan dicantumkan dalam

penelitian.

Peneliti meyakini bahwa partisipan harus dilindungi dengan memperhatikan

aspek – aspek : Self Determiation, Privacy, Anonymity, informed Consent,

Protection of Discomfod (Polit & Hungler 2006).

1. Informed consent (lembar persetujuan)

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden

dengan memberikan lembar persetujuan menjadi responden. Tujuannya

agar responden mengetahui maksud dan tujuan peneliti serta dampak

yang diteliti selama pengumpulan data. Jika responden setuju, maka

diminta untuk menandatangani lembar persetujuan. Namun peneliti

harus tetap menghormati hak responden bila tidak bersedia.

2. Anonimity (tanpa nama)

Merupakan masalah etika dengan tidak memberikan nama

responden pada alat bantu penelitian, cukup dengan kode yang hanya

dimengerti oleh peneliti.

3. Self Determiation

Partisipan diberikan kebebasan untuk menentukan apakah

bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian secara sukarela.

Page 45: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

31

Peneliti memberikan penjelasan kepada partisipan mengenai tujuan dan

manfaat terhadap penelitian yang dilakukan.

4. Privacy

Selama dan sesudah penelitian privacy responden dijaga dengan

benar, semua partisipan diperlakukan sama, peneliti akan menjaga

kerahasiaan partisipan atas informasi yang diberikan dan hanya

digunakan dalam penelitian dan tidak dipublikasikan tanpa seijin

partisipan.

5. Protection of Discomfort

Selama pengambilan data penelitian, peneliti memberi

kenyamanan pada semua partisipan dengan mengambil tempat

wawancara sesuai dengan keinginan partisipan. Sehingga parisipan

dapat leluasa dalam mengungkapkan tanpa ada pengaruh lingkungan

dalam msalah yang dialami. Penelitian ini menggunakan teknik in-

depth interview dan pada pelaksanaannya peneliti menjalin hubungan

saling percaya kepada semua partisipan dengan menggunakan

komunikasi terapeutik yang diterapkan dalam suasana yang santai dan

rileks.

Page 46: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian tentang pengalaman

perawat dalam penanganan pada anak dengan kejang demam di Ruang IGD

RSUD Karang Anyar kemudian akan dibahas berdasarkan literatur. Hasil

penelitian diuraikan menjadi dua bagian, bagian yang pertama menjelaskan

karakteristik partisipan yang terlibat dalam penelitian secara singkat, bagian yang

kedua menguraikan hasil tematik tentang pengalaman perawat.

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Rumah sakit ini pada hakekatnya berawal dari sebuah Rumah Bersalin

(RB) bernama RB “Kartini” yang didirikan pada tanggal 21 April 1960. Pada

tanggal 6 juni 1965 RB pindah di Rumah Sakit yang telah dibangun, Rumah

Sakit ini bernama Rumah Sakit Bersalin Kartini. Seiring berjalannya waktu

peningkatan kebutuhan masyarakat akan kuantitas dan kualitas pelayanan

menyebabkan Pemerintah Daerah Karanganyar merencanakan pemindahan

RSUD ke lokasi yang lebih luas, maka pada tanggal 11 Maret 1995 RSUD

pindah di jalan Yos Sudarso, Jengglong, Bejen, Karanganyar.

Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar memenuhi syarat menjadi

RSUD kelas C berdasarkan analisis organisasi, fasilitas dan kemampuan, dan

dikukuhkan dengan keputusan Menkes Republik Indonesia Nomor 009-

1/1993, tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSUD Karanganyar,

Page 47: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

33

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSU Karanganyar. Sejak

tanggal 2 Maret 2009 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar

diteteapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan status

BLUD penuh.

Ruang Instalasi Gawat Darurat yang ada di RSUD Karanganyar

mempunyai Jumlah perawat yaitu sebanyak 18 Perawat yang bekerja di ruang

IGD tersebut, IGD tersebut terdapat 8 ruangan, 4 ruangan tindakan

berdasarkan triage, 1 ruangan isolasi, 1 ruangan administrasi, 1 ruangan

perawat dan 1 kamar mandi pasien.

4.2 Gambaran Karakteristik Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini yaitu perawat di ruang IGD RSUD

Karanganyar. Wawancara dilakukan pada tanggal 14 Maret, 18 Maret, 21

Maret dan 23 maret 2015. Peneliti mengambil 4 partisipan 2 perawat laki-laki

dan 2 perawat perempuan dan berkisar antara umur 35-45 tahun dan masing-

masing telah mempunyai pengalaman dalam bekerja dan setiap tahunnya

perawat di IGD mengikuti kegiatan yang berupa seminar untuk pembaharuan

ilmu - ilmu baru tentang Kegawat Daruratan IGD.

Page 48: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

34

4.2.1 Partisipan 1

Ny. T berjenis kelamin perempuan dan berumur 35 tahun,

pendidikan terakhir Ny. T yaitu S1 Keperawatan. Pengalaman kerja Ny. T

sudah selama 5 tahun bekerja di ruang IGD. Ny.T sudah menjadi pegawai

tetap di IGD RSUD Karanganyar. Ny. T sudah pernah mengikuti pelatihan

Kegawatdaruratan. Ny. T sudah pernah melakukan penanganan pada anak

kejang demam terakhir pada tanggal 10 Juli 2015.

4.2.2 Partisipan 2

Ny. D berjenis kelamin perempuan dan berumur 37 tahun,

pendidikan terakhir Ny. D yaitu S1 Keperawatan. Pengalaman kerja Ny. D

sudah 14 tahun bekerja di ruang IGD. Ny. D sudah menjadi pegawai teteap

di IGD RSUD Karanganyar. Ny. D sudah pernah mengikuti pelatihan

Kegawatdaruratan. Ny. D sudah pernah melakukan penanganan pada anak

kejang demam terakhir pada tanggal 15 Juli 2015.

4.2.3 Partisipan 3

Tn.A berjenis kelamin laki – laki dan berumur 45 tahun,

pendidikan terakhir Tn. A yaitu S1 Keperawatan. Pengalaman kerja Tn. A

sudah 17 tahun bekerja di ruang IGD. Tn. A sudah menjadi pegawai tetap

di IGD RSUD Karanganyar. Tn. A sudah pernah mengikuti pelatihan

Kegawatdaruratan. Tn. A sudah pernah melakukan penanganan pada anak

kejang demam terakhir pada tanggal 18 Juli 2015.

Page 49: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

35

4.2.3 Partisipan 4

Tn.R berjenis kelamin laki – laki dan berumur 40 tahun,

pendidikan terakhir Tn. R yaitu S1 Keperawatan. Pengalaman kerja Tn. R

sudah 15 tahun bekerja di ruang IGD. Tn. A sudah menjadi pegawai tetap

di IGD RSUD Karanganyar. Tn. A sudah pernah mengikuti pelatihan

Kegawatdaruratan. Tn. R sudah pernah melakukan penanganan pada anak

kejang demam terakhir pada tanggal 20 Juli 2015.

Tabel 4.1

Karakteristik Informan di Ruang IGD RSUD Karanganyar

No. Nomor

Kode

Pendidikan

Terakhir

Nama

Partisipan

Usia

Partisipan

Sertifikat

Pelatihan

Masa

Kerja

1. Partisipan

1

S1

keperawatan

NY.T 35 tahun PPGD 5 tahun

2. Partisipan

2

S1

keperawatan

NY.D 37 tahun PPGD 14 tahun

3. Partisipan

3

S1

keperawatan

Tn.A 45 tahun PPGD 17 tahun

4. Partisipan

4

S1

keperawatan

Tn.R 40 tahun PPGD 15 tahun

Tabel 4.1 menjelaskan tentang karakteristik Partisipan dalam penelitian ini

yaitu perawat yang memiliki sertifikat PPGD di Ruang IGD RSUD Karanganyar.

Partisipan berjumlah 4 orang. Karakteristik Partisipan terdiri atas nomor, kode

Partisipan, pendidikan terakhir, nama, usia, sertifikat, masa kerja.

4.3 Hasil Penelitian

Hasil wawancara dengan 4 partisipan didapatkan 9 tema yaitu 1)

Penanganan posisi 2) Upaya penanganan gangguan pernafasan 3)

Page 50: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

36

Penanganan sirkulasi 4) Pemberian obat 5) Tanda gejala kejang demam 6)

Dampak lanjut kejang demam 7) Penanganan kejang demam 8) Hambatan

penanganan kejang demam 9) Solusi tindakan.

Tema tersebut disusun dari kata kunci dan kategori pendukung.

Berikut ini hasil dari peneliti

4.3.1 Pengalaman : primery survey.

Tema – tema yang dihasilkan dari pengalaman: 1) penanganan

dengan posisi, 2) upaya penanganan gangguan pernafasan, 3) penanganan

sirkulasi, 4) pemberian obat. Tema ini didapatkan dari analisa terhadap

kategori - kategori yang didapat dari ungkapan keseluruhan dari partisipan.

Berikut penjelasan mengenai beberapa tema tersebut:

1. Penanganan dengan posisi

Penanganan dalam kejang demam merupakan tindakan yang harus

dilakukan, salah satunya penanganan posisi pada pasien kejang demam.

Penanganan dengan posisi meliputi : 1) pemberian posisi ekstensi, 2)

pemberian posisi supinasi.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai pemberian posisi ekstensi :

“...memposisikan anak dengan dibaringkan dengan posisi

ekstensi.. (P1)”

“... anak dibaringkan dengan posisi ekstensi...(P4)”

Partisipan 1 dan 4 mengungkapkan bahwa penanganan dengan posisi

diberikan posisi ekstensi dalam tindakan yang harus dilakukan.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai pemberian posisi supinasi :

Page 51: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

37

“...posisi datar tidak harus ditinggikan tidak harus direndahkan...

(P3)”

Berbeda dengan partisipan 3 yang mengungkapkan pemberian posisi itu

diberikan posisi datar.

2. Upaya penanganan gangguan pernafasan

Gangguan pernafasan meliputi : 1) bantuan pemberian tindakan

pernafasan, 2) pemberian oksigen.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai pemberian bantuan pemberian

tindakan pernafasan :

“... kita kasih pemasangan dengan tongspatel... kita baru suction...

(P1)”

“... anak kejang demam itu kan keluar lendirnya ya kita suction

tapi kita pasang tongspatel dulu biar mudah mensuction...(P4)”

Partisipan 1 dan 4 mengungkapkan bahwa pemberian bantuan pernafasan

diberikan dengan pemasangan tongspatel untuk melakukan tindakan

sucsion.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai pemberian pemberian

oksigenasi :

“... penanganan pertama pada pasien anak kejang demam...

kemudian kita kasih oksigen...(P1)”

“... kita berikan bantuan nafas dulu dengan... oksigen kemudian

setelah itu kita tangani kejangnya... (P2)”

“... penanganan utama itu oksigenasinya yang utama.. (P3)”

“... kemudian kita kasih oksigen...(P4)”

Page 52: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

38

Keempat partisipan mengungkapkan upaya penanganan gangguan

pernafasan dapat dilakukan dengan pemberian oksigen.

3. Penanganan sirkulasi

Penanganan sirkulasi merupakan tindakan yang harus dipenuhi

untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Penanganan sirkulasi meliputi : 1)

pemberian infus, 2) pemeriksaan tanda vital.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai pemberian cairan infus :

“... mungkin cairan harus masuk... (P2)”

“… kalau kebutuhan cairan kurang ya kita infus...(P3)”

“... jika terjadi adanya tanda – tanda syok ya kita pasang infus

terus digrojok...(P4)”

Partisipan 2, 3 dan 4 mengungkapkan bahwa penanganan sirkulasi

diberikan dengan memberikan cairan infus.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai pemeriksaan tanda vital :

“… kita kan melihat pasien otomatis mengukur pernafasan,

nadinya…(P2)”

Berbeda dengan partisipan 2 yang mengungkapkan bahwa penanganan

sirkulasi diberikan dengan tindakan mengukur tanda – tanda vital.

4. Pemberian obat

Pemberian obat merupakan penanganan kolaborasi dengan dokter

sebagai terapi. Pemberian obat meliputi : pemberian terapi penurun kejang.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai pemberian terapi penurun

kejang :

Page 53: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

39

“… kita tangani kejangnya itu dengan stesolit...(P2)”

“...ya kita kasih obat stesolit...(P4)”

“… kalau injeksinya membutuhkan waktu lama kita ambil yang

cepetnya kita kasih diazepam rectal sesuai dengan umur… (P2)”

“ hilangin kejang itu bisa dikasih diazepam yang dari dubur…

(P3)”

Partisipan 2 dan 4 mengungkapkan bahwa pemberian terapi penurun

kejang demam dapat diberikan obat stesolit.

Berbeda dengan partisipan 2 dan 3 yang mengungkapkan bahwa

pemberian terapi penurun kejang demam dapat diberikan dengan terapi

diazepam.

4.3.2 Pengetahuan perawat

Tema – tema yang dihasilkan dari pengetahuan : 1) tanda gejala

kejang demam, 2) dampak kejang demam. Tema ini didapatkan dari

analisa terhadap kategori - kategori yang didapat dari ungkapan

keseluruhan dari partisipan. Berikut penjelasan mengenai beberapa tema

tersebut:

1. Tanda gejala kejang demam

Tanda gejala kejang demam merupakan tanda gejala yang terjadi

pada pasien kejang demam. Tanda gejala kejang demam meliputi : 1)

peningkatan suhu, 2) kekurangan cairan, 3) kekakuan otot.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai peningkatan suhu :

Page 54: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

40

“... kalau anak kejang demam itu mungkin suhunya terlalu

tinggi...(P1)”

“... kebetulan kalau kejang demam tapi kan namanya saja kejang

demam otomatis kan anaknya panas.. itu karena demam murni...

(P2)”

“…kalau sampai kejang dari panas tubuh itu biasanya panas

tubuh yang tidak segera diturun kan…(P3)”

“…sesuai pengalaman anak kejang demam itu mengalami

peningkatan suhu tubuh mencapai lebih dari 380c…(P4)”

Keempat partisipan mengungkapkan bahwa tanda gejala kejang demam

dapat dilihat dari peningkatan suhu tubuh.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai kekurangan cairan.

“…karena dehidrasi itu bisa mengakibatkan demam kemudian

mengakibatkan kejang… (P2)”

Berbeda dengan partisipan 2 yang mengungkapkan bahwa tanda gejala

kejang demam disebabkan dengan kekurangan cairan.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai mengenai kekakuan otot.

“…kemudian menggigil lama – lama kan terus.. anu kejang kaku –

kaku semua…(P1)”

“…anak datang ke igd kondisinya sudah kejang tidak mungkin

dari awal panas dulu enggak tapi dia sudah mengalami kejang

dari rumah maupun sekali duakali gitu…(P3)”

“…biasanya anak itu sudah kejang – kejang badannya panas

kadang bibirnya itu geget – geget… (P4)”

Partisipan 1, 3 dan 4 mengungkapkan bahwa tanda gejala kejang demam

dapat terjadi kekakuan otot.

2. Dampak lanjut kejang demam

Page 55: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

41

Dampak merupakan kejadian dimana terjadi setelah dilakukan

penanganan.penanganan merupakan tindakan yang harus dilakukan pada

pasien kejang demam. Dampak lanjut kejang demam meliputi : 1)

penurunan kesadaran, 2) gangguan pada otak, 3) kerusakan syaraf, 4)

kematian.

Berikut ungkapan dari parisipan mengenai penurunan kesadaran.

“...biasanya anak mengalami penurunan kesadaran..(P1)”

Partisipan 1 mengungkapkan bahwa dampak lanjut kejang demam pada

anak dapat mengakibatkan penurunan kesadaran.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai gangguan pada otak.

“… kalau penanganannya terlambat ya mungkin bisa itu kan

mempengaruhi oksigen dalam otak...(P2)”

Partisipan 2 mengungkapkan bahwa dampak lanjut kejang demam pada

anak dapat mengakibatkan gangguan pada otak.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai kerusakan syaraf.

“… yang agak itu dapat kerusakan pada syaraf…(P3)”

Berbeda dengan partisipan 3 mengungkapkan bahwa dampak lanjut kejang

demam pada anak bisa mengenai kerusakan pada syaraf.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai kematian.

“… kalau gak segera ditangani kan bisa mengakibatkan kematian

…(P1)”

“…meninggal itu paling fatal…(P3)”

Page 56: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

42

“…kalau yang paling fatal ya bisa mengakibatkan

kematian…(P4)”

partisipan 1, 3 dan 4 mengungkapkan bahwa dampak lanjut kejang demam

pada anak yang paling fatal dapat mengakibatkan kematian.

4.3.3 Penanganan kejang demam

Tema – tema yang dihasilkan dari pengetahuan : 1) penanganan

kejang demam. Tema ini didapatkan dari analisa terhadap kategori -

kategori yang didapat dari ungkapan keseluruhan dari partisipan. Berikut

penjelasan mengenai beberapa tema tersebut:

1. Penanganan kejang demam

penanganan merupakan tindakan yang harus dilakukan pada pasien

kejang demam. Penanganan meliputi : 1) tindakan berdasarkan teori, 2)

tindakan berdasarkan pengalaman, 3) pengalaman diri sendiri.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai tindakan berdasarkan teori :

“…iya termasuk teori dalam melakukan tindakan saat penanganan

kejang demam di igd..” (P1)

“…kalau disini kebanyakan iya digabung dari teori kan kita

terbatas waktu jadi iya teori… dikolaborasi biar penanganannya

itu bisa cepat tepat kan kalau di igd pasien enggak cuman itu

aja…” (P4)

Partisipan 1 dan 4 mengungkapkan bahwa tindakan penanganan kejang

demam dilakukan tindakan berdasarkan dengan teori.

Page 57: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

43

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai tindakan berdasarkan

pengalaman

“…pengalaman tiap hari mungkin kalau belom pernah menangani

atau ppgd itu saat temennya melakukan itu bisa inspeksi atau

melihat nanti kalau ada pasien kejang otomatis semua perawat

terlibat semua…(P2)”

Berbeda dengan partisipan 2 yang mengungkapkan bahwa penanganan

kejang demam dapat dilakukan berdasarkan pengalaman.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai tindakan berdasarkan

pengalaman diri sendiri :

“…pengalaman yang didapat dari ppgd… (P4)

Berbeda dengan partisipan 4 yang mengungkapkan bahwa penanganan

kejang demam dapat dilakukan berdasarkan pengalaman diri sendiri

pelatihan ppgd.

4.3.4 Kesulitan tindakan

Tema – tema yang dihasilkan dari kesulitan tindakan : 1) hambatan

penanganan kejang demam. Tema ini didapatkan dari analisa terhadap

kategori - kategori yang didapat dari ungkapan keseluruhan dari partisipan.

Berikut penjelasan mengenai beberapa tema tersebut:

1. Hambatan penanganan

Page 58: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

44

Hambatan merupakan halangan yang didapat pada saat tindakan

pada kejang demam. Hambatan meliputi : 1) tindakan suction, 2)

pemberian infus, 3) posisi, 4) respon keluarga.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai tindakan sucsion :

“... waktu itu pakai suction namun selang ukuran anak nggak

ada..(P1)”

Partisipan 1 mengungkapkan bahwa hambatan dalam penanganan kejang

demam dapat terjadi saat melakukan tindakan sucsion.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai tindakan pemberian infus :

“…pasang infusnya itu pun tidak hanya sekali saja tapi bisa

sampai berkali – kali…(P3)”

“…sama waktu memasang infus kita juga mengalami kesulitan

karena anak kejang kan bergerak terus tubuhnya..(P4)”

Partisipan 3 dan 4 mengungkapkan bahwa hambatan penanganan kejang

demam pada saat tindakan pemberian infus.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai posisi :

“…anak kejang terus menerus waktu memposisikan anak ditempat

datar…(P4)”

Berbeda dengan partisipan 4 mengungkapkan bahwa hambatan

penanganan kejang demam pada saat melakukan tindakan pemberian

posisi.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai respon keluarga :

Page 59: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

45

“… biasanya kalau dari keluarga kan panik jadi kita tidak bisa

leluasa...(P1)”

“… kalau dari keluarga ya ada..(P3)”

“… keluarga itu biasanya kan gelisah kayak banyak tanya...(P4)”

Partisipan 1, 3 dan 4 mengungkapkan bahwa hambatan penanganan kejang

demam dapat terjadi pada respon keluarga.

4.3.5 Cara mengatasi kesulitan

Tema – tema yang dihasilkan dari cara mengatasi kesulitan : 1)

solusi tindakan. Tema ini didapatkan dari analisa terhadap kategori -

kategori yang didapat dari ungkapan keseluruhan dari partisipan. Berikut

penjelasan mengenai beberapa tema tersebut:

1. Solusi tindakan

Solusi merupakan pemecahan masalah pada tindakan yang

terhalang pada saat melakukan tindakan. Solusi tindakan meliputi : 1)

alat, 2) person.

Berikut ungkapan dari partisipan mengenai alat :

“… kita kasih tongspatel dlu.. biasanya kan anak geget giginya

baru kita suction (P1)”

“... ya kita pintar modifikasi tongspatelnya biar bisa digunakan...

(P1)”

“… kita usahakan harus bisa dan kita usahakan cari vena paling

besar…(P3)”

Page 60: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

46

Partisipan 1 dan 3 mengungkapkan bahwa solusi tindakan penanganan

kejang demam mengenai alat dapat dilakukan dengan memodifikasi

tongspatel dan mencari vena yang paling besar.

Berikut ungkapan dari partisapan mengenai person :

“… satpam e suruh bantu menangani keluarganya...(P1)”

“...kita komunikasi dengan keluarga dengan menjelasan keadaan

pada anak ini jadi kita dapat melakukan tindakan enak...(P3)”

“…kita kasih informasi pada keluarga tentang sakit yang diderita

anaknya dan harap tidak mengganggu jalannya tindakan

penanganan perawat...(P4)”

Partisipan 1, 3 dan 4 mengungkapkan bahwa solusi tindakan mengenai

person dapat dilakukan dengan cara memberikan penkes pada orang tua.

Page 61: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

47

BAB V

PEMBAHASAN

1. Perawat melakukan primery survey

5.1.1 Penanganan dengan posisi

Hasil wawancara dari partisipan 1 dan 4 mengungkapkan

penanganan kejang demam dilakukan dengan memposisikan anak dengan

ekstensi. Sedangkan hasil wawancara dari partisipan 3 mengatakan posisi

datar tidak harus ditinggikan tidak harus direndahkan. Berdasarkan

penelitian pengalaman perawat pada anak kejang demam pemberian posisi

untuk mempertahankan suplai oksigen pada anak kejang supaya tidak

berdampak fatal seperti kematian.

Airway adalah yang pertama kali harus dinilai untuk mengkaji

kelancaran nafas. Kebersihan jalan nafas merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi ventilasi pertukaran gas antara atmosfer dngan paru – paru,

jalan nafas sering kali mengalami obstruksi akibat benda asing, serpihan

tulang akibat fraktur wajah, akumulasi sekret dan jatuhnya lidah

dibelakang (Nur, 2012).

Penanganan airway juga harus dipikirkan adanya dugaan trauma

pada vetebra servikal. Usaha membebaskan airway harus melindungi

vetebra servikal. Vetebra servikal harus sangat hati – hati dijaga setiap saat

dan jangan terlalu hiperekstensi, hiperfleksi atau rotasi yang dapat

mengganggu jalan nafas (Nur, 2012).

Page 62: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

48

Kejang demam pada anak dilakukan perawatan ade kuat, anak

diposisikan ekstensi atau dimiringkan agar jangan terjadi aspirasi ludah

atau lendir dari mulut. Jalan nafas dijaga agar tetap terbuka lega, tujuannya

adalah agar suplai oksigen tetap terjamin (lumbantobing, 2007).

5.1.2 Upaya penanganan dengan gangguan pernafasan breathing

Dari hasil wawancara partisipan 1 dan 4 dapat disimpulkan bahwa

bantuan tindakan pernafasan dilakukan menggunakan tongspatel dan

sucsion. Sedangkan hasil wawancara dari keempat parsipan disimpulkan

bahwa bantuan pernafasan diberikan dengan pemberian oksigenasi.

Menurut Kartikawati (2013) menunjukkan bahwa perawat mengkaji

apakah ada muntah, pendarahan, benda asing dalam mulut seperti lendir

dan dengarkan bunyi nafas, menghisap lendir dengan suction secara

teratur.

Menurut Friedman (2011) Emergency Management Of The

Pediatric Patient With General Convulsion Status Epilepticus

menyebutkan bahwa penanganan pertama pada anak yang mengalami

kejang dapat dilakukan seperti pantau jalan napas, usahakan agar jalan

nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen, bimbing pergerakan klien

untuk mencegah injuri.

Pernyataan yang disampaikan partisipan mengenai penanganan

tindakan dengan pemasangan tongspatel, serta melakukan suction dan

pemberian oksigen sesuai dengan kebutuhan yang disebutkan dalam teori

Page 63: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

49

Kartikawati, (2013) dan Friedman, (2011) yaitu penanganan bantuan

pernafasan dapat dilakukan dengan oksigenasi.

5.1.3 Penanganan sirkulasi

Dari hasil wawancara partisipan 2, 3 dan 4 dapat disimpulkan

bahwa penanganan sirkulasi dilakukan dengan pemberian cairan infus.

Dari hasil wawancara partisipan 2 didapatkan hasil bahwa penanganan

sirkulasi dilakukan juga dengan mengukur tanda vital. Penanganan segera

dengan pemberian larutan Ringer Laktat secara intra vena harus

memberikan respon yang baik menurut Nur (2012). Pemasangan infus

merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk memungsi vena secara

trancutan dengan menggunakan stilet tajam yang kaku dilakukan dengan

teknik steril seperti angeocateter atau jarum yang disambungkan dengan

spuit menurut Eni (2006). Pemasangan infus adalah salah satu cara atau

bagian dari pengobatan untuk memasukkan obat atau vitamin ke dalam

tubuh pasien (Darmawan, 2008).

Tujuan utama terapi intravena atau pemasangan infus adalah

mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air,

elektrolit, vitamin, protein, lemak, dan kalori yang tidak dapat

dipertahankan melalui oral, mengoreksi dan mencegah gangguan cairan

dan elektrolit, memperbaiki keseimbangan asam basa, memberikan

transfusi darah, menyediakan medium untuk pemberian obat intravena,

dan membantu pemberian nutrisi parental (Hidayat, 2006).

Page 64: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

50

5.1.4 Pemberian obat

Tahap disability adalah untuk melihat tingkat kesadaran pasien,

tahapan ini memiliki hal yang biasa dikenal dengan istilah AVPU.

Mnemonic AVPU meliputi : Alert (sadar), verbal (berespon terhadap

suara), pain (berespon terhadap rangsangan nyeri), unresponsive (tidak

berspon) (Kartikawati, 2011). Dari hasil wawancara keempat partisipan

mengungkapkan bahwa pemberian obat pada pasien kejang demam

diberikan obat stesolit dan diazepam dengan dosis sesuai dengan umur.

Menurut Judarwanto (2009) penanganan kejang demam pada anak bila

dirumah dengan petunjuk dokter bisa saja dilakukan pemberian diazepam

0,4 – 0,6mg/KgBB/dosis melalui dubur atau rektal supposutorial.

Pemberian obat diazepam per oral atau per rektal secara intermiten

(berkala) saat onset demam dapat merupakan pilihan pada anak dengan

resiko tinggi berulangnya kejang demam yang berat. Efek samping yang

dilaporkan antara lain ataksia (gerakan tak beraturan), letargi (lemas, sama

sekali tidak aktif), dan rewel. Pemberian diazepam juga tidak selalu efektif

karena kejang dapat terjadi pada onset demam sebelum diazepam

diberikan. Efek sedasi (menenangkan) diazepam juga dikhawatirkan dapat

menutupi gejala yang lebih berbahaya, seperti infeksi sistem saraf pusat

(Moyer, 2005).

Pilihan obat dalam mengatasi kejang demam yang terutama ialah

pemberian obat stesolit secara intravena dengan dosis 0,3 – 0,5 mg/kg/bb

Page 65: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

51

yang diberikan secara perlahan – lahan dengan kecepatan 1-2 mg/kg/menit

dalam waktu 2 menit (National Institute of Neurogical Disorder, 2012).

2. Menjelaskan pengetahuan perawat pada anak kejang demam

5.2.1 Tanda gejala kejang demam

Dari hasil wawancara keempat partisipan mengungkapkan dapat

disimpulkan bahwa tanda gejala kejang demam dapat dilihat dari

peningkatan suhu tubuh. Dari hasil wawancara partisipan 2 dapat

dihasilkan bahwa tanda gejala kejang demam dapat disebabkan oleh

dehidrasi. Dari hasil wawancara dari parisipan 1,3 dan 4 dapat disimpulkan

bahwa tanda gejala kejang demam dapat disebabkan oleh kekakuan otot.

Pernyataan yang disampaikan partisipan mengenai tanda gejala

kejang demam sesuai teori yaitu demam mengalami peningkatan suhu

tubuh. Demam dimana suhu rektal diatas 380 C, aksilar diatas 37,5

0 C dan

diatas 38,2o C dengan pengukuran membran timpani 5. Demam tinggi bila

suhu tubuh diatas 39,50 C dan hiperpireksia bila suhu > 41,1

0 C

(Karnia,2007).

Pernyataan yang disampaikan partisipan mengenai tanda gejala

kejang demam sesuai teori (Ngastiyah, 2005) yaitu kekurangan cairan

salah satu dari tanda gejala kejang demam. Menurut Kiki, Fatimah,

Martini (2013) menyatakan bahwa penelitian yang berjudul Faktor Resiko

Kejadian Kejang Demam Pada Anak bahwa kejang demam yang tinggi

dapat menyebabkan dehidrasi sehingga menyebabkan gangguan elektrolit

Page 66: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

52

yang menyebabkan gangguan permeabilitas membrane sel dan

mempengaruhi eksibilitas neural.

Menurut White (2009) manifestasi klinis kejang demam meliputi

kejadian yang tiba-tiba seperti kekakuan tubuh, kehilangan kesadaran yang

cepat, gerakan - gerakan otot tangan, kaki, dan wajah menyentak, nafas

dapat ireguler, dan tidak ada kemampuan mengunyah. Pernyataan yang

disampaikan partisipan mengenai tanda gejala kejang demam sesuai teori

yaitu kekakuan otot juga merupakan tanda gejala kejang demam.

5.2.2 Dampak lanjut kejang demam

Dari hasil wawancara dengan parisipan 1 didapatkan bahwa

dampak lanjut kejang demam dapat mengakibatkan penurunaan kesadaran.

Dari hasil wawancara dengan partisipan 2 didapatkan dampak lanjut

kejang demam dapat mengakibatkan gangguan pada otak. Dari hasil

wawancara dengan partisipan 3 didapatkan dampak lanjut kejang demam

dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf. Dari hasil wawancara dengan

partisipan 1, 3, dan 4 didapatkan dampak lanjut kejang demam dapat

mengakibatkan kematian.

Serangan kejang biasanya terjadi dalam waktu 24 jam. Pertama

sewaktu demam berlangsung singkat dengan bangkitan kejang demam

dapat berbentuk tonik klonik, fokal, atau akinetik yang dapat membuat

penurunan kesadaran. Umumnya kejang demam berhenti sendiri, begitu

kejang demam berhenti anak akan terbangun dan sadar tanpa adanya

kelainan syaraf (Fuadi, 2010).

Page 67: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

53

Menurut Noorgard (2009) sebagian besar kejang demam tidak

memiliki efek jangka panjang dan dapat sembuh tanpa komplikasi, kejang

demam sederhana tidak menyebabkan kerusakan otak, retardasi mental

atau kesulitan belajar. Komplikasi yang sering terjadi yaitu komplikasi

yang kejang demam diambang lebih rendah suhunya (sepertiga kasus)

jatuh, tersedak, aspirasi cairan keparu apabila saat kejang anak berdiri,

berlari, makan atau minum; resiko berkembang menjadi epilepsi sebesar

1,5% - 2,5% pada anak usia dibawah 12 bulan.

Kejang merupakan suatu perubahan fungsi pada otak secara

mendadak dan sangat singkat atau sementara yang dapat disebabkan oleh

aktivitas otak yang abnormal serta adanya pelepasan listrik serebral yang

sangat berlebihan. Terjadinya kejang dapat disebabkan oleh malformasi

otak kongenital, faktor genetik atau adanya penyakit seperti meningitis dan

ensafilitis serta dalam yang tinggi atau dapat dikenal dengan istilah kejang

demam, gangguan metabolisme, dan lain sebagainya. Apabila kejang

bersifat kronis dapat dikatakan sebagai epilepsi yang terjadi secara

berulang-ulang dengan sendirinya (Hidayat, 2006).

Menurut Lumbantobing, (2003) dampak kejang demam bila tidak

ditangani akan terjadi kerusakan sel-sel otak akibat kekurangan oksigen

dalam otak, pengeluaran sekret lebih dan risiko kegawatdaruratan untuk

aspirasi jalan napas yang menyebabkan tersumbatnya jalan napas, jika

tidak ditangani dengan baik maka berisiko kematian.

Page 68: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

54

3. Menjelaskan penanganan kejang demam

5.3.1. Penanganan kejang demam

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat menunjukkan

penanganan kejang demam dilakukan berdasarkan teori saat tindakan

penanganan dan tindakan yang berdasarkan pengalaman yang sudah

melekat pada pribadi saat melakukan tindakan penanganan kejang demam.

Pernyataan yang disampaikan parisipan 1, 2 dan 4 mengenai

penanganan kejang demam sesuai dengan hasil penelitian Inayatullah

(2013) menyatakan perawat yang berpendidikan tinggi degan rincian

Sarjana Keperawatan ada 5 orang dan Ners ada 3 orang memiliki

penanganan kejang demam yang baik. Pernyataan yang diungkapkan

partisipan 1, 3, 4 menganai hambatan kejang demam sesuai dengan teori

Nursalam (2012) kurangnya pengalaman menghambat penanganan kejang

demam.

Dalam penelitian Herman, (2008) perawat yang memiliki

penanganan kejang demam cukup ada 11 (33,3%) perawat dan baik

ada 22 (66,7%) perawat. Sebagian besar penanganan kejang demam

baik, hal ini juga didukung dengan tingkat pendidikan, pelatihan, teori

dan lama kerja. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Faizin (2008) bahwa ada hubungan tingkat pendidikan, lama kerja

perawat terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Pandan Arang

Kabupaten Boyolali. Nursalam (2012) mengatakan, semakin tinggi

pendidikan seseorang semakin baik pula kinerja seseorang. Penelitian

Page 69: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

55

ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan

penanganan kejang demam. Sebagian besar perawat yang

berpendidikan tinggi memiliki penanganan kejang demam yang baik.

Pernyataan yang disampaikan partisapan 4 menganai penanganan

kejang demam sesuai teori (Wong, 2008) yaitu dalam penatalaksaan

keperawatan penanganan kejang demam diberikan asuhan keperawatan

berdasarkan teori dan pengalaman yang didapat selama bekerja di rumah

sakit.

4. Menjelaskan kesulitan perawat dalam melakukan tindakan

kegawatdaruratan

5.4.1 Hambatan penanganan kejang demam

Dari hasil wawancara pada partisipan 1 dan 3 didapatkan hambatan

penanganan kejang demam saat melakukan pemasangan infus. Dari hasil

wawancara pada partisipan 4 didapatkan hambatan penanganan kejang

demam saat melakukan posisi. Dari hasil wawancara pada partisipan 1, 3

dan 4 hambatan penanganan kejang demam terjadi pada respon keluarga.

Hambatan adalah suatu hal yang bersifat melemahkan atau

menghalangi secara konsepsional (KBBI, 2010). Menurut Nursalam

(2012) mengatakan, pemberian posisi pada anak kejang demam tidak dapat

sebebas saat memberikan posisi pada penyakit lain karena pada anak

kejang demam pergerakan anak dilakukan tanpa sadar serta terjadinya

kekakuan otot pada ekstremitas maka dari itu pemberian posisi pada anak

Page 70: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

56

kejang demam hanya dapat dilakukan dengan menjaga pergerakan anak

supaya tidak terjatuh atau dapat ditempatkan ditempat yang datar.

Menurut Nia (2007) Kejang demam pada anak merupakan hal yang

paling sering dikeluhkan oleh orang tua mulai di ruang praktek dokter

sampai ke unit gawat darurat (UGD). Orang tua yang memiliki anak

dengan kejang demam merasakan kekhawatiran yang tinggi yang bisa

menjadi penghambat perawat atau dokter saat melakukan tindakan

pertolongan pada anak kejang demam (Yusuf, 2007). Pernyataan yang

diungkapkan partisipan 1, 3, 4 mengenai hambatan penanganan kejang

demam respon keluarga sesuai dengan teori (Nia, 2007) respon wajar yang

dijumpai dari orang tua saat anak mengalami kejang demam.

Memasang infus merupakan salah satu cara pemberian terapi cairan

dengan menggunakan prosedur infasif yang dilaksanakan dengan teknik

aseptik. Pada kasus anak kejang demam kesulitan pemasangan infus ini

terjadi saat pelaksaannya karena pada anak kejang demam mengalami

kekakuan otot dan pergerakan kejang pada ektremitas tubuhnya

(Spandofer, 2005).

5. Menjelaskan cara mengatasi kesulitan perawat dalam penanganan

kejang demam.

5.5.1 Solusi tindakan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengatakan bahwa

solusi tindakan yang dalam penanganannya berupa penggunaan alat bantu

Page 71: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

57

dan pemberian informasi terhadap keluarga agar memahami bagaimana

penangan awal kejang demam pada anak.

Solusi tindakan adalah proses pembelajaran di mana kita berusaha

untuk memperbaiki diri dari praktek yang kita lakukan sehari – hari

dengan cara pemecahan atau penyelesaian tanpa tekanan (KBBI, 2010).

Menurut (Hasan & Alatas,2002) dengan penanggulangan kejang demam

yang tepat dan cepat, prognosisnya akan baik, dapat mencegah kecacatan,

dan tidak menyebabkan kematian. Pernyataan yang diungkapkan

partisipan 1, 3 mengenai solusi tindakan sesuai dengan teori Judarwanto

(2009) dalam pemberian bantuan pernafasan kasus anak kejang demam

dapat diberikan tindakan pemasangan tongspatel dan sucsion.

Menurut (Ngastiyah,2005) peran perawat selain melaksanakan

asuhan keperawatan, juga memberikan penyuluhan kepada keluarga agar

keluarga dapat melakukannya secara mandiri di rumah. Penyuluhan

kepada keluarga atau orang tua pasien bisa menghilangkan rasa cemas dan

panik.

Page 72: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

58

BAB VI

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan analisa dari kata kunci yang telah didapat dalam penelitian ini. Maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut

1. Pengalaman primary survey pada anak kejang demam

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dalam penelitian ini tema – tema

yang dihasilkan adalah penanganan posisi meliputi pemberian posisi

ekstensi dan pemberian posisi supinasi. Tema yang kedua upaya

penanganan gangguan pernafasan meliputi bantuan pemberian tindakan

pernafasan dan oksigen. Tema yang ke tiga penanganan sirkulasi meliputi

pemberian infus dan pemeriksaan tanda vital dan tema yang ke empat

pemberian obat meliputi pemberian obat stesolit dan obat diazepam.

2. Pengetahuan perawat pada anak kejang demam

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dalam penelitian ini tema – tema

yang dihasilkan adalah tanda geja kejang demam meliputi peningkatan

suhu, kekurangan cairan dan kekakuan otot. Tema yang kedua dampak

lanjut kejang demam meliputi penurunan kesadaran, gangguan pada otak,

kerusakan syaraf dan kematian.

Page 73: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

59

3. Penanganan kejang demam

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dalam penelitian ini tema yang

dihasilkan adalah penanganan kejang meliputi tindakan berdasarkan teori,

tindakan berdasarkan pengalaman dan pengalaman diri sendiri.

4.Kesulitan tindakan penanganan pada anak kejang demam

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dalam penelitian ini tema – tema

yang dihasilkan adalah hambatan penanganan meliputi tindakan suction,

pemberian infus, posisi dan respon keluarga.

5.Cara mengatasi kesulitan penanganan pada anak kejang demam

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dalam penelitian ini tema – tema

yang dihasilkan adalah solusi tindakan meliputi alat dan person.

2. SARAN

1. Bagi Institusi Keperawatan / Rumah Sakit

Bagi institusi keperawatan khususnya perawat diperlukan

penanganan tindakan yang komprehensif dalam pemberian pertolongan

pertama pada anak kejang demam dengan cara primery survey : Airway,

Breathing, Circulasi, Disability. Sebaiknya dari pihak rumah sakit perlu

diadakannya pelatihan dalam penanganan kejang demam pada anak.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana tambahan

dalam penanganan kejang demam sehingga dapat diterapkan pada proses

pembelajaran. Mahasiswa saat praktik dapat mengaplikasikan penanganan

Page 74: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

60

kejang demam dengan pemberian posisi, bantuan pernafasan, penanganan

sirkulasi, pemberian obat, tanda gejala kejang demam, dampak lanjut

kejang demam, penanganan kejang demam, hambatan penanganan dan

solusi tindakan dalam penanganan kejang demam.

3. Bagi Peneliti Lain

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian tersebut, penulis

memberikan saran kepada peneliti lain untuk melanjutkan dan

mengembangkan penelitian pengkajian pada orang tua menghadapi anak

kejang demam.

4. Bagi Peneliti

Meningkatkan kemampuan cara berkomunikasi peneliti dengan

menggali informasi dari perawat untuk mendapatkan jawaban – jawaban

pengalaman perawat dalam penanganan pada anak kejang demam.

Page 75: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

61

DAFTAR PUSTAKA

AAP. (Juni, 2008). Clinical Practice Guideline for the Long-term Management

of the Child With Simple Febrile Seizures. Pediatrics, 121(6), 1281. http://pediatrics.aappublications.org/content/121/6/1281.full.html

Afriyanti, Y. (2014). Metodologi penelitian kualitatif dalam riset keperawatan.

Jakarta: Alfabeta

British Paediatric Neurology Association (BPNA). Paediatric Epilepsy

Training (PET) Level1 course guide. Available from:

http://www.bpna.org.uk/pet/which-course-pet123D.php [Accessed january

2015].

Dewanto, G. (2009). Diagnosa dan Tata Laksana Penyakit Saraf. Jakarta:

EGC.

Endarmoko, E. (2006). Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Friedmen, JN. (2011). Emergency Management Of The Paedatric Patient With

General Convulsion Status Epilepticus. Canadian Peadiatric Society

Acute Care Committe Child Health Journal: 16 (2) : 91-7.

Faizin, A. (2008). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Lama Kerja Perawat

Dengan Kinerja Perawat di RSU Pandan Arang Kabupaten Boyolali.

Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697,Vol.1 No.3, September

2008 : 137-142

Fuadi. (2010). Faktor Resiko Bangkitan Kejang Demam pada Anak.

Universitas Diponegoro.Semarang.

Hasan & Alatas. (2002). Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak, cetakan

kesepuluh. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Universitas

Indonesia.

Herman, R. P. Mulyadi. Amatus, Y. (2014). Hubungan Pengetahuan Perawat

Tentang Kejang Demam Dengan Penanganan Kejang Demam Pada

Anak di Instalasi Rawat Darurat Anak (IRDA) Dan Ruang Perawatan

Intensif (RPI) IRINA E RSUP Prof. Dr. R. D Kandau Manado. Jurnal

Keperawatan, 02(2), 1–8.

Hidayat, A & Aziz, A. (2006). Asuhan Keperawatan Anak 2. Jakarta: Salemba

Medika

Page 76: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

62

IDAI. (2009). Program Nasional Bagi Anak Indonesia 2015 Oleh Ikatan

Dokter Indonesia.

http://www.idai.or.id/perlindungananak/artikel.asp?q=2009416121921

Inayatullah, L. (2013). Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat

Pengetahuan Perawat Tentang Asuhan Keperawatan Dengan

Pedoman Nanda Nic dan Noc Di Rumah Sakit Umum Daerah

Ajibarang. Jurnal Keperawatan. [diakses pada tanggal 17 Juli 20015]

Judarwanto. W. (2009). Children fever clinic. Jakarta

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2005). Jakarta: Depdiknas.

Kartikawati, N., Dewi. (2013). Buku ajar dasar - dasar keperawatan

gawat darurat. Jakarta: Salemba Medika

Kiki, A. Fatimah. Martini, B. (2013). Faktor Risiko Kejadian Kejang Demam

Pada Anak Balita Diruang Perawatan Anak Rumah Sakit Umum

Daerah Daya Kota Makasar. E – Library, 01(6), 2302-1721.

Kusnanto. ( 2003). Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.

Jakarta: EGC.

Kvale, S. (2011). Doing interviews. Thousand Oaks: Sage Publications.

Lumbantobing, S. M. (2003). Penatalaksanaan Muthakir Kejang Pada Anak.

Jakarta: FKUI

Lumbantobing.(2007). Kejang Demam (febrile convulsions). Jakarta: FKUI

Mewasingh LD. (2010) Febrile seizures. Clin Evid (Online) 24: 0324.

Moyer VA. (2005) Evidence based management of seizure associated with

fever. BMJ;323:1111-4

Mubarak, W. I. (2007). Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar

Mengajar Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

National Institute of Neurogical Disorder and Stroke. (2012).Febrile Seizure.

[Diunduh Juli 2015]

Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta. EGC

Page 77: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

63

Norgaard,M. Ehrenstein,V. Mahon BE et all. Febrile Seizures and cognitive

function in young adult life; a prevalence study in Danish conscripts.

J Pediatric.(2009);155(3);404-9.

Notoatmodjo, S. (2005). Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, S. (2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metedologi Penelitian Keshatan. Jakarta: Rineka

Cipta

Nur, A. (2012). Modul Medical servis 119. Jakarta

Nursalam. (2011). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu

keperawatanpedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian

keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek

Keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Paul SP, Nair JV, Hemming J. (2011) Complex Febrile Seizures in Children.

Nurs Times, 107 (40), 15.

Polit, D.F. Beck, C.T. and Hungler, B.P. (2006). Nursing research: Principles

and methods. 7th

edition. Philadelpia. Lippincott William and willkins.

Sadlier LG, Scheffer IE. (2007) Febrile Seizures. BMJ, 334, 307-11.

Saubers, N. (2011). Semua Yang Harus Anda Ketahui p3k. Yogyakarta:

Palmall.

Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan riset keperawatan. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Setiono, K. (2010). Tindakan kegawat daruratan pada pasien jantung.

Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Soekidjo Notoatmodjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Spandofer PR, Alessandrini EA, Joffe MD, et al. Oral versus Intravenious

Rehydration of Moderately Dehydrated Childrean: A Randomized

Page 78: PROGRAM STUDI S -1 KEPERAWATAN STIKES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-gregoriusc... · Pengertian Perawat ..... 13 ii. Pengertian Keperawatan ... oksigenasi;

64

Controlled Trial. Pediatrics Vol.115 No. 2 February 2005. American

Academy of Pediatrics

Sudoyo, A. W. SETIYOHADI, B. Alwi, I et al.(2010). Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sutopo, H.B. (2006).Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret.

Sumujati, M.E. (2007). Asuhan Keperawatan Pada Kasus Penyakit Yang

Lazim Terjadi Pada Anak. PERKANI. Surabaya

Syah, Muhidin. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

White SC. Pharoah MJ. Oral Radiology.China: Elsevier. (2009);5;265-276

Wong, Donna L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pedriatik. Alih Bahasa Agus.

Jakarta: EGC

Wong, Donna L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. (Edisi 6). Jakarta:

EGC.

Yusuf. (2007). Perilaku Kesehatan. 27 Juli 2015.