Program PMKP

13
DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT RUMKITAL dr. MIDIYATO SURATANI SURAT KETETAPAN Nomor SK : / / /2013 Tentang PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMKITAL dr. MIDIYATO SURATANI Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan rumah sakit terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu disusun program peningkatan mutu pelayanan medis di Rumkital dr. Midiyato Suratani b. bahwa Rumkital dr. Midiyato Suratani senantiasa berupaya meningkatkan mutu pelayanan dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan pasien, keluarga pasien, pegawai serta pengunjung Rumah Sakit secara berkesinambungan, dengan mengacu kepada standar Joint Commission International Accreditation (JCI) c. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas perlu ditetapkan Program Peningkatan Mutu Pelayanan Medis dengan keputusan Kepala Rumkital dr. Midiyato Suratani.

description

PMKP

Transcript of Program PMKP

DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT

RUMKITAL dr. MIDIYATO SURATANI

SURAT KETETAPAN

Nomor SK : / / /2013

Tentang

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMKITAL dr. MIDIYATO SURATANIMenimbang :a.bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan rumah sakit terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu disusun program peningkatan mutu pelayanan medis di Rumkital dr. Midiyato Suratani

b.bahwa Rumkital dr. Midiyato Suratani senantiasa berupaya meningkatkan mutu pelayanan dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan pasien, keluarga pasien, pegawai serta pengunjung Rumah Sakit secara berkesinambungan, dengan mengacu kepada standar Joint Commission International Accreditation (JCI)

c.bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas perlu ditetapkan Program Peningkatan Mutu Pelayanan Medis dengan keputusan Kepala Rumkital dr. Midiyato Suratani.

Mengingat :1.Undang Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

2.Undang Undang Pelayanan Publik Nomor 25 tahun 2009.

3.Undang Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

4.Undang Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

5.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

6.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit

7.Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

8.Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) edisi ke 2 yang diterbitkan Departemen Kesehatan RI/ KKP-PERSI tahun 2008.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :SURAT KETETAPAN KEPALA RUMKITAL dr. MIDIYATO SURATANI TENTANG PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMKITAL dr. MIDIYATO SURATANI.

Kesatu :Program Peningkatan Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien Rumkital dr. Midiyato dimaksud dalam Diktum Kesatu tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Kedua:Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan ditinjau kembali untuk diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Tanjungpinang

Pada tanggal: Maret 2013Kepala Rumkital dr. Midiyato Suratani

dr. IDG Nalendra DI, SpB, SpBTKV (K)

Kolonel Laut (K) NRP. 9137/P

Lampiran SK Karumkital dr. MidiyatoNomor : SK / / / 2013

Tanggal : 2013

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMKITAL dr. MIDIYATO SURATANI1. PendahuluanMutu pelayanan kesehatan merupakan suatu produk yang diberikan kepada pelanggan untuk memberikan kepuasan akan kebutuhan dalam pelayanan jasa kesehatan yang diberikan kepada pelanggan, dengan menjamin kualitas pelayanan yang berkesinambungan, efektif dan efisien serta tanggap terhadap adanya indikator yang menyebabkan ketidakpuasan. Mutu yang lebih tinggi memungkinkan untuk mengurangi tingkat kesalahan, mengurangi pekerjaan ulang, mengurangi kegagalan di lapangan, mengurangi ketidakpuasan pelanggan, mengurangi keharusan memeriksa dan menguji, meningkatkan hasil kapasitas, memberikan dampak utama pada biaya, dan biasanya mutu lebih tinggi biaya lebih sedikit.Mutu pelayanan kesehatan perlu dilakukan pengukuran, dengan cara mengetahui tentang pengertian indikator, kriteria, dan standar. Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur. Indikator mutu asuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu pada indikator yang relevan berkaitan dengan struktur, proses, dan outcome. Indikator terdiri dari indikator proses, indikator outcome. Indikator proses memberikan petunjuk tentang pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan, prosedur asuhan yang ditempuh oleh tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya. Indikator outcomes merupakan indikator hasil daripada keadaan sebelumnya, yaitu input dan proses seperti BOR, LOS, dan Indikator klinis lain seperti: Angka Kesembuhan Penyakit, Angka Kematian 48 jam, Angka Infeksi Nosokomial, Komplikasi Perawatan, dan sebagainya. Indikator dispesifikasikan dalam berbagai kriteria. Untuk pelayanan kesehatan, kriteria ini adalah fenomena yang dapat dihitung. Selanjutnya setelah kriteria ditentukan dibuat standar-standar yang eksak dan dapat dihitung kuantitatif, yang biasanya mencakup hal-hal yang standar baik.Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan yang dapat mengukur mutu pelayanan kesehatan menurut Depkes (2006) yaitu melalui indikator, kriteria, dan standar. Indikator adalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu indikasi. Indikator merupakan suatu variabel yang digunakan untuk dapat melihat perubahan. Kriteria adalah spesifikasi dari indikator. Standar adalah tingkatan performance atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang yang berwenangan dan merupakan suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat baik.

2. Tema

Peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien menuju pelayanan rumah sakit yang berkualitas dan professional.

3. Tujuan

a. Terlaksananya kegiatan pemantauan terhadap indikator klinis yang meliputi keefektifan klinis yang berfokus pada pasien, keamanan dan keselamatan pasien serta orientasi staf dan manajerialb. Terlaksananya kegiatan audit medisc. Terlaksananya 7 (tujuh) langkah keselamatan pasiend. Termanfaatkannya alat kedokterane. Terlaksananya kegiatan pendidikan dan pelatihanf. Terlaksananya kegiatan survey kepuasaan pasien, keluarga dan staf rumah sakit.4. Sasaran

Program Peningkatan mutu dan keselamatan pasien ini dituangkan ke dalam perspektif kinerja dan sasaran strategis sebagai berikut. a. Perspektif keuangan, dengan sasaran strategis: 1) Optimalisasi pendapatan

2) Pengaturan struktur anggaran

3) Pengendalian biaya (penghematan keuangan) b. Perspektif pelanggan

1) Terwujudnya mutu pelayanan dan terjangkau oleh masyarakat.2) Peningkatan kunjungan pasien

3) Tercapainya loyalitas pelanggan c.Perspektif proses bisnis internal 1)Terwujudnya jumlah jenis dan mutu pelayanan rumah sakit serta meningkatkan cakupan pelayanan rumah sakit. 2) Penataan sistem dan prosedur 3) Penambahan produk layanan unggulan d. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran 1) Terwujudnya kualitas sumber daya manusia rumah sakit serta iklim dan kinerja yang kondusif 2) Terwujudnya kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan rumah sakit untuk mewujudkan penyelenggaraan administrasi serta SIM RS yang handal.

3) Terwujudnya kerjasama /kemitraan/ lintas program /lintas sektor terkait 4) Pemantapan nilai dasar dan budaya kerja 5) Peningkatan kompetensi SDM 5. Bentuk Kegiatan

a. Pemantauan Indikator Klinis

1) Kepala Rumah Sakit membentuk Komite Mutu Pelayanan Rumah Sakit (yang diantaranya akan membuat perencanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien melalui pembuatan dan menilai indikator pelayanan rumah sakit)2) Komite Mutu melakukan pemantauan terhadap indikator-indikator sebagai berikut:a) Keefektifan klinis yang meliputi:(1) Asesment terhadap area klinik(2) Pelayanan laboratorium(3) Pelayanan radiologi dan diagnostic imaging(4) Prosedur bedah(5) Penggunaan antibiotika dan obat lainnya(6) Kesalahan medis (medication error) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC)(7) Anestesi dan penggunaan sedasi(8) Penggunaan darah dan produk darah(9) Ketersediaan, isi dan penggunaan catatan medis(10) Pencegahan dan kontrol infeksi, surveilans dan pelaporan(11) Riset klinik

b) Keselamatan pasien yang meliputi :1) Ketetapan identifikasi pasien2) Peningkatan Komunikasi yang efektif3) Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai4) Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi5) Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan6) Pengurangan risiko jatuh c) Aspek Manajerial yang meliputi :1) Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat untuk memenuhi kebutuhan pasien.2) Pelaporan yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.3) Manajemen Resiko4) Manajemen penggunaan sumber daya5) Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga6) Harapan dan kepuasan staf7) Demografi pasien dan diagnosis klinik8) Manajemen keuangan9) Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf.

3)Hasil pemantauan indikator disusun dalam bentuk laporan.4)Laporan hasil pemantauan indikator klinis disampaikan kepada seluruh stakeholder rumah sakit5)Membuat tindak lanjut dari hasil evaluasi peningkatan mutu dan keselamatan pasien.b. Audit Medis

1) Kepala Rumah sakit membentuk Tim Audit Medis2) Tim Audit Medis menyelenggarakan kegiatan audit medis, paling sedikit tiga kali dalam setahun3) Hasil kegiatan audit medis dibuat notulen dan yang hadir diabsen4) Bila ada yang perlu ditindaklanjuti dibuat surat kepada direktur

c. Keselamatan Pasien1) Kepala Rumah Sakit membentuk Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit2) Komite menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakita) Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasienb) Pimpin dan dukung staf andac) Integrasikan aktivitas resikod) Kembangkan sistem pelaporane) Libatkan dan berkomunikasi dengan pasienf) Belajar dan berbagi pengalaman tentang keamanan pasieng) Cegah cedera melalui implementasi sistem keamanan pasien.d. Pendidikan dan Pelatihan Tiap Departemen1) Masing-masing Departemen mengajukan usulan pelatihan yang akan dilakukan oleh personilnya masing-masing.2) Usulan pelatihan direkapitulasi oleh Departemen Bangdiklat3) Departemen Bangdiklat mengajukan usulan pelatihan kepada Kepala Rumah Sakit.4) Kegiatan diklat dievaluasi untuk perbaikan usulan diklat tahun berikutnyae. Survey Kepuasan Pasien1) Tim survey di Surat Perintah oleh Kepala Rumah Sakit2) Tim survey menyusun kuesioner untuk survey3) Tim survey melakukan uji coba terhadap kuesioner4) Tim survey melakukan revisi terhadap kuesioner5) Tim survey melaksanakan survey dalam waktu 30 hari (pengumpulan data ( analisa)6) Hasil survey dipresentasikan dihadapan stakeholder rumah sakit7) Dibuat rekomendasi untuk tindak lanjut survey

6. Evaluasi dan Tindak Lanjut

Evaluasi dilakukan dalam masing-masing tim / komite. Hasil dari evaluasi yang memerlukan tindak lanjut, diajukan kepada Kepala Rumah Sakit.7. Penutup

Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai program peningkatan mutu pelayanan dan Keselamatan Pasien di Rumkital dr, Midiyato Suratani.Tanjungpinang, Maret 2013

Kepala Rumkital dr. Midiyato S

dr. IDG Nalendra DI, SpB, SpBTKV (K)

Kolonel Laut (K) NRP. 9137/P

DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT

RUMKITAL dr. MIDIYATO SURATANI

PROGRAM KERJA PENINGKATAN MUTU

DAN KESELAMATAN PASIEN

DI RUMKITAL dr. MIDIYATO SURATANI

Tanjungpinang, Maret 2013DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT

RUMKITAL dr. MIDIYATO SURATANI