Profilaksis Pascapajanan

download Profilaksis Pascapajanan

of 20

Transcript of Profilaksis Pascapajanan

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    1/20

    Profilaksis Pascapajanan

    Unduh versi PDF

    Apa Profilaksis Pascapajanan Itu?

    Profilaksis berarti pencegahan infeksi dengan obat. Pajanan adalah peristiwa yang

    menimbulkan risiko penularan. Jadi profilaksis pascapajanan (atau PPP berarti penggunaan

    obat untuk mencegah infeksi setelah terjadi peristiwa yang berisiko.

    !erkait dengan PPP" ada tiga macam pajanan itu#

    Pajanan di tempat kerja.Pajanan ini biasa terjadi dalam sarana medis" dan berasal jika darah"

    air mani" cairan vagina atau $%& dari seorang yang terinfeksi '& masuk ke aliran darah orang

    lain" dalam hal ini biasanya petugas perawatan kesehatan. Peristiwa yang termaksud biasanyakecelakaan akibat tertusuk jarum suntik bekas pakai secara tidak sengaja pada petugas.

    Pajanan juga dapat terjadi dengan pisau bedah" atau jika darah atau cairan lain pasien kena

    luka terbuka" atau mulut" hidung atau mata petugas atau orang lain.

    Pajanan akibat hubungan seks berisiko" misalnya bila kondom pecah atau lepas saat

    seorang)dha berhubungan seks dengan pasangan '&*negatif.

    Pajanan akibat perkosaan.Pemerkosa hampir pasti tidak memakai kondom. !ambahannya"

    jika hubungan seks terjadi secara paksa" yang sering disertai kekerasan" risiko penularan lebih

    tinggi.

    Risiko Penularan Akibat Pajanan di Tempat Kerja

    +emungkinan terjadinya penularan akibat tertusuk jarum suntik adalah rendah# rata*rata ,"-.

    +urang lebih satu dari -,, kasus akan menghasilkan infeksi '& pada petugas kesehatan" bila

    tidak dilakukan tindakan pencegahan.

    /isiko lebih tinggi jika#

    tusukan dalam0

    darah dapat terlihat pada alat yang menyebabkan luka0

    jarum atau alat sebelumnya ditempatkan pada pembuluh darah pasien0 atau

    pasien sumber mempunyai viral load '& yang tinggi.

    http://spiritia.or.id/li/pdf/LI156.pdfhttp://spiritia.or.id/li/pdf/LI156.pdf
  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    2/20

    Apa yang Harus ilakukan !etelah Pajanan?

    "angan panik#1amun segera lakukan tindakan.

    $uka tusuk%bilas dengan air mengalir dan sabun atau antiseptik. Jangan dihisap denganmulut" dan jangan ditekan karena ini tidak berguna. Desinfeksi luka dan daerah sekitar kulit

    dengan betadine selama lima menit atau alkohol selama tiga menit.

    Pajanan mulut%ludahkan dan berkumur.

    Pajanan hidung%hembuskan keluar dan bersihkan dengan air.

    Pajanan mata%bilas selama beberapa menit dengan air bersih.

    Hubungan seks%jangan bilas vagina.

    %etelah dibersihkan" laporkan pajanan agar dapat segera diselidiki.

    Kapan PPP iusulkan?

    +eputusan harus diambil apakah PPP akan dimulai" berdasarkan hasil penyelidikan. +eadaan

    yang dianggap cukup berat untuk mulai PPP termasuk#

    pajanan pada banyak darah0

    darah bersentuh pada luka yang terbuka0

    darah dapat terlihat pada jarum yang menusuk0 atau

    pajanan pada darah" air mani atau cairan vagina seseorang dengan viral load yang

    tinggi.

    &agaimana PPP ipakai?

    PPP dilakukan dengan penggunaan obat antiretroviral ($/ 2 lihat3embaran &nformasi (3&

    4,-. 5enurut pedoman +emenkes" paduan yang dianjurkan adalah $6! 7 -!8 7 9F atau $6!

    7 -!8 7 3P:r. 1evirapine tidak boleh dipakai untuk PPP.

    PPP harus dimulai secepatnya setelah pajanan" sebaiknya dalam empat jam dan tidak lebih

    dari ;< jam.

    http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=403http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=403http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=403http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=403http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=403
  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    3/20

    PPP harus dilangsungkan selama empat minggu" tetapi boleh dihentikan jika ada efek

    sampingyang berat. Jika pasien sumber pajanan ternyata '&*negatif" dan tidak ada

    kemungkinan dia masih dalam masa jendela" PPP dapat dihentikan. 1amun tes '& pada

    pasien sumber harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan 2 lihat 3& =, setelah pemberian PPP.

    )rang yang terpajan harus segera diberi konseling" dan konseling harus tersedia lagi selama

    masa memakai PPP.

    PPP dapat juga disediakan dalam kasus pajanan dalam hubungan seks" misalnya perkosaan

    atau keadaan pecah kondom pada pasangan suami*istri.

    'fek !amping PPP

    9fek samping yang paling umum termasuk mual dan rasa tidak nyaman. 9fek samping lain

    dapat dilihat pada lembaran informasi masing*masing obat.

    Pajanan pada Infeksi $ain

    'arus diingat bahwa ada beberapa infeksi lain yang diangkut darah" dengan daya menular yang

    jauh lebih tinggi dibandingkan '&. &nfeksi ini termasuk virus hepatitis ? dan 8" yang sering

    menyertai '& pada orang yang terinfeksi melalui penggunaan jarum suntik bergantian. %emuainfeksi ini dapat dicegah dengan penggunaan kewaspadaan standar (lihat 3& @==.

    +ewaspadaan ini termasuk penggunaan sarung tangan lateks dan pelindung lain waktu

    melaksanakan tindakan yang berisiko pada semua pasien" bukan hanya mereka yang diketahui

    terinfeksi penyakit tersebut. Dapat dilakukan upaya PPP akibat pajanan virus hepatitis ?" tetapi

    belum ada untuk virus hepatitis 8.

    (aris asar

    Profilaksis pascapajanan (PPP adalah penggunaan $/ secepatnya setelah terjadi peristiwayang berisiko penularan '&" untuk mencegah infeksi '&. PPP dapat mengurangi risiko

    terinfeksi hingga ;A.

    PPP hanya dipakai setelah penyelidikan menunjukkan ada risiko pada orang yang terpajan.

    'anya ,"- pajanan menghasilkan infeksi '&. +arena $/ dapat menyebabkan efek samping

    yang cukup berat" sebaiknya PPP hanya dipakai jika benar*benar dibutuhkan.

    http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=102http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=102http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=811http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=811http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=102http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=811
  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    4/20

    PPP terdiri dari tiga obat yang dipakai dua kali sehari selama empat minggu. PPP tidak =,,

    efektif0 berarti PPP tidak menjamin pajanan pada '& tidak akan menghasilkan infeksi.

    8ara terbaik untuk mencegah terjadinya penularan pada sarana medis adalah melaksanakan

    kewaspadaan standar pada semua pasien.

    Diperbarui ; $pril

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    5/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    6/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    7/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    8/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    9/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    10/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    11/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    12/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    13/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    14/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    15/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    16/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    17/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    18/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    19/20

  • 7/24/2019 Profilaksis Pascapajanan

    20/20