PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%),...

14
PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE NOVEMBER-DESEMBER 2017 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Fakultas Farmasi Oleh: MUHAMMAD ANGGA REZA SASMITA K100 100 051 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%),...

Page 1: PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak ... Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE

NOVEMBER-DESEMBER 2017

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Fakultas Farmasi

Oleh:

MUHAMMAD ANGGA REZA SASMITA

K100 100 051

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak ... Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE

NOVEMBER-DESEMBER 2017

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

MUHAMMAD ANGGA REZA SASMITA

K100 100 051

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Hidayah Karuniawati, M.Sc.

NIK. 100.1606

Page 3: PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak ... Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE

NOVEMBER-DESEMBER 2017

OLEH

MUHAMMAD ANGGA REZA SASMITA

K 100 100 051

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Farmasi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Senin, 05 Febuari 2018

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Ambar Yunita N, M.Sc., Apt. (……..……..)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Ika Trisharyanti D.K., M.Farm., Apt (……………)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Hidayah Karuniawati, M.Sc., Apt. (…………….)

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Azis Saifudin, Ph.D., Apt

NIK. 956

ii

Page 4: PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak ... Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang

lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya

pertanggungjawabkan sepenuhnya.

.

Surakarta, 5 Febuari 2018

Penulis

MUHAMMAD ANGGA REZA SASMITA

K 100 100 051

Page 5: PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak ... Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

1

PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURAKARTA PERIODE

NOVEMBER-DESEMBER 2017

Abstrak

Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan bagian dari upaya masyarakat menjaga

kesehatannya sendiri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui profil swamedikasi serta

mendiskripsikan alasan yang melatarbelakangi swamedikasi yang dilakukan oleh mahasiswa

Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif observasional

dengan pengambilan data secara crossectional melalui wawancara serta memberikan kuesioner

kepada responden.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas

Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 456 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 82

responden. Teknik analisis data dengan teknik analisis presentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa swamedikasi yang dilakukan responden mayoritas

dilakukan perempuan (55,3 %) sedangkan laki-laki (44,7 %), 3 jenis penyakit ringan terbanyak

yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak

61,2 % responden telah mengikuti cara dan aturan pemakaian obat, (86%) responden membeli obat

di apotek dan terdapat 23,5% responden mengalami efek samping obat berupa mengantuk.

Sedangkan alasan melakukan swamedikasi karena menganggap penyakit ringan sebanyak 25,8 %,

iklan 17,6 %, pengalaman 16,4 %, lebih murah 14,7 %, edukasi dari teman 14,7 %, lebih cepat 11,7

%.

Kata kunci: Swamedikasi, mahasiswa, obat

Abstract

Swamedikasi or treatment itself is part of a community effort maintaining their own health.

The purpose of this study is to determine the swamedikasi profile and describe the factors

underlying the swamedikasi performed by students of Engineering, University of Muhammadiyah

Surakarta. This type of research is quantitative observational cross-sectional data collection through

interviews and questionnaire to the respondent.

The population in this study were students of the Faculty of Engineering University of

Muhammadiyah Surakarta, amounting to 456 people. The sample in this study amounted to 82

respondents. Data analysis techniques with percentage analysis techniques.

The results of the study showed that the majority of respondents conducted swamedikasi

women (55,3%) while men (44,7%), 3 of the most frequent illnesses were flu (24,7%), headache

(17, 61%), and fever (16.42%). As many as 61.2% of respondents have followed the method and

rules of drug use, (86%) of respondents buy drugs in pharmacies and there are 23.5% of

respondents experiencing drug side effects of drowsiness. While the reasons for swamedikasi

because it considers minor illness as much as 25.8%, advertising 17.6%, experience 16.4%, 14.7%

cheaper, educate from friends 14.7%, 11.7% faster.

Keywords: Swamedikasi, students, drug

1. PENDAHULUAN

Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan bagian dari upaya masyarakat menjaga

kesehatannya sendiri. Pada pelaksanaanya, swamedikasi /pengobatan sendiri dapat menjadi

Page 6: PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak ... Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

2

masalahterkait obat (Drug Related Problem) akibat terbatasnya pengetahuan mengenai obat dan

penggunaannya (Nur Aini, 2017). Menurut Pratiwi, et al (2014) swamedikasi merupakan salah satu

upaya yang sering dilakukan oleh seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit yang sedang

dideritanya tanpa terlebih dahulu melakukan konsultasi kepada dokter.

Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2014 menunjukkan bahwa presentase

penduduk yang melakukan swamedikasi / pengobatan diri sendiri akibat keluhan kesehatan yang

dialami sebesar 61,05%. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku swamedikasi di Indonesia masih

cukup besar (BPS, 2016). Alasan masyarakat Indonesia melakukan swamedikasi atau peresepan

sendiri karena penyakit dianggap ringan (46%), harga obat yang lebih murah (16%) dan obat mudah

diperoleh (9%) (Kartajaya et al., 2011).

Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan

yang banyak dialami masyarakat seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag,

cacingan, diare, penyakit kulit dan lain-lain (Depkes RI, 2010). Kriteria yang dipakai untuk memilih

sumber pengobatan adalah pengetahuan tentang sakit dan pengobatannya, keyakinan terhadap obat/

pengobatan, keparahan sakit, dan keterjangkauan biaya, dan jarak ke sumber pengobatan.

Keparahan sakit merupakan faktor yang dominan diantara keempat faktor diatas (Supardi, 2005

Perilaku swamedikasi dibentuk melalui suatu proses dan berlangsung dari interaksi manusia

dengan lingkungannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku dibedakan

menjadi dua yakni faktor-faktor intern dan ekstern. Faktor intern mencakup pengetahuan,

kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi dan sebagainya yang berfungsi untuk mengolah rangsangan

dari luar (Yusrizal, 2015). Menurut Notoatmodjo (2003) faktor ekstern meliputi lingkungan sekitar

baik fisik maupun non fisik seperti iklim, manusia, sosial-ekonomi, kebudayaan, dan sebagainya.

Penelitian tentang swamedikasi di kalangan mahasiswa pernah dilakukan sebelumnya di

beberapa negara selain Indonesia. Penelitian di Uni Emirat Arab yang dilakukan di sebuah

Universitas, namun dilakukan pada mahasiswa non kesehatan menunjukkan prevalensi swamedikasi

sebesar 59% (Sharifdan Sharif, 2014). Penelitian lain yang terbaru di Saudi Arabia menunjukkan

bahwa prevalensi swamedikasi di kalangan mahasiswa cukup tinggi yaitu 64,8%. Hasil tersebut

menunjukkan prevalensi swamedikas imahasiswa medis (66%) lebih tinggi daripada mahasiswa non

medis (60%) (Aljaouni et al., 2015).

Page 7: PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak ... Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

3

2. METODE

2.1 Rencana Penelitian

Rancangan yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian kuantitatif observasional

dengan pengambilan data secara crosssectional melalui wawancara dengan responden.

Wawancara dilakukan dengan memberikan kuesioner untuk mengetahui swamedikasi yang

dilakukan responden.

2.1.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari tiga bagian, bagian

pertama merupakan kuesioner pendahuluan yang berisi pertanyaan mengenai alasan responden

melakukan swamedikasi. Bagian kedua berisi cara responden melakukan swamedikasi dan

cara mendapatkan informasi tentang swamedikasi.

2.1.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah mahasiswa aktif semua angkatan Fakultas Teknik Arsitek Universitas

Muhammadiyah Surakarta yang melakukan swamedikasi pada batas waktu 3 bulan terakhir.

2.2 Jalannya Penelitian

2.2.1 Pembuatan proposal

Proses pembuatan dan persiapan studi pustaka proposal dilakukan dalam waktu 2

minggu. Pada prosesnya peneliti latar belakang yang berhubunngan dengan judul penelitian

skripsi agar dapat menentukan rumusan masalah dan tujuan dari dibuatnya penelitian skripsi

ini.

2.2.2 Perizinan

Perizinan langsung melalui surat dari Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah

Surakarta (UMS) kepada dekan Fakultas Teknik Universitas Surakarta.

2.2.3 Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan dibagikan kepada mahasiswa

sebagi responden. Kuesioner terdiri dari dua bagian yang berisi :

1. Daftar pertanyaan mengenai karakteristik responden.

2. Daftar pertanyaan mengenai alasan pemilihan swamedikasi, cara memperoleh

informasi tentang swamedikasi obat dan penyakit yang bisa diatasi dengan

swamedikasi

Page 8: PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak ... Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

4

Pengambilan sampel difokuskan mahasiswa aktif Fakultas Teknik Universitas

Muhammadiyah Surakarta dengan cara membagikan angket kuesioner. Pengambilan

data yang diambil sebanyak85 orang responden.

2.2.4 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2.3 Analisis Data

Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel dengan indikator variabel yang cukup

bervariasi, untuk itu penelitian ini dianggap cukup relevan hanya dengan menggunakan teknik

datanya dengan teknik analisa presentase setelah pengumpulan data, kemudian data diolah

secara sederhana dengan menggunakan tabel frekuensi kemudian diambil persentase menurut

item angket. Adapun rumus persentase adalah sebagai berikut:

%100n

fP

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini termasuk dalam usia produktif karena masih berstatus

mahasiswa aktif di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Responden

berjumlah 85 orang dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 38 orang dan perempuan

berjumlah 47 orang. Tabel 1 di bawah ini menjelaskan jumlah responden berdasarkan hasil

kuesioner yang telah diberikan.

Tabel 1. Jumlah Responden

jenis kelamin jumlah reponden presentase % (N= 85)

laki laki 38 44,7

perempuan 47 55,3

total 85 100

3.2 Gejala Penyakit

Jenis penyakit yang diderita responden cukup beragam seperti demam, flu, maag, dan

penyakit ringan lainnya. Hasil temuan selama penelitian pada bulan November-Desember

2017 menemukan fakta bahwa jenis penyakit flu banyak dialami responden. Bulan

November-Desember merupakan bulan yang banyak sekali turun hujan, sehingga wajar

Page 9: PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak ... Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

5

apabila penyakit ringan seperti flu, demam atau batuk diderita oleh sebagian besar responden.

Tabel 3 di bawah ini menjelaskan tentang jenis penyakit yang diderita oleh responden.

Tabel 3 Jenis Penyakit Responden

No Gejala Penyakit Jumlah kejadian Presentase % (N= 85)

1 Flu 21 24,70

2 nyeri kepala 15 17,61

3 Demam 14 16,42

4 Batuk 11 12,93

5 radang tenggorokan 8 9,41

6 masuk angin 6 7,10

7 Maag 6 7,10

8 Diare 4 4,71

Total 85 100,00

Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan bahwa gejala yang sering dirasakan

responden adalah flu. Hal ini terkait dengan cuaca pada bulan Nopember-Desember yang

banyak terdapat curah hujan. Responden merasakan dengan melakukan swamedikasi sudah

cukup untuk menyembuhkan penyakit yang diderita.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Supadmi (2013) yang

menyatakan bahwa peningkatan pelayanan apoteker di apotek pada saat swamedikasi akan

sangat membantu pemerintah dalam mewujudkan program tercapainya pelayanan kesehatan

masyarakat yang optimal. Hasil analisis yang dilakukan oleh Supadmi juga menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh positif antara perilaku swamedikasi dengan kemampuan petugas

apotek dalam memberikan informasi tentang obat kepada responden.

3.3. Alasan Penggunaan Swamedikasi

Alasan responden melakukan swamedikasi pada saat sakit ringan yang diderita

merupakan hal yang penting untuk diketahui, karena dapat mengevaluasi dan meningkatkan

pelayanan swamedikasi sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh responden. Swamedikasi

dilakukan responden untuk penanganan penyakit ringan. Murah dan mudah menjadi alasan

responden melakukan swamedikasi, karena responden langsung mendapatkan obat tanpa

biaya periksa dokter. Pelayanan swamedikasi diharapkan menjadi pelayanan utama dalam

pengobatan penyakit ringan padamasyarakat.Tabel di bawah ini menjelaskan alasan

swamedikasi yang dilakukan responden.

Page 10: PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak ... Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

6

Tabel 3. Alasan Responden Melakukan Swamedikasi

No Alasan Swamedikasi Jumlah Persentase (N= 85)

1 Penyakit ringan 22 25,8%

2 Iklan 15 17,6%

3 Pengalaman 14 16,4%

4 Lebih murah 12 14,7%

5 Edukasi dari teman 12 14,7%

6 Lebih cepat 10 11,7%

Jumlah 85 100%

Tabel di atas memberikan gambaran bahwa 25,8% responden melakukan swamedikasi karena

penyakit ringan yang diderita. Penyakit ringan menurut responden bukan sesuatu yang harus

ditakutkan, apalagi yang sering dialami responden adalah flu yang memang dapat terjadi pada

siapa saja ketika musim hujan t iba. Swamedikasi juga dilakukan karena pengalaman semasa

kecil dengan keluarga yang memilih untuk melakukan pengobatan di rumah dengan

memberikan obat untuk menyembuhkan penyakitnya. Faktor pengalaman serta tinggal yang

berjauhan dengan keluarga merupakan alasan tersendiri bagi seorang mahasiswa yang

melakukan swamedikasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani dan Cahyaningsih

(2016) yang dilakukan di wilayah Dusun Wonorejo RW 08. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa faktor utama seseorang melakukan swamedikasi dan yang paling banyak dilakukan

masyarakat untuk mengatasi keluhan serta penyakit ringan yang banyak dialami seperti,

demam, batuk, flu, nyeri, diare, dan gastritis sebelum mencari pertolongan dari tenaga

kesehatan.

3.4 Evaluasi Faktor Terbanyak

Berdasarkan tinjaun penelitian yang telah telah dibuat peneliti, berikut hasil evaluasi terhadap

faktor dilakukannya swamedikasi:

3.4.1 Persepsi sakit

Dari hasil penelitian yang ditemukan pada tabel 3 bahwa sebanyak 22 (25,8%) menyatakan

bahwa penyakit dirasa ringan sebagai alasan/persepsi sakit dalam melakukan swamedikasi

merupakan faktor terbanyak. Sedangkan alasan/persepsi sakit lebih cepat merupakan yang

paling sedikit dengan jumlah kejadian sebanyak 10 (11,7%).

Page 11: PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak ... Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

7

3.4.2 Ketersediaan Informasi Obat

Tabel 15. Sumber informasi swamedikasi

No. Sumber Informasi Swamedikasi Jumlah Kejadian Presentase % (N= 85)

1 Kemauan sendiri 31 36,5

2 Keluarga 19 22,3

3 Apoteker 18 21,2

4 Teman 17 20.0

Total 85 100

Berdasarkan hasil tabel 15 di atas menunjukkan bahwa informasi obat tentang

swamedikasi didapatkan paling banyak dari pengetahuan responden sendiri yang mencari

tau dari sumber-sumber yang responden gunakan sebanyak 31 (36,5 %) kejadian. Tetapi

pada penelitian ini peneliti tidak meberikan pertanyaaan terkait sumber indormasi yang

digunakan oleh responden. Sumber paling sedikit didapatkan dari teman dengan kejadian

sebanyak 17 ( 20,0 %).

3.4.3 Ketersediaan Obat di Masyarakat

Apotek sebagai penyedia obat yang paling banyak pada penelitian ini. Hal ini dapat

dilihat pada hasil tabel 9 yang menunjukkan bahwa sebanyak 73 (86 %) responden

mendapatkan obat di apotek. Sedangkan 12 (14 %) responden mendapatkan obat di tempat

non Apotek

3.4.4 Sumber Informasi Cara Pemakaian Obat

Tabel 16. Informasi Keterangan pada Kemasan Obat

No Keterangan pada Kemasan Obat Angka Kejadian Persentase % (N= 85)

1

2

Ya

Tidak

79

6

92,9

7,1

Jumlah 85 100

Sumber informasi cara pemakaian obat dapat dilihat dari hasil yang ada pada tabel 16.

Hasil temuan pada tabel 16 menunnjukkan bahwa sebanyak 79 (92,9 %) responden telah

membaca keterangan yang terdapat pada kemasan obat. Sedangkan 6 (7,1 %) responden

tidak membaca terlebih dahulu keterangan yang terdapat pada kemasan obat.

Page 12: PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak ... Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

8

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan swamedikasi

pada mahasiswa.

1. Profil Swamedikasi pada mahasiswa jurusan Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

pada kurun waktu bulan November-Desember 2017 menjabarkan bahwa swamedikasi yang

dilakukan oleh mahasiswa eremuan sebanyak 55,3 % dan mahasiswa laki-laki sebanyak 44,7

% 3 jenis enyakit ringan terbanyak yang sering dilakukan swamedikasi adalah flu (24,70%),

nyeri keala (17,61%) dan demam (16,42%) Sebanyak 61,2 % resonden telah mengikuti cara

dan aturan emakaian obat, 86% resonden membeli obat untuk swamedikasi di aotek dan

terdaat 23,5% resonden mengalami efek saming obat berua mengantuk.

2. Faktor utama responden melakukan swamedikasi karena menganggap sakit ringan sebanyak

25,8 %. Selain faktor tersebut, faktor ketersediaan obat di apotek sebnyak 86 %

menunjukkan obat mudah didapatkan responden. Lalu faktor sumber informasi cara

pemakaian obat sebanyak 92,9 % menunjukkan bahwa reponden mampu mngetahui cara

pemakmaian obat yang tersedia di kemasan obat Namun demikian swamedikasi yang

dilakukan tetap mengacu pada penjelasan dari petugas apoteker tentang obat yang

dikonsumsi oleh responden.

PERSANTUNAN

Terima kasih diucapkan kepada Hidayah Karuniawati, M.Sc., Apt. selaku pembimbing

penelitian, kaprodi Fakultas Teknik Arsitek yang memberikan ijin penelitian, serta rekan-rekan

responden yang telah bersedia ikut dalam penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Aljaouni, dkk, 2015.Self-medication Practice Among Medical and Non-medical Students at

Taibah University, Madinah, Saudi Arabia.International of Journal Academic Scientific

Research,Vol. 3 (4): 54-55

Badan Pusat Statistik, 2016. Sistem Informasi Rujukan Statistik.

https://sirusa.bps.go.id/index.php?=istilah/view&id=1686. (1 Oktober 2017)

Page 13: PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak ... Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

9

Depkes, 2007, Profil kesehatan Indonesia 2006, departemen kesehatan republik Indonesia,

Jakarta, (online), http: //www.depkes.go.id/ downloads/ publikasi/ profil20

Kesehatan%20indone sia%202006.pdf

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes), 2008, Pedoman Penggunaan Obat Bebas

dan Obat Bebas Terbatas, 3-13, 31, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen

Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan, Jakarta.

Immaz, Alfanurjatin, 2015. Persepsi Pasien terhadap Pelayanan Swamedikasi oleh Apoteker di

Beberapa Apotek Wilayah Surabaya Selatan. Jurnal Ilmiah Mahasiwa Surabaya Vol 4 No.

2 (2015).

Kartajaya, H., Taufik., Mussry, J., Setiawan, I., Asmara, B., Winasis, N.T., 2011. Self-

Medication. Who Benefit and Who Is At Loss. Mark Plus Insight, Indonesia.

Lestari, Yus Puji. 2014. Swamedikasi Penyakit Maag pada MahasiswaBidang Kesehatan di

Universitas MuhammadiyahSurakarta. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Nur Aini Harahap, Khairunnisa, Juanita Tanuwijaya, 2017, Tingkat Pengetahuan Pasien dan

Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek Kota Penyambungan, Jurnal Sains dan Klinis.

Ikatan Apoteker Indonesia. Sumatera Barat.

Pratiwi Puji Ningrum, Liza Pristianty, Gusti Noorrizka Anila Impian. 2014. Pengaruh

Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid Oral pada

Etnis Thionghoa di Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 1, No. 2, (2014) 36-40

Sharif, & Sharif, R.S. 2014.Self-medication Among Non-Healthcare Students of the University

of Sharjah United Arab Emirates.Archieve of Pharmacy Practice.Vol. 5 (1): 35-41

Sibagariang, E. E, Pusmaika, R & Rismalinda, 2010. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:

Trans Info Media.

Page 14: PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS … · yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak ... Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

10

Yusrizal. 2015. Gambaran Penggunaan Obat Dalam Upaya Swamedikasi PadaPengunjung

Apotek Pandan Kecamatan Jati AgungKabupaten Lampung Selatan Tahun 2014. Jurnal

Analis Kesehatan : Volume 4, No 2, September 2015