Professional Ethics

37
Professional Ethics Hak kekayaan industri (Paten) M-4 1 Tony Soebijono

description

Professional Ethics. Hak kekayaan industri (Paten) M- 4. Kuliah Hari Ini Banyak Mengambil Materi dari UU NO. 14 Tahun 2001 tentang P A T E N. H A K P A T E N. Layar Sentuh iPhone Peroleh Hak Paten Sumber: TEMPO Interaktif. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Professional Ethics

Page 1: Professional Ethics

Professional Ethics

Hak kekayaan industri(Paten)

M-4

1Tony Soebijono

Page 2: Professional Ethics

H A K P A T E NH A K P A T E N

Kuliah Hari Ini Banyak Mengambil Materi dari Kuliah Hari Ini Banyak Mengambil Materi dari

UU NO. 14 Tahun 2001 UU NO. 14 Tahun 2001 tentang tentang

P A T E NP A T E N

Page 3: Professional Ethics

Layar Sentuh iPhone Peroleh Hak PatenSumber: TEMPO Interaktif

Apple memenangkan hak paten (US Patent) dari para pesaingnya, untuk kontrol layar sentuh yang digunakan di iPhone. Hak Paten bernomor 7.479.949 diberikan kepada bos Apple, Steve Jobs, karena metode yang digunakan di ponsel tersebut.

Metode ini adalah deteksi terhadap satu atau lebih sentuhan jari di layar iPhone untuk memberi perintah ke perangkat komputasi. Perintah yang diberikan dengan ibu jari itu bisa menyentuh, memutar atau menyebarkan. Layar iPhone juga bisa dirotasi, atau memperbesar gambar.

Apple Chief Operating Officer, Tim Cook mengaku percaya bahwa iPhones adalah “kompetisi di tahun-tahun ke depan.” Dengan hak paten itu, pihaknya akan waspada agar para pesaing tidak merebut hak kekayaan intelektual tersebut dari Apple. “Menurut kami, kompetisi adalah baik,” ujar Cook. “Kami siap menantang siapapun.”Cook tak menyebut secara spesifik siapa pesaing yang dimaksud itu. Meski pernyataan Cook ini dibuat saat menjawab pertanyaan terkait ponsel layar sentuh PalmPre, yang diperkenalkan di ajang Consumer Electronics Show tiga pekan lalu. Hak paten ini sendiri sebenarnya telah dikeluarkan pekan lalu, sehari sebelum Apple mengumumkan keuntungan besarnya 21 Januari lalu.

Page 4: Professional Ethics

Apa itu PATENPaten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada Inventor atas hasil Investasinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Investasinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.(Pasal 1 ayat 1 UU NO : 14 / 2001 tentang PATEN

Page 5: Professional Ethics

adalah seorang yang secara sendiri

atau beberapa orang yang secara

bersama-sama melaksanakan ide

yang dituangkan ke dalam kegiatan

yang menghasilkan invensi (temuan).

Apa Itu Inventor

Page 6: Professional Ethics

Invensi adalah ide Investor yang dituangkan

ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah

yang spesifik di bidang teknologi dapat

berupa produk atau proses, atau

penyempurnaan dan pengembangan produk

atau proses.

Apa Itu Invensi ?

Page 7: Professional Ethics

Lisensi

Lisensi adalah ijin yang diberikan oleh

pemegang hak paten kepada pihak lain

berdasarkan perjanjian pemberian hak

untuk menikmati manfaat ekonomi dari

suatu paten

Disebut apa yaDisebut apa yaijin pemegang paten ? ijin pemegang paten ?

SIM ? KTP ? IMB ?SIM ? KTP ? IMB ?

Page 8: Professional Ethics

Pemegang Paten adalah Investor sebagai

pemilik Paten atau pihak yang menerima

hak tersebut dari pemilik Paten atau

pihak lain yang menerima lebih lanjut

hak tersebut, yang terdaftar dalam

Daftar Umum Paten.

Siapa yaSiapa ya Pemegang PatenPemegang Paten

Page 9: Professional Ethics

Keuntungan Sistem Paten:

• Membantu menggalakkan perkembangan teknologi

pada suatu negara dihargai dan tidak dijiplak.

• Membantu menciptakan suasana yang kondusif bagi

tumbuhnya industri lokal

• Membantu perkembangan teknologi dan ekonomi

dengan fasilitas lisensi

• Adanya alih teknologi

Page 10: Professional Ethics
Page 11: Professional Ethics

Dr. Jean-Paul Clozel, founder of Switzerland’s Actelion Pharmaceuticals Ltd.,

a pioneering biotechnology company – the Ernst & Young World Entrepreneur Of The Year 2008

beginning of 2007 has sales of over 550 Million dollars

Page 12: Professional Ethics

INVENSI YANG DAPAT DIBERIKAN PATEN

1. Invensi yang baru dan mengandung langkah inventif

serta dapat diterapkan dalam industri

2. Dianggap baru saat diajukan tidak sama dengan

teknologi sebelumnya

3. Teknologi sebelumnya telah diumumkan di

Indonesia/luar negeri dalam tulisan, uraian

lesan/peragaan/cara lain yang memungkinkan seorang

ahli melaksanakan invensi.

Page 13: Professional Ethics

Invensi yang Tidak Dapat Dipatenkan?

Yang tidak dapat diberikan perlindungan paten

adalah (UU Paten, pasal 7) :

Proses atau produk yang pengumuman dan

penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan

dengan Peraturan Perundang-undangan yang

berlaku, moralitas agama, ketertiban umum atau

kesusilaan. Contoh : kloning.

Page 14: Professional Ethics

Invensi yang Tidak Dapat Dipatenkan?

Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan

dan/atau pembedahan yang diterapkan terhadap

manusia dan/atau hewan.

Teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan

matematika.

Semua mahluk hidup, kecuali jasad renik. Proses

biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman

atau hewan, kecuali proses mikrobiologis

Page 15: Professional Ethics

JANGKA WAKTU PATEN

1. Paten diberikan untuk jangka waktu 20 tahun

terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka

waktu TIDAK DAPAT diperpanjang.

2. Paten sederhana diberikan untuk jangka waktu

10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan

dan jangka waktu TIDAK DAPAT diperpanjang.

Page 16: Professional Ethics

Contoh Dokumen Paten

Page 17: Professional Ethics

1. Yang berhak memperoleh paten adalah inventor atau yang menerima lebih lanjut hak inventor yang bersangkutan.

2. Invensi dibuat bersama-sama milik bersama.3. Ciptaan yang dikerjakan dalam lingkungan dinas/kerja

milik dinas kecuali ada perjanjian4. Jika ciptaan terdiri dari beberapa bagian tersendiri yang

diciptakan lebih dari 1 orang penciptanya orang yang memimpin/ mengawasi, jika tidak ada pencipta adalah tim itu

SUBJEK PATENSUBJEK PATEN

Page 18: Professional Ethics

SUBJEK PATENSUBJEK PATEN5. Dirancang seseorang dikerjakan orang lain yang

merancang

6. Ciptaan yang dikerjakan dalam hubungan

kerja/lingkungan dinas milik dinas kecuali ada

perjanjian berhak mendapat imbalan

7. Dibuat dalam hubungan kerja atau pesanan hak cipta

milik pembuat kecuali ada perjanjian berhak

mendapat imbalan

Page 19: Professional Ethics

IMBALAN ITU DAPAT:IMBALAN ITU DAPAT:

1. Dalam jumlah tertentu sekaligus

2. Prosentase

3. Gabungan keduanya (1 dan 2), dengan hadiah

atau bonus

4. Bentuk lain yang disepakati para pihak

5. Kalau tidak ada kata sepakat No. 1-4 maka

pengadilan niaga tidak menghapus hak inventor

Page 20: Professional Ethics

HAK & KEWAJIBAN HAK & KEWAJIBAN PEMEGANG PATENPEMEGANG PATEN

1. Memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan paten yang

dimilikinya.

2. Dalam hal paten produk: membuat, menggunakan, menjual,

mengimpor, menyewakan dll.

3. Dalam hal paten proses: menggunakan proses produksi

yang diberi paten untuk membuat barang dan tindakan lain.

4. Tanpa mengurangi ketentuan No. 1 maka pemegang paten

WAJIB membuat produk/menggunakan proses di Indonesia,

kecuali untuk regional

Page 21: Professional Ethics

HAK & KEWAJIBAN HAK & KEWAJIBAN PEMEGANG PATEN:PEMEGANG PATEN:

5. Untuk pengelolaan kelangsungan berlakunya paten

dan pencatatan lisensi, pemegang paten atau

penerima lisensi wajib membayar biaya tahunan.

6. Pengecualian bagi pemegang paten WAJIB

membuat produk/menggunakan proses di

Indonesia, jika pembuatan produk atau proses

hanya layak untuk regional

Page 22: Professional Ethics

sistem pendaftaransistem pendaftaran PatenPatenAda 2 macam sistem pendaftaran paten, yaitu :

1. Sistem First to File

suatu sistem yang memberikan hak paten bagi mereka yang

mendaftar pertama atas invensi baru sesuai dengan

persyaratan.

2. Sistem First to Invent

suatu sistem yang memberikan hak paten bagi mereka yang

menemukan inovasi pertama kali sesuai dengan

persyaratan yang telah ditentukan

Page 23: Professional Ethics

PERMOHONAN PATEN:PERMOHONAN PATEN:

1. Paten diberikan berdasar permohonan

2. Permohonan paten hanya untuk satu invensi atau beberapa

invensi yang merupakan satu kesatuan

3. Permohonan diajukan dengan membayar biaya kepada

Direktorat Jendral

4. Apabila pengajuan tidak dilakukan oleh inventor maka harus

disertai dengan pernyataan yang sah

5. Permohonan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia

kepada Direktorat Jendral

Page 24: Professional Ethics

PENGUMUMAN

• Diumumkan paling lama 18 bulan sejak tanggal

penerimaan

• Pengumuman dilakukan dengan menempatkan

dalam berita resmi paten yang diterbitkan secara

berkala oleh Dirjen

• Pengumuman dilaksanakan selama 6 bulan untuk

paten kompleks dan 3 bulan untuk paten sederhana

Page 25: Professional Ethics

• Setiap pihak dapat melihat pengumuman dan dapat

mengajukan keberatan secara tertulis dengan

mencantumkan keberatan.

• Pemohon dapat mengajukan sanggahan dan penjelasan

terhadap pandangan dan atau keberatan tersebut

kepada Dirjen.

• Dirjen menggunakan keberatan dan sanggahan sebagai

bahan untuk melakukan pemeriksaan substantif.

PENGUMUMAN

Page 26: Professional Ethics

UPAYA HUKUM TUPAYA HUKUM TERERHHAADDAPAP PELANGGARAN PATEN:PELANGGARAN PATEN:

1. Apabila ada produk yang diimpor ke Indonesia,

sementara proses sudah dipatenkan dengan

UU di Indonesia maka pemegang paten proses

dapat melakukan upaya hukum.

2. Dalam upaya hukum ini maka bergantung pada

pemegang paten dalam hal penuntutan

Page 27: Professional Ethics

Yang Harus Dihindari

Page 28: Professional Ethics

Yang dihindari sebelum Yang dihindari sebelum mengajukan permintaan Patenmengajukan permintaan Paten

pengungkapan atau mempublikasikan secara

umum hasil penelitian atau penemuan dalam

jangka waktu lebih dari 6 (enam) bulan

sebelum permintaan paten diajukan.

Page 29: Professional Ethics

Pengungkapan suatu hasil penelitian atau penemuan

3 cara :

1. Melalui penguraian teknik dengan tulisan yang dipublikasikan.

2. Melalui penguraian produk dan atau cara penggunaannya di depan

umum.

3. Melalui pameran produk, dapat berupa suatu pameran

internasional di Indonesia atau di luar negeri yang resmi atau diakui

sebagai resmi atau berupa suatu pameran nasional di Indonesia

yang resmi atau diakui sebagai resmi.

Page 30: Professional Ethics

BAGAIMANA JIKA INVENSI TIDAK DIPATENKAN?

• Tetapi tetap dapat menjadi rahasia, maka

inventor dapat mencari bentuk

perlindungan lain, misalnya RAHASIA

DAGANG.

• Contoh kasus yang terjadi pada Coca Cola.

Page 31: Professional Ethics

Apa itu Apa itu Klaim ??Klaim ??

Page 32: Professional Ethics

Klaim

bagian terpenting dari suatu invensi

(penemuan) yang dimintakan perlindungan,

dan di dalam klaim diungkapkan semua

kelebihan teknik dari invensi tersebut.

Page 33: Professional Ethics

Paten ??Paten sederhana (Utility Models) ??

No Uraian Paten Paten Sederhana

1. Yang diperiksa

Kebaruan (novelty), langkah inventif, dapat

diterapkan dalam industri

Kebaruan (novelty)

2 Masa Berlaku

20 tahun, terhitung sejak penerimaan permintaan

paten

10 tahun, terhitung sejak tanggal

pemberian paten

3 Jumlah Klaim

1 (satu) atau lebih dari satu

1 (satu)

Page 34: Professional Ethics

inovasi yang akan didaftarkan

suatu invensi yang akan dimintakan

perlindungan hak paten terlebih dahulu

harus melalui proses penelitian dan

pengembangan

Page 35: Professional Ethics

Apa yang harus dilakukan inventor (penemu) sebelum mengajukan permintaan paten ?

• Melakukan penelusuran (searching) informasi paten• Melakukan analisa, apakah ada ciri khusus dari invensi yang akan

diajukan untuk mendapat perlindungan hak paten dibandingkan dengan invensi terdahulu.

• Mengambil keputusan, jika invensi tersebut ternyata memang ada nilai kebaruan dari pada invensi terdahulu, maka sebaiknya diajukan untuk mendapat perlindungan hak paten dan jika tidak seyogyanya tidak perlu diajukan untuk menghindari kerugian biaya pendaftaran paten

Page 36: Professional Ethics

Bahan Pustaka

Artikel tentang PATEN, karya Prof.Ir. Sukandarrumidi, Prof.Ir. Sukandarrumidi, M.Sc.,Ph.D.M.Sc.,Ph.D.(Pusat Pelayanan HaKI)(Pusat Pelayanan HaKI)

http://budi.insan.co.id/presentationshttp://www.dgip.go.idhttp://www.uspto.govhttp://www.jpo.govhttp://www.epo.gov

Page 37: Professional Ethics

• thx