Problema Pokok Fisafat Pendidikan
-
Upload
laila-rahmatina-ahmad -
Category
Documents
-
view
3.856 -
download
4
Transcript of Problema Pokok Fisafat Pendidikan
بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamualaiku
Mempersembahkan Presentasi Makalah Dari Kami.
Yang Berjudul:
Assalamualaikum Wr. Wb.
FILSAFAT PENDIDIKAN
“PROBLEMA POKOK
FILSAFAT DAN PENDIDIKAN”
DOSEN PEMBIMBINGDRS. H. M. ALWI KADERI, M.Pd.I
“PROBLEMA POKOK FILSAFAT DAN PENDIDIKAN”
Tim Penyusun:ADAWIYAH : 1201210392HJ. NAWAL : 1201210412LAILA RAHMATINA : 1201210417MAHMUDAH : 1201210422
Objek dan Sudut Pandang Filsafat
Semua pengetahuan pasti mempunyai objeknya masing-masing. Baik objek materia (material) maupun objek forma (formal).Objek meteria adalah hal-hal atau bahan yang diselidiki (hal yang dijadikan sasaran penyelidikan). Sedangkan objek formal adalah sudut pandang (Point of View), dari mana hal, atau bahan tersebut kita pandang, kita teliti.
Objek Materia Filsafat
Dan persoalan-persoalan yng menjadi objek filsafat adalah:Masalah Tuhan, Masalah alam, Masalah Manusia.1. .
Objek Forma Filsafat
Objek forma filsafat adalah menyelidiki segala sesuatu, guna mengerti hakikatnya dengan sedalam-dalamnya. Atau mengerti objek materi itu secara hakiki, mengerti kodrat secara sesuatu itu dengan mendalam (to know the nature of everything). .
OBJEK FILSAFATILMU OBJEK
MATERIAOBJEK FORMA
Psikologi
Ekonomi
Sosiologi
Kesehatan
Pendidikan
MAN
USIA
Tingkah laku
Kebutuhan dan cara
memenuhinya
Hubungan antar sekolah
Kondisi-kondisi
kehidupan
Pembinaan kepribadian
Sudut Pandang Filsafat
Pandangan kita terhadap filsafat harus positif dan konstruktif. Filsafat memang mempunyai hubungan dengan kehidupan manusia dan karena dari kehidupan itulah kita menggali filsafat.
Pandangan atau sudut pandang yang berbeda terhadap suatu obyek akan melahirkan filsafat yang berbeda-beda. Misalnya, mengambil manusia sebagai obyeknya. Jika dilihat dari segi jiwanya saja, maka akan muncul filsafat tentang jiwa manusia, yang disebut psikologi. Jika dilihat dari segi rasa, muncul filsafat yang disebut estetika. Jika dilihat dari segi akal manusia, muncul filsafat yang dikenal logika.
Adapun pola dan sistem pemikiran kefilsafatan sebagai
suatu ilmu 1. Sistematis
2. Radikal
3. Universal
4. Spekulatif
Sikap Manusia Terhadap Filsafat
1. Golongan Pesimis
2. Golongan yang bersifat skeptis
3. Golongan yang bersifat negatif
4. Golongan yang bersifat Positif
Kegunaan Bagi yang Mempelajari Filsafat1. sebagai pedoman dalam kenyataan kehidupan sehari-
hari, baik sebagai individu ataupun sebagai anggota masyarakat
2. pandangan hidup yang mantap yang akan menentukan kriteria baik buruknya tingkah laku yang dipilih atas dasar keputusan batin sendiri yang berarti manusia telah memiliki kebebasan dan kepribadian sendiri.
3. Kehidupan dan penghidupan ke arah gejala yang negatif dalam keadaan masyarakat yang serba tidak pasti akan dapat dikurangi dan dihindari karena telah memiliki pengertian tentang filsafat hidup.
4. Tingkah laku manusia pada dasarnya ditentukan oleh filsafat hidupnya, maka dari itu manusia harus memiliki filsafat agar tingkah lakunya lebih bernilai.
Problematika Esensial Filsafat Dan Pendidikan
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahkan keduanya pada hakikatnya adalah proses yang satu. Lodge mengatakan bahwa seluruh proses dan kehidupan manusia adalah proses pendidikan segala pengalaman sepanjang hidupnya merupakan dan memberikan pendidikan baginya.
Dari segi sistematika ini filsafat berhadapan dengan 3
problem utama1. Realita adalah mengenai kenyataan.
Realita atau kenyataan ini dipelajari oleh metafisika.
2. Pengetahuan, dipelajari oleh epistemology.
3. Nilai, dipelajari oleh cabang filsafat yang disebut aksiologi
Problem pendidikan yang memerlukan analisis yang
bersifat filosofis1. Mengapa pendidikan itu harus dilakukan
terhadap manusia? Apakah pendidikan bermanfaat atau berguna membina kepribadian manusia atau tidak?
2. Dalam pendidikan itu mana yang paling berpengaruh dalam pembentukan tingkah laku atau kecerdasan seseorang? Apakah faktor hereditas, atau faktor lingkungan? Atau kerjasama kedua-duanya?
3. Apakah yang akan terjadi bila si anak yang mempunyai hereditas yang baik, tapi dia tumbuh dalam lingkungan yang kurang baik? Atau sebaliknya?
4. Apakah pendidikan itu untuk kepentingan individu, atau untuk kepentingan masyarakat? Apakah pembinaan pribadi itu demi untuk kepentingan hidup yang riil dalam kehidupan dunia saat ini, ataukah untuk kehidupann kita di akhirat kelak?
5. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan itu? Apakah orangtua? Masyarakat atau Negara? Atau oleh swasta?
6. Bagaimanakah kurikulum yang ideal dalam suatu masyarakat?
7. Bagaimanakah metode yang efektif dalam mendidik anak-anak? Atau mendidik mahasiswa? Bahkan orang dewasa.
8. Dalam kondisi sekarang nampak gejala-gejala yang menggambarkan bahwa anak-anak sudah kurang hormat terhadap gurunya? Bahkan terhadap orang tuanya sekaligus.
9. Bagaimanakah penyelenggaraan pendidikan yang baik? Apakah secara sentralisasi, desentralisasi atau otonomi saja?
10. Apakah hakikat masyarakat itu, bagaimanakah kedudukan individu di dalam masyarakat? Apakah pribadi itu independen ataukah dependen di dalam masyarakat? Apakah hakikat pribadi manusia itu, manakah yang utama yang sesungguhnya baik untuk dididikan untuk manusia itu, apakah ilmu, intelek, atau akalnya, kemauannya, ataukah perasaannya (akal, karsa, dan rasa)?
Semua problema, persoalan kependidikan sebagaimana kita sebutkan di atas, kiranya dia memerlukan usaha pemecahan dan pemikiran yang mendasar dan sistematis, yang kita sebut dengan analisis filsafat. Karena masalahnya adalah masalah filosofis. Dengan memahami semua permasalahan tersebut maka setiap pendidik dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan lebih mantap. Dan menyadari akan kebenaran dari jawaban-jawaban problema tersebut di atas merupakan prinsip yang fundamental bagi keberhasilan suatu tugas pendidikan. Demikian pula dengan memahami asas filosofis tadi, maka Filsafat Pendidikan merupakan asas normatif di dalam pendidikan
Demikian presentasi dari kami:
Apabila terdapat kesalahan atau kekurangan kami
memohon maaf.
Terimakasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.