Problem Solving and Decision Making

6
Problem Solving and Decision Making Problem Solving Apa sih masalah itu ? Dalam kehidupan, kita hampir tidak bisa lepas dari masalah untuk diselesaikan. Kita memiliki masalah ketika terdapat kesenjangan antara kondisi kita saat ini dan apa yang ingin kita capai-dan kita tidak mengetahui bagaimana mengatasi kesenjangan itu. Masalah memiliki tiga karakteristik : 1. the original state 2. the goal state 3. the rules. The original state menggambarkan kondisi awal kita saat menghadapi permasalahan. The goal state tercapai ketika kita berhasil menyelesaikan masalah. The rules menggambarkan batasan-batasan atau aturan-aturan yang harus diikuti dalam proses dari original state ke goal state. Hal yang penting namun sering dilupakan dalam proses penyelesaian masalah adalah menemukan permasalahan itu sendiri. Masalah tidak akan dapat diselesaikan bila masalahnya itu sendiri belum ditemukan. Apa aja sih yang perlu kita tahu untuk proses penyelesaian masalah ? 1. memahami permasalahan 2. pendekatan-pendekatan permasalahan 3. factor-faktor yang berpengaruh dalam proses penyelesaian masalah 4. kreatifitas

description

materi

Transcript of Problem Solving and Decision Making

Page 1: Problem Solving and Decision Making

Problem Solving and Decision Making

Problem Solving

Apa sih masalah itu ?

Dalam kehidupan, kita hampir tidak bisa lepas dari masalah untuk diselesaikan. Kita

memiliki masalah ketika terdapat kesenjangan antara kondisi kita saat ini dan apa yang

ingin kita capai-dan kita tidak mengetahui bagaimana mengatasi kesenjangan itu.

Masalah memiliki tiga karakteristik : 1. the original state 2. the goal state 3. the rules.

The original state menggambarkan kondisi awal kita saat menghadapi permasalahan. The

goal state tercapai ketika kita berhasil menyelesaikan masalah. The rules menggambarkan

batasan-batasan atau aturan-aturan yang harus diikuti dalam proses dari original state ke

goal state. Hal yang penting namun sering dilupakan dalam proses penyelesaian masalah

adalah menemukan permasalahan itu sendiri. Masalah tidak akan dapat diselesaikan bila

masalahnya itu sendiri belum ditemukan.

Apa aja sih yang perlu kita tahu untuk proses penyelesaian masalah ?

1. memahami permasalahan

2. pendekatan-pendekatan permasalahan

3. factor-faktor yang berpengaruh dalam proses penyelesaian masalah

4. kreatifitas

Memahami Permasalahan

Untuk memahami sesuatu berarti kita membuat representasi internal. Untuk

memahami perlu ada : koherensi, korespondensi dan hubungan dengan pengetahuan yang

telah ada. Suatu representasi yang koheren adalah suatu pola yang saling berhubungan,

sehingga seluruh bagiannya menjadi masuk akal. Dalam memahami juga kita

memerlukan adanya korespondensi yang dekat antara representasi internal dengan

material yang ingin dipahami. Selain itu, materi yang ingin dipahami harus sesuai dengan

latar belakang dari orang yang ingin memahami.

Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah ada dua :

Page 2: Problem Solving and Decision Making

1. memutuskan informasi mana yang relevant dan informasi mana yang tidak

relevant. Hal ini dapat dilakukan dengan memusatkan perhatian pada hal yang

memang penting dan mengabaikan hal yang tidak berhubungan dengan masalah.

2. memutuskan bagaimana merepresentasikan masalah. Hal ini bisa dilakukan

dengan metode symbol, daftar, matriks, diagram pohon, grafik dan visual image.

Pendekatan-pendekatan dalam proses penyelesaian masalah

Terdapat dua pendekatan umum, yaitu : algoritma dan heuristic. Algoritma adalah

suatu metode penyelesaian masalah yang pasti memberikan hasil, cepat atau lambat.

Salah satu metode dalam algoritma adalah dengan cara random, dimana kita bisa

mencoba semua jawaban yang mungkin dengan menggunakan sistem tertentu.

Pendekatan algoritma seringkali tidak efisien dan tidak memuaskan.

Berbeda dengan algoritma, pendekatan heuristic lebih selektif, pendekatan ini hanya

melihat pada solusi-solusi yang paling memungkinkan untuk dapay menyelesaikan

masalah. Pendekatan heuristic belum tentu menghasilkan solusi. Terdapat dua metode

heuristic yang paling sering digunakan, yaitu :

1. the means ends heuristic

2. the analogy

The means ends heuristic

ketika kita menggunakan metode ini, kita akan membagi permasalahan menjadi

beberapa subpermasalahan, atau permasalahan yang lebih kecil. Kemudian kita akan

menyelesaikan setiap masalah dengan mendeteksi perbedaan antara original state dengan

goal state dan kemudian mengurangi perbedaan antara dua hal itu.

The analogy

Pada analogi, kita menggunakan solusi yang telah kita pakai dalam permasalahan

sebelumnya untuk memecahkan permasalahan yang baru. Ketika kita mencoba untuk

menyelesaikan masalah dengan mangacu pada masalah yang telah kita kenal sebelumnya,

berarti kita menggunakan analogi. Analogi yang sukses melibatkan proses yang berbeda-

beda :

retrieval, atau menempatkan sumber masalah secara tepat

Page 3: Problem Solving and Decision Making

mapping, membangun hubungan antara bagian-bagian sumber masalah dengan

masalah yang baru.

Adaptation, atau menentukan bagaimana menggunkan prosedur yang sama untuk

target permasalahan yang perlu diselesaikan.

Learning, atau memahami skema abstrak dari keseluruhan permasalahan, baik

sumber permasalahan atau permasalahan yang baru.

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses penyelesaian masalah

Person :

Expertise, hal yang membedakan seorang ahli dengan yang tidak ahli

dalam menyelesaikan masalah adalah sebagai berikut :

Memory

Expert memiliki memori yang lebih baik berkaitan dengan informasi yang

berhubungan dengan permasalahan.

Knowledge base

Representation

Seorang ahli dapat membangun representasi fisik mengenai ide-ide yang bersifat

abstrak.

Appreciating structural similarity

Elaborating an initial states

Ahli lebih cermat dalam memikirkan initial states dari suatu permasalahan

Speed and efficiency

Ahli lebih cepat dalam menyelesaikan masalah dibandingkan dengan yang tidak

ahli. Ahli juga memiliki perencanaan yang lebih koheren dan efisien. Ahli bisa

menyelesaikan masalah lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak ahli karena

mereka menggunakan proses secara parallel.

Metacognitive skills

Mental set

Problem :

Functional fixedness, berarti fungsi atau kegunaan yang kita tujukan pada

suau objek cenderung untuk tetap atau stabil. Untuk mengatasi functional

Page 4: Problem Solving and Decision Making

fixedness kita perlu lebih fleksibel, menyadari bahwa suatu benda yang

diciptakan untuk satu tujuan tertentu dapat pula memiliki fungsi-fungsi

yang lain.

Well defined and ill defined problems, ketika suatu permasalahan

memiliki initial state, goals state dan rules yang jelas maka masalah

tersebut dikatakan well defined problems.

Insight and non insight problems, ketika kita mengalami insight, solusi

atas suatu masalah tiba-tiba muncul dalam pikiran kita dan kita menyadari

bahwa solusi itu tepat.