4.week 4 perception & decision making

30
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S S T E P H E N P. R O B B I N S E L E V E N T H E D I T I O N E L E V E N T H E D I T I O N W W W . P R E N H A L L . C O M / R O B B I N S W W W . P R E N H A L L . C O M / R O B B I N S © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. PowerPoint Presentation by Charlie Cook PERCEPTION & PERCEPTION & DECISION MAKING DECISION MAKING

description

 

Transcript of 4.week 4 perception & decision making

  • 1. PERCEPTION & DECISION MAKINGORGANIZATIONAL BEHAVIORS T E P H E N P. R O B B I N SE L E V E N T H E D I T I O N 2005 Prentice Hall Inc.WWW.PRENHALL.COM/ROBBINS PowerPoint PresentationAll rights reserved. by Charlie Cook

2. PERCEPTION 3. PERCEPTION Persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan interpretasikesan-kesan sensorik (panca indra)untuk menjadikan sesuatu hal,menjadi memiliki makna (arti). 4. MENGAPA PERSEPSI ITU PENTING? Keputusan-keputusan dan kualitas penetapan akhir individualdalam suatu organisasi, sebagian besar dipengaruhi olehpersepsi, Perilaku individu didasarkan pada persepsi mereka tentangkenyataan, BUKAN PADA KENYATAAN ITU SENDIRI, Perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh persepsinya atasapa yang terjadi, bukan pada kejadiannya itu sendiri. Wedont see things as they are, we see things as we are, Individu menilai orang lain menurut persepsi pribadi mereka. 5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI 6. Gambar Apakah Ini ? 7. Gambar Apakah Ini? 8. Gambar mana yang paling besar? 9. PENGINDERAAN * MELIHATPENGAMATANRANGSANG * MENDENGARPENGOLAHAN/PIKIRAN/ * MENCIUMTRANFORMASI PANDANGAN/STIMULUS * MERABA KONSEP * MENGECAP UMPAN BALIK 10. GOAL ORGANIZATION INDIVIDU-1ORGANIZATIONALPERCEPTIONSTRUCTURE INDIVIDU-2GOAL ATTAINMENT DECISIONBEHAVIOR 11. Factors in the perceiver Attitudes Motives, interests Experience Expectations PERCEPTIONFactorsFactorsin the situationin the target Time Novelty Work setting Motion Social setting Sounds, size Background Proximity 12. PERSEPSI:MEMBUAT PENILAIAN PADA ORANG LAIN1. Teori Atribusi: Ketika individu-individu mengamati perilakuorang lain, mereka berupaya menentukanapakah perilaku tersebut disebabkan oleh: Faktor internal: perilaku yang berada di bawahkendali orang itu, Faktor eksternal: perilaku yang disebabkan olehfaktor-faktor dari luar. Penentuan faktor tersebut tergantung pada 3faktor, yaitu keunikan, konsensus, dankonsistensi. 13. 2. Teori Hubungan 14. KESALAHAN/BIAS TEORI HUBUNGAN PADA ORGANISASI Kesalahan hubungan yang fundamental(Fundamental attribution error) Tingginya kecenderungan untuk merendahkan faktor eksternal dan meninggikan faktor internal (pribadi) dalam menilai orang lain Bias pemikiran diri sendiri (self-serving bias) Keberhasilan diri Faktor internal Kegagalan diri Faktor eksternal 15. JALAN PINTAS YANG SERING DIGUNAKAN DALAM MENILAI ORANG LAIN PERSEPSI SELEKTIF: Menginterpretasikan secara selektifapa yang dilihat seseorang berdasarkan minat, latarbelakang,pengalaman dan sikap seseorang. Contoh: Manajer yangmengkritisi keadaan perusahaan sesuai dengan bidangnyasaja. EFEK HALO: Membuat sebuah gambaran umum tentanqseorang individu berdasarkan sebuah karakteristik saja. EFEK KONTRAS: Evaluasi tentang karakteristik seseorangyang dipengaruhi oleh perbandingan-perbandingan denganorang lain yang baru ditemui, yang mendapat nilai lebih tinggiatau lebih rendah untuk karakteristik-karakteristik yang sama.Contoh: Seorang pelamar cenderung menerima evaluasiyang lebih baik bila didahului oleh para pelamar yang lebihburuk 16. JALAN PINTAS YANG SERING DIGUNAKAN DALAM MENILAI ORANG LAIN PROYEKSI: Menghubungkan karakteristik dirisendiri dengan individu lain. Contoh: Andaadalah orang yang jujur dan bisa dipercaya,jadi Anda menganggap orang lain juga jujurdan dapat dipercaya PEMBENTUKAN STEREOTIP: Menilaiseseorang berdasarkan persepsi tentangkelompok dimana ia tergabung. 17. APLIKASI JALAN PINTAS DALAM ORGANISASIWawancara kerja :Informasi yang tergali diawal wawancara akan lebihberpengaruh dibandingkan dengan yang tergali belakangan, halini bisa berakibat; calon pegawai mendapatkan nilai tinggikarena tidak munculnya persepsi negatif, bukan karena adanyahal-hal yg positif (karena itu lebih baik terstruktur),Evaluasi Kinerja :Pada tingkatan dimana manajer menggunakan ukuran subjektifdalam menilai karyawan, apa yang dipersepsikan oleh penilaisebagai karakteristik atau perilaku baik atau buruk akanberpengaruh secara signifikan terhadap penilaian tersebut, 18. Employee effort/Usaha Karyawan :Penilaian usaha karyawan adalah suatu pertimbangan subjektifyang rawan terhadap distorsi dan prasangka perseptual.Employee loyalty/Kesetiaan Karyawan:Seorang karyawan yang mempertanyakan keputusan manajemenpuncak dianggap tidak setia oleh sebagian orang tetapi dianggappunya perhatian dan peduli oleh orang lain.Harapan terhadap kinerja:Jika seorang manajer mengharapkan sesuatu yang besar daribawahannya, maka mereka tidak akan membiarkan manajernya turun.Sama, jika seorang manajer mengharapkan bawahannya untukmelakukan hal minimal, maka mereka akan cenderung berperilakuuntuk memenuhi harapan yang rendah. 19. DECISION MAKING 20. PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL:Pilihan yang dibuat dari dua alternatif atau lebih 21. BAGAIMANA SEHARUSNYAKEPUTUSAN DIBUAT?Pembuatan keputusan yang paling baikadalah yang rasional (masuk akal/logis): Artinya, pembuat keputusan tersebutmembuat pilihan-pilihan yang konsisten danmemaksimalkan nilai dalam batasan-batasantertentu Pilihan-pilihan ini dibuat dengan mengikutienam langkah dari model pembuatankeputusan yang rasional (rational decision-making model). 22. Pengambilan Keputusan Rasional Mendefinisikan perbedaan antara fakta yang Define the problem ada dengan yang diinginkanIdentify Apa yang relevan dan tidak relevan dalamthe decision criteriapengambilan keputusan Allocate weightsMemberikan prioritas terhadap sesuatu yang benarto the criteria Develop Daftar alternatif-alternatif yang paling mungkinthe alternativesMelakukan analisis dan evaluasi terhadap Evaluatethe alternativeskekuatan dan kelemahanSelectMemilih alternatif terbaikthe best alternative 23. MENINGKATKAN KREATIVITASDALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN Kreativitas: Kemampuan untuk menghasilkan ide-ideyang baru dan bermanfaat, Kreativitas memungkinkan pembuat keputusan untukmenilai memahami masalah dengan lebih mendalam, Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besarindividu memiliki potensi menjadi kreatif, caranya: Penelitian menunjukkan bahwa kita menjadi lebih kreatifketika berada dalam suasana hati yang baik Terdapat juga bukti yang menunjukkan bahwa berkumpuldengan individu-individu yang kreatif, membuat kitamenjadi lebih terinspirasi Model kreativitas 3 komponen 24. Model Kreativitas 3 Komponen Kemampuan Kecerdasan Pengetahuan Kemerdekaan diri Pengalaman Kepercayaan diri Kecakapan Lokus kendali internal Kemampuan analogi Ketertarikan, keterlibatan Kepuasan Menantang secara pribadi 25. BAGAIMANA SEBENARNYA KEPUTUSANDALAM ORGANISASI DIBUAT? RASIONALITAS YANG DIBATASI (BOUNDED RATIONALITY):Penyederhanaan masalah BIAS & KESALAHAN UMUM Bias Overconfidence (yg terbaik sesungguhnya yg terburuk) Bias Jangkar (gaji sebelumya pd wawancara kerja) Bias Konfirmasi (penguatan pilihan masa lalu, mengabaikan pertimbangannya) Bias Ketersediaan (terbatas informasi takut terbang) Bias Representatif (menyamakan situasi sekarang dan masa lalu) Peningkatan Komitmen (bertahan pd keputusan yang jelas salah) Kesalahan yg Tidak Disengaja (percaya pada mitos) Kutukan Pemenang (eg. Harga terlalu tinggi pd barang lelang) Bias Peninjauan Kembali (pura-pura yakin. Eg: pemenang superbowl) INTUISI proses tidak sadar yg berasal dari pengalaman yg disaring PERBEDAAN INDIVIDUAL & KULTURAL, BATASANORGANISASIONAL 26. BEBERAPA CARA MENGURANGI BIAS & KESALAHAN Fokus pada tujuan Mencari informasi yang melemahkankeyakinan anda Jangan berusaha mengartikan peristiwayang tidak disengaja (kebetulan) Perbanyak pilihan 27. ETIKA DALAM KEPUTUSANKriteria Keputusan Etis: Utilitarian Memberikan kebaikan yang terbesar untuk jumlah yang terbesar. Menekankan pada HAK Menghormati dan melindungi hak dasar individu. Menekankan pada KEADILAN Memberlakukan dan memperkuat aturan-aturan secara adil dan tidak memihak. 28. Current statevs Desired stateThe awareness that a problem exists (Kesadaran adanya masalah) alternative courses of action (Alternatif tindakan)a(Suatu keputusan dibutuhkan decision needs to be made untuk ditetapkan) 29. MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSANHighTolerance for ambiguityAnalyticalConceptual careful and adaptive focus on the long runDirectiveBehavioral fast andavoid conflict andfocus on the short runseek acceptanceLowLogical-Way of thinking Intuitive-rationalcreative 30. HAL PENTING DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Analyze the situation: Menyesuaikan gaya keputusan dengan budaya nasional dan budaya organisasi di mana anda bekerja, Beware of biases: Bahwa dalam semua keputusan yang kita buat, akan terdapat bias, Combine rational analysis with intuition: Dengan menggunakan keduanya (rasional dan intuisi), anda benar- benar dapat meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan anda, Specific decision style for specific job: Menyelaraskan gaya keputusan anda dengan persyaratan pekerjaan, akan meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan anda, Be creative: Jadilah pengambil keputusan yang kreatif!