Privatisasi Garuda Dua Tahap - ftp.unpad.ac.id fileIPO pada Februari 2011 atau maksimal triwulan I...

1
Corporate News | 19 SELASA, 16 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA PT Asuransi Jiwa Bakrie Life (Bakrie Life) kembali menung- gak cicilan pengembalian dana nasabah produk Diamond In- vesta. Kali ini, nasabah terpaksa gigit jari karena cicilan ketiga untuk periode September 2010 mandek. “Bakrie Life belum memba- yar lagi cicilan pokok ke-3 pada bulan September 2010 dan bunga bulan Juli sampai dengan Oktober,” kata seorang nasabah Diamond Investa, Hal- anto, kepada Media Indonesia, kemarin. Menurut dia, untuk cicilan pokok ketiga, manajemen Bak- rie Life seharusnya membayar sebesar 6,25% atau Rp30 miliar, dan bunga 9,5% per bulan un- tuk periode Juli-Oktober 2010 yang besarnya sekitar Rp3 miliar. Dengan demikian, total pembayaran manajemen Bakrie Life kepada 250 nasabah Dia- mond Investa mencapai sekitar Rp33 miliar. Menurut anggota Tim Pe- nyelamatan dan Pengembalian Dana Nasabah Bakrie Life (TP2DNBL) Yoseph, perseroan sejauh ini masih menyisakan utang kurang lebih Rp290 miliar kepada 250 nasabah Diamond Investa yang menginvestasikan dana masing-masing di atas Rp200 juta. Pada akhir 2008, Bakrie Life gagal memenuhi kewajiban ter- hadap nasabah produk asuransi berbasis investasi, Diamond In- vesta, sebesar Rp360 miliar. Direktur Utama Bakrie Life Timoer Sutanto mengaku saat ini pihaknya tengah mencari pinjaman dana untuk mena- langi cicilan pokok ketiga na- sabah. “Cicilan per September 2010 (cicilan ketiga) memang belum dibayarkan karena group masih mengusahakan dari luar,” jelas Timoer. Ia pun meminta nasabah un- tuk bersabar karena komitmen untuk melunasi dana pokok te- tap dijalani. “Walau sudah lama tertunggak, komitmen tetap akan dijalankan,” katanya. (Atp/E-4) DIREKTUR Retail PT Trikomsel Oke Evy Sunaryo (kiri) didam- pingi Marketing Communication Manager Silvia Hendarta me- ninjau salah satu gerai Oke Shop dengan konsep terbaru di Jakarta, kemarin. Oke Shop terus berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik untuk para pelanggannya dengan menyediakan produk-produk orisinal dan bergaransi resmi. Oke Shop juga memberikan berbagai kemudahan dalam bertransaksi. Trikomsel Oke menargetkan pada 2010 ini bisa membangun sekitar 1.000 gerai Oke Shop dan memperluas jangkauan layanan- nya hingga 200 kota di Indonesia. Trikomsel melalui gerai Oke Shop saat ini mempunyai 800 gerai yang ada di 145 kota dan akan menambah produk multimedia. SEKILAS INFO Oke Shop Penuhi Selera Konsumen Bakrie Life kembali Tunggak Cicilan P T Garuda Indonesia (Persero) akan mele- pas sahamnya dalam dua tahap privatisasi. Untuk tahap pertama yang dilakukan melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), pemer- intan selaku pemilik saham berencana melepas sebanyak 20% saham perseroan dari batas maksimal 40% yang disetujui DPR. Sisanya 20% akan dilepas melalui penawaran terbatas se- lanjutnya. Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Sumaryanto Widayatin seusai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, kemarin. Dalam RUPSLB itu dibahas penyesuaian anggaran dasar dan rumah tangga Garu- da menuju perubahan badan usaha menjadi perusahaan terbuka. Ia menjelaskan, hingga kini Kementerian BUMN sebagai wakil pemegang saham pe- merintah belum memastikan persentase saham Garuda yang akan dilepas melalui tahap awal atau IPO. Kepastiannya baru akan diputuskan melalui RUPSLB berikutnya. Namun demikian, ujar Su- maryanto, untuk tahap per- tama ini pemerintah berencana melepas saham di Garuda se- banyak 20%. Jumlah itu belum termasuk saham milik Bank Mandiri dari hasil restrukturi- sasi utang Garuda dengan nilai setara 10,5%. Mandiri mem- peroleh saham itu setelah me- ngonversi piutangnya kepada Garuda menjadi kepemilikan saham. “Kita masih perlu mengikuti ketentuan-ketentuan di pasar modal, apakah nanti saham pemerintah yang dilepas mela- lui IPO 10% atau 20%, pemba- hasannya masih belum xed,” ujar Sumaryanto. Di kesempatan sama, Direk- tur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan pihaknya telah siap untuk memasukkan dokumen IPO ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bapepam-LK pekan de- pan. Dengan demikian, target IPO pada Februari 2011 atau maksimal triwulan I 2011 akan dapat tercapai. Sebelumnya, Emirsyah me- nyatakan melalui IPO per- seroan menargetkan dapat meraup dana segar sekitar US$300 juta-US$400 juta. Dana yang didapat akan digunakan sebagai tambahan modal un- tuk ekspansi beberapa tahun ke depan. Rencana terdekat, pada 2011 perseroan akan menambah 13 pesawat dengan sumber penda- naan melalui IPO. Rinciannya, 11 unit pesawat tipe Boeing 737-800 NG serta dua Airbus 330-200. Restrukturisasi Sementara itu, pejabat semen- tara Direktur Keuangan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan pihaknya telah siap untuk menuntaskan re- strukturisasi seluruh utang yang jatuh tempo paling lambat akhir November 2010. “Restrukturisasi sudah sele- sai. Rencananya paling lambat akhir November ini akan kami tanda tangani dokumen kese- pakatannya,” ujar Elisa. Adapun posisi outstanding utang Garuda sampai akhir September 2010 tinggal US$477 juta. Angka itu berkurang US$249 juta dari beban utang perseroan per Juni 2009 sebesar US$726 juta. Beban utang sebesar US$477 itu di antaranya US$300 juta kepada Export Credit Agency (ECA), kreditur asing yang berbasis di London. Untuk utang itu, kedua pihak sepakat merestrukturisasi hingga tujuh tahun atau diundur hingga 2016. “Sebelumnya kami sebenar- nya telah mencicil pinjaman pokok utang dengan ECA be- serta bunganya dua tahun ini,” imbuhnya. Dalam restrukturisasi terse- but, Garuda dan pihak kreditur telah menyepakati prinsip- prinsip dasar pelunasan yang mencakup bunga pinjaman dan tanpa jaminan pemerintah. “Saya lupa angkanya, berapa bunga yang didapat setelah restrukturisasi ini. Yang jelas, restrukturisasi utang siap ram- pung dan ini termasuk proses persyaratan IPO perseroan,” pungkasnya. (E-5) anindityo @mediaindonesia.com Privatisasi Garuda Dua Tahap Garuda siap memasukkan dokumen IPO ke BEI dan Bapepam-LK pada pekan depan. Anindityo Wicaksono Restrukturisasi sudah selesai. Rencananya paling lambat akhir November ini akan kami tanda tangani dokumen kese- pakatannya.” Elisa Lumbantoruan Pjs Direktur Keuangan Garuda PT Bank CIMB Niaga Tbk me- nargetkan pertumbuhan kredit di atas 20% di 2011. Angka pertumbuhan tersebut tidak berbeda dengan target pertum- buhan kredit tahun ini yang juga di kisaran 20%. “Di 2011 saya rasa pertum- buhan (kredit) di atas 20%. Ta- hun ini juga segitu,” kata Direk- tur Utama CIMB Niaga Arwin Rasyid di Jakarta, kemarin. Ekspansi kredit CIMB Niaga pada 2009 mencapai Rp82,8 triliun, sedangkan sampai Sep- tember 2010 sudah mencapai Rp96,29 triliun atau meningkat 29% secara tahunan (year on year/yoy). Arwin menjelaskan kom- posisi pertumbuhan kredit diharapkan akan terjadi secara merata di semua sektor. Saat ini CIMB Niaga memi- liki divisi korporasi, komersial, dan ritel yang terdiri atas kredit usaha kecil menengah, kredit permilikan rumah, otomotif, dan kartu kredit. “Paling banyak otomotif di atas 50%. Kalau mikro, sebenar- nya tumbuh 100%, tapi jumlah- nya masih kecil,” jelasnya. Untuk menunjang pertum- buhan tersebut, di sisi dana pihak ketiga (DPK) tahun ini CIMB Niaga menargetkan per- olehan Rp115 triliun. Sehingga rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) akhir tahun bisa di level 90%. Terkait permodalan, CIMB Niaga akan menerbitkan ob- ligasi subordinasi ( subdebt ) pada Januari 2011. Hal ini un- tuk menunjang modal sejalan dengan ekspansi bisnis tahun depan. Subdebt, kami mau bunga serendah-rendahnya. Mau kita di bawah 10%, tapi kan investor mau setinggi-tingginya. Animo banyak sekali sehingga obligasi harganya naik. Kalau harga makin naik, bunga turun.” Sebelumnya, CIMB Niaga juga akan melakukan rights issue senilai Rp1,5 triliun. Da- lam prospektusnya, perseroan akan menerbitkan 1.407.933.156 lembar saham kelas B baru setara dengan 5,58% dari mo- dal ditempatkan dan disetor. Harga yang ditawarkan senilai Rp1.065 per saham. Menurut rencana, rapat umum pemegang saham luar biasa akan digelar pada 15 Desember 2010 untuk memper- oleh persetujuan. (*/Atp/E-6) Kredit CIMB Niaga Ekspansif di 2011 DIREKTUR Pengembangan Usaha PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk (PTBA) Heri Supriyanto, Direktur Operasi dan Pro- duksi Milawarma, Direktur Utama Sukrisno, Direktur Keuangan Dono Boestami, dan Direktur Niaga Tiendas Mangeka (dari kiri) berbincang seusai public expose di Jakarta, beberapa waktu lalu. PTBA saat ini sedang mengerjakan tiga proyek transportasi batu bara dengan kereta api dengan kapasitas sebesar 82,7 ton. Dengan selesainya pembangunan tiga proyek transportasi batu bara tersebut, pada 2015 produksi PTBA akan mencapai 50 juta ton per tahun dan 2018 akan naik menjadi 85-90 juta ton per tahun, termasuk tambahan dari penjualan di mulut tambang. GENERASI TERBARU: Dua model memperlihatkan Terios generasi terbaru di Bandung, Jawa Barat, kemarin. Penjualan Terios hingga Oktober 2010 sudah mencapai 13.288 unit. Dengan adanya perubahan tampilan interior, eksterior, dan teknologi electric power streering di generasi Terios terbaru ini penjualan per bulan dapat mencapai 1.700 unit. Harga jual untuk TX MT Rp183,7 juta dan TX AT Rp194,6 juta. MI/AGUS M DOK PTBA DOK TRIKOMSEL OKE PTBA Bangun Transportasi Batu Bara

Transcript of Privatisasi Garuda Dua Tahap - ftp.unpad.ac.id fileIPO pada Februari 2011 atau maksimal triwulan I...

Page 1: Privatisasi Garuda Dua Tahap - ftp.unpad.ac.id fileIPO pada Februari 2011 atau maksimal triwulan I 2011 akan dapat tercapai. Sebelumnya, Emirsyah me-nyatakan melalui IPO per-seroan

Corporate News | 19 SELASA, 16 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

PT Asuransi Jiwa Bakrie Life (Bakrie Life) kembali menung-gak cicilan pengembalian dana nasabah produk Diamond In-vesta. Kali ini, nasabah terpaksa gigit jari karena cicilan ketiga untuk periode September 2010 mandek.

“Bakrie Life belum memba-yar lagi cicilan pokok ke-3 pada bulan September 2010 dan bunga bulan Juli sampai dengan Oktober,” kata seorang nasabah Diamond Investa, Hal-fi anto, kepada Media Indonesia, kemarin.

Menurut dia, untuk cicilan pokok ketiga, manajemen Bak-rie Life seharusnya membayar sebesar 6,25% atau Rp30 miliar, dan bunga 9,5% per bulan un-tuk periode Juli-Oktober 2010 yang besarnya sekitar Rp3 miliar. Dengan demikian, total pembayaran manajemen Bakrie Life kepada 250 nasabah Dia-mond Investa mencapai sekitar Rp33 miliar.

Menurut anggota Tim Pe-nyelamatan dan Pengembalian

Dana Nasabah Bakrie Life (TP2DNBL) Yoseph, perseroan sejauh ini masih menyisakan utang kurang lebih Rp290 miliar kepada 250 nasabah Diamond Investa yang menginvestasikan dana masing-masing di atas Rp200 juta.

Pada akhir 2008, Bakrie Life gagal memenuhi kewajiban ter-hadap nasabah produk asuransi berbasis investasi, Diamond In-vesta, sebesar Rp360 miliar.

Direktur Utama Bakrie Life Timoer Sutanto mengaku saat ini pihaknya tengah mencari pinjaman dana untuk mena-langi cicilan pokok ketiga na-sabah. “Cicilan per September 2010 (cicilan ketiga) memang belum dibayarkan karena group masih mengusahakan dari luar,” jelas Timoer.

Ia pun meminta nasabah un-tuk bersabar karena komitmen untuk melunasi dana pokok te-tap dijalani. “Walau sudah lama tertunggak, komitmen tetap akan dijalankan,” katanya.(Atp/E-4)

DIREKTUR Retail PT Trikomsel Oke Evy Sunaryo (kiri) didam-pingi Marketing Communication Manager Silvia Hendarta me-ninjau salah satu gerai Oke Shop dengan konsep terbaru di Jakarta, kemarin. Oke Shop terus berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik untuk para pelanggannya dengan menyediakan produk-produk orisinal dan bergaransi resmi. Oke Shop juga memberikan berbagai kemudahan dalam bertransaksi.

Trikomsel Oke menargetkan pada 2010 ini bisa membangun sekitar 1.000 gerai Oke Shop dan memperluas jangkauan layanan-nya hingga 200 kota di Indonesia. Trikomsel melalui gerai Oke Shop saat ini mempunyai 800 gerai yang ada di 145 kota dan akan menambah produk multimedia.

SEKILAS INFO

Oke Shop Penuhi Selera Konsumen

Bakrie Life kembali Tunggak Cicilan

PT Garuda Indonesia (Persero) akan mele-pas sahamnya dalam dua tahap privatisasi.

Untuk tahap pertama yang dilakukan melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), pemer-intan selaku pemilik saham berencana melepas sebanyak 20% saham perseroan dari batas maksimal 40% yang disetujui DPR. Sisanya 20% akan dilepas melalui penawaran terbatas se-lanjutnya.

Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Sumaryanto Widayatin seusai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, kemarin. Dalam RUPSLB itu dibahas penyesuaian anggaran dasar dan rumah tangga Garu-da menuju perubahan badan usaha menjadi perusahaan terbuka.

Ia menjelaskan, hingga kini

Kementerian BUMN sebagai wakil pemegang saham pe-merintah belum memastikan persentase saham Garuda yang akan dilepas melalui tahap awal atau IPO. Kepastiannya baru akan diputuskan melalui RUPSLB berikutnya.

Namun demikian, ujar Su-maryanto, untuk tahap per-tama ini pemerintah berencana melepas saham di Garuda se-banyak 20%. Jumlah itu belum termasuk saham milik Bank Mandiri dari hasil restrukturi-sasi utang Garuda dengan nilai setara 10,5%. Mandiri mem-peroleh saham itu setelah me-ngonversi piutangnya kepada Garuda menjadi kepemilikan saham.

“Kita masih perlu mengikuti ketentuan-ketentuan di pasar modal, apakah nanti saham pemerintah yang dilepas mela-lui IPO 10% atau 20%, pemba-hasannya masih belum fi xed,” ujar Sumaryanto.

Di kesempatan sama, Direk-tur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan pihaknya telah siap untuk

memasukkan dokumen IPO ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bapepam-LK pekan de-pan. Dengan demikian, target IPO pada Februari 2011 atau maksimal triwulan I 2011 akan dapat tercapai.

Sebelumnya, Emirsyah me-nyatakan melalui IPO per-seroan menargetkan dapat meraup dana segar sekitar

US$300 juta-US$400 juta. Dana yang didapat akan digunakan sebagai tambahan modal un-tuk ekspansi beberapa tahun ke depan.

Rencana terdekat, pada 2011 perseroan akan menambah 13 pesawat dengan sumber penda-naan melalui IPO. Rinciannya, 11 unit pesawat tipe Boeing 737-800 NG serta dua Airbus 330-200.

RestrukturisasiSementara itu, pejabat semen-

tara Direktur Keuangan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan pihaknya telah siap untuk menuntaskan re-strukturisasi seluruh utang yang jatuh tempo paling lambat akhir November 2010.

“Restrukturisasi sudah sele-sai. Rencananya paling lambat akhir November ini akan kami tanda tangani dokumen kese-pakatannya,” ujar Elisa.

Adapun posisi outstanding utang Garuda sampai akhir September 2010 tinggal US$477 juta. Angka itu berkurang US$249 juta dari beban utang

perseroan per Juni 2009 sebesar US$726 juta.

Beban utang sebesar US$477 itu di antaranya US$300 juta kepada Export Credit Agency (ECA), kreditur asing yang berbasis di London. Untuk utang itu, kedua pihak sepakat merestrukturisasi hingga tujuh tahun atau diundur hingga 2016.

“Sebelumnya kami sebenar-nya telah mencicil pinjaman pokok utang dengan ECA be-serta bunganya dua tahun ini,” imbuhnya.

Dalam restrukturisasi terse-but, Garuda dan pihak kreditur telah menyepakati prinsip-prinsip dasar pelunasan yang mencakup bunga pinjaman dan tanpa jaminan pemerintah.

“Saya lupa angkanya, berapa bunga yang didapat setelah restrukturisasi ini. Yang jelas, restrukturisasi utang siap ram-pung dan ini termasuk proses persyaratan IPO perseroan,” pungkasnya. (E-5)

[email protected]

Privatisasi Garuda Dua TahapGaruda siap memasukkan dokumen IPO ke BEI dan

Bapepam-LK pada pekan depan.

Anindityo Wicaksono

Restrukturisasi sudah selesai. Rencananya paling lambat akhir November ini akan kami tanda tangani dokumen kese-pakatannya.”

Elisa LumbantoruanPjs Direktur Keuangan Garuda

PT Bank CIMB Niaga Tbk me-nargetkan pertumbuhan kredit di atas 20% di 2011. Angka pertumbuhan tersebut tidak berbeda dengan target pertum-buhan kredit tahun ini yang juga di kisaran 20%.

“Di 2011 saya rasa pertum-buhan (kredit) di atas 20%. Ta-hun ini juga segitu,” kata Direk-tur Utama CIMB Niaga Arwin Rasyid di Jakarta, kemarin.

Ekspansi kredit CIMB Niaga pada 2009 mencapai Rp82,8

triliun, sedangkan sampai Sep-tember 2010 sudah mencapai Rp96,29 triliun atau meningkat 29% secara tahunan (year on year/yoy).

Arwin menjelaskan kom-posisi pertumbuhan kredit diharapkan akan terjadi secara merata di semua sektor.

Saat ini CIMB Niaga memi-liki divisi korporasi, komersial, dan ritel yang terdiri atas kredit usaha kecil menengah, kredit permilikan rumah, otomotif,

dan kartu kredit.“Paling banyak otomotif di

atas 50%. Kalau mikro, sebenar-nya tumbuh 100%, tapi jumlah-nya masih kecil,” jelasnya.

Untuk menunjang pertum-buhan tersebut, di sisi dana pihak ketiga (DPK) tahun ini CIMB Niaga menargetkan per-olehan Rp115 triliun. Sehingga rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) akhir tahun bisa di level 90%.

Terkait permodalan, CIMB

Niaga akan menerbitkan ob-ligasi subordinasi (subdebt) pada Januari 2011. Hal ini un-tuk menunjang modal sejalan dengan ekspansi bisnis tahun depan.

“Subdebt, kami mau bunga serendah-rendahnya. Mau kita di bawah 10%, tapi kan investor mau setinggi-tingginya. Animo banyak sekali sehingga obligasi harganya naik. Kalau harga makin naik, bunga turun.”

Sebelumnya, CIMB Niaga

juga akan melakukan rights issue senilai Rp1,5 triliun. Da-lam prospektusnya, perseroan akan menerbitkan 1.407.933.156 lembar saham kelas B baru setara dengan 5,58% dari mo-dal ditempatkan dan disetor. Harga yang ditawarkan senilai Rp1.065 per saham.

Menurut rencana, rapat umum pemegang saham luar biasa akan digelar pada 15 Desember 2010 untuk memper-oleh persetujuan. (*/Atp/E-6)

Kredit CIMB Niaga Ekspansif di 2011

DIREKTUR Pengembangan Usaha PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk (PTBA) Heri Supriyanto, Direktur Operasi dan Pro-duksi Milawarma, Direktur Utama Sukrisno, Direktur Keuangan Dono Boestami, dan Direktur Niaga Tiendas Mangeka (dari kiri) berbincang seusai public expose di Jakarta, beberapa waktu lalu. PTBA saat ini sedang mengerjakan tiga proyek transportasi batu bara dengan kereta api dengan kapasitas sebesar 82,7 ton.

Dengan selesainya pembangunan tiga proyek transportasi batu bara tersebut, pada 2015 produksi PTBA akan mencapai 50 juta ton per tahun dan 2018 akan naik menjadi 85-90 juta ton per tahun, termasuk tambahan dari penjualan di mulut tambang.

GENERASI TERBARU: Dua model memperlihatkan Terios generasi terbaru di Bandung, Jawa Barat, kemarin. Penjualan Terios hingga Oktober 2010 sudah mencapai 13.288 unit. Dengan adanya perubahan tampilan interior, eksterior, dan teknologi electric power streering di generasi Terios terbaru ini penjualan per bulan dapat mencapai 1.700 unit. Harga jual untuk TX MT Rp183,7 juta dan TX AT Rp194,6 juta.

MI/AGUS M

DOK PTBA

DOK TRIKOMSEL OKE

PTBA Bangun Transportasi Batu Bara