analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

131
ANALISIS EFISIENSI PADA BUMN PRIVATISASI DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS TESIS SY. NANI RAHMANI 067018065/EP SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Transcript of analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Page 1: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

ANALISIS EFISIENSI PADA BUMN PRIVATISASI

DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN

FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS

TESIS

SY. NANI RAHMANI

067018065/EP

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 2: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

ANALISIS EFISIENSI PADA BUMN PRIVATISASI

DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN

FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

dalam Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Pembangunan

pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

SY. NANI RAHMANI

067018065/EP

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 3: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Judul Tesis : ANALISIS EFISIENSI PADA BUMN PRIVATISASI DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS

Nama Mahasiswa : Sy. Nani Rahmani Nomor Pokok : 067018065 Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Menyetujui

Komisi Pembimbing

(Dr. Dede Ruslan, M.Si.) (Drs. Rujiman, M.A.) Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur

(Dr. Murni Daulay, M.Si) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc.)

Tanggal lulus : 14 Agustus 2008

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 4: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

TELAH DIUJI PADA

Tanggal : 14 Agustus 2008

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Dede Ruslan, M.Si.

Anggota : 1. Drs. Rujiman, M.A. 2. Dr. Muri Daulay, M.Si. 3. Irsyad Lubis, Ph.D., M.Si. 4. Kasyful Mahalli. S.E., M.Si.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 5: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

ABSTRAK

Salah satu tujuan pemerintah menerapkan privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan, di samping untuk menutup defisit APBN. Dalam siaran pers RAPBN 2008, dinyatakan bahwa penyehatan dan peningkatan kinerja BUMN menjadi tujuan utama dilaksanakannya privatisasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi BUMN setelah dilaksanakannya privatisasi dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas, yaitu bagaimana pengaruh aset dan tenaga kerja terhadap output BUMN Privatisasi di Indonesia serta apakah terjadi efisiensi pada BUMN-BUMN tersebut. Analisis data dilakukan dengan cara analisis kuantitatif berupa pengolahan data yang diperoleh berdasarkan metoda statistik dengan menggunakan Eviews versi 4.1. Dalam pengolahan data digunakan regresi berganda Metoda Efek Tetap. Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Kementerian Negara BUMN. Jenis data adalah data panel yang merupakan gabungan dari data kurun waktu (time series) tahun 2001 sampai dengan tahun 2006 dan data cross section dari 10 BUMN yang telah diprivatisasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aset dan tenaga kerja secara bersama-sama mempengaruhi output BUMN Privatisasi di Indonesia dan bernilai positif. Di antara kedua variabel bebas tersebut, aset merupakan variabel yang memberikan kontribusi paling besar terhadap output, yaitu sebesar 1,044117; sementara itu, tenaga kerja memberikan kontribusi sebesar 0,088502 terhadap output. BUMN Privatisasi yang mempunyai rata-rata perubahan output terbesar adalah PT. Kimia Farma Tbk., sedangkan BUMN yang mempunyai rata-rata perubahan output terkecil adalah PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk. Dengan menggunakan uji wald untuk mengetahui efisiensi, maka diperoleh hasil bahwa 10 BUMN yang diteliti berada dalam kondisi Constant Return to Scale. Hal ini berarti bahwa BUMN-BUMN tersebut berada pada keadaan efisien. Kata Kunci : Badan Usaha Milik Negara, Privatisasi, Efisiensi

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 6: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

ABSTRACT

One of the objectives of government’s implementing State-Owned Enterprises (SOEs) privatization is to enhance the efficiency and productivity of the enterprises other than to fulfil deficit on State Budget of Revenue and Expenses. It is stated in the press release of 2008 State Budget of Revenue and Expenses Plan that SOEs’ health and improvement is the main goal of privatization.

The research is aimed to analyze the situation of SOEs after privatization by using Cobb-Douglas Production Function, namely how assets and labors effect the outputs of SOEs as well as whether or not the enterprises are efficient. Data analysis is conducted quantitatively, based on statistic method by using EViews version 4.1. with Fixed Effect Method. The data used in this research are secondary data from the State Ministry of SOEs. The type of data is pannel data which is combination of time series from 2001 to 2006 and cross section of 10 privatized SOEs.

The results of the research shows that assets and labors give positive impacts to outputs of privatized SOEs. Between the two independent variables, assets gives the biggest contribution to ouputs, that is 1,044117; meanwhile, labour’s contribution to output is 0,088502. Privatized SOEs which has the biggest average of output changing is PT. Kimia Farma Tbk., while the smallest one is achieved by PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk. By using wald test on efficiency, it is resulted that the 10 observed SOEs are in Constant Return to Scale. It means that the SOEs are in efficient situation. Key Words : State-Owned Enterprise, Privatization, Efficiency

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 7: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahnya sehingga penulis berhasil menyelesaikan tesis yang berjudul

“Analisis Efisiensi pada BUMN Privatisasi dengan Pendekatan Fungsi Produksi

Cobb-Douglas.” Tak lupa pula solawat dan salam penulis tujukan kepada nabi besar

hingga akhir zaman Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang membawa

umat manusia kepada fitrah yang benar dan jalan yang diridhoi-Nya.

Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Master

pada Program Pascasarjana Magister Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas

Sumatera Utara. Dengan selesainya penulisan tesis ini, penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibunda Hj. Yulidar dan Ayd. Alm. H. Sayyid

Rolam yang telah mengasuh dan membesarkan penulis dengan kasih sayang yang

tiada hingga. Demikian juga kepada suami tercinta, Muhammad Ramli, yang telah

memberikan dukungan dan motivasi yang begitu besar, juga kepada ananda Sabiq,

Aulia dan Adib yang menjadi motivator penulis dalam menyelesaikan tesis..

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si. selaku ketua komisi pembimbing yang telah

memberikan begitu banyak sumbangan tenaga, waktu dan pikiran bagi penulis dalam

penyusunan tesis ini. Terima kasih tak terhingga juga penulis sampaikan kepada

Bapak Drs. Rujiman, M.A. selaku anggota komisi pembimbing yang telah

memberikan berbagai saran dan masukan serta kemudahan kepada penulis dalam

menyelesaikan tesis ini. Demikian pula ucapan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu memberikan berbagai bentuk kontribusi bagi penulis,

khususnya kepada :

1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, D.M.T.&H., Sp.A (K). selaku Rektor

Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc. selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 8: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

3. Ibu Dr. Murni Daulay, M.Si. selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Ekonomi

Pembangunan Universitas Sumatera Utara

4. Bapak/Ibu dosen yang telah menyumbangkan ilmunya, semoga berguna bagi

penulis dan amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT

5. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Pembangunan

angkatan 11 yang telah memberi warna dalam kehidupan penulis selama di

kampus, khususnya kepada pak Wahid, kak Leni, Yudha yang telah banyak

memberikan sumbangan ilmu dan perhatiannya bagi penulis

6. Teman-teman di BKB Adzkia yang banyak membantu dalam proses penyelesaian

penulisan tesis

7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga Allah membalas

kebaikan dengan berlipat ganda

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih banyak terdapat

kekurangan. Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan kontribusi yang bernilai bagi

kita semua. Amin.

Medan, September 2008

Penulis,

Sy. Nani Rahmani

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 9: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

RIWAYAT HIDUP

Nama : Sy. Nani Rahmani

Tempat/Tanggal Lahir : Tembilahan, 10 Juni 1975

Alamat : Komp. Stella Residence M 10

Pekerjaan : PNS

Status : Menikah, 3 anak

Nama Suami : Muhammad Ramli

Nama Anak : Sabiq, Aulia, Adib

Riwayat Pendidikan : 1. SDN 010 Kualalahang

2. SMPN 13 Padang

3. SMA Adabiah Padang

4. Sarjana Sastra Universitas Andalas

5. Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Ekonomi

Pembangunan Universitas Sumatera Utara

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 10: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ......................................................................................................... i

ABSTRACT ......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

I.1. Latar Belakang ............................................................................... 1

I.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 8

I.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8

I.4. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 10

2.1. Tinjauan Teoritis Kepemilikan pada BUMN ................................. 10

2.2. Privatisasi di Indonesia ................................................................... 11

2.3. Tinjauan Ekonomi Privatisasi ........................................................ 14

2.4. Fungsi Produksi .............................................................................. 16

2.4.1. Fungsi produksi Cobb-Douglas ........................................... 20

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 11: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

2.5. Efisiensi .......................................................................................... 26

2.6. Penelitian Sebelumnya .................................................................... 29

2.7. Kerangka Penelitian ....................................................................... 34

2.8. Hipotesis Penelitian......................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 36

3.1. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 36

3.2. Jenis dan Sumber Data Penelitian .................................................. 36

3.3. Model Analisis ............................................................................... 36

3.4. Definisi Operasional ...................................................................... 37

3.5. Metode Analisa Data ...................................................................... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 41

4.1. Perkembangan BUMN...................................................................... 41

4.2. Hasil Estimasi Output ....................................................................... 62

4.3. Uji Signifikansi................................................................................. 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 97

5.1. Kesimpulan . ..................................................................................... 97

5.2. Saran ................................................................................................. 97

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 99

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 12: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

4.1 Perkembangan Kinerja PT. Semen Gresik Tbk ..................................... 43

4.2 Perkembangan Kinerja PT. Timah Tbk ................................................. 45

4.3 Perkembangan Kinerja PT. Telkom Tbk ............................................... 48

4.4 Perkembangan Kinerja PT. BNI Tbk .................................................... 50

4.5 Perkembangan Kinerja PT. Aneka Tambang Tbk ................................ 52

4.6 Perkembangan Kinerja PT. Pelindo 2 ................................................... 53

4.7 Perkembangan Kinerja PT. Pelindo 3 ................................................... 54

4.8 Perkembangan Kinerja PT. Kimia Farma Tbk ...................................... 57

4.9 Perkembangan Kinerja PT. Indo Farma Tbk ........................................ 60

4.10 Perkembangan Kinerja PT. Sucofindo. ................................................. 62

4.11 Hasil Model Estimasi Output Pada BUMN Privatisasi di Indonesia .... 63

4.12 Uji Koefisein Wald ................................................................................ 65

4.22 Hasil Estimasi Uji Multikolinieritas ...................................................... 95

4.23 Metode Fixed Effect Dengan White Heteroskedastisitas ...................... 96

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 13: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1.1 BUMN Laba Tahun 2000 s.d. 2006 ...................................................... 2

1.2 BUMN Rugi Tahun 2000 s.d. 2006 ...................................................... 3

2.1 Virtuous Funding Cycle ........................................................................ 14

2.2 Kurva TP, MP, dan AP .......................................................................... 19

2.3 Constant Return to Scale ....................................................................... 23

2.4 Increasing Return to Scale ..................................................................... 23

2.5 Decreasing Return to Scale ................................................................... 24

2.6 Teorema Amplop (Envelope Theorem) ................................................ 27

2.7 Kurva LAC, Kasus Decreasing Return to Scale ................................... 27

2.8 Kurva LAC, Kasus Increasing Return to Scale ..................................... 28

2.9 Kurva LAC, Kasus Constant Return to Scale ....................................... 28

2.10 Kerangka Pikir Analisis Efisiensi pada BUMN di Indonesia dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas ............................ 35

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 14: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Data Penelitian ...................................................................................... 102

2 Hasil Pengolahan Data dengan Metode Efek Tetap .............................. 103

3 Statistik Deskriptif ................................................................................. 106

4 Matriks Marginal Productivity, Average Productivity dan Elastisitas Aset dan Labour BUMN....................................................... 109

5 Uji Multikolinieritas .............................................................................. 110

6 Uji Heteroskedastisitas .......................................................................... 112

7 Hasil Pengolahan Data dengan Metode OLS ........................................ 113

8 Hasil Pengolahan Data dengan Metode Efek Random ......................... 115

9 Hasil Pengolahan Data Dengan Pertumbuhan (%) ............................... 116

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 15: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara umum, maksud dan tujuan pendirian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

terbagi atas dua, yaitu yang bersifat ekonomi dan yang bersifat sosial. Di bidang

ekonomi, BUMN dimaksudkan untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian

nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya, mengejar

keuntungan, serta menjadi perintis kegiatan-kegitan ekonomi yang belum dapat

dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi. Sedangkan di bidang sosial, BUMN

dimaksudkan untuk menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan

barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup

orang banyak serta turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha

golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat. Keberadaan BUMN diharapkan

dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat seperti yang diamanatkan dalam pasal 33

UUD 1945.

BUMN merupakan salah satu wujud tanggung jawab pemerintah untuk

memanfaatkan sumber-sumber perekonomian negara yang digunakan untuk sebesar-

besar kesejahteraan rakyat. BUMN juga dituntut untuk dapat menciptakan lapangan

kerja bagi masyarakat, terutama masyarakat yang berada di sekitar lokasi BUMN. Di

samping itu, BUMN dapat dimanfaatkan untuk mengikutsertakan masyarakat sebagai

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 16: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

mitra kerja dalam mendukung kelancaran proses kegiatan usaha, yakni dengan

memberdayakan usaha kecil, menengah dan koperasi yang berada di sekitar lokasi

BUMN.

Namun pada kenyataannya, perjalanan BUMN tidaklah semulus yang diharapkan.

Jika dilihat dari kinerja keuangan, banyak BUMN yang menghasilkan laba rendah,

bahkan merugi. Di bawah ini grafik perolehan laba/rugi BUMN dari tahun 2000

hingga 2006.

13.6218.65

25.4821.37

44.17 42.35

54

0

10

20

30

40

50

60

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Tahun

Laba

Ber

sih

(Rp

Trili

un)

(Sumber : Kementerian Negara BUMN, diolah)

Gambar 1.1. BUMN Laba Tahun 2000 s.d. 2006

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 17: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

-27.02

-1.66

-8.67 -8.79-5.57 -6.48

-3.45

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

Tahun

Laba

Ber

sih

(Rp

Trili

un)

2004 2005 200620032002 2000 2001

(Sumber : Kementerian Negara BUMN, diolah)

Gambar 1.2. BUMN Rugi Tahun 2000 s.d. 2006

Dari gambar 1.1 dan 1.2 yang berisi grafik BUMN laba/rugi tahun 2000 sampai

dengan 2006, terlihat perolehan laba meningkat secara tidak signifikan terjadi dari

tahun 2000 hingga 2002. Perolehan laba kemudian turun pada tahun 20003 dan

meningkat drastis hingga lebih dari 100% pada tahun 2004. Perolehan laba kembali

menurun pada tahun 2005, dan meningkat kembali pada tahun 2006. Sementara itu,

tahun 2000 merupakan masa dimana BUMN mengalami kerugian paling parah,

sedangkan tahun 2001 adalah tahun dimana BUMN mengalami keberhasilan terbaik

dalam meminimkan kerugiannya. Selanjutnya, data kerugian BUMN dari tahun 2002

hingga 2006 memperlihatkan pencapaian yang fluktuatif.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 18: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Di samping kinerja keuangan, BUMN juga sering mendapat kritikan dalam hal

pelayanan terhadap konsumen yang dianggap masih jauh jika dibandingkan dengan

perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh swasta. Demikian pula tudingan bahwa

BUMN tidak efisien, akrab dengan korupsi, dan menjadi objek bisnis atau lebih

dikenal dengan istilah “sapi perah” para politisi.

Selanjutnya, pemerintah menerapkan berbagai kebijakan yang ditujukan untuk

memperbaiki kinerja BUMN. Muncul konsepsi pemanfaatan aset pemerintah melalui

korporatisasi atau kerjasama pemerintah-swasta dan restrukturisasi BUMN yang

menuju privatisasi BUMN untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas

perusahaan. Dengan menerapkan kebijakan restrukturisasi dan privatisasi, diharapkan

BUMN dapat meningkatkan kinerjanya sehingga menghasilkan lebih banyak

keuntungan untuk pembangunan negara dan rakyat Indonesia.

Di sisi lain, sejak tahun 2000, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan APBN

dengan sistem defisit (deficit budget). Kebijakan ini merupakan hasil dari

kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan lembaga keuangan internasional

seperti Dana Moneter Internasional (IMF), World Bank dan Asia Development Bank

(ADB). Dalam jangka pendek, dengan menerapkan sistem anggaran defisit ini

pemerintah akan memperoleh imbalan berupa pinjaman dari IMF, World Bank dan

ADB. Sedangkan tujuan jangka panjang dari penerapan sistem defisit pada APBN

adalah untuk memulihkan ekonomi Indonesia yang terpuruk akibat krisis ekonomi

sejak tahun 1997.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 19: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Untuk menutup defisit anggaran, pemerintah melakukan berbagai program

financing melalui pembiayaan dalam negeri dan luar negeri. Pembiayaan dari dalam

negeri dilakukan di antaranya melalui program privatisasi BUMN. Dalam hal ini,

privatisasi BUMN lebih ditujukan untuk membiayai APBN yang defisit daripada

melakukan reformasi di tubuh BUMN. Selama tahun 2001 hingga 2006, BUMN yang

diprivatisasi adalah PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Socfindo, PT

Telkom Tbk, PT Indosat Tbk, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, PT WNI, PT

Bank Mandiri Tbk, PT Indocement TP Tbk, PT BRI Tbk, PT PGN Tbk, PT

Pembangunan Perumahan dan PT Adhi Karya.

Hasil penjualan saham yang masuk ke dalam APBN tersebut kemudian habis

dipakai untuk pembiayaan pada tahun anggaran yang dimaksud. Dalam jangka

pendek, privatisasi BUMN dengan tujuan ini dapat mendatangkan cash. Akan tetapi

dalam jangka panjang dapat merugikan APBN karena berakibat pada pengurangan

penerimaan dividen pada tahun-tahun berikutnya karena saham pemerintah semakin

berkurang dan digantikan oleh swasta.

Berkurangnya saham pemerintah juga berakibat pada berkurangnya peran

pemerintah dalam mengambil keputusan di dalam tubuh BUMN, dimana pemerintah

akan mengurangi campur tangannya dalam kebijakan yang diambil BUMN. Situasi

ini dikhawatirkan akan membawa dampak negatif bagi rakyat dan negara Indonesia.

Kebijakan BUMN yang didominasi swasta akan lebih memihak pada golongan kuat

daripada golongan lemah dan miskin. Tujuan perusahaan yang lebih bersifat

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 20: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

mengejar profit daripada misi sosial akan berakibat pada kenaikan harga-harga (dapat

dilihat dari hasil penelitian La Porta (1997) dan Saal & Parker (2001)). Efisiensi

perusahaan juga dikhawatirkan akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja bagi

karyawan-karyawan yang dianggap tidak efisien (dapat dilihat dari hasil penelitian

Baskar & Khan (1995), La Porta & Sinales (1999) dan Megginson & Netter (2001)).

Di samping itu, penjualan saham BUMN kepada investor asing dianggap sebagai

perbuatan yang tidak nasionalis. Akibatnya, muncul resistensi dari berbagai kalangan

terhadap privatisasi, baik dari lembaga legislatif, karyawan BUMN, maupun

masyarakat luas.

Sementara itu, dari sudut pandang perusahaan, privatisasi BUMN akan

menghasilkan tambahan modal yang berarti penambahan total aset perusahaan.

Bertambahnya modal memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan usahanya

sehingga menghasilkan peningkatan volume, penciptaan produk dan atau jenis usaha

yang pada akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan. Privatisasi juga diharapkan

dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan melalui konsep

efisiensinya (dapat dilihat dari hasil penelitian Ehrlich et al. (1994) Namun, hasil

penelitian Frydman et al. (1999) menunjukkan hal yang berbeda, dimana privatisasi

yang dilaksanakan di Republik Chech, Hungaria dan Polandia tidak berakibat pada

berkurangnya biaya perusahaan.) Dengan kata lain, privatisasi berakibat pada

meningkatnya kinerja finansial dan operasional perusahaan (dapat dilihat dari hasil

penelitian Megginson et al. (1994), La Porta (1997), Frydman et al. (1999)).

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 21: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Meskipun privatisasi BUMN selalu mengundang pro dan kontra. Sampai saat ini,

Komite Privatisasi BUMN telah menyetujui sejumlah BUMN untuk diprivatisasikan

pada tahun 2008, yaitu PTPN III, PTPN IV, PTPN VII, PT. Pembangunan

Perumahan, PT. Waskita Karya, PT. Krakatau Steel, PT. Sucofindo, PT. Kawasan

Industri Jakarta, PT. Jakarta Industry Real Estate, PT. Kawasan Industri Medan, PT.

Kawasan Industri Semarang, PT. Kawasan Industri Makassar, dan PT. Kawasan

Industri Surabaya. Dalam siaran pers RAPBN 2008, disebutkan bahwa privatisasi

dilakukan sebagai sumber pembiayaan anggaran. Namun, sumber pembiayaan dari

privatisasi dirancang pada tingkat yang cukup rendah karena pemerintah menyadari

bahwa privatisasi BUMN lebih penting ditujukan untuk penyehatan dan peningkatan

kinerja BUMN, bukan semata-mata untuk memenuhi pembiayaan defisit APBN.

Penelitian ini menitikberatkan pembahasan pada tujuan privatisasi sebagaimana

tercantum dalam siaran pers RAPBN 2008 di atas. Penyehatan dan peningkatan

kinerja BUMN menjadi tujuan utama dilaksanakannya privatisasi. Karena itu,

penelitian ini akan menganalisis efisiensi pada BUMN privatisasi di Indonesia. Untuk

mengetahui hal tersebut, penulis menerapkan teori produksi Cobb-Douglas dengan 1

variabel dependen dan 2 variabel independen. Variabel dependen

pendapatan/penjualan yang merupakan proxy dari output diukur dari pengaruh

variabel independen faktor-faktor produksi modal yang diproxy dari total aset dan

tenaga kerja pada BUMN privatisasi.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 22: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang dikemukakan

dalam proposal penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh total aset terhadap output BUMN privatisasi di

Indonesia

2. Bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap output BUMN privatisasi

di Indonesia

3. Apakah terjadi efisiensi pada BUMN privatisasi di Indonesia

1.3. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Bagaimana pengaruh total aset terhadap output BUMN privatisasi di

Indonesia

2. Bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap output BUMN privatisasi

di Indonesia

3. Apakah terjadi efisiensi pada BUMN privatisasi di Indonesia

1.4. Manfaat Penelitian

1. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi

pemerintah sebagai lembaga eksekutif maupun DPR sebagai lembaga

legislatif yang merupakan lembaga pengambil kebijakan. Hasil penelitian ini

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 23: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas

kebijakan program privatisasi BUMN di Indonesia sehingga tujuan privatisasi

BUMN dapat tercapai sesuai dengan yang seharusnya.

2. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi

bagi kalangan akademisi yang mencermati kebijakan privatisasi BUMN.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 24: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis Kepemilikan pada BUMN

Okten dan Arin (2003) mengemukakan dua pandangan tentang ekonomi

kepemilikan dan peran kepemilikan pemerintah terhadap sumber-sumber produktif,

yaitu :

1. Pandangan Sosial (The Social View)

Menurut pandangan sosial, Badan-Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

mampu mengatasi masalah kegagalan pasar dengan melaksanakan kebijakan

harga yang memperhitungkan biaya marjinal sosial dan keuntungan produksi.

Dalam pandangan ini, perusahaan swasta akan memaksimumkan keuntungan,

sedangkan BUMN akan memaksimumkan kesejahteraan sosial. Pada pasar

monopoli, maksimalisasi keuntungan akan mengakibatkan harga yang sangat

tinggi dan kuantitas yang rendah. Ketidakefisienan ini dapat diatasi dengan

kepemilikan pemerintah pada perusahaan. Selain itu, pandangan sosial juga

memperkirakan bahwa BUMN akan memilih penggunaan teknologi secara

efisien.

2. Pandangan Agensi (The Agency View)

Pandangan agensi menyatakan bahwa para manajer BUMN mungkin

kekurangan insentif dan pengawasan. Di samping itu, interfensi politik didalam

perusahaan menyebabkan terjadinya penyerapan tenaga kerja yang berlebihan,

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 25: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

buruknya pilihan produk dan lokasi, kurangnya investasi dan buruknya

penentuan insentif bagi para manajer. BUMN juga akan menggunakan teknologi

yang tidak efisien dan menggunakan modal secara berlebihan. Dari segi efisiensi

alokasi, pandangan agensi memperkirakan bahwa jika terjadi tingkat persaingan

yang wajar, maka privatisasi akan mengakibatkan peningkatan efisiensi alokasi

karena perusahaan meningkatkan produktifitasnya setelah privatisasi. Dalam hal

ini, perusahaan akan memberikan harga yang kompetitif.

2.2. Privatisasi di Indonesia

Berdasarkan pengalaman internasional, privatisasi BUMN dilakukan atas dua

alasan. Pertama, untuk mengurangi defisit fiskal dan atau menutupi kewajiban-

kewajiban (hutang-hutang) pemerintah yang jatuh tempo, dan kedua, untuk

mendorong kinerja ekonomi makro atau efisiensi makro (Ika, 2002).

Demikian pula yang terjadi di Indonesia. Pembiayaan defisit anggaran yang

bersumber dari privatisasi BUMN telah dilaksanakan pemerintah Indonesia sejak

tahun 2000. Ini merupakan tujuan jangka pendek, dimana dana hasil privatisasi akan

habis digunakan untuk pembiayaan pada tahun yang bersangkutan. Meskipun

demikian dalam perspektif jangka panjang, Indonesia menetapkan tujuan privatisasi

dalam rangka efisiensi makro ekonomi. Ini dapat dilihat dari pengertian privatisasi

yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 33

Tahun 2005 tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Persero (Persero). PP Nomor

33 Tahun 2005 ini mendefinisikan privatisasi sebagai “penjualan saham Persero, baik

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 26: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain dalam rangka peningkatan kinerja dan

nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta

memperluas kepemilikan saham oleh masyarakat”.

Menurut Mahmudin Yasin (2002), ada tiga alasan utama mengapa restrukturisasi

dan privatisasi BUMN di Indonesia perlu dilaksanakan dengan segera, yaitu :

1. Perbaikan kinerja BUMN dan peningkatan value

Pengalaman privatisasi di berbagai negara menunjukkan bahwa pemilik baru

dari sebuah BUMN lazimnya melakukan perbaikan secara lebih efektif

mengingat adanya modal, teknologi, keahlian dan/atau jaringan pemasaran yang

baru. Hal ini akan meningkatkan daya saing BUMN terhadap perusahaan swasta

dan meningkatkan laba. Selanjutnya, BUMN akan mampu melakukan ekspansi

usaha baik menggunakan sumber dana internal (laba ditahan) maupun melalui

hutang-hutang komersial tanpa mengharapkan bantuan pendanaan pemerintah.

2. Mendorong terbentuknya good governance (perusahaan yang sehat,

transparan dan akuntabel serta pemerintahan yang efektif)

Privatisasi menjadi salah satu mesin pendorong bagi pembentukan

pemerintahan yang efektif sehingga tugas-tugas pemerintahan yang berkaitan

dengan dunia usaha akan lebih terfokus, efisien dan ditekankan pada perancangan

dan penyempurnaan regulasi tingkat sektoral serta penetapan kebijakan sektor

yang jelas dan kondusif bagi investasi.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 27: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

3. Mengurangi beban negara

Negara tidak sanggup untuk memiliki persero dengan biaya tinggi atau tidak

efisien, terutama persero yang bidang usahanya adalah kompetitif dan dapat

dikelola lebih baik oleh swasta. Privatisasi adalah bagian dari reformasi struktural

yang akan mendorong bangsa Indonesia keluar dari resesi saat ini, terutama

dengan penyerahan pengelolaan sektor-sektor yang tidak menyangkut hajat hidup

orang banyak.

Dengan demikian, beralihnya fokus peranan pengelolaan pelayanan dari pihak

pemerintah kepada pihak swasta diasumsikan akan meningkatkan efisiensi

penggunaan sumber daya. Pada saat itu, akan berlangsung mekanisme pasar.

Meningkatnya akses pasar akan mampu meningkatkan arus kas perusahaan, sehingga

perusahaan mampu memenuhi permintaan pasar serta mampu memproduksi barang

dan jasa yang berkualitas, sebagaimana diperlihatkan gambar 2.1.

Pada Gambar 2.1 dapat dilihat lingkaran pengaruh positif privatisasi melalui

metode Private Placement dengan perusahaan yang berpengalaman. Dengan

privatisasi, BUMN akan memiliki modal kuat yang memadai untuk memenuhi target

dan insentif. Adanya investasi dan penggunaan teknologi baru akan membuat BUMN

lebih kompetitif dengan meningkatkan kualitas produk serta memperluas jaringan

pasar. Melalui privatisasi akan terjadi transfer teknologi dari investor baru yang dapat

dimanfaatkan dalam proses produksi sehingga perusahaan dapat menghasilkan

produk dalam waktu yang lebih cepat, kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 28: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

kompetitif. Perusahaan akan mampu memenuhi permintaan pasar sehingga

memperoleh keuntungan yang besar, dan kembali memiliki modal yang kuat.

Sound Regulatory Framework +. Incentives for Investment +. Transparency Policy Align +. Copany Incentives to

National Goals

Domestic and Internasional IPO with Private Placement with Experienced Company

Meet Market Demands

Strong Cash Flow

Increased Demands

Lower Prices

Covenant for meeting targets and incentives linked to

investments, lower prices and new technology services

Expand Network/ Busnies with New

Technology

Improved Services/Products and Development Need

Economic of Scale: Technology and management

Driven Productivity Improvemnet

(Sumber : Setyanto P. Santosa)

Gambar 2.1. Virtuous Funding Cyrcle

2.3. Tinjauan Ekonomi Privatisasi

Kajian tentang privatisasi sering dihubungkan dengan 2 aspek, yaitu aspek

efisiensi dan aspek distribusi pendapatan. Ika (2002) mengemukakan bahwa isu

efisiensi kepemilikan antara pemerintah di satu sisi dengan swasta di sisi lain berakar

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 29: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

dari teori sistem harga pada pasar persaingan sempurna. Dalam pasar persaingan

sempurna, keseimbangan pasar dapat dilihat dari sisi konsumen (maksimalisasi

kegunaan) dan sisi produsen (maksimalisasi laba).

Dalam memaksimalkan laba, perusahaan harus memilih kombinasi input yang

paling menguntungkan untuk memproduksi output. Dalam hal ini, menurut Pindick

dan Rubinfeld, perusahaan dapat menggunakan salah satu dari dua metode optimasi

dengan kendala, yaitu :

1. Maksimalisasi output dengan kendala biaya; artinya, dengan jumlah input

tertentu diperoleh output sebanyak mungkin.

Max f (x) subject to Σi Wi Xi = C

Y = f (x)

dimana

Y = Output

Xi = Input i

Wi = Harga input i

Σi Wi Xi = C = Persamaan biaya

2. Minimalisasi biaya dengan kendala output; artinya, dengan menggunakan

input sesedikit mungkin untuk menghasilkan sejumlah output tertentu.

Min Σi Wi Xi subject to f (x) = Y

Kombinasi input yang optimal untuk menghasilkan output Y dengan harga

input W dapat diperoleh dengan menyelesaikan minimalisasi biaya dengan

kendala output, sehingga diperoleh :

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 30: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Xi* = gi (Y,W)

C (Y,W) = Σi Wi gi = (Y,W)

dimana Xi* adalah input optimal yang merupakan fungsi dari Y dan W.

Ketika hal ini berlangsung tanpa ada unsur eksternalitas, efisiensi akan tercapai

jika sumber-sumber diserahkan kepada pasar. Sebaliknya, unsur eksternalitas di sisi

konsumen dan atau produsen akan mengakibatkan terjadinya kegagalan pasar. Ketika

hal ini terjadi, peran pemerintah diperlukan untuk menyediakan barang dan jasa yang

diperlukan. Sementara itu, privatisasi merupakan jawaban dari kegagalan pemerintah

dalam menyediakan barang dan jasa.

2.4. Fungsi Produksi

Fungsi produksi pada suatu perusahaan menggambarkan hubungan antara jumlah

keluaran (output) dengan variabel masukan (input) pada suatu waktu tertentu di

perusahaan tersebut. Fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut :

Y = f (X1, X2, X3, ... , Xn)

dimana

Y = Output

X1 = Input ke–1

X2 = Input ke-2

X3 = Input ke-3

Xn = Input ke-n

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 31: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Menurut Nicholson (2005), fungsi produksi tersebut memiliki asumsi-asumsi

yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Nilai input (X1, X2, X3, ... , Xn) dan output (Q) adalah positif (non negative

values).

2. Kuantitas dari input tetap (fixed input) sudah tertentu jumlahnya dan tidak

dapat diubah oleh industri selama periode tertentu.

3. Industri dapat memilih dan menggunakan berbagai kombinasi dari input X1,

X2 dan X3 untuk dapat memproduksi tingkat output tertentu, dan jumlah dari

kombinasi ini adalah tidak terbatas.

4. Teknologi dalam industri adalah semua informasi teknik tentang semua

kombinasi input untuk memproduksi output. Teknologi menyatakan bahwa

semua kombinasi input X1, X2 dan X3 dapat dilaksanakan dengan berbagai

cara dan karenanya dapat menghasilkan tingkat output yang berbeda-beda.

Fungsi produksi di atas dapat dispesifikasi lebih lanjut dalam bentuk fungsi

produksi

Q = f (K,L)

dimana

Q = output

K = input modal

L = input tenaga kerja

Dari fungsi produksi di atas, dapat dihitung total produksi yang dihasilkan (TP =

Q), tambahan produksi karena penambahan penggunaan satu unit faktor produksi

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 32: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

(Marginal Physical Product /MP) dan rata-rata output yang dihasilkan per unit faktor

produksi (Average Physical Product /AP).

Jika diasumsikan bahwa salah satu input adalah konstan dalam jangka pendek,

fungsi produksi dapat disederhanakan. Diumpamakan input modal dianggap konstan,

maka fungsi produksinya menjadi

Q = TP = f (L)

Secara matematis TP akan maksimum jika turunan pertama dari fungsi nilainya

sama dengan nol. Turunan TP adalah MP, maka TP maksimum pada saat MP sama

dengan nol.

MPL = TP’= dL

dTP

Perusahaan dapat menambah jumlah tenaga kerja selama MP > 0. Jika MP < 0,

penambahan tenaga kerja justru mengurangi produksi total. Penurunan nilai MP

merupakan indikasi terjadinya the Law of Diminishing Return (LDR).

Sementara itu, AP akan maksimum pada saat AP’ = 0. Ini terjadi pada saat AP =

MP, dan MP akan memotong AP pada saat nilai AP maksimum.

APL = TP/L

Ini merupakan prinsip umum dalam menganalisis proses alokasi faktor produksi

yang efisien.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 33: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

19

19

Tenaga Kerja

Tenaga Kerja 8 3 4 0

Tahap I Tahap II Tahap III

AP

MP

3 9 4

Output

1 2 10 5 6 7 8

MP maks

MP = 0 TP

0

Output

(Sumber : Rahardja dan Manurung)

Gambar 2.2 : Kurva TP, MP, dan AP

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 34: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Gambar 2.2 menunjukkan 3 tahapan dalam proses produksi suatu perusahaan.

Tahap I terjadi sampai pada saat kondisi AP maksimum. Pada tahap ini, penambahan

tenaga kerja akan meningkatkan produksi total maupun produksi rata-rata. Karena itu,

hasil yang diperoleh dari tenaga kerja masih jauh lebih besar dari pada tambahan

upah yang harus dibayarkan. Perusahaan rugi jika berhenti berproduksi pada tahap

ini.

Pada tahap II, karena berlakunya LDR, baik produksi marginal maupun produksi

rata-rata mengalami penurunan. Namun nilai keduanya masih positif. Penambahan

tenaga kerja akan menambah produksi total sampai mencapai nilai maksimum.

Sedangkan pada tahap III, perusahaan tidak mungkin melanjutkan produksi lagi

karena penambahan tenaga kerja justru menurunkan produksi total. Perusahaan akan

mengalami kerugian. Oleh karena itu, perusahaan akan berproduksi pada tahap II.

2.4.1. Fungsi produksi Cobb-Douglas

Fungsi produksi dapat dispesifikasi dalam bentuk fungsi produksi Cobb-

Douglas. Fungsi ini dapat ditunjukkan dalam persamaan berikut :

Y = A Kα Lβ ............................................................................................... (1)

dimana

Y = output

A = koefisien teknologi

K = input modal

L = input tenaga kerja

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 35: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

α = elastisitas input modal

β = elastisitas input tenaga kerja

Menurut Joesron dan Fathorrozi (2003), dengan menggunakan fungsi

produksi Cobb-Douglas dapat diketahui beberapa hal yang sangat penting, antara

lain :

1. Marginal Physical Product dari masing-masing input, yaitu perubahan

pada output sebagai akibat perubahan-perubahan pada input. Pemahaman

tentang Marginal Physical Product penting untuk mengetahui

produktifitas masing-masing input.

Marginal Physical Product (MP) dapat diketahui melalui turunan fungsi

produksi. Jika fungsi produksi Cobb-Douglas yang digunakan adalah

Y = A Kα Lβ

MP dari kapital (Marginal Physical Product of Capital/MPK) diperoleh

dengan menghitung turunan fungsi tersebut, yaitu :

dKdQ = MPK =

KQ

KLKALKA ααα

βαβα ==−1. ................................. (2)

dan MP dari tenaga kerja (Marginal Physical Product of Labor/MPL)

adalah :

dKdQ = MPL =

KQ

KLKALKA βαβ

βαβα ==−1. ................................ (3)

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 36: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

2. Elastisitas output dari masing-masing faktor input, yaitu perubahan

persentase dari output sebagai akibat perubahan persentase dari faktor

input. Parameter ini sangat penting, terutama dalam usaha mengadakan

perbaikan dari proses produksi atau efisiensi dan juga untuk meramalkan,

misalnya dampak-dampak perubahan-perubahan dari faktor-faktor input.

Dengan kata lain, fungsi produksi Cobb-Douglas dapat menjelaskan

kondisi return to scale. Return to scale dapat diperoleh melalui

penjumlahan elastisitas substitusi. Jika α + β = 1 berarti constant return to

scale, jika α + β < 1, berarti decreasing return to scale, jika α + β > 1,

berarti increasing return to scale.

Dalam persamaan, jika input dinaikkan dua kali lipat, maka :

βα )2.()2( 112 LKAQ =

ββα1

'

2.2 1 LKA a=

βαβα1

.2 1 LAK+=

12 Qβα +=

Artinya,

jika α + β = 1, maka Q2 = 2Q1 terjadi constant return to scale;

jika α + β < 1, maka Q2 < 2Q1 terjadi decreasing return to scale;

jika α + β > 1, maka Q2 < 2Q1 terjadi increasing return to scale.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 37: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Dalam grafik dapat dilihat kondisi return to scale sebagai berikut :

(Sumber : Joesron dan Fathorrozi)

Gambar 2.3 : Constant Return to Scale

Constant return to scale terjadi jika persentase pertambahan kuantitas

produksi sama besarnya dengan persentase pertambahan kuantitas faktor-

faktor produksi (oa = ab)

(Sumber : Joesron dan Fathorrozi)

Gambar 2.4 : Increasing Return to Scale

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 38: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Increasing return to scale terjadi jika persentase pertambahan kuantitas

produksi lebih besar dari persentase pertambahan kuantitas faktor-faktor

produksi.

(Sumber : Joesron dan Fathorrozi)

Gambar 2.5 : Decreasing Return to Scale

Decreasing return to scale terjadi jika persentase pertambahan kuantitas

produksi lebih kecil dari persentase pertambahan kuantitas faktor-faktor

produksi.

3. Bagian dari faktor input, yaitu tenaga kerja dan modal diketahui. Hal ini

sangat penting karena setiap proses produksi mempunyai dampak yang

berbeda-beda terhadap bagian-bagian tersebut. Dengan pengetahuan

mengenai bagian-bagian dari input juga kita dapat mengetahui sejauh

mana suatu proses perubahan bersifat padat kerja atau padat modal.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 39: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Dengan kata lain, fungsi produksi Cobb-Douglas dapat menjelaskan

elastisitas input. Elastisitas input modal diperoleh melalui persamaan :

Elastisitas QK

dKdQ

KdK

QdQ

K .== ............................................................. (4)

Dengan mensubstitusikan nilai dQ/dK pada persamaan (2) ke persamaan

(4), diperoleh persamaan :

Elastisitas K = αα =QK

KQ . ................................................................... (5)

Dengan cara yang sama, diperoleh persamaan untuk elastisitas tenaga

kerja, yaitu :

Elastisitas L = ββ =QK

KQ . ................................................................... (6)

Dari persamaan di atas, diketahui bahwa koefisien regresi dari fungsi

produksi Cobb-Douglas adalah sama dengan elastisitas inputnya.

Elastisitas input berfungsi untuk menjelaskan input mana yang lebih

elastis di antara input-input yang digunakan. Di samping itu, nilai

elastisitas juga menjelaskan intensitas faktor produksi. Jika α > β, berarti

proses produksi lebih bersifat padat modal. Sebaliknya, jika β > α, berarti

proses produksi lebih bersifat padat karya.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 40: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

2.5. Efisiensi

Dalam mencapai keseimbangannya, produsen selalu berdasarkan prinsip efisiensi,

yaitu maksimalisasi output (output maximization) atau minimalisasi biaya (cost

minimization). Prinsip maksimalisasi output menyatakan bahwa dengan anggaran

yang sudah ditentukan, dicapai output maksimum. Sedangkan prinsip minimalisasi

biaya menyatakan target output yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan biaya

minimum.

Keputusan tingkat produksi senantiasa berkaitan dengan tingkat produktifitas

faktor-faktor produksi yang digunakan. Produktifitas yang tinggi menyebabkan

tingkat produksi yang sama dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Dalam

jangka panjang, perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktifitas di banding

jangka pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya produksi

sehingga tiap tahun biaya produksi per unit makin rendah.

Di samping itu, dalam jangka panjang, perusahaan memiliki kemampuan untuk

menambah atau mengurangi jumlah pabrik sesuai dengan tingkat produksi yang

direncanakan. Kemampuan tersebut memungkinkan perusahaan beroperasi dengan

biaya rata-rata yang minimum pada berbagai tingkat produksi. Hal ini dapat

digambarkan dalam kurva pada Gambar 2.6..

Gambar 2.6 menunjukkan titik-titik biaya rata-rata minimum pada berbagai

tingkat produksi. Dalam teori mikroekonomi, ini disebut kurva amplop. Kurva ini

merupakan kurva biaya rata-rata jangka panjang (long run average cost/LAC).

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 41: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Besarnya biaya per unit minimum ditunjukkan oleh garis LAC yang bersinggungan

dengan kurva-kurva biaya rata-rata jangka pendek (short run average cost/SAC).

0 Kuatitas X3 X2

C1

C2

Biaya SAC1

SAC2 SAC3

LAC

X1

(Sumber : Rahardja dan Manurung)

Gambar 2.6 : Teorema Amplop (Envelope Theorem)

Menurut Rahardja dan Manurung (2006), ada tiga kemungkinan sudut

kemiringan kurva LAC seperti yang ditunjukkan gambar 2.7, 2.8 dan 2.9 .

LAC

Kuantitas X1 0

Biaya

(Sumber : Rahardja dan Manurung)

Gambar 2.7 : Kurva LAC, Kasus Decreasing Return to Scale

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 42: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

0

Biaya

X1

LAC

Kuantitas

(Sumber : Rahardja dan Manurung)

Gambar 2.8 : Kurva LAC, Kasus Increasing Return to Scale

LAC = LMC

0

Biaya

Kuantitas

SAC3 SMC3 SMC1 SAC1 SMC2

SAC2

(Sumber : Rahardja dan Manurung)

Gambar 2.9 : Kurva LAC, Kasus Constant Return to Scale

Gambar 2.7 menunjukkan sudut kemiringan LAC mengarah ke kanan atas. Ini

terjadi karena terlalu cepat terjadinya hukum LDR, segingga setelah titik x1

perusahaan mengalami skala produksi tidak ekonomis. Kurva LAC seperti ini bisa

terjadi pada perusahaan yang memiliki fungsi produksi Decreasing Return to Scale.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 43: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Sedangkan gambar 2.8 menunujukkan sudut kemiringan LAC ke kiri bawah.

Perusahaan mengalami inefisiensi, sehingga skala produksi tidak ekonomis lagi pada

saat jumlah produksi sudah sangat besar. Kurva LAC seperti ini terjadi bila fungsi

produksi perusahaan memiliki karakter Increasing Return to Scale.

Selanjutnya, gambar 2.9 menunjukkan kurva LAC yang berbentuk garis lurus

sejajar sumbu horizontal. Ini disebabkan karena kurva-kurva SAC sama dan

sebangun. Kurva LAC sama dengan kurva LMC (long run marginal cost) karena

kurva-kurva SMC (short run marginal cost) sejajar dan sebangun. Kurva LAC seperti

ini terjadi bila fungsi produksi perusahaan memiliki karakter Constant Return to

Scale.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa efisiensi perusahaan terjadi pada

saat fungsi produksi perusahaan tersebut memiliki karakter Constant Return to Scale.

2.6. Penelitian Sebelumnya

2.6.1. Penelitian tentang Efisiensi

2.6.1.1. Penelitian Mushunje, Belete dan Freser

Mushunje, Belete dan Freser (2003) melakukan penelitian tentang

Efisiensi Teknis pada Petani di Zimbabwe. Model stochastic frontier

funtion dari Cobb-Douglas digunakan untuk menentukan efisiensi teknis

dari 44 kelompok petani kapas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah, tenaga kerja dan pestisida

berpengaruh secara signifikan terhadap output kapas. Di samping itu, hasil

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 44: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

penelitian juga menunjukkan bahwa ukuran tanah secara signifikan

mempengaruhi inefisiensi teknis dari produksi. Diasumsikan bahwa para

petani menjalankan pertanian skala kecil dan tidak memiliki sumber daya

yang cukup untuk memproduksi kapas dengan efisiensi teknis. Ada

perbedaan yang besar antara petani yang sangat rendah dalam kinerja

efisiensi teknisnya (22,2%) dan petani yang efisiensi teknisnya tinggi

(99%).

2.6.1.2. Penelitian Sukiyono

Sukiyono (2005) meneliti faktor penentu tingkat efisiensi teknik

usahatani cabai merah di kecamatan Selupu Rejang, kabupaten Rejang

Lebong. Dalam penelitian ini, digunakan fungsi produksi frontier dan

diduga dengan menggunakan metode MLE dengan mengasumsikan Cobb-

Douglas adalah bentik fungsional fungsi produksi frontier. Jumlah

responden 60 orang dipilih secara acak dengan metode acak sederhana.

Hasil dugaan fungsi produksi menunjukkan bahwa sebagian besar

peubah yang diikutsertakan dalam model, yaitu jumlah benih, jumlah

pupuk TSP, KCl, pupuk kandang, tenaga kerja luas area dan pestisida

adalah signifikan dan mempunyai tanda sesuai harapan, kecuali peubah

TSP dan tenaga kerja yang mempunyai tanda negatif. Penelitian juga

menemukan bahwa petani mempunyai efisiensi teknik antara 7% hingga

99% dengan rata-rata 65%. Hasil penelitian juga menemukan bahwa lama

pendidikan mempunyai tanda sesuai harapan dan nyata pada taraf 95%,

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 45: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

sementara ukuran usahatani tidak meskipun mempunyai tanda positif.

Lebih lanjut, faktor umur dan pengalaman petani mempunyai tanda negatif

dan bukan merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat efisiensi

teknik yang diperoleh petani.

2.6.2. Penelitian tentang Privatisasi

2.6.2.1. Penelitian Brown dan Earle

Brown dan Earle (2001) melakukan penelitian mengenai pengaruh

privatisasi terhadap produktifitas di Ukraina dengan menggunakan fungsi

produksi Cobb-Douglas. Data yang digunakan adalah data panel

perusahaan manufaktur dari tahun 1989 sampai dengan 2005. Analisis

data dilakukan dengan 3 model, yaitu Ordinary Least Square (OLS), Firm

Fixed Effects dan Firm-specific Time Trends (FT).

Hasil penelitian memberikan bukti kuatnya kontribusi privatisasi

terhadap pertumbuhan produktifitas perusahaan manufaktur agregat di

Ukraina selama periode transisi. Hasil estimasi mengimplikasikan satu

pengaruh positif substansial dari privatisasi terhadap produktifitas pada

perusahaan yang diprivatisasi kepada pemilik domestik. Meskipun

hasilnya secara rinci berbeda-beda di antara ketiga model, namun

ketiganya mengimplikasikan manfaat yang banyak dari perusahaan

privatisasi dibanding BUMN. 6 hingga 7 tahun setelah privatisasi,

perbedaan produktifitas makin meluas hingga sekitar 25%.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 46: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

2.6.2.2. Penelitian Dougherty dan McGuckin

Dougherty dan McGuckin (2001) melakukan penelitian tentang

pengaruh federalisme dan privatisasi terhadap produktifitas di perusahaan-

perusahaan China. Data yang dipergunakan adalah data dari perusahaan-

perusahaan industri di China selama tahun 1995. Dalam penelitian ini

digunakan fungsi produksi Cobb-Douglas yang dispesifikkan dalam istilah

log-linear produktifitas tenaga kerja.

Hasil estimasi menunjukkan bahwa produktifitas tenaga kerja pada

perusahaan asing lima kali lipat lebih tinggi daripada produktifitas tenaga

kerja pada BUMN. Perusahaan asing memiliki intensitas modal tertinggi,

modal terbaru dan tingkat upah tertinggi. Perusahaan asing juga terbanyak

mengekspor penjualannya dan merupakan perusahaan yang relatif muda.

Perusahaan-perusahaan yang memiliki intensitas modal terendah justru

memiliki tingkat produktifitas tenaga kerja yang lebih tinggi daripada

BUMN. Perbedaan produktifitas tenaga kerja antara perusahaan lokal dan

federal sangat besar, tergantung pada tipe kepemilikan. Produktifitas

tenaga kerja tidak berbeda antara perusahaan BUMN lokal dan federal,

sedangkan intensitas modal pada BUMN lokal lebih tinggi daripada

BUMN federal. Sementara itu, produktifitas tenaga kerja pada perusahaan

bukan BUMN federal lebih tinggi daripada lokal, namun perusahaan lokal

memiliki setengah basis modal. Perusahaan lokal juga mengekspor

sebanyak atau lebih dari perusahaan federal.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 47: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

2.6.2.3. Penelitian Iimi

Iimi (2003) meneliti hubungan antara privatisi dan pembangunan

ekonomi dengan kasus privatisasi telekomunikasi. Dalam penelitian

tersebut, Iimi mengadakan penelitian kasus empiris dengan menggunakan

teori pertumbuhan endogenus, dan menghitung pengaruh privatisasi

terhadap ekspansi jaringan telekomunikasi dengan menggunakan Wilcoxon

mached-pair signed-rank test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

privatisasi menaikkan tingkat pertumbuhan jaringan telepon utama sebesar

4.4 poin persen. Namun, pengaruh privatisasi berbeda-beda antara masing-

masing daerah, tergantung karakteristk latar belakang negara. Dalam

kesimpulannya, Iimi menyatakan bahwa penelitian empiris menunjukkan

gambaran ganda; privatisasi dapat atau tidak dapat meningkatkan kinerja

operasional dan finansial. Teori-teori ekonomi masih jauh dari

menghasilkan kesimpulan tentang pengaruh privatisasi.

Berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi dan big push model, level

awal pendapatan agregat adalah signifikan bagi pembangunan ekonomi

karena infrastruktur publik memiliki pengaruh eksternalitas positif

terhadap produktifitas sektor swasta dan permintaan awal yang banyak

terhadap stok modal pemerintah akan mengakibatkan pertumbuhan

ekonomi dengan cepat. Namun, karena investor-investor swasta yang

membeli saham BUMN cenderung mengabaikan eksternalitas dan

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 48: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

berkonsentrasi untuk memaksimumkan keuntungan, maka perusahaan-

perusahaan yang diswastakan tidak akan berinvestasi pada stok modal

publik, sehingga mengakibatkan under-investment equilibrium.

2.6.2.4. Penelitian Okten dan Arin

Okten dan Arin (2003) meneliti pengaruh privatisasi terhadap

Efisiensi, Produktifitas dan Pilihan Teknologi dengan mengambil sampel

22 perusahaan semen di Turki. Hasil estimasi menunjukkan bahwa

perusahaan-perusahaan yang diprivatisasi berubah menjadi perusahaan

dengan teknologi yang lebih intensif pada modal karena perusahaan

tersebut meningkatkan modal dan investasi serta mengurangi tenga kerja.

Kontribusi modal terhadap nilai output meningkat sedangkan kontribusi

tenaga kerja terhadap output menurun. Pilihan terhadap teknologi baru

lebih produktif karena produktifitas tenaga kerja meningkat sementara

biaya rata-rata turun. Deregulasi harga sebelum dilakukan privatisasi dan

privatisasi, bersama-sama menigkatkan efisiensi alokasi. Output

meningkat dan harga turun setelah perusahaan didorong untuk menentukan

harga sendiri dan berkompetisi satu sama lain pada tahun 1986.

2.7. Kerangka Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan suatu kerangka pemikiran terhadap

permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 49: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Output BUMN

Total asset BUMN

+

+

Jumlah tenaga kerja BUMN

Gambar 2.10 : Kerangka Pikir Analisis Efisiensi pada BUMN di Indonesia dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas

2.8. Hipotesis penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, beberapa landasan teori dan penelitian

terdahulu, disusun hipotesis sebagai berikut :

1. Total aset berpengaruh positif terhadap output BUMN privatisasi di

Indonesia, ceteris paribus

2. Jumlah tenaga kerja berpengaruh positif terhadap output BUMN privatisasi di

Indonesia, ceteris paribus

3. Terjadi efisiensi pada BUMN privatisasi di Indonesia

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 50: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas efisiensi pada BUMN privatisasi di Indonesia dalam

kurun waktu 2001 sampai dengan 2006. Apakah total aset dan jumlah tenaga kerja

dapat benar-benar terimplikasi menjadi stimulus output BUMN privatisasi di

Indonesia selama periode penelitian dan apakah terjadi efisiensi pada BUMN

privatisasi tersebut.

3.2. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

berasal dari Kementerian Negara BUMN. Jenis data adalah data panel yang

merupakan gabungan dari data kurun waktu (time series) tahun 2001 sampai dengan

tahun 2006 dan data cross section.

3.3. Model Analisis

Untuk dapat mengetahui efisiensi pada BUMN privatisasi di Indonesia dalam

kurun waktu 2001 sampai dengan 2006, model analisis yang digunakan adalah :

Q = f (Kα, Lß)

Model diatas kemudian dibentuk ke dalam persamaan ekonometrika dengan

Metode Efek Tetap berdasarkan teori produksi Cobb-Douglas:

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 51: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

log Q it = b0 + b1 log K it, + b2 log L it + µ it

dimana

Q = output BUMN

b0 = konstanta

b1, b2 = koefisien regresi

K = total aset BUMN

L = tenaga kerja pada BUMN

µ = error term

i = untuk BUMN i

t = untuk tahun t

3.4. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pemahaman terhadap penelitian ini, maka disajikan definisi

orperasional sebagai berikut :

1. Output adalah total output BUMN privatisasi dari tahun 2001 s.d. 2006 yang

diproxy dari pendapatan/penjualan BUMN (dalam Rupiah)

2. Modal adalah total aset yang dimiliki oleh BUMN privatisasi dari tahun 2001

s.d. 2006 (dalam Rupiah)

3. Tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja pada BUMN privatisasi dari tahun

2001 s.d. 2006 (dalam Orang)

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 52: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

3.5. Metode Analisa data

Analisis data dilakukan dengan cara analisis kuantitatif berupa pengolahan data

yang diperoleh berdasarkan metoda statistik dengan menggunakan Eviews versi 4.1.

Dalam pengolahan data ini digunakan regresi berganda Metoda Efek Tetap.

Sebelum melakukan estimasi terhadap model persamaan, tahapan dan cakupan

analisis yang dilakukan meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

3.5.1. Uji Kesesuaian (Test of Goodness of Fit)

Uji kesesuaian dilakukan berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2), yang

kemudian dilanjutkan dengan F-test dan T-test. Koefisien determinasi (R2)

bertujuan mengetahui kekuatan variabel bebas (independent variabel)

menjelaskan variabel terikat (dependen variabel). F-tes dimaksudkan untuk

mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara bersama. T-test

dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara

parsial. Untuk memudahkan dalam proses pengolahan data, maka dalam analisis

digunakan EViews versi 4.1.

3.5.2. Pelanggaran Asumsi Klasik

Dalam suatu model regresi ada beberapa permasalahan yang biasa terjadi

yang secara statistik dapat mengganggu model yang telah ditentukan, bahkan

dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang dibentuk.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 53: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Untuk itu, maka perlu dilakukan uji penyimpangan asumsi klasik yang terdiri

dari :

3.5.2.1. Multikolinieritas

Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan

linear diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Interpretasi

dari persamaan regresi linier secara implisit bergantung pada asumsi

bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tidak saling berkorelasi.

Bila variabel-variabel bebas berkorelasi dengan sempurna, maka disebut

multikolinieritas sempurna. Multikolinieritas dapat dideteksi melalui nilai

R2.

Jika nilai R2 dari model yang diestimasi lebih kecil dari pada nilai R2

dalam regresi antar variabel bebas, maka hipotesis yang menyatakan

bahwa tidak ada multikolinieritas dalam model empiris yang digunakan,

tidak dapat diterima.

Jika nilai R2 dari model yang diestimasi lebih besar dari pada nilai R2

dalam regresi antar variabel bebas, maka hipotesis yang menyatakan

bahwa tidak ada multikolinieritas dalam model empiris yang digunakan,

diterima.

3.5.2.2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi bila varian tidak konstan atau berubah-

ubah. Dalam prakteknya, heteroskedastisitas banyak ditemui pada data

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 54: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

cross section. Akibat varian koefisien regresi yang lebih besar, maka

interval kepercayaan semakin lebar. Uji-t atau Uji-F akan terpengaruh

yang berakibat uji hipotesis tidak akurat, dan akhirnya akan berdampak

pula pada keakuratan kesimpulan.

Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas maka dilakukan Uji

formal dengan teknik Uji Breusch-Pagan Godfrey (Uji BPG) dan Uji

White.

Jika var (ui) = σ2 (konstan), maka hipotesis yang menyatakan bahwa

tidak ada heteroskedastisitas dalam model empiris yang digunakan,

diterima.

Jika var (ui) ≠ σ2 (tidak konstan atau berubah-ubah), maka hipotesis

yang menyatakan bahwa tidak ada heteroskedastisitas dalam model

empiris yang digunakan, tidak dapat diterima.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 55: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Perkembangan BUMN

Dalam obyek penelitian ini akan dibahas mengenai perkembangan dari Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) dengan variabel-variabel yang menjadi fokus dari

penelitian yaitu output, aset dan tenaga kerja.

4.1.1 PT. Semen Gresik Tbk

Perseroan didirikan dengan nama NV Pabrik Semen Gresik pada tanggal 25

Maret 1953 dengan Akta Notaris Raden Mr. Soewandi N0. 41. Pada tanggal 17

April 1961, NV Pabrik Semen Gresik dijadikan Perusahaan Negara (Persero)

berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 132 tahun 1961, kemudian berubah

menjadi PT. Semen Gresik (Persero) berdasarkan Akta Notaris J.N. Siregar, S.H.

No. 81 tanggal 24 Oktober 1969. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami

beberapa kali perubahan dan yang terakhir berdasarkan Akta Notaris Ny.

Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No 5 tanggal 5 Juli 2007 mengenai modal dasar

dan modal yang ditempatkan. Perubahan yang dimaksud berdasarkan surat

No.W7-HT.01.04-9972 tanggal 9 Juli 2007 dan diumumkan dalam berita Negara

RI No. 63 tanggal 7 Agustus 2007, tambahan berita Negara RI No. 888/I/2007.

Perseroan mendapat persetujuan melalui Keputusan Menteri Keuangan No.

859/KMK.01/1987 tanggal 23 Desember 1987, juncto Keputusan Menteri

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 56: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Keuangan No. 1548/KMK.013/1990 untuk menawarkan saham kepada

masyarakat. Pada tanggal 4Juli 1991, Badan Pengawas Pasar Modal

(BAPEPAM) menyetujui pencatatan saham sebanyak 70.000.000 saham di Bursa

Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Pada tanggal 30 Mei 1995, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

menyetujui pencatatan tambahan 78.288.000 saham Perseroan. Pada tanggal 20

Juli 1995, BAPEPAM menyetujui Penawaran Umum Terbatas sejumlah

444.864.000 saham biasa dengan dasar tiga saham baru untuk setiap saham yang

beredar.

Sebagai tindak lanjut dari salah satu RUPSLB tanggal 28 Juni 2007, pada

tanggal 7 Agustus 2007, Perseroan telah melakukan pemecahan saham dengan

perbandingan 1:10. Jumlah lembar saham Perseroan yang beredar setelah

pemecahan saham tersebut menjadi sebesar 5.931.520.000 lembar saham dengan

harga pasar saham pasar awal setelah pelaksanaan pemecahan saham tersebut

adalah Rp 5.000,-.

Ruang lingkup kegiatan Perseroan dan anak perusahaan meliputi berbagai

kegiatan industri, namun kegiatan utamanya adalah dalam sektor industri semen.

Lokasi pabrik Perseroan dan anak perusahaan berada di Gresik dan Tuban di

Jawa Timur, Indarung di Sumatera Barat serta Pangkep di Sulawesi Selatan.

Hasil produksi Perseroan dan anak perusahaan dipasarkan di dalam negeri dan di

luar negeri.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 57: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Kepemilikan saham terdiri atas :

1. Pemerintah Republik Indonesia : 51,01%

2. Blue Valley Holding Pte, Ltd : 24,90%

3. Publik : 24,09%

Sementara itu anak perusahaan & perusahaan afiliasi adalah PT. Semen

Padang (SP), PT. Swadaya Graha, PT. Semen Tonasa (ST), PT. Varia Usaha, PT.

Kawasan Industri Gresik (KIG), PT. Eternit Gresik, PT. Industri Kemasan

Semen Gresik (IKSG) dan PT. United Tractors Semen Gresik (UTSG).

Perkembangan kinerja produksi PT. Semen Gresik Tbk dapat dilihat dari

hasil pendapatan/ penjualan dengan memperhatikan faktor aset dan jumlah

tenaga kerja seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.1. Perkembangan Kinerja PT. Semen Gresik Tbk

Tahun

Pendapatan

(Rp. Juta)

Aset

(Rp. Juta)

Tenaga Kerja

(orang)

2001 4.659.203 8.763.074 6.734

2002 5.172.278 6.809.047 7.195

2003 5.449.941 6.559.495 7.195

2004 6.067.558 6.640.561 7.195

2005 7.532.208 7.296.964 6.948

2006 8.727.858 7.496.419 6.863

(Sumber: Laporan Kinerja Perusahaan BUMN, 2001-2007)

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 58: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa output yang dihasilkan PT. Semen Gresik

Tbk mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sementara itu, aset mengalami

penurunan dari tahun 2001 hingga 2003 dan naik pada tahun 2004 hingga 2006.

Sedangkan tenaga kerja meningkat pada tahun 2002, kemudian stabil hingga

tahun 2005 dan turun pada tahun 2006.

4.1.2. PT. Timah Tbk

PT. Timah Tbk. didirikan berdasarkan akta notaris Imas Fatimah, SH, No. 1

tanggal 2 Agustus 1976. Akta Notaris tersebut telah beberapa kali mengalami

perubahan. Menteri Kehakiman Republik Indonesia telah memberikan

persetujuan atas perubahan akta-akta notaris Imas Fatimah, SH, No.85 tanggal 28

Juli 1995 dan No. 11 tanggal 4 Agustus 1995 melalui surat keputusan No.C2-

9985.HT.01.04.TH.95 tanggal 14 Agustus 1995 sehubungan dengan penawaran

saham Seri B dan Global Depository Receipts (GDR) secara bersamaan melalui

pasar modal domestik dan internasional.

Pada tanggal 27 September 1995, Perusahaan memperoleh persetujuan dari

Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melalui suratnya No.S-

1246?PM/1995 untuk melakukan penawaran umum atas 176.155.000 saham Seri

B dan GDR milik perusahaan.

Ruang lingkup perusahaan dan anak perusahaannya (bersama-sama “Grup”)

berusaha dalam bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan,

pengangkutan, dan jasa. Kegiatan utama Perusahaan adalah berfungsi sebagai

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 59: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

perusahaan induk yang melakukan kegiatan investasi dan melakukan jasa

pemasaran kepada Grup.

Kepemilikan saham terdiri atas Pemerintah Republik Indonesia sebesar 65%

dan masyarakat sebesar 35%. Sedangkan anak perusahaan & perusahaan afiliasi

adalah Indometal London Limited, Indometal Corporation, PT. Tambang Timah,

PT. Timah Induatri, PT. Timah Eksplomin, PT. Timah Tanjung Alam Jaya, PT.

Timah Investasi Mineral, PT. Timah Batubara Utama, PT. Dok dan Perkapalan

Air Kantung dan PT. Kutaraja Tembaga Raya.

Perkembangan kinerja produksi PT. Timah Tbk dapat dilihat dari hasil

pendapatan/ penjualan dengan memperhatikan faktor aset dan jumlah tenaga

kerja seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.2. Perkembangan Kinerja PT. Timah Tbk

Tahun

Pendapatan

(Rp. Juta)

Aset

(Rp. Juta)

Tenaga Kerja

(orang)

2001 1.867.247 1.921.951 5.233

2002 1.667.123 1,961.302 5.083

2003 1.945.733 1.982.585 4.890

2004 2.812.416 2.416.289 4.607

2005 3.396.150 2.748.157 4.364

2006 4.076.434 3.462.222 4.364

(Sumber: Laporan Kinerja Perusahaan BUMN, 2001-2007)

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 60: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa output yang dihasilkan PT. Timah Tbk

mengalami fluktuasi dari tahun 2001 hingga 2003, selanjutnya mengalami

peningkatan dari tahun 2004 hingga 2006. Sementara itu, aset mengalami

peningkatan sepanjang tahun penelitian. Sedangkan tenaga kerja mengalami

penurunan dari tahun 2001 hingga 2005, dan tidak berubah pada tahun 2006.

4.1.3. PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk

Perusahaan pada mulanya merupakan bagian dari “post en telegraafdiest”

yang didirikan berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 7

tanggal 27 Maret 1884 dan diumumkan dalam Berita Negara Hindia Belanda No.

52 tanggal 3 April 1884.

Pada tahun 1991, berdasarkan PP No. 25 tahun 1991, status Perusahaan

diubah menjadi Perseroan Terbatas milik Negara. Perusahaan didirikan

berdasarkan Akta Notaris Imas Fatimah, SH, No. 128 tanggal 24 September

1991. Akta tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman RI dengan surat

keputusan No.C2-6870.HT.01.01. Th.1991 tanggal 19 Nopember 1991 dan

diumumkan dalam Berita Negara RI No.5 tanggal 17 Januari 1992, tambahan

No.210. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali diubah, perubahan

terakhir berdasarkan Akta Notaris A. Portomuan Pohan, SH., LLM. No.4 tanggal

6 April 2006 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI.51 tanggal 27 Juni

2006, tambahan No.666, antara lain mengubah kewenangan dan tanggung jawab

Direksi dan Komisaris.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 61: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Pada tanggal 14 November 1995 Pemerintah RI melakukan penjualan

8.400.000.000 saham melalui penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek

Jakarta, Bursa Efek Surabaya, Bursa Efek New York (NYSE) dan Bursa Efek

London (LSE).

Ruang lingkup perusahaan dan anak perusahaan adalah:

1. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan,

mengoperasikan, memasarkan atau menjual, menyewakan dan memelihara

jaringan telekomunikasi dan informatika dengan memperhatikan perundang-

undangan yang berlaku.

2. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual

dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dengan

memperhatikan perundang-undangan yang berlaku.

3. Menjalankan kegiatan dan usaha-usaha lain dalam rangka pemanfaatan dan

pengembangan sumber daya yang dimiliki Perusahaan dan mengoptimalkan

pemanfaatan aktiva tetap Perusahaan, fasilitas sistem informasi, fasilitas

pendidikan dan pelatihan dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.

Kepemilikan saham terdiri atas :

1. Pemerintah Republik Indonesia : 51,41%

2. JPMCB US Resident (Norbax Inc.) : 9,14%

3. The Bank of New York : 7,32%

4. Publik : 32,13%

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 62: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Sementara itu, anak perusahaan & perusahaan afiliasi adalah PT. Pramindo

Ikat Nusantara, PT. Telekomunikasi Indonesia International, PT. Multimedia

Nusantara, PT. Dayamitra Telekomunikasi, PT. Graha Sarana Duta, PT.

Indonusa Telemedia, PT. Telekomunikasi Seluler, PT. Napsindo Primatel

International dan PT. Infomedia Nusantara.

Perkembangan kinerja produksi PT. Telkom Tbk dapat dilihat dari hasil

pendapatan/ penjualan dengan memperhatikan faktor aset dan jumlah tenaga

kerja seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.3. Perkembangan Kinerja PT. Telkom Tbk

Tahun Pendapatan

(Rp. Juta)

Aset

(Rp. Juta)

Tenaga Kerja

(orang)

2001 16.130.789 32.470.280 37.442

2002 20.802.818 44.307.096 34.678

2003 27.115.923 50.283.249 30.820

2004 33.947.766 56.179.192 29.375

2005 41.807.184 62.171.044 28.179

2006 51.294.008 75.135.745 25.466

(Sumber: Laporan Kinerja Perusahaan BUMN, 2001-2007)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa output yang dihasilkan PT. Telkom Tbk

mengalami peningkatan sepanjang tahun penelitian, demikian pula halnya

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 63: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

dengan aset. Sebaliknya, tenaga kerja mengalami penurunan dari tahun 2001

hingga 2006.

4.1.4. PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mulanya didirikan di

Indonesia sebagai bank sentral dengan nama “Bank Negara Indonesia”

berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 tahun 1946

tanggal 5 Juli 1946. Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang No. 17 tahun

1968, BNI ditetapkan menjadi “Bank Negara Indonesia 1946”, dan statusnya

menjadi bank umum milik negara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19

tahun 1992, tanggal 29 April 1992, dibuat di hadapan Muhani Salim S.H., yang

telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 11

September 1992 Tambahan No. 1A.

Ruang lingkup kegiatan Bank Negara Indonesia adalah melakukan usaha

di bidang perbankan, termasuk melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah.

Kepemilikan saham terdiri atas :

1. Pemerintah Republik Indonesia : 76,36%

2. Perseroan Terbatas : 10,21%

3. Masyarakat : 7,62%

4. Badan Usaha Asing : 5,77%

5. Karyawan : 0,04%

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 64: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Sementara itu, anak perusahaan & perusahaan afiliasi adalah BNI

Nakertrans Ltd, PT. BNI Sekuritas, PT. BNI Multifinance, PT. BNI Life

Insurance, PT. BNJ Management Ventura, PT. Bank Finconesia, PT. Amaswa,

PT. Swadharma Surya Finance, PT. Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia, PT.

Pembiayaan Artha Negara, PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia, PT.

Pemeringkat Efek Indonesia, PT. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, PT. Bank

Mizuho Indonesia, PT. Bursa Efek Jakarta dan PT. Bursa Efek Surabaya.

Perkembangan kinerja produksi PT. BNI Tbk dapat dilihat dari hasil

pendapatan/ penjualan dengan memperhatikan faktor aset dan jumlah tenaga

kerja seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.4. Perkembangan Kinerja PT. BNI Tbk

Tahun Pendapatan

(Rp. Juta)

Aset

(Rp. Juta)

Tenaga Kerja

(orang)

2001 2.771.755 129.053.150 13.483

2002 4.124.749 125.623.157 14.598

2003 5.002.332 131.486.870 17.475

2004 6.884.709 136.481.584 18.603

2005 7.005.194 147.812.206 19.471

2006 7.376.531 169.415.573 18.320

(Sumber: Laporan Kinerja Perusahaan BUMN, 2001-2007)

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 65: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa output yang dihasilkan PT. BNI Tbk

mengalami peningkatan sepanjang tahun penelitian, demikian pula halnya

dengan aset. Sedangkan tenaga kerja mengalami peningkatan dari tahun 2001

hingga 2005 dan turun pada tahun 2006.

4.1.5. PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk

Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Aneka Tambang Tbk didirikan pada

tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1968,

dengan nama “Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang”, dan diumumkan

dalam tambahan No. 36, Berita Negara No. 56, tanggal 5 Juli 1968. Pada

tanggal 14 September 1974, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun

1974, status Perusahaan diubah dari Perusahaan Negara menjadi Perusahaan

Negara Perseroan Terbatas(“Perusahaan Perseroan”) dan sejak itu di kenal

sebagai “Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang”.

Pada tahun 1997, Perusahaan melakukan penawaran saham perdana

kepada masyarakat sebanyak 430.769.000 saham yang merupakan 35% dari

jumlah 1.230.769.000 saham ditempatkan dan disetor penuh.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang pertambangan

berbagai jenis bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang industri,

perdagangan, pengangkutan dan jasa lainnya yang berkaitan dengan bahan galian

tersebut.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 66: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Kepemilikan saham terdiri atas :

1. Pemerintah Republik Indonesia : 65%

2. Open Heimer FD. Inc. : 10%

3. Masyarakat : 25%

Sementara itu, anak perusahaan & perusahaan afiliasi adalah Antam

Finance Limited, Antam Europe B.V., Antam Resourcindo Indonesia, Borneo

Edo International.

Perkembangan kinerja produksi PT. Aneka Tambang Tbk dapat dilihat

dari hasil pendapatan/ penjualan dengan memperhatikan faktor aset dan jumlah

tenaga kerja seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.5. Perkembangan Kinerja PT. Aneka Tambang Tbk

Tahun Pendapatan

(Rp. Juta)

Aset

(Rp. Juta)

Tenaga Kerja

(orang)

2001 1.735.224 2.555.511 3.683

2002 1.711.400 2.525.026 3.609

2003 2.138.811 4.326.844 3.547

2004 2.858.538 6.042.646 3.434

2005 3.287.269 6.402.714 3.239

2006 5.629.401 7.290.906 3.069

(Sumber: Laporan Kinerja Perusahaan BUMN, 2001-2007)

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 67: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa output yang dihasilkan PT. Aneka

Tambang Tbk mengalami penurunan pada tahun 2002, kemudian meningkat

terus menerus hingga tahun 2006, demikian pula halnya dengan aset. Sedangkan

tenaga kerja mengalami penurunan sepanjang tahun penelitian.

4.1.6. PT. Pelindo 2

Perkembangan kinerja produksi PT. Pelindo 2 dapat dilihat dari hasil

pendapatan/ penjualan dengan memperhatikan faktor aset dan jumlah tenaga

kerja seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.6. Perkembangan Kinerja PT. Pelindo 2

Tahun Pendapatan

(Rp. Juta)

Aset

(Rp. Juta)

Tenaga Kerja

(orang)

2001 454.994 1.007.389 1.430

2002 467.465 1.021.302 1.440

2003 423.910 1.031.723 1.432

2004 455.299 1.045.140 1.369

2005 521.794 1.110.886 na

2006 590.255 1.231.379 7.521

(Sumber: Laporan Kinerja Perusahaan BUMN, 2001-2007)

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa output yang dihasilkan PT. Pelindo 2

mengalami peningkatan pada tahun 2002, turun pada tahun 2003, kemudian

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 68: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

meningkat terus menerus hingga tahun 2006. Sementara itu, aset mengalami

peningkatan sepanjang tahun penelitian. Sedangkan tenaga kerja mengalami

fluktuasi hingga tahun 2005 dan mengalami peningkatan terbesar di tahun 2006.

4.1.7. PT. Pelindo 3

Perkembangan kinerja produksi PT. Pelindo 3 dapat dilihat dari hasil

pendapatan/penjualan dengan memperhatikan faktor aset dan jumlah tenaga

kerja seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.7. Perkembangan Kinerja PT. Pelindo 3

Tahun Pendapatan

(Rp. Juta)

Aset

(Rp. Juta)

Tenaga Kerja

(orang)

2001 1.160.005 2.533.066 3.087

2002 1.300.533 2.543.959 3.009

2003 1.383.887 2.502.681 2.843

2004 1.502.870 2.679.907 2.791

2005 1.693.128 3.086.367 na

2006 1.782.619 3.338.890 7.521

(Sumber: Laporan Kinerja Perusahaan BUMN, 2001-2007)

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa output yang dihasilkan PT. Pelindo 3

mengalami peningkatan sepanjang tahun penelitian. Sementara itu, aset

mengalami fluktuasi hingga tahun 2003, kemudian meningkat hingga tahun

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 69: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

2006. Sedangkan tenaga kerja mengalami penurunan hingga tahun 2005, dan

mengalami peningkatan terbesar pada tahun 2006.

4.1.8. PT. Kimia Farma Tbk

PT. Kimia Farma (Persero) Tbk didirikan berdasarkan akta No. 16 tanggal

16 Agustus 1971 dan diubah dengan akta perusahaan No. 18 tanggal 11 Oktober

1971 keduanya dari Soelaeman Ardjasasmita, notaris di Jakarta. Akta perubahan

ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia

dengan surat keputusan No. J.A.5/184/21 tanggal 14 Oktober 1971, dan

didaftarkan pada buku registrasi di Kantor Pengadilan negeri Jakarta di bawah

No. 2888 dan No. 2889 tanggal 20 Oktober 1971 serta telah diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 Nopember 1971, tambahan

berita Negara Republik Indonesia No. 508. Anggaran Dasar Perusahaan telah

mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 45 tanggal 24

Oktober 2001 dari Imas Fatimah, SH, notaris di Jakarta, mengenai modal disetor.

Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-

12746HT.01.04.2001.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1817, yang

pada saat itu bergerak dalam distribusi obat dan bahan baku obat. Pada tahun

1958, pada saat Pemerintah Indonesia menasionalisasikan semua Perusahaan

Belanda, status perusahaan tersebut diubah menjadi Perusahaan Negara. Pada

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 70: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

tahun 1969, beberapa perusahaan Negara tersebut diubah menjadi satu

perusahaan yaitu Perusahaan Negara Farmasi dan Alat Kesehatan Bhinneka

Kimia Farma disingkat PN Farmasi Kimia Farma. Pada tahun 1971, berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1971 status Perusahaan Negara tersebut

diubah menjadi Persero dengan nama PT. Kimia Farma (Persero). Mulai Tbk

sejak tahun 2001.

Ruang lingkup perusahaan dan anak perusahaan adalah:

1. Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia farmasi, biologi dan

lainnya yang diperlukan guna pembuatan persediaan farmasi, kontrasepsi,

kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan/ minuman dan

produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada

hubungannya dengan produksi diatas.

2. Memproduksi pengemasan dan bahan pengemasan, mesin dan peralatan serta

sarana pendukung lainnya, baik yang terkait dengan industri farmasi maupun

industri lainnya.

3. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan dan distribusi dari hasil

produksi diatas, baik hasil produksi maupun hasil produksi pihak ketiga,

termasuk bahan umum, baik di dalam dan di luar negeri, serta kegiatan-

kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha perusahaan.

4. Melakukan usaha bidang jasa, baik yang ada hubungannya dengan kegiatan

usaha perusahaan maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan

kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 71: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

5. Menyelenggarakan jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian

dan pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan perusahaan, baik yang

dilakukan sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain.

Kepemilikan saham terdiri atas Pemerintah Republik Indonesia sebesar

90,01%, publik sebesar 9,99% dan karyawan sebesar 0,01%.

Sementara itu, anak perusahaan & perusahaan afiliasi adalah PT. Kimia

Farma Apotek, PT. Kimia Farma Trading & Distribution, PT. Sinkona Indonesia

Lestari dan PT. Kimia Farma Health Care.

Perkembangan kinerja produksi PT. Kimia Farma Tbk dapat dilihat dari

hasil pendapatan/ penjualan dengan memperhatikan faktor aset dan jumlah

tenaga kerja seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.8. Perkembangan Kinerja PT. Kimia Farma Tbk

Tahun Pendapatan

(Rp. Juta)

Aset

(Rp. Juta)

Tenaga Kerja

(orang)

2001 1.409.567 1.151.253 5.704

2002 1.538.712 1.038.545 5.575

2003 1.816.384 1.368.145 5.811

2004 1.925.990 1.173.438 5.604

2005 1.816.433 1.177.603 5.819

2006 2.189.715 1.261.225 5.654

Sumber: Laporan Kinerja Perusahaan BUMN, 2001-2007

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 72: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa output yang dihasilkan PT. Kimia Farma

Tbk mengalami peningkatan sepanjang tahun penelitian, kecuali tahun 2005

ketika BUMN tersebut mengalami penurunan dalam penjualan. Sementara itu,

aset mengalami fluktuasi hingga tahun 2004, kemudian meningkat hingga tahun

2006. Sedangkan tenaga kerja mengalami fluktuasi hingga tahun 2006.

4.1.9. PT. Indofarma Tbk

PT. Indonesia Farma Tbk, disingkat dengan PT. Indofarma (Persero) Tbk

didirikan berdasarkan akta No. 1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta

No. 134 tanggal 26 Januari 1996 keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta

pendirian ini telah disahkan dengan surat keputusan Menteri Kehakiman

Republik Indonesia No.C2-2122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Februari 1996 dan

diumumkan dalam Berita Negara No.43 tanggal 28 Mei 1996, Tambahan No.

4886. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, ,

terakhir dengan akta No. 13 tanggal 20 Februari 2001 dari notaris Imas Fatimah,

SH mengenai peningkatan modal dasar. Akta perubahan ini telah mendapat

persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

dengan surat keputusan No.C-1382.HT.01.04.TH.2001 tanggal 23 Februari

2001. Mulai Tbk sejak tahun 2001.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 73: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Ruang lingkup perusahaan dan anak perusahaan adalah:

1. Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta bahan kimia

termasuk agrokimia, baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan

atas dasar upah.

2. Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat generik, obat nama

dagang, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, diagnostik, kontrasepsi

serta produk makanan baik yang ada hubungannya dengan pemeliharaan dan

peningkatan kesehatan maupun yang bersifat umum termasuk untuk hewan,

baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah.

3. Memproduksi pengemasan, mesin dan peralatan serta sarana pendukung

lainnya, baik yang terkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya.

4. Pemasaran, perdagangan dan distribusi dari produksi diatas, baik hasil

produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum,

baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatan-kegiatan lain yang

berhubungan dengan usaha perusahaan.

5. Jasa baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha perusahaan maupun

jasa pemeliharaan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi

kesehatan.

Kepemilikan saham terdiri atas :

1. Pemerintah Republik Indonesia : 80,66%

2. Publik : 19,32%

3. Karyawan : 0,01%

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 74: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Sementara itu, anak perusahaan & perusahaan afiliasi adalah PT.

Indofarma Global Medika dan PT. Promosindo Medika.

Perkembangan kinerja produksi PT. Indo Farma Tbk dapat dilihat dari

hasil pendapatan/ penjualan dengan memperhatikan faktor aset dan jumlah

tenaga kerja seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.9. Perkembangan Kinerja PT. Indo Farma Tbk

Tahun Pendapatan

(Rp. Juta)

Aset

(Rp. Juta)

Tenaga Kerja

(orang)

2001 615.426 811.624 983

2002 687.984 810.028 1.124

2003 498.206 629.217 1.566

2004 689.522 523.923 1.641

2005 684.040 518.824 1.709

2006 1.026.676 686.937 1.252

Sumber: Laporan Kinerja Perusahaan BUMN, 2001-2007

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa output yang dihasilkan PT. Indo Farma

Tbk mengalami fluktuasi hingga tahun 2003 ketika terjadi penurunan terendah,

kemudian meningkat hingga tahun 2006. Sementara itu, aset mengalami

penurunan hingga tahun 2005, kemudian meningkat pada tahun 2006. Sedangkan

tenaga kerja mengalami peningkatan hingga tahun 2005, kemudian turun pada

tahun 2006.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 75: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

4.1.10. PT. Sucofindo

PT. Superintending Company of Indonesia (Persero) yang dikenal dengan

nama PT. Sucofindo (Persero) didirikan pada tanggal 22 Oktober 1956 yang

disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan surat penetapan No. J.A. 5/100/8

tanggal 12 Desember 1957 dan tercantum dalam Berita Negara tanggal 18 April

1958 No. 31 serta tambahan Berita Negara No. 293 tahun 1958.

Ruang lingkup perusahaan adalah pemeriksaan, pengawasan, pemantauan,

pengujian, penilaian, penaksiran, dan pemeliharaan dan berkaitan dengan

perbankan, industri, teknologi, komoditas dan perdagangan. Sertifikat dan audit

yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu, lingkungan, keselamatan dan

kesehatan kerja. Manajemen yang berkaitan dengan logistik, pergudangan,

properti dan sistem informasi.

Kepemilikan saham terdiri atas Pemerintah Republik Indonesia sebesar

95% dan Societe Generale de Surveillance sebesar 5%.

Sementara itu, anak perusahaan & perusahaan afiliasi adalah PT.

Sucofindo Episi, PT. Sucofindo Appraisal Utama, PT. Sucofindo Logistic, PT.

Sucofindo Perdana, PT. Sprint Consultant dan PT. Surveyor Indonesia.

Perkembangan kinerja produksi PT. Sucofindo dapat dilihat dari hasil

pendapatan/ penjualan dengan memperhatikan faktor aset dan jumlah tenaga

kerja seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah ini :

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 76: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Tabel 4.10. Perkembangan Kinerja PT. Sucofindo

Tahun Pendapatan

(Rp. Juta)

Aset

(Rp. Juta)

Tenaga Kerja

(orang)

2001 501.059 581.716 3.108

2002 407.138 454.453 2.938

2003 501.131 466.068 2.889

2004 602.266 496.116 2.643

2005 681.182 577.629 2.610

2006 826.626 613.710 2.646

(Sumber: Laporan Kinerja Perusahaan BUMN, 2001-2007)

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa output yang dihasilkan PT. Sucofindo

mengalami penurunan pada tahun 2002, kemudian meningkat terus menerus

hingga tahun 2006, demikian pula halnya dengan aset. Sedangkan tenaga kerja

mengalami penurunan hingga tahun 2005, kemudian naik pada tahun 2006.

4.2. Hasil Estimasi Output

Untuk melihat pengaruh aset dan tenaga kerja terhadap output BUMN Privatisasi

di Indonesia dari tahun 2001 sampai dengan 2006 serta melihat apakah terjadi

efisiensi pada BUMN-BUMN tersebut, dilakukan pengolahan data dengan

menggunakan program Eviews 4.1. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 77: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

adalah fungsi produksi Cobb-Douglas dengan Metode Efek Tetap (Fixed Effect

Method). Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.11. Hasil Model Estimasi Output Pada BUMN Privatisasi di Indonesia

Dependent Variable: OUTPUT? Method: Pooled Least Squares Date: 05/25/08 Time: 23:38 Sample: 2001 2006 Included observations: 6 Number of cross-sections used: 10 Total panel (unbalanced) observations: 58

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ASET? 1.044117 0.137475 7.594960 0.0000

LABOR? 0.088502 0.047181 1.875793 0.0658Fixed Effects _SMGR--C -0.979966

_TTIMAH--C -0.848274 _TELKOM--C -1.245031

_BNI--C -2.423693 _ANEKAT--C -1.099191

_PEL2--C -1.172571 _PEL3--C -1.144858 _KF--C -0.694326

_INDOF--C -0.778068 _SCF--C -0.788232

R-squared 0.977104 Mean dependent var 12.36049Adjusted R-squared 0.951628 S.D. dependent var 0.539898S.E. of regression 0.090940 Sum squared resid 0.380423F-statistic 178.4584 Durbin-Watson stat 0.855351Prob(F-statistic) 0.000000

(Sumber : data diolah dengan eviews 4.1.)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, hasil estimasi menunjukkan bahwa koefisien

determinasi (R2) bernilai 0,9771. Ini berarti bahwa secara keseluruhan, variabel-

variabel bebas (aset dan tenaga kerja) mampu menjelaskan variabel terikat (output)

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 78: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

BUMN Privatisasi di Indonesia sebesar 97,71%. Sedangkan sisanya (2,29%)

dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.

Jika variabel-variabel bebas diuji (uji F) secara keseluruhan (serentak), hasil

estimasi menunjukkan bahwa pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel

terikat signifikan pada tingkat 1%. Koefisien regresi dari aset dan tenaga kerja

bertanda positif sesuai dengan hipotesa atau harapan teoritik.

Jika dianalisis secara parsial, hasil estimasi variabel bebas aset memberikan

pengaruh yang sangat signifikan pada tingkat α = 1%, sedangkan tenaga kerja

signifikan pada tingkat α = 10%.

Sementara itu, hasil nilai t-stat (t-hitung) untuk variabel aset adalah sebesar

7,5950 dan nilai t-tabel = tN-k-1;α/2 = t N-k-1;0,05/2 = 2,00. Karena nilai t-stat > t-tabel,

maka dapat disimpulkan bahwa variabel aset mempengaruhi output pada α = 5%.

Sedangkan untuk variabel tenaga kerja diperoleh hasil nilai t-stat (t-hitung) =

1,8758 dan nilai t-tabel = tN-k-1;α/2 = t N-k-1;0,10/2 = 1,671. Karena nilai t-stat > t-tabel,

maka dapat disimpulkan bahwa variabel tenaga kerja mempengaruhi output pada α =

10%.

Selanjutnya, efisiensi dari 10 BUMN Privatisasi di Indonesia yang dimasukkan

dalam penelitian ini diukur berdasarkan kondisi return to scale. Berdasarkan hasil

estimasi, diperoleh nilai koefisien aset (α) sebesar 1,044117 dan nilai koefisien

tenaga kerja (β) sebesar 0,88502. Untuk mengetahui apakah penjumlahan dari kedua

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 79: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

koefisien tersebut menghasilkan nilai 1, <1 atau >1, maka dilakukan uji koefisien

wald.

Tabel 4.12. Uji Koefisein Wald

Wald Test: Equation: Untitled Test Statistic Value df Probabilit

y F-statistic 0.527156 (1, 56) 0.4708 Chi-square 0.527156 1 0.4678 Null Hypothesis Summary: Normalized Restriction (= 0)

Value Std. Err.

-1 + C(1) + C(2) 0.132620 0.182658 Restrictions are linear in coefficients.

Dengan restriksi α + β = 1 dari nilai koefisien variabel aset (α) dan tenaga kerja

(β), asumsi pada penelitian ini adalah:

H0 : α + β = 1

H1 : α + β ≠ 1

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa dengan menggunakan uji koefisien wald

diperoleh hasil nilai Chi-square hitung = 0,527156 dan nilai chi-square tabel =

3,84146. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak dapat menolak H0 karena

nilai chi-square hitung < nilai chi-square tabel. Artinya α + β = 1, atau dengan kata

lain, terjadi constant return to scale. Hasil ini menunjukkan bahwa BUMN

Privatisasi di Indonesia mengalami efisiensi pada masa penelitian.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 80: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Untuk lebih rinci, analisis dari masing-masing perusahaan diuraikan sebagai

berikut :

4.2.1. PT. Semen Gresik Tbk

Hasil estimasi Metode Efek Tetap yang ditunjukkan pada tabel 4.11, dimana

output dipengaruhi oleh aset dan tenaga kerja adalah sebagai berikut:

LOG(OUTPUT)=-0,98 + 1,044*LOG(ASET) + 0,089*LOG(LABOR)

Std. Error (0,1375) (0,0472)

t-stat (7,5950)*** (1,8758)*

Keterangan : *** signifikan pada α = 1%

* signifikan pada α = 10%

Dari persamaan diatas didapatkan hasil bahwa jika aset naik 1% maka output

akan meningkat sebesar 1,044%, ceteris paribus. Dan jika tenaga kerja naik 1%

maka output akan meningkat sebesar 0,089%, ceteris paribus.

Untuk mengetahui marginal productivity aset, maka dilakukan perhitungan

sebagai berikut :

AQMP

AQ

Aset α==∂∂

= 1,044 * (6,27 1012 / 7,26 1012)

= 0,902

Artinya bahwa apabila nilai aset meningkat Rp 1 juta maka output akan

meningkat sebesar Rp 902.000,-.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 81: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Untuk mengukur rata-rata produktivitas aset (APAset), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

AQAPAset =

= 6,27 1012 / 7,26 1012

= 0,864

Artinya nilai rata-rata produktivitas aset adalah 0,864 terhadap output.

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of Asset,

maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

A

A

APMPEp =

= 0,902 / 0,864

= 1,044

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

aset yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel 4.11).

Sedangkan marginal productivity tenaga kerja diukur dengan perhitungan:

LQMP

LQ

Labour β==∂∂

= 0,089 * (6,27 1012 / 7.022)

= 79.468.812

Artinya bahwa apabila tenaga kerja bertambah 1 orang maka output akan

meningkat sebesar Rp 79.469.812,-.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 82: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Untuk mengukur rata-rata produk tenaga kerja (APL), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

LQAPL =

= 6,27 1012 / 7.022

= 892.908.003

Artinya nilai rata-rata produktivitas tenaga kerja adalah 892.908.003

terhadap output.

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of

Labour, maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

Labour

Labour

APMP

Ep =

= 79.468.812 / 892.908.003

= 0,089

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

tenaga kerja yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel

4.11).

4.2.2. PT. Timah Tbk

Hasil estimasi metode efek tetap yang ditunjukkan pada tabel 4.11, dimana

output dipengaruhi oleh aset dan tenaga kerja adalah sebagai berikut:

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 83: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

LOG(OUTPUT)=-0,85 + 1,044*LOG(ASET) + 0,089*LOG(LABOR)

Std. Error (0,1375) (0,0472)

t-stat (7,5950)*** (1,8758)*

Keterangan : *** signifikan pada α = 1%

* signifikan pada α = 10%

Dari persamaan diatas didapatkan hasil bahwa jika aset naik 1% maka output

akan meningkat sebesar 1,044%, ceteris paribus. Dan jika tenaga kerja naik 1%

maka output akan meningkat sebesar 0,089%, ceteris paribus.

Untuk mengetahui marginal productivity aset, maka dilakukan perhitungan

sebagai berikut :

AQMP

AQ

Aset α==∂∂

= 1,044 * (2,63 1012 / 2,42 1012)

= 1,135

Artinya bahwa apabila nilai aset meningkat Rp 1 juta maka output akan

meningkat sebesar Rp 1.135.000,-.

Untuk mengukur rata-rata produktivitas aset (APAset), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

AQAPAset =

= 2,63 1012 / 2,42 1012

= 1,087

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 84: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Artinya nilai rata-rata produktivitas aset adalah 1,087 terhadap output.

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of Asset,

maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

A

A

APMPEp =

= 1,135 / 1,087

= 1,044

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

aset yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel 4.11).

Sedangkan marginal productivity tenaga kerja diukur dengan perhitungan

sebagai berikut :

LQMP

LQ

Labour β==∂∂

= 0,089 * (2,63 1012 / 4.757)

= 49.205.382

Artinya bahwa apabila tenaga kerja bertambah 1 orang maka output akan

meningkat sebesar Rp 49.205.382,-.

Untuk mengukur rata-rata produk tenaga kerja (APL), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

LQAPLabour =

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 85: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

= 2,63 1012 / 4.757

= 552.869.456

Artinya nilai rata-rata produktivitas tenaga kerja adalah 552.869.456

terhadap output

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of

Labour, maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

Labour

Labour

APMP

Ep =

= 49.205.382 / 552.869.456

= 0,089

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

tenaga kerja yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel

4.11).

4.2.3 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Hasil estimasi metode efek tetap yang ditunjukkan pada tabel 4.11, dimana

output dipengaruhi oleh aset dan tenaga kerja adalah sebagai berikut:

LOG(OUTPUT)=-1,245+1,044*LOG(ASET) + 0,089*LOG(LABOR)

Std. Error (0,1375) (0,0472)

t-stat (7,5950)*** (1,8758)*

Keterangan : *** signifikan pada α = 1%

* signifikan pada α = 10%

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 86: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Dari persamaan diatas didapatkan hasil bahwa jika aset naik 1% maka

output akan meningkat sebesar 1,044%, ceteris paribus. Dan jika tenaga kerja

naik 1% maka output akan meningkat sebesar 0,089%, ceteris paribus.

Untuk mengetahui marginal productivity aset, maka dilakukan perhitungan

sebagai berikut :

AQMP

AQ

Aset α==∂∂

= 1,044 * (3,18 1013 / 5,34 1013)

= 0,622

Artinya bahwa apabila nilai aset meningkat Rp 1 juta maka output akan

meningkat sebesar Rp 622.000,-.

Untuk mengukur rata-rata produktivitas aset (APAset), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

AQAPAset =

= 3,18 1012 / 5,34 1012

= 0,596

Artinya nilai rata-rata produktivitas aset adalah 0,596 terhadap output.

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of Asset,

maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

A

A

APMP

Ep =

= 0,622 / 0,596

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 87: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

= 1,044

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

aset yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel 4.11).

Sedangkan marginal productivity tenaga kerja diukur dengan perhitungan

sebagai berikut :

LQMP

LQ

Labour β==∂∂

= 0,089 * (3,18 1013 / 30.993)

= 91.317.394

Artinya bahwa apabila tenaga kerja bertambah 1 orang maka output akan

meningkat sebesar Rp 91.317.394,-.

Untuk mengukur rata-rata produk tenaga kerja (APL), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

LQAPLabour =

= 3,18 1012 / 30.993

= 1.026.038.138

Artinya nilai rata-rata produktivitas tenaga kerja adalah 1.026.038.138

terhadap output

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of

Labour, maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

Labour

Labour

APMP

Ep =

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 88: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

= 91.317.394 / 1.026.038.138

= 0,089

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

tenaga kerja yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel

4.11).

4.2.4. PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk

Hasil estimasi metode efek tetap yang ditunjukkan pada tabel 4.11, dimana

output dipengaruhi oleh aset dan tenaga kerja adalah sebagai berikut:

LOG(OUTPUT)=-2,424+1,044*LOG(ASET) + 0,089*LOG(LABOR)

Std. Error (0,1375) (0,0472)

t-stat (7,5950)*** (1,8758)*

Keterangan : *** signifikan pada α = 1%

* signifikan pada α = 10%

Dari persamaan diatas didapatkan hasil bahwa jika aset naik 1% maka

output akan meningkat sebesar 1,044%, ceteris paribus. Dan jika tenaga kerja

naik 1% maka output akan meningkat sebesar 0,089%, ceteris paribus.

Untuk mengetahui marginal productivity aset, maka dilakukan perhitungan

sebagai berikut :

AQMP

AQ

Aset α==∂∂

= 1,044 * (5,53 1012 / 1,40 1012)

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 89: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

= 3,95

Artinya bahwa apabila nilai aset meningkat Rp 1 juta maka output akan

meningkat sebesar Rp 3.950.000,-.

Untuk mengukur rata-rata produktivitas aset (APAset), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

AQAPAset =

= 5,53 1012 / 1,40 1012

= 3,95

Artinya nilai rata-rata produktivitas aset adalah 3,95 terhadap output

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of Asset,

maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

A

A

APMPEp =

= 4,124 / 3,95

= 1,044

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

aset yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel 4.11).

Sedangkan marginal productivity tenaga kerja diukur dengan perhitungan

sebagai berikut :

LQMP

LQ

Labour β==∂∂

= 0,089 * (5,53 1012 / 16.992)

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 90: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

= 28.964.807,-.

Artinya bahwa apabila tenaga kerja bertambah 1 orang maka output akan

meningkat sebesar Rp 28.964.807,-

Untuk mengukur rata-rata produk tenaga kerja (APL), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

LQAPLabour =

= 5,53 1012 / 16.992

= 325.447.269

Artinya nilai rata-rata produktivitas tenaga kerja adalah 325.447.269

terhadap output

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of

Labour, maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

Labour

Labour

APMP

Ep =

= 28.964.807 / 325.447.269

= 0,089

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

tenaga kerja yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel

4.11).

4.2.5. PT. Aneka Tambang Tbk

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 91: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Hasil estimasi metode efek tetap yang ditunjukkan pada tabel 4.11, dimana

output dipengaruhi oleh aset dan tenaga kerja adalah sebagai berikut:

LOG(OUTPUT)=-1,099+1,044*LOG(ASET) + 0,089*LOG(LABOR)

Std. Error (0,1375) (0,0472)

t-stat (7,5950)*** (1,8758)*

Keterangan : *** signifikan pada α = 1%

* signifikan pada α = 10%

Dari persamaan diatas didapatkan hasil bahwa jika aset naik 1% maka

output akan meningkat sebesar 1,044%, ceteris paribus. Dan jika tenaga kerja

naik 1% maka output akan meningkat sebesar 0,089%, ceteris paribus.

Untuk mengetahui marginal productivity aset, maka dilakukan perhitungan

sebagai berikut :

AQMP

AQ

Aset α==∂∂

= 1,044 * (2,89 1012 / 4,86 1012)

= 0,62

Artinya bahwa apabila nilai aset meningkat Rp 1 juta maka output akan

meningkat sebesar Rp 620.000,-.

Untuk mengukur rata-rata produktivitas aset (APAset), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

AQAPAset =

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 92: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

= 2,89 1012 / 4,86 1012

= 0,595

Artinya nilai rata-rata produktivitas aset adalah 0,595 terhadap output.

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of Asset,

maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

A

A

APMPEp =

= 0,621 / 0,595

= 1,044

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

aset yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel 4.11).

Sedangkan marginal productivity tenaga kerja diukur dengan perhitungan

sebagai berikut :

LQMP

LQ

Labour β==∂∂

= 0,089 * (2,89 1012 / 3.430)

= 74.988.338,-.

Artinya bahwa apabila tenaga kerja bertambah 1 orang maka output akan

meningkat sebesar Rp 74.988.338,-

Untuk mengukur rata-rata produk tenaga kerja (APL), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

LQAPLabour =

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 93: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

= 2,89 1012 / 3.430

= 842.565.598

Artinya nilai rata-rata produktivitas tenaga kerja adalah 842.565.598

terhadap output

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of

Labour, maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

Labour

Labour

APMP

Ep =

= 74.988.338 / 842.565.598

= 0,089

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

tenaga kerja yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel

4.11).

4.2.6. PT. Pelindo 2

Hasil estimasi metode efek tetap yang ditunjukkan pada tabel 4.11, dimana

output dipengaruhi oleh aset dan tenaga kerja adalah sebagai berikut:

LOG(OUTPUT)=-1,173+1,044*LOG(ASET) + 0,089*LOG(LABOR)

Std. Error (0,1375) (0,0472)

t-stat (7,5950)*** (1,8758)*

Keterangan : *** signifikan pada α = 1%

* signifikan pada α = 10%

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 94: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Dari persamaan diatas didapatkan hasil bahwa jika aset naik 1% maka

output akan meningkat sebesar 1,044%, ceteris paribus. Dan jika tenaga kerja

naik 1% maka output akan meningkat sebesar 0,089%, ceteris paribus.

Untuk mengetahui marginal productivity aset, maka dilakukan perhitungan

sebagai berikut :

AQMP

AQ

Aset α==∂∂

= 1,044 * (4,86 1011 / 1,07 1012)

= 0,50

Artinya bahwa apabila nilai aset meningkat Rp 1 juta maka output akan

meningkat sebesar Rp 500.000,-.

Untuk mengukur rata-rata produktivitas aset (APAset), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

AQAPAset =

= 4,86 1011 / 1,07 1012

= 0,454

Artinya nilai rata-rata produktivitas aset adalah 0,454 terhadap output.

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of Asset,

maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

A

A

APMP

Ep =

= 0,474 / 0,454

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 95: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

= 1,044

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

aset yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel 4.11).

Sedangkan marginal productivity tenaga kerja diukur dengan perhitungan

sebagai berikut :

LQMP

LQ

Labour β==∂∂

= 0,089 * (4,86 1011 / 2.638)

= 16.396.513

Artinya bahwa apabila tenaga kerja bertambah 1 orang maka output akan

meningkat sebesar Rp 16.396.513,-.

Untuk mengukur rata-rata produk tenaga kerja (APL), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

LQAPLabour =

= 4,86 1011 / 2.638

= 184.230.478

Artinya nilai rata-rata produktivitas tenaga kerja adalah 184.230.478

terhadap output.

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of

Labour, maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

Labour

Labour

APMP

Ep =

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 96: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

= 16.396.513 / 184.230.478

= 0,089

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

tenaga kerja yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel

4.11).

4.2.7. PT. Pelindo 3

Hasil estimasi metode efek tetap yang ditunjukkan pada tabel 4.11, dimana

output dipengaruhi oleh aset dan tenaga kerja adalah sebagai berikut:

LOG(OUTPUT)=-1,145+1,044*LOG(ASET) + 0,089*LOG(LABOR)

Std. Error (0,1375) (0,0472)

t-stat (7,5950)*** (1,8758)*

Keterangan : *** signifikan pada α = 1%

* signifikan pada α = 10%

Dari persamaan diatas didapatkan hasil bahwa jika aset naik 1% maka

output akan meningkat sebesar 1,044%, ceteris paribus. Dan jika tenaga kerja

naik 1% maka output akan meningkat sebesar 0,089%, ceteris paribus.

Untuk mengetahui marginal productivity aset, maka dilakukan perhitungan

sebagai berikut :

AQMP

AQ

Aset α==∂∂

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 97: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

= 1,044 * (1,47 1012 / 2,78 1012)

= 0,55

Artinya bahwa apabila nilai aset meningkat Rp 1 juta maka output akan

meningkat sebesar Rp 550.000,-.

Untuk mengukur rata-rata produktivitas aset (APAset), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

AQAPAset =

= 1,47 1012 / 2,78 1012

= 0,529

Artinya nilai rata-rata produktivitas aset adalah 0,529 terhadap output

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of Asset,

maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

A

A

APMPEp =

= 0,552 / 0,529

= 1,044

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

aset yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel 4.11).

Sedangkan marginal productivity tenaga kerja diukur dengan perhitungan:

LQMP

LQ

Labour β==∂∂

= 0,089 * (1,47 1012 / 3.850)

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 98: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

= 33.981.818

Artinya bahwa apabila tenaga kerja bertambah 1 orang maka output akan

meningkat sebesar Rp 33.981.818,-.

Untuk mengukur rata-rata produk tenaga kerja (APL), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

LQAPLabour =

= 1,47 1012 / 3.850

= 381.818.182

Artinya nilai rata-rata produktivitas tenaga kerja adalah 381.818.182

terhadap output.

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of

Labour, maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

Labour

Labour

APMP

Ep =

= 33.981.818 / 381.818.182

= 0,089

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

tenaga kerja yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel

4.11).

4.2.8. PT. Kimia Farma Tbk

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 99: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Hasil estimasi metode efek tetap yang ditunjukkan pada tabel 4.11, dimana

output dipengaruhi oleh aset dan tenaga kerja adalah sebagai berikut:

LOG(OUTPUT)=-0,694+1,044*LOG(ASET) + 0,089*LOG(LABOR)

Std. Error (0,1375) (0,0472)

t-stat (7,5950)*** (1,8758)*

Keterangan : *** signifikan pada α = 1%

* signifikan pada α = 10%

Dari persamaan diatas didapatkan hasil bahwa jika aset naik 1% maka

output akan meningkat sebesar 1,044%, ceteris paribus. Dan jika tenaga kerja

naik 1% maka output akan meningkat sebesar 0,089%, ceteris paribus.

Untuk mengetahui marginal productivity aset, maka dilakukan perhitungan

sebagai berikut :

AQMP

AQ

Aset α==∂∂

= 1,044 * (1,78 1012 / 1,20 1012)

= 1,55

Artinya bahwa apabila nilai aset meningkat Rp 1 juta maka output akan

meningkat sebesar Rp 1.550.000,-.

Untuk mengukur rata-rata produktivitas aset (APAset), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

AQAPAset =

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 100: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

= 1,78 1012 / 1,2 1012

= 1,483

Artinya nilai rata-rata produktivitas aset adalah 1,483 terhadap output.

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of Asset,

maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

A

A

APMPEp =

= 1,549 / 1,483

= 1,044

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

aset yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel 4.11).

Sedangkan marginal productivity tenaga kerja diukur dengan perhitungan

sebagai berikut :

LQMP

LQ

Labour β==∂∂

= 0,089 * (1,78 1012 / 5.695)

= 27.817.384

Artinya bahwa apabila tenaga kerja bertambah 1 orang maka output akan

meningkat sebesar Rp 27.817.384,-.

Untuk mengukur rata-rata produk tenaga kerja (APL), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

LQAPLabour =

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 101: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

= 1,78 1012 / 5.695

= 312.554.873

Artinya nilai rata-rata produktivitas tenaga kerja adalah 312.554.873

terhadap output.

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of

Labour, maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

Labour

Labour

APMP

Ep =

= 27.817.384 / 312.554.873

= 0,089

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

tenaga kerja yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel

4.11).

4.2.9. PT. Indo Farma Tbk

Hasil estimasi metode efek tetap yang ditunjukkan pada tabel 4.11, dimana

output dipengaruhi oleh aset dan tenaga kerja adalah sebagai berikut:

LOG(OUTPUT)=-0,778+1,044*LOG(ASET) + 0,089*LOG(LABOR)

Std. Error (0,1375) (0,0472)

t-stat (7,5950)*** (1,8758)*

Keterangan : *** signifikan pada α = 1%

* signifikan pada α = 10%

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 102: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Dari persamaan diatas didapatkan hasil bahwa jika aset naik 1% maka

output akan meningkat sebesar 1,044%, ceteris paribus. Dan jika tenaga kerja

naik 1% maka output akan meningkat sebesar 0,089%, ceteris paribus.

Untuk mengetahui marginal productivity aset, maka dilakukan perhitungan

sebagai berikut :

AQMP

AQ

Aset α==∂∂

= 1,044 * (7,00 1011 / 6,63 1011)

= 1,10

Artinya bahwa apabila nilai aset meningkat Rp 1 juta maka output akan

meningkat sebesar Rp 1.100.000,-.

Untuk mengukur rata-rata produktivitas aset (APAset), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

AQAPAset =

= 7,00 1012 / 6,63 1012

= 1,056

Artinya nilai rata-rata produktivitas aset adalah 1,056 terhadap output.

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of Asset,

maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

A

A

APMP

Ep =

= 1,102 / 1,056

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 103: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

= 1,044

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

aset yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel 4.11).

Sedangkan marginal productivity tenaga kerja diukur dengan perhitungan

sebagai berikut :

LQMP

LQ

Labour β==∂∂

= 0,089 * (7,00 1011 / 1.379)

= 45.177.665

Artinya bahwa apabila tenaga kerja bertambah 1 orang maka output akan

meningkat sebesar Rp 45.177.665,-.

Untuk mengukur rata-rata produk tenaga kerja (APL), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

LQAPLabour =

= 7,00 1011 / 1.379

= 507.614.213

Artinya nilai rata-rata produktivitas tenaga kerja adalah 507.614.213

terhadap output.

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of

Labour, maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 104: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Labour

Labour

APMP

Ep =

= 45.177.665 / 507.614.213

= 0,089

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

tenaga kerja yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel

4.11).

4.2.10. PT. Sucofindo

Hasil estimasi metode efek tetap yang ditunjukkan pada tabel 4.11, dimana

output dipengaruhi oleh aset dan tenaga kerja adalah sebagai berikut:

LOG(OUTPUT)=-0,788+1,044*LOG(ASET) + 0,089*LOG(LABOR)

Std. Error (0,1375) (0,0472)

t-stat (7,5950)*** (1,8758)*

Keterangan : *** signifikan pada α = 1%

* signifikan pada α = 10%

Dari persamaan diatas didapatkan hasil bahwa jika aset naik 1% maka

output akan meningkat sebesar 1,044%, ceteris paribus. Dan jika tenaga kerja

naik 1% maka output akan meningkat sebesar 0,089%, ceteris paribus.

Untuk mengetahui marginal productivity aset, maka dilakukan perhitungan

sebagai berikut :

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 105: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

AQMP

AQ

Aset α==∂∂

= 1,044 * (5,87 1011 / 5,32 1011)

= 1,15

Artinya bahwa apabila nilai aset meningkat Rp 1 juta maka output akan

meningkat sebesar Rp 1.150.000,-.

Untuk mengukur rata-rata produktivitas aset (APAset), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

AQAPAset =

= 5,87 1011 / 5,32 1011

= 1,103

Artinya nilai rata-rata produktivitas aset adalah 1,103 terhadap output.

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of Asset,

maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

A

A

APMPEp =

= 1,152 / 1,103

= 1,044

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

aset yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel 4.11).

Sedangkan marginal productivity tenaga kerja diukur dengan perhitungan

sebagai berikut :

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 106: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

LQMP

LQ

Labour β==∂∂

= 0,089 * (5,87 1011 / 2.806)

= 18.618.318

Artinya bahwa apabila tenaga kerja bertambah 1 orang maka output akan

meningkat sebesar Rp 18.618.318,-.

Untuk mengukur rata-rata produk tenaga kerja (APL), maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

LQAPLabour =

= 5,87 1011 / 2.806

= 209.194.583

Artinya nilai rata-rata produktivitas tenaga kerja adalah 209.194.583

terhadap output.

Dari perhitungan Marginal Productivity dan Average Productivity of

Labour, maka diperoleh nilai elastisitas sebesar :

Labour

Labour

APMP

Ep =

= 18.618.318 / 209.194.583

= 0,089

Hasil nilai elastisitas ini sesuai dengan nilai koefisien regresi pada variabel

tenaga kerja yang diperoleh dari pengolahan data dengan eviews (lihat tabel

4.11).

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 107: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Dari model diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Metode Efek Tetap menunjukkan adanya hubungan positif antara perubahan aset

dan tenaga kerja dengan perubahan output.

2. Perusahaan yang mempunyai rata-rata perubahan output terbesar adalah PT.

Kimia Farma Tbk.

3. Sedang perusahaan yang mempunyai rata-rata perubahan output terkecil adalah

PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk.

4.3. Uji Signifikansi

Mempertimbangkan bahwa dalam model regresi yang ingin dicapai adalah Best

Blue Unbiased Estimator (BLUE) dan ada kalanya sering dijumpai dalam model

regresi berbagai masalah terutama pelanggaran terhadap asumsi klasik, maka dalam

penelitian ini dilakukan pengujian asumsi klasik berupa multikolinieritas dan

heteroskedastisitas.

4.3.1. Multikolinieritas

Interpretasi dari model regresi secara implisit bergantung pada asumsi bahwa

antar variabel bebas yang digunakan dalam model tersebut tidak saling

berkolerasi. Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterpretasikan sebagai

ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar

satu unit dan seluruh variabel bebas lainnya dianggap tetap. Namun interpretasi

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 108: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

ini menjadi salah apabila terdapat hubungan linear antar variabel bebas. Berikut

ini hasil uji multikolinieritas pada tabel 4.12 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.22. Hasil Estimasi Uji Multikolinieritas

Variabel R2

ASET? 0,947370

LABOR? 0,931670

(Sumber: Lampiran 4)

Berdasarkan pada tabel 4.22, diatas dapat terlihat bahwa nilai R2 dari model

yang diestimasi yaitu 0,977104 lebih besar dari pada nilai R2 dalam regresi antar

variabel bebas yaitu : 0,947370 dan 0,931670. Berdasarkan ketentuan rule of

thumb dan metode ini dapat disimpulkan bahwa dalam model tersebut tidak

ditemukan adanya multikolinieritas.

4.3.2. Heteroskedastisitas

Dalam model regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar taksiran

parameter dalam model tersebut bersifat BLUE adalah var (u1) σ2 (konstan),

semua sesatan mempunyai variansi yang sama. Padahal ada kasus-kasus tertentu

dimana variansi u1 tidak konstan, melainkan suatu variabel berubah-ubah.

Berdasarkan tabel 4.23, diperoleh hasil bahwa akibat dikonsistensikannya

varian error (residual) tidak memberikan perbedaan pada koefisien regresi, tetapi

standard error koefisien memang menjadi sedikit lebih rendah. Ini sekaligus

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 109: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

menunjukkan bahwa heteroskedastisitas sesungguhnya tidak ada pada data awal.

(Nachrowi dan Usman, H., 2006).

Tabel 4.23. Metode Fixed Effect Dengan White Heteroskedastisitas

Dependent Variable: OUTPUT? Method: Pooled Least Squares Date: 06/06/08 Time: 22:40 Sample: 2001 2006 Included observations: 6 Number of cross-sections used: 10 Total panel (unbalanced) observations: 58 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ASET? 1.044117 0.122541 8.520549 0.0000

LABOR? 0.088502 0.043759 2.022486 0.0480Fixed Effects _SMGR--C -0.979966

_TTIMAH--C -0.848274 _TELKOM--C -1.245031

_BNI--C -2.423693 _ANEKAT--C -1.099191

_PEL2--C -1.172571 _PEL3--C -1.144858 _KF--C -0.694326

_INDOF--C -0.778068 _SCF--C -0.788232

R-squared 0.977104 Mean dependent var 12.36049Adjusted R-squared 0.951628 S.D. dependent var 0.539898S.E. of regression 0.090940 Sum squared resid 0.380423F-statistic 178.4584 Durbin-Watson stat 0.855351Prob(F-statistic) 0.000000

(Sumber: Data diolah dengan eviews 4.1)

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 110: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Aset dan tenaga kerja secara bersama-sama mempengaruhi output perusahaan

BUMN Privatisasi di Indonesia dan bernilai positif. Di antara kedua variabel

bebas tersebut, aset merupakan variabel yang memberikan kontribusi paling

besar pada output 10 perusahaan BUMN yang diteliti.

2. BUMN Privatisasi yang mempunyai rata-rata perubahan output terbesar

adalah PT. Kimia Farma Tbk., sedangkan perusahaan yang mempunyai rata-

rata perubahan output yang terkecil adalah PT. Bank Negara Indonesia (BNI)

Tbk.

3. Dengan menggunakan uji wald untuk mengetahui efisiensi, maka diperoleh

hasil bahwa 10 BUMN yang diteliti berada dalam kondisi Constant Return to

Scale. Hal ini berarti bahwa BUMN tersebut berada pada keadaan efisien.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan

beberapa saran sebagai bentuk implementasi dari hasil penelitian sebagai berikut:

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 111: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

1. Dengan memperhatikan faktor aset dan tenaga kerja yang mempengaruhi

output pada penelitian ini, diperoleh hasil bahwa koefisien regresi atau

elastisitas pada tenaga kerja yang cukup rendah. Oleh karena itu, maka

diharapkan pada stakeholder, dalam hal ini Pemerintah Indonesia, dan pada

pengelola perusahaan BUMN untuk meningkatkan keahlian atau skill dari

tenaga kerja baik melalui pelatiham, training, melanjutkan ke pendidikan yang

lebih tinggi dan lain sebagainya.

2. Karena besaran rata-rata perubahan output BUMN privatisasi berbeda satu

sama lain, maka diharapkan pada stakeholder, dalam hal ini Pemerintah

Indonesia, dan pada pengelola perusahaan BUMN untuk meningkatkan

pengelolaan BUMN yang mempunyai rata-rata perubahan output kecil dan

mempelajari pencapaian BUMN yang mempunyai rata-rata perubahan output

yang lebih besar dan terbesar.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 112: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

DAFTAR PUSTAKA

---------------------. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara. Jakarta.

---------------------. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun

2005 Tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero). Jakarta. Avishur, Arieh. 2000. A Positive Theory of Privatization. Journal of Applied

Economics, Vol. III, No. 1. Basri, Faisal. 2002. Perekonomian Indonesia. Jakarta. Penerbit Erlangga. Bastian, Indra. 2000. Model Pengelolaan Privatisasi. Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta. Bastian, Indra. 2002. Privatisasi di Indonesia Teori dan Implementasi. Jakarta.

Penerbit Salemba Empat. Brown, J. David, John S. Earle dan Elmos Telegdi. 2004. Does Privatization Raise

Productivity? Evidence from Panel Data on Manufacturing Firms in Hungary, Romania, Russia and Ukraine.

Dougherty, Sean M. 2001. The Effects of Federalism and Privatization on

Productivity in Chinese Firms. Iimi, Atushi. 2003. Rethinking Privatization and Economic Development : A

Sampling of Evidence. Tokyo. Japan Bank for International Cooperation. Ika, Syahrir dan Agunan P. Samosir. 2002. Analisis Privatisasi BUMN Dalam

Rangka Pembiayaan APBN. Jakarta. Kajian Ekonomi dan Keuangan Vol.6 No.4.

Joesron, Tati S. dan M. Fathorrozi. Teori Ekonomi Mikro Dilengkapi Beberapa

Bentuk Fungsi Produksi. Jakarta. Penerbit Salemba Empat. Kurniawan, M. Herry.1996.Analisis Skala Ekonomis pada Industri Sabun dan Bahan

Pembersih Keperluan Rumah Tangga Termasuk Tapal Gigi dengan Pendekatan Fungsi Biaya Cobb-Douglas Periode 1977-1992. Bandung. Universitas Padjadjaran.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 113: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Nachrowi, Djalal Nachrowi, Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometruka Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta. Lembaga Penerbit Universitas Indonesia.

Nicholson, Walter. 2005. Microeconomic Theory – Basic Principles and Extensions.

9th Ed. Macmillan Publishing Company. Okten, Cagla & Peren Arin. 2003. How Does Privatization Affect Efficiency,

Productivity and Technology Choice?: Evidence from Turkey. Patriadi, Pandu. 2004. Studi Banding Kebijakan BUMN di Beberapa Negara. Jakarta.

Kajian Ekonomi dan Keuangan. Patriadi, Pandu. 2004. Analisis terhadap Financial Engineering (FE) yang Dilakukan

BUMN Dalam Rangka Meningkatkan Nilai Perusahaan (Studi Kasus Privatisasi BUMN Non IPO). Jakarta. Kajian Ekonomi dan Keuangan.

Priambodo, Dibyo Soemantri. 2004. Perjalanan Panjang dan Berliku Refleksi BUMN

1993-2003 Sebuah Catatan Tentang Peristiwa, Pandangan dan Renungan dalam Satu Dasawarsa. Yogyakarta. Penerbit Media Pressindo.

Purwoko. 2002. Model Privatisasi BUMN Yang Mendatangkan Manfaat Bagi

Pemerintah dan Masyarakat Indonesia. Jakarta. Kajian Ekonomi dan Keuangan Vol.6 No.1

Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. 2006. Teori Ekonomi Mikro Suatu

Pengantar. Jakarta. LP FEUI Santosa, Setyanto P. 2007. Privatisasi: Penerapan Naionalisme Pengelolaan BUMN.

Jakarta. Santosa, Setyanto P. 2005. Implementasi Privatisasi BUMN dan Pengaruhnya

Terhadap Nasionalisme. Jakarta. Sunarsip. 2007. Prospek Kebijakan BUMN 2008. Jakarta. Majalah Gatra Edisi No.07

Tahun XIV. Sunarsip. 2007. Mencari Format Privatisasi yang Tepat bagi Indonesia. Jakarta.

Republika, Rubrik ”Pareto” hal. 16. Tumiwa, Fabby. 2003. Privatisasi BUMN, Tinjauan Kasus di Sektor Listrik.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 114: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Ulfa, Almizan dan Akhmad Yasin. 2003. Model Alternatif Forecasting Deviden BUMN. Jakarta. Kajian Ekonomi dan Keuangan Vol.7, No.2.

Yasin, Mahmudin. 2002. Reformasi BUMN : Upaya Menata Ulang Peran

Pemerintah dalam Dunia Usaha. Makalah disampaikan pada Seminar dan Lokakarya Nasional ”Strategi Reformasi BUMN” Bisnis Indonesia dan FE UGM, Jakarta, 27-28 Maret 2002.

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 115: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Lampiran 1. Data Penelitian

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 116: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Lampiran 2. Hasil Pengolahan Data dengan Metode Efek Tetap Dependent Variable: OUTPUT? Method: Pooled Least Squares Date: 05/25/08 Time: 23:38 Sample: 2001 2006 Included observations: 6 Number of cross-sections used: 10 Total panel (unbalanced) observations: 58

Variable Coefficient

Std. Error t-Statistic Prob.

ASET? 1.044117 0.137475 7.594960 0.0000 LABOR? 0.088502 0.047181 1.875793 0.0658

Fixed Effects _SMGR--C -0.979966

_TTIMAH--C -0.848274 _TELKOM--C -1.245031

_BNI--C -2.423693 _ANEKAT--C -1.099191

_PEL2--C -1.172571 _PEL3--C -1.144858 _KF--C -0.694326

_INDOF--C -0.778068 _SCF--C -0.788232

R-squared 0.977104 Mean dependent var 12.36049 Adjusted R-squared 0.951628 S.D. dependent var 0.539898 S.E. of regression 0.090940 Sum squared resid 0.380423 F-statistic 178.4584 Durbin-Watson stat 0.855351 Prob(F-statistic) 0.000000

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 117: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Estimation Command: ===================== EST(F,M=500,C=0.0001) OUTPUT? ASET? LABOR? Estimation Equations: ===================== OUTPUT_SMGR = C(3) + C(1)*ASET_SMGR + C(2)*LABOR_SMGR OUTPUT_TTIMAH = C(4) + C(1)*ASET_TTIMAH + C(2)*LABOR_TTIMAH OUTPUT_TELKOM = C(5) + C(1)*ASET_TELKOM + C(2)*LABOR_TELKOM OUTPUT_BNI = C(6) + C(1)*ASET_BNI + C(2)*LABOR_BNI OUTPUT_ANEKAT = C(7) + C(1)*ASET_ANEKAT + C(2)*LABOR_ANEKAT OUTPUT_PEL2 = C(8) + C(1)*ASET_PEL2 + C(2)*LABOR_PEL2 OUTPUT_PEL3 = C(9) + C(1)*ASET_PEL3 + C(2)*LABOR_PEL3 OUTPUT_KF = C(10) + C(1)*ASET_KF + C(2)*LABOR_KF OUTPUT_INDOF = C(11) + C(1)*ASET_INDOF + C(2)*LABOR_INDOF OUTPUT_SCF = C(12) + C(1)*ASET_SCF + C(2)*LABOR_SCF Substituted Coefficients: ===================== OUTPUT_SMGR = -0.9799657274 + 1.044117367*ASET_SMGR + 0.08850219209*LABOR_SMGR OUTPUT_TTIMAH = -0.8482742254 + 1.044117367*ASET_TTIMAH + 0.08850219209*LABOR_TTIMAH OUTPUT_TELKOM = -1.245031296 + 1.044117367*ASET_TELKOM + 0.08850219209*LABOR_TELKOM OUTPUT_BNI = -2.423692872 + 1.044117367*ASET_BNI + 0.08850219209*LABOR_BNI OUTPUT_ANEKAT = -1.099191134 + 1.044117367*ASET_ANEKAT + 0.08850219209*LABOR_ANEKAT

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 118: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

104

104

OUTPUT_PEL2 = -1.172571296 + 1.044117367*ASET_PEL2 + 0.08850219209*LABOR_PEL2 OUTPUT_PEL3 = -1.144857742 + 1.044117367*ASET_PEL3 + 0.08850219209*LABOR_PEL3 OUTPUT_KF = -0.6943259745 + 1.044117367*ASET_KF + 0.08850219209*LABOR_KF OUTPUT_INDOF = -0.7780676937 + 1.044117367*ASET_INDOF + 0.08850219209*LABOR_INDOF OUTPUT_SCF = -0.7882317915 + 1.044117367*ASET_SCF + 0.08850219209*LABOR_SCF

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 119: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Lampiran 3. Statistik Deskriptif Output

Keterangan _SMGR _TTIMAH _TELKOM _BNI _ANEKAT _PEL2 _PEL3 _KF _INDOF _SCF Mean 6.27E+12 2.63E+12 3.18E+13 5.53E+12 2.89E+12 4.86E+11 1.47E+12 1.78E+12 7.00E+11 5.87E+11 Median 5.76E+12 2.38E+12 3.05E+13 5.94E+12 2.50E+12 4.61E+11 1.44E+12 1.82E+12 6.86E+11 5.52E+11 Maximum 8.73E+12 4.08E+12 5.13E+13 7.38E+12 5.63E+12 5.90E+11 1.78E+12 2.19E+12 1.03E+12 8.27E+11 Minimum 4.66E+12 1.67E+12 1.61E+13 2.77E+12 1.71E+12 4.24E+11 1.16E+12 1.41E+12 4.98E+11 4.07E+11 Std. Dev. 1.56E+12 9.68E+11 1.32E+13 1.86E+12 1.48E+12 6.04E+10 2.37E+11 2.78E+11 1.76E+11 1.51E+11 Skewness 0.628526 0.448645 0.285747 -0.401851 1.142874 0.889428 0.098337 0.039174 1.038193 0.489808 Kurtosis 1.941606 1.680197 1.804069 1.636659 3.009098 2.483990 1.683885 2.032562 3.258912 2.111685

Jarque-Bera 0.675094 0.636752 0.439214 0.626159 1.306182 0.857649 0.442710 0.235519 1.094604 0.437188 Probability 0.713518 0.727329 0.802834 0.731192 0.520435 0.651274 0.801432 0.888910 0.578509 0.803648

Sum 3.76E+13 1.58E+13 1.91E+14 3.32E+13 1.74E+13 2.91E+12 8.82E+12 1.07E+13 4.20E+12 3.52E+12 Sum Sq. Dev.

1.21E+25 4.69E+24 8.73E+26 1.73E+25 1.09E+25 1.83E+22 2.81E+23 3.87E+23 1.55E+23 1.14E+23

Observations 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 120: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Aset

Keterangan _SMGR _TTIMAH

_TELKOM

_BNI _ANEKAT

_PEL2 _PEL3 _KF _INDOF _SCF

Mean 7.26E+12 2.42E+12 5.34E+13 1.40E+14 4.86E+12 1.07E+12 2.78E+12 1.20E+12 6.63E+11 5.32E+11 Median 7.05E+12 2.20E+12 5.32E+13 1.34E+14 5.18E+12 1.04E+12 2.61E+12 1.18E+12 6.58E+11 5.37E+11 Maximum 8.76E+12 3.46E+12 7.51E+13 1.69E+14 7.29E+12 1.23E+12 3.34E+12 1.37E+12 8.12E+11 6.14E+11 Minimum 6.56E+12 1.92E+12 3.25E+13 1.26E+14 2.53E+12 1.01E+12 2.50E+12 1.04E+12 5.19E+11 4.54E+11 Std. Dev. 8.24E+11 6.07E+11 1.47E+13 1.64E+13 2.04E+12 8.48E+10 3.49E+11 1.11E+11 1.31E+11 6.76E+10 Skewness 1.067979 0.869949 0.063858 1.054932 -0.136467 1.199005 0.778248 0.248153 0.062675 -0.006601 Kurtosis 2.878144 2.383099 2.170737 2.738470 1.402415 2.960238 1.915400 2.410806 1.444461 1.280547

Jarque-Bera 1.144291 0.851953 0.175997 1.129980 0.656693 1.438009 0.899759 0.148367 0.608854 0.739173 Probability 0.564313 0.653132 0.915762 0.568366 0.720114 0.487237 0.637705 0.928501 0.737546 0.691020

Sum 4.36E+13 1.45E+13 3.21E+14 8.40E+14 2.91E+13 6.45E+12 1.67E+13 7.17E+12 3.98E+12 3.19E+12 Sum Sq. Dev. 3.39E+24 1.84E+24 1.09E+27 1.34E+27 2.07E+25 3.60E+22 6.10E+23 6.15E+22 8.55E+22 2.29E+22

Observations 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 121: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Tenaga Kerja

Keterangan _SMGR _TTIMAH

_TELKOM

_BNI _ANEKAT

_PEL2 _PEL3 _KF _INDOF _SCF

Mean 7021.667 4756.833 30993.33 16991.67 3430.167 2638.400 3850.200 5694.500 1379.167 2805.667 Median 7071.500 4748.500 30097.50 17897.50 3490.500 1432.000 3009.000 5679.000 1409.000 2767.500 Maximum 7195.000 5233.000 37442.00 19471.00 3683.000 7521.000 7521.000 5819.000 1709.000 3108.000 Minimum 6734.000 4364.000 25466.00 13483.00 3069.000 1369.000 2791.000 5575.000 983.0000 2610.000 Std. Dev. 201.7361 369.3071 4388.234 2399.248 235.1837 2729.604 2055.555 103.2216 300.1609 203.0277 Skewness -0.335596 0.088811 0.318365 -0.555663 -0.515721 1.499593 1.487220 0.198744 -0.166023 0.383921 Kurtosis 1.480783 1.434364 1.887714 1.680919 1.854981 3.249462 3.232915 1.476008 1.386276 1.628010

Jarque-Bera 0.689630 0.620691 0.410652 0.743755 0.593735 1.886947 1.854487 0.620137 0.678590 0.617985 Probability 0.708351 0.733193 0.814382 0.689439 0.743142 0.389273 0.395643 0.733397 0.712272 0.734186

Sum 42130.00 28541.00 185960.0 101950.0 20581.00 13192.00 19251.00 34167.00 8275.000 16834.00 Sum Sq. Dev. 203487.3 681938.8 96283003 28781951 276556.8 29802953 16901221 53273.50 450482.8 206101.3

Observations 6 6 6 6 6 5 5 6 6 6

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 122: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

108

108

E E

Lampiran 4. Matriks Marginal Productivity, Average Productivity dan Elastisitas Aset dan Labour BUMN

NAMA BUMN MPA MPL APA APL A L

PT. Semen Gresik Tbk. 0,902 79.468.812 0,864 892.908.003 1,044 0,089

PT. Timah Tbk 1,135 49.205.382 1,087 552.869.456 1,044 0,089

PT. Telkom Tbk 0,622 91.317.394 0,596 1.026.038.138 1,044 0,089

PT. BNI Tbk 4,124 28.964.807 3,95 325.447.269 1,044 0,089

PT. Aneka Tambang Tbk 0,62 74.988.338 0,595 842.565.598 1,044 0,089

PT. Pelindo 2 0,50 16.396.513 0,454 184.230.478 1,044 0,089

PT. Pelindo 3 0,55 33.981.818 0,529 381.818.182 1,044 0,089

PT. Kimia Farma Tbk 1,55 27.817.384 1,483 312.554.873 1,044 0,089

PT. Indo Farma Tbk 1,10 45.177.665 1,056 507.614.213 1,044 0,089

PT. Sucofindo 1,15 18.618.318 1,103 209.194.583 1,044 0,089

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 123: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Lampiran 5. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas untuk Variabel Aset Dependent Variable: ASET? Method: Pooled Least Squares Date: 06/06/08 Time: 20:04 Sample: 2001 2006 Included observations: 6 Number of cross-sections used: 10 Total panel (unbalanced) observations: 58

Variable Coefficient

Std. Error t-Statistic Prob.

LABOR? -0.049686 0.118815 -0.418178 0.6777 Fixed Effects _SMGR--C 13.04991

_TTIMAH--C 12.55517 _TELKOM--C 13.93604

_BNI--C 14.35374 _ANEKAT--C 12.82499

_PEL2--C 12.19088 _PEL3--C 12.60818 _KF--C 12.26242

_INDOF--C 11.97019 _SCF--C 11.89391

R-squared 0.947370 Mean dependent var 12.59308 Adjusted R-squared 0.944683 S.D. dependent var 0.779631 S.E. of regression 0.096490 Sum squared resid 0.437584 F-statistic 367.4260 Durbin-Watson stat 0.620949 Prob(F-statistic) 0.000000

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 124: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Uji Multikolinieritas untuk Variabel Tenaga Kerja Dependent Variable: LABOR? Method: Pooled Least Squares Date: 06/06/08 Time: 20:06 Sample: 2001 2006 Included observations: 6 Number of cross-sections used: 10 Total panel (unbalanced) observations: 58

Variable Coefficient

Std. Error t-Statistic Prob.

ASET? -0.074607 0.178409 -0.418178 0.6777 Fixed Effects _SMGR--C 4.805646

_TTIMAH--C 4.599303 _TELKOM--C 5.510775

_BNI--C 5.281620 _ANEKAT--C 4.478174

_PEL2--C 4.193769 _PEL3--C 4.476257 _KF--C 4.656337

_INDOF--C 4.012049 _SCF--C 4.321691

R-squared 0.931670 Mean dependent var 3.704326 Adjusted R-squared 0.917131 S.D. dependent var 0.410733 S.E. of regression 0.118237 Sum squared resid 0.657064 F-statistic 64.08364 Durbin-Watson stat 0.113632 Prob(F-statistic) 0.000000

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 125: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Lampiran 6. Uji Heteroskedastisitas Dependent Variable: OUTPUT? Method: Pooled Least Squares Date: 06/06/08 Time: 22:40 Sample: 2001 2006 Included observations: 6 Number of cross-sections used: 10 Total panel (unbalanced) observations: 58 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance

Variable Coefficient

Std. Error t-Statistic Prob.

ASET? 1.044117 0.122541 8.520549 0.0000 LABOR? 0.088502 0.043759 2.022486 0.0480

Fixed Effects _SMGR--C -0.979966

_TTIMAH--C -0.848274 _TELKOM--C -1.245031

_BNI--C -2.423693 _ANEKAT--C -1.099191

_PEL2--C -1.172571 _PEL3--C -1.144858 _KF--C -0.694326

_INDOF--C -0.778068 _SCF--C -0.788232

R-squared 0.977104 Mean dependent var 12.36049 Adjusted R-squared 0.951628 S.D. dependent var 0.539898 S.E. of regression 0.090940 Sum squared resid 0.380423 F-statistic 178.4584 Durbin-Watson stat 0.855351 Prob(F-statistic) 0.000000

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 126: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Lampiran 7. Hasil Pengolahan Data dengan Metode OLS Dependent Variable: OUTPUT? Method: Pooled Least Squares Date: 07/20/08 Time: 20:09 Sample: 2001 2006 Included observations: 6 Number of cross-sections used: 10 Total panel (unbalanced) observations: 58

Variable Coefficient

Std. Error t-Statistic Prob.

C 6.517511 0.624145 10.44230 0.0000 ASET? 0.246232 0.081673 3.014869 0.0039

LABOR? 0.740260 0.155026 4.775064 0.0000 R-squared 0.782330 Mean dependent var 12.36049 Adjusted R-squared 0.774415 S.D. dependent var 0.539898 S.E. of regression 0.256429 Sum squared resid 3.616565 F-statistic 98.83816 Durbin-Watson stat 0.141902 Prob(F-statistic) 0.000000 Uji Multikolinieritas Dependent Variable: ASET? Method: Pooled Least Squares Date: 07/20/08 Time: 20:13 Sample: 2001 2006 Included observations: 6 Number of cross-sections used: 10 Total panel (unbalanced) observations: 58

Variable Coefficient

Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.949133 1.627503 1.197621 0.2362 OUTPUT? 0.575978 0.191046 3.014869 0.0039 LABOR? 0.951474 0.251125 3.788853 0.0004

R-squared 0.795823 Mean dependent var 12.59308 Adjusted R-squared 0.786944 S.D. dependent var 0.779631 S.E. of regression 0.392191 Sum squared resid 8.459757 F-statistic 85.12333 Durbin-Watson stat 0.036479 Prob(F-statistic) 0.000000

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 127: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Dependent Variable: LABOR? Method: Pooled Least Squares Date: 07/20/08 Time: 20:14 Sample: 2001 2006 Included observations: 6 Number of cross-sections used: 10 Total panel (unbalanced) observations: 58

Variable Coefficient

Std. Error t-Statistic Prob.

C -3.928709 0.583746 -6.730163 0.0000 OUTPUT? 0.395902 0.082910 4.775064 0.0000

ASET? 0.217540 0.057416 3.788853 0.0004 R-squared 0.798857 Mean dependent var 3.704326 Adjusted R-squared 0.791543 S.D. dependent var 0.410733 S.E. of regression 0.187529 Sum squared resid 1.934190 F-statistic 109.2189 Durbin-Watson stat 0.153010 Prob(F-statistic) 0.000000

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 128: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Lampiran 8. Hasil Pengolahan Data dengan Metode Efek Random Dependent Variable: OUTPUT? Method: GLS (Variance Components) Date: 07/20/08 Time: 20:23 Sample: 2001 2006 Included observations: 6 Number of cross-sections used: 10 Total panel (unbalanced) observations: 58

Variable Coefficient

Std. Error t-Statistic Prob.

C 3.075422 1.139856 2.698078 0.0092 ASET? 0.723462 0.095095 7.607750 0.0000

LABOR? 0.067097 0.043706 1.535195 0.1293 Random Effects

_SMGR--C 0.221811 _TTIMAH--C 0.191260 _TELKOM--C 0.256400

_BNI--C -0.770425 _ANEKAT--C 0.027176

_PEL2--C -0.248992 _PEL3--C -0.084966 _KF--C 0.251903

_INDOF--C 0.063057 _SCF--C 0.037117

GLS Transformed Regression

R-squared 0.966656 Mean dependent var 12.36049 Adjusted R-squared 0.965444 S.D. dependent var 0.539898 S.E. of regression 0.100363 Sum squared resid 0.554002 Durbin-Watson stat 0.554718

Unweighted Statistics including

Random Effects

R-squared 0.974190 Mean dependent var 12.36049 Adjusted R-squared 0.973251 S.D. dependent var 0.539898 S.E. of regression 0.088301 Sum squared resid 0.428837 Durbin-Watson stat 0.716625

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 129: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

Lampiran 9. Hasil Pengolahan Data dengan Pertumbuhan (%) Dependent Variable: OUTPUT? Method: Pooled Least Squares Date: 08/05/08 Time: 02:39 Sample(adjusted): 2002 2006 Included observations: 5 after adjusting endpoints Number of cross-sections used: 10 Total panel (unbalanced) observations: 46

Variable Coefficient

Std. Error t-Statistic Prob.

ASET? 0.277914 0.181528 1.530970 0.1350 LABOR? -0.716696 0.326400 -2.195756 0.0350

Fixed Effects _SMGR--C 14.53208

_TTIMAH--C 12.12636 _TELKOM--C 15.60173

_BNI--C 26.11442 _ANEKAT--C 18.93646

_PEL2--C -1.083524 _PEL3--C 6.136387

_KF--C 8.693030 _INDOF--C 19.95520

_SCF--C 9.025864 R-squared 0.381329 Mean dependent var 16.40437 Adjusted R-squared 0.181170 S.D. dependent var 18.16412 S.E. of regression 16.43657 Sum squared resid 9185.467 F-statistic 1.905135 Durbin-Watson stat 1.922393 Prob(F-statistic) 0.074025

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 130: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 131: analisis efisiensi pada bumn privatisasi di indonesia dengan ...

SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008