Privatisasi Sebagai Implikasi Globalisasi Pada Kehidupan Berbangsa Dan

20
IMPLIKASI GLOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA KLP 8

description

Privatisasi Sebagai Implikasi Globalisasi Pada Kehidupan Berbangsa Dan

Transcript of Privatisasi Sebagai Implikasi Globalisasi Pada Kehidupan Berbangsa Dan

Privatisasi sebagai implikasi globalisasi pada kehidupan berbangsa dan bernegara

Implikasi globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negaraKlp 8

Meliberalisasi Keuangan

6 aspek dalam liberalisasi keuanganDeregulasi tingkat suku bungaPeniadaan pengendaliankreditPrivatisasi bank-bank dan lembaga-lembaga keuangan milik negara Peniadaan hambatan bagi bank-bank atau lembaga-lembaga keuangan swasta termasuk asing, untuk memasuki pasar keuangan domestikPengenalan alat-alat pengendalian moneter yang berbasis pasarLiberalisasi neraca modal

Konsensus washingtonJika dilihat berdasarkan ke empat agenda konsensuswashington, liberalisasi keuangan tidak hanya mencakup kebijakan anggaran ketat dan penghapusan subsidi, liberalisasi keuangan dan perdagangan, ia mencakup pula pelaksanaan privatisasi badan-badan usaha milik negara (BUMN). Paket kebijakan konsensus washington pada hakikatnya adalah sebuah agenda pokok paket kebijakan yang menjadi menu dasarstructuraladjusment progamimf yang dalam garis besarnya terdiri dari, pertama, pelaksanaan kebijakan anggaran yang ketat, termasuk penghapusan subsidi negara dalam berbagai bentuknya. Kedua, pelaksanaan liberalisasi sektor keuangan. Ketiga, pelaksanaan liberalisasi sektor perdagangan. Keempat, pelaksanaan privatisasi BUMN.

Akibat liberalisasi keuangan Krisis moneter 1997 di indonesia yang menyebabkan nilai rupiah melemah, yaitu 1 dolar = Rp 19.000Kesenjangan ekonomi semakin menganga Merosotnya kemampuan negara dalam memelihara integritas dan kedaulatan bangsa

Penghapusan Subsidi Rakyat

Penghapusan Subsidi RakyatGlobalisasi melatar belakangi keinginan negara besar untuk melakukan dominasi ekonomi. Tnc, wto, dan imf sebagai pelaku globalisasi memiliki wewenang menetapkan kebijakan internasional seperti menentuka kebijakan investasi, swastanisasi ekonomi, dan penghapusan bea tarif pajak impor.Kebijakan tersebut sangat merugikan negara berkembang karena kehilangan sumber penghasilannya dari pajak impor dan penguasaan asset nasional. Untuk menutupi kerugian tersebut, maka pemerintah mencabut subsidi kebutuhan pokok BBM, listrik dan beras. Bagi negara kreditur, kebijakan seperti dianggap menguntungkan. Namun, bagi negara berkembang seperti indonesia hal ini memberatkan perekonomian.

Contoh kasus

Kasus kenaikan harga minyak dunia tempo hari berdampakpadakebijakanpemerintahuntukmengurangisubsidi. Denganalasanmenyelamatkan APBN danfiskal negara.Di permukaan,kebijakaniniterlihatheroikkarenaseolahpemerin-tahhadirsebagaipenyelamat anggaran negara. Namun, hal ini semakin menekan rakyat kurang mampu, ditmbah lagi kebijakan ini bertepatan dengan hari raya idul fitri dan tahun ajaran barupendidikan.

Proses reformasi ekonomi yang ditujukan untuk menyiapkan indonesia memasuki perdagangan bebas adalah bukti globalisasi ekonomi. Proses pengalihan usaha produktif dari pemerintah ke tangan swasta, pelonggaran pajak, pencaplokan modal nasional oleh modal asing akan menurunkan devisa negara. Kondisi ini sangat ironis sekali dengan kebijakan negara-negara neo liberal yang tetap melakukan subsidi terhadap perekonomian warganya. Amerika serikat sebagai pusat negara liberal justru malah memberikan subisdi dan proteksi kepada perusahaan agribisnis raksasa melalui program farm bill.

Kebijakan IMF yang memberikan hutang dengan mensyaratkan pencabutan subsidi, pembebasan bea tarif pajak import dan swastanisasi dan privatisasi aset BUMN telah banyak merugikan negara. Demikian juga pencabutan subsidi terhadap petani, mengakibatkan petani kita tidak mampu bersaing dengan produk pertanian luar yang masuk ke indonesia tanpa ada tarif pajak import.

Privatisasi sebagai implikasi globalisasi pada kehidupan berbangsa dan bernegara

Sejarah privatisasiDi tahun 90-an privatisasi mulai dikenal sebagai elemen fundamental perekonomian konservatif global, dimana di seluruh negara, dari negara maju sampai ke negara sedang berkembang mengembangkan kebijakan ini .Namun demikian, alasan penerapan kebijakan privatisasi di setiap negara berbeda-beda. Privatisasi dapat didefinisikan sebagai pengalihan (baik sebagian maupun sepenuhnya) pemenuhan tugas-tugas pemerintah kepada swasta.

Alasan privatisasiPada dasarnya negara melakukan privatisasi untuk tujuan ekonomi dan tujuan sosial. Tujuan ekonomi adalah agar masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhannya dengan mudah. Tujuan sosialnya adalah agar negara dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat.

Profil bumn yang telah diprivatisasi melalui ipo (inital public offering)BUMN TAHUN IPO HARGA IPO HARGA PENUTUPANKIMIA FARMA 2001 RP 200 RP 325INDO FARMA2001RP 250 RP 215JASA MARGA2007RP 1,700RP 2,025ADHI KARYA2004RP 150 RP 1,450WIJAYA KARYA 2007 RP 420 RP 570BNI 1996RP 850 RP 2,050

Antam 1997Rp 1,400Rp 4,650Bukit Asam 2002Rp 575Rp 12,250SemenGresik 1991 Rp 7,000 Rp 5,900Indosat 1994Rp 7,000Rp 9,150Telkom 1995Rp 2,050Rp 11,100PGN2003Rp 1,500Rp 15,500

Meliberalisasi Perbankan

Meliberalisasi PerbankanKebijakan untuk meliberalisasi sektor perbankan ternyata semakin memperparah perekonomian nasionalKemudahan bank asing beroperasi dan tingginya penawaran suku bunga dan berbagai fasilitas kemudahan mengakibatkan perbankan nasional harus bersaing ketat

Secara keseluruhan, tetap lebih baik bagi negara-negara berkembang untuk berpartisipasi dalam globalisasi daripada mengisolasi diri. Namun, negara-negara harus selektif dalam mengijinkan proyek-proyek yang tidak memiliki dampak lokal, atau menghasilkan keuntungan yang layak, atau yang tidak menguntungkan warga negaranya untuk berbagai alasan lainnya.

sourcehttp://buletinbisnis.wordpress.com/2007/12/10/profil-bumn-yang-telah-di-privatisasi-melalui-ipo/http://totoksuharto.blogspot.com/search?updated-min=2013-01-01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2014-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=16

PertanyaanLaras: Apakah pemerintah memiliki kebijakan untuk membatasi jumlah bank swasta atau bank asing?Adrian: indonesia tunduk ke imf karena hutang, apa yang harus dilakukan indonesia agar mampu membayar hutang asing?Okta: apa yang akan terjadi jika indonesia menerapkan ekonomi pintu tertutup?