Print Kpdb

41
TUGAS KPDB UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP Nama : Achmad Sukmawijaya NIM : 2011 – 11 – 220 Program Studi : S1 Teknik Elektro Mata Kuliah : KPDB Kelas :A Dosen : Ir. Masgunarto Budiman M.Sc. Tanggal : 19 Juli 2013

Transcript of Print Kpdb

TUGAS KPDBUJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

Nama:Achmad Sukmawijaya

NIM:2011 11 220

Program Studi:S1 Teknik Elektro

Mata Kuliah:KPDB

Kelas:A

Dosen:Ir. Masgunarto Budiman M.Sc.

Tanggal: 19 Juli 2013

SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLNJAKARTA2013STANDARDISASI DAN DAN SERTIFIKASI1. Tiga Hal penting yang harus dicapai secara nasional dalam menghadapi globalisasi ekonomi dunia, yaitu :1. Menjamin mutu produk serta peningkatan produktivitas dalam rangka meningkatkan daya saing2. Memberikan perlindungan pada konsumen, tenaga kerja dan masyarakat baik dalam segi keselamatan,kesehatan dan lingkungan3. Mendukung upaya pencapaian pengakuan (Mutual Recognition Management MRA) kegiatan standarisasi dengan Negara lain.

2. MSTQ (Meteorology Standar Testing and Quality)BSN (Badan Standarisasi Nasional)KAN (Komite Akreditasi Nasional)

3. LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi)BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Personil)

4. Lembaga Sertifikasi yang di akreditasi oleh KAN adalah LPJK dan BNSPJenis sertifikat yang diterbitkan adalah sertifikasi kalibrasi, sertifikasi mutu, sertifikasi akreditasi, sertifikasi produk atau jasa, sertifikasihasil uji, sertifikasi badan usaha, sertifikasi kompetensi dan inspeksi teknis.

5. Bidang-bidang yang termasuk bidang konstruksi adalah bidang arsitektur, sipil, mekanik dan jasa lingkungan.

6. Upaya yang dilakukan untuk peningkatan mutu produk, jasa dan lingkungan, yaitu :1. Memberikan jaminan mutu bagi produk sesuai dengan persyaratan mutu yang ditetapkan dalam perdagangan2. Meningkatkan pelaksanaan pengujian dengan terselenggaranya pengujian yang benar dan baik berdasarkan tata cara yang berlaku secara internasional3. Menjalin kerjasama dengan lembaga/badan internasional yang berwenang mengendalikan mutu barang yang beredar di negaranya, dan aktif sebagai anggota organisasi internasional di bidang standarisasi dan pengendalian mutu.4. Mendorong berkembangnya jasa pelayanan surveiyor serta profesi lainnya5. Mendorong tumbuh dan berkembangnya gerakan bermasyarakat dan menerapkan pengendalian mutu terpadu (total quality control)

7. Infrastruktur yang diperlukan untuk peningkatan mutu produk dan jasa serta lingkungan adalah sistem standarisasi, sistem akreditasi dan sertifikasi, sarana dan prasarana yang diperlukan serta lingkup sertifikasi

8. Standar adalah sistem baku yang berdasarkan kesepakatan bersama semua pihak yang terkait menjamin keselamatan dan kesehatanStandarisasi merupakan salah satu unsure meningkatkan kemampuan produksi dan produktivitas, mempercepat proses industrialisasi dan memperkuat perlindungan konsumen.Standarisasi bertujuan untuk meningkatkan produk dan jasa yang bermutu sehingga dapat meningkatkan daya saing, efisiensi dan keselamatan pemakai.

9. Penerapan standar adalah pelaksanaan perumusan standar sesuai dengan prosedur yang berlaku adanya kelengkapan, sarana pengujian di dukung oleh sistem sertifikasi, sistem pengawasan, sistem evaluasi dan adanya peraturan perundan-undangan beserta sanksinya.Penerapan standar meliputi penerapan standarisasi, akreditasi, pengujian, sertifikasi, penandaan, inspeksi teknis, pengawasan dan sanksi terhadao pelanggaran

10. Sertifikasi adalah kegiatan pemberian sertifikat yaitu dokumen yang menyatakan kesesuaian hasil kegiatan sertifikasi terhadap persyaratan yang ditentukanSuatu produk telah bersertifikat berarti produk tersebut telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan (standar)Suatu produk telah bersertifikat ditandai dengan adanya label standar yang ditempel pada produk. Contoh : ISO 9000

11. Lima sertifikat selain sertifikat produk beserta Lembaga yang menerbitkannya Sertifikasi bidang konstruksi LPJK Sertifikasi bidang personil BNSP Sertifikasi / akreditasi perguruan tinggi BAN Sertifikasi personal bidang K3 Depnakertrans Sertifikasi sekolah kejuruan dan umum Depdikbud

12. Tiga type utama kegiatan sertifikasi1. Sertifikasi pihak pertama (First Party Certification), yaitu kegiatan penerbitan sertifikat yang dilakukan langsung oleh produsen barang tersebut (pihak pertama). Sertifikasi tipe ini sering disebut Self Certification2. Sertifikasi pihak kedua (Second Party Certification), yaitu kegiatan penerbitan sertifikat yang dilakukan oleh konsumen barang tersebut (pihak kedua), seperti yang dilakukan oleh PLN dalam pembelian peralatan kelistrikan untuk keperluan PLN. Disini pengujian dan pemberian sertifikat serta penandaan dilakukan oleh PT. PLN LMK (sekarang JTK) atas nama PLN sebagai konsumen.3. Sertifikasi pihak ketiga (Third Party Certification), yaitu kegiatan penerbitan sertifikat yang dilakukan oleh pihak ketiga (Badan Standarisasi Nasional atau Institusi lainnya yang netral dan kredibel)

13. Persyaratan minimum kriteria produk :1. Produk harus memenuhi criteria peraturan tentang kesehatan, keamanan dan lingkungan dimana pun2. Produk tidak boleh mengandung bahan-bahan yang membahayakan kesehatan atau lingkungan3. Proses produksi harus memenuhi standar4. Produk harus mewakili kegiatan proses produksi yang mutakhir, yang ramah terhadap lingkungan

14. Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dilandasi atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja untuk melaksanakan suatu pekerjaanStandar kompetensi adalah perumusan tentang persyaratan kemampuan minimal yang harus dimiliki seseorang untuk melaksanakan pekerjaan

15. Kompetensi kunci adalah kemampuan kunci atau generik yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu tugas atau pekerjaanLevel kinerja kompetensi adalah tingkat kesukaran atau kompleksitas serta tingkat persyaratan yang harus dipenuhi.

16. SLK adalah rumusan/kurikulum dab silabi pendidikan & pelatihan, ditunjukkan untuk meningkatkan kemampuan yang dilandasi oleh pernyataan tentang pengetahuan, ketrampilan dan di dukung sikap yang harus dimiliki oleh seorang dalam mengerjakan suatu tugas/pekerjaan sesuai dengan unjuk kerja terkait.Manfaat SLK bagi institusi DIKLAT yaitu : Untuk memberikan informasi dalam menyusun kurikulum dan silabus pelatihan berbasis kompetensi Sebagai acuan : Dalam membuat modul bahan ajar pelatihan berbasis kompetensi untuk pembekalan uji kompetensi Dalam membuat modul bahan ajar pelatihan berbasisi kompetensi dalam rangka penyegaran/pemeliharaan sertifikat kompetensi yang telah dimiliki bagi pemegang sertifikat kompetensi Dalam melakukan penilaian pelatihan berbasis kompetensiManfaat SLK bagi dunia usaha/industri & pengguna tenaga kerja yaitu : Sebagai acuan dalam melakukan analisa kebutuhan pelatihan tenaga kerja Membantu dalam memelihara kompetensi tenaga kerja Promosi jabatan Untuk persiapan mengikuti uji kompetensi dalam rangka uji kompetensi

17. Lima asosiasi profesi, yaitu : APEI (Asosiasi Ahli Profesionalis Elektrikal Indonesia) ISI (Ikatan Surveyer Indonesia) HAEI (Himpunan Ahli Elektro Indonesia) PII (Persatuan Insinyur Indonesia) ASTTI (Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia)

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA18. K3 adalah singkatan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja.Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditunjukkan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya. Hasil kerja dan budaya untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.Dasar hukum K3 : UU 1/70 : Kebijakan nasional dalam hal upaya menjamin tempat kerja yang aman dan lingkungan yang sehat UU 20/02 : Kebijakan nasional dalam hal penyediaan tenaga listrik (pengusahaan) yang andal, aman dan akrab lingkungan.

19. Pemerintah mencantumkan norma perlindungan tenaga kerja pada UU No. 14 Pasal 10, meliputi :1. Norma keselamatan kerja2. Norma kesehatan kerja3. Norma kerja4. Pemberian ganti kerugian perawatan dan rehabilitas dalam hal keselamatan kerja

20. Objektive dari K3 yaitu : Melindungi para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja (formal maupun informal) Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien Menjamin proses produksi berjalan lancer

21. Sasaran keselamatan kerja pada unsur manusia : Upaya preventif meniadakan / menekan terjadinya kecelakaan Mencegah / mengurangi timbulnya cidera, cacat dan kehilangan jiwa Meningkatkan etos kerja, produktivitas dan efisien kerja Meningkatkan kesejahteraan pekerja

Sasaran keselamatan kerja pada unsur pekerjaan : Mengamankan tempat kerja, peralatan dan material, konstruksi instalasi dan sumber daya lainnya Meningkatkan produktivitas pekerjaan dan menjamin kelangsungannya Terwujudnya pekerjaan yang tepat waktu dan hasil yang memuaskan

Sasaran keselamatan kerja pada unsure perusahaan : Menekan biaya opersional, sehingga keuntungan meningkat dan perusaahan berkembang Mewujudkan kepuasan pelanggan, sehingga kesempurnaan mendapatkan pekerjaan lebih mudah Terwujudnya perusahaan yang sehat

22. Kecelakaan bisa disebabkan karena faktor internal (individual) yaitu :1. Kecenderungan mendapatkan kecelakaan2. Kemampuan/kecakapan terboros (tidak berimbang dengan pekerjaan yang ditangani)3. Sikap dan perilaku yang tidak baikKecelakaan yang disebabkan karena faktor eksternal, yaitu :a. Job description tidak proporsionak dan tidak jelasb. Pekerjaan mempunyai resiko tinggi kecelakaanc. Prasarana dan sarana kerja tidak memadaid. Upah dan kesejahteraan karyawan yang rendahe. Keresahan pada pekerjaPenyebab kecelakaan faktor manusia berdasarkan presentasinyaa. Sikap pekerja yang tidak tepat (14%)b. Kegagalan mengenai bahaya potensial (12%)c. Kegagalan perkiraan jarak dan kecepatan (12%)

23. Keadaan darurat adalah situasi yang perlu dipertimbangkan/diidentifikasi, seperti kebakaran, pencemaran/tumpukan bahan kimia, banjir, angin topan/badai, huru-hara, ledakan, dan lain-lain.Rencana antisipasi keadaan darurat oleh perusahaan :a. Mengidentifikasi secara jelas dengan komprehensif jenis keadaan darurat yang mungkin/berpotensi terjadi didalam/diluar tempat kerjab. Menyediakan peta evakuasi dan titik berkumpul yang telah ditentukan dan dikomunikasikan ke seluruh karyawan (mengenai jalur evakuasi bagi karyawan/penghuni dan tamu ke tempat tertentu yang lebih aman)c. Menyediakan tim penanggulangan keadaan darurat terlatih beserta tanggungjawab dan struktur organisasinya.d. Menyediakan dan memelihara sarana penanggulangan/evakuasi keadaan darurate. Menyediakan prosedur untuk mencegah dan mengantisipasi keadaan darurat (kesiap-siagaan dan tanggap darurat)f. Melakukan uji coba secara periodik beberapa prosedur yang dapat dipraktekkang. Me-review dan meresensi (jika perlu) prosedur kesiap-siagaan dan tanggap darurat setelah terjadinya accident atau situasi darurat.h. Memeriksa, menguji, dan memelihara sistem proteksi keadaan darurat, misalnya ADAR, hidron detector, sprinkter, pompa hydrant, dll.

24. Standar K3 yang diperlukan untuk koordinasi pengawasan terselenggaranya K3 yaitu personil, alat/mesin, sistem dan kelembagaan K3.

25. PUIL 2000 termasuk SNI bernomor SNI 04 0225 2000Bahaya listrik yang mengancam :- Sentuhan langsung- Sentuhan tidak langsung- Kebakaran

26. Dokumen perencanjaan yang harus diserahkan untuk proses pengesahan gambar instalasi listrik :1. Peta lokasi2. Gambar instalasi Layout perlengkapan dan peralatan listrik Rangkaian peralatan dan pengendalinya3. Diagram garis tunggal4. Gambar5. Perhitungan beban6. Tabel bahan7. Ukuran teknis Spesifikasi & cara pasang Cara menguji Jadwal waktu27. Perlengkapan keselamatan kerjaa. Pakaian kerjab. Sabuk pengaman (Safety belt)c. Topi/helm pengaman (Safety helmer)d. Sepatu kerjae. Alat penutup telingaPeralatan keselamatan kerja untuk pekerjaan listrika. Earth Resistance Testerb. Voltage Testerc. Short Circuit Grounding

28. Data yang harus dicatat dalam sebuah buku jika terjadi kecelakaan Nomor Urut Nama Penderita Jam, Hari, Tanggal, dan Tahun terjadinya kecelakaan Sebab Kecelakaan Macam dan Akibat Kecelakaan

IDENTIFIKASI BAHAYA LISTRIK29. Tujuan identifikasi bahaya listrik Agar dapat mengenal dan mengetahui jenis-jenis bahaya yang di akibatkan listrik Agar dapat mengenal dan mengetahui penyebab bahaya listrik Agar dapat mengenal dan mengetahui dampak yang timbul akibat bahaya listrik Agar dapat mengenal dan mengetahui cara-cara pengamanan terhadap bahaya listrik

30. Contoh-contoh kondisi yang cenderung menunjang terjadinya bahaya listrik : Hubung pendek terjadi tanpa pnegaman atau dengan pengaman yang salah Ledakan, percikan api atau pemanasan local yang timbul karena salah pemilihan dan penggunaan perlengkapan listrik Peralatan tidak memenuhi persyaratan keamanan, baik yang disyaratkan dalam standar maupun dalam PUIL Pelaksanaan pemasangan sistem proteksi termasuk didalamnya sistem pembumian instalasi yang tidak benar Penggunaan identifikassi warna atau tanda lain yang tidak benar Kontak pada peralatan pemutus, terminal, sambungan dan pada klem buruk kondisinya Hilang kontak atau netral putus yang menimbulkan tegangan tidak berimbang Keadaan lingkungan instalasi yang burukAkibat bahaya listrik Kecelakaan pada manusia Kerusakan instalasi dan perlengkapannya Kerugian

31. Bahaya kejut listrik terkait dengan nilai tegangan, nilai arus yang terjadi dan nilai waktu berlangsungnya. Maksudnya dimana semakin besar nilai tegangan dan arus, maka semakin cepat pula kejutan listrik tersalurkan.

32. Penyebab sentuhan langsung Kelalaian manusia Peralatan tidak memenuhi syarat dan atau rusak Penggunaan peralatan yang salah Cara pemasangan yang tidak baik Gangguan eksternalDampak sentuh langsung Hilang kesadaran Luka bakar Jantung berhenti

33. Penyebab sentuh tidak langsung Kegagalan isolasi peralatan Index proteksi peralatan yang tidak sesuai dengan lokasi Gangguan akibat cuaca/lingkungan Pemasangan instalasi yang tidak baikDampak sentuh tidak langsung Membahayakan manusia Membahayakan peralatan itu sendiri Membahayakan peralatan-peralatan lain Menganggu kinerja peralatan-peralatan proteksi lainnya

34. Penyebab timbulnya kebakaran karena listrik Pembebanan lebih Kerusakan isolasi hingga terjadi hubung pendek Sambungan tidak sempurna Perlengkapan tidak standar Pemutus arus tidak sesuai Kebocoran isolasi (arus rambat) Listrik statis Sambaran petirUpaya menghindari kebakaran akibat listrik Standarisasi dan sertifikasi Pengawasan Pendidikan dan pelatihan Peraturan dan penerapan sanksi Asuransi

35. Beban lebih adalah bahaya yang diakibatkan kelebihan beban pada penghantar dan sumber pembangkit tenaga listrik.Penyebab : Penambahan beban terus-menerus pada penghantar tanpa memperhatikan KHA penghantar dan kemampuanj sumber Friksi yang tinggi pada motor-motor Data teknis peralatan tidak sesuai dengan kemampuannya Peralatan tidak memenuhi standar, akibat pengawasan mutu yang lemah Kenaikan tegangan pada peralatanDampak bahaya beban lebih : Suhu isolasi peralatan naik hingga melampaui batas suhu maksimum yang diperizinkan standar untuk kelas isolasi yang digunakan peralatan tersebut Isolasi penghantar rusak/terbakar Terjadinya pemadaman

36. Bahaya hubung singkat adalah bahaya yang di akibatkan adanya hubungan pendek antar bagian aktif (phase to phase) atau antara bagian aktif dengan netral (phase to netral)Penyebab : Kelalaian manusia Kegagalan/kerusakan isolasi akibat tekanan mekanis, pengaruh termis ataupun kimia Timbul tegangan tinggi yang melampaui batas akibat petir Cara pemasangan isolasi yang kurang baik Gangguan eksternalDampak bahaya hubung singkat : Terjadi pemadaman Temperatur tinggi pada peralatan/penghantar jika peralatan pengaman tidak bekerja

37. Bahaya tegangan lebih adalah terjadinya tegangan antar fasa/antara fasa dan netral pada peralatan listrik yang melampaui batas kemampuan isolasi peralatan tersebut.Penyebab : Petir menyambar langsung maupun tidak langsung jaringan/peralatan Timbul tegangan surya ditempat sambaran terjadi Pensaklaran pemutus tenaga di saluranDampak bahaya tegangan lebih : Bila tegangan tersebut menembus isolasi maka isolasinya rusak dan peralatan tidak dapat berfungsi lagi Bila ketahanan Ckarance lebih lemah maka terjadi flash over, isolasi tidak rusak Terjadi gangguan sementara/permanen (hubung pendek)

38. Penyebab masih adanya peralatan listrik yang tidak standar di pasaran : Penerapan peraturan perundang-undangan masih lemah dan belum efektif Sertifikasi produk belum efektif Banyak pabrik tidak mampu memproduksi peralatan sesuai standar Sertifikasi produk dalam negeri lemah Sarana & prasarana sertifikasi lab. uji kurang dalam kuantitas maupun kualitas Banyak institusi yang merasa bertanggung jawab tetapi tidak bertanggung jawab Kesadaran sebagian produsen & konsumen akan mutu peralatan dan keselamatan masih rendah Banyak produk peralatan listrik non standar beredarDampak penggunaan peralatan listrik yang tidak standar Dapat menimbulkan panas yang berlebihan Berpotensi menjadi sumber bahaya kejut listrik Berpotensi menimbulkan bahaya ledakan bila ada hubung pendek pada instalasi Merugikan konsumen/pemilik instalasiCara membedakan peralatan yang standar dengan peralatan yang tidak standar dapat kita ketahui pada peralatan itu sendiri. Pada peralatan yang standar terdapat Name Plate, tanda standard dan data teknis.INSTALASI LISTRIK BERDASARKAN PUIL 200039. Maksud dan tujuan PUIL 2000, agar terwujudnya : Pengusahaan instalasi listrik terselenggara dengan baik Keselamatan manusia dan bahaya kejut listrik Keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya Keamanan gedung serta isinya dari kebakaran akibat listrik Perlindungan lingkunganRuang Lingkup PUIL 2000 : Berlaku untuk semua pengusahaan instalasi listrik tegangan rendah arus bolak-balik sampai dengan 1000 V, arus searah 1500 V dan tegangan menengah sampai dengan 35 kV dalam bangunan dan sekitarnya. Untuk perancangan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian pelayanan, pemeliharaan maupun pengawasannya.

BAB 5 Standar NEC dan IEC 60364 Part 5Isi : Perlengkapan/peralatan listrik, mulai dari berbagai jenis perlengkapan yang dipakai sampai dengan perawatannya BAB 6 Isi : Perlengkapan hubung bagi dan kendali (PHB) serta komponennya BAB 7Isi : Penghantar dan Pemasangannya BAB 8Isi : Ketentuan untuk berbagai ruang dan instalasi khusus tentang requirement for special installations or location BAB 9Isi : Verification berisi pengusahaan instalasi listrik

40. Persyaratan dasar instalasi listrik :1. Proteksi untuk keselamatan2. Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik3. Perancangan instalasi listrik4. Pemilihan perlengkapan listrik5. Pemasangan dan verifikasi awal instalasi listrik

41. Proteksi keselamatan dalam PUIL 2000 :1. Proteksi dari sentuh langsungManusia dan ternak harus dihindarkan / diselamatkan dari bahaya yang bisa timbul karena sentuhan dengan bagian aktif instalasi2. Proteksi dari sentuh tak langsungManusia dan ternak harus dihindarkan / diselamatkan dari bahaya yang bisa timbul Karen sentuhan dengan bagian konduktif terbuka dalam keadaan gangguan (sentuhan tak langsung)3. Proteksi dari efek thermal dan dari arus lebihManusia atau ternak harus dihindarkan / diselamatkan dari cedera dan harta benda diamankan dari kerusakan Karena suhu yang berlebihan atau stress elektroma karena arus lebih yang sangat mungkin timbul pada penghantar aktif4. Proteksi dari arus gangguan dan dari tegangan lebihManusia dan ternak harus dicegah dari cedera dan harta benda harus dicegah dari kerusakan akibat adanya tegangan yang berlebihan yang mungkin timbul akibat sebab lain (fenomena atmosfer atau tegangan lebih pensaklaran)42. Persyaratan keselamatan sesuai dengan ketentuan PUIL 2000 Pada setiap perlengkapan listrik harus tercantum dengan jelas :1. Nama pembuat dan atau merek dagang2. Daya, tegangan dan atau pengenal3. Data teknis lain seperti disyaratkan SNI Perlengkapan listrik hanya boleh dipasang pada instalasi jika memenuhi ketentuan dalam PUIL 2000 dan atau standar yang berlaku Setiap perlengkapan listrik tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya

43. Penggunaan kabel fleksibel, kabel udara, kabel tanah dan kabel rumah Kondisi iklim : Dingin/panas, kelembaban, tekanan, gerakan media sekeliling, penguapan, radiasi dan air selain dari hujan Kondisi biologis : Flora dan fauna seperti jamur dan rayap Bahan kimia aktif : Garam, sulfur dioksida, hydrogen sulfit Bahan mekanis aktif : Pasir, debu, debu melayang, lumpur dan jelaga. Cairan pengotor : Berbagai minyak, cairan pendingin, gemuk, dan air baterai. Kondisi mekanis : Getaran, jatuh beban, benturan, gerakan berputar dan roboh. Gangguan listrik dan elektromagnet : Medan magnet, medan listrik, harmonik, dan tegangan induksi dan transien.

44. Persyaratan yang harus dipenuhi pemutus sirkuita. Pemutus sirkuit harus mempunyai kapasitas pemutus sekurang-kurangnya sama dengan hasil perkalian tegangan nominal dan arus putusb. Gawai proteksi arus lebih dan karakteristik sirkuit yang diamankan, harus dipilih dan dikoordinasikan sehingga kerusakan komponen listrik sirkuit dapat dicegah atau dikurangi

45. Penandaan dan polaritas Setiap sirkuit suplai, rel atau sirkuit cabang pada titik sumbernya harus ditandai dengan jelas maksud penggunaannya dengan tanda yang cukup awet terhadap pengaruh cuaca sekitarnya. Penandaan yang demikian itu diperlukan pula bagi setiap sarana pemutus untuk motor dan peranti listrik. Penandaan tidak diperlukan apabila maksud penggunaannya sudah jelas dari penempatannya. Penghantar proteksi dan penghantar netral harus bisa diidentifikasi, paling tidak pada terminalnya, dengan warna atau cara lain. Penghantar-penghantar berbentuk kawat atau kabel yang fleksibel, harus bisa diidentifikasi dengan warna atau cara lain sepanjang penghantarnya. Sakelar harus dipasang sehingga :a. Bagian yang dapat bergerak, tidak bertegangan pada waktub. Saklar dalam keadaan terbuka atau tidak menghubung;Kedudukan kontak semua tuas saklar dan tombol saklar dalam satu instalasi harus seragam; misalnya akan menghubung jika tuasnya didorong ke atas atau tombolnya ditekan. Fiting lampu jenis Edison harus dipasang dengan cara menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar fase, dan kontak luarnya pada penghantar netral Pengaman lebur jenis D (Diased) harus dipasang dengan kontak luarnya menghubung pada penghantar yang menuju ke beban Kotak-kontak fase tunggal, baik yang berkutub dua maupun tiga harus dipasang sehingga kutub netralnya ada disebelah kanan atau disebelah bawah kutub tegangan.

46. Tujuan pembumian : Bila terjadi arus bocor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke bumi yang akan menyebabkan meningkatnya arus sehingga pengaman akan terputus secara otomatis.Tiga sistem pembumian instalasi sesuai PUIL 2000 :

1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)

2. Sistem IT atau Hantaran Pengaman (HP)

3. Sistem TN atau Pembumian Netral Pengaman (PNP)

47. Pemeriksaan dan pengujian instalasi Instalasi listrik harus di uji dan diperiksa sebelum dioperasikan dan atau setelah mengalami perubahan penting untuk membuktikn bahwa pekerjaan pemsangan telah dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai dengan PUIL 2000 dan atau standar lain yang berlaku Instalasi dalam pabrik/bengkel, instalasi dengan 100 titik beban atau lebih, dan instalasi dengan daya lebih dari 5 KW, sebaliknya keadaan resistans isolasinya diperiksa secara berkala, dan jika resistans isolasinya tidak memenuhi ketentuan atau terlihat adanya gejala penurunan instalasi itu harus diperbaiki Pengukuran resistans isolasi harus dilakukan dengan gawai khusus yang baik dan telah ditera Resistans isolasi harus di uji dengan cara seperti dijelaskan dalam 3.20 Pada sistem IT harus ada sekurang-kurangnya satu gawai yang dipasang permanen untuk memantau keadaan isolasi instalasi

48. Bahaya sentuh langsung pada bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrikCara mengatasi :a. Proteksi dengan isolasi bagian aktifb. Proteksi dengan penghalang atau selungkupc. Proteksi dengan rintangand. Proteksi dengan penempatan diluar jangkauane. Proteksi tambahan dengan gawai pengaman arus sisa

49. Bahaya sentuh tidak langsungSentuh pada BKT perlengkapan atau instalasi listrik yang menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi.Cara memproteksi :a. Proteksi dengan pemutus suplai secara otomatisb. Proteksi dengan penggunaan kelas II atau dengan isolasi ekivalenc. Proteksi dengan ikatan penyama potensial local bebas bumid. Proteksi dengan separasi listrik

50. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP) adalah sistem yang bertujuan apabila terjadi arus bocor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke bumi yang akan menyebabkan meningkatnya arus sehingga pengaman akan terputus secara otomatis (Nol + Netral (ground) dihubung).

51. Sistem TN atau Pembumian Netral Pengaman (PNP) : TitiknetraltransformatorTRlangsungdihubungkankeelektrodepembumian Bagian konduktif terbuka suatu instalasi dihubungkan ke penghantar PE melalui electrode pembumian yang sama

52. Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP) adalah sistem pembumian yang bertujuan apabila terjadi arus bocor/hubung singkat, arus akan tersalur ke-bumi melalui penghantar pengaman sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus secara otomatis.

53. GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa)Cara kerja : Apabila arus sisa yang timbul karena terjadinya kegagalan isolasi melebihi nilai tertentu sehingga tercegahlah bertahannya tegangan sentuh yang terlalu tinggiELCB (Electronic liquid Circuit Breaker)Cara kerja : Dengan bantuan toroid, arus masuk dibandingkan dengan arus keluar Bila seimbang (tidak ada arus sisa atau arus bocor), maka tidak akan terjadi perubahan Bila ada arus sisa yang melebihi arus operasi sisa pengenal, maka karena ketidakseimbangan arus masuk dan arus keluar akan menyebabkan terjadi aliran fluks pada toroid yang menyebabkan terjadi arus pada sirkit yang terhubung pada magnet yang memegang suatu bilah yang dilengkapi per (spring) Karena arus menyebabkan keseimbangan magnet berubah, maka bilah akan terbuka dengan bantuan per

54. Arrester dipasang untuk pengaman tegangan tinggi petirCara Kerja : Semua bagian konduktif disbanding semua fasa jaringan RSTNG dipasang arrester bila terjadi sambaran petir yang pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN tegangannya sama tidak ada beda potensialAresster dipasang disemua jaringan fasa RSTNG

55. DS : Disconnecting SwitchDefinisi : Saklar pemutus yang didesain tidak bisa terbuka pada saat arus beban yang melewatinya masih adaCara Kerja : Biasanya dilengkapi dengan peringatan visual untuk keamanan para pekerja. Pada saat keadaan saklar terbuka atau tidak ada arus beban yang mengalir maka visual sign akan menyala untuk memberitahukan keadaan aman dan sebaliknya. Disconnecting switch harus benar-benar tertutup untuk mencegah kemungkinan munculnya bunga api antara pisau poenghubung dengan klep penjepitnya. Hal tersebut akan membahayakan operator.

56. LBS : Load Break SwitchDefinisi : Saklar/pemutus arus 3 fasa untuk penempatan diluar ruas pada tiang pancang, yang dikendalikan secara elektronisPemasangannya pada setiap saluran keluar/saluran akhirUnjuk kerja : switch dengan penempatan diatas tiang pancang ini dioptimalkan melaui control jarak jauh dan skema otomatisasi sistem pengendalian elektroniknya ditempatkan pada sebuah kotak pengendali yang terbuat dari baja anti karat.

57. CB : Circuit BreakerDefinisi : Suatu peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik yang mampu untuk membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi.Pemasangan : Setiap saluran keluar/saluran akhirUnjuk kerja : Mampu membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan ratingnya, juga pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal

SISTEM PENGAMAN58. Sentuhan langsung adalah bahaya sentuhan manusia atau ternak dengan bagian aktif. Bagian Aktif adalah bagian konduktif yang meruoakan pelayanan normal, umumny bertegangan dan atau dialiri listrik.Penyebab sentuhan langsung diantaranya : Kelalaian manusia Peralatan tidak memenuhi syarat dan atau rusak Penggunaan peralatan yang salah Cara pemasangan yang tidak baik Perlindungan instalasi kurang memadai Tidak mematuhi K3 listrik Gangguan eksternal

59. Sentuhan tidak langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan karena terjadi kegagalan isolasi.Penyebab sentuhan tidak langsung diantaranya : Kegagalan isolasi peralatan Index proteksi peralatan yang tidak baik/tidak sesuai dengan lokasi Gangguan akibat cuaca/lingkungan Pemasangan instalasi yang tidak baik60. Akibat bahaya listrik1. Kecelakaan pada manusia2. Kerusakan instalasi dan perlengkapannyaa. Kerusakan kabel, panel, isolasi, peralatanb. Kebakaran3. Kerugiana. Kerugian materib. Terhentinya proses produksic. Mengurangi kenyamanan (lampu mati, suplai air)

61.

62. Batas arus yang melewati tubuh manusiaBatas ArusPengaruh pada tubuh manusia

0 0.9 mABelum merasakan pengaruh

0.9 1.2 mABaru terasa adanya arus listrik tapi tidak menimbulkan kejang

1.2 1.6 mAMulai terasa seakan-akan ada yang merayap didalam tangan

63. Bahaya kejut listrik terkait dengan nilai tegangan, nilai arus yang terjadi dan nilai waktu berlangsungnya. Maksudnya dimana semakin besar nilai tegangan dan arus, maka semakin cepat pula kejutan listrik tersalurkan.Prinsip proteksi bahaya listrik : Mencegah mengalirnya arus listrik melalui tubuh manusia Membatasi nilai arus listrik dibawah arus kejut listrik Memutuskan suplai secara otomatik pada saat terjadi gangguan

64. Fungsi dari pengaman atau proteksi :1. Mencegah kerusakan peralatan pada sistem kelistrikan2. Mengurang kerusakan3. Mempersempit daerah gangguan4. Pelayanan dengan kehandalan tinggi5. Mengamankan manusia

65. Langkah Pengaman1. Pengaman lebura. Bebas dari sumber dayab. Periksa terminalc. Kencangkan semua dudukand. Ganti pengaman lebur yang putuse. Tanda pengenal kemampuan harus terlihat2. Penghantar / kabela. Matikan listrik bila perlub. Periksa kabel dalam saluranc. Apakah ada benda-benda dalam salurand. Periksa tanda pengenale. Hantaran udara, periksa penopang, pemegang kabel, benda-benda sekitar3. Penerangana. Bersihkan/cuci lampub. Lampu kotor menurunkan output cahaya4. Perkakas dan alat kerja listrika. Umur perkakas tergantung penggunaan dan pemeliharaanb. Cara pemeliharaan tergantung jenis perkakasc. Sebelum digunakan, periksa secara visuald. Kerusakan segera dilaporkane. Ikuti petunjuk pabrik pembuatf. Petugas harus terlatih5. Pemutus tenagaa. Harus selalu bersihb. Klem tidak boleh kendorc. Pengujian mekanis dan elektris6. Sistem pembumiana. Seluruh sistem harus diperiksab. Pengukuran tahanan tanah7. Pengamanan daerah yang dalam pemeliharaana. Memiliki prosedur khusus (SOP) b. Pasang tanda yang jelas dan dimengertic. Pasang segel/kartu (LOTO)d. Yakinkan bahwa kondisi amane. LOTO hanya boleh dilepas oleh petugas berwenang8. Alat pelindung diria. Sepatu pengaman khusus listrikb. Sarung tangan karet khusus listrikc. Pengujian APD secara berkala

66. Contoh alat-alat pengaman : Pelebur pipa gelas, Pelebur pipa, Pelebur kawat, Pelebur tabung terbuka, dan Pelebur tabung tertutup.

67. Contoh alat-alat kerja : Alat ukur (AVO meter, megger, dan lain-lain) Alat kerja tambahan (obeng, tang, kabel tambahan untuk penghubung, dll)

SMK31. Singkatan dari apakah SMK3?SMK3 adalah Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja2. Apakah yang dimaksud dengan SMK3?SMK3 adalah suatu sistem yang mengupayakan dan menerapakan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya.3. SMK3 adalah singkatan dari Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja. Apa yang dimaksud dengan Keselamatan dan Kesehatan?Keselamatan adalah suatu keadaan selamat, bebas dari cedera atau bahaya atau perasaan takut akan celaka, cedera dan resiko bahaya.Kesehatan adalah suatu keadaan kejiwaan, fisik, dan social yang sehat, serta bebas dari ancaman penyakit akibat kerja.4. Sebutkan tiga sasaran keselamatan kerja?a. Unsur Manusiab. Unsur Pekerjaanc. Unsur Perusahan5. Apa yang dimaksud sasaran keselamatan kerja terhadap unsur manusia?a. Upaya preventif meniadakan/menekan terjadinya kecelakaanb. Mencegah/mengurangi timbulnya cidera, cacat dan kehilangan jiwac. Meningkatkan etos kerja, produktifitas dan efesiensi kerjad. Meningkatkan kesejahteraan pekerjaKLASIFIKASI PEMBEBANAN1. Dalam instalasi listrik digunakan beberapa perlengkapan listrik. Sebutkan!Perlengkapan listrik meliputi bahan, fiting, gawai, peranti, luminair, aparat, mesin dan lain-lain.2. Sebutkan dua cara pemasangan listrik!1. Perlengkapan listrik pasangan dalam (indoor electrical equipment)2. Perlengkapan listrik pasangan luar (outdoor electrical equipment)3. Sebutkan persyaratan perlengkapan listrik!a. Tidak membahayakan atau merusak, tahan terhadap kerusakan mekanis, termal dan kimiawib. Tidak mudah terbakarc. Dalam pelayanan, pemeliharaan dan pemeriksaan dapat dilakukan dengan amand. Setiap piranti dapat dihubungkan dengan sakelar.4. Sebutkan tiga persyaratan tusuk kontak dan kotak kontak!1. Bahan tidak mudah terbakar2. Tahan lembab3. Tahan kerusakan mekanik5. Sebutkan ketentuan pemeliharaan!a. Seluruh instalasi beserta perlengkapannya harus terpelihara dengan baikb. Periksa dan perbaiki atau diganti peralatan yang sudah tua/rusakc. Hindari perkakas kerja dari bahan magneticINSTALASI PENYALUR PETIR1. Apa dasar hukum / referensi Sistem proteksi petir?Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per 02/Men/1989 tentang instalasi penyalur petir. Berlaku untuk sistem proteksi eksternal/proteksi bahaya sambaran langsung.2. Sebutkan dua konsepsi proteksi bahaya sambaran petir!1. Perlindungan sambaran langsung2. Perlindungan sambaran tidak langsung3. Bahan penghantar penurunan memiliki beberapa jenis persyaratan, sebutkan!a. Kawat tembaga penampang min. 50 mm2 & Tebal min. 2 mm.b. Bagian atap, pilar, dinding, tulang baja yang mempunyai massa logam yang baik.c. Pipa penyalur air hujan + minimal dua penghantar penurunan khusus.4. Dalam syarat pembumian, sebutkan kegunaan bumi sebagai elektroda!a. Tulang baja dari lantai kamar, tiang pancang (direncanakan)b. Pipa logam yang dipasang dalam bumi secara tegakc. Pipa atau penghantar lingkar yang dipasang dalam bumi secara mendatard. Pelat logam yang ditaname. Bahan yang diperuntukkan dari pabrikan5. Bagaimanakah pemasangan proteksi petir pada bangunan yang mempunyai antenna?1. Antena harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir dengan penyalur teganag lebih, kecuali berada dalam daerah perlindungan2. Jika antenna sudah dibumikan, tidak perlu dipasang penyalur tegangan lebih3. Jika antenna dipasang pada bangunan yang tidak mempunyai instalasi petir, antenna harus dihubungkan melalui penyalur tegangan lebihINSTALASI RUANG KHUSUS1. Apakah definisi dari ruang khusus?Ruang khusus adalah ruang dengan sifat dan keadaan tertentu yang memerlukan pengaturan lebih khusus untuk instalasinya.2. Apakah definisi dari instalasi khusus?Instalasi khusus adalah instalasi listrik dengan karakteristik tertentu sehingga penyelenggaranya memerlukan ketentuan sendiri.3. Dalam instalasi ruang khusus berpotensi untuk menimbulkan bahaya, sebutkan!a. Memiliki tegangan rendah s/d tinggib. Banyak peralatan aktif tidak dilindungic. Sentuh langsungd. Kebakaran/ledakane. Ditempat terbuka berbahaya4. Apakah persyaratan dari instalasi ruang khusus?a. Pengawasanb. Luas yang cukupc. Penerangan cukup (baik dan tepat)d. Bangunan tidak mudah terbakare. Dipagar bila terbuka (min 2m)5. Sebutkan jenis-jenis dari ruang khusus?Ruang lembab/ruang pendingin, ruang sangat panas, ruang berdebu dan ruang radiasi

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN INSTALASI1. Mengapa perlu di adakannya pemeriksaan dan pengujian instalasi?Pemeriksaan dan pengujian instalasi dilaksanakan agar selalu berfungsi dengan tepat, aman dan memenuhi syarat.2. Siapakah yang melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi?Dilakukan oleh pegawai pengawas, Ahli K3 atau PJK3 Inspeksi3. Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan dan pengujian instalasi?a. Elektroda bumi, terutama pada jenis tanah yang dapat menimbulkan karat.b. Kerusakan-kerusakan dan karat dari penerima, penghantarc. Sambungan-sambungand. Tahanan pembumian dari masing-masing elektroda maupun elektroda kelompoke. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dan diperbaiki

4. Apa sajakah yang diperiksa dan di uji terhadap suatu instalasi?a. Berbagai macam tanda pengenal dan papan peringatanb. Perlengkapan listrik yang dipasangc. Cara memasang perlengkapan listrikd. Polaritase. Pembumianf. Kesinambungan sirkuit5. Apa pengertian dari Pemeriksaan instalasi?Pemeriksaan instalasi adalah kegiatan mencocokan kondisi instalasi, umumnya dengan penglihatan (periksa), terhadap kondisi yang dipersyaratkan.

PENGUKURAN LISTRIK1. Sebutkan jenis alat ukur berdasarkan macam arusnya?a. Arus searahb. Arus bolak-balikc. Arus searah dan arus bolak-balik2. Sebutkan jenis alat ukur berdasarkan macam tipenya?a. Tipe jarum penunjukb. Tipe recorderc. Tipe integratord. Tipe digital3. Bagaimanakah prinsip kerja alat ukur kumparan putar?Alat ukur sistem kumparan ini adalah alat ukur yang mempunyai kutub magnet permanen dan kumparan putar.Besi magnet adalah magnet permanen berbentuk kaki kuda yang pada kutub-kutubnya dilengkapi dengan lapis-lapis kutub dan didalam lapis magnetis antar lapisan kutub tersebut dipasangkan sebuah kumparan yang dapat berkeliling poros.4. Sebutkan keuntungan dari alat ukur elektronik!a. Portableb. Kecermatan tinggi mencapai factor kesalahan 0,1 0,5 %c. Kedudukan atau positif alat ukur tidak mempengaruhi penunjukan

5. Sebutkan kelemahan dari alat ukur elektronik!a. Dapat dipengaruhi oleh temperatur ruangan yang tinggib. Tidak boleh ditempatkan pada ruangan yang lembab/basahc. Harga relative mahal