Prinsip Sains Dalam Keperawatan

32
Siti Patma Yunaningsih PRINSIP-PRINSIP SAINS DALAM KEPERAWATAN 1. LOUIS PASTEUR Louis Pasteur adalah seorang ilmuan kelahiran perancis. Sebagai ilmuwan, ia berhasil menemukan cara mencegah pembusukan makanan hingga beberapa waktu lamanyadengan proses pemanasan yang biasa disebut pasteurisasi. Pasteur memulai karirnya sebagai ahli fisika di sebuah sekolah lanjutan atas. Pada usia 26 tahun ia sudah menjadi professor di Universitas Strasbourg, kemudian ia pindah ke Universitas Lille dan disana ia melakukan penemuan yang berarti bagi bidang kedokteran. Louis Pasteur merupakan ilmuwan pendukung teori Biogenesis terkenal dengan teori “Omne ovum ex vivo omne vivum ex ovo”. Pasteur mendukung teori biogenesis setelah beliau melakukan percobaan menggunakan tabung leher angsa. Pada percobaan tersebut, ia mempersiapkan larutan nutrisi berupa cairan kaldu kemudian memasukkannya ke dalam labu, dan kemudian dipanaskan. Setelah itu dibiarkan beberapa lama dan udara tanpa perlakuan apapun dan tanpa disaring, jadi udara dibiarkan keluar masuk labu tersebut. Setelah diinkubasi beberapa lama ternyata tak ditemukan kehidupan mikroorganisme dalam labu tersebut. Alasannya bahwa partikel-partikel debu yang mengandung mikroorganisme tidak mencapai larutan nutrisi, dikarenakan mikroorganisme tersebut mengendap dalam bagian tabung leher angsa yang berbentuk huruf U dan aliran udara berkurang,

description

Prinsip Sains Dalam Kesehatan

Transcript of Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Page 1: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

PRINSIP-PRINSIP SAINS

DALAM KEPERAWATAN

1. LOUIS PASTEUR

Louis Pasteur adalah seorang ilmuan kelahiran perancis. Sebagai ilmuwan, ia berhasil

menemukan cara mencegah pembusukan makanan hingga beberapa waktu lamanyadengan

proses pemanasan yang biasa disebut pasteurisasi. Pasteur memulai karirnya sebagai ahli

fisika di sebuah sekolah lanjutan atas. Pada usia 26 tahun ia sudah menjadi professor di

Universitas Strasbourg, kemudian ia pindah ke Universitas Lille dan disana ia melakukan

penemuan yang berarti bagi bidang kedokteran.

Louis Pasteur merupakan ilmuwan pendukung teori Biogenesis terkenal dengan teori

“Omne ovum ex vivo omne vivum ex ovo”. Pasteur mendukung teori biogenesis setelah

beliau melakukan percobaan menggunakan tabung leher angsa. Pada percobaan tersebut, ia

mempersiapkan larutan nutrisi berupa cairan kaldu kemudian memasukkannya ke dalam

labu, dan kemudian dipanaskan. Setelah itu dibiarkan beberapa lama dan udara tanpa

perlakuan apapun dan tanpa disaring, jadi udara dibiarkan keluar masuk labu tersebut.

Setelah diinkubasi beberapa lama ternyata tak ditemukan kehidupan mikroorganisme dalam

labu tersebut.

Alasannya bahwa partikel-partikel debu yang mengandung mikroorganisme tidak

mencapai larutan nutrisi, dikarenakan mikroorganisme tersebut mengendap dalam bagian

tabung leher angsa yang berbentuk huruf U dan aliran udara berkurang, sehingga partikel-

partikel tadi tidak terbawa ke dalam labu. Apabila labu yang berisi nutrisi kemudian

penyimpanannya diletakkan secara miring, sehingga kemungkinan partikel debu memasuki

labu lewat aliran udara, maka setelah beberapa lama disimpan, ditemukan kehidupan

mikroorganisme pada labu tersebut. Hasil eksperiman Pasteur ini ternyata dapat

menumbangkan teori abiogenesis atau generatio spontanea dengan munculnya paham baru

yaitu biogenesis yang berarti bahwa kehidupan itu berasal dari kehidupan sebelumnya.

Selanjutnya dikenal dengan istilah onne vivum ex ovo, omne ovum ev vivo yang berarti

semua makhluk hidup berasal dari telur dan semua telur berasal dari makhluk hidup.

Page 2: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

2. PASTEURISASIa. Pengeretian dari pasteurisasi:

Proses termal dengan suhu sedang dengan medium yang diberikan pada produk

pangan yang bertujuan membunuh mikroba vegetatif tertentu yang terutama bersifat

patogen dan juga menginaktifkan enzim dan suhu waktu.

Pasteurisasi Dibedakan Menjkadi 2 Yaitu

- Low temperature long time 63C selama 30 menit.

- HTST:High temperature short time 72C selama 15 menit

b. Keuntungan Pasteurisasi :

1. Proses dapat dikontrol

2. lebih sedikit penstabilan yang dibutuhkan

3. menghemat waktu dan tempat

4. meningkatkan kapasitas

c. Teknik Atau Pasteurisasi

Dengan sifat bath pasteurisasi setelah di campurkan bahan dimasukan ke dalam

pasteurisasi atau tangki air panas disirkulasi melalui jaket atau selimut dinding wadah dan

tergantung dari suhu air panas yang digunakan suhu tertentu tercapai pada prodak

pasteurisasi.setelah beberapa waktu tertentuyang telah ditetapkan denagan mengunakan

air dingin dan sirkulasi melalui jaket dan selimut dan terjadi proses pendingin.setelah

suhu dingin tertentu tercapai produk dipopakan keluar pasteurisasi.

Page 3: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

d. Tujuan Penggunaan Suhu Sedang

1. Mempertahankan kualitas sensoris

2. Menghindari pemanasan berlebihan atau oper proses

- bahan tambah makanan akan hilang atau memudar pada saat

Ditambahkan

- agar vitamin pada bahan tidak hilang contohnya:vitamin C

- agar mempermudah proses pengemasan

PRODUK TUJUAN KONDISI PASTEURISASI

1. JUS BUAH

2. BIR

3. SUSU

4. TELUR CAIR

5. ES KRIM

- in aktifkan enzim

- dekstrasi mikroba Pembusuk

- dekstrasi patogen

- dekstrasi pathogen

Salmonella seftemburg

- dekstrasi patogen

- 65C sampai 30 menit

- 77C sampai 1 menit

- 88C sampai 15 detik

- 65C sampai 20 detik

- 72C sampai 1-4 menit

- 65C sampai 15 menit

- 71,5C sampai detik

- 64,4C sampai 2,5 menit

- 60C sampai 3.5 menit

- 65C sampai 30 menit

- 71C sampai 10 menit

- 80C sampai 15 detik

e. Umur simpan produk pasteurisasi diperoleh:

1. jenis produk

2. nilai ph

3. resistensi mikroba dan enzim

4. sensitifikasi produk

5. suhu dan metode pasteurisasi yang digunakan

Page 4: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

3. FERMENTASI

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa

oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,

terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam

lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi

adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga

dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang

umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan

minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang

keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk

fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam

laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.

Dalam keadaan normal, organisme melakukan pembongkaran zat dengan cara

oksidasi biologi atau respirasi aerob, yaitu respirasi yang memerlukan oksigen bebas. Akan

tetapi, pada saat kadar oksigen terlalu rendah, oksidasi biologi tidak dapat berlangsung.

Misalnya, pada tumbuhan darat yang tanahnya tergenang air sehingga akar tidak dapat

melakukan respirasi aerob karena kadar oksigen dalam rongga tanah sangat rendah.

Pada manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarah

jauh dengan kencang. Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak daripada

yang diambil dari pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh, maka proses

pembongkaran zat dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan fermentasi.

Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob. Beberapa jenis mikroorganisme

mampu melakukan fermentasi dalam keadaan aerob, misalnya pada fermentasi asam cuka.

Jika dibandingkan dengan respirasi, sebenarnya fermentasi ini sangat merugikan sel

karena dua alasan:

1. Sering dihasilkan senyawa yang merusak sel, misalnya alkohol.

2. Dari jumlah mol zat yang sama akan dihasilkan jumlah energi yang lebih rendah/lebih

sedikit.

Page 5: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

Fermentasi diberi nama sesuai dengan jenis senyawa akhir yang dihasilkan.

Berdasarkan senyawa atau jenis zat yang dihasilkan, fermentasi dibedakan menjadi

fermentasi asam laktat, fermentasi alkohol, dan fermentasi asam cuka.

Fermentasi Asam Laktat

Pada sel hewan tingkat tinggi dan manusia, jika bekerja terlalu berat dan kebutuhan

oksigen untuk melakukan respirasi sel tidak cukup, maka senyawa asam piruvat dalam sel

otot akan direduksi menjadi asam laktat (asam lelah). Asam laktat adalah suatu senyawa

yang dapat menurunkan pH sampai pada suatu titik yang mengakibatkan gangguan serius

pada fungsi sel. Salah satu gangguan yang ditimbulkannya adalah kelelahan, sehingga asam

laktat sering disebut juga asam lelah.

Proses glikolisis menghasilkan asam piruvat. Jika cukup oksigen, glikolisis akan

dilanjutkan dengan siklus Krebs. Bila kondisi anaerob (kurang oksigen) yang terjadi, asam

piruvat akan diubah menjadi asam laktat. Akibatnya, rantai transpor elektron tidak terjadi

karena tidak lagi menerima elektron dari NADH dan FADH2 yang dalam keadaan aerob

dihasilkan oleh siklus Krebs. Karena tidak terjadi penyaluran elektron, maka NAD+ dan FAD

yang mutlak diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak terbentuk sehingga daur Krebs

terhenti. Reaksi ini merupakan suatu pemborosan, karena hanya 7% dari energi yang terdapat

pada asam piruvat yang dibebaskan. Meskipun fermentasi asam laktat menghasilkan senyawa

yang merugikan otot, tetapi poses ini menghasilkan ATP bagi sel yang tidak dapat

melakukan respirasi secara aerob. Pada fermentasi asam laktat ini, dari satu molekul glukosa

dihasilkan ATP sebanyak 2 molekul. Secara sederhana, fermentasi asam laktat berlangsung

sebagai berikut.

Mungkin Anda heran mengapa didalam fermentasi asam laktat dapat dihasilkan

energi. Sebab kalau dipikir, molekul asam piruvat tidak lebih teroksidasi daripada molekul

glukosa. Jika rumus molekulnya diperhatikan, C3H4O3, maka seakan-akan apa yang terjadi

pada glikolisis hanyalah pemecahan molekul glukosa, (C6H12O6), menjadi dua bagian

(C3H6O3), yang kemudian kehilangan 2 elektronnya dalam bentuk 2 atom hidrogen. Hal ini

memang benar. Tetapi, penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa apa yang terjadi bukan

Page 6: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

sekedar itu. Satu ujung dari molekul asam piruvat (–CH3) sekarang lebih tereduksi daripada

yang terdapat pada glukosa, sedangkan pada ujung lainnya (–COOH) lebih teroksidasi.

Reaksi reduksi dan oksidasi inilah yang kemudian membebaskan energi yang sedikit

tersebut.

Fermentasi Alkohol

Beberapa organisme seperti Saccharomyces dapat hidup, baik dalam kondisi

lingkungan cukup oksigen maupun kurang oksigen. Organisme yang demikian disebut aerob

fakultatif. Dalam keadaan cukup oksigen, Saccharomyces akan melakukan respirasi biasa.

Akan tetapi, jika dalam keadaan lingkungan kurang oksigen Saccharomyces akan melakukan

fermentasi.

Dalam keadaan anaerob, asam piruvat yang dihasilkan oleh proses glikolisis akan

diubah menjadi asam asetat dan CO2. Selanjutnya, asam asetat diubah menjadi alkohol.

Proses perubahan asam asetat menjadi alkohol tersebut diikuti pula dengan perubahan

NADH menjadi NAD+. Dengan terbentuknya NAD+, peristiwa glikolisis dapat terjadi lagi.

Dalam fermentasi alkohol ini, dari satu mol glukosa hanya dapat dihasilkan 2 molekul ATP.

Fermentasi alkohol, secara sederhana, berlangsung sebagai berikut.

Sebagaimana halnya fermentasi asam laktat, reaksi ini merupakan suatu pemborosan.

Sebagian besar dari energi yang terkandung di dalam glukosa masih terdapat di dalam etanol,

karena itu etanol sering dipakai sebagai bahan bakar mesin. Reaksi ini, seperti fermentasi

asam laktat, juga berbahaya. Ragi dapat meracuni dirinya sendiri jika konsentrasi etanol

mencapai 13% (Hal ini menjelaskan kadar maksimum alkohol pada minuman hasil

fermentasi seperti anggur).

Fermentasi Asam Cuka

Fermentasi asam cuka merupakan satu contoh fermentasi yang berlangsung dalam

keadaan aerob. Fermentasi ini biasa dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter) dengan

substrat etanol. Jika diberikan oksigen yang cukup, bakteri-bakteri ini dapat memproduksi

cuka dari bermacam-macam bahan makanan yang beralkohol. Bahan makanan yang biasa

Page 7: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

digunakan yaitu sari buah apel, anggur, biji-bijian fermentasi, malt, beras, atau bubur

kentang. Dari proses fermentasi asam cuka, energi yang dihasilkan lima kali lebih besar

daripada energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol. Secara umum reaksi kimia yang

terfasilitasi oleh bakteri ini adalah:

C2H5OH + O2 —> CH3COOH + H2O

4. TAHAPAN-TAHAPAN PROSES METODE ILMIAH

a. Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method

adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan

terkontrol.

b. Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah

Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau

pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah

asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan data atau fakta khusus. Proses berpikir

untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu

metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa

yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan

menuntun proses selanjutnya.

c. Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis

Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan

bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran

akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses

berpikir dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan

berurutan.

d. Metode ilmiah didasarkan pada data empiris

Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah,

bahwa masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus

Page 8: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

tersedia datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak

tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah.

Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah

sebuah bentuk metode ilmiah.

e. Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara terkontrol

Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara

terkontrol. Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu

dilakukan secara sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga ingin

membuktikan kebenarannya dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang yang berpikir

ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal atau bermimpi, akan tetapi

dilakukan secara sadar dan terkontrol.

f. Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat

langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah

atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah

metode ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan masalah.

2. Merumuskan hipotesis.

3. Mengumpulkan data.

4. Menguji hipotesis.

5. Merumuskan kesimpulan.

g. Merumuskan Masalah

Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya

masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.

Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan

metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data

tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan.

Page 9: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

Bagaimana mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya

bila masalahnya sendiri belum dirumuskan?

h. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih

memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah

dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang

jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah.

Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat

penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti

untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan

berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

i. Mengumpulkan Data

Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan

sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang

peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan

hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam

metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya

sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.

j. Menguji Hipotesis

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari

suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan

sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis,

peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak

hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus

terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang

tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu

penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas

kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.

Page 10: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

k. Merumuskan Kesimpulan

Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah

kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah

yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat

deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang

tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini

perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya

penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang

diajukannya.

5. CONTOH-CONTOH MIKROORGANISME YANG BERSIFAT AEROB DAN

ANAEROB BESERTA PENYAKITNYA

1. Bakteri Aerob

Organisme aerobik atau aerob adalah organisme yang melakukan metabolisme

dengan bantuan oksigen. Aerob, dalam proses dikenal sebagai respirasi sel, menggunakan

oksigen untuk mengoksidasi substrat (sebagai contoh gula dan lemak) untuk

memperoleh energi. Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter

Aerob obligat membutuhkan oksigen untuk melakukan respirasi sel aerobik.

Aerob fakultatif dapat menggunakan oksigen tetapi dapat juga menghasilkan energi

secara anaerobik.

Mikroaerofil adalah organisme yang bisa menggunakan oksigen tetapi dalam

konsentrasi yang sangat kecil (mikromolar).

Organisme aerotoleran dapat hidup walaupun terdapat oksigen di sekitarnya,

tetapi mereka tetap anaerobik karena mereka tidak menggunakan oksigen sebagai

terminal electron acceptor (akseptor elektron terminal). Contoh yang dapat diberikan

adalah oksidasi glukosa (monosakarida) dalamrespirasi aerobik.

C6H12O6 + 6 O2 + 38 ADP + 38 fosfat → 6 CO2 + 6 H2O + 38 ATP

Page 11: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

Energi yang dilepaskan pada reaksi ini sebesar 2880 kJ per mol, yang disimpan

dalam regenerasi 38 ATP dari 38 ADP per glukosa. Angka ini 19 kali lebih besar

daripada yang dihasilkan reaksi anaerobik. Organisme eukariotik (semua kecuali bakteri)

hanya memperoleh 36 ATP yang diregenerasi dari ADP dalam proses ini. Hal ini

disebabkan terdapat membran yang harus dilewati oleh transport aktif.

Berikut adalah beberapa contoh dan karakteristik bakteri aerob:

a. Bacillus

Genus Bacillus terdiri dari spesies bakteri obligat aerob dan bakteri

fakultatif. Termasuk ke dalamnya adalah bakteri yang hidup bebas dan bakteri

patogen. Misalnya, B. subtilis adalah bakteri tanah yang hidup bebas, sedangkan

bakteri B. anthrax merupakan bakteri penyebab penyakit anthrax. Berbagai spesies

Bacillus digunakan secara komersial untuk produksi enzim dan penelitian genetik.

b. Mycobacterium Tuberculosis

Bakteri patogen ini merupakan penyebab penyakit tuberkulosis.

Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri berbentuk batang, aerob obligat, dan

memiliki ciri khusus yakni adanya lapisan lilin di dinding selnya. Sebagai bakteri

aerob yang membutuhkan oksigen, M. tuberculosis bermanifest di paru-paru

mamalia karena kandungan oksigennya sangat tinggi. Pembelahan diri bakteri M.

tuberculosis terjadi sangat lambat, yaitu sekitar 15 jam setelah infeksi terjadi.

c. Nocardia

Nocardia merupakan bakteri berbentuk batang dan termasuk jenis gram

positif. Genus Norcadia terdiri dari lebih 80 spesies. Sebagian bakteri Norcadia

bersifat patogen, namun sebagian lainnya tidak menimbulkan masalah kesehatan

atau non patogen. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi Nocardia disebut

nocardiosis. Nocardiosis hanya mempengaruhi paru-paru saja namun bisa pula

seluruh tubuh. Biasanya, bakteri Nocardia tumbuh subur di rongga mulut, terutama

di gusi dan kantong periodontal.

d. Lactobacillus

Page 12: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

Lactobacillus bukan bakteri aerob obligat, melainkan termasuk dalam tipe

bakteri fakultatif. Bakteri ini sering digunakan dalam proses pengentalan dan

fermentasi makanan. Lactobacillus juga sering ditemukan dalam rongga mulut dan

usus tanpa menimbulkan gangguan kesehatan. Sebaliknya, beberapa spesies

Lactobacillus bermanfaat bagi kesehatan dan diklasifikasikan sebagai flora

probiotik.

Selain contoh empat bakteri diatas, bakteri aerob lain meliputi Pseudomonas,

bakteri Staphylococcus (fakultatif), dan spesies Enterobacteriacae (fakultatif)

2. Bakteri anaerob

Anaerob artinya “hidup tanpa udara”. Perkembangan bakteri anaerob ini terjadi

pada tempat-tempat yang sedikit atau sama sekali tidak mengandung oksigen. Kuman-

kuman ini normalnya ditemukan di mulut, saluran pencernaan dan vagina serta pada

kulit. Umumnya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri anaerob adalah gas

gangren, tetanus dan botulisme. Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi jika barier

(sawar) normal (seperti kulit, gusi dan dinding usus) mengalami kerusakkan akibat

pembedahan, jejas atau penyakit. Biasanya sistem kekebalan tubuh akan membunuh

bakteri yang masuk ke dalam tubuh, tetapi kadang-kadang bakteri tersebut mampu

berkembang dan menyebabkan infeksi. Bagian tubuh yang mengalami kerusakkan

jaringan (nekrosis) atau suplai aliran darahnya sedikit merupakan tempat-tempat yang

disenangi oleh bakteri anaerob untuk tumbuh dan berkembang karena miskin akan

oksigen. Keadaan yang kurang mengandung oksigen dapat disebabkan karena penyakit

pembuluh darah, keadaan syok, trauma/cedera dan tindakkan pembedahan.

Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi di seluruh bagian tubuh. Misalnya:

Mulut, kepala dan leher. Infeksi dapat terjadi pada saluran akar gigi, gusi, rahang,

tonsil, tenggorok, sinus-sinus dan telinga.

Paru. Bakteri anaerob menyebabkan pneumonia, abses paru, infeksi pada salaput

pembungkus paru (empiema) dan pelebaran bronkhus pada paru (bronkiektasis).

Rongga perut. Infeksi bakteri anaerob didalam perut membentuk abses, radang

selaput rongga perut (peritonitis) dan radang usus buntu (apendisitis).

Page 13: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

Saluran kelamin wanita. Bakteri anaerob menyebabkan abses panggul, penyakit

radang panggul, peradangan dinding rahim (endometritis) serta infeksi panggul yang

diikuti keguguran atau persalinan prematur.

Kulit dan jaringan lunak. Bakteri anaerob sering menyebabkan ulkus pada penderita

diabetes, gangren, infeksi yang merusak lapisan kulit sebelah dalam dan jaringan serta

luka infeksi akibat gigitan.

Susunan saraf pusat. Bakteri anaerob menyebabkan pembentukkan abses pada otak

dan susunan saraf pada tulang belakang.

Aliran darah. Bakteri anaerob dapat ditemukan di dalam aliran darah penderita yang

sakit (keadaan ini disebut bakteremia).

Jenis Bakteri Anaerob

Terdapat tiga kategori bakteri anaerob: obligat, aerotoleran, dan fakultatif.

Anaerob obligat membutuhkan lingkungan bebas oksigen untuk hidup. Bakteri jenis ini

tidak bisa hidup di tempat dengan oksigen yang bisa merusak dan menghancurkan

mereka. Bakteri aerotoleran tidak menggunakan oksigen untuk hidup, tapi tetap bisa

hidup dalam lingkungan dengan oksigen. Anaerob fakultatif menggunakan fermentasi

untuk tumbuh di tempat tanpa oksigen, tetapi menggunakan respirasi aerobik di tempat-

tempat dengan oksigen.

Porphyromonas gingivalis adalah contoh bakteri anaerob obligat yang umumnya

ditemukan di mulut, tetapi juga dianggap berhubungan dengan rheumatoid arthritis.

Contoh umum bakteri anaerob aerotoleran adalah Propionibacterium acnes yang

berkontribusi terhadap munculnya jerawat. Dalam beberapa kasus, bakteri ini bisa

memasuki tubuh dan menyebabkan endokarditis, yang merupakan peradangan pada

lapisan jantung. Beberapa spesies dalam genus Staphylococcus adalah jenis bakteri

anaerob fakultatif dan merupakan penyebab utama keracunan darah.

Salah satu contohnya adalah Staphylococcus aureus, yang memicu masalah kulit

seperti jerawat, bisul, dan impetigo serta kondisi lain yang lebih serius seperti meningitis,

endokarditis, dan pneumonia. Contoh lain anaerob fakultatif adalah Escherichia coli yang

memiliki banyak strain bermanfaat serta beberapa strain yang merusak, seperti yang

menyebabkan keracunan makanan.

Page 14: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

Infeksi Bakteri Anaerob

Banyak bakteri anaerob menginfeksi luka terbuka, ulkus kulit diabetes, gigitan,

dan lesi kulit lainnya. Bacteroides adalah spesies bakteri anaerob umum yang terdapat

dalam luka kaki penderita diabetes. Seringkali, bakteri anaerob hidup berdampingan

dengan bakteri aerobik dan lazim ditemukan dalam ulkus kaki sehingga membuatnya

lebih sulit diobati. Bakteri anaerob lainnya, seperti genus Actinomyces menyebabkan

infeksi gigi dalam mulut. Berkumur dengan hidrogen peroksida akan melepaskan oksigen

sehingga menghancurkan atau memperlambat pertumbuhan bakteri anaerob. Terkadang

bakteri anaerob menginfeksi paru-paru sehingga menyebabkan abses, pneumonia, radang

selaput dada purulen, dan pelebaran bronkhus pada paru.

Gejala Infeksi

Gejala infeksi bakteri anaerob bervariasi sesuai dengan lokasi, dengan nyeri dan

demam biasanya menjadi gejala umum. Misalnya, infeksi pada gigi dan gusi sering

menimbulkan rasa sakit, bengkak, pendarahan gusi, serta bau mulut. Seseorang yang

mengalami infeksi tenggorokan mungkin mengalami sakit tenggorokan, sensasi tersedak,

demam, serta bau mulut. Orang dengan infeksi paru-paru mungkin mengalami kesulitan

bernapas, batuk, nyeri dada, dan demam. Sedangkan infeksi pada aliran darah sering

menimbulkan gejala menggigil dan demam tinggi, dan pada kasus parah mengakibatkan

kematian.

Faktor Risiko

Terdapat peningkatan risiko infeksi pada mereka yang mengalami gangguan

sistem kekebalan tubuh, baru menjalani operasi, atau mengalami luka. Orang dengan

diabetes mellitus, penyakit pembuluh darah, kanker, dan tumor juga lebih rentan terhadap

infeksi bakteri.

Bentuk Bakteri Anaerob

Page 15: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

Bakteri anaerob memiliki banyak bentuk. Actinomyces memiliki bentuk batang

yang mungkin lurus, sedikit melengkung, atau bercabang. Propionibacterium juga

memiliki beberapa bentuk, seperti oval, batang, serta bercabang

6. PERANAN MIKROBA DALAM KESEHATAN BAIK POSITIF MAUPUN NEGATIF

Sekilas, makna praktis dari mikroorganisme disadari tertutama karena kerugian yang

ditimbulkannya pada manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Misalnya dalam bidang

mikrobiologi kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme yang pathogen

yang menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang khas. Walaupun di

bidang lain mikroorganisme tampil merugikan, tetapi perannya yang menguntungkan jauh

lebih menonjol.

a. Bakteri

Tidak hanya di bidang lingkungan dan pangan, bakteri juga dapat memberikan

manfaat dibidang kesehatan. Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh

mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain

dan senyawa ini banyak digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit.

Contoh Bakteri Yang Berperan Dalam Kesehatan

1. Bakteri yang menghasilkan antibiotic :

a. Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin.

b. Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline.

c. Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol.

d. Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin.

e. Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin.

2. Pada manusia, beberapa jenis bakteri yang sering kali menjadi agen penyebab

penyakit adalah Salmonella enterica subspesies I serovar Typhi yang menyebabkan

penyakit tifus, Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC, dan

Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus.[53][54] Bakteri patogen juga

dapat menyerang hewan ternak, seperti Brucella abortus yang menyebabkan

brucellosis pada sapi dan Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks.[55] Untuk

infeksi pada tanaman yang umum dikenal adalah Xanthomonas oryzae yang

menyerang pucuk batang padi dan Erwinia amylovora yang menyebabkan busuk

pada buah-buahan.

Page 16: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

b. Virus

Peranan virus bagi hewan dan makhluk hidup adalah dapat digunakan di dalam

usaha - usaha yang berkaitan dengan kesehatan. Virus biasanya digunakan untuk

memindahkan materi genetik dari satu bakteri ke dalam bakteri lainnya yang tidak

mungkin dilakkan oleh manusia.

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.

Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah

menjadi gen baik (penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor -biologi

pada Purdue's School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia

kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15

Desember ¬2002, David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola

sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru).

Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia,

hewan, dan tumbuhan.

Contoh Virus Yang Berperan Dalam Kesehatan

1. Penyakit gondong disebabkan oleh paramyxovirus dapat hidup dijaringan otak,

selaput otak, pankreas, testis, kelenjar parotid dan radang di hati. Penyakit gondong

ditandai dengan pembengkakan di kelenjar parotid pada leher di bawah daun telinga.

penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita melalui ludah, urin

dan muntahan.

2. Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila

virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang berhubungan

dengan saraf tepi. Virus ini menyerang anak - anak berusia antara 1 - 5 tahun . virus

polio dapat hidup di air selama berbulan - bulan, sehingga dapat menginfeksi

melalui air yang diminum. Dalam keadaan beku virus ini dapat ditularkan lewat

lingkungan yang buruk, melalui makanan dan minuman. penularan dapat terjadi

melalui alat makan bahkan melalui ludah.

Page 17: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

c. Jamur

JAMUR telah digunakan selama ribuan tahun, baik sebagai makanan maupun

obat herbal. Studi-studi menunjukkan bahwa jamur bisa meningkatkan produksi dan

aktivitas sel-sel darah putih. Dan hal ini, menurut direktur Institute of Herbal Medicine

Douglas Schar, sangat baik untuk melawan infeksi. Jamur adalah salah satu makanan

yang enak, selain itu gizi yang ada di dalamnya sangat kompleks. Manfaatnya juga

kompleks, mulai dari memerangi kanker, meningkatkan imunitas hingga menguatkan

jantung. kalori yang terkandung di dalamnya juga rendah dan jika diolah dengan benar,

rasa jamur sangat mirip dengan daging ayam.

Contoh Jamur Yang Berperan Dalam Kesehatan

1. Jamur Kuping Hitam kering /Auricularia polytricha. jamur kuping berkhasiat

membantu melancarkan peredaran darah dalam tubuh. Mengurangi penyumbatan

pada pembuluh darah , dan bagus sebagai anti oksidant penangkal Radikal bebas ,

pencegah timbulnya kanker

2. Cegah kanker payudara. Jamur kancing mengandung komponen yang berfungsi

menghambat aktivitas aromatase (enzim yang terlibat dalam produksi estrogen) dan

5-alpha-reductase (enzim yang berfungsi mengubah testosteron menjadi DHT).

Temuan terbaru menunjukkan bahwa jamur kancing bisa mengurangi risiko kanker

payudara dan kanker prostat. Ekstrak jamur kancing mengurangi perbanyakan sel

dan memperkecil ukuran tumor. Efek kemoterapi ini bisa dilihat dengan asupan

sekitar 100 gram jamur per hari.

1) Khamir

Khamir (yeast) adalah salah satu mikroorganisme yang termasuk dalam

golongan fungi yang dibedakan bentuknya dari mould (kapang) karena berbentuk

uniseluler. Reproduksi vegetatif pada khamir terutama dengan cara pertunasan.

Sebagai sel tunggal yeast tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dibanding

dengan mould yang tumbuh dengan pembentukan filamen. Yeast sangat mudah

Page 18: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

dibedakan dengan mikroorganisme yang lain misalnya dengan bakteri, yeast

mempunyai ukuran sel yang lebih besar dan morfologi yang berbeda. Sedangkan

dengan protozoa, yeast mempunyai dinding sel yang lebih kuat serta tidak

melakukan fotosintesis bila dibandingkan dengan ganggang atau algae.

Dibandingkan dengan kapang dalam pemecahan bahan komponen kimia yeast lebih

efektif memecahnya dan lebih luas permukaan serta volume hasilnya lebih banyak.

Contoh Khamir Yang Berperan Dalam Kesehatan

a. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.

b. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

2) Kapang

Kapang adalah mikroorganisme yang termasuk dalam anggota Kingdom

Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang

resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum

Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.

Kapang (Inggris: mold) merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan"

Jamur) yang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau

terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar kapang merupakan anggota dari kelas

Ascomycetes.

Kapang bereproduksi dengan menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari

dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual dihasilkan lebih

cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora

aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan, sehingga

penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara. Apabila spora

tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan

gangguan kesehatan.

Contoh Kapang Yang Berperan Dalam Kesehatan

1. Gangguan kesehatan yang diakibatkan spora kapang terutama akan menyerang

saluran pernapasan. Asma, alergi rinitis, dan sinusitis merupakan gangguan

kesehatan yang paling umum dijumpai sebagai hasil kerja sistem imun tubuh

yang menyerang spora yang terhirup.

Page 19: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

2. Penyakit lain adalah infeksi kapang pada saluran pernapasan, atau disebut

mikosis. Salah satu penyakit mikosis yang umum adalah Aspergillosis, yaitu

tumbuhnya kapang dari genus Aspergillus pada saluran pernapasan. Selain

genus Aspergillus, beberapa spesies dari genus Curvularia dan Penicillium

juga dapat menginfeksi saluran pernapasan dan menunjukkan gejala mirip

seperti Aspergillosis.

Peranan yang Merugikan

• Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan

Misalnya Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia dan Corynebacterium

diphtheriae penyebab dipteri.

• Penyebab kebusukan makanan (spoilage)

Adanya kebusukan pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri yang

tumbuh dalam makanan tersebut. Beberapa di antara mikroorganisme dapat mengubah

rasa beserta aroma dari makanan sehingga dianggap merupakan mikroorganisme

pembusuk. Dalam pembusukan daging, mikroorganisme yang menghasilkan enzim

proteolitik mampu merombak protein-protein. Pada proses pembusukan sayur dan buah,

mikroorganisme pektinolitik mampu merombak bahan-bahan yang mengandung pektin

yang terdapat pada dinding sel tumbuhan (Tarigan, 1988). Mikroorganisme seperti

bakteri, khamir (yeast) dan kapang (mould) dapat menyebabkan perubahan yang tidak

dikehendaki pada penampakan visual, bau, tekstur atau rasa suatu makanan.

Mikroorganisme ini dikelompokkan berdasarkan tipe aktivitasnya, seperti proteolitik,

lipolitik, dll. Atau berdasarkan kebutuhan hidupnya seperti termofilik, halofilik, dll.

Peranan yang Menguntungkan

Banyak yang menduga bahwa mikroorganisme membawa dampak yang merugikan

bagi kehidupan hewan, tumbuhan, dan manusia, misalnya pada bidang mikrobiologi

kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme yang patogen yang

menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang khas. Meskipun demikian,

masih banyak manfaat yang dapat diambil dari mikroorganisme-mikroorganisme tersebut.

Page 20: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

Penggunaan mikroorganisme dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti

bidang pertanian, kesehatan, dan lingkungan.

Page 21: Prinsip Sains Dalam Keperawatan

Siti Patma Yunaningsih

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/131386897/Louis-Pasteur

http://www.scribd.com/doc/41873936/Fermentasi

http://www.scribd.com/doc/59948003/PASTEURISASI

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-langkah-langkah-metode-ilmiah.html

http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com/2012/01/peranan-mikroba-dalam-mikrobiologi.html

www.amazine.co/22945/4-jenis-bakteri-aerob-dan-karakteristiknya/

www.amazine.co/22945/4-jenis-bakteri-anaerob-dan-karakteristiknya/