Prinsip-Prinsip Perawatan Sesuai BIOETIKA Dan SOP

5
1. Prinsip-Prinsip Perawatan Sesuai Dengan BIOETIKA Dan SOP A. BIOETIKA Bioetik berasal dari bahasa Yunani; bios yang berarti hidup atau kehidupan, dan ethike yang berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, tidak hanya memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan kemungkinan timbulnya pada masa yang akan datang. Bioetika membicarakan masalah medis (seperti rekayasa genetik, implantasi dan reproduksi buatan), masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional, penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan, dan sebagainya. Dalam bioetika terdapat empat prinsip yang harus dipenuhi oleh seorang dokter, yaitu : 1. Beneficience Adalah prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan ke kebaikan pasien. Dalam beneficence tidak hanya dikenal perbuatan untuk kebaikan saja, melainkan juga perbuatan yang sisi baiknya (manfaat) lebih besar

description

Make it easier for other people to find your content by providing more information about it.

Transcript of Prinsip-Prinsip Perawatan Sesuai BIOETIKA Dan SOP

1. Prinsip-Prinsip Perawatan Sesuai Dengan BIOETIKA Dan SOPA. BIOETIKA

Bioetik berasal dari bahasa Yunani;biosyang berarti hidup atau kehidupan, danethike yang berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, tidak hanya memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan kemungkinan timbulnya pada masa yang akan datang.

Bioetika membicarakan masalah medis (seperti rekayasa genetik, implantasi dan reproduksi buatan), masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional, penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan, dan sebagainya. Dalam bioetika terdapat empat prinsip yang harus dipenuhi oleh seorang dokter, yaitu :

1.BeneficienceAdalah prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan ke kebaikan pasien. Dalam beneficence tidak hanya dikenal perbuatan untuk kebaikan saja, melainkan juga perbuatan yang sisi baiknya (manfaat) lebih besar daripada sisi buruknya. Pada prinsip ini kepentingan pasien menjadi hal yang paling utama. Hal-hal lain yang terdapat pada prinsip beneficience adalah :

Melindungi dan mempertahankan hak-hak yang lain

Mencegah terjadinya kerugian

Menghilangkan kondisi penyebab kerugian

Menolong orang cacat

Menyelamatkan orang dari bahaya

2.Non-MaleficienceAdalah prinsip moral yang melarang tindakan yang memperburuk keadaan pasien.Yang harus diperhatikan oleh seorang dokter pada prinsip ini adalah :

Tidak boleh berbuat jahat atau membuat derita pasien

Meminimalisasi akibat buruk

Dokter sanggup mencegah bahaya yang terjadi pada pasien

Tindakan kedokterannya dapat terbukti efektif

Lebih besar manfaat bagi pasien dari pada kerugian dokter

3.JusticeAdalah prinsip moral yang mementingkanfairnessdan keadilan dalam bersikap maupun dalam mendistribusikan sumber daya (distributive justice).Pada prinsip ini dokter tidak boleh mendeskriminasikan pasien dalam hal apapun. Dokter harus menerima pasien, memberikan kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien, dan memberikan kesamaan beban sesuai dengan kemampuan pasien.

4.AutonomyAdalah prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien (the rights to self determination). Prinsip moral inilah yang kemudian melahirkan doktrin informed consent.Isi dari informed concent adalah tindakan medis terhadap pasien harus mendapat persetujuan dari pasien tersebut, setelah ia diberi informasi dan memahaminya.

DAFTAR PUSTAKA

Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Standar Pendidikan Profesi Dokter. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.

B. SOPPERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG STANDART PELAYANAN KEDOKTERANPasal 10

STANDART PROSEDURE OPERASIONALPrinsip perawatan dalam tindakan medis kedokteran gigi harus sesuai dengan prosedur perawatan. Prosedur perawatan sendiri sudah memiliki standarnya yang dibuat oleh persatuan dokter gigi Indonesia (PDGI). Dalam peraturan menteri no 1438 tahun 2010 pada bab V tentang standar prosedur operasional (SPO) pasal 10 ayat 4 dan 5 dijelaskan bahwa, SPO disusun dalam bentuk panduan praktik klinis (clinical practice guidelines).

Panduan praktik klinis sebagaimana pada ayat 4 dijelaskan sekurang-kurangnya harus memuat mengenai pengertian, anamnesis, pemeriksaan fisik, kriteria diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang, terapi, edukasi, prognosis dan kepustakaan. Oleh karena itu dokter gigi dalam menjalankan prosedur medis harus mengukuti standar prosedur operasional yang sudah di tetapkan. Pada pasal 10 tentang Standart Prosedure Operasonal di jelaskan secara lengkap sebagai berikut:1. Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan wajib memprakarsai penyusunan SOP sesuai dengan jenis dan strata fasilitas pelayanan kesehatan yang dipimpinnya.

2. PNPK (Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran) harus di jadikan acuan pada penyusunan SOP di fasilitas pelayanan kesehatan.

3. SOP harus dijadikan panduan bagi seluruh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.

4. SOP disusun dalam bentuk Panduan Praktik Klinis (clinical practice guidelines) yang dapat dilengkapi dengan alur klinis (clinical pathway), algoritme, protokol, prosedure atau standing order .

5. Panduan Praktik Klinis sebagaimana di maksud pada ayat (4) harus memuat sekurang-kurangnya mengenai pengertian, anamnesis, pemeriksaan fisik, kriteria diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang, terapi, edukasi, prognosis dan kepustakaan.