Presus Dr Hilma
-
Upload
ronald-mcgee -
Category
Documents
-
view
14 -
download
0
description
Transcript of Presus Dr Hilma
PRESENTASI KASUS PSIKOTIKSkizofrenia Tak terinci
Diajukan Kepada:
Dr. Hilma Paramita, Sp.KJDisusun Oleh:
Bagus Sanjaya H
G4A013074M. TaufiqurrahmanG4A013073
SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
FK UNSOED PURWOKERTO2014PRESENTASI KASUS PSIKOTIK
Skizofrenia Tak terinciOleh :
Bagus Sanjaya H
G4A013074
M. TaufiqurrahmanG4A013073
Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti ujian
pada SMF Ilmu Kesehatan Jiwa
Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas
FK Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
Disetujui dan disahkan,Pada tanggal September 2014Pembimbing,
dr. Hilma Paramita, Sp. KJSTATUS PENYAKIT PENDERITAA. IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap: Tn. DUmur
: 32 tahun
Jenis Kelamin: Laki-lakiAgama
: Islam
Suku Bangsa: Jawa
Status Pernikahan: Sudah Menikah
Pendidikan
: Lulus SDPekerjaan
: PengangguranAlamat
: Purwojati, BanyumasTanggal Periksa: 1 September 2014B. ANAMNESIS (Alloanamnesis dan Autoanamnesis)
Diambil dari: Bangsal Bima Kamar D3 RSUD Banyumas
Tanggal
: 1 September 2014Keterangan
NamaNy. SNy. K
Umur34 tahun56 tahun
Jenis KelaminPerempuanPerempuan
Pekerjaan Ibu Rumah TanggaIbu Rumah Tangga
Pendidikan SDSD
AlamatPurwojati, BanyumasPurwojati, Banyumas
HubunganKakakIbu
Keluhan UtamaDiajak berbicara tidak nyambungKeluhan TambahanPasien dirasa sering melamun, sering merasa curiga bahwa orang lain selalu menggunjing dirinya, terkadang mendengar bisikan-bisikan. sering menyendiri, jarang berbicara, sulit tidur dan marah-marah tanpa sebab sampai memecahkan kaca jendela.Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien laki-laki berusia 32 tahun datang ke RS Banyumas diantar keluarganya pada tanggal 30 Agustus 2014 karena dirinya apabila diajak berbicara tidak nyambung. Keluhan ini dirasakan sejak 1 tahun yang lalu, namun kambuh-kambuhan. Pasien sudah pernah berobat ke dr. Basiran. Sejak 1 tahun yang lalu pasien suka marah-marah tanpa sebab jika diajak berbicara, menjawab dengan keras dan marah. Apabila diajak berbicara tidak nyambung dan sering melamun. Pasien masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari seperti biasa termasuk merawat diri dan mandi. Sejak 6 bulan yang lalu pasien semakin sering melamun dengan pandangan mata yang kosong, ketika disapa pasien tersentak Pasien juga semakin rajin solat berjamaah dan pasien selalu menyalami semua orang yang ditemuinya. Selain itu pasien selalu meminta maaf kepada keluarganya satu persatu dan merasa dirinya bersalah. Sejak 2 bulan yang lalu pasien selalu menaruh curiga terhadap orang sekililingnya. Pasien merasa selalu digunjing oleh orang lain. Terkadang pasien juga mendengar adanya bisikan-bisikan. Pasien juga mengeluh sering sulit tidur.Pada 3 hari yang lalu pasien tiba-tiba menjadi marah tanpa sebab sampai memecahkan kaca jendela rumah. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Psikiatri
Pasien tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya.2. Riwayat medis umum
Pasien sebelumnya tidak pernah menderita sakit yang membuat pasien dirawat di rumah sakit. Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala yang berat, kejang atau panas tinggi. Pasien mempunyai masalah dengan pendengarannya yang dialaminya sejak kecil.3. Penggunaan obat-obatan dan alkohol
Pasien tidak memiliki riwayat mengkonsumsi alkohol maupun obat-obatan
4. Faktor psikososial
Pasien berpisah dengan istrinya 1 tahun yang lalu.Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien baik pihak ayah maupun pihak ibu tidak ada yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien atau gangguan jiwa lain.Silsilah Keluarga
Keterangan :
: Pasien
: Meninggal
Hal-hal yang Mendahului Penyakit1. Faktor Pencetus
Pasien berpisah dengan istrinya 1 tahun yang lalu.
2. Faktor Predisposisi
Pasien tergolong usia dewasa dengan kepribadian introvert dengan sifat kurang percaya diri dan pemalu. Pasien jarang bercerita mengenai masalahnya selama ini kepada keluarga ataupun orang lain. Selama ini pasien dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Faktor Organik
Tidak didapatkan riwayat pernah mengalami trauma kepala yang berat, kejang atau panas tinggi.Faktor Obat-Obatan dan Alkohol
Tidak didapatkan riwayat penggunaan alkohol, obat-obatan, dan zat adiktif lainnya.
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Pasien dilahirkan dengan persalinan normal saat umur kehamilan yang cukup dibantu oleh dukun bayi di rumah sendiri. Pasien dilahirkan dengan kehamilan yang dikehendaki dan keadaan ibu saat melahirkan dalam keadaan sehat dan bahagia. Pasien adalah anak ke 3 dari lima bersaudara.n adalah anak enam dari enam bersaudara.Riwayat Perkembangan Awal
Pasien dibesarkan dan diasuh oleh orang tuanya dengan pola asuh yang kurang diperhatikan. Pasien memiliki perkembangan awal yang normal.
Riwayat Perkembangan Seksual
Pasien tidak mengalami gangguan dalam perkembangan seksualnya. Perkembangan Jiwa
Pasien tergolong usia dewasa dengan kepribadian introvert dengan sifat kurang percaya diri dan pemalu. Pasien jarang bercerita mengenai masalahnya selama ini kepada keluarga ataupun orang lain. Selama ini pasien dikenal sebagai pribadi yang tertutup.Riwayat Pendidikan
Pasien pertama kali masuk sekolah umur 7 tahun dan menyelesaikan sekolahnya hingga bangku SD. Pasien pernah satu kali tidak naik kelas. Pasien tidak melanjutkan sekolah karena ingin bermain. Riwayat Pekerjaan
Setelah tamat SD pasien menganggur dan tidak bekerja sampai sekarang.
Riwayat Perkawinan
Pasien sudah menikah.Kegiatan Moral Spiritual
Pasien beragama islam sebelum sakit pasien kurang rajin dalam beribadah sholatnya.Aktivitas Sosial
Dalam keluarga pasien memiliki hubungan yang kurang baik dengan anggota kelurga yang lain. Pasien tidak cukup dekat dengan saudara-saudara kandungnya. Hubungan pasien dalam lingkungan sekitarnya terutama dengan teman-teman sebaya baik akan tetapi dengan tetangganya kurang baik.Kesan Alloanamnesis dan Autoanamnesis
Dapat dipercaya.C. Kesimpulan Alloanamnesis
1. Seorang laki-laki, 32 tahun, sudah menikah, beragama islam, suku jawa, lulus SD.2. Pasien dibawa keluarga ke RS Banyumas dengan keluhan diajak berbicara tidak nyambung.. Selain itu Pasien dirasa sering melamun, sering merasa curiga bahwa orang lain selalu menggunjing dirinya, terkadang mendengar bisikan-bisikan. sering menyendiri, jarang berbicara, sulit tidur dan marah-marah tanpa sebab sampai memecahkan kaca jendela.3. Keluhan muncul sejak satu tahun yang lalu dan kambuh kambuhan, semakin berat sejak 3 hari yang lalu. 4. Pasien memiliki kecenderungan kepribadian introvert.
D. Pemeriksaan Fisik
Kesan Umum: Tampak sakit jiwaKesadaran
: Composmentis
Vital Sign
:
Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Nadi
: 80 menit
Suhu
: 36,30C
RR
: 20 x/menit
E. Pemeriksan Psikiatri
1. Kesan Umum
: Tampak sakit jiwa2. Kesadaran
: Compos mentis3. Orientasi
Situasi
: Baik
Orang
: Baik
Waktu
: Baik
Tempat
: Baik4. Sikap
: Merunduk
5. Tingkah Laku
: Hipoaktif
6. Proses Pikir
Bentuk Pikir: non realistik
Isi Pikir
: waham curiga, waham bersalah
Progresi Pikir: Remming
7. Roman Muka
: Hipomimik
8. Afek
: Disforik
9. Persepsi
: Halusinasi auditorik (+)10. Perhatian
: Mudah ditarik, sukar dicantum11. Hubungan Jiwa: Sukar
12. Insight
: BurukF. Sindrom-SindromSindrom Skizofren
: Halusinasi dengar, withdrawal, waham curigaSindrom Depresi
: Reming, disforik, susah tidur
G. Diagnosis BandingDepresi Pasca SkizofrenH. Diagnosis Kerja
Axis I: F20.3 Skizofrenia Tak TerinciAxis II : F60.6 Gangguan Kepribadian Cemas (Menghindar)Axis III : Tidak ada diagnosisAxis IV : Masalah ekonomiAxis V : GAF 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
I. Penatalaksanaan1. Terapi FarmakologisDiazepam
Haloperidol 3x5 mg/hariAlprazolam 3x1 mg/hari2. Terapi Non Farmakologisa. Terapi perilaku
Melatih kemampuan perilaku pasien yang dititik beratkan pada kekurangan dan kelemahan pasien, dengan tujuan untuk menstabilkan emosi pasien agar segera kembali normal dan mencegah terjadinya kekambuhan. b. Psikoterapi suportif
Memberi dorongan, semangat, motivasi, agar pasien tidak merasa putus asa dalam menghadapi penyakitnya.
c. Psikoterapi keluarga
Memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang kondisi pasien agar keluarga pasien dapat mengetahui keadaan pasien yang sebenarnya sehingga dapat menciptakan situasi yang mendukung keberhasilan terapi pasien.
d.Terapi psikososial
Mengembalikan kemampuan pasien dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial, terutama kebiasaan pasien yang sering berinteraksi dengan teman-teman sekitar rumahnya dan tetangga nya.
3. Psikoterapi Suportifa. Memberikan edukasi dan informasi tentang penyakit pasien dan keharusan menjalankan program pengobatan yang teratur serta disiplin.b. Memberikan pengarahan tentang pentingnya dukungan keluarga dalam menciptakan suasana yang kondusif untuk mencegah kambuhnya penyakit pasien.c. Memberikan informasi pada keluarga untuk mengenali tanda-tanda awal kekambuhan.4. SosioterapiManipulasi lingkungan sosial pasien dengan cara keluarga membantu memberikan penjelasan kepada para tetangga yang tinggal di sekitar rumah pasien untuk tidak menganggap pasien sebagai orang sakit jiwa. Memberi penjelasan kepada para tetangga untuk tidak memberikan tekanan atau hal-hal yang dapat mencetuskan kekambuhannya, misalnya dengan memberikan penjelasan kepada tetangga yang sering mengejek pasien agar tidak melakukan hal itu lagi. Hal ini diharapkan dapat membantu kesembuhan pasien dan mencegah terjadinya kekambuhan.
J. Prognosis
PREMORBIDPROGNOSIS
Riwayat Penyakit KeluargaTidak AdaBaik
Pola Asuh KeluargaCukup PerhatianBaik
Kepribadian PremorbidIntrovertBuruk
Stressor PsikososialTidak AdaBaik
Sosial EkonomiRendahBuruk
Riwayat Keluhan yang samaTidak AdaBaik
MORBIDPROGNOSIS
Onset Usia Dewasa MudaTidakBaik
Jenis PenyakitSkizofrenia Tak TerinciBuruk
Perjalanan PenyakitAkutBaik
Kelainan OrganikTidak adaBaik
Respon TerapiBaikBonam
Kesimpulan : Prognosis : Dubia ad Bonam