PRESJUR BEDAH

2

Click here to load reader

description

PRESJUR BEDAH

Transcript of PRESJUR BEDAH

A. JUDUL : PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI PRA BEDAH TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRA BEDA MAYOR DI BANGSAL OTHOPEDI DI RSUI KUSTATI SURAKARTA.

B. METODE:Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian quasi-eksperimen dengan one group pre test post test design. Populasi penelitian ini adlah semua pasien fraktur femur yang akan menghadapi oprasi di bangsal othopedi RSUI Kustati Surakarta sebanyak 58 pasien.Teknik sampling yang digunakan adalah Quota sampling. Pengumpulan data di lakukan dengan berikan kwisioner yang pengukuran dengan menggunakan skala kecemasan Hamilton. Data analisi menggunakan teknik t-test.

C. TUJUAN PENELITIAN :1. Mengetahui dan mengidentifikasi masalah kecemasan yang dihadapi oleh pasien pra bedah orthopedic. 2. Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pada pasien sebelum dan sesudah dilakukan tindakan terapi komunikasi terapeutik yang berupa pemberian informasi tentang pra bedah. 3. Mengetahui sejauh mana pengaruh tindakan pemberian informasi pra bedah terhadap tingkat kecemasan pasien pra bedah.

D. HASIL: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan pada pasien sebelum dan sesudah komunikasi terapeutik; pemberian informasi tentang pra bedah di bangsal orthopedic RSUI Kustati Surakarta. Uji t-test menghasilkan nilai t sebesar 7,366 yang berarti nilai ini lebih besar dari nilai t tabel yaitu 2,002. Hal ini menunjukkan bahwa ada beda antara pre test dan post test, dengan tingkat signifikansi adalah 5 %. Sedangkan derajat kebebasannya adalah 57.

E. TEORI YANG TERKAIT :1. Komunikasi terapeutikPerawat dalam melakukan tindakan keperawatan komunikasi terapeutik tetap berpegang pada konsep bahwa pasien adalah manusia yang bersifat unik dan kompleks yang dipengaruhi oleh factor biopsikososial dan spiritual ( Keliat, 1997).2. KecemasanKecemasan adalah suatu perasaan yang tidak pasti, tidak berdaya yang berkaitan dengan emosi seseorang terhadap suatu obyek yang tidak spesifik (Stuart dan Sundeen, 1998).3. Kecemasan pra bedahBerbagai alasan kecemasan pada pasien pra bedah adalah cemas menghadapi pembiusan, takut mati saat operasi, cemas menghadapi body image yang berupa cacat yang akan menganggu fungsi peran pasien, dan cemas masalah biaya keperawatan (Marlinda, 2000).

F. APLIKASI DI RUMAH SAKITPenerapan di rumah sakit selama ini, baik oleh dokter atau perawat sendiri kurang memperhatikan tentang pelaksanaan komunikasi terapeutik dalam memberikan informasi tentang pra bedah pada pasien yang menghadapi operasi melalui pelatihan-pelatihan khusus, seminar atau pendidikan kesehatan pra bedah. Yang ada selama ini hanya pemberitahuan adanya inform consent yang harus disetujui oleh pasien dan keluarga dan hanya sekedar informasi tentang tindakan operasi apa yang akan dilakukan. Untuk itu komunikasi terapeutik pada pasien pra bedah sangat perlu ditingkatkan agar pasien tidak mengalami kecemasan yang berlebihan dan akan merasa yakin untuk melukan operasi.