Presentation1 Bu Slikah

27
ASKEB NIFAS DENGAN BENDUNGAN ASI Anggota : 1.Rahayu Ningtyas(09) 2.Windy Dwi Astuti (10)

description

kebidanan

Transcript of Presentation1 Bu Slikah

Slide 1

ASKEB NIFAS DENGAN BENDUNGAN ASIAnggota :Rahayu Ningtyas(09)Windy Dwi Astuti(10)BAB 1TINJAUAN TEORI

1.1PengertianBendungan air susu ibu adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada putting susu (Mochtar, 1998).1.2Faktor-faktor PenyebabMenurut Rukiyah (2011), faktor-faktor penyebab bendungan ASI adalah1. Pengosongan mammae yang tidak sempurna2.Factor hisapan bayi yang tidak aktif3.Posisi menyusui bayi tidak benar4.Putting susu terbenam5.Puting susu terlalu panjang.

1.3 Tanda dan gejalaDitandai dengan : mammae panas serta keras pada perabaan dan nyeri, puting susu mendatar sehingga bayi sulit menyusu, pengeluaran susu kadang terhalang oleh duktuli laktiferi menyempit, warna kemerahan dan nyeri bila ditekan (Rukiyah, 2011).Gejala lainnya menurut Manuaba (2010) yaitu mammae bengkak, keras, panas hingga suhu tubuh meningkat.

1.4DiagnosisPemeriksaan fisik payudara, apda pemeriksaan fisik payudara harus dikerjakan dengan sangat teliti dan tidak boleh kasar dank eras. Tidak jarang palpasi yang keras menimbulkan petechenechymoses di bawah kulit. Orang sakit dengan lesi ganas tidak boleh berulang-ulang diperiksa oleh dokter atau mahasiswa karena kemungkinan penyebaran ( Rukiyah, 2011).

1.5Penanganan Menurut Sarwono (2010);Bila ibu menyusui bayinya:Susukan sesering mungkinKedua payudara disusukanKompres hangat payudara sebelum disusukanBantu dengan memijat payudara untuk permulaan menyusuiSangga payudaraKompres dingin payudara di antara waktu menyusuiBila diperlukan berikan parasetamol 500 mg peroral setiap 4 jamLakukan evaluasi aetelah 3 hari untuk mengevaluasi hasilnya.Bila ibu tidak menyusui:Sangga payudaraKompres dingin pada payudara untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakitBila diperlukan berikan parasetamol 500 mg peroral setiap hariJangan dipijat atau memakai kompres hangat pada payudaraBAB 2TINJAUAN TEORI KASUS

2.1Pengumpulan data dasar (Pengkajian)Mengumpulkan semua data dasar yang di butuhkan untuk mengevaluasi keadaan klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:

2.2Data Subjektif1.Biodataa.PekerjaanGunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat social ekonominya,karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien yang mempengaruhi kelancaran proses laktasi.

2.KeluhanUtamamammae terasa panas serta keras dan nyeri (Rukiyah, 2011).

3.RiwayatKesehatan, menurut Rukiyah (2011);SekarangDiperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang di derita pada saat ini yang ada hubungannya dengan masa nifas dan bayinya.

b.Yang LaluDiperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau penyakit akut, kronis seperti: Jantung, DiabetesMilitus, Hipertensi, Asma, dll.KeluargaDiperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan kesehatan pasien dan bayinya, yaitu bila ada penyakit keluarga yang menyertainya.4.Riwayatobstetric, (Rukiyah,2011;112).Riwayat haid : Mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya.Menarche, Siklus, Volume, Keluhan.

5. RiwayatkehamilansekarangStandar asuhan kunjungan Antenatal yaitu 4 kali selama masa kehamilan, pelayanan standar asuhan kehamilan meliputi 7 T yaitu : timbang berat badan. (Rukiyah,2011)6.Riwayat KBUntuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengankontrasepsi jenis apa,berapa lama, adakah keluhan selama menggunakan kontrasepsi serta rencana KB setelah masa nifas ini dan beralih ke kontrasepsi apa. (Rukiyah,2011)7.Pola kebutuhan Sehari-hari, (Rukiyah,2011)a.NutrisiIbu nifas membutuhkan tambahan makanan kurang lebih 500 kalori tiap harib.IstirahatKebutuhan istirahat bagi ibu menyusui minimal 8 jam sehari, yang dapat dipenuhi melalui istirahat malam, dan siang (Suradi, 1989).c.Personal HygineKebersihandiri berguna untuk mengurangi infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman. Kebersihan diri meliputi kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur maupun lingkungan (Suradi,1989).2.1.2Data Objektif1.Pemeriksaan UmumPemeriksaan yang dilakukan kepada pasien sebagai berikut:Keadaan umumKesadaran : pengkajian derajat kesadaran pasien dari keadaan composmentis sampai dengan koma.

c.Tanda-tanda vital, menurut Suradi (1989);Tekanan Darah : normal manusia adalah sistolik antara 90-120 Mmhg dan diastolik 60-80 Mmhg. Nadi : Berkisarantara 60- 80x/menit denyut nadi di atas 100x/menit pada masa nifas adalah mengindikasikan adanya suatu infeksi.Pernafasan : Pernafasannormal, yaitusekitar 20-30 x/menit (Ambarwati dan Wulandari, 2009;139).Suhu : Suhu tubuh ibu inpartu tidak lebih dari 37,2oC. Pascamelahirkan, suhu tubuh dapat naik kurang lebih 0,5oC darikeadaan normal.

2. Pemeriksaan fisikPayudara : Nyeri lokal pada mammae, Mammae bengkak, keras, nyeri tekan terjadi perubahan warna kulit mammae (Manuaba, 1998 : 317).Abdomen diperiksa kontraksi uterus artinya uterus menjadi keras atau kontraksi lembek, uterus teraba lemah yang salah satunya dipengaruhi oleh proses laktasi. (Mochtar,1993:80).c.Anogenital : Proses laktasi juga berpengaruh bagi kelancaran proses involusi. Proses involusi uterus biasanya disertai dengan adanyarasa nyeri yang disebut after pain. Kontraksi yang ditimbulkan dari proses laktasi juga mempengaruhi pada pengeluaran secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas yang disebut denganLochea. 1.Lochea rubra2.Lochea sanguilenta3.Lochea serosaLochea AlbaLochea Purulenta (Infeksi)2.1.3Analisa dataMenurut Depkes RI (1995 : 29) Data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan metode sebagai berikut:Menentukan hubungan antara fakta yang satu dengan lainnya untuk mencari hubungan sebab akibat.Menentukan masalah yang terjadiMenentukan penyebab utamanyaMenentukan tingkat masalah

2.1.4DiagnosaIbu PAPIAH..... post partum hari ke-.... keadaan umum baik/jelek, lochea normal/tidak, keadaan puting susu menonjol/tidak, terjadi bendungan ASI.

2.1.5PerencanaanDiagnosa : Ibu PAPIAH..... post partum hari ke-.... keadaan umum baik/jelek, lochea normal/tidak, keadaan puting susu menonjol/tidak, terjadi bendungan ASI.Tujuan : Ibu dapat melewati masa nifas tanpa komplikasi.Kriteria:1. Keadaan umum baik2. Tanda-tanda vital normalT : 90/60-120/90 mmHgN : 80-100 x/mntS : 36-37,5oCR : 18-24 x/mnt3. Involusi normal, Laktasi lancar (payudara lembek dan tidak tegang, tidak kemerahan) kontraksi uterus baik, lochea normal.Menurut Suradi (1989 : 28) intervensi adalah sebagai berikut:Jalin hubungan baik antara ibu dan bidan dengan cara meyakinkan bahwa ibu akan segera membaik.R : Hubungan baik antara ibu dan bidan terjalin.Lakukan pendekatan dengan komunikasi terapeutikR : Klien kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan.Beritahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa payudara ibu mengalami bendungan ASI dikarenakan adanya sumbatan pada saluran ASI sehingga ASI tidak keluar teratur.R : Ibu mengetahui kondisinya dan mampu mengatasi ketidaknyamanan yang mungkin timbul.Lakukan pemberian terapi yaitu : Amoxilin 3x1 (merupakan antibiotik untuk membunuh bakteri/ memperlambat pertumbuhan bakteri), Dexametason 3x1 (merupakan antibiotik untuk alergi, peradangan dan memperbaiki imunitas), Asamafenamat 3x1 (merupakan antibiotik untuk mengurangi rasa nyeri) di konsumsi selama 5 hari. R : Mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.

Beritahu cara mengatasi bendungan payudara, Berikan ASI pada bayi sesering mungkin, Berikan secara bergantian, Kompres dengan air hangat sebelum disusukan pada bayi, Bantu dengan memijat payudar untuk permulaan menyusui.R : Ibu mampu merawat payudaranya sehingga dapat mengatasi keluhan yang dialami.Ajari ibu cara merawat payudraR : berikan kapas yang telah diberi baby oil/minyak di puting susu ibu, biarkan 3-5 menit, kemudian olesi tangan dengan baby oil/ minyak lakukan pemijatan secara melingkar pada payudaramsecara menyeluruh, lakukan 15-20x. Setelah dilakaukan pemijatan kompres dengan air hangat dan dengan air dingin. Kemudian keringkan payudar, lakuka perawatan ini secara runtin.

Anjurkan ibu untuk mengeluarkan ASI, agar mengurangi bendungan ASI yang dialami ibu sekarang ini, yaitu dengan cara memberikan ASI sesering mungkin kepada bayinya 2 jam sekali.R : Bendungan ASI berkurang.Anjurkan sebelum dan sesudah menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu, berguna untuk mencegah lecet pada putting susu.R : ASI dapat mengurangi lecet pada payudara.

Anjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif kepada bayinya dengan memberikan ASI saja selama 6 bulan, tidak memberikan susu formula atau makanan apapun.R : Kandungan ASI sesuai dengan yang dibutuhkan bayi

Anjurkan kepada ibu untuk mengonsumsi sayuran hijau dan makanan bergizi.R : Memperlancar Laktasi sehingga tidak mengakibatkan sumbatan ASI.Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang ke tempat pelayanan kesehatan guna memeriksakan keadaan dan kondisi payudaranya.R : Pemantauan yang komprehensif guna mendeteksi bila terdapat masalah.

Anjurkan ibu untuk ber KB sesuai dengan ibu menyusui misalnya suntik 3 bulan atau menggunkan pil untuk ibu menyusui. R : Ibu memilih KB yang sesuai dengan keadaannya.

Dokumentasikan Asuhan yang diberikan dalam bentuk SOAP.R : Bukti asuhan untuk menjaga kklien dan petugas.

2.4PelaksanaanBerdasarkan Kepmenkes no 938 (2007), bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien, dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.

2.5EvaluasiBerdasarkan Kepmenkes no 938 (2007), bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan perubahan perkembangan kondisi klien.