Presentation1 Tian

35

Transcript of Presentation1 Tian

Slide 1

A. Latar belakang

Di sekolah SLB-C Katolik St.Anna Tomohon salah satu lembaga pendidikan yang menampung anak berkebutuhan khusus yakni anak tunagrahita.

Salah satu bidang pengembangan yang dikembangkan dalam kurikulum anak tunagrahita kelas persiapan I SLB-C Katolik St.Anna Tomohon adalah pengembangan di bidang kognitif . Bidang pengembangan kognitif anak tunagraita kelas persiapan I SLB C St. Anna Tomohon dimana siswa mampu mengingat serta membedakan benda benda menurut warna bentuk panjang dan pendek serta pengenalan terhadap angka .

Berdasarkan pengamatan penilitian dan wawancara dengan guru kelas , anak anak di kelas tersebut sulit dan lamah dalam mengenal warna. Dengan keterbatasan dan keadan mereka guru belum berhasil untuk menentukan media yang tepat dalam menyelesaika masalah tersebut. Berdasarkan kenyataan ini maka penelitian ini di prioritaskan pada bagaimana media yang tepat bagi anak untuk tercapainya Standar Kompetensi di bidang pengembangan Kognitif khususnya dalam mengenal warna. Penelitian ini menyangkut bagaimana Upaya peningkatan kemampuan kognitif dalam mengenal warna melalui media animasi komputer pada anak tunagrahita kelas persiapan I SLB-C katolik st. Anna Tomohon

PENDAHULUANB. Identifikasi masalah

Bertolak dari latar belakang maka penelitian ini dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : (1) Sulitnya anak dalam mengenal warna (2) Dibutuhkan media yang tepat untuk pencapaian Standar Kompetensi Khususnya di bidang pengembangan Kognitif dalam mengenal warna.

C. BATASAN MASALAHBerdasarkan latar belakang masalah di atas maka penelitia ini hanya di batasi pada Upaya peningkatan kemampuan kognitif mengenal warna melalui media animasi komputer pada anak tunagrahita kelas persiapan I SLB-C katolik st. Anna Tomohon

D. Rumusan masalah

Berdasarkan urayan latar belakang di atas masalah dalam penelitian ini di rumuskan sebagai berikut : Apakah penggunaan media animasi komputer dapat meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal warna di kelas persiapan I SLB-C katolik st. Anna Tomohon ?E. Tujuan penelitian

Untuk meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal warna melalui media animasi komputer pada kelas persiapan I SLB-C katolik st. Anna Tomohon.

F. Manfaat penelitian

1. Bagi guru kelas persiapan I di SLB-C St. anna Tomohon sebagai masukan bagaimana menagani kesulitan mengenal warna dalam bidang Kognitif dengan Media animasi computer

2. Bagi pengembang pendidikan Khusus : sebagai masukan tentang media animasi computer sebagai salah satu media dalam pengembangan kognitif mengenal suatu warna pada anak tunagrahita.

G. Definisi operasional

Tunagrahita : anak yang kecerdasannya jauh di bawah rata-rata, yang ditandai oleh keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan dalam interaksi sosialAnimasi computer : menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendir, serta ivisualisasi gambar yang terdiri dari 2D dan 3D

I. Hipotesa penelitian

media animasi computer dapat mengembangkan proses belajar anak tunagrahita dalam bidang kognitif mengenal warna minimal 80% di SLB-C St anna Tomohon

1. Anak Tunagrahita

Anak tunagrahita merupakan individu yang utuh dan unik, Mereka seperti anak-anak normal lainnya, memiliki hak untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan kebutuhan mereka, Anak yang memiliki kecerdasan di bawah garis normal perlu suatu penanganan yang khusus, karena mereka memiliki keterlambatan didalam berpikir. Pemahaman secara teoritis maupun praktis sangat diperlukan supaya guru ataupun para propesional dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

a. Pengertian Anak Tunagrahita

Sutjihati Somantri (1996:83) menyatakan Anak Tunagrahita adalah anak yang kecerdasannya jauh di bawah rata-rata, yang ditandai oleh keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial.

AAMD (America Association of Mental Deficiency) dalam AnggieSaadah (2009) menjelaskan bahwa:Tunagrahita menunjukkan adanya keterbatasan dalam fungsi, yang mencakup fungsi intelektual yang dibawah rata-rata, dimana berkaitan dengan keterbatasan pada dua atau lebih keterampilan adaptif seperti komunikasi, merawat diri sendiri, keterampilan social, kesehatan dan keamanan, fungsi akademis, dan waktu luang

Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis dapat menegaskan bahwa anak tunagrahita adalah anak yang mengalami hambatan dalam kecerdasannya, sehingga kecerdasannya berada jauh di bawah rata-rata yang ditandai oleh keterbatasan intelegensi sehingga kurang/tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

b. Faktor Penyebab Anak TunagrahitaSutjihati Somantri (1996:53) bahwa penyebab tunagrahita ada 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal

Internal1. Kelainan pada kromosom2. Faktor keturunan3. Kondisi ibu saat hamil4. Infeksi dan keracunan

EksternalGangguan metabolisme dan kekurangan gizi.Trauma dan Zat RadioaktifKecelakaanFaktor Lingkungan atau sosial budaya

Mulyono Abdurrahman (2003:24), menyatakan penyebab tunagrahita ada 5 hal: genetik atau keturunan. Sebab-sebab masa prenatal, sebab-sebab pada masa perinatal atau saat lahir, sebab-sebab pada saat pos natal, penyebab karena deprivasi lingkungan.

Berdasar kedua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kelainan atau ketunaan. Penulis mengelompokkan faktor penyebab ketunaan dalam dua kelompok, yakni:1)faktor endogenYaitu faktor penyebab ketunaan yang datang dari dalam, misalnya keturunan/ bawaan dari dalam kandungan.2) faktor eksogenYaitu faktor penyebab ketunaan diluar keturunan/ bawaan atau pengaruh yang datang dari luar setelah anak lahir.

c. Klasifikasi Anak Tunagrahita

menurut America Association Mental Retardation dalam Anggie (http://saunganggie. blogspot.com/2009) :Educable mempunyai kemampuan dalam akademik Trainablekemampuan dalam mengurus diri sendiri 3. Custodialdapat melatih tentang dasar-dasar cara menolong diri sendiri dan kemampuan yang bersifat komunikatif.

Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (2007:4) dalam bukuPedoman Penyelenggaraan Pendididkan Inklusif, klasifikasi anak tunagrahita(1) Anak tunagrahita ringan IQ 50 70Tunagrahita sedang IQ 25 49Tunagrahita berat IQ 24- kebawah

Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa anak tunagrahita dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok menurut kepentingannya.

Klasifikasi dari segi keperluan pendidikan sebagai berikut:1) Anak mampu didik (tunagrahita ringan/ debil)Anak mampu dididik dan dilatih, misalnya membaca, menulis, berhitung, memasak, menjahit bahkan bisa dilatih untuk berjualan. Anak tunagrahita ringan lebih mudah diajak komunikasi, kondisi fisik mereka tidak begitu berbeda dengan anak normal lainnnya. Mereka mampu menolong diri sendiri, mampu berlindung dari bahaya karena itu anak tunagrahita ringan tidak memerlukan pengawasan ekstra. Anak mampu mengikuti pendidikan walaupun tidak mencapai tingkat yang tinggi, misalnya: sekolah menengah umum, kuliah. Mereka memiliki IQ antara 50 s/d 70.2) Anak mampu latih (tunagrahita sedang/ Embisil)Anak tunagrahita sedang mampu diajarkan membaca, menulis , berhitung. Mampu dilatih ketrampilan-ketrampilan sederhana, mereka mampu bekerja di lapangan namun perlu sedikit pengawasan. Sedikit perhatian dan pengawasan diperlukan untuk perkembangan mental dan sosial anak tunagrahita sedang. Anak tunagrahita sedang memiliki IQ antara 30 s/d 50.3) Anak mampu rawat (tunagrahita berat/ Idiot)Anak tidak mampu menerima pendidikan secara akademis, anak tidak dapat mengurus dirinya sendiri apalagi berlindung dari bahaya. Mereka membutuhkanpengawasan,perhatianbahkanpelayanan,bimbingan aktivitas sehari-hari, untuk mengurangi ketergantungan kepada orang lain. Anak tunagrahita berat memiliki IQ 29 kebawah.

d. Karakteristik Anak Tunagrahita

Defli (2009) menyebutkan bahwa karakteristik anak tunagrahita dapat dilihat dari segi:1) Fisik (penampilan)Intelektual Sosial dan emosiChildren,fifthedition,p.485-486,1996dalamAngieSitiSaadah(http://saunganggie.blogspot.com/2009) menyatakan:Lamban dalam mempelajari hal-hal yang baru) Kesulitan dalam menggeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang baru Kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak tunagrahita berat Cacat fisik dan perkembangan gerak. Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri. Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim Tingkah laku kurang wajar yang terus menerus

Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa anak tunagrahita memiliki karakteristik sebagai berikut:1) Memiliki kemampuan berpikir yang rendah2) Emosi yang labil bahkan kurang wajar3) Sulit bersosialisasi4) Kemampuan motorik yang kurang5) Mengalami gangguan dalam berkomunikasi.

3. Tinjauan tentang media animasi komputer

Pengertian MediaMedia berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari katamedium yang secara harfiah mempunyai arti antara, perantaraatau pengantar.Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan. Terkait dengan pembelajaran , media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran , perasaan dan perhatian anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan

b. Pengertian Animasi komputer

Animasi komputer adalah seni menghasilkan gambar bergerak melalui penggunaan komputer dan merupakan sebahagian bidang komputer grafik dan animasi.Menurut Ibiz Fernandes dalam bukunya Macromedia Flash Animation & Cartooning: A creative Guide, animasi difinisikan sebagai berikut :sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan.

c. Fungsi media animasi komputer

untuk memotifasi anak dalam proses belajar dan memiliki daya tarik yang kuat. Di dalam media animasi komputer selain di tonjolkan visualisasi gambar terdapat juga unsur imajinasi suara, hal ini yang menjadi penguat bagi ATG dalam menerima informasi mengenal warna.

manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain:1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswasehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa, dan memungkinkan siswa menguasai materi lebih baik.3) Metode mengajajar akan lebih bervariasi.4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemostrasikan dan sebagainya.

d. Kelemahan Dan Kelebihan Media Animasi Komputer

Kelemahan dari media animasi komputer 1. Butuh keahlian khusus dalam menerapkan media animasi 2. Fasilitas komoputer menjadi utama dalam penerapan media animasi .

e. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media animasi computer

Penerapan media animasi computer bertujuan untuk memotivasi anak dalam mengikuti pelajaran, sehingga tercapai tujuan pembelajaranAnak di berikan waktu dalam menonton sebuah animasi yang di putar oleh guru dan setiap proses pemutaran mengenal warna, guru meminta siswa agar mengikuti ucapan ucapan yang ada dalam tayangan tersebut .dalam mengenal warna dapat diberikan lewat suatu tayangan yang menyenangkan anak, tidak membebani sehingga anak merasakan belajar seraya menikmati tayangan dari animasi tersebeut

METODOLOGI PENELITIAN

A. Seting penelitianPenelitian dilakukan di kelas persiapan I SLB-C katolik St. Anna Tomohon didasarkan pada pertimbangan :1. SLB-C katolik St. Anna Tomohon adalah tempat dimana penulis melaksanakan observasi serta tempat dimana praktek pembelajaran mata kuliah PPL1 .2. Melihat adanya masalah dalam pencapaian standart kopetensi dalam pengembangan kognitif khususnya mengenal warna. Penelitian berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2010.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian Tindakan kelas ini adalah siswa tunagrahita kelas persiapan I SLB-C Katolik St.Anna Tomohon. Di kelas tersebut terdapat 2 anak sebagai subyek penelitian yaitu billi , hedida

C. Data dan Sumber Data

DataPenelitianyang dikumpulkanberupainformasi tentang kemampuan mengenal warna serta kemampuan lain umumnya dan hasil yang dicapai siswa selama pembelajaran di kelas tersebutD. Teknik Pengumpulan Data

Tes Penelitian ini, jenis tes yang penulis gunakan adalah: tes lisan, dan tes perbuatan. Tujuannyaadalah untuk mengetahuikemampuanmengenal warnasiswa sebelum dan setelah diberi tindakan.Pengamatan / ObservasiAdapun dalam penelitian ini jenis obsevasi/pengamatan yang penulis gunakan adalah observasi atau pengamatan partisipan dan sistematis.

3. Dokumentasi

catatan kesiswaaan terutama kemampuan mengenal warna sebelum menggunakan media animasi.E. Validitas dan Reliabilitas InstrumenPenulis dalam penelitian ini menggunakan uji validitas conten validity, yaitu instrumen dari beberapa butir tes yang mencerminkan suatu faktor yang tidak menyimpang dari fungsi instrumen berupa kisi-kisi buatan guru berdasarkan kurikulum.

G. Teknik Analisis Data

Tehnik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yaitu membandingkan nilai awal dengan post tes I, membandingkan nilai post tes I dengan nilai post tes II.I. Prosedur Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing siklus dengan tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.