Presentation 6

12

description

asdfsadfasdfsadf

Transcript of Presentation 6

Page 1: Presentation 6
Page 2: Presentation 6

Apa yang anda ketahui

tentang sila ke 3 ini ????

Page 3: Presentation 6

Sila ke -3 ini mempunyai maksud mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan Agama, Suku, Bahasa dan lain-lainnya dapat disatukan memlalui sila ini berbeda-beda tetapi tetep satu atau disebut dengan Bhineka Tunggal Ika.

Persatuan Indonesia mengutamakan kepentingan dan keselamatan negara ketimbang kepentingan golongan pribadi atau kelompok seperti partai. Dan dimaksudkan sangat mencintai tanah air Indonesia dan bangga mengharumkan nama Indonesia, dan sila ini menanamkan sifat persatuan untuk menciptakan kerukunan kepada rakyat Indonesia.

Page 4: Presentation 6

Sila yang mempunyai lambang pohon beringin ini bermaksud Memelihara ketertiban yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Atau lebih singkatnya Persatuan Indonesia adalah Satu untuk Indonesia walaupun keadaan dimasyrakat sangat penuh perbedaan tetapi kita harus menjadi satu darah Indonesia dan rela mengorbankan kepentingan golongan demi Negara Indonesia. Dan walaupun sangat kental dengan berbagai budaya yang berbeda kita tetap harus rukun menjaga kedamaian Bhineka Tunggal Ika.

Page 5: Presentation 6

Tahukah kamu Hubungan Sila ke 3

dan permasalahannya dalam berbagai

aspek ???

Page 6: Presentation 6

A.Hubungan antara Sila ke-3 Pancasila dengan keanekaragaman budaya Indonesia.

Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, indvidu, maupun golongan agama. Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas tercapainya harkat dan martabat seluruh warganya. Negara memberikan kebebasan atas individu, golongan, suku, ras, maupun golongan agama untuk merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang bersifat integral. Oleh karena itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap warganya dan seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum (kesejahteraan seluruh warganya) mencerdaskan kehidupan warganya serta dalam kaitannya dengan pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia untuk mewujudkan suatu ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Page 7: Presentation 6

Keanekaragaman yang kita miliki harus dijaga sebaik mungkin. Keanekaragaman yang kita inginkan adalah keanekaragaman yang bermartabat, yang berdiri tegak di atas moral dan etika bangsa kita sesuai dengan keragaman budaya kita sendiri. Untuk menjaga keanekaragaman yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam keanekaragaman mesti ditolak, pada saat yang sama segala sesuatu yang mengancam moral keanekaragaman mesti diberantas.

Page 8: Presentation 6

B. Separatisme di Negeri Rawan Konflik

Di Indonesia gerakan ingin memisahkan diri dari NKRI sudah sering terjadi. Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang memiliki tujuan supaya Aceh merdeka dan lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah salahsatu contohnya. Konflik antara pemerintah RI dan GAM yang diakibatkan perbedaan keinginan ini telah berlangsung sejak tahun 1976 dan menyebabkan jatuhnya hampir sekitar 15.000 jiwa.

Di Maluku Selatan juga terjadi gerakan separatis. Pada 25 April 1950, telah dideklarasikan Republik Maluku Selatan (RMS) dengan maksud untuk memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur (saat itu Indonesia masih berupa Republik Indonesia Serikat). Namun oleh Pemerintah Pusat, RMS dianggap sebagai pemberontakan dan setelah misi damai gagal, maka RMS ditumpas tuntas pada November 1950.

Page 9: Presentation 6

C. Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dalam Multikulturalisme

Untuk membangun bangsa ke depan diperlukan upaya untuk

menjalankan asas gerakan multikulturalisme menjadi sebuah ideologi

yang dianggap mampu menyelesaikan berbagai masalah, sebagai berikut:

•Manusia tumbuh dan besar pada hubungan sosial di dalam sebuah

tatanan tertentu, dimana sistem nilai di terapkan dalam berbagai simbol-

simbol budaya dan ungkapan-ungkapan bangsa.

•Keanekaragaman budaya menunjukkan adanya visi dan sistem dari

masing-masing kebudayaan sehingga budaya satu memerlukan budaya

lain. Dengan mempelajari kebudayaan lain, maka akan memperluas

cakrawala pemahaman akan makna multikulturalisme

Page 10: Presentation 6

• Setiap kebudayaan secara internal adalah majemuk sehingga dialog berkelanjutan sangat diperlukan sebagai modal terciptanya semangat persatuan dan kesatuan.

• Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia, paradigma hubungan dialogal atau pemahaman timbal balik sangat dibutuhkan, untuk mengatasi ekses-ekses negatif dari suatu problem disintegrasi bangsa. Paradigma hubungan timbal balik dalam masyarakat multikultural mensyaratkan tiga kompetensi normatif, yaitu kompetensi kebudayaan, kemasyarakatan dan kepribadian.

• Semangat kebersamaan dalam perbedaan sebagaimana terpatri dalam wacana Bhineka Tunggal Ika perlu menjadi ruh atau spirit penggerak setiap tindakan komunikatif, khususnya dalam proses pengambilan keputusan politik, keputusan yang menyangkut persoalan kehidupan bersama sebagai bangsa dan negara. Jika tindakan komunikatif terlaksana dalam sebuah komunitas masyarakat multikultural,

Page 11: Presentation 6

• Reproduksi kultural yang menjamin bahwa dalam konsepsi politik Dengan demikian

kita melihat semboyan “Satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa” dan ‘Bhinneka

Tunggal Ika’ bermakna bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kokoh,

beranekaragam budaya, etnik, suku, ras dan agama, yang kesemuanya itu akan

menjadikan Indonesia menjadi sebuah bangsa yang mampu mengakomodasi

kemajemukan itu menjadi suatu yang tangguh sehingga ancaman disintegrasi dan

perpecahan bangsa dapat dihindari.

• Dengan memperhatikan pokok-pokok tentang multikulturalisme dan dihubungkan

dengan kondisi negara Indonesia saat ini, kiranya menjadi jelas bahwa

multikulturalisme perlu dikembangkan di Indonesia, karena justru dengan kebijakan

inilah kita dapat memaknai Bhinneka Tunggal Ika secara baik, seimbang dan

proporsional. Dengan kebijakan ini pula kita dapat membangun masa depan bangsa

melalui penerapan “Persatuan Indonesia” serta mengembangkan semangat

nasionalisme sebagaimana diharapkan

Page 12: Presentation 6

Kesimpulan

Telah kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia

adalah bangsa yang memiliki banyak ragam budaya

yang berbeda-beda dari setiap suku daerah yang

berbeda pula. Perbedaan itu sendiri justru

memberikan kontribusi yang cukup besar pada citra

bangsa Indonesia. Kebudayaan dari tiap-tiap suku

daerah inilah yang menjadi penyokong dari

terciptanya budaya nasional Indonesia