[PPT]PowerPoint Presentation · Web viewTitle PowerPoint Presentation Author Farjana Jaman Last...

48
Penjaminan Mutu Pendidikan

Transcript of [PPT]PowerPoint Presentation · Web viewTitle PowerPoint Presentation Author Farjana Jaman Last...

Penjaminan Mutu

Pendidikan

Sistematika Pembahasan

Pendahuluan Konsep Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah Yang Bermutu Dalam Perspektif Pengelola Penjaminan Mutu Pendidikan Di Sekolah

SEKOLAH TIDAK AKAN MAJU DENGANSENDIRINYA TANPA PENGELOLAAN

DAN INOVASI YANG BAIK

3

Pendahuluan

4

SEKOLAH MERUPAKAN ORGANISASIYANG KOMPLEKS DAN UNIK,

SEHINGGA MEMERLUKAN TINGKATKOORDINASI YANG TINGGI

Pendahuluan

TUNTUTANMASYARAKAT

TERHADAP KUALITAS SEMAKIN TINGGI

SEKOLAH BERUPAYA

MENERAPKAN SISTEM

PENJAMINAN MUTU

KUALITAS LAYANAN

PENDIDIKAN TERBAIK UNTUK MASYARAKAT

Pendahuluan

Pendahuluan

6

SUMBER DAYA

DAERAH

MUTU KELUARAN SEKOLAH SANGAT

BERVARIASI

KERAGAMAN POTESI DAERAH

UPAYA STANDARISASI MUTU HARUS MENJADI FOKUS PERHATIAN DALAM

UPAYA MENJAGA MUTU PENDIDIKAN

Telaah Gambar

7

12

3 4

Telaah Gambar

8

5 6

7 8

Telaah Gambar

9

910

11 12

Telaah Gambar

10

Telaah Gambar

11

Telaah Gambar

12

KENYATAANKENYATAANDIDI

LAPANGANLAPANGAN

BB

EE

CC

DD

AA

KEPALA SEKOLAHMEMILIKI KELEMAHAN DALAM BIDANG KOMPETENSI SOSIAL DAN SUPERVISI

MASIH BANYAK SEKOLAH YANG PRESTASI BELAJAR SISWANYA RENDAH

GURU DAN SISWAKURANG DISIPLIN

LAMBANNYA STAF TATA USAHADALAM MELAYANI KEBUTUHAN SISWA

KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN RENDAH

KONSEKUENSINYA KEPALA SEKOLAH PERLU MEMILIKI KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN KONSEKUENSINYA KEPALA SEKOLAH PERLU MEMILIKI KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJERIAL YANG EFEKTIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KONSISTENSI MUTU DAN MANAJERIAL YANG EFEKTIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KONSISTENSI MUTU

PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

MASALAH-MASALAH INI MERUPAKAN CERMINAN KURANGNYA KETERAMPILANKEPALA SEKOLAH DALAM MEMBERDAYAKAN STAF DAN RENDAHNYA KINERJA

KOMUNITAS SEKOLAH (DANIM & SUPARNO, 2009)

14

WAJAH BOPENG PENDIDIKAN KITA

PENDIDIKAN DIJADIKAN PROYEKSERTIFIKASI GURU BANYAK PUNGUTANDANA BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DAN BEASISWA BANYAK DISELEWENGKANKURIKULUM DIJADIKAN AJANG UJI COBADANA BLOCK GRANT DISALAHGUNAKANBANGUNAN SEKOLAH BOBROK ROBOHKEKERASAN PENDIDIKAN MEREBAKUN YANG AMBURADUL (SUTRISNO, MEDIA INDONESIA, 3 MEI 2013)

15

Wajah Profesi Guru?1. Kualitas rata-rata guru rendah:

– Kualifikasi pendidikan S1 (>50% guru belum S1)– Banyak guru yg tak sesuai bidang (mismatch)

2. Senang dan bangga menjadi satu-satunya sumber belajar.3. Senang menggunakan ’ancaman’ daripada menerapkan

teknik-teknik profesionalnya, kreativitas rendah4. Merasa asing bahkan sinis terhadap inovasi, gaya mengajar

sulit berubah.5. Senang menyimpan alat peraga secara rapi daripada

memanfaatkan utk kepentingan proses pembelajaran 6. Visi guru tentang keberhasilan siswa kurang tepat/pas.7. Sulit membuat karya ilmiah, lebih senang tetap di IVA. 8. Bekerja bukan panggilan hati? Bergeser ke panggilan gaji. (Damanik, 2012)

16

Kesenjangan Tingkat Partisipasi Pendidikan Menengah (Bappenas 2015-2019)

16

Kesenjangan partisipasi dan angka melanjutkan ke pendidikan menengah antarkelompok pendapatan, antarwilayah, dan antarjenis kelamin.

27.6 29.9

28.7

42.9

36.8 41

.0 43.4

55.2

46.2 50

.4 52.4

63.6

55.9 61

.4 62.4 68

.4 72.0

73.0

72.7 75.3

0

20

40

60

80

100

2000 2006 2009 2012

Kuintil-1 Kuintil-2 Kuintil-3 Kuintil-4 Kuintil-5

Angka partisipasi sekolah penduduk usia 16-18 tahun menurut kelompok pengeluaran keluarga, 2000-2009

Sumber: Susenas

0

.2

.4

.6

.8

1

Pelua

ng u

ntuk

ber

tahan

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Lama sekolah (tahun)Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-5

16-18 Tahun

Anak dari keluarga kayajuga masih banyak yang tidak sampai ke jenjang

menengah

Sumber: Susenas

Kohor rata-rata lama sekolah penduduk usia 16-18 tahun menurut kelompok pengeluaran keluarga, 201X

17

Beban Pembiayaan Pendidikan Menengah (Bappenas 2015-2019)

17

Meskipun pemerintah telah melakukan perluasan, beban pembiayaan pendidikan menengah yang ditanggung oleh rumah tangga masih tinggi (45 persen & tidak mengalami perubahan yang signifikan antara 2009 dan 2012) Pendidikan menengah masih belum terjangkau

Biaya untuk bersekolah di SMK baik swasta maupun negeri mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan biaya untuk bersekolah di SMA

Sumber: Perhitungan World Bank menggunakan Susenas

Persentase pengeluaran untuk pendidikan menengah yang terbebankan pada rumah tangga Pengeluaran rata-rata menurut jenis sekolah

Sumber: APBN, APBD for public spending, Susenas education modules for private spending

-

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000

Public Private Public Private

SMA SMK

2006

2009

2012

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

50%

Basic Education Senior Secondary Tertiary

Shar

e of

tota

l spe

ndin

g by

hou

seho

lds

2009

2012

18

Persentase kecamatan yang memiliki SMP/MTs atau SMA/SMK/MA (negeri dan/atau swasta) (Bappenas 2015-2019)

18

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

JAKA

RTA

RIAU BA

LIBA

NTEN

YOGY

AKAR

TA NTB

JATI

MSU

MSE

LM

ALUK

ULA

MPU

NGKA

LTIM

ACEH

JAM

BIJA

BAR

JATE

NGM

ALUT

SUM

UTBA

BEL

KALB

KALT

ENG

KALS

ELSU

LTRA

SULS

ELSU

LBAR

GORO

NTAL

OSU

LTEN

GKE

PRI

SULU

TSU

MBA

RBE

NGKU

LU NTT

PABA

RPA

PUA

Ada SMP/MTs Ada SMA/SMK/MA

Sumber: diolah dari data PODES 2011

Dari 6637 kecamatan yang ada, masih terdapat 935 kecamatan yang belum memiliki SMA/SMK/MA.

19

Masih rendahnya kualitas dan relevansi pendidikan menengah (Bappenas 2015-2019).

19

Sebagian besar SMA/SMK belum didukung dengan fasilitas yang memadai.

Tidak ada perbedaan kualitas antara lulusan SMA dan SMK menurut pemberi kerja.

Baru 75 persen lulusan pendidikan menengah yang bekerja di pabrik dan jasa memenuhi harapan pemberi kerja.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Prim

ary

or le

ss

Basic

Seni

or S

econ

dary

Terti

ary

Prim

ary

or le

ss

Basic

Seni

or S

econ

dary

Terti

ary

2001 2010

skilled

Semi-skilled

Unskilled

Sumber: Skills for the Labor Force in Indonesia, World Bank

Source: World Bank calculations using Sakernas

Tingkat keahlian pekerjaan, menurut tingkat pendidikan

Persepsi pelaku usaha terhadap kualitas karyawan

IPA Biologi Kimia Fisika IPS Bahasa Komputer Multimedia

SMA 45.0 25.7 28.0 21.2 4.9 22.4 53.9 11.2 SMK 6.6 3.8 8.5 6.5 2.0 21.3 85.4 10.2

-10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

SMA SMK

Proporsi sekolah yang memiliki laboratorium

Sumber: PDSP (2009/2010)

Pendahuluan

2020

AADukungan dari penyelenggara pendidikan/yayasan

belumoptimal

BBAdanya beberapa guru yang belum sesuai standar

CCAdanya orang tua siswa yang belum

dapat bekerjasama dengan baik

DDDokumentasi dan kontrol mutu masih

lemah

Beberapa masalah yang menyebabkan sistem penjaminan mutu belum berjalan optimal (Fatoni, 2009)

Pendahuluan

21

Upaya Upaya SekolahSekolah(Fatoni, 2009)(Fatoni, 2009)

BB

EE

CC

DD

AAPeningkatan kemampuan guru melalui training

Supervisi

MGMP

Memperbaiki program-program penjaminan mutu

Melakukan sosialisasi intensif terhadap wali murid

22

KONSEP DASAR PENJAMINAN MUTU (QUALITY ASSURANCE)

SUATU SISTEM DALAM MANAJEMEN MUTU

MANAJEMEN MUTU MERUPAKAN SUATU CARA DALAM MENGELOLA SUATU ORGANISASI YANG BERSIFAT KOMPREHENSIF DAN TERINTEGRASI.

MANAJEMEN MUTU DIARAHKAN DALAM RANGKA:(A)MEMENUHI KEBUTUHAN KONSUMEN SECARA KONSISTEN(B)MENCAPAI PENINGKATAN SECARA TERUS MENERUS DALAM SETIAP ASPEK AKTIVITAS ORGANISASI (TENNER DAN DTORO, 1992)

23www.themegallery.com

KONSEP DASAR TOTAL QUALITY MANAGEMENT/MANAJEMEN MUTU TERPADU

TQM/MANAJEMEN MUTU

TERPADU

PROSESPENINGKATAN

MUTUSECARA UTUH

1. PERHATIAN PENUH KEPADA PELANGGAN.2. PEMBINAAN PROSES.3. KETERLIBATAN SECARA TOTAL.

BILA MANA PROSESNYADILAKUKAN SECARA MANDIRI, MAKA MANAJEMENMUTU TERPADU ADALAHEKWIVALENSI DENGAN MBS(MANAJEMEN BERBASISSEKOLAH)

PROSESMANAJEMEN

MUTUTERPADU

GAMBAR: KONSEP DASAR TQM/MANAJEMEN MUTU TERPADUSUMBER: TENNER DAN DeTORO (BAFADAL, 2007)

24

Lanjutan...

Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi

(PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan).

25

PENTINGNYA AKREDITASI SEBAGAI ALAT AKUNTABILITAS PUBLIK (Balitbang Depdiknas, 2007)

KEBIJAKAN PUBLIKBIDANG PENDIDIKAN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (8 STANDAR)

KINERJA SATUAN PENDIDIKAN

PENGAWASAN(MONITORING DAN EVALUASI)

AKREDITASIAKUNTABILITASSTAKEHOLDERS

2626

Faktor-faktor Penentu Kualitas Pendidikan

KEMAMPUAN LOYALITAS &DEDIKASI

KURIKULUM GURU SARANA &PRASARANA

SISWAKUALITAS

PBM

KUALITASPENDIDIKANDI SEKOLAH

KESIAPAN

MOTIVASI LINGKUNGAN:MANAJEMEN + KELUARGA

+ MASYARAKAT

GAMBAR: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KUALITAS PENDIDIKAN

2727

Faktor-faktor Penentu Kualitas Pendidikan

KURIKULUM

GURUALAT BANTUMENGAJARMETODE

PROSESPEMBELAJARAN

OUTPUTMANUSIATERDIDIKSISWA

KESIAPAN

MOTIVASI MANAJER

DANA SARANA

PRASARANA

28

PEMBELAJARANPRIMA PAIKEM

PENGELOLAANSEKOLAH/

MADRASAH

PERAN

SERTA

MASYARAKAT

PENINGKATANKEPERCAYAANMASYARAKAT

DAYASAING

SEKOLAH/MADRASAH

28

Penjaminan Mutu

29

1. Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan.

2. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan.

3. Penjaminan mutu pendidikan dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas.

Penjaminan Mutu

30

5. Menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama mensupervisi dan membantu satuan pendidikan keagamaan melakukan penjaminan mutu.

6. Pemerintah Provinsi mensupervisi dan membantu satuan pendidikan yang berada di bawah kewenangannya untuk meyelenggarakan atau mengatur penyelenggaraannya dalam melakukan penjaminan mutu.

7. Pemerintah Kabupaten/Kota mensupervisi dan membantu satuan pendidikan yang berada di bawah kewenangannya untuk meyelenggarakan atau mengatur penyelenggaraannya dalam melakukan penjaminan mutu.

Penjaminan Mutu

31

7. BAN-S/M, BAN-PNF, dan BAN-PT memberikan rekomendasi penjaminan mutu pendidikan kepada program dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi, dan kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

8. LPMP mensupervisi dan membantu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam melakukan upaya penjaminan mutu pendidikan.

9. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (6), LPMP bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Perguruan tinggi.

10. Menteri menerbitkan pedoman program penjaminan mutu satuan pendidikan pada semua jenis, jenjang dan jalur pendidikan.

Penjaminan Mutu

32

11. Penyelenggaraan satuan pendidikan yang tidak mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan ini dapat memperoleh pengakuan dari Pemerintah atas dasar rekomendasi dari BSNP.

12. Rekomendasi dari BSNP tersebut didasarkan pada penilaian khusus.

33

PROSES PENJAMINAN MUTU (Meirawan, 2010)

STANDAR

PROSEDUR

INPUT PROSESKONSISTENSI

PRODUK

TINDAK LANJUTUNTUK MEMERIKSA DAN MENINGKATKAN PRODUK

34

STANDAR YANG DITETAPKANMISALNYA ISO 9000/9001

AUDIT TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN YANG BERLANGSUNG

HASIL PENILAIAN

SESUAI ATAU MELEBIHI STANDAR

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DALAM UPAYA MEMENUHI STANDAR

PENGEMBANGAN SISTEM DALAM UPAYA MENGATASI

PERMASALAHAN

RINCIAN PERLAKUAN DISESUAIKAN DENGAN SISTEM YANG SEDANG

BERLANGSUNGPENGKAJIAN ULANG KESESUAIAN

STANDAR DENGAN SISTEM SECARA BERKELANJUTAN

YA

TIDAK

Gambar . Diagram Alur Penjaminan Mutu

(Quality Assurance Handbook, 2000)

35

Mempu meluluskan siswa yang berkualitas secara intelektual, Emosional, dan spiritual

Pendidikan dijalankan dengan proses yang baik

Memiliki Program yang baik dan bermanfaat

Memiliki standar mutu dan mampu mencapainya

SEKOLAH YANG BERMUTU DALAM PERSPEKTIF PENGELOLA (Fatoni, 2009)

36

MEWUJUDKAN SEKOLAH BERMUTU (Fatoni, 2009)MEWUJUDKAN SEKOLAH BERMUTU (Fatoni, 2009)

PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU

SEKOLAH BERMUTU

1 2 3

MANAJEMEN SEKOLAH TELAH DILAKSANAKAN DENGAN BAIK

PROSES PENDIDIKAN TELAH DILAKSANAKAN DENGAN BAIK

SEKOLAH LEBIH FOKUS DAN TIDAK MUDAH BERUBAH HALUAN, KARENA TARGET DAN STANDAR MUTU TELAH DITETAPKAN

DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PROGRAM-PROGRAM SEKOLAH SEMAKIN KUAT

37

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH

PENGELOLA SEKOLAH MENETAPKAN STANDAR MUTU DENGAN BERPIJAK PADA IDEALISME SEKOLAH (CITA-CITA PENDIRIAN, VISI SEKOLAH, DAN PROFIL LULUSAN YANG DIHARAPKAN)

38

FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI PERTIMBANGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI PERTIMBANGAN PENETAPAN STANDAR MUTU (Fatoni, 2009)PENETAPAN STANDAR MUTU (Fatoni, 2009)

ConceptConcept

BB

EE

CC

DD

AAKebutuhan dan

keterampilan yang harus

dikuasi anak

Kebutuhan orang tua

Keyakinan Keagamaan

Faktor Sosial Faktor Ekonomi

LANGKAH-LANGKAH PENCAPAIAN STANDAR MUTU (Fatoni, 2009)

11 3322

PELAKSANAAN:

1.PENUNJUKKAN PENANGGUNG JAWAB

2.PELAKSANAAN PROGRAM

PENGAWASAN:

1.PENGAWASAN PELAKSANAAN PROGRAM

2.PENGAWASAN KETERCAPAIAN STANDAR MUTU

PERENCANAAN:

1.SOSIALISASI STANDAR MUTU

2.PERUMUSAN PROGRAM

3.PENETAPAN SOP

40

MANAJEMEN MUTU PERSEKOLAHAN (Arifin, 2014)

Sekolah Bermutu

Manajemen Sarana & Prasarana-Fisik Sekolah -Buku & Sumber Belajar lain

Manajemen Kurikulum dan Strategi Pembelajaran

Kegiatan BelajarMengajar

Manajemen Peserta Didik

Manajemen Guru & Staf

Manajemen Partisipasi Masyarakat

Manajemen Keuangan

Manajemen Layanan Khusus

Hasil Belajar BermutuKepemimpinan dan

Supervisi Efektif

41

Contoh Manajemen Mutu Akademik (Imron, 2009)

Manajemen mutu kurikulum:

Mencermati perubahan kurikulumMempelajari kurikulum 2013Sosialisasi Kurikulum 2013Workshop perangkat kurikulum 2013Penyusunan silabusSharing dan review silabusExpert judgment silabusPengesahan silabus

42

Contoh Manajemen Mutu Akademik (Imron, 2009)

Manajemen Mutu Pembelajaran:

Penyusunan RPPSharing dan review RPPExpert judgment RPPPengesahan RPPPelaksanaan pembelajaran dengan memedomani RPP, dengan strategi pembelajaran menyenangkan dan ramah anakEvaluasi pembelajaran autentikPemberian balikanPengecekkan hasil pembelajaran sesuai KKM

43

Lanjutan

Manajemen Mutu Pembelajaran:

Penentuan posisi prestasi siswa dibandingkan KKMRemidi bagi siswa yang berada dibawah KKM dan pemerkayaan bagi sudah mencapai dan berada di atas KKM.Pelaporan hasil evaluasi kepada orang tua.

44

PROGRAM PENGEMBANGAN KS, PS, DAN TENDIK LAINNYA

KERANGKA PENGEMBANGAN KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS SEKOLAH DAN TENDIK LAINNYA (Dirjen Guru dan

Tendik, 2015)

LINGKUNGAN EKSTERNAL:• Persaingan Regional dan Global• World Class Standard• Net working

LINGKUNGAN INTERNAL:•Regulasi•Kebijakan dan Renstra Pendidikan•Sumber Daya (Man, Money, Material, Machine, Market)

a. pemetaan kebutuhan

jumlah dan kualitas

b. penyiapan

seleksi administrasi

Kompetensi ( penyiapan diklat lisensi)

c. Pengangkatan

d. Penempatan

a. UK – PK – PKB

b. Sistem karir: kenaikan pangkat/golongan, promosi dan demosi

c. Organisasi /Asosiasi Profesi (KKKS, MKKS, AKSI)

d. Networking (nasional dan internasional)

a. Gaji b. Tunjanganc. Sertifikasid. Penghargaan

kinerja (best parctice, seleksi ber prestasi)

e. Perlindungan hukum

a. Regulasi (standardisasi)

b. Pemenuhan Standar (UK dan PK)

c. Pembinaan

d. Pemberhentian/Pengalihan

KS, PS, DAN TENDIK PROFESIONAL DAN SEJAHTERA

REKRUITMEN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN

PENGHARGAAN DAN

PERLINDUNGANPENJAMINAN

MUTU

45

Percepatan Pembangunan

Pendidikan(Kemendikbud, 2012)

SD/SMP 1-Atap BOS

Beasiswa

BOMM

Perpustakaan

RKB

Laboratorium

SPM

Akreditasi Bantuan Buku

karwanto

46

INSYA ALLAH

...HARI ESOK HARUS LEBIH BAIKDARI HARI INI...

TERIMA KASIHkarwanto 46

47

KARWANTO

Email: [email protected]@unesa.ac.id

HP. 081 575 483 2960821 86 888 471

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Terimakasih