Presentation 5

27
HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI RW 07 KELURAHAN PANGKALAN JATI, KECAMATAN CINERE, KOTA DEPOK PUTU EDY SANTIKA 081 0711 056 FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAKARTA 2012

Transcript of Presentation 5

Page 1: Presentation 5

HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI RW 07 KELURAHAN PANGKALAN JATI, KECAMATAN CINERE,

KOTA DEPOK

PUTU EDY SANTIKA081 0711 056

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”JAKARTA

2012

Page 2: Presentation 5

A. Latar BelakangMasalah gangguan depresi pada lansia tidak

pernah terlepas dari mekanisme koping lansia itu sendiri. Usia lanjut bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang.

hasil penelitian yang dilakukan Damayanti (2006) Tentang Hubungan antara dukungan keluarga dan koping lansia dengan tingkat depresi pada lansia di desa Oro oro ombo Kartoharjo Madiun. Responden berjumlah 85 lansia. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dan depresi Perumusan Masalah

B. Perumusan Masalahmengenai mekanisme koping dengan depresi pada lansia dan data-data pertumbuhan penduduk lansia dari tahun ke tahun terus meningkat. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia baik itu perubahan fisik maupun psikologis dimana fungsinya akan menurun yang akan mempengaruhi proses penalaran dan emosi lansia.

Page 3: Presentation 5

C. Tujuan Penulisan1. Tujuan Umum

Mengetahui apakah ada hubungan mekanisme koping dengan depresi pada lansia di RW 07 kelurahan pangkalan jati, kecamatan cinere, kodya depok

2. Tujuan Khusus Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik ( Jenis Kelamin, Status kesehatan,

Status kesehatan, Tingkat Pendidikan, Penghasilan ) lansia yang tinggal di RW 07 Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Kota Depok

Untuk memperoleh gambaran tentang depresi yang dialami lansia di RW 07 Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Kota Depok

Untuk memperoleh gambaran tentang Mekanisme koping lansia di RW 07 Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Kota Depok

Untuk memperoleh hubungan antara mekanisme koping dengan depresi pada lansia Untuk memperoleh hubungan antara karakteristik lansia dengan depresi

D. Manfaat penelitianhasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Pelayanan keperawatan

2. Peneliti

3. Perkembangan ilmu pengetahuan

4. Masyarakat

E. Ruang Lingkup PenelitianPeneliti membatasi ruang lingkup penelitian ini adalah : membahas sejauhmana mekanisme

koping lansia terhadap stressor yang bisa menyebabkan depresi di di RW 07 Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Kota Depok

Page 4: Presentation 5

LANSIA

Mekanisme koping• Adaptif • Maladptif

DEPRESI

Faktor” yang mempengaruhi depresi• kehilangan• reaksi terhadap stress• terlalu lelah / capai• perubahan fisiologis krn obat”an/penyakit fisik• kesepian /isolasi

Perubahan fisik

Perubahan psikososial

Perubahan spiritual

Karakteristik lansia• Jenis kelamin• Tingkat pendidikan•Status kesehatan• Jumlah panghasilan• Status perkawinan

Faktor”yang mempengaruhi mekanisme koping• kesehatan fisik• keyakinan/pandangan +• keterambilan memecahkan masalah• keterampilan sosial• dukungan sosial

STRESS

Page 5: Presentation 5

Penelitian Terkait1. Hubungan antara dukungan keluarga dan koping lansia

dengan tingkat depresi pada lansia di desa Oro oro ombo Kartoharjo Madiun, Damayanti tahun 2006

2. Hubungan Keluarga Dengan Respon Kehilangan Pada Lansia Di Desa Pekerja kalibagor Kabupaten Bayumas Jawa Tengah, Wijayanti tahun 2005

3. Pengaruh Terapi Kognitif dan Senam Latih Otak terhadap Tingkat atau Kondisi Depresi Lansia di Panti Tresna Wredha Bhakti Yuswa Natar, prasetya 2010

4. Hubungan stressor psikososial dan dukungan social dengan depresi pada lanjut usia tahun 2000

Page 6: Presentation 5

A. KOPING ADAPTIF = 1B. KOPING MALADAPTIF

= 2

VARIABEL PERANCUA.JENIS KELAMINB.STATUS KESEHATANC.STATUS PERKAWINAND.TINGKAT PENDIDIKANE.JUMLAH PENGHASILAN

VARIABEL PERANCUA.JENIS KELAMINB.STATUS KESEHATANC.STATUS PERKAWINAND.TINGKAT PENDIDIKANE.JUMLAH PENGHASILAN

A. DEPRESI > 10B. KEMUNGKINAN DEPRESI 5-9C. TIDAK DEPRESI < 5

Page 7: Presentation 5

HIPOTESA

Menurut Notoatmojdjo (2007) hipotesis adalah kesimpulan penelitian, patokan duga atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak

Sesuai judul proposal yang di ajukan, mengambil hipotesa

Ho : Tidak ada hubungan antara mekanisme koping dengan depresi pada lansia di RW 07 kelurahan pangkalan jati, kec cinere, kodya depok

Ha : Ada hunbungan antara mekanisme koping dengan depresi pada lansia di RW 07 kelurahan pangkalan jati, kec cinere, kodya depok

Page 8: Presentation 5

No Variabel Definisi operasional

Alat ukur Cara ukur

Hasil ukur

Skala ukur

1 Jenis kelamin Jenis kelamin lansia

sesuai kondisi fisiknya

yaitu laki-laki dan

perempuan

Kuesioner Diisi oleh lansia 1. Laki-laki

2. Perempuan

Nominal

2 Status perkawinan Suatu kepastian dalam

sebuahn hubungan yang

syah dalam sebuah

ikatan syah secara

agama maupun sipil.

Kuesioner Diisi oleh lansia 1. Menikah

2. Belum

menikah

Nominal

3 Tingkat Pendidikan Jenjang pendidikan

formal Lansia

berdasarkan ijazah

terakhir

Kuesioner Diisi oleh lansia 1. Tinggi

(Diploma, Sarjana,

Megister)

1. Rendah

(SD,SMP,

SMU)

Ordinal

4 Jumlah penghasilan Penghasilan lansia

sebagai tumpuan untuk

memenuhi kebutuhan

dalam satu bulan

Kuesioner Diisi oleh lansia 1. Cukup untuk

1 bln

2. Tidak

mencukupi

untuk 1 bln

ordinal

Page 9: Presentation 5

No Variabel Definisi operasional

Alat ukur

Cara ukur

Hasil ukur Skala ukur

5 Status kesehatan Penyakit yang dialami oleh

lansia dalam 1 tahun terakhir

Kuesioner Diisi oleh lansia 1. Tidak kronis

2. Kronis

Ordinal

6 Mekanisme koping Tindakan yang dilakukan

lansia saat mengalami stressor

yang dialami

Kuesioner Diisi oelh lansia 1. Adaptif

Jika Score ≤ mean

1. Maladaptive

Jika score > mean

Ordinal

7 Depresi pada

Lansia

Kelainan alam perasaan

merupakan kehilangann minat

atau kesenangan dalam

aktivitas-aktivitas yang biasa

dari waktu lampau yang dapat

digolongkan dalam

kriteria ringan dan

berat yang dialami

lansia

Kuesioner Diisi oleh lansia 1. Depresi Ringan

Jika score ≤ mean

1. (Depresi Berat

Jika score ≥ mean

Ordinal

Page 10: Presentation 5

A. Rancangan PenelitianJenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuntitatif dengan pendekatan “cross sectional” dimana variabel independen dan dependen diukur pada waktu bersamaan. Sebagai variabel independen adalah mekanisme koping.Variabel dependennya adalah depresi

B. Tempat dan waktu penelitianRW 07 kelurahan pangkalan jati, kec cinere, koa depok. Penelitian akan dilakukan dari bulan Maret 2012 sampai Juni 2012

C. Populasi dan sampelPopulasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan lansia yang bertempat tinggal dan berdomisili di RW 07 kel pangkalan jati. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah tehnik total sampling atau sampling jenuh, dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel yang sesuai dengan kriteria sampel berjumlah 60 lansia.

Page 11: Presentation 5

D. Pengumpulan dataData primer didapat dari hasil pengisian kuesioner yang berisi tentang pengetahuan mengenai mekanisme koping pada lansia serta depresi pada lansia.

E. Instrumen PenelitianInstrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner.

F. Uji Validitas dan ReliabilitasUntuk uji validitas tehnik korelasi yang digunakan adalah Product Moment, sedangkan untuk uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Alpha Cronbach pada 30 responden.

G. Pengolahan DataEditing, Coding, Processing, Cleanining, Tabulasi langsung dan Komputer

H. Tehnik Analisa DataAnalisa bivariat menggunakan Chi Squere melalui bantuan komputer program SPSS versi 17.

Page 12: Presentation 5

1. Gambaran umum wilayah penelitianData Demografi RW 07 terdiri dari luas wilayah dan batas wilayah. Luas

keseluruhan RW 07 menurut kepala RW 07 Kelurahan Pangkalan Jati adalah 5-6 Hektar. Batas wilayah dinas RW 07 menurut kepala RW, utara yang berbatasan lanngsung dengan RW 01 Kelurahan Pangkalan Jati, Timur berbatasan lanngsung dengan Pangkalan Jati Baru, Selatan berbatasan lanngsung dengan Kelurahan Gandul, Barat berbatasan langsung dengan RW 02 Kelurahan Pangkalan Jati

Kecamatan cinere yang dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah nomor 08 tahun 2007 tentang pembentukan kecamatan dikota depok tanggal 30 november 2009 dengan susunan organisasi dan tata kerja disusun berdasarkan peraturan walikota nomor 50 tahun 2008 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja kecamatan.

Kecamatan cinere adalah merupakan salah satu dari 11 kecamatan di kota depok dan terletak disebelah utara kota depok. Kecamatan cinere sebelumnya merupakan bagian wilayah dari kecamatan limo, sejak tanggal 30 november 2009 menjadi kecamatan cinere yang meliputi wilayah kelurahan cinere, kelurahan gandul, kelurahan pangkalan jati dan kelurahan pangkalan jati baru, adapun jarak antara kecamatan cinere dengan kota depok lebih kurang 7 km dengan luas kecamatan cinere 1.027 km2 atau ±1.005 Ha, terdiri dari tanah darat 970,10 Ha dan tanah sawah 30,70 Ha.

Secara geografis letak kecamatan cinere sangat strategis, sebelah utara berbatasan dengan kecamatan cilandak DKI jakarta, sebelah timur berbatasan dengan kecamatan pasar minggu DKI jakarta, sebelah barat berbatasan dengan pamulang kota tanggerang selatan, dan sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan limo.

Berdasarkan data kependudukan terakhir bahwa jumlah penduduk sebanyak 72.917 jiwa terdiri dari, laki-laki 37.264 jiwa dan perempuan 35.653 jiwa.

Page 13: Presentation 5

2. Analisa UnivariatAnalisis deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data

dengan menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik ( Nursalam, 2008). Analisa deskriptif berfungsi untuk mringkas, mengklarifikasikan, dan menyajikn data (Aziz, 2007).

Adapun variabel yang dianalisa dalam penelitian ini antara lain karakteristik responden yang mencakup usia, pendidikan, jenis kelamin, status pernikahan, penghasilan, kesehatan, mekanisme koping dan depresi.

Page 14: Presentation 5

45%27

55%33 63,3%

3836,7%

22

98.3%59

1.7%1

6.7%

21.7% 20.0%

41.7%

8.3%

1.7%

Page 15: Presentation 5

75%45

46.7%28

53.3%32

83.3%50

16.7%10

25%15

30%18 70%

42

Page 16: Presentation 5

3. Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel indpenden yaitu karakteristik responden (usia, pendidikan, jenis kelamin, status penghasilan, status pernikahan dan kesehatan ), frekuensi mekanisme koping dan dengan variabel dependen yaitu depresi.

Page 17: Presentation 5

Usia

Depresi

P-

valueOR

Ringan Berat Total

n % n % n %

55-65 tahun17 51,5 16 48,5 33

10

0

.567

1.545

(553-

4.317)

>65 tahun11 40,7 16 59,3 27

10

0

Total 28 46,7 32 53,3 6010

0

usia

Tingkat pendidikanStatus pernikahan

Jenis kelamin

Jenis

kelamin

Depresi

P-

value

OR

(CI 95 %)

Ringan Berat Total

n % N % n %

Laki-laki 15 68,2 7 31,8 22 100

0,023

4.121

(1.345-

12.628)

Perempuan 13 34,2 25 65,8 38 100

Total 28 46,7 32 53,3 60 100

status

Depresi

P-

valu

e

OR

(CI 95 %)

Ringan Berat Total

n % N % N %

Menikah 27 45,8 32 54,2 59 100

0,94

6

0,458

(0,347-

0,640)

Belum

menikah1

100.

00 0 1 100

Total 28 47,3 32 53,3 60 100

Pendidikan

Depresi

P-

value

OR

(CI 95 %)

Ringan Berat Total

n % N % n %

Tinggi (PT) 14 77,8 4 22,2 18 100

0,005

6.750

(1.867 –

24.401)

Rendah (SD,

SMP, SMA)14 34,1 27 65,9 41 100

Total 28 47,5 31 52,5 60 100Status kesehatanPenghasilan

Penghasilan

Depresi

P-

value

OR

(CI 95 %)

Ringan Berat Total

n % N % n %

Mencukupi 20 54,1 17 45,9 37 100

0,235

2.206

(0.753-

6.459)

Tidak

mencukupi8 34,8 15 65,2 23 100

Total 28 46,7 32 53,3 60 100

Kesehatan

Depresi

P-

value

OR

(CI 95 %)

Ringan Berat Total

n % N % n %

Tidak kronis 27 54 23 46 50 100

0,028

10.565

(1.244-

8.975)

Kronis 1 10 15 9 10 100

Total 28 46,7 32 53,3 60 100

Mekanisme koping

Mekanisme

Koping

Depresi

P-

value

OR

(CI 95 %)

Ringan Berat Total

n % n % n %

Adaptif 11 73,3 4 26,7 15 100

0,036

4.529

(1.243-

16.510)

maladaptif 17 37,8 28 62,2 45 100

Total 28 46,7 32 53,3 60 100

Page 18: Presentation 5

ANALISIS HUBUNGAN1.Hubungan Usia Dengan Depresi

Usia Proses ini dapat terjadi setelah seseorang memasuki masa pensiunan, sebab pada saat itu terjadi penurunan kontak sosial dan kesempatan untuk bertemu dengan orang banyak berkurang serta didukung dengan keterbatasan fisik oleh karena proses penuaan itu sendiri sehingga berpengaruh pada intensitas kontaksosial (Wijayanti,2005).

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Woroasih (2000). Meneliti tentang hubungan stressor psikososial dan dukungan sosial dengan depresi pada lanjut usia semarang (2000). Dengan 165 responden, kelompok umur 60-69 tahun adalah 21,21%, kelompok usia 70-79 tahun 40%, sedangkan kelompok usia diatas 80 tahun 50.00% dengan p value 0.055 yang berarti hasil ini menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara usia dengan depresi.

Page 19: Presentation 5

2. Hubungan Jenis Kelamin Dengan DepresiJenis kelamin adalah sesuatu yang digunakan

untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologi atau merupakan identitas responden yang dapat dugunakan untuk membedakan laki-laki dan perempuan (Kodriati, 2004).

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Woroasih (2000). Meneliti tentang hubungan stressor psikososial dan dukungan sosial dengan depresi pada lanjut usia semarang (2000). Dengan 165 responden, dari 119 responden perempuan, 77 responden mengalami depresi ringan, 42 responden mengalami depresi berat. Dari 46 responden laki-laki, 36 reponden mengalami depresi ringan, 10 responden mengalami depresi berat dengan p value 0,005, hasil ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan depresi.

Page 20: Presentation 5

3. Hubungan Status Pernikahan Dengan Tingkat Depresi

Pernikahan akan memberikan keuntungan bagi kesehatan seseorang karena akan mendapatkan perhatian dari pasangannya. Penelitian membuktikan, bahwa seseorang akan menikah hidupnya akan lama dari pada yang tidak menikah (Kodriati,2004)

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Woroasih (2000). Meneliti tentang hubungan stressor psikososial dan dukungan sosial dengan depresi pada lanjut usia semarang (2000). Dengan 165 responden, 101 responden menikah, 73 responden mengalami depresi ringan, 28 responden mengalami depresi berat. Dari 64 responden yang belum menikah, 40 responden mengalami depresi ringan, 24 responden mengalami depresi berat. Dengan p value 0.05 sehingga bias disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan depresi.

Page 21: Presentation 5

4. Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Depresi

Semakin tinggi tingkat pendidikan kemungkinan akan mendapatkan dukungan sosial dari oarng yang berada disekitarnya. Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti didalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat (Kodriati,2004)

5. Hubungan Penghasilan Dengan DepresiHal ini merupakan hal yang wajar, karena

tanpa penghasilan seseorang tidak dapat melakukan aktivitas mereka semaksimal mungkin. ( Direktur Jendral Pajak, 2006 )

Page 22: Presentation 5

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Woroasih (2000). Meneliti tentang hubungan stressor psikososial dan dukungan sosial dengan depresi pada lanjut usia semarang (2000). Dengan 165 responden, dari 88 responden yang mempunyai penghasilan mencukupi, 64 responden mengalami depresi ringan, 24 responden mengalami depresi berat. Dari 77 reponden yang mempunyai penghasilan tidak mencukupi, 49 responden mengalami depresi ringan, 28 responden mengalami depresi berat. Dengan p value 0.25 sehingga menunjukan tidak ada hunbungan yang signifikan antara penghasilan dengan depresi.

6. Hubungan Tingkat Kesehatan Dengan Depresimerupakan respon dari ketidak mampuan kronik atau

penyakit terminal. Penyakit fisik yang biasa di hubungkan dengan depresi lansia mencakup hipertensi, gagal jantung konghestif, DM, penyakit infeksi, perubahan fungsi gastrointestinal, kanker, anemia, dan kurang tidur ( Luecknotte, 2006)

7. Hubungan Mekanisme Koping Dengan DepresiMekanisme koping adalah cara yang dilakukan individu

dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang mengancam (Keliat, 2008)

Page 23: Presentation 5

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti ( 2006 ). Meneliti tentang Hubungan antara dukungan keluarga dan koping lansia dengan tingkat depresi pada lansia di desa Oro oro ombo Kartoharjo Madiun. Responden berjumlah 85 lansia. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dan depresi dengan p value sebesar 0,024 lebih kecil dari derajat signifikansi 0,05, selain itu juga ada hubungan koping keluarga dan depresi pada lansia dengan p value 0,00 lebih kecil dari derajat signifikansi 0,05.

Page 24: Presentation 5

Kesimpulan 1. Mengacu pada analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka hasil penelitian

terhadap 60 responden dengan judul “ Hubungan Mekanisme Koping Dengan Depresi Pada Lansia Di RW 07 Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Kota Depok Tahun 2012 “ dapat disimpulkan sebagai berikut.

2. Dari hasil penelitian Karakteristik responden usia dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : diketahui bahwa 33 responden (55 %) berusia 55 – 65 tahun, sedangkan 27 responden (45%) berusia > 65 tahun. Jadi sebagian responden berusia 55 – 65 tahun.

3. Dari hasil penelitian Karakteristik responden tingkat pendidikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : bahwa 41 responden (68,3%) memiliki tingkat penidikan rendah (SD, SMP, SMA), sedangkan 19 responden (31,7%) memiliki tingkat pendidikan tinggi (PT). Jadi mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan rendah (SD, SMP, SMA).

4. Dari hasil penelitian Karakteristik responden jenis kelamin dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : bahwa 22 responden (36,7%) berjenis kelamin laki - laki, sedangkan 38 responden (63,3%) berjenis kelamin perempuan. Jadi mayoritas berjenis kelamin perempuan.

5. Dari hasil penelitian Karakteristik responden status pernikahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : bahwa 59 responden (98,3%) sudah menikah, sedangkan 1 responden (1,7%) belum menikah. Jadi sebagaian responden sudah menikah.

6. Dari hasil penelitian Karakteristik responden penghasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : bahwa 42 responden (70%) memiliki penghasilan mencukupi, sedangkan 18 responden (30%) memiliki penghasilan tidak mencukupi. Jadi sebagian responden memiliki penghasilan mencukupi.

7. Dari hasil penelitian Karakteristik responden status kesehatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : bahwa 50 responden (83,3%) memiliki kesehatan tidak kronis, sedangkan 10 responden (16,7%) memiliki kesehatan kronis. Jadi sebagian responden memiliki kesehatan tidak kronis.

Page 25: Presentation 5

7. Berdasarkan analisa bivariat dengan menggunakan uji chi square dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara mekanisme koping dengan depresi. P value sebesar 0,036 dan nilai OR= 4.529 berarti responden yang mekanisme koping maladaptif berpeluang 4.529 kali memiliki tingkat depresi berat dibandingkan dengan responden yang mekanisme koping adaptif.

SaranBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ada beberapa saran yang perlu

dijadikan pertimbangan bagi penelitian antara lain :1. Bagi Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fikes UPN “Veteran”Jakarta.

Sebagai seorang calon perawat dan juga sebagai bagian dari generasi muda hendaknya memberikan rasa percaya pada masyarakat dan akan membantu masyarakat ketika mereka sakit dan tergolek lemah ditempat tidur rumah sakit , diharapkan mahasiswa dapat memberikan contoh dan bisa sebagai panutan masyarakat bahwa kesehatan harganya sangat mahal dan tidak bisa dibeli dengan uang ,oleh karena itu mulailah dengan menjaga kesehatan diri sendiri sebelum membantu menjaga kesehatan orang lain.

2. Bagi Masyarakat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan pandangan masyarakat menjadi lebih terbuka bahwa mekanisme koping dan depresi bukanlah hal yang bias dianggap remeh, hanya karena tidak terjadi pengaruh yang signifikan.

3. Bagi Institusi pendidikanSebagai bahan masukan atau referensi tambahan dalam penyampaian materi dalam proses belajar mengajar yang berkaitan dengan keperawatan jiwa dan asuhan keperawatan yang berkompeten.

4. Bagi Peneliti a. Area penelitian perlu diperluas dengan jumlah sampel yang lebih representatif sehingga hasil

yang diperoleh lebih memungkinkan untuk dilakukan generalisasi pada populasi yang besar.b. Diharapkan apabila menyusun penelitian yang sama agar menggunakan metode selain cross

sectional, seperti case control, cohort atau experimental.

Page 26: Presentation 5

c. Diharapkan apabila menyusun penelitian yang sama agar menggunakan uji selain Chi-Square, seperti Kai-Kwadrat, t-test, Anova, korelasi & Regresi Linier.

d. Sampel penelitian diharapkan bukan hanya lansia saja, tetapi juga mahasiswa dan masyarakat untuk mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat dan orang tua terhadap mekanisme koping dan depresi.

e. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan hubungan selain dari mekanisme koping dengan depresi.

5. Keluarga lansia

Memberikan masukan aplikatif pada keluarga khususnya keluarga yang anggota keluarganya masih ada lansia dimana untuk menurunkan tingkat stressor lansia berkaitan dengan terjadinya ancaman depresi lansia.

Page 27: Presentation 5