Finance Presentation

download Finance Presentation

of 32

description

Sosiologi AKuntansi

Transcript of Finance Presentation

  • Michella Yesika HWinda Rizki AmalidaYuyung Rizka Aneswari

  • Dalam Revolusi Manajerial (1941), Burnham setuju bahwa telah terjadi proses kekuasaan manajerial dalam organisasi besar, dan manajer saat itu menjadi lebih tegas dalam melakukan kontrol.Bagi Burnham, abad ke-20 merupakan munculnya bentuk baru dari kapitalisme, yaitu kapitalisme manajerial dan bukannya tatanan sosial baru. Akibatnya, banyak karyawan di satu sisi dan masyarakat pada umumnya di sisi lain tidak berubah secara signifikan, terlepas dari bentuk-bentuk organisasi baru.

  • Kepemilikan saham mampu mengontrol manajemen bahkan sampai kepada manajer yang paling senior. Masalah agensi dianggap sebagai masalah yang tidak benar-benar serius dengan adanya kontrak kerja yang sepenuhnya diakui oleh karyawan manajerial. Oleh karena itu, peran kunci terletak pada manajer yang paling senior yang duduk di dewan perusahaan, dan secara efektif mengontrol segala seusatu di sekitar mereka. Mereka lah yang tampaknya bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi sehingga dapat membentuk tatanan sosial yang lebih luas.

  • Pandangan Gugliemo Carchedi jauh lebih mendalam, yang berbasis analisis ekonomi yang luas mulai dari struktur kelas kontemporer (1977).Dia berpandangan bahwa manajer yang paling senior adalah anggota dari kelas kapitalis atau borjuasi karena kontrol kepemilikan ekonomi dan produksi. Mereka diidentifikasi sebagai anggota kelas menengah baru.Wright (1976, 1978, 1980) mengidentifikasi urutan hierarki manajerial mulai dari: top eksekutif - top manajer - manajer menengah - profesional - mandor dan pengawas (paling bawah).

  • Selama tahun 1970-an, analisis kelas baru dirumuskan dalam upaya untuk memahami sifat perubahan ekonomi, sosial dan politik atas struktur kelas kapitalisme kontemporer (Cottrell & Roslender, 1986).Re-analisis yang relevan untuk memahami masalah agensi menghasilkan pengakuan dari para penulis bahwa manajer dan pekerjaan mereka adalah penting untuk proses reproduksi yang mendukung kapitalisme yang maju.Banyak dasar analisis kelas baru yang diberikan oleh Nicos Poulantzas dalam dua teksnya yang berjudul Political Power and Social Classes (1973) dan Classes in Contemporary Capitalism (1975).

  • Analisis Poulantzas menggambarkan bahwaTop manajer dengan kepemilikan ekonomi riil atas modal adalah sebagian kecil dari kunci borjuis modern.Keterlibatan beberapa anggota kader manajerial dalam proses reproduksi tatanan sosial yang ada memastikan bahwa mereka adalah anggota dari kaum borjuis kecil baru.Namun agaknya Poulantzas kurang menyetujui bahwa aspek kapitalisme kontemporer telah sangat sedikit berubah.

  • Cutler, Hindess, Hirst & Hussain dalam Marxs Capital and Capitalism Today (1977, 1978) menyatakan bahwa modern joint-stock capitalism adalah bentuk dari kapitalis itu sendiri, di mana agen dapat mengendalikan produksi dan mempekerjakan manajer dan semua jajaran karyawan, termasuk memberhentikan manajer yang paling senior.Teori Cutler dkk ini banyak diadopsi oleh Fama pada tahun 1990.

  • Cottrell & Roslender (1986) membuat konsep pembagian kerja sosial antara para manajer puncak, dengan tugas misalnya melakukan berbagai kontrol penting, pengawasan, koordinasi dan penyatuan fungsi ke staf pengawas tingkat rendah, misalnya sekretaris senior atau pegawai senior, yang pekerjaannya mengelola staf lain secara langsung.Konsekuensi dari analisis tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak pekerja profesional yang tidak terlibat dalam pekerjaan manajerial meskipun mereka mungkin menerima gaji yang besar.

  • Gambaran:Finance dianggap merupakan satu-satunya cabang akuntansi yang gagal mengatasi banyak realitas pengambilan keputusan. Namun, karena finance sangat krusial dengan pembuatan keputusan, kegagalan mempertimbangkan isu-isu yang mungkin terlibat adalah keterbatasan yang wajar sebab finance lebih melibatkan teori keuangan. Sehingga, mahasiswa finance bisa mendapatkan pengetahuan lain dari beberapa wawasan yang disediakan oleh teori proses pengambilan keputusan, atau disini disebut sebagai teori perilaku.

  • Teori perilaku merupakan teori yang berkaitan dengan pemahaman dan lebih menjelaskan tentang proses pengambilan keputusan manajerial daripada menetapkan ketentuannya.Banyak wawasan dari teori perilaku yang sepadan dengan studi sosiologis organisasi dan manajemen.Umumnya teori perilaku lebih lengkap dibahas dalam teks sosiologi daripada teks ilmu bisnis dan manajemen.

  • Agenda teori perilaku disusun dalam karya Herbert Simon di akhir tahun 1940-an.Teori perilaku digunakan untuk membangun sebuah teori pilihan rasional, untuk memahami dan menjelaskan pengaruh yang ditanggung atas pengambilan keputusan dalam konteks organisasi.Simon sangat mendukung pandangan manusia ekonomi dengan rasionalitas globalnya.Di sisi lain, Simon mempertanyakan nilai manusia ekonomi untuk memahami praktik manusia administrasi.

  • Simon mendefinisikan teori administrasi sebagai teori yang secara khas dimaksudkan dan dibatasi oleh rasionalitas perilaku manusia, karena manusia tidak memiliki akal untuk memaksimalkannya (Simon 1957, hal. xxiv).Sementara manusia ekonomi berkaitan dengan dunia nyata dalam semua kompleksitas, manusia administrasi lebih suka beroperasi dalam pandangan yang sederhana dengan alternatif yang terbatas, pilihan yang lebih mudah dan hasil yang memuaskan.

  • Simon (1960) memformulasikan proses pengambilan keputusan dalam empat tahap:Mencari lingkungan untuk mengondisikan keputusan aktivitas intelijen.Menciptakan, mengembangkan dan menganalisis kemungkinan tindakan aktivitas desain.Pemilihan tindakan tertentu dari yang tersedia aktivitas pilihan.Penilaian pilihan kegiatan ulasan terakhir.Pengambilan keputusan disini sangat bergantung pada keberhasilan di masa lalu dan saat ini. Kedatangan teknologi komputer di tahun 1950-an menjadi prospek untuk pemrograman pengambilan keputusan di masa depan.

  • Publikasi Cyert & March A Behavioural Theory of the Firm ditujukan untuk memperkenalkan teori perusahaan (theory of the firm). Teori perusahaan diyakini akan lebih mudah dipahami dalam hal teorisasi tentang pengambilan keputusan dalam organisasi bisnis yang kompleks, dan pada gilirannya dipahami dari perspektif perilaku.Cyert & March berfokus pada pengambilan keputusan di tingkat organisasi.

  • Teori perusahaan dikembangkan dalam bentuk tiga sub-teori: tujuan, harapan dan pilihan organisasi.Tujuan: organisasi hanya anggota yang datang bersama-sama untuk membentuk koalisi dan kemudian merumuskan serangkaian tujuan dengan cara kompromi yang saling menguntungkan. Tujuan organisasi tergantung pada reformulasi yang berkelanjutan.Harapan: adalah prosedur yang terkandung agar mampu membuat suatu keputusan (fase desain aktivitas).Pilihan: menyatakan pilihan mana yang organisasi lebih sukai dalam pengambilan keputusan.

  • Cyert & March mengembangkan empat (4) konsep relasional dari proses pengambilan keputusan dalam organisasi yang kompleks:Resolusi kuasi konflikPenghindaran ketidakpastianPencarian problemistikPembelajaran organisasi

  • Fondasi ketiga dari akuntansi kontemporer disajikan oleh sebuah cabang yang diketahui sebagai finance, atau alternatinya adalah corporate finance, business finance, financial management, atau managerial finance.Untuk Copeland dan Wetson, finance atau modern finance theory telah berkembang dari mikroekonomi yang telah diterapkan ketika Brealey dan Myers mengambil pandangan bahwa corporate finance adalah didasarkan pada ekonomi fnansial.

  • Yang pertama dari parameter ini adalah bahwa finance berhubungan dengan permasalahan dari sebuah sifat yang dimiliki oleh bisnis dan komersial. Lebih dari akuntansi keuangan dan manajemen, finance dengan cepat membawa kesan bahwa finance itu sendiri berkonsentrasi pada situasi bisnis dan komersial secara liveIdentifikasi dari kesempatan investasi yang menguntungkan adalah sebuah tujuan yang paling umum dalam mencapai objektif tersebut dan juga sebagai masalah kunci dalam finance adalah sebuah studi yang berkaitan dengan proses investasi

  • 2. Situasi live dari bisnis dan komersial seperti ini membutuhkan pengambilan keputusan aktual dan penekanan pada pengambilan keputusan inilah yang membentuk parameter finance kedua.Setelah sebuah net present value ditentukan untuk sebuah investasi maka sebuah keputusan tentang meeneruskan langkahnya atau berhenti harus kemudian diputuskanMenetapkan cost of capital adalah topik penelitian yang populer walaupun dalam situasi nyata, jumlah informasi yang tersedia di tim manajemen keuangan akan lebih ekstenif dan problematik. Adalah penting bahwa setiap manager keuangan menyadari sepenuhnya akan kedua aspek dari finance, untuk melengkapi aspek pengambian keputusan dari finance, terdapat pertanyaan tentang memutuskan kebijakan deviden dalam jangka waktu pendek, sedang, dan panjang

  • 3. Manajemen keuangan juga melibatkan beberapa aktivitas yang tidak kalah penting yang mungkin dapat di deskripsikan dengan menggunakan istilah yang dipinjam dari akuntansi manajemen, istilah-istilah yang menjadi sifat asli kontrol manajemen. Ketika pertimbangan seperti persiapan, cost of capital, kebijakan deviden, resiko dan lainnya,semua itu melibatkan badan teori kuangan yang signifikan, manajemen dari modal kerja adalah kegiatan praktik yang nyata. Manajemen keuangan dari saham, debitur, kreditur, aset lancar, dll adalah permasalahan yang tidak lebih besar daripada memutuskan permasalah keuangan dan investasi. Namun merupakan signifikansi krusial pada likuiditas hari-ke hari dari bisnis apapun dan secara potensial merupakan sebuah kesempatan untuk investasi jangka pendek yang menguntungkan pada banyak instansi.

  • 4. Parameter kempat yang dapat di identifikasi yang telah menjadi hal yang yang jelas: konteks organisasi dari finance dan manajemen keuangan.Situasi komersial dan bisnis yang real dan live, pengambilan keputusan manajerial tentang pendanaan investasi proyek dan kontrol dari hari ke hari atau manajemen keuangan dari modal kerja, foreign exchange, dan peminjaman jangka pendek semua bertempat didalam pengaturan organisasional.

  • teori pengambilan keputusan atau decision-making theory yang telah berkembang dan hampir paralel dengan finance dalam tiga dekade terakhir dan sebuah bagian yang telah mapan dari literatur science manajemen.Topik kedua telah terdapat dalam badan dari literatur-literatur finance, yang diketahui sebagai agency theoryDalam beberapa dekade terakhir, studi mengenai budaya perusahaan telah menjadi semakin penting, sebagian untuk mereka-mereka yang tertarik kepada dinamika kontemporer dari organisasi skala besar.

  • Agency theory adalah teori besar yang berada didalam modern finance, dan dipandang oleh seorang komentator sebagai teori yang paling umum yang dimiliki oleh finance. Manajer ini adalah agen dari pemilik yang diketahui sebagai principal dan yang dapat secara logis mengharapkan untuk menerima keuntungan dari bisnis dan perusahaan kmersial yang sukses Dalam waktu yang lalu, jika bukanlah merupakan suatu masalah relevan dari agency theory, tidak ada pembedaan antara principal dan agen sejak pemilik dari bisnis apapun mengaturnya dan dengan itu mengontrol bermacam-macam proses pengambilan keputusan yang terlibat.

  • Inti dari masalah bukanlah pemisahan dari kepemilikan dan kontrol, namun lebih kepada fakta bahwa kedua pihak pada pengaturan ini dilihat sebagai memiliki kepentingan masing-masing atau utility maximisers Ketika shareholder mencari deviden optimal atau kombinasi capital value untuk equity holding mereka, manajemen dilihat sebagai sesuatu yang mampu bertindak dalam cara yang tidak selalu melayani niatan dari principals

  • Diantara maksud dan tujuan yang tersedia bagi principals adalah rencana insentif untuk agen dan berbagai aktifitas monitoring untuk membatasi praktik menyimpang dari agen. Contoh dari aktivitas monitoring ini termasuk didalamnya adalah persyaratan untuk memasukkan laporan keuangan untuk auditing, pengenalan dan operasi dari sistem kontrol formal dan pengenalan dari pembatasan anggaran.Menurut Jensen & Meckling, agen normalnya mengarapkan untuk membalas dan aktivitas monitoring ini dilengkapi dengan sebuah range dari aktivitas pengikatan yang dilakukan oleh agen.

  • Diluar pandangan yang disediakan oleh agency theory, Fama berpendapat bahwa masih terlalu besar kecenderungan untuk memotret pemilik kedalam gambaran enterpreneurs yang memiliki hak properti spesifik dalam perusahaan. Pandangan yang lebih akurat adalah bahwa sekarang ini tidak ada pemilik dari sebuah perusahaan besar, hanya ada pemilik modal. Konsep dari pasar pada adalah kontribusi Fama pada agency teori.bergerak untuk mempertimbangkan manager atau agent, fama berpendapat bahwa mereka juga merupakan subjek dari operasi managerial dari pasar

  • Dengan cara ini resolusi dari masalah agensi terletak bukan pada kontrak yang ditulis dengan baik diantara prinsipal dan agen namun pada operasi dari manajerial yang efektif di pasar buruhMenulis setengah abad kemudian, Berle & Sarana (1932) yakin manfaat positif dari proses ktersebut meningkatkan kontrol manajerial dan kepemilikan saham yang tersebar luas. Optimisme mereka didasarkan pada keyakinan bahwa pengaturan ini akan menimbulkan kebebasan bagi manajer untuk bertindak dengan cara yang lebih bertanggung jawab secara sosial dan responsif.

  • Budaya perusahaan memiliki perankrusial pada organisasi kontemporer.

    Chester Barnard secara paralel telah mengembangkan konsep budaya perusahaan dalam teori manajemen modern

    Definisi organisasi (Barnard): organisasi merupakan entitas kooperatif yang berkaitan dengan sejumlah individu yang berbagai untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

  • Barnard mengajukan tiga fungsi eksekutif untuk menjaga keberlangsungan ekuilibrium sebuah organisasi:memformulasikan dan mendefinisikan tujuan,memastikan usaha-usaha yang penting dari partisipan di dalam organisasi untuk menjaga keberlangsungan organisasi,menyediakan sistem komunikasi yang sesuai untuk keberlangsungan organisasi.

  • Beberapa cara membangun budaya organisasi diajukan oleh Deal & Kennedy (1982):manajemen harus memastikan bahwa mereka menciptakan dan terus memberlangsungkan adanya budaya organisasi yang kuatManajemen harus menentukan elemen-elemen detail dari budaya organisasi Menambahkan 2 elemen tambahan dalam budaya organisasi yakni heroes dan rituals and ceremonies.

  • Morgan (1986) : Salah satu wawasan yang perlu menjadi pertimbangan adalah perlu dipahami bahwa setiap organisasi memiliki budaya unik yang berbeda masing-masing yang merefleksikan sejarahnya, memiliki anggota yang unik, kapasitas untuk beradaptasi yang unik dan berbeda satu sama lain.