Public Finance - Pertemuan 1

download Public Finance - Pertemuan 1

of 24

Transcript of Public Finance - Pertemuan 1

Public FinanceDasar-dasar Ekonomika Publik: Bagian I

Made by Alvin Adisasmita

Public Finance Public Finance: ilmu ekonomi yang mempelajari berbagai aktivitas pemerintah; dan berbagai alternatif pembiayaan pengeluaran pemerintah (Hyman, 1999)

Lingkup public finance melihat efek pemerintah pada tiga hal:1. 2. 3. Alokasi sumber daya yang efisien Distribusi pendapatan Stabilisasi ekonomi makro

Pemerintah: organisasi yang diberi otoritas untuk mengatur masyarakat; dan menyediakan dan membiayai jasa-jasa penting (Hyman, 1999)

Kelembagaan politik: peraturan dan prosedur yang menentukan apa yang pemerintah lakukan dan bagaimana pengeluaran pemerintah dibiayai

Made by Alvin Adisasmita

Positive Economics vs Normative Economics Positive Economics vs Normative Economics Positive Economics: pendekatan analisis ekonomi yang melihat hubungan kausalitas sebab dan akibat antar variabel ekonomi. Pendekatan ini cenderung objektif dan tidak memperhatikan baik dan buruk. (Hyman, 1999) Normative Economics: pendekatan analisis ekonomi yang berdasarkan nilai-nilai yang berlaku. memperhatikan baik dan buruk. (Hyman, 1999)

Baik pendekatan positive maupun normative diperlukan dalam mempelajari public finance. Dua pendekatan saling membutuhkan satu sama lainnya. Teori normatif tidak dapat membuat rekomendasi untuk meraih suatu capaian tertentu tanpa melihat teori perilaku manusia. Semisal, melalui ekonomi normatif kita hendak membuat rekomendasi kebijakan untuk pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan atau pendapatan masyarakat (normatif), maka dampak dari kebijakan tersebut harus benar-benar diukur (positif).Made by Alvin Adisasmita

Trade-off antara barang & jasa pemerintah dengan barang & jasa swasta

Government Goods and Services per Year

Gambar disamping menunjukkan Production-Possibility Curve kombinasi produksi barang-jasa pemerintah dan barang-jasa swasta dalam sebuah ekonomi Asumsi: Sumberdaya dan teknologi dengan jumlah tertentu

C G2 B

Kenaikan barang & jasa pemerintah (G1 G2) membutuhkan pengurangan barang & jasa barang dan jasa swasta (X1 X2).Kurva ini juga dapat memperlihatkan tradeoff antara barang-jasa pemerintah dengan barang-jasa swasta.

G1

A

M X2 X1 Private Goods and Services per Year 0Made by Alvin AdisasmitaSumber: Hyman (1999)

Bagaimakanakah barang & jasa pemerintah didistribusikan?

Barang & jasa pemerintah didistribusikan melalui nonmarket rationing (Hyman, 1999). Yang berarti barang & jasa tidak didistribusikan berdasarkan willingness to pay dan tidak berdasarkan harga barang & jasa. Contoh: penyedian pertahanan nasionalMade by Alvin Adisasmita

Why we need government service if we have markets? Salah satu alasan kenapa kita membutuhkan peran pemerintah karena pada banyak kasus, lembaga tersebut dapat menyediakan barang dan jasa yang tidak disediakan di pasar (Hyman, 1999). Ada konsep ekonomi yang disebut market failure (kegagalan pasar). Konsep ini menjelaskan bahwa pada kenyataannya, terdapat jenis barang dan jasa di pasar bebas yang alokasinya tidak efisien. Contoh: Pertahanan nasional Infrastruktur umum (jalan, jembatan, dsb). Eksternalitas (contoh: polusi)Made by Alvin Adisasmita

Subsidi Transfer Payment: pengeluaran pemerintah untuk redistribusi daya beli di masyarakat (Hyman, 1999) Contoh di Indonesia:1. 2. 3. 4. contoh pembayaran dana pensiunan tunjangan sosial bagi para pengangguran bekas pejuang bunga utang pemerintah

Mixed Economy (Ekonomi campuran): ketika pemerintah turut menyediakan barang dan jasa; serta mengatur aktivitas ekonomi swasta. Dalam mixed economy pengeluaran pemerintah biasanya berkisar dari atau PDB (Hyman, 1999). Pengeluaran pemerintah Indonesia terhadap PDB-nya (harga konstan) sebesar 8,5% untuk tahun 2010. (diolah dari BPS 2012) Meskipun termasuk mixed economy, peran pemerintah masih kecil terhadap PDB. PDB masih didominasi pengeluaran konsumsi rumahtangga (C). (2010 -> 56,6%; harga konstan) PDB pendekatan pengeluaran Y = C+I+G+(X-M)

Mixed Economy, Pasar, & Politik

Pure Market Economy: semua barang dan jasa disediakan oleh perusahaan swasta untuk profit. Semua transaksi barang dan jasa melalui pasar dengan harga ditentukan pasar.

Made by Alvin Adisasmita

Circular Flow in the Mixed Economy Lingkar luar dan lingkar dalam menunjukkan transaksi antara rumahtangga dengan perusahaan di pasar input dan output. Alur ditengah menunjukkan transaksi antara RT dengan perusahaan dan pemerintah.Households Goods & Services Dollars Output Market Goods & Services Dollars

Income Support & SubsidiesTaxes, fees, charges

SubsidiesGovernment Taxes, fees, charges Government Services

Government Services

Firms

Pemerintah membeli jasa produksi dari RT dan output dari perusahaan. Pembelian ini dibiayai dengan pajak dan bea yang dikenakan pada individu dan perusahaan. Input yang dibeli digunakan untuk menyediakan jasa dan transfer pemerintah.

Dollars Resources

Input Market

Dollars Resources

Made by Alvin Adisasmita

Eksternalitas Eksternalitas terjadi ketika produsen atau konsumen tidak membayar biaya produksi yang mereka hasilkan, atau ketika tidak membayar benefit yang mereka dapatkan. Eksternalitas bisa berupa eksternalitas positif maupun eksternalitas negatif Eksternalitas Negatif: Ketika produsen atau konsumen tidak perlu membayar biaya yang mereka hasilkan. Contoh: Polusi

Eksternalitas Positif: Ketika produsen atau konsumen tidak perlu membayar manfaat yang mereka terima Contoh: Knowledge-spillover.

Barang Publik Barang Publik: Barang yang memberi manfaat pada khalayak luas yang bersifat nonrival & nonexclusive Dua sifat barang publik (Seidman, 2009): Nonexclusive: siapapun bisa mengkonsumsi barang atau jasa tersebut meskipun tidak bersedia membayar Nonrivalry: Konsumsi seseorang terhadap barang atau jasa tersebut tidak mengurangi kesempatan orang lain untuk mengurangi jasa

Free riders dalam barang publik Free riders: Mereka yang tidak membayar atau berpartisipasi untuk penggunaan barang publik tapi menikmati hasilnya. Contoh: Wajib pajak yang tidak membayar pajak tapi menggunakan infrastruktur umum.

Free riders problems: Jika terlalu banyak free riders, maka ketergantungan akan peran orang lain akan mengakibatkan kurangnya support (underprovision) untuk barang publik.

Analisis Biaya dan ManfaatAnalisis Biaya Marginal Cost: biaya tambahan ketika memproduksi satu tambahan barang. Marginal Social Cost: Seluruh biaya tambahan masyarakat ketika memproduksi tambahan satu unit barang atau jasa. MSC = TSC/Q

Analisis Manfaat Marginal Benefit: kepuasan atau utilitas tambahan ketika mengkonsumsi satu tambahan barang Marginal Social Benefit: Seluruh kepuasan atau utilitas tambahan masyarakat ketika mengkonsumsi tambahan satu unit barang atau jasa. MSB = TSB/Q

Marginal Net Benefit: Selisih Marginal Social Benefit dengan Marginal Social Cost. Marginal conditions for efficient resource allocation:

MSB = MSCMade by Alvin Adisasmita

Output yang efisien MSC = MSBAPrice, Benefit, and Cost (Dollars) 2.00 = P 1.50 = P* 1.00 = P2 A B E

MSC

C

D MSB

Q1 = 10,000 Q* = 15,000

Q2 = 20,000

Total Social Benefit and Cost

B

TSC TSB Z TSB TSC

0

Q* Loaves of Bread per Month

Efisiensi Efficiency: Efisiensi tercapai ketika productive efficiency dan allocative efficiency tercapai secara simultan.

Productive Efficiency: Efisiensi produktifitas terjadi ketika produsen dapat meminimalkan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas barang atau jasa. Allocative Efficiency: Efisiensi alokasi terjadi ketika alokasi kuantitas sumberdaya untuk produksi barang X optimal terhadap barang dan jasa lainnya

Made by Alvin Adisasmita

Efisiensi Inefficiency (allocative inefficiency) yang ditimbulkan dari intervensi pemerintah (memunculkan adanya dead weight loss) Jika pasar memproduksi barang X yang tepat untuk konsumen, maka intervensi pemerintah merubah jumlah kuantitas menjadi kurang tepat (Seidman, 2009)Made by Alvin Adisasmita

How Much Government is Enough?The question of how much government is enough is an important one in any society. It is the tradeoff between public and private goods. When government gets bigger, its increased involvement comes at the expense of less private consumption. Recall the ProductionPossibility CurveGovernment Goods and Services per Year

C G2 B

G1

A

0

X2

X1

M

Private Goods and Services per Year

Made by Alvin Adisasmita

Perpajakan Pajak Progressive Tax: Pajak yang dikenakan semakin besar seiring dengan semakin tingginya tingkat pendapatan Proportional Tax: Pajak yang dikenakan sama pada semua rumah tangga regardless tingkat pendapatannya Regressive Tax: Pajak yang dikenakan semakin rendah ketika pendapatan rumah tangga semakin tinggi

Indonesia menggunakan pajak progresif Pajak dapat menimbulkan inefisiensi yang disebut dengan Deadweight Loss (DWL). Deadweight Loss adalah berkurangnya kesejahteraan masyarakat akibat perubahan yang tidak dikehendaki dari barang dan jasa ketika tidak tercapainya efisiensi alokatif. Disebut juga efficiency loss, welfare loss, welfare cost, atau excess burden

Sekilas pengantar public finance di Indonesia

PENYUSUNAN RAPBN & RAPBN-P

Proses Pembuatan RUU Tentang APBN Beserta Nota KeuangannyaSiklus ini berdasarkan UU No.17 Tahun 2003, UU No. 27 Tahun 2009 dan Tatib DPR RI Tahun 2009 Proses ini memakan waktu minimal 3 bulan. Dimulai dengan penyampaian RUU APBN, Nota Keuangan, dokumen pendukung pada bulan Agustus minggu ke-II hingga dirapat paripurnakan pada bulan Oktober

Made by Alvin Adisasmita

Sumber: http://www.dpr.go.id/id/Badan-Anggaran/siklus1

Sumber: http://www.dpr.go.id/id/Badan-Anggaran/siklus2

Proses Pembahasan Laporan Semester I dan Prognosis Semester II APBNMade by Alvin Adisasmita

Sumber: http://www.dpr.go.id/id/Badan-Anggaran/siklus3

Proses Pembahasan Rencana Kerja Pemerintah dan Made by Alvin Adisasmita Pembicaraan Pendahuluan Penyusunan RAPBN

Sumber: http://www.dpr.go.id/id/Badan-Anggaran/siklus4

Proses Pembahasan RUU Tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Made by Alvin Adisasmita

Proses Pembahasan RUU Tentang Perubahan APBN

Siklus ini berdasarkan UU No.17 Tahun 2003, UU No. 27 Tahun 2009 dan Tatib DPR RI Tahun 2009

Made by Alvin Adisasmita

Sumber: http://www.dpr.go.id/id/Badan-Anggaran/siklus5