Presentasi Praktikum Kimia Dasar
Transcript of Presentasi Praktikum Kimia Dasar
PRAKTIKUM KIMIA
JENIS PRAKTIKUM• Pembutan Larutan• Pengukuran pH• Persiapan Permukaan Logam• Pelapisan Tembaga• Pelapisan Seng•Anodisasi Alumunium• Penyaringan Air
MODUL 1PEMBUATAN
LARUTAN
TUJUAN PEMBUTAN LARUTAN
Untuk mengetahui cara pembuatan larutan kimia melalui perhitungan sehingga diperoleh larutan kimia yang diinginkan
SKEMA PROSESBahan
NaOH 1M & NaOH 15%HCl 1M & HCl 5%
Perhitungan
Proses pembuatan larutan
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan
ALAT • Bahan pengaduk• Botol semprot• Gelas kimia• Spatula• Corong pendek• Tissue• Gelas ukur• Timbangan digital• Kaca arloji• Pipet tetes
BAHAN•NaOH 15%•NaOH 1M•HCl 5%•HCl 1M•Aquadest
DATA PENGAMATANZat / larutan
Warna Wujud Bau
Sebelum dilarutkan
Sesudah dilarutkan
Sebelum dilarutkan
Sesudah dilarutkan
NaOH 15%
Putih Bening Padat Cair Tidak
NaOH 1M
Putih Bening Padat Cair Tidak
HCl 5% Bening Bening Cair Cair Menyengat
HCl 1M Bening Bening Cair Cair Menyengat
ANALISIS (PEMBAHASAN)
Zat NaOH 1M yang dilarutkan oleh H2O (air) sebanyak 100 ml. NaOH sebelum dilarutkan berwarna putih dan berupa padatan kemudian setelah dilarutkan menjadi cairan bening. NaOH saat dilarutkan ke dalam H2O (air) terjadi reaksi, maka terjadi perubahan suhu yang asalnya dingin menjadi panas.
Zat NaOH 15% yang dilarutkan oleh H2O (air) sebanyak 100 ml. NaOH sebelum dilarutkan berupa padatan dan berwarna putih kemudian setelah dilarutkan berubah menjadi cairan bening. NaOH saat d larutkan ke dalam H2O (air) terjadi reaksi, maka terjadi perubahan suhu yang asalnya dingin menjadi panas.
1M HCl yang di larutkan oleh H2O (air) sebanyak 100 ml. HCl sebelum dilarutkan berupa cairan bening dan berbau menyengat. Kemudian setelah dilarutkan tetap berupa cairan bening dan hanya volumenya yang berubah, larutannya tetap berbau menyengat.
5% HCl yang dilarutkan oleh H2O (air) sebanyak 100 ml. HCl sebelum dilarutkan berupa cairan bening dan berbau menyengat kemudian setelah dilarutkan tetap berupa cairan bening dan hanya volumenya yang berubah, larutannya tetap berbau menyengat.
KESIMPULAN• Larutan asam dan basa ditentukan dari hasil perhitungan dan berapa banyak zat asam dan basa yang akan digunakan.
• Makin banyak zat asam yang digunakan maka semakin asam larutan yang akan dibuat. Begitu pula dengan larutan basa. Makin banyak zat basa yang digunakan maka semakin basa larutan yang akan dibuat.
• 1 Molar NaOH dalam 100 ml larutan memilki berat sebesar 4 gr. 15 % NaOH dalam 100 ml larutan memiliki berat 15 gr . pH kedua larutan tersebut berbeda tingkat ke basaanya.
• 1Molar Hcl dalam 100 ml larutan memilikai volume 3,09 ml. 5% Hcl dalam 100 ml larutan memiliki volume 5 ml. pH kedua larutan tersebut berbeda tingkat keasamanya.
MODUL 2 PENGUKURAN pH
TUJUAN
Untuk mengukur pH suatu larutan dengan mengguanakan indikator secara visual dan instrumental sehingga dapat mengetahui derajat kesamaan suatu larutan.
SKEMA PROSES
Larutan sampel
Penentuan pH :Kertas lakmus
Indikator universal
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan
ALAT• Gelas kimia• Batang pengaduk• Gelas ukur• Corong pendek• pH meter• Indikator universal• Timbangan digital• Kertas lakmus biru• Spatula• Tissue• Botol semprot
BAHAN•NaOH 15%•NaOH 1M•HCl 5%•HCl 1M•Aquadest
DATA PENGAMATAN• Pada kertas lakmus
• Pada kertas indikator universal
Larutan PH Sifat larutan
NaOH 15% 14 Basa
HCl 5% 1 Asam
Larutan Lakmus merah Lakmus biru
NaOH 15% Biru Biru
HCl 5% Merah Merah
ANALISA (PEMBAHASAN)
Kertas lakmus. Larutan asam dan basa yang sudah dibuat di tes dengan menggunakan kertas lakmus warna merah dan warna biru.larutan asam mengandung HCl 5% dan larutan basa yang mengandung NaOH 15%, masing masing kertas d celupkan ke dalam lrutan asam dan basa.
Pada saat kertas lakmus merah di celupkan ke dalam larutan HCl 5% tidak terjadi perubahan warna tetap berwarna merah, sedangkan kertas lakmus merah di celupkan ke dalam larutan NaOH 15% terjadi perubahan warna yaitu kertas lakmus yang berwarna merah menjadi warna biru.
Pada saaat kertas lakmus biru di celupkan ke dalam larutan HCl 5% terjdi perubahan warna yaitu kertas lakmus yang asalnya berwarna biru menjadi merah, sedangkan kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan NaOH 15% tidak terjadi perubahan tetap berwarna biru.
Untuk Indikator universal. Larutan yang telah dtes dengan kertas lakmus dites lagi dengan menggunakan indikator universal. Indikator universal dicelupkan ke dalam larutan HCl 5% menunjukan warna pada angka , berarti larutan tersebut bersifat asam. Sedangkan indikator universal yang dicelupkan ke larutan NaOH 15% menunjukan warna pada angka14, berarti larutan tersebut bersifat basa.
KESIMPULAN• Jadi larutan asam dan basa ditentukan dengan pengujian menggunakan kertas lakmus, indikator universal, pH meter.
• Jadi kertas lakmus dan indikator universal cara mudah untuk menentukan larutan yang dibuat. Dan menentukan berapa keasaman dan kebasaan larutan. Tetapi cara ini tidak akurat karena kertas lakmus dan indikator universal hanya menentukan asam basa dan di titik berapa asam basa larutan, kurang lebihnya tidak diketahui.
• Sedangkan dengan menggunakan pH meter pengukuran pH sangat akurat asalkan penggunaannya
tepat dan benar.
MODUL 3PERSIAPAN
PERMUKAAN
TUJUAN
Untuk mengetahui permukaan logam yang halus dan bersih melalui proses persiapan logam, baik secara mekanis maupun kimia.
SKEMA PROSES
Material
Pengamplasan
Rinsing
Degreasing
Rinsing
Pickling
Rinsing
Analisa Pembahasan
Kesimpulan
ALAT• Gelas piala• Penjepit• Alat pengering• Timbangan digital• Tissue• Kaca arloji• Eksikator• Amplas C 240• Amplas C 800• Amplas C 1200• Jangka sorong• Kawat
BAHAN• Plat logam•NaOH 15%•HCl 5%•H2O
DATA PENGAMATANSEBELUM DI AMPLAS
Plat baja st-37
Panjang (cm)
Lebar (cm)
Tebal (cm)
Berat (gr)
Spesim
en 1
5,05 3,03 0,07 8,06
Spesimen 2
5,07 2,97 0,07 8,06
SESUDAH DI AMPLAS
Plat baja st-37
Panjang (cm)
Lebar (cm)
Tebal (cm)
Berat (gr)
Spesimen 1
5,02 3,02 0,07 7,96
Spesimen 2
5,02 3,03 0,07 7,96
ANALISA (PEMBAHASAN)Sebelum dilakukan pengamplasan dilakukan pengukuran. Plat baja tersebut di ukur
dengan menggunkan jangka sorong, plat baja tersebut melalui proses pengamplasan dengan 3 jenis hamplas yaitu:
Hamplas yang ukuranya 240, cara pengamplasanya dengan arah horizontal supaya pengamplasanya teratur.
Hamplas yang ukuranya 800, cara pengamlasanya dengan arah vertikal. Hamplas yang ukuranya 1200, cara pengamplasanya denga arah horizontal kembali.Plat baja setelah dihamplas menjadi lebih halus permukaannya dan tampak ada
goresan yang sangat kecil permukaan platnya. Plat baja setelah melalui proses pengamplasan dilakukan proses pencucian yaitu:
Rinsing : proses pencucian plat dengan menggunakan larutan H2O (air).
Degreasing : proses pencucian plat dengan menggunakan larutan basa NaOH 15% bertujuan untuk menghilangkan lemak, oli pada plat.
Rinsing : proses pencucian dengan menggunakan larutan H2O (air) bertujuan untuk membersihkan sisa larutan NaOH yang menemoel pada plat.
Pickling : proses pencucian dengan menggunakan larutan HCl bertujuan untuk menghilangkan karat pada plat.
Rinsing : proses pencucian dengan menggunakan larutan H2O bertujuan menghilangkan sisa larutan yang menempel pada plat.
Setelah melalui proses pencucian logam tersebut sudah bersih dari pengotor pengotor. Siap untuk dilakukan proses selanjutnya
KESIMPULAN• Tujuan dari pengamplasan untuk membersihkan dari pengotor pengotor, meratakan permukaan dan membuka pori pori platnya. Sehingga pada saat dilakukan pelapisan tembaga dan seng menempel lebih kuat. • Adapun persiapan plat ini ada 2 yaitu, dengan cara pengamplasan dan dengan cara kimia pencucian dengan beberapa larutan yaitu, larutan NaOH, larutan HCl, dan air H2O.
MODUL 4PELAPISAN
TEMBAGA (Cu)
TUJUAN
Untuk melapisi logam dengan tujuan sebagai lapisan antara (dasar), lapisan dengan daya hantar dan arus listrik yang baik dan digunakan sebagai proses electroforming.
SKEMA PROSES
Spesimen
Persiapan Permukaan :Degreasing
PicklingRinsing
Proses Pelapisan Tembaga
Pengeringan
Data dan Pembahasan
Kesimpulan
ALAT•Gelas piala•Thermometer• Penjepit•Rectifier•Kompor listrik• Plat logam• Plat Cu
BAHAN•CuSO4 220 ml
•H2SO4 50 ml•Cu-60 50 ml•Brightener•Air (aqua DM) 1 liter
DATA PENGAMATAN
Plat baja st-37
Panjang (cm)
Lebar (cm)
Tebal (cm)
Berat (cm)
A (cm2)
T (s)
Awal 5,02 3,02 0,07 7,96 31,42
-
Akhir 5,05 2,99 0,09 8,1 31,36
60
ANALISA (PEMBAHASAN)Plat baja sebelum di masukan ke dalam larutan
elektrolit memiliki panjang 5,02 cm, lebar 3,02 cm, Tebal 0,07, berat 7,96 gr, dan mempunyai luas permukaan 31,42 cm2. Kemudian sesudah diukur masuk ke proses pencucian,yaitu: rinsing, degreasing, pickling.Rinsing yaitu pencucian dengan menggunakan air
H2O
Degreasing yaitu pencucian dengan menggunakan larutan basa NaOH, bertujuan untuk menghilangkan lemak minyak pada logam.Pickling yaitu pencucian dengan menggunakan
larutan asam HCl, bertujuan untuk membersihkan karat pada logam.
Plat baja dicelupkan ke dalam larutan CuSO4, dengan mengaliri arus listrik sebesar 2A selama 60 s. yang dijadikan korban di sini adalah Cu, karena Cu dijadikan pelapis. Setelah proses pelapisan telah mencapai waktu yang ditentukan maka plat tersubut d angkat dan dikeringkan. Setelah itu plat tersebut diukur kembali, yang memilikai panjang 5,05 cm, lebar 2,99 cm, tebal 0,09, mempunyai berat 8,1 gr, dan mempunyai luas permukaan 31,36 cm2. Lalu dihitung berapa Cu yang menempel pada plat tersebut, dan menghasilkan 0,001 cm Cu yang menempel pada plat tersebut.Terjadi perubahan pada plat setelah dilakukan
pelaisan Cu yaitu terjadi perubahan panjang, lebar, tebal, berat, dan luas permukaan
KESIMPULAN• Pada plat baja dilakukan pelapisan Cu sebagai pelapis antara atau pelapis dasar sebelum menghadapi pelapisan berikutnya. • Ketebalan Cu yang menempel pada plat sebesar 0,001 cm. Warna pada plat baja juga berubah menjadi warna pelapisnya.• Faktor yang mempengaruhi bagus tidaknya pelapisan tersebut ditentukan dari persiapan permukaan, karena logam yang benar-benar bersih dari pengotor dan permukaannya bagus maka hasil pelapisanya juga akan lebih bagus.
MODUL 5PELAPISAN SENG
(Zn)
TUJUAN
Untuk menahan korosi, lapisan seng (Zn) sebagai anoda karbon dan untuk memperintah permukaan.
SKEMA PROSESSpesimen
Persiapan Permukaan :Degreasing
PicklingRinsing
Proses Pelapisan Tembaga
Pengeringan
Data dan Pembahasan
Kesimpulan
ALAT•Gelas piala• Penjepit•Rectifier• Plat baja• Plat Pb
BAHAN•ZnCl2 = 15-25 g/L
•NH4Cl = 100-150 g/L•Air• PH = 5,5 . 5,8
DATA PENGAMATAN
Plat baja st-37
Panjang (cm)
Lebar (cm)
Tebal (cm)
Berat (gr)
A (cm2)
T(s)
Awal 5,02 3,02 0,07 7,96 31,5 -Akhir 5,02 3,02 0,09 8,1 31,6 60
ANALISA (PEMBAHASAN)Plat baja sebelum di masukan ke dalam larutan
elektrolit memiliki panjang 5,05 cm, lebar 3,02 cm, Tebal 0,09, berat 7,96 gr, dan mempunyai luas permukaan 31,5 cm2. Kemudian sesudah di ukur masuk ke proses pencucian,yaitu: rinsing, degreasing, pickling.Rinsing yaitu pencucian dengan menggunakan air
H2O
Degreasing yaitu pencucian dengan menggunakan larutan basa NaOH, bertujuan untuk menghilangkan lemak minyak pada logam.Pickling yaitu pencucian dengan menggunakan
larutan asam HCl, bertujuan untuk membersihkan karat pada logam.
Plat baja di celupkan ke dalam larutan ZnCl2, dengan mengaliri arus listrik sebesar 2A selama 60 s yang dijadikan korban disini adalah Zn, karena Zn dijadikan pelapis. Setelah proses pelapisan telah mencapai waktu yang ditentukan maka plat tersebut diangkat dan di keringkan. Setelah itu plat tersebut diukur kembali, yang memilikai panjang 5,05 cm, lebar 3,02 cm, tebal 0,09, mempunyai berat 8,1 gr, dan mempunyai luas permukaan 31,6 cm2. Lalu di hitung berapa Zn yang menempel pada plat tersebut, dan menghasilkan 0,0018 cm Zn yang menempel pada plat tersebut.Terjadi perubahan pda plat setelah di lakukan pelaisan
Zn yaitu terjadi perubahan panjang, lebar, tebal, berat, dan luas luas permukaan.
KESIMPULAN• Plat baja di lakukan pelapisan Zn sebagai pelapis antara atau pelapis dasar sebelum menghadapi pelapisa berikutnya. • Ketebalan Zn yang menempel pada plat sebesar 0,0018 cm. warna pada plat baja juga berubah menjadi warna pelapisnya.• Faktor yang mempengaruhi bagus tidaknya pelapisan terdebut ditentukan dari persiapan permukaan, karena logam yang benar benar bersih dari pengotor dan permukaanya bagus maka hasil pelapisanya juga akan lebih bagus.
MODUL 6 ANODISASI
ALUMINIUM (Al)
TUJUANUntuk isolasi yang tahan karat
terhadap korosi dalam lingkungan atmosfir dan air garam, tahan korosi serta adhesi terhadap cat juga agar lebih bersifat kedap.
SKEMA PROSES
Spesimen
Persiapan Permukaan :Degreasing
PicklingRinsing
Proses anodisasi
Pengujian :Tahanan listrik
Data dan Pembahasan
Kesimpulan
ALAT•Gelas piala•Rectifier•Timbangan digital•Multimeter•Stopwatch• Jangka sorong
BAHAN• Plat Al• Plat Pb•Air panas•H2SO4
•HCl 5%•NaOH 15%•H2O
DATA PENGAMATAN
Al Berat Panjan
g
Lebar Tebal Luas
permu
kaan A
(Cm)
Ω t ( s)
Awal 3,01 4,63 3,598 0,09 34,797 0 -
Akhir 3,04 4,683 3,57 0,135 36,65 1 240
ANALISA (PEMBAHASAN)
Alumunium adalah termasuk logam lunak, liat, dan mudah d tempa. Al mempunyai afinitas yang besar terhadap oksigen, membentuk lapisan yang tahan korosi.
Sesudah di amplas. Plat Al awal sebelum mengalami proses mempunyai berat 3,01 , panjang 4,63 , lebar 3,589 , tebal 0,09 , dan mempunyai luas permukaan 34,797 . Plat Al memiliki hambatan 0 . Lalu plat Al melalui proses pencucian yaitu sebagai berikut:
1.Rinsing 2.Degreasing 3.Rinsing 4.Pickling 5.Rinsing
Plat Al setelah melalui proses pencucian di masukan ke proses sealing dalam larutan elektrolit H2SO4 dan dialiri arus listrik sebesar 2 selama 4 menit (240 s) pada proses ini terjadi reaksi oksidasi dan menghasilkan bau yang menyengat. lalu plat Al di angkat dan di celupkan ke dalam air panas yang bertujuan untuk menutup pori pori pada plat yang telah d kikis oleh Pb saat proses sealing, lalu plat baja di angkat dan d keringkan. Plat baja yang sudah kering lalu d hitung lagi yang mempunyai berat 3,04 , panjang 4,683 , lebar 3,57 , tebal 0,135 , dan mempunyai luas permukaan 36,65 . Mempunyai hambatan 1 . Plat Al menjadi lebuh kuat tidak lunak.
KESIMPULAN• Pada proses anodisasi Aluminium, ukuran, hambatan dan berat awal berbeda dengan ukuran hambatan, dan berat akhir.
• Sebelum diproses sealing mempunyai berat 3,01 , panjang 4,63 , lebar 3,598 , tebal 0.09 , mempunyai luas permukaan 34,797 , hambatan 0 . Plat Al sebelum di proses sealing mengkilat. Setelah diproses plat Al menjadi lebih keras karena terbentuknya Al2O3.
• Sesudah diproses sealing mempunyai 3,04 , panjang 4,683 , lebar 3,57 , tebal 0,135 , mempunyai luas permukaan 36,65 , mempunyai hambatan 1 . Plat Al sesudah diproses sealing menjadi kusam karena pada permukaan plat Al terjadi pelapisan alumina.
MODUL 7PENYARINGAN AIR
Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat di dalam air, mengetahui bagaimana proses penyaringan air, juga untuk mendapatkan air yang berkualitas yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari.
TUJUAN
Pipa Bawah
Pasir aktif, Zeolit
Karbon Aktif
Tempat Kosong
Pipa Atas
Air Kotor
SKEMA PROSES
• Gelas piala• Tabung reaksi• Ember• Rak tabung• Penyaringan sederhana• Pipet• Indikator universal
ALAT
• Air kotor• Pasir aktif• Zeolit• Busa/injuk• Karbon aktif• Kerikil
BAHAN
DATA PENGAMATAN
Identitas sampel
Tanggal sampling 04 desember 2011
Nama sampel Air comberan
Lokasi sampling Kampus unjani bandung
Ciri ciri Air berwarna, bau, keruh.
Tanggal sampling 04 desember 2011
Pengamatan Penyaringan Air I
Bahan/
penyari
ngan I
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5
Warna Berwarna Tidak Tidak Tidak Tidak
Bau Bau Tidak Tidak Tidak Tidak
pH 6 6 6 6 7
Endapan Ada Ada Ada sedikit Sedikit
Bahan/
penyari
ngan II
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5
Warna Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Bau Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
pH 6 6 6 6 7
Endapan Ada Ada Ada sedikit Sedikit
Pengamatan Penyaringan Air II
Air adalah suatu zat yang berbentuk cair yang mengandung unsur hydrogen, oksigen dan mineral dengan kadar tertentu.
Percobaan 1 dengan Penyaringan A yang Memiliki Satu Lapis Karbon Aktif
Air comberan yang memiliki volume 900 ml mengandung bau, berwarna, keruh, memiliki banyak endapan dan mempunyai pH 6. Di saring dengan 5 tahap penyaringan:
Penyaringan pertama. Air masih memilikai bau, masih ada endapan, masih berwarna, memiliki pH 6.
Penyaringan ke dua. Air tidak berbau, masih ada endapan, tidak berwarna, memiliki pH 6
Penyaringan ke tiga. Air tidak berbau, masih ada endapan, tidak berwarna, memiliki pH 6
Penyaringan ke empat. Air tidak bau, sedikit endapan, tidak berwarna, memiliki pH 6
Penyaringan ke lima. Air tidak bau, sedkit endapan, tidak berwarna, memiliki pH 7
Hasil penyaringan air yang asalnya memiliki volume 900 ml menjadi 500 ml.
ANALISA (PEMBAHASAN)
Percobaan 2 dengan Penyaringan B yang Memiliki Dua Lapis Karbon Aktif
Air comberan yang memiliki volume 900 ml mengandung bau, berwarna, keruh, memiliki bnyak endapan dan mempunyai pH 6. Di saring dengan 5 tahap penyaringan:
Penyaringan pertama. Air tidak memiliki bau, masih ada endapan, tidak berwarna, memiliki pH 6
Penyaringan ke dua. Air tidak berbau, masih ada endeapan, tidak berwarna, memiliki pH 6.
Penyaringan ke tiga. Air tidak berbau, masih ada endapan, tidak berwarna, memiliki pH 6
Penyaringan ke empat. Air tidak bau, sedikit endapan, tidak berwarna, memiliki pH 6
Penyaringan ke lima. Air tidak bau, sedikit endapan, tidak berwarna, memiliki pH 7
Hasil penyaringan air yang asalnya memiliki volume 900 ml menjadi 500 ml, mungkin hasil ini tidak akurat karena masih banyak air yang tumpah.
• Pada proses penyaringan yang memiliki dua alat penyaringan, penyaringan A mempunyai karbon aktif hanya satu lapis sedangkan alat penyaringan B mempunyai karbon aktif dua lapis.
• Pada alat penyaringan A dalam sekali penyaringan masih berbau, tetapi alat penyaringan B dalam sekali penyaringan sudah tidak memiliki bau.
• Tetapi air ini walaupun sudah terlihat jernih dan bersih masih belum layak untuk di minum. Air ini belum memenuhi standar air minum.
KESIMPULAN