Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

31
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50 Juta Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300Juta Usaha Mikro Memiliki kekayaan bersih Rp50 Juta s.d. Rp500 Juta Memiliki hasil penjualan tahunan Rp300 Juta s.d. Rp2,5 Milyar Usaha Kecil Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500 Juta Memiliki hasil penjualan tahunan diatas Rp2,5 Milyar s.d. Rp50 Milyar Usaha Menengah Kriteria UMKM Menurut Pasal 1 dan 6 UU Nomor 10 tahun 2008

Transcript of Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

Page 1: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

•Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50 Juta

•Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300Juta

Usaha Mikro

•Memiliki kekayaan bersih Rp50 Juta s.d. Rp500 Juta

•Memiliki hasil penjualan tahunan Rp300 Juta s.d. Rp2,5 Milyar

Usaha Kecil

•Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500 Juta

•Memiliki hasil penjualan tahunan diatas Rp2,5 Milyar s.d. Rp50 Milyar

Usaha Menengah

Kriteria UMKM Menurut Pasal 1 dan 6 UU Nomor 10 tahun 2008

Page 2: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

Perkembangan UMKM di Indonesia

Page 3: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

Penyelenggaran Pembukuan

* Menurut Pasal 28 UU KUP pihak-pihak yang wajib menyelenggarakan pembukuan antara lain:

1. Wajib Pajak (WP) Badan; termasuk UMKM (pengertian badan menurut Pasal 1 UU KUP)

2. Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, kecuali Wajib Pajak Orang Pribadi yang peredaran brutonya dalam satu tahun kurang dari Rp4.800.000.000,00 (Empat milyar delapan ratus juta rupiah).

*Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian.

Page 4: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

Model Perpajakan UMKM

Page 5: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

Perpajakan untuk UMKM sebelum PP 46 Tahun 2013 - PPh Badan sesuai Pasal 31E UU PPh

Berdasarkan Pasal 31E UU PPh, Wajib Pajak badan dalam negeri dengan

peredaran bruto sampai dengan Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar

rupiah) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% (lima

puluh persen) dari tarif 25% (berlaku sejak Tahun 2010) yang dikenakan

atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan

Rp 4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah).

Contoh…………..

 

Page 6: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

ContohPeredaran bruto PT X dalam tahun pajak 2010 sebesar Rp30.000.000.000,00 dengan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp3.000.000.000,00 Penghitungan PPh yang terutang:yang memperoleh fasilitas: = Rp4.800.000.000,00 x Rp3.000.000.000,00 Rp30.000.000.000,00= Rp480.000.000,00yang tidak memperoleh fasilitas: = Rp3.000.000.000,00 – Rp480.000.000,00 = Rp2.520.000.000,00PPh yang terutang:(50% x 25%) x Rp480.000.000,00 = Rp 60.000.000,0025% x Rp2.520.000.000,00 = Rp630.000.000,00(+) Jumlah PPh yang terutang = Rp690.000.000,00Kontribusi UKM pada perekonomian domestik mencapai 57,94%. Namun, pembayaran pajak dari UKM baru mencapai 0,7%. Karena itulah, muncul PP 46 Tahun 2013.

Page 7: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

Ilustrasi Pengenaan pajak untuk UMKM sebelum PP 46 Tahun 2013

Peredaran bruto PT Y dalam tahun pajak 2010 sebesar Rp4.500.000.000,00 dengan

Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp500.000.000,00

 

Penghitungan pajak yang terutang:

Seluruh Penghasilan Kena Pajak yang diperoleh dari peredaran bruto tersebut dikenai tarif

sebesar 50% dari tarif PPh badan yang berlaku karena jumlah peredaran bruto PT Y tidak

melebihi Rp4.800.000.000,00

 

PPh yang terutang:

(50% x 25%) x Rp500.000.000,00 = Rp62.500.000,00

Page 8: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

PP 46 Tahun 2013Subjek Pajak/yang dikenai pajak:Orang pribadiBadan, tidak termasuk Bentuk Usaha Tetap (BUT), Pengecualian- Non Subjek Pajak/yang tidak dikenai pajak berdasarkan PP 46 Tahun 2013:Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan/atau jasa yang menggunakan sarana yang dapat dibongkar pasang dan menggunakan sebagian atau seluruh tempat untuk kepentingan umum. misalnya pedagang keliling, pedagang asongan, warung tenda di area kaki-lima, dan sejenisnya. (catatan: Pedagang kaki lima dapat digolongkan dalam kategori ini)Badan yang belum beroperasi secara komersial atau yang dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah beroperasi secara komersial memperoleh peredaran bruto melebihi Rp4,8 miliar. Objek Pajak:Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak dengan peredaran bruto (omzet) yang tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 tahun pajak.Catatan: Jika memiliki beberapa cabang, perhitungan omzet dibuat jadi satu.

Page 9: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

PP 46 Tahun 2013

Tarif PajakBesarnya pajak adalah 1 persen dari omzet bulanan dan bersifat final. setiap bulan. Wajib Pajak Badan yang memenuhi kriteria ini setiap bulannya menghitung dan menyetor PPh yang terutang atas penghasilannya sebesar 1% dari Peredaran Bruto selama satu bulan yang bersangkutanPenghasilan Yang Tidak Termasuk Dalam Akumulasi Bruto 4,8M/ penghasilan yang tidak dikenakan pajak 1%:•Jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3);•Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri;•Usaha yang atas penghasilannya telah dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan tersendiri; dan•Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak.Penyetoran PajakPenyetoran penyetoran PPh Final 1% dilakukan setiap bulan, paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir. Contoh: pada bulan Agustus 2013, PPh yang sifatnya final tersebut harus disetor untuk omzet bulan Juli 2013.

Page 10: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

PP 46 Tahun 2013

Pelaporan PajakKewajiban pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) mulai diterapkan masa pajak Januari 2014. Sementara itu, secara normatif, SPT masa semestinya dilaporkan paling lambat 20 hari dari masa pajak berakhir.

PP 46 TIDAK WAJIB Lapor SPT Masa Jika:Wajib Pajak pada bulan tersebut tidak mempunyai omset/NIHILWP dengan omzet tertentu yang telah menyetor PPh Pasal 4 (2) dan telah divalidasi oleh Kas Negara tidak perlu melaporkan SPT Masa

Angsuran PajakWajib Pajak yang hanya menerima atau memperoleh penghasilan yang dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final, tidak diwajibkan melakukan pembayaran angsuran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Undang-Undang Pajak Penghasilan.

Page 11: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

Sesudah Ditetapkannya PP 46 Tahun 2013

Akumulasi Tunggakan Pajak UKM Penghitungan baru pajak penghasilan (PPh) untuk usaha dengan omzet di bawah Rp4,8 miliar atau disebut sebagai pajak usaha kecil dan menengah (UKM) berlaku mulai penghitungan pajak Juli 2013. Jika pelaku usaha belum tahu atau alpa, pajak akan terutang dan terus ditagih DJP. Artinya, jika WP tidak membayar pajak sejak Juli 2013 maka tunggakan pajak tersebut akan terus diakumulasi.

PembukuanWalaupun penghitungan PPh atas penghasilan yang diperoleh cukup dihitung atas peredaran usaha, namun bagi Wajib Pajak Badan yang memenuhi kriteria sesuai ketentuan PP Nomor 46 Tahun 2013 ini tetap harus memiliki pembukuan yang dapat menggambarkan kegiatan usahanya untuk menyajikan transaksi-transaksi yang menjadi objek pemotongan dan pemungutan PPh (baik PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, PPh Pasal 4 ayat (2) atau PPh Pasal 15).

Page 12: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

Sesudah Ditetapkannya PP 46 Tahun 2013

Permasalahan:Bagaimana jika wajib pajak sudah menyetor tiap bulannya 1% kemudian ada pihak lain yang memotong pajaknya atas suatu pekerjaan?Solusi: Untuk mengantisipasi pajak ganda tersebut, rekanan meminta Surat Keterangan Bebas atas pemotongan PPh Pasal 22 kepada Kantor Pajak ( KPP) jadi nanti WP cukup membayar PPh Final 1% saja dan Dinas tidak perlu memotong PPh 22 jika sudah disertai Surat Keterangan Bebas (SKB). Surat Keterangan BebasCara Mengajukan SKB PPh Format Baru terdapat di pasal 4 ayat 1 PER-32/PJ/2013), yaitu diajukan ke KPP tempat Wajib Pajak Menyampaikan SPT Tahunan. SKB ini diajukan untuk setiap pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21, Pasal 22, Pasal 22 impor, dan/atau Pasal 23. (sesuai dengan pasal 4 ayat (1) PER-32/PJ/2013)

Page 13: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

WAWANCARA

Page 14: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

Warung Angkringan Bamboe Dorong (Usaha Mikro)

Hari/ Tanggal

Pelaksanaan

: Minggu, 1 Desember 2013

Waktu Pelaksanaan : 09.00 – 11.00

Narasumber : Putro Sasono Adi Nugroho

Tempat Pelaksanaan : Warung Angkringan Bamboe Dorong

Tema Wawancara : Perpajakan UMKM

Tujuan Wawancara : 1. Mengetahui perpajakan terkait UMKM.

2. Mengetahui kepatuhan perpajakan oleh UMKM yang

bersangkutan.

Page 15: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

Warung Angkringan Bamboe Dorong

Usaha ini bergerak

dibidang apa?

: Usaha ini bergerak dibidang makanan dan minuman

Kapan usaha ini berdiri? : Kira-kira 1 tahun 6 bulan kalau dihitung dari sekarang. Dan

sudah ada 2 gerobak bambu

Barang/ jasa yang

ditawarkan

: Warung Angkringan Bamboe Dorong ini memproduksi/ menjual

produk makanan dan minuman khas dari Yogyakarta dan Jawa

tengah seperti Nasi Kucing, dengan berbagai lauk

Target konsumen atas

usaha anda siapa saja?

: Warung Angkringan Bamboe Dorong berlokasi di Jalan

Margonda Raya tidak jauh dari Margonda Residence. pangsa

pasar utama dari Warung Angkringan Bamboe Dorong adalah

Kaum pelajar, mahasiswa dan kaula muda serta masyarakat

pada umumnya

Page 16: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

Warung Angkringan Bamboe Dorong

Berapa omset penghasilan anda

sebulan? Dan berapa total asset yang

anda miliki dalam usaha ini?

: pada hari kerja (senin-jumat) omsetnya berkisar sekitar Rp

350.000 sampai dengan Rp 500.000 sehari tergantung

ramainya pelanggan,tetapi ketika malam minggu dan hari libur

omset sehari bisa mencapai Rp 700.000 sampai dengan Rp

1.000.000. Laba bersih sebulan rata Rp 2.900.000 dengan

omset sekitar Rp 22.500.000/Bulan. Dari sejak awal berdiri

saya menghabiskan Rp 30.000.000 untuk pembangunan usaha.

Pajak apa saja yang anda lakukan

terkait usaha anda?

: Sampai saat ini saya belum pernah bayar pajak atas usaha saya

Bagaimana sistem pencatatan dan

pembukuan usaha anda? Standar

akuntansi yang anda gunakan?

: Sistem pembukuan omset dan pengeluaran hanya dilakukan

sederhana, memakai aplikasi excel dan membukukan keluar masuk

uang, dan melakukan pemisahan atas transaksi tersebut.

 Tidak ada standar akuntansinya, uang masuk yang dicatat sebagai

pendapatan, dan kalau terjadi hutang dicatat sebagai hutang di

buku.

Page 17: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

KOPERASI SEJAHTERA ANGGARAN Koperasi Pegawai Direktorat Jenderal Anggaran

Hari/ Tanggal

Pelaksanaan

: Jumat, 6 Desember 2013

Waktu Pelaksanaan : 15.00 – 16.00

Narasumber : Rully Ardyansyah

Tempat Pelaksanaan : Koperasi Sejahtera Anggaran

Tema Wawancara : Perpajakan UMKM

Tujuan Wawancara : 1. Mengetahui perpajakan terkait UMKM.

2. Mengetahui kepatuhan perpajakan oleh UMKM yang

bersangkutan.

Usaha Kecil

Page 18: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

KOPERASI SEJAHTERA ANGGARAN Koperasi Pegawai Direktorat Jenderal Anggaran

Usaha ini bergerak

dibidang apa?

: Pada intinya kami bergerak dalam bidang koperasi

dengan beberapa unit kegiatan

Kapan usaha ini

berdiri?

:Akta Pendirian Nomor : 57 Tanggal : 19 September 2007Notaris : Titiek Irawati Sugianto, SH

Barang/ jasa yang

ditawarkan

: Koperasi Sejahtera Anggaran

Target konsumen : para pegawai Direktorat Jendral Anggaran

Page 19: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

KOPERASI SEJAHTERA ANGGARAN Koperasi Pegawai Direktorat Jenderal Anggaran

Berapa omset penghasilan

sebulan? berapa kira – kira total

kekayaan?

: Omset KSA adalah sekitar Rp800.000.000 dalam setahun. Total kekayaan tidak bisa

diukur secara pasti karena pencatatan tersebut ada di accounting koperasi, tetapi

berkisar sebesar Rp 450.000.000

Pajak apa saja yang anda

lakukan terkait usaha anda?

: Setiap bulan KSA menyetorkan PPh pasal 25 secara tepat waktu. Kemudian PPh

tersebut nantinya dikreditkan untuk menghitung PPh Badan yang masih harus

dibayar. Biasanya selalu lebih bayar. Selain itu, KSA juga dipotong pajak dan

dipungut pajak seperti dipungut PPN. KSA mengaku sudah dikukuhkan sebagai

Pengusaha Kena Pajak (PKP) karena omsetnya telah melebihi Rp600.000.000 dalam

setahun

Bagaimana sistem pencatatan

dan pembukuan?

: Pembukuan telah dilakukan dengan baik. Hasil pembukuan dan laporan keuangan

dipublish di Rapat Anggota Tahunan

Bagaimana proses pelaporan

pajak yang usaha ini lakukan?

: KSA melaporkan pajaknya secara tepat waktu ke KPP tempat terdaftar, yaitu KPP

Pratama Jakarta Sawah Besar Dua. Sejauh ini belum pernah terkena sanksi pajak

karena selalu tepat waktu dalam menyetorkan dan melaporkan pajak.

Page 20: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

KOPERASI SEJAHTERA ANGGARAN Koperasi Pegawai Direktorat Jenderal Anggaran

Apakah anda sudah

mengetahui tentang PP No.46

Tahun 2013 di mana bagi yang

omset setahun s.d. 4,8M

dikenakan pajak 1% dikali

omset setiap bulannya?

: KSA sudah mengetahui mengenai PP 46 tahun 2013 karena

sudah mengikuti sosialisasi terkait peraturan tersebut yang

diselenggarakan oleh Persatuan Koperasi Pegawai Republik

Indonesia (PKPRI) dan masih memikirkan kemungkinan atas

penerapa PP tersebut dalam usaha kami.

Informasi tambahan : KSA tergabung dalam Persatuan Koperasi Pegawai

Republik Indonesia (PKPRI)

KSA sudah bisa mengikuti tender, misalnya pengadaan

ATK di Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian

Keuangan.

Page 21: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

PT MEGA DAYA MAJU SELARAS

Usaha Menengah

Hari/ Tanggal

Pelaksanaan

: Kamis, 5 Desember 2013

Waktu Pelaksanaan : 17.00 – 21.00

Narasumber : Nadya Rismaya

Tempat Pelaksanaan : Kantor PT. Megadaya Maju Selaras

Tema Wawancara : Perpajakan UMKM

Tujuan Wawancara : 1. Mengetahui perpajakan terkait UMKM.

2. Mengetahui kepatuhan perpajakan oleh UMKM yang

bersangkutan.

Page 22: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

PT MEGA DAYA MAJU SELARAS

Usaha Menengah

Hari/ Tanggal

Pelaksanaan

: Kamis, 5 Desember 2013

Waktu Pelaksanaan : 17.00 – 21.00

Narasumber : Nadya Rismaya

Tempat Pelaksanaan : Kantor PT. Megadaya Maju Selaras

Tema Wawancara : Perpajakan UMKM

Tujuan Wawancara : 1. Mengetahui perpajakan terkait UMKM.

2. Mengetahui kepatuhan perpajakan oleh UMKM yang

bersangkutan.

Page 23: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

PT MEGA DAYA MAJU SELARAS

Usaha Menengah

Usaha ini bergerak

dibidang apa?

: Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha

dibidang pembangunan, pengembang dan pemborong untuk

BUMN dan perusahaan lainnya

Kapan usaha ini berdiri? : berdasarkan akta nomor 11 pada tanggal 31 Desember 2011

dihadapan Lilawati, sarjana hukum, notaris berkedudukan di

Bekasi. Akta pendirian perusahaan tersebut telah mendapat

pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan

SK No. AHU-02121.AH.01.01 tanggal 13 Januari 2012.

Jasa yang ditawarkan

dalam usaha anda?

: Kami menyediakan jasa instalasi sesuai dengan pesanan

misalnya jasa pemasangan lampu pada proyek – proyek BUMN

atau pun menyediakan barang – barang kebutuhan para

kontraktor.

Target konsumen atas

usaha anda siapa saja?

: BUMN dan perusahaan – perusahaan kontraktor

Page 24: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

PT MEGA DAYA MAJU SELARAS

Usaha Menengah

Berapa omset penghasilan

anda sebulan? Dan berapa

total kekayaan

perusahaan ini?

: Tidak tentu, karena perusahaan kami bergerak berdasarkan pesanan, tapi

untuk tahun 2012 ini omset kami sudah mencapai Rp 3 Milyar diakhir tahun

November. Total kekayaan perusahaan sekarang sebesar Rp 2.500.000.000,-

Pajak apa saja yang anda

lakukan terkait usaha

anda?

: Terkait dengan PPN untuk jasa dan barang yang kami konsumsi, PPh 23 untuk

jasa – jasa terkait dengan pengurusan proyek, PPh 21 untuk para pegawai dan

Pasal 4 (2) untuk sewa ruang usaha kami.

Bagaimana sistem

pencatatan dan

pembukuan usaha anda?

: Masih manual menggunakan excel, karena transaksi kami tidak terlalu banyak

dan tidak rutin.

Bagaimana proses

pelaporan pajak yang

usaha ini lakukan?

: kami melaporkan pajaknya secara tepat waktu ke KPP tempat terdaftar, yaitu

KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo. Sejauh ini belum pernah terkena sanksi pajak

karena selalu tepat waktu dalam menyetorkan dan melaporkan pajak.

Page 25: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

PT MEGA DAYA MAJU SELARAS

Usaha Menengah

Apakah anda sudah

mengetahui tentang PP

No.46 Tahun 2013 di

mana bagi yang omset

setahun s.d. 4,8M

dikenakan pajak 1%

dikali omset setiap

bulannya?

: Iya, saya sudah mengetahuinya ketika saya

dikukuhkan menjadi PKP bulan desember kemarin,

dan langsung disarankan oleh AR di KPP tempat saya

terdaftar untuk menggunakan PP No.46, akhirnya

saya menggunaka PP No.46 tersebut.

Page 26: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

  Wrg. Angkringan

Bamboe Dorong

Koperasi Sejahtera

Anggaran

PT. Megadaya Maju

Selaras

Kriteria Usaha Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah

Jenis Usaha Tata Boga Koperasi Pemborong

Tahun

Pendirian

2011 2007 2011

Hasil Usaha

Setahun

± Rp 270.000.000 ± Rp 800.000.000 ± Rp 3.000.000.000

Total Kekayaan ± Rp 30.000.000 ± Rp 450.000.000 ± Rp 2.500.000.000

Konsumen Masyarakat Pegawai Dirjen

Anggaran

BUMN dan Kontraktor

Kesimpulan Wawancara

Page 27: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

  Wrg. Angkringan Bamboe Dorong

Koperasi Sejahtera Anggaran

PT. Megadaya Maju Selaras

- PPh 21 × √Untuk :- Pemotongan pajak karyawan

√Untuk :- Pemotongan pajak karyawan

- PPh 22 × √Untuk :- Dipungut bendahara

Pemerintah ketika menang tender ATK

√Untuk :- Dipungut bendahara

Pemerintah ketika melakukan borongan di pemerintahan

- PPh 23 × √Untuk :- Dipotong PPh 23 atas fee jasa

salah satu unit kegiatan, misalnya jasa penerbitan dan pameran

√Untuk :- Memotong dan dipotong PPh 23

atas jasa borongan dan memotong untuk jasa konsultasi

- PPh 4 (2) × √Untuk :- Potong atas jasa sewa ruangan

√Untuk :- Potong atas jasa sewa ruangan

- PPh 25 × √ ×- PPh Final 1% × × √- PPn × √ √

Kesimpulan Wawancara

Page 28: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

  Wrg. Angkringan

Bamboe Dorong

Koperasi Sejahtera

Anggaran

PT. Megadaya Maju

Selaras

Pencatatan Ada Ada Ada

Pembukuan Tidak Ada Ada Ada

Standar Pelaporan Tidak Ada PSAK 45 PSAK ETAP

Kesimpulan Wawancara

Page 29: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

Kesimpulan

1. Usaha mikro yang dimiliki oleh perseorangan tidak melaksanakan aturan

perpajakan, sedangkan untuk usaha kecil dan menengah yang biasanya sudah

memiliki badan hukum cenderung telah melaksanakan perpajakan dengan baik.

2. alasan bahwa penjualan yang dilakukannya terjadi pada saat terdapat pesanan.

3. Koperasi Sejahtera Anggaran adalah wajib pajak yang patuh karena telah

menjalankan kewajiban pajak yaitu mendaftar (telah memiliki NPWP dan telah

dikukuhkan sebagai PKP), menghitung pajak, menyetor pajak,

memperhitungkan pajak dan melaporkan pajak secara tepat waktu. KSA juga

telah mengetahui peraturan terbaru yang mengatur perpajakan UMKM yaitu PP

46 Tahun 2013 berkat bantuan PKPRI yang menyelenggarakan sosialisasi. Hanya

saja KSA belum menerapkan PP 46 Tahun 2013.

Page 30: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

Kesimpulan

4. PT. Maju Daya Selaras adalah wajib pajak yang patuh karena telah menjalankan

kewajiban pajak yaitu mendaftar (telah memiliki NPWP dan telah dikukuhkan

sebagai PKP), PT. Maju Daya Selaras juga telah menerapkan peraturan terbaru yang

mengatur perpajakan UMKM yaitu PP 46 Tahun 2013 dan telah menerapkannya

dalam laporan perpajakannya, namun belum mengajukan surat keterangan bebas

pajak.

5. Semua jenis usaha hasil wawancara melakukan pencatatan, namun hanya Koperasi

Sejahtera Anggaran dan PT. Maju Daya Selaras yang melakukan pembukan yang

melaporkan catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta

penjualan dan pembelian sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang. Hal

ini dikarenakan adanya pemisahan antara kekayaan pemilik dan perusahaan.

Page 31: Presentasi Perpajakan 7 Desember 2013-Edited Diana

Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan kepada DJP, antara lain:

1. DJP dapat memberikan pengaturan bahwa bagi UMKM yang telah mendaftarkan diri

dan melaporkan pajak terhutangnya sejak 1 Juli 2013 tidak akan dilakukan

pemeriksaan atau verifikasi untuk tahun-tahun sebelumnya dengan persyaratan

menghitung sendiri pajak yang terutang sejak 5 tahun sebelum 1 Juli 2013.

2. Bagi UMKM yang sudah memperoleh NPWP sebelum 1 Juli 2013, atas pajak yang

sudah dibayar menjadi pasti besarnya dengan cara dikeluarkan ketetapan SKPN.

3. Penggunaan formulir pelaporan dan perhitungan pajak yang lebih sederhana dan

ringkas.

4. Terhitung sejak 1 Juli 2013 hingga batas waktu yang ditetapkan DJP, DJP tidak akan

melakukan pemeriksaan terhadap UMKM dengan syarat formil yang ditetapkan

misal: menjadi WP Patuh dengan jangka waktu tertentu.

5. Membuka layanan khusus semisal KPP Khusus UMKM di setiap Kanwil agar lebih

mampu mengetahui karakteristik UMKM dan lebih mampu memberikan pelayanan

yang lebih bernuansa UMKM, misalnya dapat mencontoh strategi BRI dalam

melayani nasabah mikro di tingkat pedesaan.