Presentasi Asma
-
Upload
hameldo-andika-pattinasarany -
Category
Documents
-
view
134 -
download
9
description
Transcript of Presentasi Asma
Definisi
• Lama : Mengi berulang dan/ batuk persisten.
• Baru : Gangguan inflamasi kronik saluran napas dengan banyak sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T.
Pencetus :
Alergen Iritan Cuaca
Infeksi ISPA
Kegiatan Refluks Psikik Jasmani gastroesofagus
PATOFISIOLOGI ASMA
InsidenPrevalens total asma di dunia diperkirakan 7,2 % ( 6 % pada dewasa dan 10 % pada anak ) , MMM,2001
Tabel prevelensi asma di Indonesia
Penelitian (kota) Tahun Jumlah sampel Umur (tahun) Prevalensi (%)
Djajanto (Jakarta)Rosmayudi O
Dahlan (Jakarta)Arifin (Palembang)
Rosalina I (Bandung)
Kartasasmita (Bandung)
1991199319961996
1997
2002
12004865
-12963118
26782836
6-126-126-12
13-1513-15
6-713-14
16,46,6
17,45,72,6
3,05,2
Gejala Klinik
• Batuk persisten, khususnya pada malam hari atau dini hari
• Bunyi mengi berulang• Sesak nafas• Rasa tertekan pada dada• Hiperkapnea dan asidosis metabolik
Diagnosis
Anamnesis :• Identitas• Keluhan utama• Riwayat penyakit• Riwayat keluarga
Pemeriksaan fisik • Menemukan tanda dan gejala penyakit asma
Pemeriksan penunjang :
• Foto Ro toraks• Uji faal paru • Uji respons terhadap bronkodilator dan steroid
sistemik 5 hari • Uji provokasi bronkus
Foto Toraks
• Hasil foto toraks dapat normal atau menunjukkan hiperinflasi
• Gambaran Atelektasis bisa didapatkan karena adanya sumbatan oleh mukus dan hipertrofi sel otot polos.
• Dinding bronkus utama menipis.
Uji Faal Paru
1. Spirometri FEV1(Forced Expiratory Volume in 1 sec), FVC (Forced Vital
Capacity, rasio FEV1/FVC
www.joegoshe.com/images/spirometry.gifBuku Ilmu Kesehatan Anak FK UI jilid 3
2. PEF (Peak Expiratory Flow) Monitoring
www.geocities.com/.../Villa/2545/asthma.jpg
Asthma zone he/she is in: • green (his/her asthma is under control)• yellow (caution)• red (stop—get help from a healthcare professional)
www.healthsmart.org/.../2_6_6_meter_peakflow.gif544 x 375 pixels - 9k
www.patient.co.uk/showdoc/Pilsinl/028.gif
Uji Provokasi Bronkus
Uji Provokasi Bronkus dapat dilakukan dengan :
• Histamin• Metacholin• Beban lari• Udara dingin• Uap air• Alergen
Hiperreaktivitas + :• FEV1 turun ≥20% dari
nilai sebelum uji provokasi
Pemeriksaan-pemeriksaan ini dapat menunjang diagnosis asma :
• Spirometer : FEV1/FVC <75% atau FEV1>80%
• Variabilitas pada FEV1 ≥15%• Reversibilitas pada FEV1 ≥15%• Penurunan ≥20% pada FEV1 setelah
provokasi bronkus dengan histamin atau metakolin
DERAJAT PENYAKIT ASMA
Klasifikasi Derajat Penyakit Asma Anak menurutPedoman Nasional Asma Anak
Parameter klinis, kebutuhan obat, dan faal paru
Asma Episodik Jarang
Asma Episodik Sering
Asma Persisten
1. Frekuensi serangan 2. Lama serangan
3. Intensitas serangan 4. Di antara serangan 5. Tidur dan aktivitas
6. Pemeriksaan fisis di luar serangan
7. Obat pengendali (anti inflamasi)
8. Uji faal paru (di luar serangan)
9. Variabilitas faal paru (bila ada serangan)
<1x / bulan < 1 minggu
biasanya ringan tanpa gejala tidak terganggu
normal (tidak ditemukan kelainan)
tidak perlu
PEF / FEVI > 80 %
Variabilitas > 15 %
> 1 x / bulan > 1 minggu
biasanya sedang sering ada gejala sering terganggu
mungkin terganggu (ditemukan kelainan)
perlu
PEF / FEV1 60-80 %
Variabilitas > 30 %
Sering Hampir sepanjang tahun, tidak ada remisi biasanya berat gejala siang & malam Sangat terganggu
Tidak pernah normal
perlu
PFV / FEVI < 60 %
Variabilitas 20-30 % Variabilitas > 50 %
PENILAIAN DERAJAT SERANGAN ASMAKNAA ( Konsensus Nasional Asma Anak)
• Serangan ringan• Serangan sedang• Serangan berat
Paramater klinis, fungsi paru, laboratorium
Ringan Sedang Berat Ancaman henti napas
Aktivitas BerjalanBayi : menangis keras
BerbicaraBayi :- Tangis pendek & lemah- Kesulitan makan
Istirahat Bayi berhenti makan
Bicara Kalimat Penggal kalimat Kata - kata
Posisi Bisa berbaring Lebih suka duduk Duduk bertopang lengan
Kewaspadaan Mungkin teragitasi Biasanya teragitasi Biasanya teragitasi Pusing/ bingung
Sianosis Tidak ada ada ada Ada, nyata
Mengi Sedang, sering hanya pada akhir ekspirasi
Nyaring, sepanjang ekspirasi
Sangat nyaring, terdengar tanpa stetoskop
Sulit/ tidak terdengar ( silent chest )
Sesak nafas Minimal sedang berat
Retraksi Dangkal, retraksi interkostal
Sedang, ditambah retraksi suprasternal
Dalam, ditambah nafas cuping hidung
Dangkal / hilang
Laju napas Meningkat ± Meningkat + Meningkat ++ Menurun
Pedoman nilai baku laju napas pada anak sadar : Usia Laju napas normal < 2 bulan < 60 x / menit 2- 12 bulan < 50 x / menit 1 – 5 tahun < 40 x / menit 6- 8 tahun < 30 x / menit
Laju nadi Normal Takikardi Takikardi Bradikardi
Pedoman nilai baku laju nadi pada anak sadar : Usia Laju nadi normal 2 – 12 bulan < 160 x / menit 1 – 2 tahun < 120 x / menit 3- 8 tahun < 110 x / menit
FEV-1 - pra b. dilator- pasca b.dilator
> 60 %> 80 %
40 -60 %60 – 80 %
< 40 %< 60 %Respon < 2 jam
Sa O2 % > 95 % 91 -95 % ≤ 90 %
Pa O2 Normal ( biasanya tidak perlu diperiksa )
> 60 mmHg < 60 mmHg
Pa CO 2 < 45 mmHg < 45 mmHg > 45 mmHg
• MEDIKAMENTOSA• NON MEDIKAMENTOSA
Pengobatan pada penyakit asma berbeda dengan serangan asma.
Pada penyakit asma terdiri atas :• Obat serangan / reliever jangka pendek• Obat pengendali / controller jangka
panjang
TERAPI MEDIKA MENTOSA
Daftar Obat Asma yang Ada di Indonesia
Nama Obat Nama Generik Nama Dagang
Sediaan Dosis
Obat Pereda(’Releiever’)
Simpatomimetik(agonis-β2) :
Terbutaline
Orciprenalin (metaproterenol)Salbutamol (albuterol)
Heksoprenalin
Fenoterol
Bricasma
Nairet
Forasma
Alupent
Ventolin
Berotec
Sirup, tablet, turbuhalerSirup, tablet, ampulSirup, tablet
Sirup, tablet, MDISirup, tablet,
MDI
MDI
0,05-0,1 mg/kgBB/harijam0,05-0,1 mg/kgBB/harijam
Golongan Xantin Teofilin Sirup, tablet
Obat Pengendali (’controller’)
AINS : Sodium cromogylate Intal MDI Tidak tersedia lagi
Nedokromil MDI Tidak tersedia lagi
Golongan anti-inflamasi steroid : BeclomethasoneBudesonid
Fluticason
BecotidePulmicortInflammideFlixotide
MDIMDI, turburhaler
MDI
Tidak tersedia lagi
Golongan β-agonis jangka panjang :
ProkaterolBambuterolSalmeterolKlenbuterol
BambecSereventSpiropent
Sirup, tablet, MDITabletMDISirup, tablet
Golongan obat lepas lambat/lepas terkendali/Slow release
Terbutalin SalbutamolTeofilin
VolmaxKapsulTabletTablet salut
Golongan antileukotrien : ZafirlukasMontelukas
Accolate Tablet AdaBelum ada
Golongan kombinasi steroid + LABA :
Budesonid + formoterolFlutikason + salmeterol
Symbicort
Seretide
Turbuhaler
MDI
Terapi non medikamentosa
• Mencegah anak terpapar zat / allergen/ kondisi ( cuaca ) yang dapat memacu timbulnya serangan asma
• Edukasi kepada pihak keluarga anak yang menderita asma mengenai derajat penyakit dan derajat serangan asma.
Komplikasi yang seringdari serangan asma
1) Emfisema 2) Pneumotoraks3) Pneumomediastinum4) Atelektasis5) Bronkiektasis6) Kegagalan pernapasan
Keadaan yang harus dirujuk
Pasien dengan serangan asma berat yang menunjukkan gejala dan tanda henti nafas :• Kebingungan • Sianosis yang nyata• Wheezing sulit atau tidak terdengar• Bradipnu• Bradikardi• Tanda kelelahan otot respirasi
Prognosis
• Prognosis jangka panjang asma anak pada umumnya baik
• Secara keseluruhan ( 70 % – 80 % ) asma menghilang ketika dewasa
• Prognosis menjadi buruk bila disertai penyakit infeksi lainnya
KIE Asma untuk pasien/keluargaTujuan :
• Mencegah serangan asma (pengaturan lingkungan).
• Memberikan obat pada waktu, cara, dan lama yang tepat.
• Mengetahui tanda-tanda permulaan serangan asma.
• Mengetahui kapan harus konsultasi ke dokter atau ke rumah sakit.
• Menjaga kesehatan umum anak.
KASUS
AnamnesisPasien seorang anak perempuan berusia 9 tahun, berat badan 24 Kg, datang ke UGD RS FK UKI pd tanggal 21 juni 2004 dengankeluhan utama sesak, dankeluhan tambahan batuk
Dari anamnesa didapatkan :Sejak ± 1 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien batuk berdahak yang sulit dikeluarkan. Pilek (+), demam (-), sesak (-)
• ± 2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien tiba - tiba merasa sesak setelah beraktivitas, nafasnya berbunyi mengi dan pada malam hari sulit tidur. Batuk (+), pilek dan demam (-)
• ± 1 hari sebelum masuk rumah sakit, berobat ke klinik, dianjurkan dirawat di RS
• Riwayat asma (+) sejak usia 2 tahun
• Serangan asma yang terakhir November 2003, diobati hanya dengan obat Vicks
• Alergi debu (+)
• Di keluarga, tante pasien mempunyai riwayat asma
• BAB - BAK tidak ada keluhan
• Riwayat kelahiran dan kehamilan : tidak ada kelainan• Riwayat perkembangan : baik• Riwayat imunisasi : Kesan imunisasi dasar lengkap • Riwayat makanan : tidak ada kelainan• Data perumahan : sanitasi dan ventilasi baik,
kebersihan terjaga• Status Gizi : kesan status gizi baik
• Riwayat penyakit :Riwayat penyakit Dahulu
Sejak umur 2 tahun mempunyai riwayat asma
Riwayat penyakit keluargaTante pasien menderita asma
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan umum Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis Frekwensi nadi : 120x/menit Tekanan darah : 110/90 mmHg Frekwensi napas : 40x/menit Suhu tubuh : 36,3 ˚ C Berat badan : 24 Kg Tinggi badan : 123 cm
Pemeriksaan Fisik
• Kepala- Bentuk dan ukuran : normocephali ( Lingkar kepala
50 cm )- Rambut dan kulit kepala : hitam, distribusi merata,
tidak mudah dicabut- Mata : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik- Telinga : Lapang, sekret - / -- Hidung : Lapang, sekret -/-, mukosa merah muda
Pemeriksaan Fisik
• Thoraks I : Pergerakan dinding dada simetrisPal : -Per : -Aus : BND ekspirium memanjang, ronkhi -/-, wheezing +/+, B J I-II sulit dinilai
Pemeriksaan Fisik
• AbdomenI : perut datar, pernapasan abdominothorakalAus : bising usus (+) 3x/mntPal : lemas, hepar & lien tdk terabaPer : timpani
• Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), capillary refill < 2 dtk
• Kulit : turgor cukup
Diagnosis kerja :
Asma Bronkiale
Penatalaksanaan• Pengobatan : - Rawat inap - O2 2 -3 liter/menit ( nasal ) k/p sesak - Diet : Biasa - Obat - obatan : Theopilin 25 mg Kenacort 2,5 mg 3x1 pulv ( PO ) Fenobarbital 2,5 mg
Ambroxol HCl 3x1 cth ( PO ) Paracetamol 4 x 250 mg ( PO ) k/p panas
Rencana pemeriksaan
• Darah lengkap• Urin lengkap• Feses lengkap• Foto thorax
Pemeriksaan Darah (21/6/2004)
• LED : 27 mm/jam• Hb : 15,1 g/dL• Ht : 43%• Eritrosit : 5,74 juta/ L• Leukosit : 13.100/ L• Hitung Jenis : -/2/1/68/28/1• Trombosit : 435.000 /L
Pemeriksaan Urine (22/6/2004)
Berat jenis : 1,020 Leuko : 0 - 1 Warna : kuning Erit : 0 - 1 Reaksi : pH 6,5 Sel epitel : + Protein : - Bakteri : - Reduksi : - Selinder : - Urobilin : + Urobilinogen : - Aseton : -
Hasil pemeriksaaan Rontgen
• Kedua sinus dan diaphragma baik, peribronkhial infiltrat pada parahiler kanan dan kiri dan parakardial kanan. Pembesaran kelenjar hilus tidak jelas, Cor : Baik
Evaluasi • 21/6/2004, SOAP 3 jam
S : Sesak (+), Demam (-)O : KU : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : komposmentisFrekuensi Jantung : 120 x/mntFrekuensi Napas : 40 x/mntSuhu : 36,3˚ CTekanan Darah : 120 / 60 mmHg
• Thoraks I : Pergerakan dinding dada simetrisPal : Vokal fremitus kanan = kiriPer : SonorAus : BND ekspirium memanjang, ronkhi -/-, wheezing +/+, B J I – II sulit dinilai
A : Asma Bronkiale
P : - Diet : Biasa - O2 2 -3 liter/menit ( nasal ) --> k/p sesak - Obat - obatan : Theopilin 25 mg Kenacort 2,5 mg 3x1 pulv ( PO ) Fenobarbital 2,5 mg Ambroxol HCl 3x1 cth ( PO ) Paracetamol 4 x 250 mg ( PO ) k/p panas
Evaluasi• 22 Juni 2004, pkl 12.00 PH : 2
S : Sesak berkurang, demam tidak ada, mualO : KU : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : KomposmentisFrekuensi Jantung : 100 x/mntFrekuensi Napas : 28 x/mntSuhu : 36˚ C
• Thoraks I : Pergerakan dinding dada simetrisPal : Vokal fremitus kanan = kiriPer : SonorAus : BND ekspirium memanjang, ronkhi -/-,
wheezing +/+, B J I – II normal, gallop (-), Murmur (-)
A : Asma Bronkiale
P : - Diet : Biasa - O2 2 -3 liter/menit ( nasal ) --> k/p sesak - Obat - obatan : Theopilin 25 mg Kenacort 2,5 mg 3x1 pulv ( PO ) Fenobarbital 2,5 mg
Ambroxol HCl 3x1 cth ( PO ) Paracetamol 4 x 250 mg ( PO ) k/p panas
Evaluasi
• 23/6/2004, PH : 3S : Batuk (+), tenggorokan sakit menelan, bisa tidurO : KU : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : komposmentisFrekuensi Jantung : 88 x/mntFrekuensi Napas : 24 x/mntSuhu : 36˚ C
Evaluasi
• Thoraks I : Pergerakan dinding dada simetrisPal : Vokal fremitus kanan = kiriPer : SonorAus : BND ekspirium memanjang, ronkhi -/-, wheezing +/+, B J I- II murni, Gallop (-), Murmur (-)
A : Asma Bronkiale
- Diet : Biasa - O2 2 -3 liter/menit ( nasal ) --> k/p sesak - Obat - obatan : Theopilin 25 mg Kenacort 2,5 mg 3x1 pulv ( PO ) Fenobarbital 2,5 mg Ambroxol HCl 3x1 cth ( PO ) Paracetamol 4 x 250 mg ( PO ) k/p panas Salbutamol 3 x 1 mg ( PO )
Pembahasan
• Dari anamnesa berdasarkan teori didiagnosa asma bronkiale karena didapatkan batuk dan mengi berulang, pasca aktivitas fisik dan adanya riwayat atopi pada pasien
• Dari pemeriksaan fisik juga didapatkan bunyi nafas ekspirium memanjang dan wheezing
Pembahasan• Menurut teori, penanganan asma tergantung dari derajat
serangan yang ada,- Serangan ringan :
Nebulisasi 1x, respon baik dan gejala hilang, pasien boleh pulang dengan dibekali obat – obat bronkhodilator- Serangan sedang :
Nebulisasi 2 - 3x respon parsial, pasang jalur parenteral, observasi di ruang rawat sehari, lalu diberikan oksigen dan
steroid oral - Serangan berat :
Nebulisasi 3x, respon buruk, indikasi rawat inap. Jika dengan steroid dan aminophillin parenteral tidak membaik, dan timbul ancaman henti nafas, dirawat di ruang ICU
TERIMA KASIH