Presentasi Asma

70
PRESENTASI CASE ASMA NAMA: IZZA SYAZWANI RIZA FEISAL NIM: 11-2010-198 PEMBIMBING: dr. ARIEF WARDOYO Sp PD

Transcript of Presentasi Asma

Page 1: Presentasi Asma

PRESENTASI

CASE ASMA

NAMA: IZZA SYAZWANI RIZA FEISAL

NIM: 11-2010-198

PEMBIMBING: dr. ARIEF WARDOYO Sp PD

Page 2: Presentasi Asma

DEFINISI

• ASMA :

Gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya.

Inflamasi kronik:

menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam hari dan atau dini hari.

Page 3: Presentasi Asma

ETIOLOGI• Infeksi saluran pernafasan• Alergen• Irritan• Perubahan cuaca• Olahraga • Emosi• Reflux gastroesofagus (GER)• Inflamasi saluran nafas atas• Asma nokturnal

Page 4: Presentasi Asma
Page 5: Presentasi Asma

PATOGENESIS ASMAPATOGENESIS ASMA

Page 6: Presentasi Asma
Page 7: Presentasi Asma

Mekanisme inflamasi akut & kronik dan proses remodelling

Airwayremodelling

GejalaBronkokonstriksi

ExacerbationsNon-spesific

Hyperreactivity

Inflamasiakut

Obstruksi aliran udara persisten

Inflamasikronik

Page 8: Presentasi Asma

Inflamasi akut:

• Reaksi asma tipe cepat alergen terikat IgE pd sel mast degranulasi sel mast release preformed (histamin, protease) dan newly generated (leukotrien, prostaglandin, PAF) mediators br.spasme, hipersekresi mukus, vasodilatasi.

• Reaksi asma tipe lambat timbul 6-9 jam stlh paparan alergen aktivasi eosinofil, sel T CD4+, netrofil & makrofag.

Page 9: Presentasi Asma

Inflamasi kronik & airway remodeling

• Melibatkan sel limfosit T, eosinofil, makrofag, sel mast, sel epitel, dan fibroblast

• Menyebabkan kerusakan jaringan yg diikuti healing process perubahan struktur (airway remodeling) berupa:– Hipertrofi & hiperplasia otot polos br. & kelenjar mukus – Penebalan membran reticular basal– Hipervaskuler– Perubahan struktur parenkim– Peningkatan fibrogenic growth factor fibrosis

Page 10: Presentasi Asma

GEJALA• Batuk, sesak dengan bunyi mengi, sukar bernapas

dan rasa berat di dada, lendir atau dahak berlebihan, sukar keluar dan sering batuk kecil atau berdehem.

• Batuk biasanya berpanjangan di waktu malam hari atau cuaca sejuk, pernafasan berbunyi (wheezing), sesak napas, merasakan dada sempit. Batuk saat aktifitas (berlari, menangis atau tertawa).

• Bersifat episodik,reversible dengan/tanpa terapi

• Diawali oleh faktor pencetus

Page 11: Presentasi Asma

KLASIFIKASI Derajat asma Gejala Gejala malam Faal paru

Intermiten •Gejala < 1x/minggu•Serangan singkat (jam-hari)•Tanpa gejala diluar serangan

< 2x/bulan VEP1 > 80% predicted, variabilitas < 20 %

Persisten ringan

•Gejala >1x/minggu, <1x/hari•Serangan dapat mengganggu aktivitas dan tidur

> 1 kali seminggu

VEP1 > 80 % predicted, variabilitas 20 – 30 %

Persisten sedang

•Gejala terjadi setiap hari•Serangan dapat mengganggu aktivitas &tidur•Membutuhkan bronkodilator setiap hari

> 1 kali seminggu

VEP1 60-80 % predicted, variabilitas 30 %

Persisten berat •Gejala terjadi setiap hari•Serangan sering terjadi•Aktivitas fisik terbatas akibat gejala asma

sering terjadi VEP1 ≤60% predicted, variabilitas >30%)

Page 12: Presentasi Asma

DIAGNOSIS

• Anamnesis• Pemeriksaan Fisik

– TD , frekuensi pernapasan dan denyut nadi meningkat,

– mengi (wheezing) – ekpirasi memanjang – ronki kering– Hiperinflasi paru perkusi hipersonor. – Pernapasan cepat dan susah

Page 13: Presentasi Asma

• Pemeriksaan Penunjang– Pemeriksaan laboratorium– Pemeriksaan Radiologis– Uji Kulit– Pemeriksaan Spirometri– Tes Provokasi Brokial

Page 14: Presentasi Asma

PENATALAKSANAAN ASMA

Tujuan:• Menghilangkan & mengendalikan gejala asma• Meningkatkan & mempertahankan faal paru

seoptimal mungkin• Mengupayakan aktiviti normal termasuk exercise• Menghindari efek samping obat• Mencegah terjadi keterbatasan aliran udara

irreversibel• Mencegah kematian ok asma

Page 15: Presentasi Asma

Ada 6 komponen dalam pengobatan asma

1. Penyuluhan kepada pasien

2. Penilaian Derajat Beratnya Asma

3. Mengenali & menghindari pencetus

4. Merencanakan pengobatan jangka panjang

5. Merencanakan Pengobatan Asma Akut

6. Kontrol teratur

Page 16: Presentasi Asma

Gejala & tanda Ringan sedang berat Mengancam jiwa

Sesak napas berjalan berbicara Istirahat

Posisi Dpt tidur terlentang

duduk Duduk membungkuk

Cara berbicara 1 kalimat Beberapa kata Kata demi kata

Kesadaran Mgk gelisah gelisah gelisah Mengantuk, gelisah, kesadaran

Frekwensi napas

<20/menit 20-30/men >30/men

Nadi <100 100-120 >120 bradikardi

Pulsus paradoksus

-10 mmhg +/-10-20 mmhg +> 25mmhg Kelelahan otot

Klasifikasi berat serangan asma

Page 17: Presentasi Asma

Gejala & tanda

Ringan sedang berat Mengancam jiwa

Otot bantu napas&retraksi suprasternal

- + + Torakoabdominal paradoksal

Mengi Akhir ekspirasi paksa

Akhir ekspirasi

Inspirasi & ekspirasi

Silent chest

APE >80% 60-80% <60%

PaO2 >80mmhg 60-80mmhg <60mmhg

PaCO2 <45mmhg <45mmhg >45mmhg

SaO2 >95% 91-95% <90%

Page 18: Presentasi Asma

Perencanaan pengobatan jangka panjang

Tiga Faktor:

- Medikasi (controller & reliever)

- Pengobatan asma mengikut tahapan

- Penanganan asma mandiri

Page 19: Presentasi Asma

Pengontrol (Controller)

• Kortikosteroid inhalasi : budesonide, fluticasone• Kortikosteroid sistemik: triamsinolon• Sodium kromoglikat• Nedokromil sodium• Agonis 2 kerja lama inhalasi atau oral (LABA):

salmeterol, formoterol• Leukotrien modifiers• Antihistamin generasi 2 (Antagonis-H1)

Page 20: Presentasi Asma

Pelega (Reliever)

• Agonis 2 kerja singkat (SABA): procaterol, fenoterol, salbutamol

• Kortikosteroid sistemik: dexametason, methylprednisolon

• Antikolinergik: ipatropium bromide

• Metilsantin: aminofilin

• Adrenalin

Page 21: Presentasi Asma

Pengobatan asma mengikut tahapanBerat asma Kontroler Alternatif lain

A. Intermiten Tidak perlu - -

A Persisten

Ringan

GCS inhalasi

200-400g BD/ hr

•Theofilin lepas lambat

•Kromolin

•Leukotrien

modifiers

Asma

Persisten

sedang

GCS inhalasi

400-800g BD/ hari & LABA

GCS inhalasi

400-800g BD/ hr di+

•Theofilin lepas lambat

•LABA oral

•Leukotrien

modifiers

GCS inhalasi >800g BD/ hari

Asma

Persisten

berat

GCS inhalasi

>800g BD/ hr di +

•Theofilin lepas lambat

• GCS oral

•Leukotrien modifiers

Prednisolon/ methylprednisolon oral selang sehari 10 mg di+ LABA oral atau theofilin lps lambat

Semua tahapan ditambah agonis 2 kerja singkat untuk pelega bila perlu

Page 22: Presentasi Asma

Penanganan Asma Mandiri

Hijau •Kondisi baik, asma terkontrol•Tidak ada/minim gejala•APE: 80-100% nilai prediksi/terbaikPengobatan tergantung berat asma, prinsipnya pengobatan dilanjutkan.

Kuning •Berhati-hati, asma tidak terkontrol, dapat terjadi serangan akut/eksaserbasi•Dengan gejala asma dan/atau APE 60-80% prediksi/nilai terbaik.Membutuhkan peningkatan dosis medikasi atau perubahan medikasi

Merah •Berbahaya•Gejala asma terus menerus dan membatasi aktiviti sehari-hari•APE < 60% nilai prediksi/terbaikPenderita membutuhkan pengobatan segera

Page 23: Presentasi Asma

Tujuan pengobatan serangan asma:

• Menghilangkan obstruksi saluran nafas dengan segera.

• Mengatasi hipoksemia

• Mengembalikan fungsi paru ke arah normal secepat mungkin

• Mencegah terjadi serangan berikutnya

• Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarganya mengenai cara-cara mengatasi dan mencegah serangan asma.

Page 24: Presentasi Asma

Penatalaksanaan serangan asma

Penilaian awal

Anamnesis,PF, AGD,faal paru,

Serangan asma

ringan

Serangan asma sedang/berat

Serangan asma mengancam jiwa

Pengobatan awal:

Oksigenasi kanul nasal

nebulisasi agonis 2 kerja singkat tiap 20 mnt dlm 1 jam atau injeksi terbutalin 0,5 ml sc atau adrenalin 1/1000 0,3 ml sc)

Kortikosteroid sistemik

Page 25: Presentasi Asma

Nilai ulang setelah 1 jam

Respons baik Respons tidak sempurna

Respons buruk dlm 1 jam

pulang Dirawat di RS Dirawat di ICU

Perbaikan + Perbaikan -

Pulang Rawat ICU

Respons baik & stabil dlm 60 mnt

PF normal

APE>70% pred

SaO2>90% (anak 95%)

Page 26: Presentasi Asma

Nilai ulang setelah 1 jam

Respons baik Respons tidak sempurna

Respons buruk dlm 1 jam

pulang Dirawat di RS Dirawat di ICU

Perbaikan + Perbaikan -

Pulang Rawat ICU

Risiko tinggi distres

PF: gejala ringan-sdg

APE>50% tp <70%

SaO2 tdk perbaikan

Page 27: Presentasi Asma

Nilai ulang setelah 1 jam

Respons baik Respons tidak sempurna

Respons buruk dlm 1 jam

pulang Dirawat di RS Dirawat di ICU

Perbaikan + Perbaikan -

Pulang Rawat ICU

Risiko tinggi distres

PF: berat, gelisah, kesadaran

APE<30%, PaCO2>45mmhg

PaO2 <60mmhg

Page 28: Presentasi Asma

Nilai ulang setelah 1 jam

Respons baik Respons tidak sempurna

Respons buruk dlm 1 jam

pulang Dirawat di RS Dirawat di ICU

Perbaikan + Perbaikan -

Pulang Rawat ICU

Pengobatan dilanjutkan dg inh SABA, membutuhkan kortikosteroid oral, edukasi penderita

Page 29: Presentasi Asma

Nilai ulang setelah 1 jam

Respons baik Respons tidak sempurna

Respons buruk dlm 1 jam

pulang Dirawat di RS Dirawat di ICU

Perbaikan + Perbaikan -

Pulang Rawat ICU

inh SABA + antikolinergik kortikosteroid sistemik, aminofilin drip, terapi oksigen (kanul nasal / venturi), observ APE, SaO2, nadi kadar teofilin

Page 30: Presentasi Asma

Nilai ulang setelah 1 jam

Respons baik Respons tidak sempurna

Respons buruk dlm 1 jam

pulang Dirawat di RS Dirawat di ICU

Perbaikan + Perbaikan -

Pulang Rawat ICU

inh SABA + antikolinergik kortikosteroid sistemik, pertimbangkan inj SABA SC, IM,IV, aminofilin drip, terapi oksigen (kanul nasal / venturi), mgk perlu intubasi, Vent mek

Page 31: Presentasi Asma

Nilai ulang setelah 1 jam

Respons baik Respons tidak sempurna

Respons buruk dlm 1 jam

pulang Dirawat di RS Dirawat di ICU

Perbaikan + Perbaikan -

Pulang Rawat ICU

Bila APE>60% pred/ terbaik. Tetap berikan pengobatan oral mp inhalasi

Page 32: Presentasi Asma

Nilai ulang setelah 1 jam

Respons baik Respons tidak sempurna

Respons buruk dlm 1 jam

pulang Dirawat di RS Dirawat di ICU

Perbaikan + Perbaikan -

Pulang Rawat ICU

Bila tidak perbaikan

6-12 jam

Page 33: Presentasi Asma

PENCEGAHAN

 Primer :– Hindari faktor pemicu asma seperti debu-debu,

bulu binatang, bau asap rokok– Mengamalkan gaya hidup sehat dan senam asma

Sekunder :– Pemakaian obat-obatan asma

Tersier : – Intubasi dan pemasangan ventilator

Page 34: Presentasi Asma

PRESENTASI KASUSASTHMA AKUT

NAMA: Izza Syazwani bt. Riza FeisalNIM: 11-2010-198PEMBIMBING: dr. Arief Wardoyo Sp PD

Page 35: Presentasi Asma

IDENTITAS

Nama : Ny. Yeni Umur : 30 tahunJenis kelamin : PerempuanAgama : IslamPekerjaan : KaryawanPendidikan : S1 Status : Sudah menikahAlamat : Sidamukti RT 2/17, Sukamaju Lilodong,

Depok

Page 36: Presentasi Asma

ANAMNESIS

Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 17 August 2010 di RS Simpangan Depok jam 09.00 .

Keluhan Utama : Sesak nafas sejak 8 jam SMRS. Keluhan tambahan : Batuk berdahak sejak 1 hari SMRS

Page 37: Presentasi Asma

ANAMNESIS Riwayat Penyakit Sekarang : 8 jam SMRS, pasien mengaku mengalami sesak napas

yang disertai dengan bunyi napas nyaring “hik-hik“. Os juga merasa seperti ada yang menghimpit dadanya. Serangan ini dimulai saat os mulai batuk berdahak dengan lendir berwarna putih sejak 1 hari SMRS. Frekuensi batuk jarang. Batuk terutama pada pagi hari dan malam hari saat udara dingin. Dahak ini tidak dapat dikeluarkan dan terperangkap di bagian dada. Sesak tidak hilang setelah os menggunakan obat inhaler malah bertambah buruk sehingga os tidak bisa berbicara. Karena itu os dibawa ke RS.

Page 38: Presentasi Asma

• Sesak tidak disertai demam. Sakit tenggorokan tidak ada. Os tidak pernah sesak setelah makan makanan tertentu Os menyangkal sesak napas yang bertambah berat pada posisi tiduran atau berkurang dengan tidur pada bantal yang ditinggikan. Riwayat perokok berat turut disangkal. BAB dengan frekuensi 1x sehari, berwarna kuning, konsistensi lunak, tiada darah, tiada lendir. Pasien mengaku BAK dengan frekuensi 2x/hari, berwarna kuning jernih, tiada darah, tiada batu dan tidak nyeri saat BAK.

Page 39: Presentasi Asma

• Os mengetahui bahwa dirinya menderita asthma sejak 8 tahun yang lalu. Os mengaku asthmanya kadang-kadang kambuh terutama pada malam hari yang diperberat oleh debu-debu, bulu-bulu binatang peliharaan seperti kucing, bau asap rokok, udara dingin dan perubahan cuaca secara tiba-tiba. Dalam 1 bulan serangan tidak pernah lebih dari 2 kali. Selama ini jika serangan timbul os jarang berobat ke dokter karena setelah menggunakan obat inhaler os biasanya baikan.

Page 40: Presentasi Asma

Riwayat Penyakit Dahulu :• Riwayat asma sejak 8 tahun yang lalu.• Riwayat sakit jantung disangkal.• Riwayat alergi makanan (-) kecuali es.• Riwayat alergi amoxcilin (+).• Riwayat alergi udara dingin (+).• Riwayat operasi disangkal.• Riwayat pernah dirawat karena sakit yang sama

disangkal.

Page 41: Presentasi Asma

Riwayat Penyakit Keluarga :

• Saudara kandung os juga menderita asthma.

• Anak sulung os juga penderita asthma sejak kecil.

• Riwayat alergi dalam keluarga (+).

Page 42: Presentasi Asma

Riwayat Kebiasaan :• Riwayat merokok (-)Riwayat sanitasi dan lingkungan :• Os tinggal bersama suami dan dua orang

anaknya. Ventilasi di rumah os cukup baik. Os tidak mempunyai binatang peliharaan.Di rumah os tidak ada karpet ataupun boneka berbulu.

Page 43: Presentasi Asma

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Sakit sedang.Kesadaran : compos mentis.Tanda vital

Tekanan darah : 110/70 mmhg Nadi : 88 x/menit Pernafasan : 28 x/menit

Suhu : 36,7 0C Berat badan : 50 kg

Tinggi badan : 150 cm

Page 44: Presentasi Asma

Kepala : Normocephali, distribusi rambut hitam merata, tidak mudah dicabut

Mata : Pupil bulat isokor, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, RCL+/+, RCTL +/+ Telinga : Normotia, sekret -/-, serumen -/-, membran timpani intak Hidung : Septum lurus ditengah, sekret -/-.Mukosa hiperemis -/- Napas cuping hidung -/-

Page 45: Presentasi Asma

Tenggorokan : Faring tidak hiperemis,

tonsil T1-T1 tenang

Mulut : Bibir kering -, sianosis -,

lidah kotor –

Leher : KGB tidak teraba

membesar, trakea lurus di

tengah

Page 46: Presentasi Asma

Thoraks

Jantung

Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihatPalpasi : Iktus cordis teraba di ICS V 1 jari medial garis

midclavicularis sinistra Perkusi Batas jantung kanan : linea sternalis dextra Batas jantung kiri : ICS V 1 jari medial linea midclavicularis sinistra Batas jantung atas : ICS III linea sternalis sinistra

Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur -, gallop -.

Page 47: Presentasi Asma

Paru-paru

Inspeksi : Gerak pernafasan simetris statis dan dinamis. Barrel chest -Palpasi : Vokal fremitus simetris pada kedua lapangan paru. Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paruAuskultasi : Sn vesikuler, ronkhi -/-, wheezing +/+

Page 48: Presentasi Asma

Abdomen

Inspeksi : Pemukaan datar.Palpasi : Supel, nyeri tekan -, nyeri lepas – Nyeri tekan epigastrium (-). Hepar dan lien tidak teraba membesarPerkusi : Timpani di seluruh permukaan abdomenAuskultasi : Bising usus (+) normal.Ekstremitas : akral hangat, sianosis -/-, edema -/-.

Page 49: Presentasi Asma

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium 17 August 2010

Darah :

Hb : 12,8 gr/dL

Ht : 38 %

Leukosit : 13000 /uL

Trombosit : 253.000 /uL

Page 50: Presentasi Asma

RESUME• Pasien perempuan berumur 30 tahun datang ke RS Simpangan

Depok dengan keluhan sesak nafas sejak 8 jam SMRS. Sesak yang timbul disertai bunyi “hik-hik” dan merasa seperti ada yang menghimpit dadanya. Sesak napas ini beriringan dengan batuk berdahak dengan lendir putih 1 hari sebelumnya. Sesak napas tidak berkurang dengan obat pelega asma. Serangan sesak napas dengan bunyi mengi ini kambuh terutama pada malam hari yang diperberat oleh debu, bulu binatang, bau asap rokok, udara dingin dan perubahan cuaca secara tiba-tiba. Dalam 1 bulan serangan tidak pernah lebih dari 2 kali. Selama ini jika serangan timbul os jarang berobat ke dokter karena sesak napas diperingan oleh pemberian obat pelega asma .

Page 51: Presentasi Asma

• Dari pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi napas 28 x/menit dan bunyi wheezing +/+ di kedua lapangan paru saat auskultasi. Dari pemeriksaan lab didapatkan leukositosis. Pasien mempunyai riwayat asma sejak 8 tahun lalu dan turut mempunyai riwayat asma dalam keluarganya yaitu kakak dan anaknya.

Page 52: Presentasi Asma

DIAGNOSISDiagnosis kerja

Asma akut derajat sedang intermiten

Dasar: sesak napas dengan bunyi mengi diiringi batuk berdahak dengan lendir. Dahak terperangkap di dada pasien. Serangan sesak napas ini kambuh terutama pada malam hari yang diperberat oleh debu, bulu binatang, bau asap rokok, udara dingin dan perubahan cuaca secara tiba-tiba. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bunyi wheezing +/+ di kedua lapangan paru saat auskultasi. Pasien mempunyai riwayat asma sejak 8 tahun lalu dan turut mempunyai riwayat asma dalam keluarganya yaitu kakak dan anaknya.

Page 53: Presentasi Asma

Rencana Diagnosa

• Pemeriksaan Foto Toraks

• Pemeriksaan darah lengkap (hitung jenis eosinofil)

• Pemeriksaan Test Spirometri

• Uji kulit : Prick test dengan alergen

Page 54: Presentasi Asma

Rencana Terapi

• Non Farmakologis– Bed Rest– Hindari dari faktor-faktor pemicu asma

• Farmakologis

– 02 3 L/menit

– Aminofilin 1 ampul didrip dalam RL 1 kolf 12 tetes/menit– Aminofilin 3 x 1 ampul iv– Deksametason 3 x 1 ampul (5mg/ml) iv– Inhalasi Salbutamol 2,5mg dan Fluticasone Propionate 0,5mg 3x

per hari

Page 55: Presentasi Asma

PROGNOSIS

Ad Vitam : dubia ad bonam

Ad Fungsionam : dubia ad bonam

Ad Sanasionam : dubia ad bonam

Page 56: Presentasi Asma

ANALISA KASUS

Page 57: Presentasi Asma

• Asma adalah penyakit paru yang mempunyai karakteristik:a. Obstruksi saluran nafas yang reversible baik

secara spontan maupun dalam pengobatan.b. Inflamasi saluran nafasc. Peningkatan respon saluran nafas terhadap

berbagai rangsangan(hipereaktivitas).

Page 58: Presentasi Asma

• Gambaran klinis asma klasik adalah serangan episodic batuk, mengi dan sesak nafas.

• Pada awal serangan sering gejala tidak jelas seperti rasa berat didada, dan pada asma alergik disertai pilek atau bersin.

Page 59: Presentasi Asma

• Faktor2 pencetus asma:- Infeksi saluran nafas ( influenza)- Pemajanan terhadap allergen tungau, debu

rumah, asap rokok- kegiatan jasmani- Ekspresi emosional takut, frustasi.- Obat2 aspirin, B bloker ,AINS- Lingkungan kerja- Pengawet makanan (sulfite)- Lain2: sinusitis

Page 60: Presentasi Asma

→ Pada pasien ini kemungkinan asma di cetuskan oleh batuknya atau karena kegiatan jasmani.

Page 61: Presentasi Asma

Gejala & tanda Ringan sedang berat Mengancam jiwa

Sesak napas berjalan berbicara Istirahat

Posisi Dpt tidur terlentang

duduk Duduk membungkuk

Cara berbicara 1 kalimat Beberapa kata Kata demi kata

Kesadaran Mgk gelisah gelisah gelisah Mengantuk, gelisah, kesadaran

Frekwensi napas

<20/menit 20-30/men >30/men

Nadi <100 100-120 >120 bradikardi

Pulsus paradoksus

-10 mmhg +/-10-20 mmhg +> 25mmhg Kelelahan otot

Menurut berat ringannya gejala, asma dapat dibagi menjadi 4 derajat:

Page 62: Presentasi Asma

Gejala & tanda

Ringan sedang berat Mengancam jiwa

Otot bantu napas&retraksi suprasternal

- + + Torakoabdominal paradoksal

Mengi Akhir ekspirasi paksa

Akhir ekspirasi

Inspirasi & ekspirasi

Silent chest

APE >80% 60-80% <60%

PaO2 >80mmhg 60-80mmhg <60mmhg

PaCO2 <45mmhg <45mmhg >45mmhg

SaO2 >95% 91-95% <90%

Page 63: Presentasi Asma

• →Pada pasien ini termasuk derajat asma sedang karena pada anamnesa didapatkan pada waktu serangan asma os susah berbicara dan pada pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi napas 28x/menit.

Page 64: Presentasi Asma

Derajat asma Gejala Gejala malam Faal paru

Intermiten •Gejala < 1x/minggu•Serangan singkat (jam-hari)•Tanpa gejala diluar serangan

< 2x/bulan VEP1 > 80% predicted, variabilitas < 20 %

Persisten ringan

•Gejala >1x/minggu, <1x/hari•Serangan dapat mengganggu aktivitas dan tidur

> 1 kali seminggu

VEP1 > 80 % predicted, variabilitas 20 – 30 %

Persisten sedang

•Gejala terjadi setiap hari•Serangan dapat mengganggu aktivitas &tidur•Membutuhkan bronkodilator setiap hari

> 1 kali seminggu

VEP1 60-80 % predicted, variabilitas 30 %

Persisten berat •Gejala terjadi setiap hari•Serangan sering terjadi•Aktivitas fisik terbatas akibat gejala asma

sering terjadi VEP1 ≤60% predicted, variabilitas >30%)

Page 65: Presentasi Asma

→Pada pasien ini termasuk derajat asma intermiten, karena pada anamnesa ditemukan keluhan dalam 1 bulan serangan tidak pernah lebih dari 2 kali.

Page 66: Presentasi Asma

Pengobatan asma akut:

• Prinsip pengobatan asma akut:

-Memelihara saturasi oksigen yang cukup ( ≥92%) dengan memberikan O2

-Melebarkan saluran nafas dengan pemberian bronkodilator nebulizer ( agonis β2 dan ipratropium bromide)

- Mengurangi inflamasi serta mencegah kekambuhan denagn memberikan KS sistemik

Page 67: Presentasi Asma

• Pada asma ringan/sedang : Pemberian nebulizer 2-4 x/ 20 menit

• Pada asma berat : Dosis agonis β2 hirup dapat ditingkatkan. Atau pemberian kombinasi ipratropium bromide dengan salbutamol.

• KS sistemik dapat diberi bila respon agonis β2 hirup tidak memuaskan. Dosis 0,5-1 mg/kgbb.

Page 68: Presentasi Asma

* Yang termasuk golongan obat pencegah adalah KS inhalasi, KS sistemik, Natrium kromolin, Teofilin lepas lambat, Agonis β2 kerja panjang hirup ( salmaterol dan formoterol) dam oral, dan obat2 antialergi.

Page 69: Presentasi Asma

Obat Bronkodilator:

1. Simpatomimetik: agonis β2 ( salbutamol, terbutalin, fenoterol) merupakan obat2 terpilih untuk mengatasi serangan asma akut. Dapat diberikan secara inhalasi / nebilizer.

2. Epinefrin (sc) sbg pengganti agonis β2 pada serangan yang berat

3. Aminofilin, dipakai u/ serangan akut. Diberi dosis awal, lalu dosis pemeliharaan.

4. Kortikosteroid. Bukan BD, tp scra tidak langsung melebarkan saluran napas. Dipakai u/ serangan akut atau terapi pemeliharaan.

5. Antikolinergik (ipatropium bromida) sbg suplemen BD agonis β2

Page 70: Presentasi Asma

TERIMA KASIH