preeklamsia & eklamsia

11
& Preeklamsia Preeklamsia Eklamsia Eklamsia Dwi Rizky Fibrianti 1302300089

Transcript of preeklamsia & eklamsia

Page 1: preeklamsia & eklamsia

&

PreeklamsiaPreeklamsia

EklamsiaEklamsiaDwi Rizky Fibrianti

1302300089

Page 2: preeklamsia & eklamsia

PREEKLAMSIA&

EKLAMSIA

FAKTOR

PENANGANAN

PENCEGAHAN

PENGERTIAN

KLASIFIKASI

Page 3: preeklamsia & eklamsia

Kondisi dalam kehamilan yang ditandai dengan adanya peningkatan tekanan darah, protein urin dan edema dan juga berhubungan dengan kejang (eklampsia) dan gagal organ ganda pada ibu.

Preeklamsia yang disertai kejang dan atau koma yang timul bukan akibat kelainan neurologi (Mansjoer, A, 2000: 270)

Preeklamsia yang disertai kejang dan atau koma yang timul bukan akibat kelainan neurologi (Mansjoer, A, 2000: 270)

PreeklamsiaPreeklamsia

EklamsiaEklamsia

Page 4: preeklamsia & eklamsia

1. Primigravida2. Keadaan sosio ekonomi3. Perbedaan criteria dalam penentuan diagnosis4. Usia ibu yang ekstrim, yaitu dari usia kurang dari 20 tahun

dan lebih dari 35 tahun5. Kehamilan ganda dan hidrops fetails6. Penyakit vaskuler termasuk hipertensi esensial kronik dan

Diabetus Militus7. Riwayat keluarga yang pernah memiliki preeklamsia dan

eklamsia8. Obesitas dan hidramnion9. Gizi yang kurang dari anemia10. Tingkat pendidikan Ibu hamil

Page 5: preeklamsia & eklamsia

KlasifikasiKlasifikasi

Preeklamsi ringan Preeklamsi ringan 1. Kenaikan berat badan 1 kg atau

lebih dalam 1 minggu

2. Tekanan darah 140/90 mmHg

3. Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka Proteinuria kwantitatif 0,3gr

1. Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam 1 minggu

2. Tekanan darah 140/90 mmHg

3. Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka Proteinuria kwantitatif 0,3gr

Preeklamsi berat Preeklamsi berat 1. Tekanan diastolik >110

mmHg2. Proteinuria >+23. Oligourin4. Sakit kepala daerah frontal5. Rasa nyeri pada epigastrium6. Gangguan mata, penglihatan

menjadi kabur7. Terdapat mual sampai

muntah8. Gangguan pernafasan sampai

sianosis9. Terjadi gangguan kesadaran

1. Tekanan diastolik >110 mmHg

2. Proteinuria >+23. Oligourin4. Sakit kepala daerah frontal5. Rasa nyeri pada epigastrium6. Gangguan mata, penglihatan

menjadi kabur7. Terdapat mual sampai

muntah8. Gangguan pernafasan sampai

sianosis9. Terjadi gangguan kesadaran

Page 6: preeklamsia & eklamsia

Lanjutan…Lanjutan…

Eklamsia Eklamsia

Eklamsia sama halnya dengan gejala yang terjadi pada preeklamsia berat namun disertai kejang atau koma

Eklamsia sama halnya dengan gejala yang terjadi pada preeklamsia berat namun disertai kejang atau koma

Page 7: preeklamsia & eklamsia

1. Diet makanan

2. Cukup istirahat

3. Pengawasan antenatal (hamil)o Uji kemungkinan

preeklamsiao Penilaian kondisi

janin dalam rahim

Page 8: preeklamsia & eklamsia

Penanganan

Kehamilan <37 minggu

1. Memantau tekanan darah, proteinurin, reflex dan kondisi janin

2. Lebih banyak istirahat

3. Diet biasa

4. Tidak perlu diberi obat

5. Ketika rawat jalan tidak memungkinkan, pasien dirawat di RS

Kehamilan >37 minggu

1. Jika serviks matang, lakukan induksi dengan oksitosin 5 IU dalam 500 cc Dextrosa IV 10 tetes per menit atau dengan Prostaglandin

2. Jika serviks belum matang, berikan Prostaglandin, Misoprostol atau kateter folley

Preeklamsia ringan

Page 9: preeklamsia & eklamsia

Preeklamsi berat1. Jika tekanan diastolic tetap

>110 mmHg, beri obat antihipertensi sampai tekanan diastolic antara 90-110 mmHg

2. Pasang infuse dengan jarum besar

3. Ukur keseimbangan cairan, jangan samapi terjadi overload cairan.

4. Kateterisasi urin untuk memantau pengeluaran urin dan proteinuria

5. Jika jumlah urin < 30 ml per jam, pasang infuse cairan dan pertahankan sampai 1 liter per 8 jam serta pantau kemungkinan ada edema paru

6. Jangan tinggalkan pasien sendirian karena kejang disertai aspirasi muntah dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin

7. Observasi tanda0tanda vital, reflex dan DJJ setiap jam

8. Auskultasi paru untuk mencari tanda-tanda edema paru

9. Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan sederhana. Jika pembekuan tidak terjadi sesudah 7 menit, kemungkinan terjadi koagulopati.

Page 10: preeklamsia & eklamsia

EklamsiaPenanganan eklamsia sama dengan

preeklamsia berat ditambah dengan kejang.

Penanganan kejang 1. Berikan obat antikonvulsan yaitu

MgSO4

2. Perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas, sedotan, masker dan balon, oksigen)

3. Beri oksigen 4-6 liter per menit4. Lindungi pasien dari

kemungkinan trauma, tetapi jangan diikat terlalu keras

5. Baringkan pasien pada sisi kiri untuk mengurangi resiko aspirasi

6. Setelah kejang, aspirasi mulut dan tenggorokan jika diperlukan

Page 11: preeklamsia & eklamsia