Pre Plan Nyeri Sendi Kel

15
PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NYERI SENDI (REMATIK) DI RW I DESA JEPANG KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS Disusun Untuk memenuhi Tugas Stase Keperawatan Komunitas Dosen Pembimbing : Ns Anita Dyah L., S.kep Disusun Oleh: Diah Ekowati (2012.03.009) Endah Sri Lestaria (2012.03.012) Pujiatun (2012.03.041) Taid Judin (2012.03.048) Ully Nofianti (2012.03.053) Wahid Burhan (2012.03.057) Yulius Heri P. (2012.03.063) Yusniarti (2012.03.064)

Transcript of Pre Plan Nyeri Sendi Kel

Page 1: Pre Plan Nyeri Sendi Kel

PRE PLANNING

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NYERI SENDI (REMATIK)

DI RW I DESA JEPANG KECAMATAN MEJOBO

KABUPATEN KUDUS

Disusun Untuk memenuhi Tugas Stase Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing : Ns Anita Dyah L., S.kep

Disusun Oleh:

Diah Ekowati (2012.03.009)

Endah Sri Lestaria (2012.03.012)

Pujiatun (2012.03.041)

Taid Judin (2012.03.048)

Ully Nofianti (2012.03.053)

Wahid Burhan (2012.03.057)

Yulius Heri P. (2012.03.063)

Yusniarti (2012.03.064)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

CENDEKIA UTAMA KUDUS

Page 2: Pre Plan Nyeri Sendi Kel

2012

PRE PLANNING

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NYERI SENDI (REMATIK)

DI RW I DESA JEPANG KECAMATAN MEJOBO

KABUPATEN KUDUS

A. PENDAHULUAN

Penyakit nyeri sendi dianggap sebagai satu keadaan yang sebenarnya

terdiri atas lebih dari 100 kelainan yang berbeda. Penyakit ini terutama

mengenai otot-otot skelet, tulang, ligamentum, tendon, dan persendian pada

pria maupun wanita dengan segala usia. Sebagian gangguan lebih besar

kemungkinannya terjadi pada waktu tertentu dalam kehidupan pasien atau

lebih menyerang jenis kelamin yang satu dibandingkan lainnya. Dampak

keadaan ini dapat mengancam jiwa penderitanya atau hanya menimbulkan

gangguan kenyamanan, dan masalah disebabkan oleh penyakit nyeri sendi

tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas pada mobilitas dan

aktivitas hidup sehari-hari, tetapi efek sistemik yang tidak jelas dapat

menimbulkan kegagalan organ dan kematian atau mengakibatkan masalah

seperti nyeri (Kisworo, 2008).

Faktor resiko penyebab dari nyeri sendi dikelompokkan menjadi tiga,

yakni faktor usia, jenis kelamin serta faktor genetik, bertambahnya usia

semakin tinggi resiko terkena nyeri sendi. Wanita rawan terkena nyeri sendi

dibanding pria, dengan faktor resiko sebesar 60%, sementara faktor keturunan

bisa mengakibatkan penyakit nyeri sendi jenis tertentu, seperti nyeri sendi

serta Sistemik Lupus Erythematosus (SLE).. Penyakit nyeri sendi disebabkan

peradangan pada persendian namun penyebab pastinya belum diketahui,

peradangan diawali oleh adanya faktor penyebab, seperti rangsangan cidera

baik fisik, kimia, maupun protein lain (antigen). Faktor tersebut menyebabkan

terbentuknya antibody dalam tubuh dan terjadi kompleks imun yang

mengendap di dinding pembuluh darah, selanjutnya kompleks imun

Page 3: Pre Plan Nyeri Sendi Kel

mengeluarkan enzim perusak yang merusak jaringan. Faktor penyebab lain

diantaranya kelebihan berat badan karena kelebihan berat badan akan memberi

beban pada jaringan tulang rawan dan membebani sendi lutut serta panggul

dan menambah nyeri. Tidak ada diet khusus yang dapat mempengaruhi atau

mengobati nyeri sendi, tetapi penderita (RA) perlu mengikuti diet yang

adekuat. Kelebihan berat badan dianjurkan mengurangi berat badan agar

sendi-sendinya tidak mendapat tekanan lebih berat, faktor kurangnya olah raga

menyebabkan nyeri sendi karena asam urat bila asam urat terkumpul dan

membentuk kristal monosodium urat akan mengakibatkan terjadinya

peradangan pada sendi sehingga dapat menimbulkan nyeri sendi maka penting

sekali olah raga ringan seperti jalan kaki ternyata bermanfaat bagi para

penderita nyeri sendi karena asam urat. Jalan kaki ini dapat membakar kalori,

memperkuat otot, dan membangun tulang yang kuat tanpa mengganggu

persendian yang sakit (Kanisius, 2009).

Lebih dari 355 juta orang di dunia ternyata menderita penyakit nyeri

sendi itu berarti setiap 6 orang di dunia ini satu di antaranya adalah

penyandang nyeri sendi. Namun, sayangnya pengetahuan tentang nyeri sendi

belum tersebar secara luas. Sehingga banyak mitos yang keliru beredar di

tengah masyarakat yang justru menghambat penanganan penyakit itu. Hal

yang perlu diperhatikan adalah angka kejadian penyakit nyeri sendi ini yang

relative tingggi yaitu 1-2 persen dari total populasi di Indonesia. Pada tahun

2004 lalu, jumlah pasien nyeri sendi ini mencapai 2 juta orang dengan

perbandingan pasien wanita 3 kali lebih banyak dari pria. Penderita nyeri sendi

diseluruh dunia telah mencapai angka 355 juta jiwa artinya 1 dari 6 orang

menderita nyeri sendi.diperkirakan angka ini terus meningkat hingga tahun

2025 dengan indikasi lebih dari 25% akan mengalami kelumpuhan.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) melaporkan bahwa 20% penduduk dunia

terserang nyeri sendi. Dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun

dan 20 % mereka yang berusia 55 tahun ke atas (Wiyono, 2010).

Data pelayanan kesehatan tahun ketahun menunjukkan proporsi kasus

penyakit nyeri sendi di Jawa Tengah mengalami peningkatan dibandingkan

Page 4: Pre Plan Nyeri Sendi Kel

dengan kasus tidak menular. Secara keseluruhan pada tahun 2007 proporsi

kasus nyeri sendi sebesar 17,34% meningkat menjadi 29,35% di tahun 2008.

Kemudian pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 39,47%.(Seksi

PZPTM,2009).

Dari hasil angket yang dibagikan kepada warga RW I dari tanggal 3-7

januari 2013 dan berdasarkan hasil wawancara diperoleh data sebanyak 33

orang mengalami nyeri sendi pada usia dewasa ( 20-59 tahun) dan sebanyak

12 orang pada usia lansia ( lebih dari 60 tahun). Berdasarkan hasil wawancara

dengan beberapa warga diperoleh beberapa data bahwa pada umumnya

mereka belum begitu mengetahui tentang rematik, bagaimana cara membuat

obat tradisional untuk mengurangi rematik mereka dan makanan apa saja

yang tidak boleh dikonsumsi. Warga menganggap rematik adalah hal yang

wajar di usia lanjut dan tidak perlu dikhawatirkan karena menginjak usia tua

setiap orang pasti mengalami nyeri sendi (rematik) sehingga diperoleh

diagnosa ketidakefektifaan pemeliharaan kesehatan (nyeri sendi)

berhubungan dengan Kurangnya informasi tentang nyeri sendi dan

pengobatan nyeri sendi.

Maka kelompok menetapkan intervensi keperawatan untuk mengatasi

diare dan memberikan pendidikan kesehatan pada warga RW I dengan judul

pendidikan kesehatan nyeri sendi (rematik)

B. TUJUAN

a. Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang nyeri sendi pada warga

RW I diharapkan pengetahuan warga RW I bertambah dan dapat hidup

dengan sehat.

b. Khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x35 menit warga

mampu:

a. Menjelaskan pengertian nyeri sendi.

Page 5: Pre Plan Nyeri Sendi Kel

b. Menjelaskan penyebab nyeri sendi.

c. Menyebutkan tanda dan gejala nyeri sendi

d. Menjelaskan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi

e. Menjelaskan pencegahan dari nyeri sendi

f. Menjelaskan penatalaksanaan cara merawat nyeri sendi.

C. Materi (terlampir)

D. MEDIA DAN ALAT

LCD

Speaker

leaflet

E. SETING TEMPAT

LCD

Keterangan

Moderator

Penyaji

Warga

Fasilitator

Page 6: Pre Plan Nyeri Sendi Kel

F. KEGIATAN PENKES

Tahap Kegiatan Waktu

Pembukaan Mengucapkan salam

Melakukan perkenalan diri

Menjelaskan tujuan

Menyampaikan aturan dalam penyuluhan

Melakukan kontrak waktu

Apersepsi

5 menit

Penyajian Menjelaskan pengertian nyeri sendi

Menjelaskan penyebab dari nyeri sendi

Menjelaskan tanda dan gejala dari nyeri sendi

Menjelaskan makanan yang boleh dan tidak

boleh dikonsumsi

Menjelaskan pencegahan dari nyeri sendi

Menjelaskan penatalaksanaan cara merawat

nyeri sendi.

Memberi kesempatan kepada warga untuk

bertanya

Menjawab pertanyaan

30 menit

Penutup Evaluasi

Klarifikasi jawaban

Memberikan kesimpulan

Menutup dengan mengucapkan salam, dan

meminta maaf apabila dalam pertemuan ada

kesalahan

10 menit

Jumlah 35 menit

Page 7: Pre Plan Nyeri Sendi Kel

G. Pengorganisasian

1. Penanggung jawab

Kepala Puskesmas Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus

Kepala Desa Jepang Kecamatan Mejobo

Pembimbing Akademik Keperawatan Komunitas dan Keluarga

STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS

2. Pembimbing : Anita Dyah L., S.Kep, Ns

3. Ketua Tim Pelaksana : Pujiatun

Pengorganisasian Pendidikan Kesehatan

Moderator : Ully Nofianti

Penyaji : Pujiatun

Fasilitator : Endah Sri L. , Diah Ekowati, Yusniarti, Wahid

Burhan, Taidjudin

H. METODE

Ceramah

Diskusi / tanya jawab

I. SASARAN DAN TARGET

Sasaran : Semua warga RW I Desa Jepang

Target : Warga RW I yang mengalami nyeri sendi

J. STRATEGI PELAKSANAAN

Hari :

Tanggal : Januari 2013

Jam :

Tempat : Balai Desa Jepang

Page 8: Pre Plan Nyeri Sendi Kel

K. KRITERIA EVALUASI

Tahap Indikator keberhasilan

Struktur Tersedianya pre planning

Terbentuknya kontrak dengan warga RW I

Proses Mahasiswa diterima oleh warga RW I

Penyuluhan dapat berlangsung sesuai dengan waktu dan

tujuan tanpa ada kesulitan dari warga maupun dari

mahasiswa

Warga kooperatif dalam diskusi / demonstrasi

Hasil Mahasiswa dapat melakukan penyuluhan sesuai dengan

TIK secara benar

Penerima manfaat :

Menjelaskan akibat dari Nyeri sendi

Menjelaskan penatalaksanaan cara merawat nyeri sendi

saat di rumah

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: Pre Plan Nyeri Sendi Kel

Brunner And Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah, Edisi 8, Vol. 2. EGC : Jakarta.

Depkes RI. 2002. Modul Pedoman Kader PHC. Bapelkes Salaman :

Magelang

Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 4, Jilid 2.

Media Aesculapius : Jakarta.

R. Boedhi Darmojo. 1999. Geriatri. Balai Penerbit FKUI : Jakarta

Lampiran Materi

Page 10: Pre Plan Nyeri Sendi Kel

NYERI SENDI

PENGERTIAN

Rematik (nyeri sendi ) adalah penyakit yang mengenai jaringan sendi

biasanya mengenai daerah kaki, lutut, siku dan pinggang.

PENYEBAB

Proses menua

Cedera mendadak

Keletihan/ kelelahan

Merokok

Alkohol

TANDA DAN GEJALA

Nyeri sendi, nyeri bertambah apabila kontak dengan benda atau

udara dingin

Lesu, lemas, lekas lelah dan tidak nafsu makan

Pergerakan terganggu

Mudah lelah

AKIBAT LANJUT NYERI SENDI

Aktifitas terganggu oleh nyeri

Berat badan menurun, demam, dan kurang darah

Berpengaruh pada paru, jantung dan ginjal

Tulang keropos

MAKANAN YANG BOLEH DIKONSUMSI

1. Buah : mentimun, melon, apel, nanas, semangka, jeruk

Page 11: Pre Plan Nyeri Sendi Kel

2. Lauk : ikan, tempe, tahu

3. Sayuran : Wortel, kangkung, kacang-kacangan, jagung

4. Boleh tapi terbatas : daging ayam dan telur

MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI

1. Daging berlemak

2. Makanan yang diawetkan seperti : sarden, kornet, asinan, manisan

dalam kaleng,

3. Jerohan, udang, telur asin,

4. Kopi, duren

CARA PERAWATAN DAN PENCEGAHAN NYERI SENDI

Hindari makan-makanan seperti jeroan, kacang-kacangan

Kompres dingin bila bengkak dan kemerahan

Kompres hangat bila terasa nyeri

Kurangi aktifitas yang berat dan istirahat yang cukup

Hindari rokok, alcohol

PENGOBATAN TRADISIONAL

25-30 gr Temulawak dipotong kecil-kecil lalu direbus, campurkan gula atau asam diminum 2-3 kali/hari

5 ruas Jahe dipotong kecil-kecil direbus, diminum 2-3 kali/hari Siapkan 1 atau 2 buah rimpang Jahe. Panaskan rimpang tersebut di

atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik.