Presentasi Modul Nyeri Sendi
-
Upload
fierda-eka-pratiwi -
Category
Documents
-
view
182 -
download
20
description
Transcript of Presentasi Modul Nyeri Sendi
Modul 1 : Nyeri Sendi
Disusun Oleh :Kelompok 3 A
Dosen Pembimbing :dr. Indah
Lestari ,Sp.PD
Anggota Kelompok• Andini Fatmona 110 208 0065• Muh. Rizki Lamatenggo 110 211 0149• Nafila 110 211 0146• Selvira Sarti Amri 110 211 0096• Muh. Isya Ansyari 110 211 0103• A. Suryani Tenri A. 110 211 0135• Fierda Eka Pratiwi 110 211 0108• Nurita Aziza 110 211 0091• Danang E.T. Laksono 110 211 0042• Fadhilah Ramadhani A. 110 211 0064• Fadli 110 211 0120• Widya Wirasasmita Mirsan 110 211
0071
Seorang wanita umur 35 tahun, Ibu Rumah Tangga, mengeluh nyeri pada jari-jari tangan kiri dan kanan, keluhan dialami sejak 3 bulan terakhir ini. Kaku pagi hari (+), berlangsung sekitar 30 menit – 1 jam. Keluhan demam tidak menggigil sering dialami.
SKENARIO 3
Kaku : Keras, tidak dapat dilentukkan
Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata Sulit
•Wanita 35 tahun•Ibu Rumah Tangga•Nyeri pada jari tangan kiri dan kanan•Sejak 3 bulan terakhir•Kaku pada pagi hari•Berlangsung selama 30 menit – 1 jam•Demam tidak menggigil sering dialami
Kata Kunci
1. Jelaskan struktur anatomi Regio Manus !2. Apakah nyeri pada jari tangan akibat inflamasi atau
nyeri mekanik ?3. Bagaimana mekanisme terjadinya nyeri ?4. Bagaimana diagnosis banding pada skenario diatas ?5. Sebutkan faktor-faktor resiko AR !6. Jelaskan pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada skenario diatas ?
7. Mengapa kakunya hanya terjadi pada pagi hari ?8. Apa hubungan demam tidak menggigil dengan
penyakit yang diderita oleh pasien ?9. Bagaimana penatalaksanaan dari skenario diatas ?
Pertanyaan
Anatomi Regio Manus
Tulang (Osteologi)
Nervus (Topografi)
Sumber : Anatomi Manusia Sobotta Jilid I
NyeriNyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan baik secara aktual maupun potensial, atau menggambarkan keadaan kerusakan (International Association for Study of Pain/IASP dalam Sudoyo, 2006).
• Nyeri akibat peradangan atau biasanya karena adanya trauma fisik. Misalnya pada arthritis, proses nyeri terjadi karena stimulus nosiseptor akibat pembebasan berbagai mediator biokimiawi.
Nyeri Inflamas
i• Nyeri dapat merupakan keluhan berbagai kelainan
pisikiatrik dan pisikosomatik. Pasien nyeri kronik akibat trauma yang berat, misalnya pada kecelakaan sering kali menunjukkan gambaran posttraumatic stress disorder, dimana pasien selalu merasa dirinya sakit walaupun secara medic kelainan fisiknya sudah sembuh.
Nyeri MekanikSumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Transduksi
Transmisi
Modulasi
Persepsi
Mekanisme Terjadinya Nyeri
Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Diagnosis banding
Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Rheumatoid Arthritis
Gout
Osteoarthritis
Faktor resiko yang berhubungan dengan peningkatan terjadinya AR antara lain jenis kelamin perempuan, ada riwayat keluarga yang menderita AR, umur lebih tua, paparan salisilat dan merokok. Konsumsi kopi lebih dari 3 cangkir sehari, khususnya kopi decaffeinated mungkin juga beresiko. Makanan tinggi vitamin D, konsumsi teh dan penggunaan kontrasepsi oral berhubungan dengan penurunan resiko. Tiga dari empat perempuan dengan AR mengalami perbaikan gejala yang bermakna selama kehamilan dan biasanya kembali setelah melahirkan.
Faktor-faktor resiko AR
Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Hal. 2496
• Pemeriksaan LED (Laju Endap Darah)• C-reactive protein (CRP)• Titer Rheumatoid Factor• Pemeriksaan jumlah leukosit• Pemeriksaan jumlah trombosit• Pemeriksaan fungsi hati• Foto polos sendi• MRI (Magnetic Resonance Imaging),• Anti-CCP (Anticyclic Citrullinated Peptide
Antibody)• Anti-RA33, dll
Pemeriksaan Penunjang
Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
• Disebabkan karena imobilisasi pasien saat tidur,sehingga otot tendo mengalami pemendekan. Sehingga memerlukan waktu untuk mengembalikan otot dan tendo seperti normal.
• Disebabkan pula oleh inflamasi akibat sinovitis. Inflamasi akan menyebabkan terjadinya imobilisasi persendian yang jika berlangsung lama akan mengurangi pergerakan sendi baik aktif maupun pasif. Otot dan tendon yang berdekatan dengan persendian yang mengalami peradangan cenderung untuk mengalami spasme dan pemendekan.
Kaku hanya pada pagi hari
Sumber : Cheng, Michelle Y. et al. 2002.Prokineticin 2 Transmits The Behavioural Circadian Rhythm Of The Suprachiasmatic Nucleus. diakses darihttp://www.mrcgene.com dan Cunha, John P. 2010. Jet Lag. Diakses dari http://www.medicinenet.com
Secara spesifik, hipotalamus memicu menggigil agar produksi panas segera meningkat dan mendorong vasokontriksi kulit untuk mengurangi pengeluaran panas. Kedua tindakan ini mendorong suhu naik dan menyebabkan demam. Namun pada kasus ini, pasien tidak menggigil karena pirogen endogen yang dikeluarkan hanya sedikit sehingga menyebabkan pengeluaran prostaglandin juga sedikit maka tidak menyebabkan demam menggigil (mengalami demam subfebris).
Hubungan demam tidak menggigil dengan penyakit
pasien..
Sumber : Fisiologi Manusia “Dari Sel ke Sistem”, Edisi 6, Lauralee Sherwood
Penatalaksanaan
Non Farmakologi
Edukasi
Duet
Fisioterapi
Proteksi SendiSumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Berdasarkan gejala-gejala yang berada pada skenario, contohnya kaku pada pagi hari,
mengalami nyeri simetris pada jari-jari tangan dan mengalami demam tidak menggigil, menunjukkan
bahwa 90% pasien mengalami Arthritis Rheumatoid, dimana terjadi nyeri inflamasi di
cavum sinovium.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA• Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI. 2011.
Farmakologi dan Terapi. Edisi-5. Jakarta: FK UI.• Hayes, Peter C. & Thomas W. Mackay. 1997. Diagnosis
dan Terapi. Jakarta: EGC. • Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke
Sistem. Edisi-6. Jakarta: EGC• W. F. Ganong. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Edisi-22. Jakarta: EGC.• W. Sudoyo, Aru dkk., Perhimpunan Dokter Spesialis
Penyakit Dalam Indonesia. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi-5. Jakarta: Interna Publishing
• Robbins, dkk. Buku Ajar Patologi. Volume-2 Edisi-7. Jakarta: EGC
TERIMA KASIH