pre palnning ispa

18
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG ISPA TIM PENGABMAS KETUA: Hj. Adriani, S.Kp, m.kes Ns. Lisa Vina Juwita, S.kep PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FORT DE KOCK BUKITTINGGI FEBRUARI, 2014

description

ispa

Transcript of pre palnning ispa

LAPORAN

PENGABDIAN MASYARAKAT

KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG ISPA

TIM PENGABMAS

KETUA: Hj. Adriani, S.Kp, m.kes

Ns. Lisa Vina Juwita, S.kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FORT DE KOCK

BUKITTINGGI

FEBRUARI, 2014

PENYULUHAN KESEHATAN

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

KELOMPOK : X

TANGGAL : 15 Februari 2014

A. LATAR BELAKANG

nfeksi saluran pernpasan akut atau dikenal denga ISPA adalah penyakit infeksi

pernapasan akut atau mendadak yang ditandai dengan batuk pilek yang mudah

terjadi pada bayi dan anak balita (DEPKES RI, 2000). Oleh sebab itu sangat

diperlukan suatu usaha untuk mencegah dan memberantas secara terpadu bersama

masyarakat. Terjasinya penyakit ISPA sangat dipengaruhi oleh keadaan

lingkungan tempat tinggal yang tidak memenuhi syarat kesehatanKarakteristik

Komunitas

Jumlah Kepala Keluarga ada 84 KK

Jumlah keluarga yang menderita ISPA adalah 23 KK (37,7 %)

Jumlah bayi yang menderita ISPA adalah 2 orang (50%)

Jumlah balita yang menderita ISPA adalah 7 orang (35%)

Jumlah aus yang menderita ISPA adalah 7 orang (50%)

Jumlah dewasa yang menderita ISPA adalah 21 orang ( 36,7%)

Jumlah lansia yang menderita ISPA adalah 2 orang (18,2%)

Jumlah perumahan warga yang berserakan sampah ada 33 kk(39,3%)

Jumlah warga yang ventilasi yang tidak sehat ada 25 KK (29,8%)

Tingkat pendidikan KK yang tertinggi adalah SD sebanyak 29 orang (34,5%)

Kurangnya penyediaan pelayanan kesehatan.

Kurangnya sarana informasi kesehatan masyarakat.

Kurangnya kebersihan rumah penduduk.

B. RENCANA KEPERAWATAN

a. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tingginya angka prevelansi ISPA pada masyarakat

Resiko tingginya angka prevelansi ISPA pada masyarakat

b. TUJUAN UMUM

Agar peserta dapat mengetahui gambaran umum dari ISPA dan

permasalahannya.

c. TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien khususnya yang mengalami

ISPA mampu:

a. Menyebutkan Pengertian ISPA

b. Menjelaskan Tanda Bahaya ISPA

c. Menjelaskan Pencegahan Penyakit ISPA

d. Menjelaskan Pengobatan ISPA

e. Menjelaskan Perawatan ISPA di Rumah

C. RANCANGAN KEGIATAN

1. Pokok bahasan

Pengertian ISPA

Tanda Bahaya ISPA

Pencegahan Penyakit ISPA

Pengobatan ISPA

Perawatan ISPA di Rumah

2. Metode

Ceramah

Tanya jawab

3. Media dan alat

Flipchart

Papan tulis

Spidol

Leaflet

4. Waktu dan Tempat

Hari : Sabtu

Tanggal : 15 Februari 2014

Waktu : 07.15 sampai selesai WIB

5. Pengorganisasian dan fungsinya / uraian tugas

Moderator : Ns. Lisa Vina Juwita, S.kep

Presentator : Hj. Adriani, S.Kp, M.Kes

Observer : Wiwi Afdila, Fika Choirona

Fasilitator :

Ridwan efendi

Fra aisha Natalia

Jaya Susanto,Fitri herlina

Fungsi dan Uraian Tugas :

Moderator :

- Menjelaskan tujuan penyuluhan dan kontrak waktu

- Memperkenalkan anggota penyuluhan

- Memberi kesempatan anggota untuk saling mengenal.

- Member kesempatan pada presentator mempresentasikan.

- Menyimpulkan hasil penyuluhan.

- Menjaga ketenangan dalam kegiatan penyuluhan

Presentator :

- Mempresentasikan bahan yang akan disampaikan pada saat

penyuluhan.

- Memberi kesempatan kepada anggota penyuluhan untuk

bertanya.

- Menjawab pertanyaan dari peserta

Observer

- Mampu mengobservasi jalannya penyuluhan

- Mencatat ungkapan perasaan klien melalui metoda sharring.

- Mengamati dan mencatat jumlah anggota yang hadir.

- Mencatat anggota yang mengeluarkan idea atau pendapat.

Fasilitator

- Mampu memfasilitasi klien yang kurang aktif

- Mampu memotifasi klien

- Fasilitasi pelaksanaan kegiatan

6. Setting Tempat

: Pasien

: Moderator

: Presenter

: Observer

: Fasilitator

: flipchart

4. KRITERIA EVAALUASI

1. Evaluasi Struktur

- Peserta duduk ditempat yang telah disediakan

2. Evaluasi Proses

- Peserta tidak dapat meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung

- Peserta aktif dan dapat mengikuti semua rangkaian kegiatan dengan tertib

- Peserta dapat mengikuti terapi sesuai aturan permainan

3. Evaluasi Hasil

-Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta khususnya yang

mengalami ISPA mampu:

a. Menyebutkan Pengertian ISPA

b. Menjelaskan Tanda Bahaya ISPA

c. Menjelaskan Pencegahan Penyakit ISPA

d. Menjelaskan Pengobatan ISPA

e. Menjelaskan Perawatan ISPA di Rumah

ISPA

( INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT )

1. Definisi ISPA

ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas.Yang

benar ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA

meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah

ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari.

Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung

sampai paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah

dan selaput paru

Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan

seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun

demikian anak akan menderita pneumonia bila infeksi paru ini tidak diobati

dengan antibiotik dapat mengakibat kematian

Program Pemberantasan Penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam

2 golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas

derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat.

Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan

napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari

sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak

dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang

ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin,

semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan

yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran

pernapasannya.

Kelainan pada sistem pernapasan terutama infeksi saluran pernapasan bagian atas

dan bawah, asma dan ibro kistik, menempati bagian yang cukup besar pada

lapangan pediatri. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang

disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada

bulan-bulan musim dingin.

Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak

kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan

lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena

meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar

karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau

berlebihannya pemakaian antibiotik

2. Tanda-tanda bahaya

Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan

keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit

mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh

dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal.

Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan

penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian mortalitas masih tinggi,

maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah

berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan

pernapasan.

Tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda

laboratoris.

Tanda-tanda klinis :

Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi

dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang,

grunting expiratoir dan wheezing.

Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi

dan cardiac arrest.

Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala,

bingung, papil bendung, kejang dan coma.

Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.

Tanda-tanda laboratories :

hypoxemia,

hypercapnia dan

acydosis (metabolik dan atau respiratorik)

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun

adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk,

sedangkan tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah:

kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun ampai kurang dari setengah

volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, stridor, Wheezing,

demam dan dingin

3. Pencegahan Penyakit ISPA

Pencegahan dapat dilakukan dengan :

Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.

Immunisasi.

Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan.

Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.

Perilaku hidup bersih dan sehat

Rumah dengan ventilasi yang memadai

4. Pengobatan

Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik

parenteral, oksigen dan sebagainya.

Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita

tidak mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian

kontrmoksasol keadaan penderita menetap, dapat dipakai obat antibiotik

pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain.

Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan

perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional

atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti

kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin. Bila demam diberikan obat

penurun panas yaitu parasetamol.

Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat

adanya bercak nanah (eksudat) disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher,

dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi

antibiotik (penisilin) selama 10 hari.

5. Perawatan dirumah

Beberapa hal yang perlu dikerjakan untuk mengatasi anaknya yang

menderita ISPA.

o Mengatasi panas (demam)

Diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres,

Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara

pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian diminum.

Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada

air (tidak perlu air es).

o Mengatasi batuk

Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu

jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh ,

diberikan tiga kali sehari.

o Pemberian makanan

Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang

yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah.

o Pemberian minuman

Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih

banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak,

kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita.

o Lain-lain

Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan

rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung

yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari

komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang

sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama

perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk

membawa kedokter atau petugas kesehatan. Untuk penderita yang

mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang

diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh. Dan untuk

penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak

dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang

Umur kurang dari 2 bulan

Perawatan yang dapat dilakukan ibu di rumah adalah agar suhu tubuh bayi

tetap hangat, beri ASI lebih sering dan bersihkan sumbatan pada hidung jika

ingus mengeras dengan kapas lidi secara perlahan-lahan. Ibu harus membawa

anak ke rumah sakit jika kondisi anak memburuk.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA )

Hari / Tanggal : Sabtu / 15 februari 2014

Waktu / Jam : 30 menit / 07.15 s/d selesai

Tempat : Pandan gadang

Sasaran : Semua Masyarakat

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

TUJUAN

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Agar masyarakat terutama remaja dapat memahami tentang penyakit

Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ).

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja khususnya mampu :

a. Menyebutkan Pengertian ISPA

b. Menjelaskan Tanda Bahaya ISPA

c. Menjelaskan Pencegahan Penyakit ISPA

d. Menjelaskan Pengobatan ISPA

e. Menjelaskan Perawatan ISPA di Rumah

SUB POKOK BAHASAN

1. Pengertian ISPA

2. Tanda Bahaya ISPA

3. Pencegahan Penyakit ISPA

4. Pengobatan ISPA

5. Perawatan ISPA di Rumah

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 3 menit PEMBUKAAN

Mengucapkan salam

Memperkenalkan diri

Apersepsi

Menjelaskan tujuan

penyuluhan

Menjawab

Mendengarkan

Mengemukakan

pendapat

Mendengarkan dan

memperhatikan

2 12 menit KEGIATAN INTI

Menjelaskan pengertian

ISPA

Memberikan

kesempatan peserta

untuk bertanya

Memberikan

kesempatan peserta lain

untuk menjawab

Memberikan

reinforcement positif

Menjelaskan tanda

bahaya ISPA

Memberikan

kesempatan peserta

untuk bertanya

Memperhatikan

Mengajukan pertanyaan

Mengemukakan

pendapat

Mendengarkan

Memperhatikan

Mengajukan pertanyaan

Memberikan

kesempatan peserta lain

untuk menjawab

Memberikan

reinforcement positif

Menjelaskan

pencegahan penyakit

ISPA

Memberikan

kesempatan peserta

untuk bertanya

Memberikan

kesempatan peserta lain

untuk menjawab

Memberikan

reinforcement positif

Menjelaskan

pengobatan penyakit

ISPA

Memberikan

kesempatan peserta

untuk bertanya

Memberikan

kesempatan peserta lain

untuk menjawab

Memberikan

reinforcement positif

Menjelaskan perawatan

ISPA di rumah

Memberikan

kesempatan peserta

Mengemukakan

pendapat

Mendengarkan

Memperhatikan

Mengajukan pertanyaan

Mengemukakan

pendapat

Mendengarkan

Memperhatikan

Mengajukan pertanyaan

Mengemukakan

pendapat

Mendengarkan

Memperhatikan

Mengajukan pertanyaan

untuk bertanya

Memberikan

kesempatan peserta lain

untuk menjawab

Memberikan

reinforcement positif

Mengemukakan

pendapat

Mendengarkan

3 5 menit PENUTUP

Bersama peserta

menyimpulkan apa yang

telah disampaikan

Evaluasi tentang

penyakit ISPA dengan

mengajukan pertanyaan

pada beberapa peserta.

Melakukan terminasi

Memberikan salam

untuk menutup

pertemuan.

Bersama-sama

menyimpulkan

Menjawab pertanyaan

Memperhatikan dan

mendengarkan

Menjawab salam

EVALUASI

I. OBJEKTIF

1. ISPA merupakan singkatan dari ...........

a. Infeksi Saluran Pencernaan Atas

b. Infeksi Sistem Pencernaan Atas

c. Infeksi Saluran Pernapasan Akut

d. Infeksi Sistem Pernapasan Akut

e. Infeksi Saluran Pernapasan Atas

2. Tanda bahaya ISPA untuk umur 2 bulan – 5 tahun adalah .............. , kecuali

a. kejang d. stridor

b. gizi buruk e. demam

c. kesadaran menurun

3. Yang bukan termasuk pencegahan penyakit ISPA adalah ………..

a. Penguburan sampah di halaman

b. Imunisasi

c. Manjaga keadaan gizi tetap baik

d. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA

e. Rumah dengan ventilasi yang memadai

4. Tanda laboratories dari penyakit ISPA yaitu :

a. Tachypnea d. cyanosis

b. hypoxemia e. tachycardia

c. hypertensi

5. ISPA dapat ditularkan melalui …………, kecuali

a. air ludah d. air kencing

b. darah e. bersin

c. udara pernapasan

6. Nama antibiotic untuk pneumonia adalah ………. , kecuali

a. kontrimoksisol d. ampisilin

b. amoksisilin e. parasetamol

c. penisilin prokain

7. Berapa lama pemberian antibiotic ( penisilin ) untuk penderita radang

tenggorokkan ?

a. 1 hari d. 7 hari

b. 10 hari e. 5 hari

c. 3 hari

8. Beberapa hal yang harus dilakukan ibu untuk mengatasi anaknya yang

menderita ISPA adalah ………………., kecuali

a. mengatasi nyeri dada

b. mengatasi demam

c. mengatasi batuk

d. pemberian makanan

e. pemberian minuman

9. Tanda-tanda klinis penderita ISPA pada system cardyal adalah …….

a. tachycardia

b. bradycardia

c. hypertensi

d. hypotensi

e. semua benar

10. Tanda-tanda klinis penderita ISPA pada system cerebral adalah …….

a. tachycardia

b. bradycardia

c. hypertensi

d. hypotensi

e. semua salah

II. ESSAY

1. Sebutkan pengertian ISPA ?

2. Sebutkan pembagian golongan ISPA menurut Program Pemberantasan

Penyakit ISPA ?

3. Apa yang dapat ibu lakukan untuk menangani anaknya yang menderita

penyakit ISPA di rumah bagi penderita umur 2 bulan – 5 tahun ?

4. Apa yang dapat ibu lakukan untuk menangani anaknya yang menderita

penyakit ISPA di rumah bagi penderita umur di bawah 2 bulan ?

5. Bagaimana pengobatan penyakit ISPA ?