Pratikum 1 CNP 4
-
Upload
tiara-restania-lukita -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
description
Transcript of Pratikum 1 CNP 4
Usia Harapan Hidup
Konsorsium peneliti internasional di bawah koordinasi Institute for Health Metrics and
Evaluation (IHME) di University of Washington, merilis hasil penelitian terbaru mengenai angka
harapan hidup penduduk di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Riset ini menyebutkan, secara global, orang-orang hidup 6,2 tahun lebih lama dibandingkan pada
tahun 1990, dengan usia harapan hidup bertambah hingga 72 tahun pada 2013.
Kaum wanita memperlihatkan rata-rata penambahan yang lebih tinggi, yakni sekitar 6,6 tahun
dibandingkan pria yang bertambah hingga 5,8 tahun.
Peningkatan kondisi kesehatan, berkurangnya kesuburan, serta perubahan pola dalam usia hidup
di dunia menjadi penyebab timbulnya pertambahan usia harapan hidup di seluruh dunia.
Di Indonesia, rata-rata usia harapan hidup kaum wanita tercatat hingga 72,7 tahun pada 2013,
sedangkan pria rata-rata hidup hingga 68,4 tahun. Angka ini melonjak tajam jika dibandingkan
dengan data di tahun 1990, dimana rata-rata wanita hidup hingga 66,8 tahun dan pria hidup
hingga usia 63,2 tahun.
Dari 188 negara yang diamati dalam studi ini, Indonesia menempati urutan ke-120 untuk harapan
hidup tertinggi pada kaum wanita, sedangkan pria berada di urutan ke-106.
Angka ini lebih rendah bila dibandingkan di Andorra dimana usia harapan hidup kaum
wanitanya mencapai 86,7 tahun, dan Qatar dengan harapan hidup kaum pria selama 81,2 tahun.
Namun Indonesia memiliki angka harapan hidup lebih tinggi dibandingkan Lesotho dengan
harapan hidup kaum wanita hidup hingga usia 51,2 tahun dan pria hingga 45,6 tahun.
“Fakta bahwa orang-orang hidup lebih lama di hampir seluruh bagian dari dunia ini merupakan
berita bagus, tetapi kita tetap harus memperhatikan perbedaaan kondisi kesehatan yang ada,”
ungkap Dr. Christopher Murray, Direktur IHME, melalui siaran pers.
“Hanya apabila kita memiliki bukti-bukti yang kuat, kita semua dapat membuat kebijakan yang
tepat dalam meningkatkan kondisi kesehatan dan mengurangi angka kematian.”
Di seluruh dunia, penyakit jantung ischemic, stroke dan penyakit pada saluran pernafasan
merenggut banyak korban, tercatat hingga 32 persen dari kematian. Berbagai kemajuan telah
dicapai secara global, dengan mengurangi angka kematian karena penyakit-penyakit seperti
campak dan diare, yang masing-masing menunjukkan penurunan sebesar 83 persen dan 51
persen, selama periode 1990-2013.
Para peneliti menemukan celah yang makin lebar antara negara-negara dengan angka kematian
terendah dan tertinggi yang disebabkan oleh penyakit tertentu, yang menunjukkan perlunya
meningkatkan kesetaraan dalam hal penanganan masalah kesehatan.
Mereka juga menekankan pentingnya mengukur berbagai beban yang dialami negara tertentu,
karena tantangan dalam menangani masalah kesehatan di suatu negara akan sangat berbeda satu
sama lain
Daftar Penyakit Mematikan bagi Wanita di Indonesia
Liputan6.com, Jakarta Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)
Kementerian Kesehatan merilis daftar penyakit mematikan yang paling banyak dialami
perempuan Indonesia.
Seperti disampaikan Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga
Aditama SpP (K), MARS, DTM&H, DTCE penyakit mematikan yang paling banyak dialami
wanita sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pria. Namun pada wanita angka penderita kanker
payudara cukup signifikan.
Lebih jelasnya, berikut penuturan Tjandra untuk penyebab kematian tertinggi pada wanita
1. Stroke
Stroke atau disebut juga cerebrovascular disease (CVD) terjadi karena suplai darah ke otak
terhambat.
2. Penyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemik juga dikenal sebagai penyakit arteri koroner. Penyakit jantung iskemik
terjadi ketika ada penyumbatan parsial aliran darah ke jantung. Jika aliran darah benar-benar
diblokir maka infark miokard (serangan jantung) terjadi.
3. Diebetes Melitus dengan komplikasi
9,1 juta penduduk Indonesia hidup dengan diabetes. Jumlah penderita diabetes di Indonesia
bahkan diperkirakan melonjak 500 ribu orang pada 2035 nanti dan menjadi sekitar 14,1 juta
penduduk Indonesia yang menderita diabetes.
Jumlah penderita TB di Indonesia menempati peringkat empat terbanyak di seluruh dunia.
Tjandra mengatakan, ada di bawah China, India, dan Afrika Selatan dengan penderita TB
terbanyak karena jumlah penduduk yang banyak.
4. Hipertensi dengan komplikasi
Komplikasi hipertensi pada organ lain bisa menyebabkan kerusakan ginjal, pendarahan pada
retina mata, pecanya pembuluh darah di otak hingga kelumpuhan.
5. Tuberkulosis
Jumlah penderita TB di Indonesia menempati peringkat empat terbanyak di seluruh dunia.
Tjandra mengatakan, ada di bawah China, India, dan Afrika Selatan dengan penderita TB
terbanyak karena jumlah penduduk yang banyak.
6. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Penyakit saluran napas kronik (chronic lower respiratory disease) termasuk asma, bronkhitis
kronik dan emphysema (kondisi ketika kantung paru-paru rusak dan banyak dialami perokok).
7. Pneumonia
Pneumonia atau paru-paru basah seperti dikutip dari laman para dokter WebMD, merupakan
suatu kondisi yang ditandai dengan adanya infeksi dari satu atau kedua paru-paru yang biasanya
disebabkan bakteri dan virus, dan menimbulkan sejumlah gejala yang mirip dengan gejala pilek
yang dimulai dengan demam dan batuk, serta diikuti gejala lainnya seperti pernapasan yang
pendek, berkeringat, nyeri dada, dahak seperti berkarat dan menggigil.
8. Gastroenteritis
Kondisi medis ini yang kerap diabaikan. Ditandai dengan peradangan pada saluran pencernaan
yang melibatkan lambung dan usus kecil sehingga mengakibatkan diare, muntah, dan sakit serta
kejang perut.
9. Liver
Di Indonesia, diperkirakan pengidap hepatitis B dan C berjumlah 28 juta orang. Data Riskesdas
2007 menunjukkan prevalensi hepatitis B sebesar 9,4 persen, sedangkan prevalensi hepatitis C
sebesar 2,1 persen.
10. Neoplasm breast
Ada beberapa tipe penyakit payudara yang mematikan seperti intra-lobular (epithelial and
stromal) termasuk tumor atau kanker payudara. Berdasarkan data dari rekam medis RS Kanker
Dharmais 2010, saat ini kanker payudara dan serviks merupakan kanker yang paling banyak
diderita oleh perempuan.