LAPORAN PRATIKUM MODUL3

22

Click here to load reader

description

alpro22

Transcript of LAPORAN PRATIKUM MODUL3

LAPORAN PRAKTIKUM

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN I

Nama:Dian Furnomo

N I M:DBC 114 144

Kelas:D

Modul:III(Runtunan)

JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2014BAB I

Tujuan dan Landasan Teori

I.1. Tujuan

1. Dapat menggolonglan sebuah masalah kedalam kategori runtunan(sequential).

2. Dapat memecahkan permasalahan yang sifatnya runtunan kedalam sebuag program.

I.2. Landasan Teori

Suatu pemrograman tidaklah terlepas dari algoritma sebagai acuan untuk membuat program. Pemrograman sekuensial merupakan runtunan (sekuensial / sequence) satu atau lebih instruksi, yang berarti bahwa:

Tiap instruksi dikerjakan satu per satu

Tiap instruksi dilaksanakan tepat satu kali; tidak ada instruksi yang di ulang

Urutan instruksi yang dilaksanakan pemroses sama dengan urutan instruksi sebagaimana yang tertulis di dalam teks algoritmanya.

Akhir dari instruksi terakhir merupakan akhir algoritma.BAB II

LANGKAH KERJA

II.1.Langkah Kerja

1. Buatlah program untuk melakukan operasi aritmatika diamana bilangan pertama dan kedua merupakan inputan dari piranti masukan.

2. Buat lah program untuk mencari X1 dan X2 dari persamaan linier

ax2 + bx + c = 0 dengan rumus:

Dimana nilai a, b, dan c merupakan inputan dari piranti masukan.

3. Program untuk menghitung luas lingkaran. Luas lingkaran didefinisikan sbb : L=pi* r*r, dimana pi adalah konstanta yang bernilai 3.1415 sedengakan r adalah jari-jari lingkaran.

4. Buatlah program untuk mengkonvensi suhu dalam derajat Celcius ke derajat Fahrenheit dan Reamour dimana:

Fahrenheit= 9/5* Celcius +32

Reamour =4/5* Celcius

5. Buatlah program untuk menghitung nilai uang dalam pecehan 1000, 500, 100, 50, 25, dan sen.

Contoh :

Jumlahnya uang rupiah adalah:

Pecehannya adalah

:

Pecehan 1000

: 2

Pecahan 500

: 1

Pecahan 100

: 2

Pecahan 50

: 0

Pecahan 25

: 1

Sen

: 3

BAB III

PEMBAHASAN

III.1.Tujuan Program

1. Mengatur tampilan data berupa bilangan integer dan bilangan real dengan format tertentu.

2. Mengaplikasikan algoritma dasar sequence (runtunan) yakni pelaksanaan

program secara beruntun dan berututan.III.2.Pembahasan Coding Program

1. Program digunakan sebagai judul suatu program pascal.2. Uses crt digunakan untuk membuka suatu program3. Var Kata Var digunakan untuk mendefinisikan variabel-variabel dan jenisnya.

Setiap jenis variabel akan disimpan didalam memori dengan lokasi yang berbeda. Suatu variabel akan digunakan untuk menyimpan nilai akhir yang diberikan kepadanya. Format pendefinisian variabel adalah sebagai berikut:

Var

Var1, ., VarN: jenis;

NamaVar:jenis;

4. Pernyataan IFBentuk umumnya:

IF kondisi Then

Pernyataan

Pada bentuk pernyataan ini hanya akan dikerjakan jika kondisi bernilai benar(TRUE), jika kondisi bernilai salah (FALSE) pernytaan tidak akan dieksekusi atau dikerjakan oleh program pascal.5. Pernyataan IF ELSE

IF kondisi Then

Pernyataan1

ELSE

Pernyataan2

Pada bentuk penyataan ini, pernyataan1 hanya akan dikerjakan jika bernilai benar(TRUE) dan pernyataan2 bernilai salah(FALSE).

6. Pernyataan IF bersarang

IF kondisi1 Then

Pernyataan1

ELSE

IF kondisi2 THEN

Pernyataan2

ELSE

Pernyataan3

Pada bentuk ini, pernyataan1 hanya akan dikerjakan jika kondisi1 bernilai true. Dan pernyataan2 hanya akan dikerjakan jika kondisi2 bernilai true. Sedangkan pernyataan3 hanya akan dikerjakan jika tidak ada kondisi yang bernilai true.7. Integer digunakan dari -32.768 s/d32.767 dan tidak bisa untuk bilangan desimal.8. 2:0, 0:0, digunakan untuk pembagian yang nilainya bersifat real.9. DIV digunakan untuk pemabagian yang nilainya bersifat bulat.

10. Argument SQRT(Square Root) adalah sebuah fungsi yang mana terdapat variabel/Konstanta yang bertipe real/integer, tetapi hasilnya harus berupa real.

11. ROUND digunakan untuk membulatkan nilai real ke bilangan bulat yanr terdekat12. Fungsi PI digunakan untuk mendapat sebuah nilai Pi, yaitu: 3.141592653897932385.

13. INT(integer) digunakan untuk menghasilkan nilai pembulatan kebawah(nilai pecahan dibuang).

III.3.Coding Program

1. Program Tahap Pertama:Program operasi_arimatika;

uses crt;

var b1,b2 :longint;

begin

clrscr;

write('Bilangan 1:'); read(b1);

write('Bilangan 2:'); readln(b2);

writeln('hasil penjumlahan=',b1+b2);

writeln('hasil pengurangan=',b1-b2);

writeln('hasil perkalian=',b1*b2);

writeln('hasil pembagian=',b1/b2:0:0);

readln;

readkey;

end.

2. Program Tahap Kedua:

program nilai_x1_dan_x2;

uses crt;

var

a,b,c,D,X1,X2:real;

begin

clrscr;

writeln('masukan nilai a'); readln(a);

writeln('masukan nilai b'); readln(b);

writeln('masukan nilai c'); readln(c);

D:=(sqr(b)-4*a*c);

if D > 0 then

begin

X1:=((-b)+sqrt(D)/2*A);

X2:=((-b)-sqrt(D)/2*A);

writeln('X1=',X1);

writeln('X2=',X2);

end;

writeln('persamaan tidak memeiliki akar nyata');

writeln('ax2+bx+c=0');

readln;

readkey;

end.3. Program Tahap Ketiga:

program luas_lingkaran;

uses crt;

var L,r:real;

begin

clrscr;

write('jari-jari lingkaran='); readln(r);

L:=3.1415*r*r;

writeln('luas lingkaran=',L:0:0);

readln;

readkey;

end.4. Program Tahap keempat:

program konversi_suhu;

uses crt;

var F,C,R:real;

begin

clrscr;

writeln('konversi celcius - fahrenheit');

writeln('konversi celcius - reamur');

writeln('masukan suhu dalam celcius:');readln(C);

F:=(9/5)*C+32;

writeln(C:0:2,'celcius =', F:2:0, 'fahrenheit');

R:=(4/5)*C;

writeln(C:0:2,'celcius=',R:2:0,'reamour');

readln;

readkey;

end.5. Program Tahap kelima:

program nilai_uang_pecahan;

uses crt;

var

uang:real;

jseribu,jlimaratus,jseratus,jlimapuluh,jduapuluhlima,jsen:integer;

begin

clrscr;

write('ketik sebuag nilai uang'); readln(uang);

if uang>=1000 then

begin

jseribu:=round(uang)div 1000;

uang:=uang-(jseribu*1000);

end;

if uang>=500 then

begin

jlimaratus:=round(uang)div 500;

uang:=uang-(jlimaratus*500);

end;

if uang>=100 then

begin

jseratus:=round(uang)div 100;

uang:=uang-(jseratus*100);

end;

if uang>=50 then

begin

jlimapuluh:=round(uang)div 50;

uang:=uang-(jlimapuluh*50);

end;

if uang>=25 then

begin

jduapuluhlima:=round(uang)div 25;

uang:=uang-(jduapuluhlima*25);

end;

if uang>=1 then

begin

jsen:=round(uang)div 1;

uang:=uang-(jsen*1);

end;

writeln('pecahan 1000 =',jseribu);

writeln('pecahan 500 =',jlimaratus);

writeln('pecahan 100 =',jseratus);

writeln('pecahan 50 =',jlimapuluh);

writeln('pecahan 25 =',jduapuluhlima);

writeln('pecahan 1 =',jsen);

readln;

readkey;

end.BAB IVKESIMPULAN

Jadi kesimpulannya bagian-bagian instruksi runtunan (sequence) instruksi yang dilaksanakan satu persatu secara berurutan oleh sebuah pemroses. Alur pelaksanaan instruksi tersebut dapat berubah karena adanya pencabangan kondisional. Data yang disimpan di dalam memori dimanipulasi oleh instruksi secara beruntun. Kita katakana bahwa tahapan pelaksanaan program mengikuti pola beruntun atau prosedural. Paradigma pemrograman seperti ini dinamakan pemrograman procedural. Berikut beberapa macam statement-statement dalam runtunan

Perintah Write mempunyai arti yang sama, yakni menampilkan segala sesuatu yang terletak diantara tanda kurung buka ( dan tanda kurung tutup ) ke perangkat output (layar monitor). Segala sesuatu yang hendak dicetak harus terdapat di antara kurung buka ( dan kurung tutup ) Perintah writeln mermpunyai arti yang sama seperti perintah WRITE namun setelah menampilkan variabel atau string ke media output (layar) dilanjutkan dengan perintah LN atau ln yang maksudnya pindah ke LINE (baris) berikut untuk perintahoutput selanjutnya.

Bila ingin mencetak kata-kata (string), kata tersebut harus terdapat diantara tanda petik satu (), sedangkan untuk mencetak variabel tidak perlu diberikan tanda petik satu ().

Untuk setiap pemakaian Write dan Writeln harus diakhiri dengan tanda titik koma (;) sebagai tanda akhir sebuah perintah (statemen) atau sekumpulan perintah. Pernyataan IF-THEN (jika-maka) digunakan untuk menguji sebuah kondisi. Bila kondisi yang diuji terpenuhi, maka program akan menjalankan pernyataan-pernyataan tertentu, Pernyataan struktur IF-THEN-ELSE (jika-maka-kalau tidak) untuk menguji dua kondisi yaituyang terpenuhi atau tidak terpenuhi, Pernyataan IF-THEN-ELSE bertingkat digunakan untuk menguji sebuah kondisi lebih dari dua kondisi yaitu satu kondisi terpenuhi dan lebih dari satu kondisi yang tidak terpenuhi.

Perintah Read dan Readln digunakan untuk memasukan data ke dalam variabel. Memang tidak ada perbedaan yang jelas antara perintah Read dan Readln. Perbedaan Read dan Readln ini akan terdapat pada operasi file, sedangkan bila input dari standar input keyboard adalah pada pemasukan Enter. Read tidak akan menerima Enter, sedang Readln akan menerima Enter sebagai masukan.

BAB VDAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKAAntony Pratama(2000). Algoritma dan Pemograman Yogyakarta, J& J Learning.http://www.b-cys.blogspot.com/2010/11/fungsi-standar-aritmatika-pada-turbo-pascal.html?m=1

(16 November 2014, 15.00)

http://www.academia.edu/5446875/pemograman_PASCAL_Procedur_and_Function(16 November 2014, 15.02)

https://annur24.wordpres.com/2014/09/fungsi-sqr-dan-sqrt-pada-pascal/(16 November 2014, 15.12)

BAB VILAMPIRAN

1. Program tahap kepertama:

2. Program tahap kedua:

3. Program tahap ketiga:

4. Program tahap keempat:

5. Program tahap kelima