Praktikum Rangkaian listrik

1
Nama : Fiqi Amalia Kelas : TT-1B No : 11 JEMBATAN WHEATSTONE (dengan nilai R/ hambatan tetap) 1.1 Tujuan Praktikum a) MampumMenjelaskan karakteristik rangkaian jembatan wheatstone. b) Mampu menjelaskan fungsi rangakaian jembatan wheatstone, c) Mampu menghitung nilai rangkaian jembatan wheatstone secara teori, d) Mampu menghitung nilai rangkaian jembatan wheatstone menggunakan simulasi software, e) Mampu mengukur nilai rangkaian jembatan wheatstone secara praktek, f) Mampu membandingkan hasil perhitungan secara teori, simulasi software dan praktikum. 1.2 Alat dan Bahan a) Multimeter analog : 1 buah, b) Multimeter digital : 1 buah, c) Plug kecil : 10 buah, d) Resistor 1 k : 2 buah, e) Resistor 2,2 k : 1 buah, f) Resistor 10 k : 1 buah g) Resistor 22 k : 1 buah, h) Potensiometer 10 k : 1 buah, i) Protoboard : 1 buah, j) Power supply : 1 buah k) Kabel banana to banana : 2 buah l) Software simulasi (multisim/lifewire). 1.3 Gambar rangkaian pengukuran 1.4 Simulasi Rangkaian pengukuran 1.5 Analisis hasil Praktikum Dari hasil perhitungan didapatkan nilai arus sebesar 0,00066A atau hampir mendekati nol(0), dari hasil simulasi didapatkan nilai arus sebesar 0A, dan dari hasil pengukuran didapatkan nilai arus sebesar 0,00071A atau hampir mendekati nol(0). Perbedaan hasil praktikum / selisih hasil praktikum dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: 1. Faktor manusia Kesalahan yang dapat disebabkan karena pengamat kurang cermat dalam membaca alat ukur serta kesalahan saat mengkalibrasi alat ukur, hal tersebut dapat diminimalisir dengan memahami secara benar cara mengoperasikan dan membaca alat ukur selain itu dapat pula dilakukan pengukuran ulang untuk menambah keakuratan data. 2. Faktor sistematis Kesalahan yang dapat disebabkan karena kesalahan penunjukan jarum/tidak menunjuk pada angka nol saat dikalibrasi, adanya pembebanan pada multimeter yang dapat mempengaruhi jumlah arus dan tegangan yang terbaca, serta kondisi komponen praktikum yang sudah lama dan sering digunakan sehingga saat pengukuran tidak menunjukkan pada nilai yang sebenarnya. Hal tersebut dapat diminimalisir dengan meningkatkan ketelitian dalam memilih alat maupun komponen yang akan digunakan saat praktikum/mengecek apakah alat ukur tersebut dalam keadaan baik atau tidak 3. Faktor matematis Kesalahan yang disebabkan oleh ketidaktepatan saat melakukan pembulatan pada hasil praktikum, maka dari itu hendaknya mengambil dua digit angka dibelakang koma, serta apabila digit terakhir angka dibelakang koma melebihi nilai 5, hendaknya dibulatkan ke atas. 1.6 Kesimpulan 1. jika galvanometer menunjukkan angka nol, maka tidak ada arus yang mengalir pada galvanometer 2. ketika galvanometer menunjukkan angka nol, maka tegangan pada ujung-ujung galvanometer adalah sama 3. Fungsi dari jembatan wheatstone adalah untuk mengukur suatu hambatan dengan cara mengatur arus yang mengalir pada galvanometer sama dengan nol

description

Praktikum jembatan wheatstone

Transcript of Praktikum Rangkaian listrik

  • Nama : Fiqi Amalia

    Kelas : TT-1B

    No : 11

    JEMBATAN WHEATSTONE

    (dengan nilai R/ hambatan tetap)

    1.1 Tujuan Praktikum a) MampumMenjelaskan karakteristik rangkaian

    jembatan wheatstone.

    b) Mampu menjelaskan fungsi rangakaian jembatan wheatstone,

    c) Mampu menghitung nilai rangkaian jembatan wheatstone secara teori,

    d) Mampu menghitung nilai rangkaian jembatan wheatstone menggunakan simulasi software,

    e) Mampu mengukur nilai rangkaian jembatan wheatstone secara praktek,

    f) Mampu membandingkan hasil perhitungan secara teori, simulasi software dan praktikum.

    1.2 Alat dan Bahan

    a) Multimeter analog : 1 buah, b) Multimeter digital : 1 buah, c) Plug kecil : 10 buah,

    d) Resistor 1 k : 2 buah,

    e) Resistor 2,2 k : 1 buah,

    f) Resistor 10 k : 1 buah

    g) Resistor 22 k : 1 buah,

    h) Potensiometer 10 k : 1 buah, i) Protoboard : 1 buah, j) Power supply : 1 buah k) Kabel banana to banana : 2 buah l) Software simulasi (multisim/lifewire).

    1.3 Gambar rangkaian pengukuran

    1.4 Simulasi Rangkaian pengukuran

    1.5 Analisis hasil Praktikum

    Dari hasil perhitungan didapatkan nilai arus

    sebesar 0,00066A atau hampir mendekati nol(0), dari

    hasil simulasi didapatkan nilai arus sebesar 0A, dan dari

    hasil pengukuran didapatkan nilai arus sebesar 0,00071A

    atau hampir mendekati nol(0). Perbedaan hasil

    praktikum / selisih hasil praktikum dapat disebabkan

    oleh beberapa faktor, diantaranya:

    1. Faktor manusia Kesalahan yang dapat disebabkan karena

    pengamat kurang cermat dalam membaca alat

    ukur serta kesalahan saat mengkalibrasi alat

    ukur, hal tersebut dapat diminimalisir dengan

    memahami secara benar cara mengoperasikan

    dan membaca alat ukur selain itu dapat pula

    dilakukan pengukuran ulang untuk menambah

    keakuratan data.

    2. Faktor sistematis Kesalahan yang dapat disebabkan karena

    kesalahan penunjukan jarum/tidak menunjuk

    pada angka nol saat dikalibrasi, adanya

    pembebanan pada multimeter yang dapat

    mempengaruhi jumlah arus dan tegangan yang

    terbaca, serta kondisi komponen praktikum yang

    sudah lama dan sering digunakan sehingga saat

    pengukuran tidak menunjukkan pada nilai yang

    sebenarnya. Hal tersebut dapat diminimalisir

    dengan meningkatkan ketelitian dalam memilih

    alat maupun komponen yang akan digunakan

    saat praktikum/mengecek apakah alat ukur

    tersebut dalam keadaan baik atau tidak

    3. Faktor matematis Kesalahan yang disebabkan oleh

    ketidaktepatan saat melakukan pembulatan pada

    hasil praktikum, maka dari itu hendaknya

    mengambil dua digit angka dibelakang koma,

    serta apabila digit terakhir angka dibelakang

    koma melebihi nilai 5, hendaknya dibulatkan ke

    atas.

    1.6 Kesimpulan

    1. jika galvanometer menunjukkan angka nol, maka tidak ada arus yang mengalir pada

    galvanometer

    2. ketika galvanometer menunjukkan angka nol, maka tegangan pada ujung-ujung galvanometer

    adalah sama

    3. Fungsi dari jembatan wheatstone adalah untuk mengukur suatu hambatan dengan cara

    mengatur arus yang mengalir pada galvanometer

    sama dengan nol