Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2 SK

download Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2 SK

of 23

Transcript of Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2 SK

  • MODUL PRAKTIKUM

    RANGKAIAN LISTRIK II

    LABORATORIUM KOMPUTER

    FAKULTAS ILMU KOMPUTER

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2013

  • Universitas Sriwijaya

    Fakultas Ilmu Komputer

    Laboratorium

    LEMBAR PENGESAHAN

    MODUL PRAKTIKUM

    SISTEM MANAJEMEN

    MUTU

    ISO 9001:2008

    No. Dokumen . Tanggal 4 JUNI 2011

    Revisi 0 Halaman 2 DARI 13

    MODUL PRAKTIKUM

    Mata Kuliah Praktikum : RANGKAIAN LISTRIK II

    Kode Mata Kuliah Praktikum : FSK27411

    SKS : 1

    Program Studi : Sistem Komputer

    Semester : 5 (Ganjil)

    DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH DIKETAHUI OLEH

    TIM LABORAN

    LABORATORIUM

    FASILKOM UNSRI

    TIM DOSEN SISTEM

    KOMPUTER FASILKOM

    UNSRI

    KEPALA LABORATORIUM

  • Daftar Isi

    Cover

    Lembar Pengesahan

    Daftar Isi

    TEOREMA THEVENIN .................................................................. 1

    TEOREMA NORTHON ................................................................... 3

    TEOREMA SUPERPOSISI .............................................................. 6

    TEOREMA MESH ........................................................................... 9

    RANGKAIAN INVERTER AMPLIFIER ...................................... 11

    RANGKAIAN NON- INVERTER AMPLIFIER .......................... 14

    RANGKAIAN SUMMING AMPLIFIER ...................................... 16

    RANGKAIAN DEFFERENCE AMPLIFIER ................................ 18

  • 1

    PRAKTIKUM I

    I. JUDUL PRAKTIKUM

    Teorema Thevenin

    II. TUJUAN PRAKTIKUM

    1. Mempelajari teorema rangkaian listrik

    2. Mempelajari teorema thevenin beserta fungsi rangkaiannya.

    3. Menerapkan teorema thevenin pada rangkaian yang digunakan

    III. ALAT DAN BAHAN

    1. Modul Praktikum

    2. Seperangkat PC

    3. Software simulasi proteus

    IV. TEORI DASAR

    Teorema Thevenin adalah salah satu teorema yang berguna untuk analisis

    sirkuit listrik.Teorema Thevenin menunjukkan bahwa keseluruhan jaringan listrik

    tertentu, kecuali beban, dapat diganti dengan sirkuit ekuivalen yang hanya

    mengandung sumber tegangan listrik independen dengan sebuah resistor yang

    terhubung secara seri, sedemikian hingga hubungan antara arus listrik dan

    tegangan pada beban tidak berubah.Sirkuit baru hasil dari aplikasi teorema

    Thevenin disebut dengan sirkuit ekuivalen Thevenin.Teorema ini dinamakan

    sesuai dengan penemunya, seorang insinyur berkebangsaan Perancis, M. L.

    Thvenin.

    Ilustrasi sirkuit ekuivalen Thevenin

  • 2

    Ditentukan sebuah jaringan listrik seperti pada gambar dan bagian dalam

    kotak hitam yang akan dicari sirkuit ekuivalennya; nilai sumber tegangan Vth

    pada sirkuit ekuivalen Thevenin didapatkan dengan melepaskan resistor beban di

    antara terminal A dan B lalu dihitung besar tegangan sirkuit terbuka di antara

    kedua terminal tersebut. Sedangkan nilai resistor pengganti Rth dapat dihitung

    dengan mematikan semua sumber tegangan dan arus lalu dihitung nilai ekuivalen

    resistansi di antara terminal A dan B. Penggunaan utama dari teorema Thevenin

    adalah menyederhanakan sebagian besar dari sirkuit dengan sirkuit ekuivalen

    yang sederhana.

    V. PROSEDUR PRATIKUM

    1. Rangkailah rangkaian berikut ini pada software simulasi proteus.

    2. Ukurlah tegangan dan arus yang ada pada masing-masing resistor

    3. Hitunglah tegangan dan arus pada rangkaian tersebut dengan

    menggunakan perhitungan manual menggunakan teorema thevenin.

    4. Bandingkan hasil yang diperoleh dari simulasi dengan perhitungan

    manual.

    5. Analisis data yang diperoleh dan buat kesimpulan

    VI. PENGOLAHAN DATA

    VII. ANALISA

    VIII. KESIMPULAN

  • 3

    PRAKTIKUM II

    I. JUDUL PRAKTIKUM

    Teorema Northon

    II. TUJUAN PRAKTIKUM

    1. Mempelajari teorema rangkaian listrik

    2. Mempelajari teorema northon beserta fungsi rangkaiannya.

    3. Menerapkan teorema northon pada rangkaian yang digunakan

    III. ALAT DAN BAHAN

    1. Modul Praktikum

    2. Seperangkat PC

    3. Software simulasi proteus

    IV. TEORI DASAR

    Teorema Norton menyatakan bahwa dimungkinkan untuk menyederhanakan

    suatu rangkaian yang linier, tidak peduli seberapa kompleks rangkaian itu,

    menjadi sebuah rangkaian ekivalen yang terdiri dari sebuah sumber arus yang

    disusun paralel dengan sebuah resistansi yang biasanya dihubungkan juga ke

    beban. Seperti pada teorema Thevenin, kualifikasi linier disini identik dengan

    yang ditemukan pada Teorema Superposisi : semua persamaan harus linier (tidak

    mengandung perpangkatan atau akar).

    Misalkan ada rangkaian seperti pada gambar berikut ini:

  • 4

    Setelah konversi Norton

    Ingat bahwa sebuah sumber arus adalah sebuah komponen yang kerjanya

    untuk menyediakan arus yang nilainya konstan, seberapapun tegangan yang

    diperlukan beban,sumber arus yang ideal akan tetap menyuplai arus yang konstan.

    Seperti pada teorema thevenin, semua yang ada pada rangkaian asli kecuali

    resistansi beban disederhanakan dan direduksi menjadi suatu rangkaian yang

    ekivalen yang lebih sederhana untuk dianalisa. Juga sama seperti teorema

    Thevenin, cara untuk mendapatkan rangkaian pengganti Norton harus menghitung

    nilai arus Norton (INorton) dan resistansi nortonnya (RNorton).

    V. PROSEDUR PRAKTIKUM

    1. Rangkailah rangkaian berikut ini pada software simulasi proteus.

    V1 V2

    20 v 10 v

    R1

    R2

    R3

    15

    25

    35

  • 5

    2. Ukurlah tegangan dan arus yang ada pada masing-masing resistor

    3. Hitunglah tegangan dan arus pada rangkaian tersebut dengan

    menggunakan perhitungan manual menggunakan teorema northon.

    4. Bandingkan hasil yang diperoleh dari simulasi dengan perhitungan

    manual.

    5. Analisis data yang diperoleh dan buat kesimpulan

    VI. PENGOLAHAN DATA

    VII. ANALISA

    VIII. KESIMPULAN

  • 6

    PRAKTIKUM III

    I. JUDUL PRAKTIKUM

    Teorema Superposisi

    II. TUJUAN PRAKTIKUM

    1. Mempelajari teorema rangkaian listrik

    2. Mempelajari teorema superposisi beserta fungsi rangkaiannya.

    3. Menerapkan teorema superposisi pada rangkaian yang digunakan

    III. ALAT DAN BAHAN

    1. Modul Praktikum

    2. Seperangkat PC

    3. Software simulasi proteus

    IV. TEORI DASAR

    Teorema superposisi adalah salah satu cara pintar yang membuat suatu

    rangkaian yang terlihat kompleks dijadikan lebih sederhana. Strategi yang

    digunakan pada teorema Superposisi adalah mengeliminasi semua sumber tetapi

    hanya disisakan satu sumber yang hanya bekerja pada waktu itu juga dan

    menganalisa rangkaian itu dengan konsep rangkaian seri-paralel masing-masing

    saat sumber bekerja sendiri-sendiri. Lalu setelah masing-masing tegangan

    dan/atau arus yang tidak diketahui telah dihitung saat sumber bekerja sendiri-

    sendiri, masing-masing nilai yang telah diperoleh tadi dijumlahkan sehingga

    diperoleh nilai tegangan/arus yang sebenarnya.

    Arus total yang melalui sembarang bagian jaringan sama dengan jumlah

    aljabar arus yang dihasilkan secara terpisah yang tidak saling tergantung oleh

    masing-masing sumber.(Sebuah jaringan dengan dua sumber : jika arus yang

    dihasilkan oleh salah satu sumber memiliki arah tertentu, sedangkan yang

    dihasilkan oleh sumber yang lain berlawanan arah yang melalui tahanan yang

    sama, maka arus yang dihasilkan adalah perbedaan arus di antara keduanya dan

    memiliki arah mengikuti yang lebih besar. Jika arus yang dihasilkan memiliki

    arah yang sama, maka arus yang dihasilkan adalah jumlah keduanya.)

  • 7

    Prinsip Superposisi tidak dapat digunakan untuk perhitungan daya karena

    daya yang hilang dalam sebuah sumber tahanan berubah-ubah sebanding dengan

    kuadrat arus atau tegangan (tidak linear).Untuk memperhatikan pengaruh masing-

    masing sumber secara terpisah yang tidak bergantung sama lain, maka sumber

    tersebut perlu diambil dan ditempatkan kembali tanpa mempengaruhi hasil akhir.

    Untuk mengambil sumber tegangan, maka perbedaan potensial antara

    terminal sumber tegangan harus ditetapkan berharga nol (dihubung singkat).Untuk

    mengambil sumber arus, maka diperlukan bahwa terminalnya terbuka (untai

    terbuka).Sembarang hambatan dalam yang berhubungan dengan sumber yang

    dicabut, tidak dihilangkan tetapi masih harus diperhatikan.

    Pengaruh pengambilan sumber praktis : Pengaruh pengambilan sumber ideal :

    E I

    EI

    Rs

    Rs

    V. PROSEDUR PRAKTIKUM

    1. Rangkailah rangkaian berikut ini pada software simulasi proteus.

    30

    20

    10

    R1

    R2

    R3

    V1 V2

    35 V 15 V

    2. Ukurlah tegangan dan arus yang ada pada masing-masing resistor

    3. Hitunglah tegangan dan arus pada rangkaian tersebut dengan

    menggunakan perhitungan manual menggunakan teorema superposisi.

    4. Bandingkan hasil yang diperoleh dari simulasi dengan perhitungan

    manual.

    5. Analisis data yang diperoleh dan buat kesimpulan

  • 8

    VI. PENGOLAHAN DATA

    VII. ANALISA

    VIII. KESIMPULAN

  • 9

    PRAKTIKUM IV

    I. JUDUL PRAKTIKUM

    Teorema Mesh

    II. TUJUAN PRAKTIKUM

    1. Mempelajari teorema rangkaian listrik

    2. Mempelajari teorema mesh beserta fungsi rangkaiannya.

    3. Menerapkan teorema mesh pada rangkaian yang digunakan

    III. ALAT DAN BAHAN

    1. Modul Praktikum

    2. Seperangkat PC

    3. Software simulasi proteus

    IV. TEORI DASAR

    Mesh dalam bahasa Indonesia berarti lubang atau sesuatu yang melingkar.

    Analisis ini memanfaatkan Kirchoffs Voltage Law (KVL).Yang mana berbunyi

    Jumlah tegangan pada suatu rangkaian tertutup adalah nol.Untuk menggunakan

    analisa Mesh, tulis persamaan KVL untuk setiap putaran tertutup (closed loop)

    dalam suatu rangkaian.

    Dalam analisa mesh kita diharuskan menggambar dan memberi nama arus

    putarannya. Arah putaran tidak harus searah jarum jam dan dalam satu rangkaian,

    arah tidak harus sama semua. Tapi untuk contoh ini, semua searah jarum jam

    dikarenakan hanya mempunyai 1 sumber tegangan yang dibebani beberapa

    tahanan. Adapun contoh gambarnya sebagai berikut :

  • 10

    V. PROSEDUR PRAKTIKUM

    1. Rangkailah rangkaian berikut ini pada software simulasi proteus.

    30

    20

    10

    R1

    R2

    R3

    V1 V2

    35 V 15 V

    2. Ukurlah tegangan dan arus yang ada pada masing-masing resistor

    3. Hitunglah tegangan dan arus pada rangkaian tersebut dengan

    menggunakan perhitungan manual menggunakan teorema mesh.

    4. Bandingkan hasil yang diperoleh dari simulasi dengan perhitungan

    manual.

    5. Analisis data yang diperoleh dan buat kesimpulan

    VI. PENGOLAHAN DATA

    VII. ANALISA

    VIII. KESIMPULAN

  • 11

    PRAKTIKUM V

    I. JUDUL PRAKTIKUM

    Rangkaian Inverting Ampilfier

    II. TUJUAN PRAKTIKUM

    1. Mempelajari macam-macam rangkaian amplifier

    2. Mempelajari bentuk dari rangkaian inverting amplifier

    3. Mengetahui fungsi dan penerapan dari rangkaian inverting amplifier

    III. ALAT DAN BAHAN

    1. Modul Praktikum

    2. Seperangkat PC

    3. Software simulasi proteus

    IV. TEORI DASAR

    Rangakaian Inverting Amplifier merupakan penerapan dari penguat

    operasional sebagai penguat sinyal dengan karakteristik dasar sinyal output

    memiliki phase yang berkebalikan dengan phase sinyal input. Pada dasarnya

    penguat operasional (Op-Amp) memiliki faktor penguatan yang sangat tinggi

    (100.000 kali) pada kondisi tanpa rangkaian umpan balik. Dalam inverting

    amplifier salah satu fungsi pamasangan resistor umpan balik (feedback) dan

    resistor input adalah untuk mengatur faktor penguatan inverting amplifier

    (penguat membalik) tersebut. Dengan dipasangnya resistor feedback (RF) dan

    resistor input (Rin) maka faktor penguatan dari penguat membalik dapat diatur

    dari 1 sampai 100.000 kali. Untuk mengetahui atau menguji dari penguat

    membalik (inverting amplifier) dapat menggunakan rangkaian dasar penguat

    membalik menggunakan penguat operasional (Op-Amp) seperti pada gambar

    berikut.

  • 12

    Rangkaian Inverting Amplifier

    Rangkaian penguat membalik diatas merupakan rangkaian dasar inverting

    amplifier yang menggunakan sumber tegangan simetris. Secara matematis

    besarnya faktor penguatan (A) pada rangkaian penguat membalik adalah (-Rf/Rin)

    sehingga besarnya tegangan output secara matematis adalah :

    V. PROSEDUR PRAKTIKUM

    1. Rangkailah rangkaian berikut ini pada software simulasi proteus.

    3

    2

    6

    74

    15

    U1

    LM741

    +12

    -12RF

    RGV Out

    V In

    2. Berikan tegangan input (V In) dan nilai resistansi (Rf dan Rg) sesuai

    dengan yang diinstruksikan oleh laboran praktikum.

    3. Catatlah nilai tegangan output (V Out) yang dihasilkan

    4. Analisis data yang diperoleh dan buat kesimpulan

  • 13

    VI. PENGOLAHAN DATA

    VII. ANALISA

    VIII. KESIMPULAN

  • 14

    PRAKTIKUM VI

    I. JUDUL PRAKTIKUM

    Rangkaian Non-Inverting Amplifier

    II. TUJUAN PRAKTIKUM

    1. Mempelajari macam-macam rangkaian amplifier

    2. Mempelajari bentuk dari rangkaian non-inverting amplifier

    3. Mengetahui fungsi dan penerapan dari rangkaian non-inverting amplifier

    III. ALAT DAN BAHAN

    1. Modul Praktikum

    2. Seperangkat PC

    3. Software simulasi proteus

    IV. TEORI DASAR

    Rangkaian Non-Inverting Amplifier merupakan penguat sinyal dengan

    karakteristik dasat sinyal output yang dikuatkan memiliki fasa yang sama dengan

    sinyal input. Rangkaian non-inverting amplifier dapat dibangun menggunakan

    penguat operasional, karena penguat operasional memang didesain untuk penguat

    sinyal baik membalik ataupun tak membalik.Rangkain non-inverting amplifier ini

    dapat digunakan untuk memperkuat isyarat AC maupun DC dengan keluaran yang

    tetap sefase dengan sinyal inputnya.Impedansi masukan dari rangkaian non-

    inverting amplifier berharga sangat tinggi dengan nilai impedansi sekitar 100

    MOhm.Contoh rangkaian dasar non-inverting amplifier menggunakan operasional

    amplifier (Op-Amp) dapat dilihat pada gambar berikut.

  • 15

    Rangkaian tersebut merupakan salah satu contoh rangkaian non-inverting

    amplifier menggunakan operasional amplifier (Op-Amp) tipe 741 dan

    memnggunakan sumber tegangan DC simetris. Dengan sinyal input yang

    diberikan pada terminal input non-inverting, maka besarnya penguatan tegangan

    rangkaian penguat tak membalik diatas tergantung pada harga Rin dan Rf yang

    dipasang. Besarnya penguatan tegangan output dari rangkaian penguat tak

    membalik diatas dapat dituliskan dalam persamaan matematis sebagai berikut.

    V. PROSEDUR PRAKTIKUM

    1. Rangkailah rangkaian berikut ini pada software simulasi proteus.

    3

    2

    6

    74

    15

    U1

    LM741

    +12

    -12RF

    R INV Out

    V In

    2. Berikan tegangan input (V In) dan nilai resistansi (Rf dan R In) sesuai

    dengan yang diinstruksikan oleh laboran praktikum.

    3. Catatlah nilai tegangan output (V Out) yang dihasilkan

    4. Analisis data yang diperoleh dan buat kesimpulan

    VI. PENGOLAHAN DATA

    VII. ANALISA

    VIII. KESIMPULAN

  • 16

    PRAKTIKUM VII

    I. JUDUL PRAKTIKUM

    Rangkaian Summing Amplifier

    II. TUJUAN PRAKTIKUM

    1. Mempelajari macam-macam rangkaian amplifier

    2. Mempelajari bentuk dari rangkaian summing amplifier

    3. Mengetahui fungsi dan penerapan dari rangkaian summing amplifier

    III. ALAT DAN BAHAN

    1. Modul Praktikum

    2. Seperangkat PC

    3. Software simulasi proteus

    IV. TEORI DASAR

    Rangkaian summing amplifier adalah konfigurasi Op-Amp sebagai penguat

    dengan diberikan input lebih dari satu untuk menghasikan sinyal ouput yang linier

    sesuai dengan nilai penjumlahan sinyal input dan faktor penguatan yang ada. Pada

    umumnya rangkaian summing amplifier adalah rangkaian penjumlah dasar yang

    disusun dengan penguat inverting atau non inverting yang diberikan input lebih

    dari 1 line. Rangkaian summing amplifier secara sederhana dapat dilihat pada

    gambar berikut.

    Rangkaian Summing Amplifier

  • 17

    Proses penjumlahan sinyal dilakukan secara inverting, sinyal input (V1, V2,

    V3) diberikan ke line input penguat inverting berturut-turut melalui R1, R2, R3.

    Besarnya penjumlahan sinyal input tersebut bernilai negatif karena penguat

    operasional dioperasikan pada mode membalik (inverting). Besarnya penguatan

    tegangan (Av) tiap sinyal input mengikuti nilai perbandingan Rf dan Resistor

    input masing-masing (R1, R2, R3). Besarnya tegangan output (Vout) dari

    rangkaian adder/penjumlah inverting diatas dapat dirumuskan sebagai berikut.

    V. PROSEDUR PRAKTIKUM

    1. Rangkailah rangkaian berikut ini pada software simulasi proteus.

    3

    2

    6

    74

    15

    U1

    LM741

    +12

    -12RF

    1k

    R1

    1k

    V OutV1

    R2

    1k

    V2

    R3

    1k

    V3

    2. Berikan tegangan input (V1, V2, V3) dan nilai resistansi (Rf, R1, R2, R3)

    sesuai dengan yang diinstruksikan oleh laboran praktikum.

    3. Catatlah nilai tegangan output (V Out) yang dihasilkan

    4. Analisis data yang diperoleh dan buat kesimpulan

    VI. PENGOLAHAN DATA

    VII. ANALISA

    VIII. KESIMPULAN

  • 18

    PRAKTIKUM VIII

    I. JUDUL PRAKTIKUM

    Rangkaian Difference Amplifier

    II. TUJUAN PRAKTIKUM

    1. Mempelajari macam-macam rangkaian amplifier

    2. Mempelajari bentuk dari rangkaian difference amplifier

    3. Mengetahui fungsi dan penerapan dari rangkaian difference

    amplifier

    III. ALAT DAN BAHAN

    1. Modul Praktikum

    2. Seperangkat PC

    3. Software simulasi proteus

    IV. TEORI DASAR

    Op-amp dinamakan juga dengan penguat diferensial (differential

    amplifier).Sesuai dengan istilah ini, op-amp dalah komponen IC yang memiliki

    input tegangan dan 1 output tegangan, dimana tegangan output-nya

    adalahproporsional terhadap perbedaan tegangan antara kedua inputnya itu.

    Penguatdiferensial seperti yang ditunjukkan padagambar berikut ini yang

    merupakan rangkaian dasar dari sebuah op-amp.

    Rangkaian Op-Amp

  • 19

    Pada rangkaian yang demikian, persamaan pada titik Vout adalah Vout

    =A(v1-v2) dengan A adalah nilai penguatan dari penguat diferensial ini. Titik

    inputv1 dikatakan sebagai input non-iverting, sebab tegangan vout satu phase

    denganv1. Sedangkan sebaliknya titik v2 dikatakan inputinverting sebab

    berlawananphasa dengan tengangan vout. Penguat diferensial digunakan untuk

    mencariselisihdari duategangan yang telah dikalikandengan konstanta tertentu

    yang ditentukan oleh nilai resistansi.

    V. PROSEDUR PRAKTIKUM

    1. Rangkailah rangkaian berikut ini pada software simulasi proteus.

    3

    2

    6

    74

    15

    U1

    LM741

    +12

    -12R2

    1k

    R1

    1k

    V OutV1

    V2

    R21k

    R1

    1k

    2. Berikan tegangan input (V1, V2) dan nilai resistansi (R1, R2) sesuai

    dengan yang diinstruksikan oleh laboran praktikum.

    3. Catatlah nilai tegangan output (V Out) yang dihasilkan

    4. Analisis data yang diperoleh dan buat kesimpulan

    VI. PENGOLAHAN DATA

    VII. ANALISA

    VIII. KESIMPULAN

  • 20