Praktikum Osmosis terbaru

16
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI ENZIM KATALASE DISUSUN OLEH: NAMA : NOVITA AMBRIANA KELAS : XII IPA.2 NIS : 13252 NO.URUT : 26 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak

description

makalah osmosis

Transcript of Praktikum Osmosis terbaru

Page 1: Praktikum Osmosis terbaru

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI ENZIM KATALASE

DISUSUN OLEH:

NAMA : NOVITA AMBRIANA

KELAS : XII IPA.2

NIS : 13252

NO.URUT : 26

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.

Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi,

menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat,

melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat

digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.

Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat – zat atau senyawa – senyawa baik yang

sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa – senyawa yang

mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.

Page 2: Praktikum Osmosis terbaru

Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu,

tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan dalam reaksi

tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.

Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu

lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu

jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang

dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim.

Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi

aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia

didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan

meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.

Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim. Faktor dalam

misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim.

Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan

memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan sederhana

yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh(sample).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsentraasi enzim katalase dalam setiap bahan?

2. Bagaimana cara kerja enzim katalase?

3. Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?

C. Batasan Masalah

Page 3: Praktikum Osmosis terbaru

Kami hanya membahas dan menganalisa hasil percobaan yang telah kami lakukan.

D. Tujuan Penelitian

1. Menguji Sifat kerja enzim dan faktor yang berpengaruh

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Enzim

Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai

pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.

B.     Struktur Enzim.

Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim

berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim

tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side)

Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian

protein dan bagain bukan protein.

1 Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein

bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.

2 Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus

prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink.

Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya

NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam

folat, dan kobalamin.

Page 4: Praktikum Osmosis terbaru

C. Ciri – Ciri Enzim

1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan

untuk mempercepat proses reaksi.

2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang

tinggi dan dipengaruhi pH

3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu,

tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.

Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat

banyak, maka macam enzim pun banyak

4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak

berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu

tidak rusak.

5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein .

Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.

6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun

tidak ikut bereaksi.

7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi

senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu

menjadi senyawa semula.

8. Kerja Enzim Dipengaruhi Faktor Lingkungan :

D. Cara Kerja Enzim

Page 5: Praktikum Osmosis terbaru

1. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya

sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok

cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang

mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk

kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk

berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk

sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh

yang sama.

2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya

induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat

fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan

terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi

aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh

enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan

enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.

E. Hipotesa

Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri – ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya.

BAB III

METODE PENELITIAN

A.    Metode Penelitian

Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase adalah metode

eksperimen.

Page 6: Praktikum Osmosis terbaru

B.     Tempat Penelitian

Kami melakukan percobaan ini di Laboratorium Biologi SMA N 1 Bulukumba

C.    Waktu Penelitian

Percobaan dilaksankan pada pukul 11.30 hari Rabu, 12 Oktober 2011

D.    Alat dan Bahan

a.       Rak dan tabung reaksi

b.      Pipet tetes

c.       Lampu spiritus

d.      Penjepit tabung reaksi

e.       Lidi

f.       Korek api

g.      Hati dan jantung ayam

h.      Blender

i.        Kapas

j.        H2O2

k.      NaOH, HCl

l.        Es

m.    Air

E.     Langkah Kerja

a.       Haluskan organ hati dan jantung ayam dengan menggunakan blender. Tambahkan 30 ml air

untuk hati dan 10 ml air untuk jantung. Kemudian saring dengan menggunakan kapas untuk

memperoleh ekstrak hati dan jantung.

b.      Bagilah ekstrat hati ke dalam 5 buah tabung reaksi dengan volume yang sama sementara ekstrak

jantung ke dalam tabung reaksi ke enam.

c.       Tambahkan 7 tetes HCL kedalam tabung ke dua dan tujuh tetes NaOH ke dalam tabung ke 5.

Masukkan tabung ke 4 ke dalam es batu dan tabung 5 ke dalam air mendidih selama 10 menit.

d.      Berilah label a,b,c,d,e,dan f pada 6 tabung reaksi yang lain. Masukkan 3 ml H2o2 Pada 6 tabung

reaksi tutuplah rapat-rapat dengan kapas.

Page 7: Praktikum Osmosis terbaru

e.       Tuanglah isi tabug pertama ke dalam tabung a, demikian juga tabung kedua ke dalam tabung b,

tabung ketiga dalam tabung c.

f.       Amati gelembungnya (amat banyak, banyak,sedang, sedikit, atau tidak)

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan

  Pada hati ayam

Perlakuan Gelembung Dimasukkan bara api

Ekstrak + H2O2 + + + Menyala

Ekstrak + HCl + H2O2 - Tidak menyala

Ekstrak + NaOH + H2O2 + + Tidak menyala

Ekstrak + H2O2 (mendidih) - Tidak menyala

Ekstrak+ Es+H2O2 + Menyala

  Pada jantung ayam

Perlakuan Gelembung Dimasukkan bara api

Page 8: Praktikum Osmosis terbaru

Ekstrak + H2O2 + + + Menyala

Keterangan :

+ + + = banyak gelembung

+ + = gelembungnya sedang

+ = sedikit gelembung

- = tidak ada gelembung

BAB V

PEMBAHASAN

Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim

mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim

katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :

2H2O2 à 2H2O + O2

Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan

menggunakan hati ayam dan jantung ayam (sebagaiperbandingan). Hati ayam digunakan karena

banyak mengandung enzim katalase. Hati ayam dan jantung ayam kemudian dibuat ekstrak.

Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :

  Pada hati ayam

1.      Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)

Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini

membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi

H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal

ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).

2.      Ekstrak ditambah HCl dan H2O2

Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam.

Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api

ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat

bekerja dalam kondisi terlalu asam.

3.      Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2

Page 9: Praktikum Osmosis terbaru

Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa.

Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang, tetapi saat bara api

dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase

tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.

4.      Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2

Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan

saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena

protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat

menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

5.      Ekstrak dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2

Ekstrak yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata menimbulkan

gelembung udara sedikit saat bara api di masukkan ke dalamnya, dan juga menimbulkan nyala

api sedikit. Hal ini disebabkan karena pada suhu 00C enzim akan inaktif (tidak aktif sementara).

  Pada jantung ayam

Sebagai perbandingan, digunakan jantung ayam yang kandungan enzim katalasenya lebih

sedikit dibandingkan dengan hati ayam.

1.      Ekstrak ditambah H2O2

Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam, tetapi terbentuknya gelembung sedikit lama.

Dari percobaan dapat diketahui bahwa kerja enzim dipengaruhi oleh derajat keasaman

(pH) dan suhu. Pada pH terlalu asam dan basa, enzim menjadi non aktif, sehingga tidak dapat

bekerja. Sedangkan pada saat dididihkan, suhu menjadi tinggi sehingga enzim menjadi rusak

(denaturasi). Hal ini menyebabkan enzim katalse tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O

dan O2

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 10: Praktikum Osmosis terbaru

Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2).

Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 500C, dan pada kondisi asam

maupun basa

B. Saran

1.Dibutuhkan waktu yang lebih lama, dan waktu yang khusus (diluar jam pelajaran)

untuk melakukan percobaan ini agar kami lebih teliti dan intensif dalam menguji faktor yang

mempengaruhi kerja enzim.

2.Dibutuhkan alat – alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan kami lebih akurat.

LAMPIRAN

Pertanyaan

1. Pada percobaan di atas apakah yang berfungsi sebagai enzim katalase? Apa pula yang

berfungsi sebagai subtrak?

2. pada tabung manakah yang di hasilkan gelembung paling banyak? Jelaskan mengapa

demikian?

3. pada tabung manakah yang tidak menghasilkan gelembung? Mengapa?

Page 11: Praktikum Osmosis terbaru

4. pada tabung manakah yang menghasilkan gelembung sedikit? Apa artinya?

5. apa yang dapat kalian simpulkan dari percobaan ini?

Jawab :

1.      Hati, H2O2

2.      Pada Tabung pertama yang berisi Ekstrak hati di tambah H2O2, karena Saat ekstrak diberi H2O2

terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase

yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu

dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2

juga diuraikan menjadi oksigen (O2).

3.      Pada Tabung yang beris ekstrak hati yang ditambah HCL, dan juga ekstrak hati yang di

panaskan terlebih dahulu. Hal ini terjadi karena enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi

terlalu asam dan juga suhu yang terlalu tinggi menyebabkan Enzim katalase yang berada dalam

ekstrak hati menjadi rusak.

4.      Pada tabung yang berisi ekstrak hati yang di masukkan dalam es kemudian di tambahkan H2O2,

artinya yaitu apabila enzim katalase berada dalam suhu di bawah 500 menyebabkan sel-sel yang

berada dalam enzim tersebut menjadi inaktif atau tidak berfungsi sementara.

5.      Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Enzim

katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 500C, dan pada kondisi asam maupun basa.