Praktikum Fisika
-
Upload
miephta-ithuew-ciikutilzdhualima -
Category
Documents
-
view
86 -
download
1
Transcript of Praktikum Fisika
Judul :
“Pengukuran benda menggunakan suatu Alat Ukur”
Tempat Praktek :
Laboratorium Fisika SMAN 1 TALUN
Praktekan :
1. Lyla Tristanti (17)
2. Linda Nurjagad (18)
3. Linda Paramita (19)
4. Lucky Maylani R. (20)
5. Marchela Yaniarsih (21)
6. Mftakhul Jannah (22)
7. Nosa Grida Pratama (23)
8. Nurvita Fitri S. (24)
Rumusan Masalah :
1. Ada berapa macamkah alat ukur yang dapat kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari?
2. Apakah Mistar itu?
3. Apakah jangka sorong itu?
4. Apa Mikrometer Skrub itu?
5. Apakah neraca Ohaus itu?
6. Apa fungsi dari mistar, jangka sorong, micrometer skrub, dan neraca Ohaus?
7. Bagaimanakah cara menentukan hasil pengukuran menggunakan alat-alat
tersebut?
Tujuan :
1. Mengetahui berbagai macam alat ukur.2. Mengetahui bagaimana cara mengukur dengan menggunakan jangka sorong.3. Menentukan hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong.
1Laporan Praktikum 2012
Alat dan Bahan :
a. Dasar Statip 1 buahb. Jangka sorong 1 buahc. Batang statip pendek 1 buahd. Paralon 2 buahe. Neraca pegas 1 buahf. Alat tulisg. Buku catatan
Cara Kerja :
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengambil alat ukur dan benda yang diukur.
3. Mengukur benda yang ada menggunakan alat ukur yang tersedia.
Gunakan langkah untuk mengukur besaran dibawah ini dan catat perolehannya
pada table
a. Lebar dasar statip
b. Diameter lubang dasar statip
c. Kedalaman lubang dasar statip
d. Diameter batang statip
e. Diameter dalam paralon
f. Diameter luar paralon
g. Berat benda 50 gram
h. Berat benda 20 gram
4. Menganalisis data hasil pengukuran yang telah diperoleh.
5. Mendiskusikan hasil pengukuran dengan anggota kelompok.
6. Membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.
Dasar Teori
Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang
membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat pengukur
adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat
pengukur terkena error peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-
2Laporan Praktikum 2012
cara pengukuran dinamakan metrologi. Alat ukur panjang baku dapat berupa mistar, rol
meter, jangkasorong, atau Micrometer skrup.
a) Mistar
Ada berbagai jenis mistar sesuai dengan skalanya. Mistar yang skala terkecilnya
1 mm kita sebut mistar berskala mm. Mistar yang skala terkecilnya 1 cm kita sebut
mistar berskala cm. Mistar yang biasa anda gunakan disekolah adalah mistar yang
berskala mm. Satu bagian skala terkecil mistar ini adalah 1 mm atau 0,1 cm. Oleh
karena itu ketelitian mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm.
Cara mengukur dengan mistar geser:
1. Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar.
2. Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung benda tepat
berada di angka nol (0)
3. Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang di titik nol
mistar). Contoh, benda di atas menunjukan angka 6 cm + 3 mm. Dengan demikian
panjang benda tersebut adalah 6,3 cm atau 63 mm.
3Laporan Praktikum 2012
Contoh:
a. Hasil pengukuran
•Pasti benar 18 mm
•Taksiran 0,5 mm + Hasil pengukuran 18,5 mm = 1,85 cm
b.Hasil pengukuran
•Pasti benar 15 mm
•Taksiran 0,0 mm + Hasil pengukuran 15,0 mm = 1,50 cm
b) Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai
seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.
Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna
maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada
versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah
30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.
Keguanaan Jangka Sorong :
untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan/menusukkan” bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
Jenis-jenis Jangka Sorong :
1. Jangka Sorong Digital 2. Jangka Sorong Manual
4Laporan Praktikum 2012
c) Mikrometer sekrup
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan
satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm. Satu mikrometer adalah secara luas
digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat
dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot.
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur ketebalan benda yang relatif tipis, misalnya
kertas, seng, dan karbon. Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang
didasarkan pada aplikasi berikut :
a. Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat,
lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
b. Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis
tengah dari lubang suatu benda
c. Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur
kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.
Pada mikrometer sekrup terdapat dua macam skala, yaitu skala tetap dan skala putar (nonius).
1) Skala tetap (skala utama) : Skala tetap terbagi dalam satuan milimeter (mm).
Skala ini terdapat pada laras dan terbagi menjadi dua skala, yaitu skala atas dan
skala bawah.
2) Skala putar (skala nonius) : Skala putar terdapat pada besi penutup laras yang
dapat berputar dan dapat bergeser ke depan atau ke belakang. Skala ini terbagi
menjadi 50 skala atau bagian ruas yang sama. Satu putaran pada skala ini
menyebabkan skala utama bergeser 0,5 mm. Jadi, satu skala pada skala putar
mempunyai ukuran: 0,5 mm 0,01 mm.
5Laporan Praktikum 2012
d) Neraca Ohaus
Neraca ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram.
Neraca ini ada dua macam :
1. Nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser. di pisah
antara skala ratusan(0-200), puluhan(0-100),satuan (0-10) dan skala 1/100 (0-1)
yang di bagi2 juga skala kecilnya sampai ketelitian 0.01 g.
Neraca ini pemakaiannya mudah. Anda tinggal menaruh bendanya, lalu digeser
skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika
panahnya sudah berada di titik setimbang 0, ya tinggal di baca aja brapa massa
bendanya. Contoh: pada skala ratusan 100, skala puluhan 20, skala satuan 5 dan
skala kecilnya 0.56 berarti massa yang terukur adalah 125.56 g.
2. Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tetapi skala satuan dan 1/100 nya di putar.
cara memakainya hampir sama dengan yang no.1 tadi. yang beda, waktu membaca
yang dengan nilai 0-10. misalkan sudah terbaca antara skala ratusan dan puluhannya
(100+20). Lalu anda putar skala satuannya (dalam 1 skala satuannya, dibagi lagi 10
skala), lihat skala yang terlewatkan dari angka nol (misal 5.6 g). Nah yang terakhir
anda putar skala 1/100 nya(nilainya berskala 0.01-0.1). Disini cara membacanya
hampir sama dengan menggunakan jangka sorong. kamu lihat skala nonius (0-0.1)
yang sejajar dengan skala utama (skala 0-10). Misalnya yang sejajar adalah di
0.06. Terakhir tinggal anda jumlahkan seperti tadi 100+20+5.6+0.06=125.66 g
6Laporan Praktikum 2012
Hasil Pengukuran
a. Isikan seluruh hasil pengukuran pada table berikut
No.Lebar Dasar
Statip (L)Diameter
Lubang (D)Kedalaman Lubang (L)
Diameter Batang (D)
1 15 0.9 1.96 1.142 15.1 0.92 1.92 1.143 15.05 0.9 1.9 1.144 15.1 0.9 1.92 1.145 15.1 1.2 1.92 1.14
Rata-Rata 15.07 0.964 1.924 1.14
No.Diameter
Dalam Paralon (Dd)
Diameter Luar Paralon
(Dl)
Berat(50 gram)
Berat (20 gram)
1 2.62 3.36 50.8 21.82 2.74 3.3 50.13 21.133 2.68 3.28 51.8 21.134 2.66 3.28 50.13 21.135 2.68 3.28 50.8 21.13
Rata-Rata 2.676 3.3 50.732 21.264
b. Lakukanpengukuran∆L dan ∆D (kesalahan/penyimpanagn pengukuran) dengan
rumus ∆ L=Lrt−L atau ∆ D=Drt−D
No.LebarDasarSta
tip (L)Diameter
Lubang (D)KedalamanL
ubang (L)Diameter Batang
(D)
1 0.07 0.064 -0.036 02 -0.03 0.044 0.004 03 0.02 0.064 0.024 04 -0.03 0.064 0.004 05 -0.03 -0.236 0.004 0
Rata-Rata 0.024 0.1888 0 0
No.Diameter
Dalam (Dd)Diameter Luar (Dl)
Berat (50 gram)
Berat (20 gram)
7Laporan Praktikum 2012
1 0.056 -0.06 -0.068 -0.5362 -0.064 0 0.602 0.1343 -0.004 0.02 -1.068 0.1344 0.016 0.02 0.602 0.1345 -0.004 0.02 -0.068 0.134
Rata-Rata 0.0032 0 0.0544 0
c. Hasilpengukuran(L¿¿hsl=L±∆ Lrt)¿atau(Dhsl=D±∆ Drt)
1. Lebar dasar statip (Lhsl) = 15.07 ± 0,024
2. Diameter lubang (Dhsl) = 0.964 ± 0,1888
3. Kedalamanlubang (Lhsl) = 1.924 ± 0
4. Diameter batang (Dhsl) = 1.14 ± 0
5. Diameter dalam (Dd) = 2.676 ± 0,0032
6. Diameter Luar (Dl) = 3.3± 0
Data Hasil Pengukuran
a. Pada Pengukuran dengan Jangka Sorong dan Micrometer Skrup
No.Lebar Dasar
Statip (L)
Diameter
Lubang (D)
Kedalaman
Lubang (L)
Diameter
Batang (D)
1 15 0.9 1.96 1.14
2 15.1 0.92 1.92 1.14
3 15.05 0.9 1.9 1.14
4 15.1 0.9 1.92 1.14
5 15.1 1.2 1.92 1.14
Rata-Rata 15.07 0.964 1.924 1.14
b. Pada Pengukuran menggunakan Neraca Pegas
8Laporan Praktikum 2012
Berat (50 gram) Berat (20 gram)
-0.068 -0.5360.602 0.134-1.068 0.1340.602 0.134-0.068 0.134
0.0544 0
c. Hasil Pengukuran
1. Lebar dasar statip (Lhsl) = 15.07 ± 0,0242. Diameter lubang (Dhsl) = 0.964 ± 0,18883. Kedalamanlubang (Lhsl) = 1.924 ± 04. Diameter batang (Dhsl) = 1.14 ± 05. Diameter dalam (Dd) = 2.676 ± 0,00326. Diameter Luar (Dl) = 3.3± 0
Kesimpulan
Mengukur suatu benda dengan menggunakan alat ukur seperti mistar, jangka
sorong, mikrometer sekrup, dan neraca Ohaus hasilnya akan lebih akurat dibandingkan
dengan jika kita mengukur suatu benda tanpa menggunakan suatu alat ukur tertentu.
Alat ukur juga dapat membantu manusia dalam mengukur suatu panjang atau tinggi
suatu benda. Dengan begitu, dengan adanya suatu alat ukur dapat mempermudah
pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Manusia tidak akan merasa kesulitan
lagi untuk mengetahui ukuran suatu benda tertentu.
9Laporan Praktikum 2012