praktikum faal

2
Kerentanan Hubungan Otot Saraf terhadap Kurare A. Tujuan a. Untuk mengetahui pengaruh larutan percobaan terhadap katak. b. Untuk mengetahui reaksi katak saat disuntukkan larutan percobaan. c. Untuk mngetahui besarnya rangsang yang diperlukan bagi kaki katak untuk bergerak setelah disuntikkan larutan percobaan. d. Mengetahui tempat kerja kurare, di saraf atau di otot. B. Alat dan binatang percobaan yang diperlukan a. Pelat kaca + papan fiksasi + beberapa jarum pentul b. Waskom besar yang berisi air c. 3 ekor katak + penusuk katak +benang d. Stimulator induksi + elektroda perangsang e. Gelas arloji f. Semprit 2cc + jarumnya g. Larutan Ringer h. Larutan Tubo-Kurarin (dicairkan 1:1 dalam Ringer) i. Larutan Atropin (0,01 % dalam ringer) j. Larutan Prostigmin (dicairkan 1:1 dalam Ringer) k. Larutan tubo-kurarin 1% (dari ampul) C. Cara kerja Tempat kerja kurare pada sediaan otot saraf i. Buatlah 2 sediaan otot-saraf (A dan B) dari seekor katak lain dan usahakan agar didapatkan saraf yang sepanjang- panjangnya. ii. Masukkan otot sediaan A dan saraf sediaan B ke dalam gelas arloji yang berisi ½ cc larutan tubo-kurarin 1%. iii. Selama menunggu 20 menit basahilah saraf sediaan A dan otot sediaan B dengan larutan Ringer. iv. Berilah rangsangan dengan arus buka pada : 1. Saraf sediaan A 2. Otot sediaan B 3. Otot sediaan A 4. Saraf sediaan B v. Tentukan kekuatan rangsang yang digunakan baik untuk sediaan yang memberikan jawaban maupun yang tidak memberikan jawaban. vi. Apa kesimpulan saudara mengenai tempat kerja kurare.

description

faal

Transcript of praktikum faal

Kerentanan Hubungan Otot Saraf terhadap KurareA. Tujuana. Untuk mengetahui pengaruh larutan percobaan terhadap katak.b. Untuk mengetahui reaksi katak saat disuntukkan larutan percobaan.c. Untuk mngetahui besarnya rangsang yang diperlukan bagi kaki katak untuk bergerak setelah disuntikkan larutan percobaan.d. Mengetahui tempat kerja kurare, di saraf atau di otot.B. Alat dan binatang percobaan yang diperlukana. Pelat kaca + papan fiksasi + beberapa jarum pentulb. Waskom besar yang berisi airc. 3 ekor katak + penusuk katak +benangd. Stimulator induksi + elektroda perangsange. Gelas arlojif. Semprit 2cc + jarumnyag. Larutan Ringerh. Larutan Tubo-Kurarin (dicairkan 1:1 dalam Ringer)i. Larutan Atropin (0,01 % dalam ringer)j. Larutan Prostigmin (dicairkan 1:1 dalam Ringer)k. Larutan tubo-kurarin 1% (dari ampul)C. Cara kerjaTempat kerja kurare pada sediaan otot sarafi. Buatlah 2 sediaan otot-saraf (A dan B) dari seekor katak lain dan usahakan agar didapatkan saraf yang sepanjang-panjangnya.ii. Masukkan otot sediaan A dan saraf sediaan B ke dalam gelas arloji yang berisi cc larutan tubo-kurarin 1%.iii. Selama menunggu 20 menit basahilah saraf sediaan A dan otot sediaan B dengan larutan Ringer.iv. Berilah rangsangan dengan arus buka pada :1. Saraf sediaan A2. Otot sediaan B3. Otot sediaan A4. Saraf sediaan Bv. Tentukan kekuatan rangsang yang digunakan baik untuk sediaan yang memberikan jawaban maupun yang tidak memberikan jawaban.vi. Apa kesimpulan saudara mengenai tempat kerja kurare.Mematikan kodok atau kataki. Pelajari dengan seksama letak foramen occipitale magnum pada sebuah rangkan yang disediakan.ii. Setelah itu, kodok / katak digenggam dalam tangan kiri, sehingga bagian antara kepala dan punggung kodok / katak terletak di antara ibu jari dan jari telunjuk.iii. Dengan penusuk katak tusuk di garis median di antara tulang belakang dan atlas ke dalam medulla oblongata melalui foramen occipitale magnum dengan menembus kulit dan lapisan-lapisan jaringan lainnnya.iv. Tusuk terus sehingga masuk ke dalam ruang kepala, kemudian korek-korek otak sampai rusak.v. Tarik penusuk dari otak, dan tusuk ke dalam canalis vertebralis.vi. Dengan demikian otak dan sumsum tulang belakang telah dirusak. Kerusakan susunan saraf pusat ini dapat dibuktikan dari melemasnya seluruh tubuh binatang (pengurangan tonus-tonus otot) dan menghilangnya refleks-refleks (jika kornea disinggung mata tidak akan berkedip lagi, dan jika kaki dicubit kaki tidak ditarik lagi.vii. Bila no. 6 telah tercapai dengan sempurna pembuatan sediaan otot/otot saraf dapat dimulainya.Hail percobaan Ketika otot a diletakan di larutan ringer dan saraf a diletakan dilarutan kurare lalu diberikan tegangan, pada otot saat diberikan tegangan tentu terjadi kontraksi karena aliran listrik langsung diberikan pada membran otot tetapi ketika saraf pada larutan kurare di berikan tegangan hasilnya tidak ada kontraksi. Mengapa? Karena larutan kurare bekerja pada bagian saraf larutan kurare menghambat terjadinya pengeluaran asetil kolin . yang kedua ototb apabila dilarutan kurare tetap berkontraksi apa bila di berikan tegangan dan saraf b yang diletakan di ringer apa bila diberikan tegangan juga kontraksi. Hal ini membuktikan larutan kurare bekerja pada sara untuk menghambat pengeluaran asetilkolin,