Praktikum Biologi

23
I. Judul ACARA I PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL II. Tujuan II.1 Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya. II.2 Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop. II.3 Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan. III. Dasar Teori Komponen Mikroskop

description

pendidikan, informatika, astronomi, sosial

Transcript of Praktikum Biologi

Page 1: Praktikum Biologi

I. Judul

ACARA I

PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN

STRUKTUR SEL

II. Tujuan

II.1 Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara

penggunaannya.

II.2 Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati

dibawah mikroskop.

II.3 Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.

III. Dasar Teori

Komponen Mikroskop

Page 2: Praktikum Biologi

a. Kaki

Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop.

Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop

sederhana (model student).

b. Lengan

Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat

ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang

mikroskop pada saat memindah mikroskop.

c. Cermin.

Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung,

berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar

digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung digunakan

bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti dengan sumber

sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi dipasang

cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian

bawah (kaki).

d. Kondensor

Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan

sinar.

e. Diafragma

Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan

mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian

bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.

f. Meja preparat

Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan

dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit.

Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis

mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik atau diturunkan.

Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat

dinaik-turunkan.

g. Tabung.

Page 3: Praktikum Biologi

Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu

(15X, 10X, dan 15 X). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut

revolver. Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif.

h. Lensa obyektif

Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini

menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan

akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek

dengan perbesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik

pembuatnya, misalnya 10X, 40X, dan 100X dan mempunyai nilai

apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa

obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu

menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang

terpisah.

i. Lensa Okuler

Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan

dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar

bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang

terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.

j. Pengatur Kasar dan Halus

Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk

mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat.

Pada mikroskop dengan tabung lurus/tegak, pengatur kasar dan halus

untuk menaikturunkan tabung sekaligus lensa onbjektif. Pada mikroskop

dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan

meja preparat.

(UNY. 2014. staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/mikroskop.pdf. [Diakses:

28 Maret 2015])

Page 4: Praktikum Biologi

Penggunaan Mikroskop

Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan mikroskop

a. Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan.

b. Bila menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam

keadaan tegak, berarti meja dalam keadaan datar. Ini berlaku bagi

mikroskop dg. Tabung tegak, tidak berlaku untuk mikroskop dg. Tabung

miring.

c. Preparat basah harus selalu ditutup dg. Gelas penutup saat dilihat di

bawah mikroskop.

d. Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin.

e. Bila ada bagian mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang segera

laporkan kepada laboran.

f. Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya.

g. Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif dg.

Perbesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.

(IPB.2014.http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/

mikroskop.html.[Diakses: 28 Maret 2015])

Bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan

Organel yang paling menonjol dalam sel hewan biasanya nukleus. Sebagian

besar aktivitas metabolisme sel terjadi dalam sitoplasma, keseluruhan

wilayah antara nukleusdan membran plasma. Sitoplasma banyak

mengandung banyak organel dan komponen sel lain yang tertanam dalam

medium semicair, sitosol. Labirin membran yang disebut retikulum

endoplasma (RE) menjulur ke sana-kemari di dalam sitoplasma. Nukleus

terdiri atas tiga bagian yaitu, (1) selaput nukleus: membran ganda yang

menyelubungi nukleus; berpori-pori; bersambungan dengan RE, (2)

nukleolus : struktur yang terlibat dalam produksi ribosom; nukleus memiliki

satu atau lebih nukleolus, (3) kromatin: materi yang terdiri dari DNA dan

protein; tampak sebagai kromosom individual ketika sel membelah.

Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sel. Dimiliki sel

hewan namun tidak ada dalam sel tumbuhan: lisosom, sentrosom dengan

Page 5: Praktikum Biologi

sentriol flagela(namun ada pada beberapa jenis sperma tumbuhan).

Penggambaran sel tumbuhan secara umum ini mengungkapkan kemiripan

dan perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Selain sebagian besar ciri

yang terdapat pada sel hewan, sel tumbuhan memiliki organel yang disebut

plastida. Jenis plastida terpenting adalah kloroplas, yang melaksanakan

fotosintesis. Banyak sel tumbuhan memiliki vakuola sentral yang besar; sel

tumbuhan lain mungkin memiliki satu atau lebih vakuola yang lebih kecil.

Diantara tugas-tugas vakuola adalah melaksanakan fungsi yang dilakukan

lisosom pada sel hewan. Diluar membran plasma sel tumbuhan terdapat

dinding sel tebal, yang ditembus saluran-saluran bernama plasmodesma.

Dinding sel: lapisan terluar yang mempertahankan bentuk sel dan

melindungi sel dari kerusakan mekanis; terbuat dari selulosa; polisakarida

lain; dan protein. Dimiliki sel tumbuhan namun tidak ada dalam sel hewan:

kloroplas, vakuola sentral, dinding sel, plasmodesma. (Campbell dan Reece.

2008:109-110)

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel Tumbuhan

1.  Sel tumbuhan lebih besar dari sel Hewan

2.  Tidak memiliki lisosom

3.  Tidak memiliki sentrosom

4.  Memiliki dinding sel dan membran sel

5.  Umumnya memiliki plastida

6.  Mempunyai bentuk yang tetap

7.  Memiliki vakuola ukuran besar, banyak

Sel Hewan

1. Sel Hewan lebih kecil dari sel Tumbuhan

2. Tidak memiliki plastida

3. Tidak memiliki dinding sel

Page 6: Praktikum Biologi

4. Memiliki lisosom

5. Memiliki sentrosom

6. Mempunyai bentuk tidak tetap

7. Tidak memiliki vakuala (walaupun ada juga yang memiliki vakuola tapi 

ukuran kecil)

(Bio Duarebu. 2012. http://www.biologi-sel.com/2012/11/perbedaan-sel-

hewan-dan-sel-tumbuhan.html. [Diakses: 29 Maret 2015])

Pada kebanyakan sel eukariotik, nukleus terletak di tengah

Nukleus adalah organel utama yang terlibat dalam reproduksi selular.

Selama masa hidup sel, nukleus juga mengarahkan aktivitas metabolik sel dan

membantu pembentukan sel hingga mencapai bentuk akhirnya. Instruksi-instruksi

untuk sintesis-sintesis protein kunci diteruskan secara terus-menerus dari nukleus

ke sitoplasma, terutama melalui saluran-saluran retikulum endoplasma. Bahkan,

zat dasar pembuat ribosom yang mensintesis protein pun disintesis di dalam

nukleolus yang terdapat di nukleus. Zat itu disimpan dan lalu diteruskan ke

ribosom. Fungsi-fungsi kunci nukleus membuat organel tersebut harus

mendapatkan perlindungan maksimum. Letak yang jauh di dalam interior sel

dapat memberikan perlindungan semacam itu. Sel-sel yang mengembangkan

penyusunan semacam itu tampaknya teradaptasi dengan lebih baik dan cenderung

untuk sintas. (George H. Fried. 2005; 49)

IV. Metodologi Penelitian

IV.1 Alat dan Bahan

a. Mikroskop

b. Gelas objek dan gelas penutup

c. Pipet tetes

d. Skalpel

e. Silet tajam

f. Potongan kertas yang bertuliskan huruf “q” atau “b”

g. Air

Page 7: Praktikum Biologi

h. Epitel rongga mulut

i. Bawang merah

j. Methilen blue

k. Alkohol 70%

IV.2 Langkah Kerja

1. Pengamatan potongan huruf “q” atau “b”

Letakkan potongan huruf “q” atau “b” pada gelas objek dan

tutuplah perlahan-lahan dengan gelas penutup, lalu amati preparat

dengan menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah.

Bandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati,

(Letak bayangan sama atau terbalik? Apakah bayangan tersebut

merupakan bayangan cermin?) Gambarlah bayangan tersebut!

Sambil memandang kedalam okuler, geserlah preparat dari kiri ke

kanan (Ke arah mana bayangan bergeser? Dan kemanakah

bayangan jika preparat digeser ke belakang?)

Gambar dan tuliskan hasil pengamatan yang kalian amati!

2. Pengamatan bentuk dan struktur sel

Pengamatan epitel rongga mulut (sel hewan atau manusia)

o Bersihkan skalpel dengan alkohol.

o Koreklah bagian rongga mulut dengan skalpel.

o Letakkan hasil korekan pada kaca benda.

o Tetesi dengan methilen blue sedikit.

o Tutup dengan kaca penutup.

o Amati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat.

o Gambar dan beri keterangan bagian yang teramati.

Pengamatan sel bawang merah (sel tumbuhan)

o Ambilah selaput bagian dalan umbi lapis bawang merah

dengan silet tajam.

o Letakkan hasil irisan pada kaca benda.

o Tetesi dengan sedikit air.

o Tutup dengan kaca penutup.

Page 8: Praktikum Biologi

o Amati di bawah mikroskop.

o Gambar dan beri keterangan bagian yang teramati.

V. Hasil Pengamatan

1. Pengamatan potongan huruf “q” atau “b”

2. Pengamatan bentuk dan struktur sel

Pengamatan epitel rongga mulut (sel hewan/ sel manusia)

Huruf “b”Perbesaran 10x10=100x

Huruf “q”Perbesaran 10x10=100x

Epitel Rongga MulutPerbesaran 40x10=400x

Keterangan:1. Membran sel2. Sitoplasma3. Inti sel

Page 9: Praktikum Biologi

Pengamatan sel bawang merah (sel tumbuhan)

VI. Pembahasan

VI.1 Komponen-komponen mikroskop, cara penggunaannya dan sifat-

sifatnya.

Komponen Mikroskop

Umbi Lapis Bawang MerahPerbesaran 40x10=400x

Keterangan:1. Dinding sel2. Sitoplasma3. Inti sel

Page 10: Praktikum Biologi

a. Kaki

Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop.

Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop

sederhana (model student).

b. Lengan

Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat

ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang

mikroskop pada saat memindah mikroskop.

c. Cermin.

Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung,

berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar

digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung digunakan

bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti dengan sumber

sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi dipasang

cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian

bawah (kaki).

d. Kondensor

Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan

sinar.

e. Diafragma

Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan

mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian

bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.

f. Meja preparat

Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan

dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit.

Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis

mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik atau diturunkan.

Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat

dinaik-turunkan.

g. Tabung.

Page 11: Praktikum Biologi

Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu

(15X, 10X, dan 15 X). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut

revolver. Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif.

h. Lensa obyektif

Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini

menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan

akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek

dengan perbesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik

pembuatnya, misalnya 10X, 40X, dan 100X dan mempunyai nilai

apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa

obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu

menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang

terpisah.

i. Lensa Okuler

Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan

dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar

bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang

terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.

j. Pengatur Kasar dan Halus

Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk

mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat.

Pada mikroskop dengan tabung lurus/tegak, pengatur kasar dan halus

untuk menaikturunkan tabung sekaligus lensa onbjektif. Pada mikroskop

dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan

meja preparat.

Penggunaan Mikroskop

Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan mikroskop

a. Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan.

b. Bila menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu

dalam keadaan tegak, berarti meja dalam keadaan datar. Ini

Page 12: Praktikum Biologi

berlaku bagi mikroskop dg. Tabung tegak, tidak berlaku untuk

mikroskop dg. Tabung miring.

c. Preparat basah harus selalu ditutup dg. Gelas penutup saat

dilihat di bawah mikroskop.

d. Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk

cermin.

e. Bila ada bagian mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang

segera laporkan kepada laboran.

f. Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari

tempatnya.

g. Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif

dg. Perbesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.

Sifat Bayangan yang Dihasilkan Mikroskop

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa

cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu

bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan

diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan

sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop

cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan

sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar.

VI.2 Cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah

mikroskop.

Untuk membuat preparat non-permanen dilakukan sebagai berikut.

Letakkan medium (berupa setetes air) diatas gelas obyek, dan letakkan

bahan yang akan diamati didalam medium. Selanjutnya tutuplah

dengan kaca penutup. Usahakan agar tidak terdapat gelembung udara

pada medium. Hal ini dapat diusahakan dengan beberapa langkah

berikut: pegang kaca penutup dengan posisi 45o terhadap gelas obyek,

sentuhkan tepi bawah kaca penutup pada permukaan medium dan

perlahan-lahan rebahkan sehingga kaca penutup terletak di atas kaca

obyek. Jika masih ada gelembung udara ulangi pekerjaan tersebut

sampai tidak ada gelembung udara. Amati preparat yang telah dibuat

Page 13: Praktikum Biologi

dibawah mikroskop dengan terlebih dahulu menggunakan perbesaran

lemah (4x10), kalau sudah diketahui obyek yang akan diamati

kemudian memakai perbesaran kuat (10x10 atau 40x10).

VI.3 Bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.

Pada hasil pengamatan terdapat perbedaan pada bentuk dan struktur

antara sel hewan atau manusia dan sel tumbuhan. Pada sel tumbuhan

bentuknya lebih kaku dan tersusun rapi, Sedangkan pada sel hewan

tidak kaku karena tidak mempunyai dinding sel dan tidak beraturan.

Perbedaan pada strukturnya yaitu sel tumbuhan terdapat dinding sel

dan sel hewan tidak ada. Pada sel hewan terdapat dinding sel yang

berfungsi melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan

mencegah pengambilan air secara berlebihan. Dinding sel tumbuhan

jauh lebih tebal daripada membran plasma. Membran plasma pada sel

hewan berfungsi membatasi sel, mempertahankan perbedaan

essentialisasi sel dan lingkungan diluar sel.

VII. Penutup

VII.1 Kesimpulan

Setiap komponen mikroskop mempunyai fungsi masing-masing.

Mikroskop merupakan alat terpenting dalam sitologi, bidang yang

mempelajari struktur sel.

Untuk menyiapkan preparat basah harus dengan baik(tidak ada

gelembung dalam kaca objek).

Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel, sedangkan sel hewan membran

sel.

VII.2 Saran

Sebaiknya sebelum melaksanakan praktikum membaca langkah kerja yang

terdapat di dalam modul, jika ada poin yang tidak jelas langsung ditanyakan ke

asisten. Saat menggunakan mikroskop harus lebih berhati-hati, jika ingin

mengamati organel dan struktur subselular lebih baik menggunakan mikroskop

elektron.

Page 14: Praktikum Biologi

Potongan huruf “q” atau “b”

Perbesaran 4x10=40x

Epitel Rongga Mulut

Perbesaran 10x10=100x

Umbi Lapis Bawang Merah

Perbesaran 10x10=100x

Page 15: Praktikum Biologi

Daftar Pustaka

Campbell dan Reece.2008.Biologi edisi kedelapan jilid I.Jakarta: Erlangga

Duarebu, BIO. 2012. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan.

Http://Www.Biologi-Sel.Com/2012/11/Perbedaan-Sel-Hewan-Dan-Sel-

Tumbuhan.Html.[Diakses: 29 Maret 2015]

Fried, G.H dan Hademenons, G.J. 2005. Schaum’s Outlines BIOLOGI Edisi

Kedua.Jakarta: Erlangga

IPB.2014.Mikroskop dan Penggunaannya.

http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/mikroskop.html.

[Diakses:28 Maret 2015]

UNY.2014.Mikroskop. Staff.UNY. (9)(1-3).Yogyakarta.[Diakses: 28 Maret 2015]

Page 16: Praktikum Biologi

LAPORAN BIOLOGI UMUM

ACARA I

PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA

PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL

Oleh :

Tri Asih Wulandari: 140210102038

Kelompok: 7

Prodi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jember

2015