Laporan Praktikum Biologi Perikanan

28
Laporan Praktikum Biologi Perikanan “Ikan Kembung” BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Biologi perikanan berbeda dengan ikhtiologi atau fisiologi hewan air, walaupun merupakan cabang ilmu biologi. Dalam biologi perikanan, dipelajari aspek- aspek biologi ikan dengan tujuan agar orang yang mempelajarinya dapat memanfaatkan dan mengelola sumbrdya perikanan secara berkelanjutan. Dengan mempelajari aspek biologi, seseorang akan lebih memahami semberdaya perikanan dan tidak melihatnya dari segi ekonomi saja. Salah satu aplikasinya, seseorang dapat mengetahui kapan waktu yang tepat serta berapa banyak jumlah ikan yang dapat ditangkap dengan terlebih dahulu memahami ruaya serta musim kawin ikan tersebut. Serta masih banyak lagi contoh-contoh aplikasi yang lain. Dalam tataran yang lebih luas, seorang ahli biologi

description

text

Transcript of Laporan Praktikum Biologi Perikanan

Laporan Praktikum Biologi Perikanan Ikan Kembung

Laporan Praktikum Biologi Perikanan Ikan Kembung

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangBiologi perikanan berbeda dengan ikhtiologi atau fisiologi hewan air, walaupun merupakan cabang ilmu biologi. Dalam biologi perikanan, dipelajari aspek-aspek biologi ikan dengan tujuan agar orang yang mempelajarinya dapat memanfaatkan dan mengelola sumbrdya perikanan secara berkelanjutan. Dengan mempelajari aspek biologi, seseorang akan lebih memahami semberdaya perikanan dan tidak melihatnya dari segi ekonomi saja. Salah satu aplikasinya, seseorang dapat mengetahui kapan waktu yang tepat serta berapa banyak jumlah ikan yang dapat ditangkap dengan terlebih dahulu memahami ruaya serta musim kawin ikan tersebut. Serta masih banyak lagi contoh-contoh aplikasi yang lain.

Dalam tataran yang lebih luas, seorang ahli biologi perikanan dapat membuat suatu masukan mengenai pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan yang optimal, berdasarkan pemahaman dan risetnya. Masukan ini dapat diserahkan kepada Pemerintah yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuat keputusan atau aturan terkait. Dengan demikian dapat berkontribusi dalam pengembangan perikanan di Indonesia.

B.TujuanUntuk mengetahui krakteristik ikan kembung ditinjau dari aspek biologi perikanan, yaitu rasio panjang dengan berat, indeks kematangan gonad, tingkat kematangan gonad, fekunditas, dan food and feeding habits. Sehingga dapat memberi gambaran bagi mahasiswa mengenai pemanfaatan dan pengelolaan populasi ikan kembung.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA.Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)Klasifikasi

Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataClass : ActinopterygiiOrder : PerciformesFamily : ScombridaeGenus : RastrelligerSpecies : Rastrelliger kanagurtaIkan kembung atau seringkali disebut indian mackerel, merupakan salah satu komoditas penting perikanan tangkap. Ikan kembung memiliki panjang maksimal 35 cm TL. Termasuk ikan pelagis di zona neritik, oseanodrom. Swimming layer berkisar antara 20 90 m. Larva kembung memakan fitoplakton seperti jenis diatom laut dan jenis zooplankton kecil seperti ladoceran, ostracods, larva polychaetes, dan lain-lain.

Tubuh streamline. Panjang usus biasanya 1,4 sampai 1,8 kali panjang FL. Warna tubuh terdapat garis hitam memanjang di bagian punggung dan bintik hitam di tubuh dekat sirip pectoral. Sirip dorsal berwarna kuning dengan ujung hitam. Sirip caudal dan pectoral berwarna kekuning-kuningan.

Penyebaran terbanyak di Samudera Hindia dan sebagian Pasifik Timur, seperti terlihat pada gambar.

Ikan ini merupakan jenis schooling fish atau ikan yang bergerombol. Ikan ini berenang dengan cara mulut dan tapis insang terbuka. Ini merupakan cara ikan ini makan dengan menyaring plankton yang masuk ke mulut dan tersaring di tapis insang. Panjang tubuh maksimal ikan kembung bias mencapai 35 cm.

Di Indonesia sendiri penyebarannya sangat luas, diantaranya selat malaka (Dekat Banda Aceh), Laut Jawa, Laut Selatan Jawa, dan perairan timur laut lainnya. Ikan kembung juga banyak di temuan di perairan lain di luar Indonesia.

B.Rasio Panjang dan Berat IkanPanjang tubuh sangat berhubungan dengan berat tubuh. Hubungan penjang dengan berat seperti hukum kubik, yaitu bahwa berat sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Namun, hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak demikian karena bentuk dan panjang ikan dan udang berbeda-beda. Rumus menentukan berat ikan:

W= a.Lb, dengan W=berat ikan, L=panjang ikan, a&b=konstanta.

Rumus umum tersebut bila ditransformasikan ke dalam logaritma, maka kita akan mendapatkan persamaan sebagai berikut: log W = log a + b log L, yaitu persamaan linier atau persamaan garis lurus. Harga konstanta n ialah harga pangkat yang harus cocok dari panjang ikan agar sesuai dengan berat ikan. Menurut Carlander (1969) dan Effendie (1997) harga eksponen ini telah diketahui dari 398 populasi ikan berkisar 1,2-4,0. Namun, biasanya harga konstanta n berkisar dari 2,4-3,5. Bilamana harga konstanta n sama dengan 3,0 menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan tidak berubah bentuknya yaitu pertambahan panjang ikan seimbang dengan pertambahan beratnya, yang disebut isometrik. Apabila harga konstanta n lebih besar atau lebih kecil dari 3,0 dinamakan pertumbuhan allometrik. Harga konstanta n yang kurang dari 3,0 menunjukkan keadaan ikan yang kurus yaitu pertumbuhan panjangnya lebih cepat dari pertumbuhan beratnya, sedangkan harga konstanta n lebih besar dari 3,0 menunjukkan ikan itu montok, pertambahan berat lebih cepat dari pertambahan panjangnya.

C.Indeks Kematangan GonadCara menentukan tingkat kematangan gonad dengan metode kuantitatif atau pengukuran. IKG ditentukan dengan membandingkan berat gonad dengan berat tubuh yang dinyatakan dengan persen. Rumusnya:

IKG: (berat gonad/berat tubuh) x 100%

Nilai IKG akan semakin meningkat saat iakn siap memijah. Nilai IKG ikan betina lebih besar dibandingkan nilai IKG ikan jantan. Nilai IKG dapat dibandingkan dengan TKG, misal membandingkan nilai IKG pada berbagai TKG.

D.Tingkat Kematangan GonadTingkat kematangan gonad atau TKG adalah cara menentukan kematangan gonad berdasarkan morfologi gonad. Cara ini banyak diapakai peneliti dibandingkan metode histologi. Praktikum kali ini menggunakan TKG menurut Kesteven:

Dara, organ seksual sangat kecil berdekatan di bawah tulang punggung. Testes dan ovarium transparan, dari tidak berwarna sampai berwarna abu-abu. Telur tidak terliohat dengan mata biasa.

Dara berkembang, testes dan ovarium jernih, abu-abu merah. Panjangnya setengah atau lebih sedikit dari panjang rongga bawah. Telur satu per satu dapat terlihat dengan kaca pembesar.

Perkembangan 1, testes dan ovarium bentuknya bulat telur, berwrna kemerah-merahan dengan pembuluh kapiler. Gonad megisi kira-kira setengah ruang ke bagian bawah. Telur dapat terlihat seperti serbuk putih.

Perkembangan 2, testes berwarna putih kemerah-merahan. Tidak ada sperma kalau bagian perut ditekan. Ovarium berwarna oranye kemerah-merahan. Telur jelas dapat dibedakan, bentuknya bulat telur. Ovarium mengisi kira-kira dua per tiga ruang bawah.

Bunting, organ seksual mengisi ruang bawah. Testes berwarna putih, keluar tetesan sperma kalau ditekan perutnya. Telur bentuknya bulat, beberapa dari padanya jernih dan masak.

Mijah, telur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan ke perut. Kebanyakan telur berwarna jernih dengan beberapa yang berbentuk bulat telur tinggal di dalam ovarium.

Mijah/Salin, gonad belum kosong sama sekali. Tidak ada telur yang bulat telur

Salin, testes dan ovarium kosong dan berwarna merah. Beberapa telur sedang ada dalam keadaan dihisap kembali.

pulih salin, testes dan ovarium berwarna jernih, abu-abu sampai merah.

E.FekunditasFekunditas merupakan aspek yang penting dalam biologi perikanan. Dari fekunditas kita dapat menaksir jumlah ikan yang akan dihasilkan. Hal ini akan berhubungan dengan masalah populasi, produksi maupun restocking.

Fekunditas memiliki banyak arti di kalangan ahli. Ada yang berpndapat fekunditas adalah jumlah telur yang akan dikeluarkan pada satu kali pemijahan. Atau jumlah telur yang dierami seperti pada ikan mujair, dan juga pengertian lainnya. Dalam praktikum kali ini, praktikan menggunakan pengertian fekunditas adalah jumlah telur yang dikeluarkan saat pemijahan.

F.Food and Feeding HabitsFood habits memiliki arti yang berbeda dengan feeding habits., karena keduanya sering disamakan dalam hal defiisi. Food habits mencakup kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan ikan sementara feding habits mencakup cara ikan dalam mendapatkan makanan. Kebiasaan makan dan cara memakan ikan itu secara alami bergantung kepada lingkungan itu hidup.

Ikan dibagi menjadi tida macam berdasarkan jeni makanannya, yaitu:

Omnivora: ikan pemakan tumbuhan dan daging, biasanya memiliki usus yang tidak terlalu panjang dan dinding usus tidak terlalu tebal.

Karnivora: ikan pemakan daging, biasanya memiliki usus yang pendek dan dindingnya yang tebal.

Herbivora: ikan pemakan tumbuhan, biasanya memiliki usus yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya serta dinding ususnya sangat halus dan basah.

BAB IIIALAT DAN BAHANA.AlatAlat tulis (kertas dan pulpen)

Penggaris

Neraca ohauss

Gelas ukur

Cawan petri

Mikroskop

Kaca objek

Peralatan bedah

B.BahanAkuades

Ikan kembung

BAB IVPROSEDUR PRAKTIKUMPraktikum kali ini mengenai ikan kembung, yang meliputi penghitungan rasio panjang dengan berat, indeks kematangan gonad, tingkat kematangan gonad, fekunditas, dan food and feeding habits.

A.Rasio Panjang dan Berat

Mengukur total length ikan dari ujung kepala sampai ujung ekor.

Mengukur standar length ikan dari ujung kepala sampai pangkal ekor.

Menimbang berat ikan.

B.Indeks Kematangan Gonad

Membedah perut ikan dan mengeluarkan gonadnya.

Menimbang berat gonad ikan.

Membandingkannya dengan berat ikan.

C.Tingkat Kematangan Gonad

Membedah perut ikan.

Mengeluarkan gonad ikan agar mudah diamati.

Mengamati morfologi gonad ikan dan membandingkan kematangan gonadnya dengan skala TKG menurut Kesteven.

D.Fekunditas

Mengisi gelas ukur sampai volume tertentu.

Memasukkan seluruh gonad ikan betina ke dalam gelas kimia dan mencatat perubahan volumenya sebagai V.

Mengambil 2 gram telur dari kedua gonad ikan betina.

Memasukkan sampel gonad ikan tersebut dan menghitung perubahan volumenya sebagai v.

Mengencerkan sampel gonad ikan betina pada cawan petri dan mengaduknya sehingga telur tersebar merata.

Membagi cawan petri menjadi empat bagian.

Menghitung telur dengan metode sensus di satu bagian cawan petri menggunakan hand counter lalu dikali empat. Jumlah sel telur ini sebagai x.

E.Food and Feeding Habits

Mengeluarkan usus ikan agar mudah diamati.

Mengukur panjang usus ikan.

Mengeluarkan isi usus ikan kemudian diencerkan dengan akuades.

Mengambil setetes isi usus yang sudah diencerkan, dan melihatnya di mikroskop.

Mencatat spesies plankton yang terdapat pada isi usus ikan.

BAB VHASIL DAN PEMBAHASANA.Data kelompok 14Relasi Panjang Dan Berat

- Panjang Total : 180 mm

- Panjang Standar : 150 mm

- Berat Badan : 70 gram

IKG (Indeks Kematangan Gonad)

= 3,29%

TKG (Tingkat Kematangan Gonad)

Ikan kembung pada tahap Perkembangan II. Testes berwarna putih kemerah-merahan. Tidak ada sperma kalau bagian perut ditekan. Ovarium berwarna oranye kemerah-merahan. Telur jelas dapat dibedakan, bentuknya bulat telur. Ovarium mengisi kira-kira dua per tiga ruang bawah.

Fekunditas

Untuk menghitung jumlah telur yang siap dipijahkan, dengan rumus:

X : x = V : v

Keterangan:

X: jumlah telur keseluruhan

x: jumlah telur yang dihitung secara manual

V: penambahan volume air setelah dimasukkan telur

v: penambahan volume air setelah dimasukkan sample telur

Feeding Habit (Kebiasaan Makan)

- Panjang usus : 65,5 cm

- Isi usus ikan : bercak-bercak hijau potongan-potongan tumbuhan

- Plankton : zooplankton keluarga crustacean seperti cyclop.

B.Data kelas perikanan bNoNama PraktikanSeksualitasPertumbuhanPerkembangan GonadFood and Feeding HabitsTingkat Tropik

jantanbetinaTL(mm)SL(mm)BeratTKGIKG(%)FekunditasP. Ususisi Usus

1Anjar Wahyu A20017570perk. II4.3-103Pteurosigma spHerbivor

Succy LestariCosmarium sp

Aep Ruhiat

2Dewi Addinilia18715740perk. II4-76ChlorophytaOmnivor

Nur ZamzamRotatoria

Aloysius Dimas

3Dede Ahdiat18015040perk. II3.5-57AnabaenaOmnivor

Ramduni BarqahArtemia

Melati AnnisaSpirullina

4Sugianto18814740perk. II8.811,87759ChlorellaOmnivor

R.Rocky SavoetraSpirullina

Febyanti UtamiDaphnia

5Roy Docklas18815040perk. II3-60.5SpirullinaOmnivor

Arfiani KaruniasariChlorella

Reza HamzahArtemia

6Harry Akhbar D18016060perk. II0.511,10768SpirullinaOmnivor

Vannie ElsisArtemia

Ranita Tyarawatty

7Arief Rachman19015545bunting-SpirullinaOmnivor

Nurdin ArifArtemia

Richardson SitohangDiatom

8Arya Bayu18315245perk. II5.7-79RhopidiumHerbivor

Harri Sidiq

9Yurivalendra18515343perk. II3.3-66Eudorina walichiiOmnivor

Tegar AlghafanyNitzchia sp

Sandy DestraTriplo

10Lela Komalasari18915260bunting7.133SpirullinaOmnivor

M.Rudyansah

Nofi Puji

11Nurfajri M18516550perk.I7.19,75062MicrocystisOmnivor

Aini Andriyani

Taufik Hidayat

12Galang Satrya20016575Perk II6.747Omnivor

Zano Maylendo

Rully Johan

13Bayu Reksono19415593bunting4.268,9Herbivor

Tommy Irawan

Rovi Rizqia

14Rinaldy Amanta18015070Perk II3.265,5Herbivor

Lucky Rizki R

15Windy Meuraxa18715071bunting718.43272Herbivor

Wielmarte

Lukman Hakim

16M. Iqbal18115374bunting2.914.39262,5Omnivor

Devi Nurkhasanah

Samsuri

17Raymond Marbun19017079bunting4.915.51682Herbivor

Junianto Wibowo

Aji Tirta

18Hendrawawansah18115374bunting2.914.39262,5Omnivor

Azwan Ruswandi

18Romauli Siskayani19016895Perk II5.960Herbivor

Riyanti Puspa

Setiani

20Asep Sahidin18014564Dara berkembang0.962Omnivor

Eva Dini Erdiyani

21Rudyy Perwiranegara20017099mijah5.71969663Omnivor

Dimas Akhirulla

Irmasari

21 Kelompok129

Betina = 9 ekorPerkembangan II = 11 ekor52.381

Jantan = 12 ekorBunting = 733.333

Mijah = 14.7619

dara berkembang 1 ekor4.7619

Perkembangan 1 =14.7619

NoPBLog PLog BLog P * Log BLogn (B*P)Log P^2

117.5701.2430381.8450982.2935270673.08813611.545144

215.7401.19591.602061.9159029872.79795961.430176

315401.1760911.602061.8841687522.77815131.383191

414.7401.1673171.602061.8701123992.76937731.36263

515401.1760911.602061.8841687522.77815131.383191

616601.204121.7781512.1411074532.98227121.449905

715.5451.1903321.6532131.9678712592.84354421.41689

815.2451.1818441.6532131.9538386092.83505611.396754

915.3431.1846911.6334681.9351560822.81815991.403494

1015.2601.1818441.7781512.1014966542.95999481.396754

1116.5501.2174841.698972.0684687022.91645391.482267

1216.5751.2174841.8750612.2828569833.09254521.482267

1315.592.61.1903321.9666112.3409193953.15694271.41689

1415701.1760911.8450982.1700036773.02118931.383191

1515711.1760911.8512582.1772487623.02734961.383191

1615.374.31.1846911.8709892.2165444153.05568021.403494

1717951.2304491.9777242.4334878773.20817251.514005

1815.374.31.1846911.8709892.2165444153.05568021.403494

1916.8951.2253091.9777242.423323093.20303291.501383

2014.563.71.1613681.8041392.0952698082.96550741.348776

2117991.2304491.9956352.4555271733.22608411.514005

329.51342.925.0957137.48373940.68079362.57944629.7946

log alog b

0.0027212281.49135408

Pembahasan :Dari data diatas, jika dianggap semua ikan kembung dari satu perairan dapat dapat disimpulkan bahwa:

Perairan tersebut di dominasi oleh ikan kembung jantan, dengan jantan berjumlah 12 ekor, betina berjumlah 9 ekor. Perbandingannya mencapai 4:3. Saat pemijahan telur yang dikeluarkan ikan betina tidak akan kekurangan sperma.

Berdasarkan persentasi tingkat kematangan gonadnya, ikan-ikan di perairan tersebut belum siap untuk memijah. Kematanagan gonadnya rata-rata masih tahap perkembangan.

Dilihat dari rata-rata indeks kematangan gonadnya, masih jauh untuk melakukan pemijahan.

Tingkat pertumbuhan populasi ikan kembung di atas tidak sama, mungkin dipengaruhi oleh makanan.

Berdasarkan data hasil penelitian ikan kembung diatas, tropik levelnya, ikan tersebut banyak mengkonsumsi jenis fito plankton dan daun-daunan. Ditemukan juga beberapa zooflankton.

Dapat disimpulkan bahwa ikan tersebut termasuk ikan omnivora.

Berdasarkan table relasi panjang berat maka sebagian besar b < 3, (b=log p x log b), ikan demikian disebut allometrik yaitu pertumbuhan panjang lebih cepat disbanding pertumbuhan berat. Ikan tipe ini akan terlihat kurus.

BAB VIKESIMPULANTingkat Kematangan Gonad dan Indeks Kematangan Gonad berguna untuk menentukan kesiapan ikan untuk memijah. TKG menghasilkan data kuantitatif dan IKG menghasilkan data kualitatif.

Food and Feeding Habits digunakan untuk menentukan kebiasaan makan suatu ikan. Berdasarkan hasil percobaan, ikan kembung termasuk omnivora, karena isi perutnya terdapat fitoplankton dan zooplankton.

DAFTAR PUSTAKADwi Setiawan, Hendy. 2009. Ususlan Tugas Akhir: Analisis Hubungan Anatar Panjang dan Berat Udang Putih. Prodi Budidaya Perikanan, Akademi Perikanan Wachyudi Mandira.

Effendie Msc, Prof. Dr. H. Moch Ichsan. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara.

Deskripsi ikan kembung dan penyebarannya www.fishbase.org dan www.fao.org Klasifikasi ikan kembung www.zipcodezoo.com