PRAKTIKUM BIOLOGI JADI

download PRAKTIKUM BIOLOGI JADI

of 21

Transcript of PRAKTIKUM BIOLOGI JADI

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGIPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHANTUJUAN : 1.1 MENGAMATI TIPE PERKECAMBAHAN 1.2 MENGAMATI DAERAH PERTUMBUHAN BIJI 1.3 MENGAMATI STRUKTUR BIJI

MASALAH PERKECAMBAHAN?

: 1.4 BAGAIMANAKAH TIPE 1.5 BAGAIMANAKAH DAERAH

PERTUMBUHAN BIJI? 1.6 BAGAIMANAKAH STRUKTUR BIJI? KELOMPOK NAMA : : III (TIGA) 1. CHAIRUN NiSA 2. GILANG WISNU 3. LINTANG RURILESTARI 4. PRICILIA MARISKA 5. SOFYAN WINARTO 6. WINDA FAIDATUL

TEMPAT PERC. :

LABORATORIUM BIOLOGI SMA NEGARI 2 BONDOWOSO

TANGGAL PERC.

:

09 AGUSTUS 2011

(KSATRIA MUDA) XII IPA 1 SMAN 02 BONDOWOSO 2011/2012

PERCOBAAN 1I. TUJUAN Mengamati tipe perkecambahan

II. MASALAH Bagaimanakah tipe perkecambahan pada berbagai jenis biji-bijian (kacang tanah, kacang hijau, kedelai, jagung, cabai besar, tomat, kelengkeng)

III. ALAT DAN BAHAN Alat:1. Gelas air mineral

2. Sekop 3. Alat tulis4. Label nama

Bahan: 1. Biji jagung 2. Biji kacang tanah 3. Biji kacang kedelai 4. Biji kacang hijau 5. Cabai besar 6. Tomat 7. Kelengkeng

IV. CARA KERJA 1. Siapkan alat dan bahan

2. Isi gelas AQUA dengan tanah, kira-kira 0.5 gelas AQUA menggunakan sekop 3. Tanam masing-masing biji, tetapi jangan terlalu dalam. Letakkan biji sedikit di bawah permukaan tanah Beri air secukupnya dan letakkan pada tempat yang pencahayaan dan sirkulasii udaranya baik untuk pertumbuhan tanaman (lakukan berturut-turut setiap hari)4.

5. Amati pertumbuhan, kira-kira satu minggu kita sudah bisa menentukan biji-biji tersebut termasuk epigeal atau hypogeal.

V. HASIL PENGAMATAN Keempat biji-bijian tersebut kami tanam kurang lebih satu bulan sebelum pengamatan dimulai. Minggu-minggu awal penanaman biji merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan yang paling mencolok untuk diamati. Beberapa hari setelah biji ditanam, biji akan bertunas. Namun pada penanaman awal kelompok kami gagal. Tanaman tidak bertunas dikarenakan pemilihan media tanah yang kurang subur. Pada akhirnya kelompok kami menanam biji-bijian tersebut

pada tanah yang subur. Dan ketika tanaman sudah bertunas, kami pindahkan ke kantong tananaman (polybag). Tunas dari biji tidak bisa untuk diamati secara langsung karena medium tanam kami yaitu berupa tanah. Kemudian biji mulai berkecambah. Dari tahap perkecambahan menuju tahapan pembentukan/perubahan tanaman menjadi organisme dewasa inilah tipe perkecambahan dapat diamati. Tahapan ini dimulai pada minggu pertama penanaman. Pada tanaman jagung dan kelengkeng hanya koleoptilnya (daun pertama yang tumbuh pada tanaman monokotil) saja yang pada awal perkecambahan. Sedangkan kotiledon tidak melewati permukaan tanah. Tanaman yang proses perkecambahnnya seperti ini merupakan tanaman Hipogeal. Sedangkan pada kacang tanah, kacang hijau, cabai besar, tomat dan kacang kedelai perkecambahan dimulai dengan terangkatnya kotiledon keatas permukaan tanah. Tanaman yang proses perkecambahnnya seperti ini merupakan tanaman Epigeal.

JENIS TANAMAN Jagung (Zea mays) KacangTanah (Arachis hypogaea) Kacang Kedelai (Glycine max) Kacang Hijau (Phaseolus aureus) Cabai besar (Capsicum annuum var Grossu) Tomat (Lycopersicon esculentum) Kelengkeng (Dimocarpus longan)

HIPOGEAL

EPIGEAL

VI. ANALISIS DATA

Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Di dalam biji terdapat kotiledon, yaitu keping biji yang merupakan daun pertama lembaga. Biji tanaman dikotil memiliki 2 kotiledon, segangkan biji tanaman monokotil memiliki 1 kotiledon. Biji juga mengandung embrio. Letak embrio berada di atas perlekatan kotiledon. Apabila lingkungan mendukung pertmbuhan suatu embrio maka embrio tersebut akan terus membelah. Akibatnya massa dalam biji akan meningkat dan terjadi perkecambahan. Berdasarkan tipenya, perkecambahan dibagi menjadi 2, yaitu: Perkecambahan Epigeal Hipokotil tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. Contoh perkecambahan ini terjadi pada kacang tanah, kacang hijau. Perkecambahan Hipogeal Plumula keluar dan menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul diatas tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada di dalam tanah. Contoh perkecambahan ini terjadi pada kapri.

kacang

Permulaan kehidupan tumbuhan. Terjadi karena pertumbuhan radikal (calon akar) dan planula (calon batang).tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat dalam biji Buah dari pertumbuhan aktif oleh embrio benih, menghasilkan pecahnya mantel atau pelindung biji dan munculnya tanaman baru. faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan a. Faktor dalam yang mempengaruhi perkecamabahan adalah sebagai berikut: Gen Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunannya dan berfungsi untuk mengoontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya sintesis protein yang merupakan

bagian dasar penyusun tubuh tumbuhan,dikendalikan oleh gen secara langsung. Persediaan makanan dalam biji Fungsi utama cadangan makanan dalam biji adalah memberi makanan kepada embrio maupun tanaman yang masih muda sebelum tanaman tersebut mampu memproduksi zat makanan sendiri. Horrmon Memberikan kemampuan dinding sel untuk mengembang sehingga sifatnya menjadi elastis. Elastisitas dinding sel memungkinkan dinding sel bersifat permeable sehingga mempermudah imbibisi. Ukuran dan kekerasan biji Semakin besar dan semakin keras bijinya maka air akan sulit untuk masuk ke dalam biji sehingga imbibisi teerhambat. Dormansi Dormansi adalah suatu keadaan pertumbuhan yang tertunda atau keadaan istirahat. Setiap benih tanaman memiliki masa dormansi yang berbeda-beda.

b. faktor luar yang mempengaruhi perkecambahan, antara

lain: Air Berfungsi sebagai pelunak kulit bji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi serta bersama hormon mengatur elurgansi (pemanjangan) dan pengembangan sel. Temperature Benih dapat berkecambah pada temperatur optimum yaitu 80of sampai 95of (20,5o c sampai 35o c). Oksigen Proses respirasi akan meningkat disertai pula dengan menigkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida, air, dan energi yang berupa panas. Terbatasnya oksigen akan menghambat perkecambahan benih. Benih yang dikecambahkan pada keadaan yang sangat kurang cahaya atau gelap akan menghasilkan kecambah yang mengalami etiolasi. Medium Medium yang baik untuk perkecambahan benih adalah mempunyai sifat fisik yang baik, gembur, mempunyai kemampuan menyimpan air, dan bebas dari pengganggu terutama cendawan. VII .KESIMPULAN

Perkecambahan Epigeal Radikula tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. Perkecambahan Hipogeal Plumula tumbuh memanjang yang menyebabkan plumula keluar dan menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul diatas tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada di dalam tanah. Pada percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa jagung / Zea mays.dan kelengkeng mempunyai tipe perkecambahan Hypogeal, sedangkan kacang tanah/Arachis hypogaea, kacang hijau /Phaseolus radiat, kedelai/Glycine max, cabai besar, dan tomat mempunyai tipe perkecambhan Epigeal.

PERCOBAAN 2I. TUJUAN Mengamati Daerah Pertumbuhan

II. MASALAH Bagaimanakah Daerah Pertumbuhan Biji

III. ALAT DAN BAHAN

Alat 1. Mikroskop 2. Kaca analogi 3. Cawan petri 4. Tabung elemneier 5. Pipet 6. Spatula 7. Tusuk gigi 8. Silet

Bahan1. Biji jagung/Zea mays (usia 3 hari) 2. Biji kacang tanah/Arachis hypogaea (usia

3 hari)3. Biji kedelai/Glycine max (usia 3 hari)

9. Cover glass 10. 11. Object glass Pensil tanpa gerigi

IV. CARA KERJA 1. Rendam selama satu malam biji-bijian yang akan diamati kecambahnya dalam wadah plastik (biji jagung, biji kacang tanah, biji kedelai, biji kacang hijau) 2. Setelah satu malam, tanam biji-bijian dengan tahapan berikut ini: a. Masukkan beberapa lembar kapas kedalam tabung Elemeyer b. Letakkan dengan susunan yang rapi biji-bijian diatas kapas c. Basahi kapas dengan air bersih secukupnya agar biji dapat berkecambah d. Tutup tabung Elemeyer dan letakkan pada tempat yang kelembaban, dan pencahayaannya baik untuk pertumbuhan tanaman e. Diamkan selama tiga hari. Hindarkan dari serangga dan binatang lainnya 3. Siapkan tanaman yang telah berkecambah

4. Untuk memulai praktikum, pisahkan keempat kecambah dari kapas dalam tabung Elemeyer 5.6. 7.

Potong masing-masing radikula sepanjang cm.

Letakkan masing-masing potongan radikula pada kaca analogi dan rendam dengan eosin selama 5 menit Letakkan masing-masing potongan radikula yang telah direndam di atas object glass, lalu tutup dengan cover glass, giling dengan pensil tanpa gerigi Amati dengan mikroskop ukuran 10x10 sampai terlihat jelas struktur radikula tersebut8.

V. HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan

Hari/T gl Rabu, 03 Agust us 2011 Kamis, 04 Agust us 2011 Jumat, 05 Agust us 2011 Sabtu, 06 Agust us 2011

Batang I II III IV I

Radikula II III IV

1 mm

1 mm

2 mm

1 mm

1 mm

2 mm

0.5c m

2mm

1 mm

2 mm

2 mm

1 mm

1 mm

2 mm

0.5c m

2mm

1 mm

2 mm

1 mm

0.5m m

1 mm

2 mm

0.5c m

2mm

1 mm

3 mm

1 mm

0.8m m

1 mm

2 mm

0.5c m

2mm

Mingg u, 07 Agust 1 mm us 2011 Senin, 08 Agust us 2011

1 cm

1.3 cm

1 cm

1 mm

2 mm

0.5c m

2mm

2 mm

1.5 cm

1.5c m

1.3 cm

1 mm

2 mm

0.5c m

2mm

Dapat dilihat dari table diatas bahwa setiap harinya batang dan radikula mengalami pemanjangan. Dan daun yang dimiliki kecambah semakin panjang dan melebar. Hal ini menunjukkan pada radikula

dan batang terjadi dua pertumbuhan, yaitu pertumbuhan primer dan sekunder. Radikula merupakan calon akar jika nantinya tumbuhan menjadi organisme dewasa. Fungsinya adalah sebagai bagian tanaman yang akan berkembang menjadi akar tanaman yang akan menyokong dan menyuplai bahan bahan makanan untuk diproses pada bagian tanaman lainnya. Pertumbuhan primer membuat tanaman menjadi bertambah panjang karena letaknya di ujung batang dan ujung akar (radikula). Dan pertumbuhan sekunder, yang terjadi pada batang membuat tanaman tidak hanya tumbuh namun juga berkembang yaitu dengan cara menamah lebar batang. Kelompok kami mencantumkan batang dalam pengamatan karena pada batang juga terdapat daerah pertumbuhan. Gambar

Pada lembar berikutnya terdapat gambar dari radikula beserta strukturnya. Akar tumbuhan terdiri dari: a. Epidermis b. Korteks c. Endodermis d. Silinder pusat atau stele

Dapat dilihat pada gambar akar bahwa pada ujung radikula terdapat jaringan meristem apikal. Jaringan meristem apikal sangat berperan dalam pertumbuhan primer karena meristem apikal merupakan bagian dari akar dan batang yang selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.

VI. ANALISIS HASIL

Akar tumbuhan pada umumnya tersusun atas bagian epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat(stele). a. Epidermis Epidermis, tersusun atas selapis sel, berdinding tipis, berkutikula, dan tersusun dari rapat. Sebagian besar sel epidermis membentuk rambut akar dengan jalan mengadakan perpanjangan ke arah lateral dari dinding luarnya. Rambut ini bermanfaat untuk memperluas permukaan sehingga penyerapan menjadi lebih efektif.

b. Korteks Korteks akar menempati sebagian besar akar. Terdiri beberapa lapis, di dalam korteks terdapat ruang antar sel yang memanjang sepanjang akar.

c. Endodermis Satu atau beberapa lapis sel korteks di bawah epidermis memiliki dinding sel yang dilapisi suberin, sejenis karbohidrat yang menyebabkan bagian ini tampak berbeda dengan korteks yang lain. Lapisan sel korteks yang paling dalam tersusun rapat tanpa ruang antar sel dan terdiri atas sel=sel berbentuk kotak, disebut lapisan endodermis. Sel-sel endodermis mengalami penebalan suberin pada dinding-dinding radial dan vertikalnya sehingga membentuk semacam pita. Pita ini disebut pita caspary, sesuai dengan nama penemunya, Caspary.

d. Silinder pusat atau stele Silinder pusat, tersusun atas lingkaran tepi dan jaringan pembuluh. Lingkaran tepi terdapat di sebelah dalam dan berdampingan dengan endodermis, tersusun atas sel-sel parenkim. Pada bagian ini tumbuhlah akar lateral. Jaringan pembuluh tersusun atas jaringan xilem dan floem yang tersusun berselang-seling pada bidang radial. antara xilem dan floem dipisahkan oleh sederetan sel parenkim yang dikenal sebagai kambium.

Pada dasarnya susunan jaringan pada akar tumbuhan monokotil adalah sama dengan yang terdapat pada akar tumbuahan dikotil. Namun beberapa perbedaan yang tampak adalah :

a. Endodermis sering membentuk dinding sekunder yang tebal sehingga mudah dikenali pada penampang melintang akar dengan pewarnaan yang baik. b. Pertumbuhan xilem awal terhenti sebelum bagian pusat terbentuk sehingga jalur-jalur xilem tidak berbentuk binang melainkan satu ikatan dengan lainnya. c. Pada akar monokotil antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, sehingga xilem dan floem tersusun secara tidak teratur.

Pertumbuhan Primer Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting : a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun b. akar embrionik yaitu calon akar c. kotiledon yaitu cadangan makanan

Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer. Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya tcrbagi menjadi 3 daerah a. Daerah pembelahan Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik) b. Daerah pemanjangan Berada di belakang daerah pembelahan c. Daerah diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang.

Pertumbuhan Sekunder Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan. - Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer. - Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. - Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris.

Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. - ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup - ke luar membentuk felem : sel-sel mati

VII.

KESIMPULAN

Pada tanaman yang memiliki tipe perkecambahan epigeal, pertumbuhan radikula lebih panjang daripada plumula. Sedangkan pada tanaman yang memiliki tipe perkecambahan hipogeal, pertumbuhan plumula lebih panjang daripada radikula. Pada umumnya, tanaman bertipe epigeal, merupakan tanaman dikotil dan tanaman bertipe hipogeal merupakan tanaman monokotil.

PERCOBAAN 3I. TUJUAN Mengamati struktur biji

II. MASALAH Bagaimanakah struktur biji?

III. ALAT DAN BAHAN Alat:1. Wadah plastic

Bahan: Eosin 2. Biji jagung (usia 3 hari) 3. Biji kacang tanah (usia 3 hari) 4. Biji kacang kedelai (usia 3 hari) 5. Biji kacang hijau (usia1.

2. Kaca analogi 3. Cawan petri 4. Kapas 5. Tabung Elemeyer 6. Pipet 7. Spatula 8. Tusuk gigi 9. Silet 10. 11. 12. Cover glass Object glass Pensil tanpa gerigi

IV.

CARA KERJA

1. Rendam selama satu malam biji-bijian yang akan diamati kecambahnya dalam wadah plastik (biji jagung, biji kacang tanah, biji kedelai, biji kacang hijau) 2. Setelah satu malam, tanam biji-bijian dengan tahapan berikut ini: a. Masukkan beberapa lembar kapas kedalam tabung Elemeyer b. Letakkan dengan susunan yang rapi biji-bijian diatas kapas c. Basahi kapas dengan air bersih secukupnya agar biji dapat berkecambah d. Tutup tabung Elemeyer dan letakkan pada tempat yang kelembaban, dan pencahayaannya baik untuk pertumbuhan tanaman e. Diamkan selama tiga hari. Hindarkan dari serangga dan binatang lainnya 3. Siapkan tanaman yang telah berkecambah

4. Untuk memulai praktikum, pisahkan keempat kecambah dari kapas dalam tabung Elemeyer 5. Potong vertikal dengan keping biji tiap kecambah dengan menggunakan silet dan ulangi untuk biji yang lainnya 6. Amati dan klasifikasikan struktur biji tersebut

V.

HASIL PENGAMATAN

Seluruh biji yang ditanam dalam cawan berubah menjadi kecambah. Dan mulai bertunas pada usia satu hari. Setiap biji mempunyai kecepatan pertumbuhan yang berbeda-beda. Diantara biji-bijian yang kami tanam di cawan petri yang paling cepat proses perkecambahannya adalah kacang hijau. Penentuan biji tanaman yang akan kami buat sebagai penelitian diambil secara acak. Biji kecambah yang belum dibelah kami teliti stukturnya. Dari 4 biji yang kami tanam terdapat 3 yang merupakan biji berkeping dua (Dikotil) dan 1 yang memiliki satu keping biji / kotiledon (Monokotil), yaitu:a. Kacang hijau (Phaseolus radiatus) b. Kacang tanah (Arachis hypogaea)

: Dikotil : Dikotil

c. Kacang kedelai (Glycine max) d. Jagung (Zea mays)

: Dikotil : Monokotil

Setelah mengamati jenis biji, kami lanjutkan dengan mengamati struktur bagian dalam biji dengan cara membelah biji menjadi dua bagian. Pemotongan dilakukan sejajar dengan keping biji yaitu dengan arah pemotongan vertikal. Biji tersusun oleh beberapa bagian, yaitu: a. Kulit biji bagian b. Hipokotil kotiledon. c. Radikula d. Epikotil e. Plumula f.Kotiledon : terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh biji. : bagian bawah pangkal yang melekat pada

: bagian ujung. : bagian atas pangkal. : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun. : bagian cadangan makanan

Lembar berikutnya merupakan gambar hasil penelitian kelompok kami

VI. ANALISIS HASIL A. Bagian Bagian Biji Kulit Biji (Testa) Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami modifikasi selama pembentukan biji berlangsung.

Cadangan Makanan Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan. Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam selnya. Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio. Cadangan makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder. Cadangan makanan tersebut kaya akan zat zat makanan, yang disediakan bagi embrio yang sedang berkembang. Pada sebagian besar monokotil, cadangan makanan memupuk zat

zat makanan yang digunakan oleh biji setelah perkecambahan yang biasa disebut dengan endosperm. Pada banyak dikotil, cadangan makanan diangkut ke Kotiledon (keping biji) sebelum biji itu menyelesaikan perkembangannya dan sebagai akibatnya biji dewasa ini tidak mengandung endosperma. Jaringan cadangan makanan pada biji yang bertumbuh dapat terjadi dari sel sel berdinding tipis dengan vakuola besar besar yang mengandung substansi cadangan. Cadangan makanan mempunyai 2 tipe dinding sel, yaitu : Dinding tipis : cadangan makanannya disimpan didalam selnya Dinding tebal : cadangan makanannya disimpan didindingnya Embrio Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet jantan dan betina pada suatu proses tumbuhan. Embrio merupakan sporofit muda, pada beberapa tumbuhan embrionya mempunyai kloroplas dan berwarna hijau. Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan endosperma yang merupakan persediaan makanan. Calon tumbuhan baru yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru terdiri dari : a. b. c. Radikula (akar lembaga atau calon akar) Dikotil : berkembang menjadi akar tunggang Monokotil : berkembang menjadi akar serabut

d. Cotyledon (daun lembaga): merupakan daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah e. Cauliculus (batang lembaga)

f. Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum) g. Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum) B. Perbedaan biji monokotil dan dikotil:

Monokotil

Dikotil

1 Berkeping satu 2 Terdapat endosperma 3 Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma

1. Berkeping dua 2. Tidak ada endosperma 3. Makanan untuk

pertumbuhan embrio di peroleh dari cotyledon

Biji tersusun oleh beberapa bagian, yaitu: a. Kulit biji bagian b. Hipokotil kotiledon. c. Radikula d. Epikotil e. Plumula f.Kotiledon : terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh biji. : bagian bawah pangkal yang melekat pada

: bagian ujung. : bagian atas pangkal. : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun. : bagian cadangan makanan

VII.

KESIMPULAN

Biji tersusun oleh beberapa bagian, yaitu: a. Kulit biji seluruh bagian b. Hipokotil kotiledon. c. Radikula d. Epikotil e. Plumula daun. : terletak di bagian luar biji dan melapisi biji. : bagian bawah pangkal yang melekat pada : bagian ujung. : bagian atas pangkal. : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang

f. Kotiledon : bagian cadangan makanan

DAFTAR PUSTAKA

Allan, R., and Greenwood, T.2005.Senior Biologi 1.New Zealand: Biozone International Ltd. Anonymous. 2010. http://www.pustakaut.ac.id. Diakses 27 Maret 2010 Ashari, Sumaru.1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI Press ; Jakarta Gradness. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press; Jakarta http://id.answers.yahoo.com/question/index? qid=20100728062123AACD70M http://junwarhp18biologi.blogspot.com/2011/04/struktur-anatomibiji.html http://veganojustice.wordpress.com/2011/04/23/struktur-dan-tipeperkecambahan/

http://yusup-paizal.blogspot.com/2011/03/makalah-biologi-tentangmeristem.html Kamil, Jurnalis. 1979. Teknologi Benih I. Angkasa Raya; Padang Kartasapoetra, Anto G. 1986. Pengelolaan Benih dan Tuntunan Praktikum. Bina Aksara; Jakarta Mader,S.S. 2004. Biology. Boston: McGraw-Hill Pahan, I.2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit.Jakarta:Penebar Swadaya Riandani, Henny. 2009. Theory and Application of Biology 3. Solo: PT Tiga Serangkai Putra Mandiri