PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible (tidak dapat mengecil kembali). Pada tumbuhan bersel 1 terjadi penambahan besar sel, sedangkan pada tumbuhan multiselluler terjadi pembesaran sel maupun penambahan ukuran sel. Pada proses perkecambahan, ada 2 tipe perkecambahan; Epigeal (Perkecambahan dimana kotiledon berada di atas tanah) dan Hipogeal (Kotiledon tetap berada di dalam tanah). Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaan atau maturitas. Matuaritas tidak dapat diukur secara kuantitatif namun bisa dilihat dari cirri-cirinya, contohnya Spermatophyta bila sudah berbunga. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2 macam, yaitu; Faktor Eksternal dan Faktor internal. Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari luar, meliputi: nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dll. Faktor Internal adalah faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormone Berdasarkan latar belakang tersebut kami ingin mengadakan penelitian mengenai pengaruh media tanaman SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 1

Transcript of PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

Page 1: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah

sel dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible (tidak dapat mengecil

kembali). Pada tumbuhan bersel 1 terjadi penambahan besar sel, sedangkan pada

tumbuhan multiselluler terjadi pembesaran sel maupun penambahan ukuran sel. Pada

proses perkecambahan, ada 2 tipe perkecambahan; Epigeal (Perkecambahan dimana

kotiledon berada di atas tanah) dan Hipogeal (Kotiledon tetap berada di dalam tanah).

Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaan atau

maturitas. Matuaritas tidak dapat diukur secara kuantitatif namun bisa dilihat dari cirri-

cirinya, contohnya Spermatophyta bila sudah berbunga.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

ada 2 macam, yaitu; Faktor Eksternal dan Faktor internal.

Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

dari luar, meliputi: nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dll.

Faktor Internal adalah faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormone

Berdasarkan latar belakang tersebut kami ingin mengadakan penelitian mengenai

pengaruh media tanaman terhadap pertumbuhan biji kacang tanah dengan membedakan

perlakuan terhadap masing-masing biji.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh media tanaman terhadap pertumbuhan biji timun?

2. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji timun ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.Untuk mengetahui pengaruh media terhadap pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan biji timun.

2. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan

perkembangan pada tumbuan biji timun.

1.4 Hipotesis

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 1

Page 2: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

1. Media tanaman berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan.

2. Pupuk berpengaruh terhadap pertumbuhan.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Mengetahui apa saja faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

pada tumbuhan.

2. Sebagai tugas awal pada materi Biologi pada tumbuhan.

3. Memperoleh pengalaman dalam menguji dan membuat karya ilmiah.

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah

Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan

ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur.

Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung

secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel. Bila kita

menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi perubahan tinggi. Secara

kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana menjadi bentuk tanaman yang

lengkap.

Pada tanaman yang sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan organ-organ baru.

Misalnya daun semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah banyak. Melihat arah

pertumbuhan, tanaman tumbuh kedua arah utama:

- Akar ke bawah (Menuju ke bumi)

- Daun (dan batang) ke atas

Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium

zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot

menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.

Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-

organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Peristiwa diferensiasi

menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ,

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 2

Page 3: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks. Auksanometer

adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri atas

sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat

menggaris pada silinder pemutar.

2.2 Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

2.2.1 Tahap Awal Pertumbuhan

1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan

menjadi lunak.

2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi

kimia.

3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis

cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan

berlangsung.

Gambar 2.1 Bagian-bagian biji

2.2.2 Perkecambahan

1. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula

(calon batang).

2. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.

3. Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:

a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)

Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon

melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 3

Page 4: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

Gambar 2.2 Tipe perkecambahan epigeal

b.Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)

Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas

permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan

kacang kapri (Pisum sativum).

Gambar 2.3 Tipe perkecambahan hipogeal

2.3 Macam-macam pertumbuhan pada tumbuhan

2.3.1 Pertumbuhan Primer

Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada

embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.

Embrio memiliki 3 bagian penting :

a. Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun

b. Akar embrionik yaitu calon akar

c. Kotiledon yaitu cadangan makanan

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 4

Page 5: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

Gambar 2.4 Embrio Tumbuhan

Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.Daerah

pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah:

a. Daerah pembelahan Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)

b. Daerah pemanjangan Berada di belakang daerah pembelahan

c. Daerah diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami

diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan

menjadi cabang.

Setelah fase perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga sistem

jaringan meristem primer yang terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan

membentuk akar, batang, dan daun. Tiga sistem jaringan primer yang terbentuk sebagai

berikut.

a. Protoderm, yaitu lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis.

b. Meristem dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks

pada akar di antara style dan epidermis.

c. Prokambium, yaitu lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem

dan xilem.

2.3.1.1  Pertumbuhan Primer Pada Akar

Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya

membentuk sistem perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat

daerah pertumbuhan sebagai berikut.

a. Tudung akar (kaliptra). Tudung akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap

benturan fisik ujung akar terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu

memudahkan akar menembus tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi cairan

polisakarida. Perbedaan antara tudung akar dikotil dan monokotil sebagai berikut:

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 5

Page 6: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

         Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang jelas

dan tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.

         Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas atau

nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen.

         Sel-sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung yang

disebut kolumela.

Gambar 2.5 Jaringan meristem apikal akar. a. tudung akar b. meristem c. daerah pemanjangan

sel d. korteks e. floem f. xylem

a.    Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan pembelahan

secara mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel

tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh sel-sel me-

ristem primer dari perkembangan sel-sel meristem apical.

b.    Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil pembelahan

meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas pertumbuhan dan

perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel di daerah ini menjadi

lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu

daya tekan akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.

c.     Daerah diferensiasi, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok se-suai

dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur, kemudian akan

memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.

2.3.1.2  Pertumbuhan Primer pada Batang

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 6

Page 7: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang   meliputi daerah pertumbuhan

(titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Meristem apikal pada batang

dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup.

Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat

pendek karena jarak internodus (antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan

pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.

Gambar 2.6 Irisan membujur ujung batang

2.3.2 Pertumbuhan Sekunder

Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.

Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan

membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.

- Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau

kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.

- Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium

yang disebut kambium intervasis.

- Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris. Kambium

yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk

akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari

pertumbuhan kulit. Ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup, ke luar membentuk felem

yaitu sel-sel mati

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 7

Page 8: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

2.4 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

Tumbuhan dapat tumbuh karena adanya faktorr-faktor yang mendukung. Faktor-faktor

tersebut yaitu:

2.4.1 Hormon pertumbuhan

Hormon pertumbuhan bertugas memacu atau merangsang bagian tertentu untuk

melakukan pembelahan sel agar tumbuhan semakin besar. Hormon yang utama yaitu :

a.    Auksin (Bahasa yunani Auxein = meningkatkan)

         Banyak terdapat di ujung-ujung koleoptil, atau ujung-ujung tunas.

         Diketahui sebagai senyawa Asam Indol Asetat (AIA) atau Indol Acetic Acid (IAA).

         Kerjanya akan efektif bila tak ada cahaya.

         Bekerja mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel meristem di ujung-ujung

tunas (batang dan akar)

Dengan sifat auksin ini, tumbuhan dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap

(etiolasi). Dalam percobaan dilaboratorium, auksin juga memacu pertumbuhan daun, bunga,

buah dan batang rerumputan dan kelompok cemara. Sifat auksin ini digunakan oleh para

petani buah untuk merangsang bunga menjadi buah tanpa pembuahan terlebih dahulu,

sehingga kini muncul jenis buah tanpa biji, seperti semangka, jeruk, dan durian. Proses

pembentukan buah tanpa pembuahan ini disebut Partenokarpi. Auksin juga dipakai untuk

memacu tumbuhnya akar pada batang-batang stek.

Gambar 2.7 Etiolasi akibat kerja hormon auksin

b. Giberelin (Dari kata Gibbrela fujijuroi)

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 8

Page 9: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

Gibberella fujikuroi adalah jamur yang menghasilkan hormon giberelin. Secara liar,

Gibberella fujikuroi menginjeksikan tanaman lain dan mengeluarkan ekstrak giberelin.

Akibatnya tanaman inang tumbuh raksasa.

Setelah ditemukan pada Gibberela fujikuroi sebanyak 25 macam senyawa giberelin,

ternyata ditemukan pula 73 macam lainnya pada tumbuhan tinggi. Giberelin dapat

mempercepat tumbuhnya tunas, dan mempercepat perbungaan (vernalisasi), yang berarti

mempercepat pembuahan. Sekarang dapat ditemukan produk buah-buahan melimpah

sebelum musimnya. Ini berkat penggunaan giberelin oleh para petani buah diluar musim

berbuah.

Didunia pertanian, giberelin banyak dimanfaatkan karena fungsinya yang istimewa,

antara lain

         Digunakan untuk partenokarpi, menghasilkan buah tanpa biji.

         Mempercepat penuaan daun (sayuran) dan buah (Jeruk)

         Memacu pertumbuhan padang rumput untuk ternak.

         Menyebabkan gerombol buah anggur lebih panjang.

         Anggur tahan cendawan

         Mendorong produksi benih

         Oleh pembuat bir digunakan untuk mempercepat proses pembuatan malt

         Merenyahkan tangkai daun seledri

         Meningkatkan tanaman tebu dan produksi gulanya.

Gambar 2.8 Tanaman pot sebelah kanan yang diberi hormon giberelin

c. Sitokinin

Dinamakan sitoinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan plasma sel). Sitokinin

terdpat dijaringan pembuluh berbagai jenis tumbuhan. Sitokinin ditemukan pula pada

endosperma cair buah kelapa muda, kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata, lumut,

ganggang coklat, ganggang merah, pinus, dan diatom.

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 9

Page 10: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

Sitokinin paling banyak terdapat disekitar biji muda, buah muda, dan tunas daun, serta

ujung akar. Didunia pertanian, sitokinin diperlukan untuk:

         Pertumbuhan pada kultur jaringan

         Menunda penuaan bagian tubuh tumbuhan

         Memacu pembesaran sel-sel keping biji dan sel daun dikotil.

         Memacu perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil

d.      Asam Absisat

Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman beradaptasi

menjadi dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA yang dihasilkan oleh kuncup

menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem apikal dan pada cambium pembuluh

sehingga menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi sinyal pada

kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang

tidak menguntungkan. Dinamai dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini

menyebabkan absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah

popular walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau ABA terlibat dalam

gugurnya daun.

Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang menguntungkan untuk

menunda/menghentikan pertumbuhan sementara. Dormansi biji sangat penting terutama bagi

tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah semiarid, karena proses perkecambahan

dengan suplai air terbatas akan mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor lingkungan

diketahui mempengaruhi dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA tampaknya

bertindak sebagai penghambat utama perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun tetap dorman

di dalam tanah sampai air hujan mencuci ABA keluar dari biji.

Peranan Asam Absisat (ABA)

         Dormansi Biji

         Menahan cekaman kekeringan

Asam absisat menginduksi dormansi pada biji. Ketika mekanisme kerjanya terblokir,

dalam hal ini, dengan mutasi yang menyebabkan faktor transkripsi yang mengatur asam

absisat, menyebabkan perkecambahan sebelum waktunya.

e.    Etilen

Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen

disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 10

Page 11: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-

kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk mempercepat

pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji,

menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang

kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan

inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.

Hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan Auxin, Gibberellin, dan

Cytokinin. Dalam keadaan normal ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat

sederhana sekali. Di alam ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis

pada suatu tanaman. hormon ini akan berperan pada proses pematangan buah dalam fase

climacteric. Penelitian terhadap ethylene, pertama kali dilakukan oleh Neljubow (1901) dan

Kriedermann (1975), hasilnya menunjukan gas ethylene dapat membuat perubahan pada akar

tanaman.

Hasil penelitian Zimmerman et al (1931) menunjukan bahwa ethylene dapat

mendukung terjadinya abscission pada daun, namun menurut Rodriquez (1932), zat tersebut

dapat mendukung proses pembungaan pada tanaman nanas. Penelitian lain telah

membuktikan tentang adanya kerja sama antara auxin dan ethylene dalam pembengkakan

(swelling) dan perakaran dengan cara mengaplikasikan auxin pada jaringan setelah ethylene

berperan.

Gambar 2.10 Pemasakan Buah salah satu kerja etilen

2.4.1.1  Hormon lain yang terdapat pada tumbuhan

a.    Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin.

Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga

mampu mengadakan penutupan bagian yang luka. Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit.

B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 11

Page 12: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan Vitamin

berperan sebagai kofaktor.

b.   Poliamina. 

Mempunyai peranan besar dalam proses genetis yang paling mendasar seperti sintesis

DNA dan ekspresi genetika. Spermine dan spermidine berikatan dengan rantai phosphate dari

asam nukleat. Interaksi ini kebanyakkan didasarkan pada interaksi ion elektrostatik antara

muatan positif kelompok ammonium dari polyamine dan muatan negatif dari

phosphat.Polyamine adalah kunci dari migrasi sel, perkembangbiakan dan diferensiasi pada

tanaman dan hewan. Level metabolis dari polyamine dan prekursor asam amino adalah

sangat penting untuk dijaga, oleh karena itu biosynthesis dan degradasinya harus diatur

secara ketat.Polyamine mewakili kelompok hormon pertumbuhan tanaman, namun merekan

juga memberikan efek pada kulit, pertumbuhan rambut, kesuburan, depot lemak, integritas

pankreatis dan pertumbuhan regenerasi dalam mamalia. 

Sebagai tambahan, spermine merupakan senyawa penting yang banyak digunakan

untuk mengendapkan DNA dalam biologi molekuler. Spermidine menstimulasi aktivitas dari

T4 polynucleotida kinase and T7 RNA polymerase dan ini kemudian digunakan sebagai

protokol dalam pemanfaatan enzim.

c.       Hormon Kalin. 

Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan

Jenisnyaadalah: a. Fitokalin: memacu pertumbuhan daun; b. Kaulokalin: memacu

pertumbuhan batang; c. Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar; d. Anthokalin: memacu

pertumbuhan bunga dan buah Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang

pembentukan bunga.

2.4.2 Nutrisi

Tanaman membutuhkan mutlak 13 unsur hara essensial dalam pertumbuhannya.

Unsur hara tersebut harus berbentuk ion untuk dapat digunakan tanaman seperti NH4+,

HPO42-, K+, Mg2+, SO42- dan sebagainya. Adapun peranan unsur-unsur hara tersebut dapat

diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini :

a. N (Nitrogen) peranannya :

         Merangsang pertumbuhan vegetatif

         Tanaman dan tumbuhnya anakkan

         Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 12

Page 13: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

         Merupakan bahan penyusun klorofil daun, lemak dan protein

b.   P (Phosfor) peranannya :

         Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik

         Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah

         Memperbesar prosentase pembentukan bunga menjadi buah

         Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein

c. K (Kalium) peranannya :

         Memperlancar fotosintesis

         Membantu pembentukan protein dan hidrat arang

         Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula dan lemak tanaman

         Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman

         Meninggikan kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga

         Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan

         Pada tanaman unsur ini terkumpul pada titik tumbuh dan mempercepat pertumbuhan jaringan

merismatik

d. Mg (Magnesium) peranannya :

         Merupakan bahan penyusun klorofil

         Mengaktifkan enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat

         Dapat menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak

e. Ca (Calsium) peranannya :

         Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian

         Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman

f. S (Belerang) peranannya :

         Sebagai penyusun utama ion fosfat

         Menambah kandungan protein dan vitamin

         Pembentukan bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun sehingga warna

daun menjadi lebih hijau

g. Cl (Chlor) peranannya :

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 13

Page 14: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

         Meninggikan kuantitas dan kualitas tanaman

h. Fe (Besi) peranannya :

         Sangat penting pada pembentukan klorofil

i. Mn (Mangan) peranannya :

         Penting dalam penyusunan klorofil dan proses fotosintesa

         Merangsang perkecambahan biji dan pemasakan buah

j. Cu & Zn (Tembaga dan Seng) peranannya :

         Penting dalam pengaturan sistem enzim tanaman dan dalam pembentukan klorofil

         Diperlukan pada tanah alkalis dan organik

k. B (Borium) peranannya :

         Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil sayur-mayur dan dalam pembentukan klorofil

         Penting dalam usaha peningkatan produksi biji-bijian tanaman kacang-kacangan

         Diperlukan pada tanah organik

l. Mo (Molibdenum) peranannya :

         Penting dalam proses fiksasi N dan untuk tanaman kacang-kacangan, jeruk dan sayur mayur

2.4.3 Gen

Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris dari generasi

ke generasi. Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut sifat turunan) sulit diubah

meskipun dengan penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari induk

pendek, maka tumbuhan tersebut tetap pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah

rasa manis akan menghasilkan buah yang rasanya manis.

2.4.4. Lingkungan

a. Cahaya

Cahaya ( yang umumnya diperoleh dari matahari) memiliki spektrum yang berbeda

yang memiliki panjang gelombang yang beda. Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan

tanaman, karena merupakan bahan dari proses fotosintesis, bila tak ada cahaya, maka proses

fotosintesis tak akan terjadi.

b. Keasaman tanah (pH)

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 14

Page 15: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

Tanaman umumnya tumbuh normal pada tanah yang netral, berkisar antara pH 9-7.

c. Kerapatan tanaman

Tanaman yang banyak pada suatu areal mempengaruhi jumlah unsur hara dan

membatasi keleluasaan menjalarnya akar tanaman. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan.

d. Temperatur (suhu) lingkungan

Pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu. Setiap jenis tumbuhan memiliki toleransi

pada suhu minimum tertentu, suhu optimum tertentu, dan suhu maksimum tertentu. Toleransi

ini berbeda-beda untuk tiap jenis tumbuhan. Pengaruh suhu dan cahaya matahari memberi

pengaruh kompleks berkaitan dengan kedudukan tempat di bumi terhadap cahaya matahari.

Di daerah iklim sedang dan iklim dingin muncul saat-saat hari panjang dan hari pendek. Hari

panjang yaitu hari yang siangnya diatas 12 jam (Sekitar 15 jam siang, 9 jam malam).

Sedangkan hari pendek mengalami siang kurang dari 12 jam (Sekitar 9 jam atau 10 jam

siang, 15 jam malam). Hari panjang terjadi pada musim panas, dan hari pendek terjadi pada

musim gugur dan dingin. Keadaan seperti ini menimbulkan respon berbeda dari tumbuhan

terhadap setiap musim. Respon ini disebut fotoperiodisme.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Pengaruh Nutrien terhadap Pertumbuhan Biji Timun

3.1 Alat a. Polibetb. Sendok tehc. Penggarisd. Alat tulise. Kertas labelf. Kayu penyanggag. Tali plastikh. slasiban

3.2 Bahan

a. Biji timun

b. Air

c. Tanah

d. Pupuk

3.3 Variabel

a. Variabel bebas (pemberian ukuran pupuk)

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 15

Page 16: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

b. Variabel terkat (parameter perkecambahan, pertumbuhan dan perkembangan )

c. Variabel kontrol (intensitas cahaya dan jumlah penyinaran air)

3.4 Cara percobaan

Kelompok I : tidak diberi pupuk

Kelompok II : di beri pupuk (1 sendok teh)

Kelompok III: di beri pupuk ( 2 sendok teh)

3.5 Menentukan waktu percobaan

Percobaan dilakukan 14 hari

3.6 Melakukan percobaan

a. Siapkan polibet yang berisi tanah (3 polibet). Berilah label pada setiap polibet

(label 1,2,3) , masukan biji pada setiap polibet. Polibet 1 tidak diberi pupuk,

polibet 2 di beri pupuk 1 sendok teh, polibet 3 diberi pupuk 2 sendok teh.

b. Lakukan penyiraman biji pada polibt dengan jumlah air yang sama.

c. Letakkan k-3 polibet di tempat yang terkena cahaya matahari dengan intensitas

yang sama.

d. Lakukan pengamatan harian selama 14 hari dan parameter yg di amat sbb.

1. Pertumbuhan meliputi tinggi batang, panjang daun, jumlah daun.

2. Perkembangan warna daun, keadaan daun, keadaan batang dan keadaan

tanaman.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

BIJI TIMUNBIJI BERKECAMBAH PADA HARI KE-

1 2 3 4 5 6 7

1 - - - 3 CM 4,5 CM 7 CM 8 CM

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 16

Page 17: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

2 - - - 3 CM 4,5 CM 5 CM 6,5 CM

3 - - - 3 CM 3,5 CM 5 CM 6 CM

1 - - - 3 CM 4,5 CM 6 CM 6,5 CM

2 - - - 3 CM 4.6 CM 6 CM 7 CM

3 - - - 3 CM 4,5 CM 6 CM 7 CM

1 - - - 3 CM 3 CM 5,5 CM 5 CM

2 - - - 3 CM 3,5 CM 5,5 CM 6 CM

3 - - - 3 CM 3 CM 5,5 CM 5 CM

4.2

HAL YANG DIAMATI

KELOMPOKRATA - RATA PANJANG BATANG, DAN JUMLAH DAUN

1 2 3 4 5 6 7

PANJANG BATANG

1 7,6 CM 8 CM 8,6 CM 11,3 CM13,8 CM

14,5 CM 18 CM

2 8,2 CM 8 CM 9,8 CM 10,8 CM14,3 CM 14 CM

15,6 CM

3 6,7 CM 6,8 CM 9 CM 9,6 CM11,3 CM 11 CM

13,8 CM

JULAH DAUN1 2 3 3 3 4 5 5

2 2 3 3 3 4 5 5

3 2 3 3 3 4 5 54.3

HAL YANG DIAMATIDESKRIPSI

KELOMPOK 1 K2LOMPOK 2 KELOMPOK3

WARNA DAUN HIJAU HIJAU TUA HIJAU MUDA

WARNA BATANG HIJAU HAIJAU TU HIJAU TUA

KEADAAN DAUN BAGUS BAGUS KURANG

BAGUS

KEADAAN BATANG BAGUS BAGUS BAGUS

KEADAAN TANAMANNORMAL BAGUS KURANG

BAGUS

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup

yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat

kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme.

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 17

Page 18: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat

irreversibel. Bila kita menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi

perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana

menjadi bentuk tanaman yang lengkap.

Pada tanaman yang sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan organ-organ baru.

Misalnya daun semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah banyak. Hormon

pertumbuhan yaitu auksin, sitokinin, absisat dan etilen.

Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris dari generasi ke

generasi. Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut sifat turunan) sulit diubah

meskipun dengan penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari induk

pendek, maka tumbuhan tersebut tetap pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah

rasa manis akan menghasilkan buah yang rasanya manis

Lingkungan yaitu cahaya, keasaman tanah, kerapatan tananaman, dan suhu

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanaman membutuhkan mutlak

13 unsur hara essensial dalam pertumbuhannya. Unsur hara tersebut harus berbentuk ion

untuk dapat digunakan tanaman seperti NH4+, HPO42-, K+, Mg2+, SO42- dan sebagainya

5.2 Saran

Diharapkan kepada para pembaca sekalian, agar setelah memahami materi yang saya

tulis ini, pembaca dapat mengerti dan menambah ilmu serta wawasannya.

DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, D.A., Maryati, Sri, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga

http://free.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0054%20Bio%202-3a.htm

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 18

Page 19: PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN

http//MAKALAH BIOLOGI/INTERNWET/blog anis Contoh Karya ilmiah Pengaruh media Pertumbuhan dan Perkembangan pada tumbuhan.htm

http//MAKALAH BIOLOGI/INTERNWET/laporan pengamatan PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JAGUNG” _ cintakamuselamanya.htm

http//LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU _ VeLa's Note.htm

http//PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU Putrikembar.htm

SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 19