PRAKTIKUM 4
-
Upload
lhya-wanttobe-thesmartest -
Category
Documents
-
view
237 -
download
4
description
Transcript of PRAKTIKUM 4
Nama : Yuliandra Pengukuran Garis
Lurus Terhalang
Bangunan di
Lapangan
Jenis : Job Sheet
NIM : 1202051 Tanggal : 18 Maret 2014
Universitas Negeri Padang Teknik Pertambangan
A. KONDISI LAPANGAN PRAKTIKUM
Cuaca : Hujan
Waktu pelaksanaan praktikum : Selasa, 18 Maret 2014 pukul 12.05 WIB
Lokasi praktik: Samping labor fisika Universitas Negeri Padang
Batas-batas koordinat lapangan
-Utara : Gedung labor fisika UNP
-Selatan : Lapangan parker perpustakaan UNP
-Timur : Gedung darurat samping labor fisika UNP
-Barat : Gedung biologi FMIPA UNP
Derajat ( koordinat ) yalon pertama: 2150 dari arah utara
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat membuat garis lurus walaupun terhalang oleh sesuatu di lapangan
2. Mampu mengunakan alat–alat sederhana dan menerapkan prinsip pitagoras
dilapangan
3. Mengukur, menghitung, dan menganalisa hasil pengukuran dilapangan
4. Mengambarkan hasil pengukuran
5. Dapat mengetahui /mengenal kesulitan-kesulitan dalam pengukuran dan cara
mengatasinya
C. LANDASAN TEORI
Membuat garis lurus terhalang di lapangan maksdunya pembuatan garis lurus tidak
dapat dibuat secara langsung tetapi ada rintangan/halangan. Halangan tersebut antara lain
dapat berupa jalan kereta api, sungai atau bangunan dan sebagainya.
Dalam pembuatan garis yang ada rintangan menggunakan pertolongan dari
pengembangan segitiga siku-siku dengan perbandingan 3 : 4 : 5 atau bias juga dengan
menggunakan perbandingan 1.5 ; 2 ; 2.5 ataupun ukuran lainnya yang menggunakan prinsip
segitiga siku- siku / prinsip phytagoras.
Membuat garis lurus di lapangan merupakan sesuatu yang penting pada pengukuran
lahan dalam dunia pertambangan. Hal ini akan di temui pada saat pengukuran lahan yang
akan di tambang. Namun di lapangan tidak selamanya pembuatan garis lurus berjalan mulus,
terkadang pembuatan garis lurus terhalang bangunan atau pohon besar yang dapat
menghalangi pandangan.
Oleh karena itu ada beberapa cara untuk membuat garis lurus dengan kondisi pandangan
yang terhalang salah satunya adalah dengan pembuatan garis bantu yang sejajar dengan garis
lurus yang akan di buat. Dengan menggunakan segitiga siku-siku dapat ditemukan garis yang
sejajar dengan garis lurus yang akan di buat.
Membuat garis lurus di lapangan merupakan sesuatu yang penting pada pengukuran
lahan dalam dunia pertambangan. Hal ini akan di temui pada saat pengukuran lahan yang
akan di tambang. Untuk membuat garis lurus diantara dua titik dipasang titik-titik sebanyak
mungkin. Diantaranya dengan jarak sesuai kapling yang telah ditentukan. Titik-titik tersebut
dinyatakan dengan yalon. Untuk mencapai ketelitian yang cukup tinggi ,yalon harus didirikan
betul-betul tegak lurus dan dalam garis lurus tersebut.
D. PERALATAN KERJA
-7 buah Yalon - odometer -Meteran
1.Odometer2. Prisma3. Yalon4. Meteran5. Kompas6. Pen Ukur
E. LANGKAH KERJA
1. PERSIAPAN
a. Gunakan pakaian praktek lengkap pada saat pengukuran.
b. Mahasiswa diwajibkan memakai sepatu.
c. Pastikan jumlah alat yangh dipinjam.
d. Hindari kerusakaan dan kehilangan alat kerja.
e. Konsentrasi dan pusatkan perhatian pada pekerjaan.
2. MENGUKUR GARIS LURUS DILAPANGAN YANG TERHALANG BANGUNAN
a. Pasang yalon di sisi samping gedung agar bisa terlihat dari sisi seberang bangunan
(yalon A dan yalon B )
b. Pasang satu yalon lagi didepan gedung dengan syarat yalon ketiga segaris dengan
yalon A dan juga segaris dengan yalon B.
c. Ukur jarak 2 meter dari yalon C kearah yalon B dan 1.5 meter kearah yalon A
d. Ambil garis lurus 4 meter dari yalon C kearah yalon A Kemudian tegakkan yalon D.
e. Buat lagi segitiga siku-siku dengan panjang kearah yalon B 2 meter dan panjang
kearah yalon A 1.5 meter (sejajar dengan segitiga sebelumnya)
f. Tegakkan yalon lagi segaris dengan yalon yang diukur 2 meter kearah yalon B tadi,
sehingga menghasilkan dua buah yalon yang segaris dengan yalon B
g. Ulangi langkah e dan f dan buat satu segitiga lagi.
h. Jika jumlah yalon tidak mencukupi gantikan yalon dengan Pen ukur yang di ikat
dengan pita merah agar terlihat.
i. Lakukan hal yang sama pada yalon di sisi seberang ( kearah A )
j. Perhatikan posisi yalon apakah sudah lurus antara kedua sisi.
F. SKETSA GAMBAR KERJA
J
G. HASIL PENGUKURAN
No. Nama Garis Jarak (m)
1. G 19.4
2. F 38.2
3. I 34.2
4. O 4
5. C 2
6. J 30.2
H. ANALISIS
-Panjang G = 19.4 m
-panjang F = 38.2 m
-panjang I = 34.2 m
G F
H I
IG = FH
H = IG/F
H = 34.2 x 19.4/38.2
H = 17.4 m
Setelah didapatkan hasil analisis panjang H sesuaikan hasil analisis dengan hasil pengukuran.
Kemudian, setelah disesuaikan cari lagi berapa panjang L lalu sesuaikan lagi dengan hasil
pengukuran.
H I
L J
L = HJ / I
L = 17.4 x 30.2 / 34.2
L = 15.4 m
Masukkan nilai analisis panjang L kedalam pengukuran panjang L. Dengan memasukkan nilai H
dan L sesuai hasil perhitungan dapat dinyatakan bahwa titik- titik BMN adalah segaris.
Maka, dengan menggunakan prinsip phytagoras dapat dicari berapa panjang garis R
R2 = G2 + F2
R2 = 19.42 m+ 38.22 m
R = 42.8 meter
... Panjang garis yang terhalang bangunan adalah 42.8 meter.
Berdasarkan data percobaan yang didapat dari praktek lapangan pada tanggal 18 Maret
2013, pengukuran garis lurus yang terhalang oleh bangunan dilapangan dapat dilakukan dengan
menggunakan pertolongan dari pengembangan segitiga siku-siku dengan perbandingan 3:4:5.
Pada kondisi ini dibuat segitiga siku-siku dengan perbandingan 1.5 : 2 : 2.5.
Pada saat sebelum melakukan praktikum, penulis bertanya-tanya kenapa harus dicari titik
M dan titik N, padahal dalam kaedah phytagoras, dengan didapatkannya garis F dan garis G
maka secara langsung dapat dicari panjang garis R. Tetapi sesungguhnya, titik M dan titik N
perlu untuk dicari untuk memastikan apakah garis R tersebut sudah terletak dalam satu garis
lurus ataukah belum. Karena apabila dilakukan analisis secara langsung belum tentu apakah garis
R tersebut segaris menurut kaedah phytagoras.
Karena titik – titik B-M-N-A telah segaris, maka barulah dapat dilakukan pengukuran.
Berdasarkan data yang didapat dilapangan, panjang garis F 38.2 meter, dan garis G adalah 19.4
meter. Karena segitiga ABC merupakan segitiga siku-siku, maka dari itu dapat ditentukan
panjang garis yang terhalang bangunan gedung darurat samping labor fisika UNP dengan
menggunakan dalil pytagoras.
Dengan panjang G dan F yang telah ada, maka dapat dicari panjang garis yang tehalang
oleh gedung darurat samping labor fisika UNP, dan di dapat panjang garis tersebut adalah 42.8
meter. Cara pengukuran seperti ini sungguh sangat membantu kita ketika melakukan pengukuran
di lapangan, tetapi dengan syarat segitiga yang kita bentuk terhadap garis yang terhalang adalah
segitika siku-siku.
I. KESIMPULAN dan SARAN
- KESIMPULAN
Berdasarkan praktek lapangan yang dilakukan, dapat disimpulkan:
1. Pengukuran garis lurus yang terhalang bangunan dilapangan dapat dilakukan dengan
menggunakan prinsip phytagoras
2. Pembuatan garis tegak lurus dilapangan dapat dibuat dengan cara menggunakan
pertolongan dari pengembangan segitiga siku-siku dengan perbandingan 3 : 4 : 5 atau
angka-angka lain yang sebanding.
R2 = G2 + F2
3. Manfaat membuat titik-titik pada garis yang terhalang oleh bangunan adalah untuk
memastikan apakah garis tersebut sudah segaris dan membentuk segitiga siku-siku atau
belum.
4. Dari praktikum dan analisis yang dilakukan didapatkan panjang garis yang terhalang oleh
bangunan adalah 42.8 meter.
5. Kesulitan dalam metode pengukuran adalah pembidikan dua yalon yang berada pada
jarak yang jauh, dan dapat diatasi dengan peletakan beberapa titik bantuan diantara dua
yalon tersebut.
-SARAN
Saat pengukuran menggunakan pita ukur, sebaiknya ketegangan pita ukur harus
diperhatikan sebelum membaca skala pengukuran.Ketelitian harus tetap dijaga ketika
pembidikan dan pembacaan hasil ukur. Dalam pemilihan metode pengukuran garis
terhalang bangunan sebaiknya disesuaikan juga dengan keadaan sekitar dan pilihlah metode
yang sesuai dengan kondisi dilapangan. Selain itu, untuk membandingkan mana alat ukur
yang paling efektif sebaiknya untuk praktikan selanjutnya diukur menggunakan tiga alat
ukur, yaitu pita ukur, odometer dan langkah.