Praktikum Fitokimia Ke 4

26
PRAKTIKUM FITOKIMIA TUGAS IV IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN POLIFENOL DAN TANIN (EKSTRAK Psidium guajava) Yugo Muhammad Nurullah 201210410311210 Farmasi A Kelomok 3 PROGRAM STUDI FARMASI

description

praktikum fitokimia identifiaksi senyawa golongan polifenol dan tanin

Transcript of Praktikum Fitokimia Ke 4

Page 1: Praktikum Fitokimia Ke 4

PRAKTIKUM FITOKIMIA

TUGAS IV

IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN POLIFENOL DAN TANIN

(EKSTRAK Psidium guajava)

Yugo Muhammad Nurullah

201210410311210

Farmasi A

Kelomok 3

PROGRAM STUDI FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

Page 2: Praktikum Fitokimia Ke 4

IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN POLIFENOL DAN TANIN

(Ekstrak Psidium guajava)

I. Tujuan

Mahasiswa mampu melakukan identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin

dalam tanaman.

II. Tinjauan Pustaka

A. Psidium guajava

Kerajaan : Plantae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Upafamili : Myrtoideae

Bangsa : Myrteae

Genus : Psidium

Spesies : P. guajava

Tanaman buah jambu (Psidium guajava) merupakan salah satu tanaman

tropis.Tanaman ini dikenal dengan sebutan jambu biji. Tanaman ini sudah digunakan sejak

lama untuk pengobatan tradisional terutama daun, kulit, dan buahnya.

Asal tumbuhan   : Meksiko Selatan, Amerika Tengah Synonym : Guajava pyrifera

(L.) Kuntze, Myrtus guajava var. pyrifera (L.) Kuntze, Myrtus guajava (L.) Kuntze, Psidium

aromaticum, Psidium cujavillus Burm. f., Psidium guajava var. cujavillum (Burman) Krug

and Urb., Psidium guajava var. guajava, Psidium guava Griseb., Psidium guayava

Raddi,Psidium igatemyensis Barb. Rodr., Psidium pomiferum L., Psidium pumilum var.

guadalupense, Psidium pumilum Vahl, Psidium pyriferum L.

Page 3: Praktikum Fitokimia Ke 4

MORFOLOGI

Tanaman perdu atau pohon kecil dengan tinggi sekitar 4-10 meter. Batang berkayu,

bulat, kulit terkelupas dalam potongan, licin, bercabang, berwarna cokelat kehijauan. Ruas

tangkai teratas segiempat tajam. Percabangan batang termasuk percabangan simpodial, yaitu

batang pokok sukar ditentukan karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu

menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya disbanding

dengan cabangnya. Arah tumbuh cabang tegak (fastigiatus). Termasuk tumbuhan bienial,

yaitu tumbuhan yang untuk hidupnya, dari tumbuh sampai berbuah memerlukan waktu

kurang lebih 2 tahun.

Daun tunggal,bersilang berhadapan, pada cabang-cabang mendatar seolah-olah

tersusun dalam dua baris pada satu bidang. Bertangkai pendek 3mm sampai 7 mm. Bangun

daun bulat telur agak menjorong , pangkal membulat, tepi daun rata (integer), ujung daun

runcing (acutus), panjang 6-14 cm dengan lebar 3-6 cm. Permukaan daun berkerut (rugosus).

Warna daun muda berbulu abu-abu setelah tua berwarna hijau tua. Pertulangan daun

menyirip (penninervis) dan berwarna hijau kekuningan.

Makroskopik :Daun tunggal , bertangkai   pendek, pendek tangkai daun 0,5 cm

sampai 1 cm; helai daun berbentuk bundar telur agak menjorong atau blat memanjang,

panjang 5 cm sampai 13 cm, lebar 3 cm sampai 6 cm; pinggir daun rata agak menggulung ke

atas; permukaan atas agak licin, warna hijau kelabu; kelenjar minyak tampak sebagai bintik-

bintik berwarna gelap dan bila daun direndam tampak sebagai bintik-bintik yang tembus

cahaya; ibu tulang daun dan cabang meninjol pada permukaan bawah, bertulang menyirip,

wana putih kehijauan.

Page 4: Praktikum Fitokimia Ke 4

Sistem akar dari tanaman ini adalah akar tunggang (radix primaria), akar lembaga

tumbuh terus-menerus menjadi akar pohon yang bercabang-cabang menjadi akar yang lebih

kecil. Psidium guajava memiliki akar tunggang yang bercabang (ramosus), yaitu berbentuk

kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang banyak dan cabang-cabangnya

bercabang lagi, sehingga memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga daerah

perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih

banyak.

Bunga tunggal terletak di ketiak daun, bertangkai. Perbungaan terdiri 1 sampai 3

bunga. Panjang gagang perbungaan 2 cm sampai 4 cm. Bunga banci dengan hiasan bunga

yang jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota bunga, aktinomorf/zigomorf,

berbilangan 4. Daun mahkota bulat telur terbalik, panjang 1,5-2 cm, putih, segera rontok.

Benang sari pada tonjolan dasar bunga yang berbulu, putih, pipih dan lebar, seperti halnya

tangkai putik berwarna seperti mentega. Tabung kelopak berbentuk lonceng atau bentuk

corong, panjang 0,5 cm. pinggiran tidak rontok (1 cm panjangnya). Tabung kelopak tidak

atau sedikit sekali diperpanjang di atas bakal buah, tepi kelopak sebelum mekar berlekatan

menjadi bentuk cawan, kemudian membelah menjadi 2-5 taju yang tidak sama.bulat telur,

warna hijau kekuningan. Bakal buah tenggelam, dengan 1-8 bakal biji tiap ruang.

  Buah buni bundar, berbiji banyak. Termasuk buah sejati tunggal yang berdaging.

Lapisan luar tipis agak menjangat atau kaku dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair.

Biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. Bagian muda berambut dan

berwarna hijau tua. Kalau masak berwarna kuning, berdaging yang menyelimuti biji-biji.

Bentuk peer atau bentuk bulat terbalik, berwarna kuning, panjang 5-8,5 cm,daging buah putih

kekuningan atau merah muda.

Page 5: Praktikum Fitokimia Ke 4

Ciri-ciri anatomi       

            1.   Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batangnya

memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder.

            2.   Pada akar sifat radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum

mengadakan pertumbuhan memebal.

            3.   Pada batang, berkas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem di

sebelah dalam dan floem di sebelah luar, di antaranya terdapat kambium, jadi berkas

pengangkutan bersifat kolaterral terbuka kadang-kadang bikolateral. Anatomi yang khas

adalah tedapatnya floem dalam kayu (floem intraxiler)

Anatomi daun

Epidermis atas : terdiri dari 1 lapis sel, pipih, terentang tangensial, bentuk poligonal,

dinding antiklinal lurus, tidak terdapat stomata. Epidermis bawah : sel lebih kecil, pipih,

terentang tangensial, bentuk poligonal, dinding antiklinal lurus. Stomata:  Tipe anomositik,

banyak terdapat pada permukaan bawah. Rambut penutup : Terdapat pada kedua permukaan,

lebih banyak pada permukaan bawah, bentuk kerucut ramping yang umumnya agak bengkok,

terdiri dari 1 sel, berdinding tebal, jernih, panjang rambut 150 µm, pangkal rambut kadang-

kadang agak membengkok, lumen kadang-kadang mengandung zat   berwarna kuning

kecoklatan. Jaringan air : Terdapat di bawah epidermis atas, terdiri dari 2 sampai 3 lapis sel

yang besar, jernih dan tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Idioblas : terdapat di beberapa

tempat, berisi hablur kalsium oksalat berbentuk roset yang besar dan bentuk prisma. Kelenjar

minyak : Rongga minyak bentuk lisigen besar, terdapat lebih banyak di bagian bawah dari

pada di bagian atas. Jaringan palisade : Terdiri dari 5 sampai 6 lapis sel, terletak di bawah

Page 6: Praktikum Fitokimia Ke 4

jaringan air, 2 lapis sel yang pertama lebih besar dan mengandung lebih banyak zat hijau

daun, lapisan-lapisan berikutnya berongga lebih banyak.

Anatomi batang

Floem intraxyler. Selaput kayu yang utama membentuk lebih sedikit silinder lengkap,

dari floem internal juga membentuk suatu lapisan yang berlanjut. Floem internal kebanyakan

di dalam tumbuhan, jarang suatu kambium muncul di dalam xilem primer dan kecil jumlah

floem sekunder internal dibentuk. Parenkim bersama-sama dengan apa yang ada pada daerah

protoxilem, membentuk daerah perimedullary.

Akar, endodermis biasanya paling nyata pada akar. Endodermisnya tetap dalam

bentuk primer dan ditinggalkan bersama dengan korteks pada waktu perkembangan

penebalan sekunder dan peridem. Stele lebih nyata daripada korteks dalam akar dibanding

dengan yang terdapat dalam batang.

Fisiologi

Termasuk dalam tanaman C3

Kandungan Kimia

Daun   :     minyak atsiri, tri terpenoid, leukosianidin, kuersetin, resin, zat samak dan minyak

lemak

Buah    :     pinena, humelena, selinena, hepaena, dan kadinena

Khasiat

Daun   :     anti inflamasi, hemostatik dan astrigen

Page 7: Praktikum Fitokimia Ke 4

Buah    :     membantu menaikkan trombosit darah pada penderita DBD, sumber vitamin C 

B. Polifenol

Tumbuhan yang hidup disekitar kita memiliki kandngan kimia yang unk. Kimia bahan

alam yangmerupakan hasil dari metabolisme sekunder. Bahan kimia yangsimaksud biasanya

di kunakanmanusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam bidangfarmasi. Salah satu

kelompok senyawa yang banyak memberikan manfaat bagi manusiaadalah polifenol.

Senyawa yng termasuk kedalampolifenol ini adalah semua senyawa yang memiliki struktur

dasar berupa fenol. Polifenol adalahkelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat

ini memiliki tanda khas yakni memilikibanyak gugus fenol dalam molekulnya. Fenol sendiri

merupkan struktur yangterbentuk dari benzenatersubtitusi dengan gugus  –OH. Gugus –OH

yang terkandungmerupakan aktivator yang kuat dalamreaksi subtitusi aromatik elektrofilik

(Fessenden,1982).FenolPolifenol dapat diklasifikasikan menjadi beberpa jenis berdasarkan

unit basanya(Wikipedia.com)antara lain Asam Galia, Asam Sinamat, dan Flavon. Selain itu

senyawa-senyawa polifenol jikaberdasarkan komponen penyusun fenolnya dapaat dibagi

menjadiFenol, pyrocatechol, pirogallol,resorsinol, floroglucinol, dan hidroquinon. Jenis-

jenisdiatas akan dibahas dalam makalah ini. Selainitu juga makalah ini juga akan

membahassalah satu contoh senyawa polifenol yang ada didalam tehyang sering kita

konsumsi.Senyawa yang dimaksud antara lain epicatechin dan epigallocatechin.Senyawa ini

akandibahs tentang reaksi oksidasi dan biosintesis dari turunan epigallocatechin yangberupa

senyawa Epigallocatechin gallate (EGCG).Kerena polifenol banyak dimanfaatkan

olehmanusia dan sebagian telah diproduksidengan cara disintesis secara industri sebagai obat.

Itulahsebabnya kita akan membahastentang beberapa contoh dan fungsi-fungsi senyawa

polifenol.KLASIFIKASI POLIFENOLBerdasarkan Unit basa.Polifenol jika diklasifikasikan

Page 8: Praktikum Fitokimia Ke 4

berdasarkan unit basanya di bagimenjadikelompok 3 kelompok besar yaitu asam galic,

polivenol, Flavon, asam sinamat.1.

Asam GalicSenyawa ini memiliki struktur benzen yang tersubtitusi dengan 3 gugus –

OH dan satu gugus Karboksilat. Contohnya seperti jenis hydrolyzabletannins yang

merupakan jenis tanin yangdapat larut di dalam airmembentuk asam gallic dan asam

protocatechuic dan gula. Contoh jenisini adalah gallotanin (Anonim, 2009).

 

Asam galatSenyawa ini tidak terlalu berperan didalam tumbuhan tetapi cukupmemberikan

sumbanganmanfaat bagi manusia khususnya dalam bidangkesehatan. Senyawa jenis ini telah

diteliti dapatmenghamba tumor, anti-virus, anti oksidasi, anti deabetes (Hayashi et.al. 2002)

dan anti cacing(Moriet.al, 2000).2.

 

Flavon.Jeniss polifenol ini yang apaling banyak terdapat dialam. Senyawaini juga

termasukflavonoid yang telah dibahas dalam makalah bab yanglain. Contoh senyawa ini

adalahepicatechin dan epigalocatechin, senyawaini terkandung di dalam teh yang memiliki

fungsisebagai antioksidan.epicatechinepigalocatechin3.

 

Asam sinamatSenyawa jenis ini memliki struktur umumasam sinamatSalah satu contoh jenis

ini adalah lignin. Lignin banyak terdapat pada tumbuhan sebagaipenyusun dinding sel.

Page 9: Praktikum Fitokimia Ke 4

Senyawa ini berupa polimer yang memiliki struktur kompleks dan beratmolekul lebih dari

10.000 monomer pada lignin disebut monolignols. Berikut gambar lignin::struktur lignin

  Saat ini Polyphenol merupakan salah satu produk anti oksidan yang sangat kuat dan

ampuhdalam menangkal radikal bebas. Senyawa ini juga memiliki kemampuan sebagai anti

Aging (AntiPenuaan Dini). Berbagai studi dan penelitian membuktikan bahwa radikal bebas

adalahpenyebab utama dari penyakit-penakit degeneratif seperti : Kanker, Kolesterol,

Diabetes,Jantung maupun Stroke.Dengan demikian, Polyphenol begitu diperlukan dalam

mencegah ataupun menanggulangipenyakit-penyakit tersebut diatas.Journal of Cellular

Biochemistry mempublikasikan bahwa polyphenol tergolong dalam antioksidant jenis

bioflavonold yang memiliki kekuatan 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan 25kali lebih

efektif dari vitamin E. Senyawa ini mampu menetralisir radikal bebas yang menjadipenyebab

kanker payudara, menurunkan resiko kanker lambung, paru-paru, usus besar, hati

danpancreas serta membantu menurunk tingkat kadar gula dalam darah. Polyphenol

efektif mengurangi penumpukan kolesterol jahat (LDL) di dalam darah, karena anti oksidan

mampumencegah oksidasi kolesterol dalam pembuluh arteri yang menyebabkan pembekuan

trombositabnormal penyebab terjadinya serangan jantung dan stroke.Sebuah study oleh para

peneliti Amerika Serikat yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiologi

menyatakan bahwa mereka yang minum sedikitnya dua cangkir teh yangmengandung

polyphenol setiap hari, ternyata 68% lebih rendah kemungkinan terkena kankerusus.Manfaat

& Khasiat Polypenol :- sebagai anti oksidant yang yang sangat kuat dalam menangkal radikal

bebas.- Mampu meredam perkembangan aktifasi sel kanker hingga 50%.- Untukmengobati

asam urat, eksim, migraine, demam, asthma, dll.- Mencegah penakit degenaratif seperti :

kanker, klesterol, jantung maupun stroke.- Mampu menurunkan kadar gula dalam plasma

Page 10: Praktikum Fitokimia Ke 4

darah sehingga baik diminum bagi penderitadiabetes.- Memiliki kemampuan anti aging (anti

penuaan dini

Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda

khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya. Polifenol berperan dalam

memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna daun saat musim gugur.

Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kelompok polifenol memiliki peran

sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan. Antioksidan polifenol dapat mengurangi

risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dan kanker. Terdapat penelitian yang

menyimpulkan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer

Polifenol dapat ditemukan pada kacang-kacangan, teh hijau, teh putih, anggur

merah, anggur putih, minyak zaitun dan turunannya, cokelat hitam, dan delima. Kadar

polifenol yang lebih tinggi dapat ditemukan pada kulit buah seperti pada anggur, apel,

dan jeruk.

C. Tanin

Tannin merupakan salah satu contoh senyawa polifenol. Tannin terdapat luas dalam

tumbuhan berpembuluh dan terdapat khsus dalam jaringan kayu pada angiospermae. Secara

kimia terdapat dua jenis tannin, yaitu tannin-terkondensasi atau flavolan dan tannin

terhidrolisiskan.

Page 11: Praktikum Fitokimia Ke 4

Struktur Proanthocyanidin (golongan tannin)

Tannin-terkondensasi terdapat dalam paku-pakuan, gymnospermae, dan angiospermae.

Sedangkan tannin terhidrolisiskan penyebarannya terbatas pada tumbuhan berkeping dua

(Harborne, 1987). Tannin seringkali dilaporkan sebagai mikromolekul yang mengganggu

bioassay dan seringkali berikatan tidak spesifik  pada berbagai protein termasuk beragai jenis

reseptor sehingga menjadi sukar larut air. Namun, beberapa aktivitas cukup penting juga

dilaporkan pada tannin, yaitu dapat menghambat, menghentikan pedarahan dan mengobatai

luka bakar.

Tannin mampu membuat lapisan pelindung luka dan ginjal. Kemampuan mengikat ion besi

dengan menghasilkan warna larutan biru kehitaman atau hijau kehitaman menjadi dasar

analisis kualitatif tannin terhidrolisis atau tannin galat (Saifudin dkk., 2011). Tannin dapat

pula dideteksi dengan sinar UV pendek berupa bercak lembayung yang bereaksi positif

dengan setiap pereaksi fenol baku (Harborne, 1987). Cara Identifikasi

1. Polifenol

Page 12: Praktikum Fitokimia Ke 4

a) Larutan ekstrak/Larutan uji ditambahkan dengan FeCl3 terjadi perubahan

warna menjadi hijau biru hingga hitam.

b) Uji kromatografi lapis tipis dengan menggunakan pereaksi FeCl3. Jika

timbul warna warna hitam maka menunjukkan bahwa sampel positif

mengandung polifenol.

2. Tanin

a) Larutan uji ditambahkan dengan sedikit larutan gelatin dan larutan NaCl.

Jika terjadi endapan putih sampel positif mengandung tanin.

b) Larutan ekstrak/Larutan uji ditambahkan dengan FeCl3 terjadi perubahan

warna menjadi hijau kehitaman.

III. Prosedur Kerja

A. Preparasi Sampel

1. 0,3gram ekstrak ditambah 10ml aquadest panas, diaduk dan dibiarkan sampai

temperatur kamar, lalu tambahkan 3-4 tetes 10% NaCl, diaduk dan disaring.

2. Filtrat dibagi menjadi tiga bagian masing-masing ± 3ml dan disebut sebagai

larutan IVA, IVB, dan IVC.

B. Uji gelatin

1. Larutan IVA digunakan sebagai blanko, larutan IVB ditambah dengan sedikit

larutan gelatin dan 5ml larutan NaCl 10%.

2. Jika terjadi endapan putih menunjukkan adanya tanin.

C. Uji Ferri klorida

1. Sebagai larutan IVC diberi beberapa tetes larutan FeCl3, kemudian diamati

terjadinya perubahan warna.

2. Jika terjadi warna hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin.

Page 13: Praktikum Fitokimia Ke 4

3. Jika pada penambahan gelatin dan NaCl tidak timbul endapan putih, tetapi

setelah ditambahkan dengan larutan FeCl3 terjadi perubahan warna menjadi

hijau biru hingga hitam, menunjukkan adanya senyawa polifenol.

FeCl3 positif, uji gelatin positif tanin (+)

FeCl3 positif, uji gelatin negatif polifenol

FeCl3 negatif polifenol (-), tanin (-)

D. Kromatografi lapis tipis

1. Sebagian larutan IVC digunakan untuk pemeriksaan dengan KLT.

Fase diam : Kiesel Gel 254

Fase gerak : Kloform-Etil asetat-Asam formiat (0,5:9:0,5)

Penampak noda: Pereaksi FeCl3

2. Jika timbul warna hitam menunjukkan adanya polifenol dalam sampel.

IV. Hasil

IV.1 preparasi sampel IV.II uji gelatin IV.3 Uji Ferri klorida

Page 14: Praktikum Fitokimia Ke 4

IV.4 KLT di sinar UV

V . Perhitungan Rf

Noda 1 1,2 / 8 =0,1875

Noda 2 2,2 / 8 = 0,275

Noda 3 2,9 / 8 = 0,3625

VI .Pembahasan

Pada prakikum yang keempat ini bertujuan untuk membuktikan adanya kandungan senyawa

golongan polifenol dan tanin pada ekstrak jambu biji (Psidium guajava). Tanin sendiri

merupakan campuran polifenol yang terdapat dalam tumbuhan dalam bentuk glikosida yang

Page 15: Praktikum Fitokimia Ke 4

jika terhidrolisis akan menghasilkan glikon dan aglikons edangkan polifenol adalah Polifenol

adalahkelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni

memilikibanyak gugus fenol dalam molekulnya. Fenol sendiri merupkan struktur

yangterbentuk dari benzenatersubtitusi dengan gugus  –OH. Gugus –OH yang

terkandungmerupakan aktivator yang kuat dalamreaksi subtitusi aromatik elektrofilik

(Fessenden,1982). Praktikum ini untuk preparasi sampelnya menggunakan 0,3 gram ektrak

Psidium guajava yang selanjutnya di masukan ke dalam tabung reaksi dan di tambahkand

engan 10ml aquadest panas ini bertujuan untuk menarik seluruh tanin yang ada di ekstrak

Psidium guajava. Hal ini dikarenakan tanin merupakan senyawa polifenol yang dalam

keadaan alami pada tumbuhan yang berada dalam bentuk glikosidanya sehingga dapat larut

dalam air. Selain itu untuk mempercepat reaksi .Kemudian di tambah dengan larutan NaCl

sebanyak 3-4 tetes 10% kemudian diaduk dan setelah itu disaring. Kemudian filtrat itu di bagi

menjadi 3 bagian kurang lebih 3 ml pertabung dan di beri nama larutan IVA, IVB, dan IVC.

Penambahan NaCl berguna untuk menghilangkan pengotor serta protein yang dapat

mencegah terjadinya positif palsu. Selanjutnya pada uji gelatin larutan yang digunakan adalah

larutan IVA sebagai blangko dan untuk pembuktiannya di guanakn larutan IVB. Larutan

IVB ini ditamabah dengan sedikit larutan gelatin dan 5 ml Nacl 10%. Jika terjadi endapan

oputih pada larutan IVB maka menunjukan adanya kandungan senaywa tanin pada ektrak

Psidium guajava. Hal ini terjadi karena adanya reaksi tanin terhadap gelatin dengan

membentuk suatu senyawa kopolimer mantap(endapan) yang tidak larut dalam air. Kemudian

untuk membuktikan bahwa ektrak Psidium guajava benar mengandung tanin dan polifenol

maka dilakukan uji ferri klorida. Pada uji ini larutan yang di tambahkan larutan FeCl3 adalah

larutan IVC. Apabila larutan berubah warna menjadi hijau kehitaman itu menunjukkan

adanya kandungan tanin. Warna hijau kehitaman yang di hasilkan dari penambahan ferri

kloria itu di karenakan adanya reaksi kimia antara ferri klorida dan gugus fenol dari tanin.

Page 16: Praktikum Fitokimia Ke 4

Jika pada penamabahan gelatin NaCl tidak timbul endapan putih, tetapi setelah di tambahkan

dengan larutan FeCl3 terjadi perubahan warna menajdi hijau biru hingga hitam, menunjukkan

adanya senyawa polifenol. Pada uji kromatografi lapis tiipis larutan yang digunakana dalah

larutan IVC dengan fase gerak kloroform-etil asetat-asam formiat(0,5 : 9 :0,5)

Kesimpulan

Pada uji gelatin di dapatkan bahwa larutan IVB menghasilkan endapan berwarna putih yang

menunjukkan bahwa ektrak mengandung senyawa tanin. Pada uji klorida larutan IVC

memberikan hasil bnerupa endapan berwarna hitam yang menandakan hasil yang positif pada

ektrak adanya kadnungan senyawa polifenol. Sedangkan pada uji KLT pada praktikum ini

memberikan hasil yang positif yaitu dengan terbentukanya noda berwarna hitam.

Berdasarkan hasil praktikum kali ini dapata di simpulkan bahwa

FeCl3 positif, uji gelatin positif polifenol (+) dan tanin (+)

Malang, 31 Maret 2015

Praktikan

Yugo Muhammad Nurullah

201210410311210

Page 17: Praktikum Fitokimia Ke 4