Prakt Pa Sm 3,2013 (Autosaved)

12
PRAKTIKUM PA SM 3/2012 I. a. Reversible cell injury Adaptasi sel terhadap jejas (injury) awalnya digambarkan sebagai keadaan dibawah normal dimana sel-sel secara konstan akan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan mereka. Adaptasi dapat bersifat fisiologik dan pathologik, berlangsung karena sejumlah mekanisme. Praktikum yang akan dilakukan terdiri dari : 1. Atrofi adalah : mengecilnya ukuran sel karena kehilangan substansi sel. Walaupun sel-sel atrofi dan fungsinya berkurang tapi mereka tidak mati. Keadaan ini dapat terjadi antara lain pada keadaan immobilisasi (karena fraktur tungkai), proses penuaan (karena berkurangnya stimulasi hormon), dan lain-lain. Gambaran mikroskopik : Sediaan berasal dari endometrium berlapis epithel thorax selapis, stroma endometrium padat, kelenjar-kelenjar atrofik (kecil-kecil dan sedikit) 2. Metaplasia adalah : perubahan sel dewasa menjadi sel dewasa lain yang bersifat reversibel. Contoh : epitel thorax menjadi squamous pada cervix, atau epitel squamous menjadi thorax pada eosophagus. Gambaran mikroskopik : Sediaan berasal dari cervix uteri terdiri atas Ectocervix berlapis epithel squamous complex, stroma fibrokolagen dengan infiltrasi ringan sel radang limfosit dan sel plasma, tampak kista Bartholini. Endocervix berlapis epithel thorax selapis dan epithel squamous metaplasia, stroma fibromuskuler dengan infiltrasi ringan sel radang limfosit dan neutrofil, kelenjar endocervix racemous. 3. Hypertrophy adalah peningkatan ukuran sel sehingga ukuran organ membesar (contoh pada hypertrophy prostat). 4. Hyperplasia adalah peningkatan jumlah sel pada organ atau jaringan. Gambaran mikroskopik : sediaan berasal dari endometrium berlapis epithel thorax selapis, stroma edematik sebagian padat, kelenjar endometrium hiperplasia, bentuk tubuler dan berkeluk, berlapis epithel pseudostratified dengan sebagian lumen melebar Hypertrophy dan hyperplasia sering berhubungan erat satu sama lain dan sering tumbuh bersamaan pada jaringan. Akumulasi intracellular Dibawah beberapa keadaan, sel dapat mengakumulasi berbagai substansi abnormal. Hal ini tidak berbahaya, dapat disebabkan oleh berbagai jejas. Akumulasi substansi dapat terletak pada sitoplasma, dalam organel (khususnya lisosom) atau dalam inti (nucleus).

description

PA

Transcript of Prakt Pa Sm 3,2013 (Autosaved)

Page 1: Prakt Pa Sm 3,2013 (Autosaved)

PRAKTIKUM PA SM 3/2012

I. a. Reversible cell injury

Adaptasi sel terhadap jejas (injury) awalnya digambarkan sebagai keadaan dibawah normal

dimana sel-sel secara konstan akan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan mereka.

Adaptasi dapat bersifat fisiologik dan pathologik, berlangsung karena sejumlah mekanisme.

Praktikum yang akan dilakukan terdiri dari :

1. Atrofi adalah : mengecilnya ukuran sel karena kehilangan substansi sel. Walaupun

sel-sel atrofi dan fungsinya berkurang tapi mereka tidak mati. Keadaan ini dapat

terjadi antara lain pada keadaan immobilisasi (karena fraktur tungkai), proses penuaan

(karena berkurangnya stimulasi hormon), dan lain-lain.

Gambaran mikroskopik : Sediaan berasal dari endometrium berlapis epithel thorax

selapis, stroma endometrium padat, kelenjar-kelenjar atrofik (kecil-kecil dan sedikit)

2. Metaplasia adalah : perubahan sel dewasa menjadi sel dewasa lain yang bersifat

reversibel. Contoh : epitel thorax menjadi squamous pada cervix, atau epitel

squamous menjadi thorax pada eosophagus.

Gambaran mikroskopik : Sediaan berasal dari cervix uteri terdiri atas Ectocervix

berlapis epithel squamous complex, stroma fibrokolagen dengan infiltrasi ringan sel

radang limfosit dan sel plasma, tampak kista Bartholini. Endocervix berlapis epithel

thorax selapis dan epithel squamous metaplasia, stroma fibromuskuler dengan

infiltrasi ringan sel radang limfosit dan neutrofil, kelenjar endocervix racemous.

3. Hypertrophy adalah peningkatan ukuran sel sehingga ukuran organ membesar

(contoh pada hypertrophy prostat).

4. Hyperplasia adalah peningkatan jumlah sel pada organ atau jaringan.

Gambaran mikroskopik : sediaan berasal dari endometrium berlapis epithel thorax

selapis, stroma edematik sebagian padat, kelenjar endometrium hiperplasia, bentuk

tubuler dan berkeluk, berlapis epithel pseudostratified dengan sebagian lumen

melebar

Hypertrophy dan hyperplasia sering berhubungan erat satu sama lain dan sering tumbuh

bersamaan pada jaringan.

Akumulasi intracellular

Dibawah beberapa keadaan, sel dapat mengakumulasi berbagai substansi abnormal. Hal ini

tidak berbahaya, dapat disebabkan oleh berbagai jejas. Akumulasi substansi dapat terletak

pada sitoplasma, dalam organel (khususnya lisosom) atau dalam inti (nucleus).

Page 2: Prakt Pa Sm 3,2013 (Autosaved)

Praktikum yang akan dilakukan terdiri dari :

1. Fatty change ; timbul pada keadaan hypoxia, berbagai keadaan keracunan dan

metabolik injury (terutama terjadi pada sel-sel yang berhubungan dengan/tergantung

pada metebolisme fat). Semua jenis utama lipid dapat akumulasi di dalam sel baik

triglyceride, cholesterol/cholesterol ester maupun phospholipid. Fatty change juga

dapat terjadi di extracellular. Organ yang sering terkena adalah hati dan jantung.

Secara mikrokopik fatty change memberikan gambaran berupa adanya lipid vacuole

kecil pada sitoplasma disekeliling nucleus.

Gambaran mikroskopik : Sediaan berasal dari jaringan jantung terdiri dari otot

jantung dengan infiltrasi luas sel-sel lemak matur.

2. Hyaline change ; secara luas dipakai sebagai histologis diskripstif dari suatu

marker untuk cidera sel (cell injury). Hyaline change menggambarkan perubahan-

perubahan dalam sel-sel atau rongga extracelullar. Contoh akumulasi intracellular :

droplet re-absorbsi, Russel bodies, Mallory alchoholic hyaline. Akumulasi

extracellular lebih sulit dianalisa, contohnya : dinding arteriole ginjal pada DM dan

hypertensi. Secara mikroskopik gambarannya berupa materi glassy, merah muda dan

homogenous.

Gambaran mikroskopik : Sediaan berasal dari ginjal berkapsul jaringan ikat, sub

kapsuler tampak glomerulus-glomerulus dan tubulus-tubulus dengan lumen berisi

basofilik massa amorf (hyaline) sebagian besar nekrosis.

3. Hydrophic change

Secara mikroskopik : Sediaan dari kuret endometrium terdiri dari villi-villi chorionic

berlapis epithel sitotrofoblas dan synsitiotrofoblas sebagian mengalami hiperplasi

dengan stroma mengalami pembengkakan (edematik) hydrophic, vaskularisasi sedikit

tampak juga jaringan decidua graviditatis dan sedikit beku darah.

Note : Tugas mahasiswa diharap membaca & melihat dulu gambaran histologis (gambaran

normal) cervix, endometrium, ginjal dan jantung.

b. Irreversible cell injury

Nekrosis menunjukkan adanya rangkaian perubahan morfologik yang diikuti kematian sel di

dalam jaringan hidup.

Gambaran morfologik nekrosis adalah akibat adanya dua proses penting yang terjadi

bersamaan yaitu enzymatic digestion of the cell dan denaturasi protein. Jika gambaran

primernya adalah denaturasi protein disebut nekrosis coagulative (infark) , jika yang dominan

enzymatic digestion mengakibatkan nekrosis liquefactive, pada keadaan khusus akan

berkembang menjadi nekrosis caseosa (tuberculosis) atau fat nekrosis (pada mamma dan

pancreatitis akut).

Page 3: Prakt Pa Sm 3,2013 (Autosaved)

Infark

Adalah kematian jaringan yang disebabkan oleh iskemia dan timbul jaringan fibrosis sebagai

mekanisme proses penyembuhan.

Mikroskopik : berupa jaringan lien yang diantaranya terdapat jaringan yang mengalami

iskemik dibatasi oleh jaringan ikat fibrosis dengan fokal kalsifikasi, dan

infilrasi ringan sel radang limfosit, sekitarnya terdapat pembuluh darah yang

melebar dan jaringan yang hiperemik. Lesi membentuk segitiga dengan

bagian puncak merupakan area obstruksi.

II. Radang dan penyembuhan

1. Radang kronik spesifik (TBC)

Adalah radang kronik imun granulomatous yang disebabkan oleh infeksi

Mycobacterium tuberkulosa.

Makroskopik : jaringan diambil dari operasi KGB (kelenjar getah bening) di regio

leher.

Mikroskopik : sediaan dari KGB, dijumpai tuberkel (granuloma) terdiri dari nekrosis

kaseosa di bagian sentral yang dikelilingi oleh sel-sel epithelioid

dengan infiltrasi sel radang limfosit, sel plasma, fibroblast dan giant

cell Langhans serta PMN

2. Reaksi benda asing (Gout)

Adalah radang kronik granulomatous yang ditandai oleh akumulasi nodular dari

macrophage (sel epitheloid), yang disebabkan karena adanya benda asing.

Makroskopik : ada 3 bentuk yaitu acute arthritis, chronic tophaceous arthritis, tophus

dalam jaringan lunak.

Mikroskopik :

adanya giant cell benda asing biasanya mengelilingi benda asing

(kristal urat/tophus). Fibroblast, limfosit dan sel plasma, kadang-

kadang neutrophyl dapat dilihat dalam granuloma, dan sel epithelioid

yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis.

Pada Synovitis akut ditandai banyaknya PMN, macrophage dan

mikrokristal dari urate.

Khas adanya tophus yaitu massa kristal urate, berupa massa amorf

dikelilingi oleh reaksi radang yang hebat berupa macrophage

(epitheloid), limfosit, giant cell benda asing dan diliputi jaringan ikat

fibrous.

Page 4: Prakt Pa Sm 3,2013 (Autosaved)

3. Reaktif lymphoid hyperplasia

Reaksi hyperplasia atau reaksi limfoid yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh

skunder dari reaksi radang lokal sekitar jaringan limfoid atau kelenjar getah bening

(KBG) terhadap jejas, baik berupa infeksi maupun proses keganasan yang terdiri dari

4 pola yaitu : ~ follicular pattern

~ sinus histiositosis

~ diffuse pattern

~ mixed pattern

~ Follicular pattern

Mikroskopik : KGB berkapsul jaringan ikat, subkapsuler dijumpai folikel-folikel

besar dan kecil, hyperplasia dengan germinal center aktif terdiri dari

sel-sel limfosit dalam berbagai tingkat perkembangan, diantaranya

terdapat “tingeable bodies macrophage”, dibagian tepi dikelilingi sel-

sel limfosit matur serta tampak sinus melebar.

4. Hashimoto thyroiditis (Chronic lymphocytic thyroiditis)

Adalah : radang yang disebabkan oleh gangguan autoimmun pada thyroid. Penyebab

utama karena adanya defect pada T-cell. Respone imun meliputi respon seluler dan

humoral.

Makroskopik : thyroid diliputi kapsul, pada potongan permukaan tampak pucat, warna

abu-kecoklatan, kenyal, agak friable.

Mikroskopik : tampak folikel-folikel thyroid atrofik dengan sebagian lumen berisi

massa koloid, dilapisi epitel kuboid, pada beberapa area dilapisi sel

Hurthle/oxyphil. Dijumpai juga sel-sel limfoid yang membentuk

germinal center serta infiltrasi sel radang limfosit dan sel plasma pada

parenkim.

5. Jaringan granulasi

Merupakan proses penyembuh yang tidak sempurna.

Makroskopik : jaringan tampak bewarna merah muda.

Mikroskopik : terdiri dari proliferasi fibroblast dan pembuluh darah kecil dengan

infiltrasi sel radang limfosit dan PMN. Jika akut celah-celah vaskuler

dilatasi dengan exudasi PMN. Pada kasus yang lanjut tampak

fibroblast proliferasi dipisahkan collagen padat dengan infiltrasi

ringan sel radang PMN.

6. Keloid

Adalah : proses penyembuhan yang berlebihan, atau nama lainnya scar/jaringan parut.

Makroskopik : berupa penonjolan (nodul) dari permukaan kulit, keras dengan

permukaan licin dan mengkilat.

Mikroskopik : epidermis berlapis epitel squamous flattened/atrofi, sedangkan di

dermis akan terbentuk collagen baru (banyak sedikitnya collagen

Page 5: Prakt Pa Sm 3,2013 (Autosaved)

akan menentukan konsistensi nodul). Pada stadium fibroblastic,

serat-serat collagen akan tersusun seperti kumparan atau bentukan

noduler (nodul yang menonjol menyebabkan epidermis atrofi).

Tidak dijumpai adnexa kulit (folikel rambut, glandula sebacea dan

sudorifera).

7. Inflammatory polyp

III. Tumor-tumor jinak

1. Lipoma

adalah tumor jinak yang berasal jaringan lemak. Sulit dibedakan dengan jaringan

adipose dewasa yang berupa fat kecil yang mature, kadang-kadang ada campuran

dengan jaringan ikat (fibrolipoma), pembuluh darah (angioipoma) dan jaringan otot

(myo/intramuskuler lipoma).

Predileksi : pada jaringan subcutan, punggung, bahu, leher, dapat juga dijumpai di

retroperitoneal, mediastinum atau daerah yang banyak mengandung

lemak.

Makroskopik : lipoma sejati biasanya berukuran kecil (1-4 cm), batas tidak jelas

dan diliputi kapsul tipis.

Mikroskopik : tampak sel-sel adipose hiperplasia dangan inti terletak ditepi,

tersusun dalam lobulus-lobulus yang dipisahkan oleh septa

jaringan ikat, dengan pembuluh darah kecil hiperemi.

2. Leiomyoma

Adalah tumor jinak yang berasal dari jaringan otot polos. Paling sering pada uterus

(myoma uteri), terjadi pada 20% wanita diatas 35 tahun, kulit hitam lebih banyak

dari kulit putih, dapat single/multiple, berkapsul, padat, dapat terjadi di cervical atau

corpus.

Predileksi : submucosa terletak di bawah endometrium, subserosa (subperitoneal),

dapat berbetuk sessile atau pedunculated, dapat ruptur sehingga menimbulkan

perdarahan masif atau intramural (intertitial), terdapat di dalam dinding otot.

Makroskopik : sediaan berasal dari jaringan uterus, kenyal, kecoklatan, pada

potongan tampak nodul myom berjaras-jaras.

Mikroskopik : terdiri dari sel-sel otot polos (myosit) yang uniform dalam ukuran,

bentuk spindel, hyperplasi, tersusun dalam “whorl like (seperti

kumparan) atau interlacing pattern”, batas tumor tegas dari daerah

sekitarnya.

3. Hemangioma

Adalah pembentukan baru pembuluh darah baru. Ada 2 jenis yaitu : capillary dan

cavernous hemangioma.

Page 6: Prakt Pa Sm 3,2013 (Autosaved)

Capillary hemangioma : lebih sering terdiri dari jalian kapiler-kapiler baru yang

berisi darah. Tumor ini hanya mengenai satu segmen pembuluh darah dimana

endotel tumbuh keluar dan membentuk pembuluh darah. Kapiler-kapiler ini

membentuk massa yang berada diluar sirkulasi biasa, sehingga pembuluh darah

disini tidak begitu hebat.

Predileksi : paling sering dijumpai di kulit, jaringan subcutan, membran mukosa

dari cavum oral dan bibir. Hemangioma pada kulit berupa bercak merah cerah,

batas tegas dan datar, biasanya tampak sejak lahir, terutama dijumpai pada muka

atau kepala, bersifat unilateral.

Mikroskopik : sediaan terdiri atas episermis berlapis epithel squamous complex,

dermis berupa jaringan fibrokolagen dengan glandula sudorifera,

folikel rambut. Di bawahnya tampak massa tumor terdiri dari

pembuluh-pembuluh darah kecil seukuran kapiler dengan endotel

proliferasi, lumen berisi RBC, dikelilingi stroma jaringan ikat

fibrous.

Cavernous hemangioma Lebih jarang, mempunyai struktur terdiri dari rongga atau sinusoid yang dilapisi

endotel. Paling sering terjadi pada hepar dengan bentuk tumor kecil, merah tua,

multiple, jarang membesar. Tidak berkapsul dan dapat infiltrasi ke sekitarnya.

4. Pleomorfik adenoma

Adalah salah satu jenis tumor jinak campur pada kelenjar liur yang paling sering

dijumpai. Banyak terdapat pada orang dewasa muda dan setengah umur. Bersifat

jinak, akan tetapi bila rekurens akan berubah menjadi destruktif dan invasif secara

lokal.

Mikroskopik : bervariasi karena mengandung elemen-elemen ektodermal dan

mesodermal. Elemen yang sering ditemukan adalah massa epitelial

(myoepithelial) sebagian tersusun seperti kelenjar, jaringan ikat

yang mucoid disertai mucin, jaringan cartilago dan limfoid.

5. Veruccae (Wart)

Adalah lesi yang self-limited (dapat sembuh sendiri), sering dijumpai pada anak-

anak dan dewasa, disebabkan Human papiloma virus (HPV). Transmisinya melalui

kontak langsung. Jenis yang paling sering dijumpai Verruca vulgaris.

Predileksi : permukaan dorsum tangan dan area periungual.

Makroskopik : lesi berupa papul berwarna abu-abu putih sampai coklat, datar atau

menonjol. Permukaannya kasar seperti batu kerikil.

Mikroskopik : epidermis hiperplasia berbentuk verrucous atau papilomatous,

tampak sel koilosit (cytoplasmic vacuolization) yang banyak

terdapat di lapisan epidermis superficial, menghasilkan “halo”

yang pucat mengelilingi inti yang terinfeksi, berupa granul

keratohyalin padat dan menonjol serta agregat keratin berupa

sitoplasma eosinofilik sebagai akibat efek dari sitopatik virus.

Page 7: Prakt Pa Sm 3,2013 (Autosaved)

6. Schwannoma = Neurilemmoma = Peripheral neuroglioma

Neoplasia dari syaraf perifer yang timbul dari sel schwann dan elemen lain dari

peripheral nerve sheath, seperti fibroblas. Tumor ini bersifat jinak, berupa massa

yang menempel pada syaraf perifer, syaraf cranial, spinal nerve roots.

Predileksi : biasanya di kepala atau extremitas bagian flexor. Schwannoma jarang

dijumpai di subcutan atau dermis.

Mikroskopik : gambaran klasik terdiri dari area Antoni A adalah area yang padati

oleh sel-sel spindel, uniform, inti sel membentuk palisading,

tersusun back to back, masing-masing dibatasi oleh serat retikuler

yang halus. Dua palisading yang bertetangga, disertai sitoplasma

sel schwann dan serat retikuler yang secara keseluruhan disebut

Verocay bodies. Sering juga dijumpai hialinisasi vaskuler dan

lipid laden macrophage. Area antoni B tampak sel-sel schwann

individual tersebar longgar dalam matrix myxoid, jernih.

7. Meningioma

Adalah tumor yang berasal dari sel-sel meningothelial yang terdapat pada arachnoid

mater. Kebanyakan lesi terjadi diluar parenkim otak, timbul pada cranial vault dan

spinal cord. Sering terjadi pada wanita dewasa.

Makroskopik : berupa massa kenyal, lobulated, menempel pada duramater.

Mikroskopik : terdiri dari atas sel-sel bentuk bulat dan spindel, sering menunjukkan

susunan seperti kumparan. Susunan ini dapat mengalami

degenerasi hyalin membentuk massa kecil seperti mutiara tanduk,

dapat juga mengalami kalsifikasi yang mirip corpora amilacea,

dikenal sebagai psammoma bodies.

IV. Tumor-tumor ganas (1)

1. Hogdkin Lymphoma

Adalah neoplasma ganas dari jaringan limfoid dan kelenjar getah bening. Penyakit

ini secara morfologis ditandai dengan ditemukannya Reed-sternberg cell/RS cell

(neoplastic giant cell) yang dianggap sebagai elemen neoplastik sejati dari Hogdkin

disease. Indentifikasi RS cell dan variantnya sangat penting dalam diagnosis. RS

cell klasik adalah sel besar dengan binukleasi atau lobulated, keduanya seperti mata

burung hantu (inclusion-like, owl-eyed) dikelilingi oleh sebuah halo yang jernih.

Sitoplasmanya banyak dan amphophilic.

Klasifikasi utamanya : - nodular sclerosis

- Mixed cellularity

- Lymphocyte predominant

- Lymphocyte depleted.

Page 8: Prakt Pa Sm 3,2013 (Autosaved)

Nodular sclerosis adalah jenis yang paling banyak. Ciri khasnya terdapat lacunar

cell (variant RS cell) dan adanya kolagen band yang membagi jaringan limfoid

menjadi nodul-nodul yang circumscribed. Fibrosis bisa sedikit atau banyak, sel-sel

neoplastik ditemukan pada latar belakang yang polymorph dari limfosit kecil,

eosinofil, plasma dan macrophage.

2. Retinoblastoma

Adalah tumor mata ganas yang terjadi pada anak, yang timbul dari sel-sel

neuroepithelial. Terbanyak diusia kurang dari 4 tahun. Sering terjadi sebagai

congenital tumor, dapat multifokal atau bilateral. Tumor juga dapat regresi secara

spontan. Pada kasus-kasus familial khususnya tumor yang multiple dapat tumbuh

secara bilateral. Penderita dengan familial retinoblastoma juga beresiko tinggi

untuk menderita osteosarcoma dan soft tissue tumor lainnya.

Mikroskopik : tumor cendrung membentuk massa noduler terdiri dari area

undifferentiated berisi sel-sel kecil bentuk bulat dengan inti besar

hiperkromatik, sitoplasma sedikit. Sedangkan area differentiated

ditandai adanya gambaran Flexner-Wintersteiner rosettes yang

berisi cluster sel-sel kuboid dan kolumner yang tersusun

mengelilingi central lumen.

3. Wilm’s tumor/Nephroblastoma

Adalah tumor ganas abdominal yang paling sering terjadi pada anak-anak, biasanya

di usia 3 tahun pertama (2-5 tahun). Tumor ini sangat radiosensitif.

Makroskopik : tumor ini besar sekali hampir memenuhi rongga abdomen, soliter,

sering bilateral. Tumor bewarna coklat-abu-abu, lunak, homogen,

batas tegas, kadang terdapat perdarahan, degenerasi kistik dan

nekrosis. Cendrung untuk menghancurkan ginjal dapat menyebar

ke organ sekitar tetapi jarang metastase melalui pembuluh darah.

Mikroskopik : gambaran khas yang umum adalah sarcomatous. Sel-selnya bulat

atau fusiform, sering dijumpai elemen-elemen kelenjar (tubulus)

sehingga sering disebut adenosarcoma. Kombinasi trifasik klasik

yang sering dijumpai terdiri dari sel blastemal, stromal dan

epitelial. Komponen blastemal berupa sheet of small blue cell.

Diferensiasi epitelial biasa berbentuk tubulus atau glomerulus yang

abortif, sedangkan sel stroma berwujud fibrotik dan myxoid serta

sering juga berupa diferensiasi dari otot skletal.

4. Keratinizing Squamous cell carcinoma (cervix)/SCC

Adalah tumor ganas cervix yang paling sering dijumpai. Terjadi pada usia mulai

dekade 2 sampai usia tua, puncaknya usia 40-45 tahun, dan puncak pre-cancerous

yaitu 30 tahun (karena infeksi oleh Human Papilloma Virus/HPv dini)

Makroskopik : terdapat 3 bentuk yaitu : fungating (exofitik), ulcerating dan

infiltratif.

Page 9: Prakt Pa Sm 3,2013 (Autosaved)

Mikroskopik : Sediaan terdiri dari epidermis berlapis epithel squamous complex

berkeratin, dermis berupa jaringan ikat fibrokolagen dengan

infiltrasi sel radang limfosit, tampak glandula sebacea dan

sudorifera serta massa tumor berstruktur pulau-pulau terdiri dari

kelompok sel-sel relatif besar, inti pleomorfik, hiperkromatik dan

vesikuler, kromatin padat dan kasar sebagian anak inti prominent,

mitosis abnormal, sitoplasma luas eosinofilik sebagian jernih,

berkeratin .

Pada tipe berkeratin ini, kelompok sel epitel tumbuh ke arah

subepitel, di tengah massa ini terjadi kornifikasi dikenal sebagai

epithelial pearl (mutiara tanduk). Sel-sel disekelilingnya tersusun

konsentris, disekitar massa ini sering dijumpai limfosit.

5. Adenocarcinoma recti (Mucinous type)

Mikroskopik : sediaan terdiri dari kelompok-kelompok sel dengan inti terletak di

tepi (signet ring cell), sebagian tampak “berenang“ diantara

genangan mucin yang dihasilkannya. Dijumpai juga area

perdarahan.

6. Rhabdomyosarcoma

Adalah sarcoma yang sering terjadi pada anak-anak dibawah usia 15 tahun dan

dewasa muda.

Klasifikasi : - Embryonal rhabdomyosarcoma

Terutama pada bayi baru lahir sampai usia 15 tahun. Lokasi tersering

di leher dan kepala.

- Alveolar rhabdomyosarcoma

Lebih jarang. Terjadi pada usia 10 sampai15 tahun. Lokasi paling

sering di extremitas atas dan bawah.

- Pleomorphic rhabdomyosarcoma

Dikenal sebagai classic and most typical type. Paling sedikit. Dapat

terjadi pada semua usia. Puncak insiden 45 tahun. Lokasi tersering

otot besar extremitas terutama paha.

Mikroskopik : Pleomorphic rhabdomyosarcoma

Terdiri dari sel besar, bulat atau pleomorfik, sitoplasma luas dan

eosinophylic, inti terdesak ke tepi (tad pole/racket cell), longgar,

tersusun tidak teratur, terdapat bizzare cell dan giant cell.

7. Melanoma maligna

Umumnya timbul di epidermis, namun dapat timbul juga di oral, permukaan

mukosa anogenital, eosophagus, meningen dan mata. Bisa tumbuh secara in situ

atau invasif . invasif melanoma dapat bersifat tumorigenic (fase pertumbuhan

Page 10: Prakt Pa Sm 3,2013 (Autosaved)

vertikal) atau non tumorigenic (fase pertumbuhan radial). Semua jenis melanoma

berasal dari melanosit pada epidermal junction.

Mikroskopik : individual sel melanoma sangat besar dibandingkan dengan sel

nevus. Inti besar dengan contour ireguler dan pigmentasi, kromatin

clumping terletak di tepi membran inti, anak inti eosinophylic. Sel-

sel ini tumbuh sebagai expansile, baloon-like-nodules (poorly

formed nests) atau individual sel-selnya terdapat dalam berbagai

tingkatan di epidermis dan dermis.

V. Tumor-tumor ganas (2)

1. DCIS (Ductal carcinoma in situ) & Invasive ductal carcinoma mamma

DCIS : banyak terjadi pada invasive ductal carcinoma namun jarang pada lobular

carcinoma. Biasanya timbul dari duktus lobular terminalis. Polanya dapat tersusun

solid (padat), cribriform, papiler dan milropapiler.

Invasive ductal carcinoma mamma

70-80% carcinoma mamma adalah jenis Invasive ductal carcinoma mamma. Tumor

ini sering menghasilkan respon desmoplastik yang mengantikan jaringan lemak

normal pada mamma, yang saat perabaan terasa keras. Jika massa tumor menempel

pada muskulus pectoralis atau deep fascia dinding dada dapat menimbulkan retraksi

atau dimpling. Gambaran tumor ini sangat heterogenus mulai dari tubulus yang well

differentitited dan low grade nuclei sampai tumor dengan yang terdiri dari lembaran

dengan sel-sel anaplastik, tepi tumor biasanya ireguler.

Mikroskopik : tumor solid, tampak sel-sel pelapis kelenjar dengan inti pleomorfik,

kromatin clumping, sebagian vesikuler dengan anak inti menonjol,

mitosis abnormal dan telah menginvasi stroma jaringan ikat yang

diinfiltrasi oleh sel radang limfosit dan PMN, diantaranya dijumpai

area nekrosis dan perdahan.

2. Immature teratoma

Adalah tumor yang jarang, komponen jaringannya menyerupai yang ada pada fetus

atau embryo. Tumor ini terutama dijumpai pada usia muda prepubertas dan wanita

muda dengan usia rata-rata 18 tahun.

Makroskopik : ukuran tumor besar dengan permukaan luarnya licin. Pada potongan

tampak struktur solid, area nekrosis dan perdarahan. Juga dapat

dijumpai rambut,cartilago, tulang dan kalsifikasi.

Mikroskopik : terdapat bermacam-macam jaringan immature yang berdeferensiasi

kearah cartilago, kelenjar, tulang, otot, syaraf dan lain-lain. Resiko

penyebaran ke extraovarium adalah grading histology dari tumor

(grading1-3) yang berdasarkan atas proporsi dari jaringan yang

mengandung neuroepitelium.

3. Osteosarcoma (Osteogenic sarcoma)

Page 11: Prakt Pa Sm 3,2013 (Autosaved)

Adalah neoplasia ganas mesenkimal yang sel-sel neoplasianya menghasilkan

osteoid dan merupakan tumor ganas primer dari tulang. Lokasi tersering adalah ;

metafisis dari distal femur, proximal tibia, dan humerus. Banyak mengenai anak

usia 10-20 tahun.

Rontgent foto menunjukkan adanya elevasi periosteum dengan permukaan yang

meliputi tulang sehingga menimbulkan gambaran Codman triangle.

Mikroskopik : ciri khasnya adalah adanya osteoid yang dihasilkan oleh sel-sel

tumor. Sel tumor mesenkimal ini berbentuk spindle, uniform, agak

pleomorfik, dengan inti bizzare, hiperkromatik, banyak mitosis

serta giant cell. Tampak juga pulau-pulau trabecula tulang primitif

diantara pinggiran osteoblast ganas.

4. Seminoma

Terdiri dari 2 jenis : seminoma klasik (lebih banyak) dan spermatocytic seminoma.

Seminoma klasik merupakan neoplasia dari germ cell pada testis, yang pada

ovarium identik dengan dysgerminoma.

Makroskopik : berupa massa tumor yang besar, lunak, batas tegas biasanya

homogen, warna putih abu-abu, dapat menonjol ke permukaan

sehingga merusak testis. Neoplasma ini ditandai oleh tunika

albuginea pada testis intact (utuh).

Mikroskopik : massa tumor terdiri dari sel-sel besar dengan batas sel tegas, jernih,

sitoplasma kaya dengan glycogen, inti bulat, padat, anak inti

mencolok. Sel sering tersusun dalam lobulus kecil diselingi

jaringan ikat yang diinfiltrasi sel radang limfosit (lymphocyte

band).

5. Transtitional cell carcinoma

Adalah tumor terbanyak pada vesica urinaria (80%) terutama di area trigonum.

Sangat jarang terjadi pada anak-anak. Tumor ini sering rekuren dan berimplantasi

pada dinding abdomen. Grading tumor mempunyai arti diagnostik yaitu

- Grade I : warna merah muda, papiler, pedunculated dan jarang nekrosis.

Mikroskopik : papil-papil terdiri dari core fibrovascular berlapis sel transtitional

yang uniform, mitosis jarang dijumpai.

- Grade II : pedunculated, nekrosis jarang dan solid.

Mikroskopik : papil tetap ada, lebih crowded, lapisan sel bertambah, inti lebih

besar, hiperkromatik, kadang mitosis dapat dijumpai.

- Grade III : gambaran sessile, cauliflower, nekrosis dan sering ulcerasi.

Mikroskopik : papil mulai tidak teratur, massa sel tersusun dalam kelompok kecil,

mitosis banyak.

- Grade IV : sessile, nekrotik, ulcerasi dan cauliflower.

Mikroskopik : papil jarang, sel-sel atipik banyak dan pleomorfik sampai ciri

transtitional tak jelas, mitosis banyak dan atipik.

6. Papillary adenocarcinoma thyroid

Page 12: Prakt Pa Sm 3,2013 (Autosaved)

Adalah tumor ganas yang sering dijumpai pada thyroid. Dapat terjadi pada semua

usia, kebanyakan berhubungan dengan paparan ion radiasi sebelumnya.

Makroskopik : tumor tumbuh soliter atau multifokal, batas tegas bahkan berkapsul.

Namun tumor dapat juga menginfiltrasi ke parenkim disekitarnya

dengan tepi yang tidak jelas. Lesi berisi area fibrosis, kalsifikasi

dan sering kistik.

Mikroskopik : area papiler dapat berlapis-lapis (multilayer) dengan berbagai

ukuran dan bentuk. Inti sel dengan kromatin tersebar sehingga

memberikan gambaran optically clear yang menimbulkan pola

“ground glass” atau orphan annie nuclei. Ditambah adanya

invaginasi sitoplasma pada cross section sehingga menimbulkan

gambaran intranuclear inclusion (pseudo-inclusion).

7. Undifferentitited carcinoma nasopharynx

Adalah salah satu variant dari carcinoma nasopharynx yang paling sering

dihubungkan dengan infeksi EBV.

Mikroskopik : terdiri dari sel-sel besar dengan batas sel tidak tegas (syncytial

growth) dan anak inti eosinofilik dan mencolok.

8. Adenocarcinoma Prostate

70-80% timbul pada bagian perifer kelenjar prostate. Pada pemeriksaan rectal

toucher teraba nodul yang ireguler.

Makroskopik : nodul fokus carcinoma teraba kenyal, warna abu-putih sampai

kuning, menginfiltrasi kelenjar yang berdekatan dengan batas tepi

tidak tegas.

Mikroskopik : massa terdiri dari kelenjar-kelenjar padat, ukuran mengecil,

bertumpuk, ireguler, back to back tersusun menbentuk struktur

papiler/cribriform, dibatasi oleh sel-sel kuboid selapis dengan anak

inti mencolok, mitosis abnormal.

9. M

VI. M