pr

8
Trakeostomi Definisi Trakeostomi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengatasi pasien dengan ventilasi yang tidak adekuat dan obstruksi jalan pernafasan bagianatas. Insisi yang dilakukan pada trakea disebut dengan trakeotomi sedang kantindakan yang membuat stoma selanjutnya diikuti dengan pemasangan kanul trakea agar udara dapat masuk ke dalam paru-paru dengan menggunakan jalan pintas jalan nafas bagian atas disebut dengan trakeostomi Indikasi dari trakeostomi antara lain: - Terjadinya obstruksi jalan nafas atas - Sekret pada bronkus yang tidak dapat dikeluarkan secara fisiologis, misalnya pada pasien dalam keadaan koma. - Untuk memasang alat bantu pernafasan (respirator). - Apabila terdapat benda asing di subglotis - Penyakit inflamasi yang menyumbat jalan nafas (misal angina ludwig), epiglotitis dan lesi vaskuler,

description

catatan

Transcript of pr

TrakeostomiDefinisiTrakeostomi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengatasipasien dengan ventilasi yang tidak adekuat dan obstruksi jalan pernafasan bagianatas. Insisi yang dilakukan pada trakea disebut dengan trakeotomi sedang kantindakan yang membuat stoma selanjutnya diikutidengan pemasangan kanul trakea agar udara dapat masuk ke dalam paru-paru dengan menggunakan jalan pintasjalan nafas bagian atas disebut dengan trakeostomi

Indikasi dari trakeostomi antara lain: Terjadinya obstruksi jalan nafas atas Sekret pada bronkus yang tidak dapat dikeluarkan secara fisiologis, misalnya pada pasien dalam keadaan koma. Untuk memasang alat bantu pernafasan (respirator). Apabila terdapat benda asing di subglotis Penyakit inflamasi yang menyumbat jalan nafas (misal angina ludwig), epiglotitis dan lesi vaskuler, neoplastik atau traumatik yang timbul melalui mekanisme serupa Obstruksi laring Radang akut, misalnya pada laryngitis akut, laryngitis difterika, laryngitis membranosa, laringo-trakheobronkhitis akut, dan abses laring Radang kronis, misalnya perikondritis, neoplasma jinak dan ganas, trauma laring, benda asing, spasme pita suara, dan paralise Nerus Rekurens Sumbatan saluran napas atas karena kelainan kongenital, traumaeksterna dan interna, infeksi, tumor. Cedera parah pada wajah dan leher Setelah pembedahan wajah dan leher Hilangnya refleks laring dan ketidakmampuan untuk menelan sehingga mengakibatkan resiko tinggi terjadinya aspirasi Penimbunan sekret di saluran pernafasan. Terjadi pada tetanus, trauma kapitis berat, Cerebro Vascular Disease (CVD), keracunan obat, serta selama dan sesudah operasi laringBeberapaIndikasitrakeostomiadalah:[9][10]1. Mengatasiobstruksijalan nafas atas sepertilaring.

2. Mengurangi ruang rugi (dead air space) di saluran nafas bagian atas seperti daerah ronggamulut, sekitarlidahdanfaring. Dengan adanya stoma maka seluruhoksigenyang dihirupkan akan masuk ke dalam paru, tidak ada yang tertinggal di ruang rugi itu. Haliniberguna padapasiendengan kerusakan paru, yang kapasitas vitalnya berkurang.

3. Mempermudah pengisapan sekret daribronkuspadapasienyang tidak dapat mengeluarkan sekret secara fisiologik, misalnya padapasiendalamkoma.

4. Untuk memasang respirator (alat bantu pernafasan).

5. Untuk mengambilbendaasing dari subglotik, apabila tidak mempunyai fasilitas untukbronkoskopi.

6. Cedera parah pada wajah danleher.

7. Padapasiendengan pipa endotrakeal yang perlu pengantian, pembersihan dan penggunaan lamaKontraindikasi Infeksi pada tempat pemasangan, dan gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol, seperti hemofili.Satu-satunya kontraindikasi adalah pasiendenganobstruksilaringoleh tumorganas, karena pada beberapa kasus,trakeostomiyang dilakukan lebih dari 48 jam sebelum pembedahan definitif, menyebabkaninsidenskekambuhan pada stoma bertambahKrikotirotomiMerupakan tindakan darurat mengatasi obstruksi jalan nafas, dengan membuka/ melubangi membran krikotiroidea.Indikasi operasi:Obstruksi jalan nafas atas yang hebat, dimana persiapan trakeostomi belum dapat dilakukan.Kontra indikasi :Tidak ada kontra indikasi

proseal fastrach

Organ-organ yang terlibat dalam oropharyngeal airway1. Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius)2.Orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkal lidah)3. Laringofaring(terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)

C. Indikasi dan Kontra Indikasi1. IndikasiAdapun indikasi pemasangan oropharyngeal tube adalah sebagai berikut :a. Pemeliharaan jalan nafas pasien dalam ketidaksadaran,b. Melindungi endotracheal tube dari gigitan,c. Memfasilitasi suction pada jalan nafas

2. Kontra indikasiTidak boleh diberikan pada pasien dengan keadaan sadar ataupun semi sadar karena dapat merangsang muntah, spasme laring.Harus berhati-hati bila terdapat trauma oral.FMAliran oksigen melalui alat ini sekitar 5-8lt/menit dengan koonsentrasi 40-60%