PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

57
TUMBUH KEMBANG PEMICU 2 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2015 1 Fasilitator: dr. Francisca Diana Alexandra., M.Sc

description

PPT TUMBANG PEMICU 2

Transcript of PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

Page 1: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

1

TUMBUH KEMBANGPEMICU 2

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2015

Fasilitator:dr. Francisca Diana Alexandra., M.Sc

Page 2: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

2

ANGGOTA KELOMPOK III DWI ANGGRAINY A. F

FAA 114 027 ANDREANY URIA U. L

FAA 114 028 ANDRIONALDY

FAA 114 029 ALLYCIA MAHARATTI Z.

FAA 114 030 SONIA KAROLINA A.

FAA 114 032 NUURIKA AKHSANA

FAA 114 033 DEDE MEGA A.

FAA 114 034

IRFAN RAMADHANOORFAA 114 035

DODY INDRA ATMAJAFAA 114 036

DEVI NOOR JANNAHFAA 114 037

NOVA WULANDARI P.FAA 114 038

ROSARIALA DYTAFAA 114 039

RATUTI YETSI BIANCA FAA 114 040

Page 3: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

3

PEMICU Seorang bayi laki-laki berusia 8 bulan, berat badan 6 kg dan panjang badan 68 cm dibawa berobat dengan keluhan belum bisa tengkurap. Dari anamnesis diketahui bahwa berat lahir 3 Kg dengan panjang lahir 50 cm. Saat ini bayi diberi ASI dan susu formula, sedangkan makanan tambahan belum diberikan. Bicara hanya “cooing” (mengeluarkan suara “aaa..., ooo..., uuu...”). Pada pemeriksaan ditemukan mikrosefali, headlag, hepatomegali, limfadenopati dan khorioretinitis. Pada pemeriksaan CT scan kepala ditemukan kalsifikasi intraserebral. Pada pasien kemudian dilakukan pemeriksaan antibodi terhadap toksoplasma dan didapatkan hasil IgM (+), IgG (+).

Page 4: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

4

KATA SULITa. Mikrosefali : Cacat pertumbuhan otak secara menyeluruh

akibat abnormalitas perkembangan dan proses destruksi otak selama masa janin dan awal masa bayi atau lingkar kepala lebih kecil dari normal.

b. Head lag : Berkurangnya kontrol kepala ketika bayi ditarik.c. Limfadenopati : Pembesaran kelenjar getah bening dengan

ukuran lebih besar dari 1 cm. d. Hepatomegali : Pembesaran hati.e. Khorioretinitis : Radang koroid dan retina.f. Kalsifikasi intraserebral : Endapan kapur yang tidak larut di

otak.g. Toksoplasma atau toksoplasmosis : Penyakit yang

disebabkan oleh toxoplasma gondii merupakan penyakit parasit pada hewan yang ditularkan kepada manusia. Parasit merupakan golongan protozoa yang bersifat parasit obligat intraseluler.

Page 5: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

5

KATA KUNCI1. Bayi ♂ 8 Bulan2. Berat badan 6 kg dan panjang badan 68 cm3. Bayi belum bisa tengkurap4. Bayi diberi ASI dan susu formula, sedangkan

makanan tambahan belum diberikan5. Bicara hanya “cooing”6. Pada pemeriksaan ditemukan mikrosefali, headlag,

hepatomegali, limfadenopati dan khorioretinitis7. Pada pemeriksaan CT scan kepala ditemukan

kalsifikasi intraserebral8. Pada pemeriksaan antibodi terhadap toksoplasma

didapatkan hasil IgM (+), IgG (+)

Page 6: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

6

IDENTIFIKASI MASALAHBayi laki laki, 8 bulan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, dan hasil pemeriksaan antibodi terhadap toksoplasma IgM (+), IgG (+).

Page 7: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

7

ANALISIS MASALAH

Page 8: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

8

HIPOTESISAda hubungan ibu yang terinfeksi taksoplasma dengan toksoplasmosis kongenital yang dialami oleh bayi.

Page 9: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

9

PERTANYAAN TERJARING1. Definisi kata sulit?2. Pengertian IgM & IgG?3. Bagaimana perkembangan motorik bayi normal usia 0 – 8

bulan ?4. Apa yang menyebabkan keterlambatan perkembangan

motorik?5. Bagaimana perkembangan bicara bayi normal?6. Jelaskan tentang sistem pendengaran dan penglihatan ?7. Jelaskan perkembangan neurologi bayi berusia 1 tahun!8. Bgaimana nutrisi yang sesuai untuk bayi berusia 8 bulan ?9. Apa etiologi dari toksoplasmosis kongenital?10. Jelaskan Epidemiologi dari toksoplasmosis kongenital?

Page 10: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

10

PERTANYAAN TERJARING11. Bagaimana cara penularan toksoplasmolisis dari ibu ke

anak ?12. Bagaimana siklus hidup parasit yang menyebabkan

toksoplasmolisis kongenital ?13. Apa saja Preventif dari toksoplasmolisis kongenital ?14. Bagaimana manifestasi klinis dari toksoplasmolisis

kongenital ?15. Bagaimana dari patogenesis toksoplasmolisis kongenital ?16. Jelaskan tentang sistem pendengaran dan penglihatan !17. Jelaskan perkembangan neurologi bayi 1 tahun !

Page 11: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

11

Pengertian IgM dan IgG Immunoglobulin M

( IgM )a. IgM : antibodi yang langsung di hasilkan begitu tubuh manusia terkena virus, bakteri atau racun.b. IgM ditemukan terutama di darah dan cairan limfatik.c. IgM lebih besar dalam ukuran dibandingkan dengan IgGd. IgM bersifat sementara dan menghilang setelah beberapa mminggu yang kemudian digantikan oleh IgG.

Page 12: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

12

Lanjutan.. Immunoglobulin G

( IgG )a. IgG ditemukan di seluruh tubuh, terutama di sebagian besar cairan tubuhb. IgG yang berlangsung selama hidup dan memberikan kekebalan abadi c. ditemukan dalam semua cairan tubuh dan melindungi tubuh manusia terhadap serangan bakteri dan virus.d. IgG merupakan antibodi paling melimpah dalam tubuh manusia

Page 13: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

13

Pediatr Rev 1997.

bulan

Perkembangan motorik bayi normal 0- 8 bulan

Page 14: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

14

Pediatr Rev 1997.

bulan

Perkembangan motorik bayi normal 0- 8 bulan

Page 15: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

15

Kepala mantap 2 bulanNo head lag 3 bulanHands together in midline 3 bulanRefleks tonus leher asimetris (-) 4 bulanDuduk tanpa bantuan 6 bulanBerguling bolak-balik 6,5 bulanBerjalan sendiri 12 bulanBerlari 16 bulan

Motorik kasar

Page 16: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

16

Menggenggam benda 3,5 bulanMeraih benda 4 bulan

Palmar grasp hilang 4 bulan

Memindahkan benda dari 1 tangan ke tangan lain5,5 bulan

Menggenggam benda dg ibu jari 5,5 bulanMencoret-coret 13 bulanMembangun menara dg 6 kubus 22 bulan

Motorik halus

Page 17: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

17

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik

Perilaku gerak pada anak sudah muncul saat masih dalam kandungan ibu tepatnya usia 4 bulan dan 4 bulan pertama setelah lahir. Banyak faktor yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan motorik bayi selama dalam kandungan ibu, yaitu:

1. Obat-obatan2. Penyakit bawaan ibu 3. Genetik.4. Nutrisi Ibu Hamil

Page 18: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

18

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik

A. Kelainan kromosom

B. Lingkungan

C. Faktor Pola Asuh

D. Faktor Kesehatan

E. Budaya dan Sosial

Ekonomi

F. Faktor Jenis Kelamin

Page 19: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

19

Yang menyebabkan keterlambatan motorik Faktor Familial

Ke t e r l a m b a t a n d ap a t m e r up a kan f ak t o r ke t u r un an . H a l i n i m u ng k i n disebabkan belum matangnya kontrol korteks otak, prefrontal dengan jaras- jarasnya, ganglia basal dan serebelum akibat proses mielinisasi yang lambat. Anak-anak ini dikemudian hari akan menjadi anak yang normal dan sehat.

Page 20: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

20

Yang menyebabkan keterlambatan motorik Faktor LingkunganKeterlambatan anak-anak yang berada di tempat penitipan mungkin akibat kurangnya stimulasi dan latihan. Demikian juga bayi-bayi yang dibedong kakinya untuk mencegah rikets, knock-knee atau bow legs akan terlambat berjalan karena kelemahan tungkainya.Rickets atau rakhitis adalah pelunakan tulang pada anak-anak berpotensi menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk. Rickets adalah salah satu penyakit anak yang paling sering di banyak negara berkembang.

Page 21: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

21

Yang menyebabkan keterlambatan motorik KepribadianAnak yang kurang percaya diri, terlalu hati-hati atau kehilangan kepercayaan dirinya akibat jatuh, mungkin akan terlambat berjalan. Bila keberaniannya muncul maka ia akan dapat berjalan dengan baik karena dasar neuorologis untuk berjalan sebenarnya sudah dimilikinya dan keterlambatannya ini tidak mumpunyai dasar kelainan organik.

Page 22: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

22

Yang menyebabkan keterlambatan motorik GiziAnak yang kegemukan akan telambat berjalan bila orang tuanya khawatir berat badannya akan memberikan beban pada tungkainya yang mungkinmenyebabkan deformitas postural.Mental Subnormal Pasien sindrow Down, akan lebih lambat berjalan dibandingkan anak-anak lain dengan kecerdasan setaraf akibat hipotonia. Keterlambatan umumsitiarsitektonik (dendrit, sinaps, mielinisasi), rasa keingintahuan, stimulasi yangkurang dan faktor emosi mungkin berperanan juga.

Page 23: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

23

Yang menyebabkan keterlambatan motorik Serebral Palasi Beratnya kelainan perkembangan motor pasien palsi serebral tergantung pada jenis, berat dan distribusi anatomi palsi serebral serta pada kecerdasan pasien. Walaupun belum terlihat tanda kelainan neurologis, keterlambatanperkembangan motor yang mencolok paling sering disebabkan palsi serebral. Pada stadium lanjut baru akan terlihat kelainan postur dan gerak

Page 24: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

24

Yang menyebabkan keterlambatan motorik Kelainan Tonus OtotHipertonia dan hipotenia akan menyebabkan perkembangan terlambat. Disamping serebral palsi, hipotonia juga dapat disebabkan lesi medula spinalis atau penyakit lower motor neuron (Lower motor neuron (LMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari sistem saraf pusat tetapi serat-serat sarafnya keluar dari sistem saraf pusat dan membentuk sistem saraf tepi dan berakhir di otot rangka), penyakit otot instrinsik dan gangguan fisik umum seperti pada rikets atau setiap penyakit berat lain.

Page 25: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

25

Yang menyebabkan keterlambatan motorik Penyakit Neuromuskular Pasien penyakit neuromuskular seperti penyakit Wearding-Hoffman(SMA merupakan penyakit neuromuskuler yang ditandai oleh degenerasi motor neuron di medula spinalis yang mengakibatkan kelemahan otot proksimal yang progresif dan kelumpuhan) atau Duchenne muscular dystrophy akan terlambat perkembangannya.

Page 26: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

26

Yang menyebabkan keterlambatan motorik Buta Bayi-bayi yang buta mungkin akan terlambat berjaln bila kurang diberikan kesempatan belajar berjalan karena takut akan melukai dirinya sendiri.

Tidak diketahui penyebabnyaAda anak-anak yang sampai berusia 2 tahun atau lebih belum dapat berjalantanpa sebab yang jelas. Bila tidak disebabkan kerusakan susunan saraf pusat ataudisertai gangguan perkembangan mental, keadaan ini bukan masalah yang serius. 

Page 27: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

27

Perkembangan bicara pada bayi Kemampuan bahasa pada umumnya dapat

dibedakan :1. kemampuan reseptif (mendengar dan

memahami) 2. kemampuan ekspresif (berbicara)

Gangguan bicara dan bahasa terdiri dari masalah artikulasi, suara, kelancaran bicara (gagap), afasia (kesulitan dalam menggunakan kata-kata, akibat cedera otak), serta keterlambatan dalam bicara atau bahasa.

Page 28: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

28

Perkembangan bicara pada bayiKemampuan dalam bahasa dan berbicara dipengaruhi oleh 2 hal,yaitu :

1. Faktor intrinsik : kondisi pembawaan sejak lahir termasuk fisiologi dari organ yang terlibat dalam kemampuan bahasa dan berbicara.

2. Faktor ekstrinsik : dapat berupa stimulus yang ada di sekeliling anak, misalnya perkataan yang didengar atau ditujukan kepada si anak.

Page 29: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

29

Perkembangan bicara pada bayi Faktor Intrinsik :

1. Retardasi mental 2. Gangguan pendengaran 3. Autisme4. Mutasi selektif5. Cerebral palsy6. Kelainan organ bicara

Faktor Ekstrinsik (Psikososial) :

Berbagai macam deprivasi psikososial yang mengakibatkan keterlambatan bicara adalah :

1. Lingkungan yang sepi2. Anak kembar 3. Bilingualisme 4. Teknik Pengajaran yang Salah5. Pola menonton televisi

Page 30: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

30

Tahapan perkembangan bicara dan bahasa yang dialami anak berdasarkan usia :

a. Usia 0-6 bulan b. Usia 6-12 bulan c. Usia 12 bulan d. Usia 18 bulan e. Usia 24 bulan f. Usia 30 bulan g. Usia 3 tahun h. Usia 4 tahun i. Usia 5 tahun

Page 31: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

31

Sistem pendengaran dan penglihatan Sistem penglihatanMata adalah organ penglihatan yang mendeteksi

cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap.

Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak

Page 32: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

32

Sistem penglihatan

Page 33: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

33

Sistem penglihatana. Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang

berwarna putih dan relatif kuat.

b. Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera.

c.Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya. Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.

d.Pupil : daerah hitam di tengah-tengah iris. Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris disekelilingnya.

Page 34: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

34

Sistem penglihatane. Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di

belakang kornea dan di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil. Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata (hitam, coklat, hijau, biru, abu-abu, dan lainnya).

f. Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan vitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina. Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris disekelilingnya. Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata (hitam, coklat, hijau, biru, abu-abu, dan lainnya).

g. Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata; berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak.

Page 35: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

35

Sistem penglihatanh. Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang

membawa pesan visuil dari retina ke otak.

I. Humor aqueus : cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris.

j. Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina mengisi segmen posterior mata.

Page 36: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

36

Sistem pendengaran

Page 37: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

37

Sistem pendengaranTelinga manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian luar (outer ear), bagian tengah (middle ear) dan bagian dalam (inner ear). Gelombang suara yang mencapai gendang telinga akan membangkitkan getaran pada selaput gendang telinga tersebut. Getaran yang terjadi akan diteruskan pada tiga buah tulang, yaitu hammer (malleus), anvil (incus), dan stirrup (stapes) yang saling terhubung di bagian tengah telinga (middle ear) yang akan menggerakkan fluida (cairan seperti air) dalam organ pendengaran berbentuk keong (cochlea) pada bagian dalam telinga (inner ear).

Page 38: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

38

Sistem pendengaranSelanjutnya, gerakan fluida ini akan menggetarkan ribuan sel berbentuk rambut halus (hair cells) di bagian dalam telinga yang akan mengkonversikan getaran yang diterima menjadi impuls bagi saraf pendengaran. Oleh saraf pendengaran (auditory nerve), impuls tersebut dikirim ke otak untuk diterjemahkan menjadi suara yang kita dengar. Terakhir, suara akan ”ditahan” oleh otak manusia kurang lebih selama 0,1 detik

Page 39: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

39

Perkembangan Neurologi bayi 1 tahun Perkembangan otak manusia telah dimulai sejak minggu

ketiga kehamilan, dan berkembang sebesar 50% hingga kelahirannya. Pada 2 tahun pertama kehidupan, perkembangan otak meningkat sebesar 30%.

Periode ini dinamakan periode emas, yaitu saat terbaik untuk memberikan stimulasi bagi perkembangan otak anak. Namun pemberian stimulasi lebih baik dilakukan sedini mungkin, yaitu ketika masih saat intrauterin. Perkembangan otak manusia:

a. Neurulasi primer (pembuatan neuron): minggu ke-3 s/d ke-4 kehamilan.

b. Perkembangan prosensefalon (kedua hemisfer cortex cerebrii):

bulan ke-2 s/d ke-3 kehamilan.

Page 40: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

40

Perkembangan Neurologi bayi 1 tahunc. Proliferasi neuron: bulan ke-3 s/d ke-4 kehamilan

(kesalahan pd tahap ini mengakibatkan bayi mikrosefali).d. Migrasi neuron: bulan ke-3 s/d ke-5 kehamilan.e. Organisasi (terjadi percabangan dendrit, akson, sinaps, sel

glia serta apoptosis sbg eliminasi selektif): trimester ke-3 kehamilan hingga postnatal.

f. Mielinasi (pembentukan mielin): periode postnatal.Perkembangan sinaps dimulai saat 6 bulan kehamilan, dan

kemudian puncak perkembangannya berdasarkan fungsi terbagi menjadi:

a. Melihat & mendengar: puncak perkembangannya adl saat 3 bulan kelahiran.

b. Kemampuan berbicara: 9 bulan kelahiran.c. Ketrampilan (skill): tahun ke-2 kelahiran

Page 41: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

41

Nutrisi yang sesuai pada usia bayi 8 bulanMulai Memberikan Makanan Tambahan (MP-ASI) saat

Bayi Berusia 6 Bulan• Dimulai saat usia 6 bulan, bayi memerlukan tambahan

makanan selain ASI.• Lanjutkan pemberian ASI sesuai permintaan, siang dan

malam.• ASI tetap akan menjadi bagian yang terpenting dari

makanan bayi.• Berikan ASI terlebih dahulu sebelum memberikan makanan

lain. Saat memberikan makanan, ingatlah mengenai: Frekuensi, Jumlah, Kepekatan,

Page 42: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

42

Nutrisi yang sesuai pada usia bayi 8 bulanVariasi, Pemberian makan secara Aktif/Responsif, dan

Kebersihan.1. Frekuensi: Berikan makan pada bayi 2 kali sehari.2. Jumlah: Berikan 2 sampai 3 sendok setiap makan (sebagai

pengenal rasa).3. Kepekatan: Harus cukup pekat/kental untuk diberikan

dengan tangan.4. Variasi: Mulai dengan makanan pokok (jagung, gandum,

nasi, padi-padian, kentang, ubi), pisang atau kentang yang dilumatkan.

5. Pemberian makan secara aktif/responsif6. Kebersihan

Page 43: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

43

Etiologi Toksoplasmosis biasanya tanpa gejala pada orang dewasa. Namun, pada wanita hamil yang terinfeksi dapat mengakibatkan toksoplasmosis kongenital, yang memanifestasi pada bayi baru lahir yang terinfeksi memperlihatkan hidrosefalus dengan kalsifikasi intrakranial, korioretinitis dengan jaringan parut dan hilangnya penglihatan, hepatitis, dan lymphadenopathy.(dari manifestasinya ini diperjelas bahwa bayi terinfeksi toksoplasmosis kongenital ). Anak-anak yang tampaknya normal saat lahir mungkin kemudian makin memperlihatkan infeksi dari toksoplasmosis, seperti tuli, mikrosefali, dan IQ rendah.

Page 44: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

44

EtiologiToxoplasmosis disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini termasuk protozoa subfilum apicomplexa, kelas sporozoa, sub kelas coccidia. Pada tahun 1970 parasit yang sudah dikenal sebagai pathogen pada manusia selama setengah abad ini diklasifikasikan secara taxonomi dalam coccidia dan diketahui bahwa bangsa kucing adalah hospes definitifnya.Ada empat kelompok individu yang didiagnosis terinfeksi toksoplasmosis: 1. ibu hamil yang mendapatkan infeksi selama kehamilan, janin dan bayi baru lahir yang terinfeksi kongenital, pasien immunocompromised, dan pasien dengan chorioretinitis.(Pada pemicu terlihat bahwa bayi ini terinfeksi Toksoplasmosis Kongenital yang disebabkan bawaan dari ibu yang terinfeksi Toksoplasmosis gondii).

Page 45: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

45

Epidemiologi(Toksoplasmosis pada manusia dijumpai di seluruh dunia dengan angka prevalensi yang berbeda. Di Eropa Selatan prevalensi toksoplasmosis sebesar lebih dari 60%, sedangkan di Eropa Utara prevalensi kurang dari 20%. Amerika Tengah mencapai 90%. Penelitian di Denmark antara tahun 1999-2002 menunjukkan bahwa prevalensi toksoplasmosis kongenital pada bayi baru lahir adalah 2,1/10000 kelahiran hidup. Di Amerika Serikat didapatkan sekitar 3-70% orang sehat telah terinfeksi Toksoplasma gondii. Toksoplasma gondii juga menginfeksi 3500 bayi baru lahir di Amerika Serikat. Di Amerika serikat, satu dari tiga orang yang berumur 50tahun tercatat infeksi oleh ookista T.gondii. Di Indonesia walaupun belum ada penelitian epidemiologi secara luas, didapatkan data sebagai berikut: tahun 1991 prevalensi toksoplasmosis pada manusia di Indonesia mencapai 2-63%. Di Surabaya prevalensinya 58%. Sedangkan di Jakarta mencpai 75%. Di DIY prevalensinya 61,5%, dengan angka tertinggi didapatkan di kabupaten Kulonprogo 78,6% dan angka terendah di kabupaten Gunung kidul yaitu 29,5%.

Page 46: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

46

Manifestasi Klinis Baik toksoplasmosis dapatan maupun kongenital, sebagian besar asimtomatis atau tanpa gejala. Gejala klinis yang paling sering dijumpai pada toksoplasmosis dapatan adalah limfadenopati dan rasa lelah, disertai demam dan sakit kepala. Gambaran klinis toksoplasmosis kongenital dapat bermacam-macam. Ada yang tampak normal pada waktu lahir dan gejala klinisnya baru timbul setelah beberapa minggu sampai beberapa tahun. Ada gambaran eritroblastosis, hidrops fetalis dan triad klasik yang terdiri dari hidrosefalus, korioretinitis dan perkapuran intrakranial atau tetrad sabin yang disertai kelainan psikomotorik.

Page 47: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

47

Manifestasi Klinis Toksoplasmosis kongenital dapat menunjukkan gejala yang sangat berat dan menimbulkan kematian penderitanya karena parasit telah tersebar luas di berbagai organ penting dan juga pada sistem saraf penderita. Gejala susunan syaraf pusat sering meninggalkan gejala sisa, misalnya retardasi mental dan motorik. Kelainan pada bayi dan anak-anak akibat infeksi pada ibu selama kehamilan trimester pertama, dapat berupa kerusakan yang sangat berat sehingga terjadi abortus atau lahir mati, atau bayi dilahirkan dengan kelainan seperti ensefalomielitis, hidrosefalus, kalsifikasi serebral dan korioretinitis. Pada anak yang lahir prematur, gejala klinis lebih berat dari anak yang lahir cukup bulan, dapat disertai hepatosplenomegali, ikterus, limfadenopati, kelainan susunan syaraf pusat dan lesi mata.

Page 48: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

48

Siklus Hidup Toksoplasma gondiiDua siklus yaitu : Siklus enteroepitel ( tubuh hospes definitif = kucing) dan Siklus ekstraintestinal ( hospes perantara = manusia,

kambing, sapi dll.) Kucing mengeluarkan tinja bersama dengan ookista

(belum bersifat infektif) Ookista mengalami sporulasi akan berisi sporozoit

( bersifat infektif ) Di dalam ileum, dinding ookista akan hancur sehingga

sporozoit bebas Sporozoit-sporozoit ini menembus mukosa ileum dan

mengikuti aliran darah dan limfa menuju berbagai organ tubuh seperti otak, mata, hati dan jantung.

Page 49: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

49

PatogenesisCara infeksi parasit Toksoplasmosis gondii pada

manusia :Toksoplasmosis kongenital : Transmisis parasit ini kepada janin intrautera melalui placenta bila ibunya mendapat infeksi primer pada kehamilan.Toksoplasmosis aquista : Infeksi ini dapat terjadi bila daging mentah atau kurang matang yang mengandung kista atau tachyzoites parasit ini atau melalui tertelannya ookista yang dikeluarkan oleh kucing penderita bersama fasesnya.

Page 50: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

50

Patogenesis

Page 51: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

51

Cara penularan Pada toksoplasmosis kongenital, transmisi toksoplasma kepada janin terjadi melalui plasenta bila ibunya mendapat infeksi primer waktu hamil. Pada toksoplasmosis akuista, infeksi dapat terjadi bila:

1. makan daging mentah atau kurang matang ketika daging tersebut mengandung kista atau trofozoit T. gondii.

2. Makan sayuran atau buah yang tidak dicuci yang mengandung oosit T. gondii.

3. Tercemarnya alat-alat untuk masak dan tangan oleh bentuk infektif parasit ini pada waktu pengolahan makanan merupakan sumber lain untuk penyebaran T. gondii.

4. Kontak yang sering terjadi dengan hewan terkontaminasi misal ookista yang dikeluarkan dengan tinja kucing tertelan.

5. terinfeksi melalui transplantasi organ tubuh dari donor penderita toksoplasmosis laten kepada resipien yang belum pernah terinfeksi T. gondii.

6. orang yang bekerja dengan binatang percobaan yang diinfeksi dengan T. gondii yang hidup.

Page 52: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

52

Cara penularan

Page 53: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

53

Preventif Toksoplasmosis1. Memberi makanan kucing / jangan biarkan kucing

berkeliaran ( agar tidak makan tikus dll)2. Jangan sampai makanan di hinggapi lalat/lipas

( vektor mekanik untuk memindahkan ookista)3. Ookista dapat dimatikan dengan bahan kimia

seperti formalin, omonia, iodin, dalam larutan 70°C (siram pada tinja tikus)

4. Mencuci tangan sebelum makan5. Mencuci sayuran6. Memasak daging dengan suhu 66°C7. Mencuci tangan setelah memegang daging

mentah

Page 54: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

54

Prognosis Toksoplasmosis kongenital1. Pada penderita imunokompetent prognosis

baik2. Penderita imunosupresed bila cepat diterapi

juga baik, tetapi sering kambuh3. Setengah penderita retinokorioditis bereaksi

baik terhadap terapi4. Jika ibu hamil menginfeksi anaknya secara

kongenital, semakin muda umur kehamilan, semakin berat akibat pada anaknya (abortus sampai lahir cacat), namun lebih jarang terjadi pada infeksi yang terjadi pada umur kehamilan trisemester terakhir.

Page 55: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

55

KESIMPULAN Hipotesis kami dapat diterima, karena ada

hubungan ibu yang terinfeksi dengan toksoplasmolisis kongenital melalui placenta. Pada pemicu, bayi yang terinfeksi toksoplasmolisis kongenital yang didapat dari ibunya, sehingga menimbulkan kelainan pada perkembangan sistem motorik dan neurologi bayi.

Page 56: PPT TUMBUH KEMBANG PEMICU 2

56

DAFTAR PUSTAKA http://www.medicastore.com http://simtakp.uui.ac.id/dockti/RISTI_YURISMA-

kti.pdf http://www.kalbemed.com/Portals/6/1_05_209

Pendekatan%20Diagnosis%20Limfadenopati.pdf)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23340/4/Chapter%20II.pdf

Molnar GE, Kminer RK. “Growth and Development”. Dalam : Molnar GE,Penyunting. Pediatric Rehabilitation. Edisi ke – 10. Baltimore: Williams & Wilkins,2009. h.21-47